PERKUATAN BALOK BETON BERTULANG DENGAN FIBER GLASS JACKET PADA KONDISI LENTUR

dokumen-dokumen yang mirip
STUDI KUAT LENTUR BALOK DENGAN PENAMBAHAN GLENIUM ACE 8590

PENGUJIAN KUAT LENTUR PANEL PELAT BETON RINGAN PRACETAK BERONGGA DENGAN PENAMBAHAN SILICA FUME

PENGUJIAN KUAT LENTUR PANEL PELAT BETON RINGAN PRACETAK BERONGGA DENGAN PENAMBAHAN FLY ASH

PENGUJIAN KUAT LENTUR TERHADAP PELAT BETON PRACETAK BERONGGA

PENGARUH PENGGUNAAN BAJA PROFIL SIKU TERHADAP KUAT LENTUR BALOK

STUDI PERILAKU MEKANIK KEKUATAN BETON RINGAN TERHADAP KUAT LENTUR BALOK

PERBAIKAN KOLOM PENDEK BETON BERTULANG MENGGUNAKAN FIBER GLASS JACKET DENGAN VARIASI TINGKAT KERUSAKAN

PERILAKU LENTUR BALOK BETON BERTULANG DENGAN PENAMBAHAN SERAT POLYPROPYLENE (FIBER PLASTIC BENESER) Oleh : RIKAR PALEDUNG NPM :

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

PERBAIKAN KOLOM LANGSING BETON BERTULANG MENGGUNAKAN FIBER GLASS JACKET DENGAN VARIASI TINGKAT KERUSAKAN

STUDI PENGARUH FAKTOR AIR SEMEN TERHADAP KUAT TEKAN, KUAT TARIK BELAH DAN KUAT LENTUR BETON RINGAN DENGAN SERAT KAWAT

PENGARUH PENGGUNAAN PASIR KUARSA SEBAGAI SUBSTITUSI SEMEN PADA SIFAT MEKANIK BETON RINGAN

PENGARUH SERAT BENDRAT TERHADAP KUAT TEKAN, KUAT TARIK BELAH, DAN KUAT LENTUR BETON RINGAN

PERKUATAN KOLOM PENDEK BETON BERTULANG DENGAN FIBER GLASS JACKET PADA KONDISI KERUNTUHAN TARIK. Oleh: LISA CAROLINE NPM.

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

PENGARUH PENAMBAHAN GLENIUM ACE 8590 TERHADAP SIFAT MEKANIK BETON RINGAN DENGAN AGREGAT KASAR BATU APUNG

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

STUDI KUAT LENTUR BALOK PROFIL C GANDA DENGAN PERANGKAI TULANGAN DIAGONAL. Oleh : JONATHAN ALFARADO NPM :

PENGARUH KOMPOSISI BETON NON-PASIR DENGAN SUBSTITUSI FLY ASH DAN SUPERPLASTICIZER TERHADAP KUAT LENTUR DAN TARIK BELAH

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA YOGYAKARTA

STUDI KUATLENTURBALOKKOMPOSIT PROFIL C GANDA MENGGUNAKANBETON RINGAN

PERBANDINGAN KEKUATAN KOLOM PENDEK BETON BERTULANG DENGAN PENAMBAHAN VARIASI UKURAN PROFIL BAJA SIKU YANG DIKENAI BEBAN KONSENTRIK

8. Sahabat-sahabat saya dan semua pihak yang tidak dapat disebutkan satupersatu yang telah membantu dalam menyelesaikan dan menyusun Tugas Akhir ini.

PENGARUH KOMPOSISI SOLID MATERIAL ABU TERBANG DAN ABU SEKAM PADI PADA BETON GEOPOLIMER DENGAN ALKALINE ACTIVATOR SODIUM SILIKAT DAN SODIUM HIDROKSIDA

KOLOM PENDEK KANAL C GANDA BERPENGISI BETON RINGAN DENGAN BEBAN EKSENTRIK

PENGARUH PENGGUNAAN SERBUK KACA SEBAGAI SUBSTITUSI AGREGAT HALUS DENGAN BAHAN TAMBAH SUPERPLASTISIZER TERHADAP SIFAT MEKANIK BETON

PENGARUH SUBSTITUSI SEBAGIAN AGREGAT HALUS DENGAN SERBUK KACA TERHADAP SIFAT MEKANIK BETON

STUDI PENGARUH VOLUME FRAKSI SERAT KAWAT TERHADAP KUAT TEKAN, KUAT TARIK BELAH, DAN KUAT LENTUR BETON RINGAN

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

STUDI KUAT LENTUR BALOK PROFIL C GANDA DENGAN VARIASI JARAK SAMBUNGAN LAS

KOLOM KANAL C GANDA BERPENGISI BETON RINGAN DENGAN BEBAN KONSENTRIK

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan pada setiap bidang kehidupan pada era globalisasi saat ini

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

PENGARUH PENGGUNAAN SILICA FUME, FLY ASH DAN SUPERPLASTICIZER PADA BETON MUTU TINGGI MEMADAT MANDIRI

PENGARUH SIKA CARBODUR PADA KUAT GESER BALOK BETON TANPA TULANGAN GESER

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

BALOK BETON DENGAN TULANGAN TARIK BAJA SIKU

BAB III LANDASAN TEORI

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

Kata Kunci : beton, baja tulangan, panjang lewatan, Sikadur -31 CF Normal

DAFTAR ISI JUDUL PENGESAHAN PERNYATAAN BEBAS PLAGIASI ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR

PERANCANGAN ULANG STRUKTUR ATAS GEDUNG PERKULIAHAN FMIPA UNIVERSITAS GADJAH MADA

PENGARUH PENGGUNAAN SILICA FUME PADA BETON RINGAN DENGAN AGREGAT KASAR GERABAH

PENGARUH KERTAS SEBAGAI PENGGANTI AGREGAT KASAR DENGAN PENAMBAHAN SILICA FUME DALAM PEMBUATAN BETON RINGAN

PENGARUH SUBSTITUSI SEBAGIAN AGREGAT HALUS DENGAN SERBUK KACA DAN BAHAN TAMBAH SILICA FUME SERTA VISCOCRETE-10 TERHADAP SIFAT MEKANIK BETON

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

TINJAUAN KUAT LENTUR PELAT BETON BERTULANGAN BAMBU LAMINASI DIPERKUAT DENGAN KAWAT GALVANIS YANG DIPASANG SECARA MENYILANG.

STUDI KEKUATAN KOLOM BAJA PROFIL C GABUNGAN DENGAN PELAT PENGAKU TRANSVERSAL

KOLOM LANGSING KANAL C GANDA BERPENGISI BETON RINGAN DENGAN BEBAN EKSENTRIK

PENGARUH KOMPOSISI GLENIUM ACE 8590 DENGAN FLY ASH DAN FILLER PASIR KUARSA TERHADAP SIFAT MEKANIK BETON MUTU TINGGI

PERANCANGAN STRUKTUR HOTEL DI JALAN LINGKAR UTARA YOGYAKARTA

PENGGUNAAN BATU BAUKSIT SEBAGAI AGREGAT KASAR BETON

PERANCANGAN STRUKTUR BANGUNAN RUMAH SUSUN DI SURAKARTA

ANALISIS KAPASITAS BEBAN AKSIAL KOLOM BERTULANGAN KAYU LONTAR YANG DIKENAI BEBAN EKSENTRIK. Laporan Tugas Akhir. Universitas Atma Jaya Yogyakarta

PERANCANGAN ULANG STRUKTUR GEDUNG BANK MODERN SOLO

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. A. Pelaksanaan Penelitian Proses pelaksanaan penelitian dapat dilihat pada Gambar 4.1 berikut ini: Mulai

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

PENGARUH VARIASI KADAR FLY ASH PADA BETON HVFA TERHADAP KUAT TEKAN BETON USIA MUDA

STUDI KEKUATAN RANGKA ATAP MONOFRAME MENGGUNAKAN PROFIL C GANDA DENGAN SAMBUNGAN LAS

PERANCANGAN STRUKTUR ATAS STUDENT PARK APARTMENT SETURAN YOGYAKARTA

PENGARUH SUHU PEMBAKARAN TERHADAP KUAT TEKAN PADA BETON PASCA BAKAR DENGAN SUBTITUSI SEBAGIAN SEMEN OLEH FLY ASH

PENGARUH TERAK KETEL ABU AMPAS TEBU PABRIK GULA MADUKISMO SEBAGAI SUBSITUSI AGREGAT HALUS TERHADAP KUAT TEKAN DAN PENYERAPAN AIR PADA BETON

PERILAKU RUNTUH BALOK DENGAN TULANGAN TUNGGAL BAMBU TALI TUGAS AKHIR

BAB III LANDASAN TEORI

PERILAKU BALOK BERTULANG YANG DIBERI PERKUATAN GESER MENGGUNAKAN LEMBARAN WOVEN CARBON FIBER

III. METODE PENELITIAN

TUGAS AKHIR PENELITIAN KAPASITAS MOMEN LENTUR DAN LEKATAN GESEK DARI PELAT BETON DENGAN SISTEM FLOORDECK

KEKUATAN SAMBUNGAN BALOK BETON BERTULANG DENGAN SIKADUR -31 CF NORMAL

KOLOM PENDEK BETON BERTULANG DENGAN PENAMBAHAN PROFIL BAJA SIKU DIKENAI BEBAN KONSENTRIK

TINJAUAN KUAT TEKAN DAN KERUNTUHAN BALOK BETON BERTULANG MENGGUNAKAN TRAS JATIYOSO SEBAGAI PENGGANTI PASIR. Tugas Akhir

PENGARUH SUBSTITUSI AGREGAT HALUS DENGAN KERAK BOILER TERHADAP BETON TUGAS AKHIR. Disusun oleh : JEFFRY NIM:

PERANCANGAN STRUKTUR ATAS GEDUNG CONDOTEL MATARAM CITY YOGYAKARTA. Oleh : KEVIN IMMANUEL KUSUMA NPM. :

PERKUATAN KOLOM BETON BERTULANG DENGAN GLASS FIBER JACKET UNTUK MENINGKATKAN KAPASITAS BEBAN AKSIAL (034S)

PERANCANGAN STRUKTUR BANGUNAN RUMAH SUSUN DI YOGYAKARTA

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. perkuatan balok beton bertulang dengan fiber glass jacket pada kondisi lentur

PERANCANGAN STRUKTUR ATAS GEDUNG KANTOR PUSAT SBU DISTRIBUSI WILAYAH II JAWA BAGIAN TIMUR SURABAYA-JAWATIMUR TUGAS AKHIR SARJANA STRATA SATU

STUDI KEKUATAN RANGKA ATAP TRUSS MENGGUNAKAN PIPA BAJA DENGAN SAMBUNGAN LAS DENGAN PELAT SAMBUNG

PENGARUH HIGH VOLUME FLY ASH CONCRETE SUBSTITUSI AGREGAT HALUS TERHADAP KUAT GESER BALOK

PENGARUH PENAMBAHAN FOAMING AGENT ADT TERHADAP BETON DENGAN LIMBAH GENTING MERAH SEBAGAI AGREGAT HALUS

BAB III LANDASAN TEORI

PERKUATAN KOLOM BETON BERTULANG DENGAN FIBER GLASS JACKET PADA KONDISI KERUNTUHAN TARIK

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN A.

PENGARUH SERBUK CANGKANG TELUR SUBSTITUSI SEMEN TERHADAP KARAKTERISTIK BETON

3.2 Kapasitas lentar penampang persegi beton bertulang tunggal...8

PERBAIKAN KOLOM BETON BERTULANG MENGGUNAKAN GLASS FIBER JACKET DENGAN VARIASI TINGKAT PEMBEBANAN

STUDI KEKUATAN KOLOM PROFIL C DENGAN COR BETON PENGISI DAN PERKUATAN TRANSVERSAL

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

PERANCANGAN STRUKTUR GEDUNG APARTEMEN SAHID JAKARTA. Oleh : PRIA ROSE ADI NPM. :

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Pembahasan hasil penelitian ini secara umum dibagi menjadi lima bagian yaitu

PENGARUH UKURAN BUTIR MAKSIMUM AGREGAT PADA BETON HIGH VOLUME FLY ASH (HVFA)

PENGARUH PENGGUNAAN ZEOLIT SEBAGAI PENGGANTI SEMEN TERHADAP SIFAT MEKANIS BETON RINGAN DENGAN AGREGAT KASAR PECAHAN BATA CITICON

PERANCANGAN GEDUNG APARTEMEN DI JALAN LAKSAMANA ADISUCIPTO YOGYAKARTA

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

SUB JURUSAN STRUKTUR DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2016

PEMANFAATAN LIMBAH KERAMIK SEBAGAI AGREGAT KASAR PADA PEMBUATAN BETON. Oleh : KURNIAWAN DWI WICAKSONO NPM. :

PERANCANGAN STRUKTUR KUBAH GEODESIK BAJA SEBAGAI HUNIAN SEMI PERMANEN KORBAN BENCANA ALAM. Oleh : CHRISTIANTO CHANDRA KUSUMA NPM :

d b = Diameter nominal batang tulangan, kawat atau strand prategang D = Beban mati atau momen dan gaya dalam yang berhubungan dengan beban mati e = Ek

PERANCANGAN STRUKTUR GEDUNG RUSUNAWA MAHASIWA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA. Oleh : CAN JULIANTO NPM. :

PERANCANGAN STRUKTUR GEDUNG FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA

PERANCANGAN STRUKTUR ATAS GEDUNG TRANS NATIONAL CRIME CENTER MABES POLRI JAKARTA. Oleh : LEONARDO TRI PUTRA SIRAIT NPM.

Transkripsi:

PERKUATAN BALOK BETON BERTULANG DENGAN FIBER GLASS JACKET PADA KONDISI LENTUR Laporan Tugas Akhir sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana dari Universitas Atma Jaya Yogyakarta Oleh : PAULINUS PERJUANGAN ZEBUA NPM : 11 02 13844 PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA YOGYAKARTA SEPTEMBER 2015

PERNYATAAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa Tugas Akhir dengan judul : PERKUATAN BALOK BETON BERTULANG DENGAN FIBER GLASS JACKET PADA KONDISI LENTUR benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri dan bukan merupakan hasil plagiasi dari karya orang lain. Ide, data hasil penelitian maupun kutipan, baik langsung maupun tidak langsung yang bersumber dari tulisan atau ide orang lain dinyatakan secara tertulis dalam Tugas Akhir ini. Apabila terbukti dikemudian hari bahwa Tugas Akhir ini merupakan hasil plagiasi, maka ijazah yang saya peroleh dinyatakan batal dan akan saya kembalikan kepada Rektor Universitas Atma Jaya Yogyakarta. Yogyakarta, 17 September 2015 Yang membuat pernyataan, (Paulinus P. Zebua) ii

PENGESAHAN Laporan Tugas Akhir PERKUATAN BALOK BETON BERTULANG DENGAN FIBER GLASS JACKET PADA KONDISI LENTUR Oleh : PAULINUS PERJUANGAN ZEBUA NPM : 11 02 13844 Telah disetujui oleh Pembimbing Yogyakarta, September 2015 Pembimbing (J. Januar Sudjati, S.T., M.T.) Disahkan oleh : Program Studi Teknik Sipil Ketua (J. Januar Sudjati, S.T., M.T.) iii

PENGESAHAN PENGUJI Laporan Tugas Akhir PERKUATAN BALOK BETON BERTULANG DENGAN FIBER GLASS JACKET PADA KONDISI LENTUR Oleh : PAULINUS PERJUANGAN ZEBUA NPM : 11 02 13844 Telah diuji dan disetujui oleh Nama Tanda tangan Tanggal Ketua : J. Januar Sudjati, S.T., M.T.............. Anggota : Anggun T. Atmajayanti, S.T., M.Eng.......... Anggota : Ir. Agt. Wahjono, M.T...... iv

PERSEMBAHAN Rencana Tuhan Begitu Indah Dalam Setiap Perjalanan Kehidupan Ini.. Trimaksih Tuhan Buat Berkat-Mu. Skripsi yang jauh dari sempurana ini aku persembahkan buat Tuhan Yesus Kristus... Almarhum Mama, Ayah, Abang, Kakak dan Adik-adik tercinta.. Trimakasih atas cinta, kasih, pengertian, ketabahan dan perhatian sehingga saya bisa seperti sekarang ini... Karya saya ini aku persembahkan buat kalian penyemangat dan inspirasi saya... If you Want something you ve never Had, you must be willing to do something you ve never Done... ~- Thomas Jefferson ~~ v

KATA HANTAR Puji dan Syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kehadirat-nya dan karunia-nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan baik dan lancar yang berjudul Perkuatan Balok Beton Bertulang Dengan Fiber Glass Jacket Pada Kondisi Lentur. Penyusunan Tugas Akhir ini merupakan untuk memenuhi persyaratan dalam menyelesaikan jenjang pendidikan tinggi Program Strata 1 (S1) di Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Atma Jaya Yogyakarta. Penyelesaian Tugas akhir ini tidak mungkin dapat terselesaikan oleh penulis dengan sebaik-baiknya tanpa bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada pihakpihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan penulisan Tugas Akhir ini, antara lain sebagai berikut ini. 1. Bapak Prof. Ir. Yoyong Arfiadi, M.Eng, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Atma Jaya Yogyakarta. 2. Bapak J. Januar Sudjati, S.T, M.T., selaku Ketua Program Studi Teknik Sipil Universitas Atma Jaya Yogyakarta, sekaligus sebagai dosen pembimbing penulis yang telah dengan sabar membimbing penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini. 3. Dinar Gumilang Jati, S.T, M.Eng., selaku Ketua Program peminatan tugas akhir struktur yang telah mengajarkan penulis tentang kedisiplinan dan mengarahkan serta memberikan masukan selama proses penelitian penulis ini. vi

4. Keluarga tercinta, Ayah, Abang, Kakak dan Adik-adik yang selalu memberi dukungan doa, kasih, perhatian, dan semangat, serta almarhum mama yang selalu menjadi inspirasi dan penyemangat penulis sehingga dapat menyelesaikan tugas akhir ini. 5. Bapak Sukaryantara selaku staff Laboratorium Struktur dan Bahan Bangunan yang telah banyak membantu dan memberikan ilmu serta memberikan pengalaman yang menarik bagi penulis. 6. Teman-teman yang telah membantu dalam pembuatan dan pengujian benda uji; Jordy, Billy, Irwan, Ando, Sem, Detha, Poltak, Kadek, Thedy, Tya, Diah, dan Anggara. 7. Bapak dan Ibu kos penulis di TB 04/20B serta teman-teman kos yang selalu memberikan ide dan tenaga selama penyelesaian tugas akhir penulis ini. 8. Teman-teman Asisten Lab. SBB 2013 dan 2014 yang selalu memberikan dukungan dan semangat serta memberikan pengalaman menarik bagi penulis. 9. Sahabat seperjuangan penulis terkhusus grup nusantara, perkumpulan anakanak Nias IMANI-UAJY dan keseluruhan teman-teman angkatan 2011 Teknik Sipil UAJY, serta Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang secara langsung maupun tidak langsung membantu penulis dalam menyelesaikan studi di Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Atma Jaya Yogyakarta. Ada pun harapan besar penulis kiranya tugas akhir yang telah disusun oleh penulis ini mampu memberikan wawasan baru di bidang teknik sipil. Namun penulis juga meyadari bahwa di sisi lain masih banyak kekurangan dalam vii

penulisan tugas akhir ini, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun. Yogyakarta, 17 September 2015 Penulis, Paulinus P. Zebua NPM : 11 02 13844 viii

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PERNYATAAN... ii HALAMAN PENGESAHAN... iii HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI... iv HALAMAN PERSEMBAHAN... v KATA HANTAR... vi DAFTAR ISI... x DAFTAR TABEL... xi DAFTAR GAMBAR... xii DAFTAR NOTASI... xiv DAFTAR LAMPIRAN... xvi INTISARI... xvii BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Perumusan Masalah... 3 1.3 Batasan Masalah... 3 1.4 Keaslian Tugas Akhir... 4 1.5 Manfaat Tugas Akhir... 5 1.6 Tujuan Tugas Akhir... 5 1.7 Lokasi Penelitian... 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA... 6 2.1 Beton... 6 2.2 Baja... 7 2.3 Balok... 9 2.4 Fiber Glass... 11 1.5 Beberapa Penelitian Perkuatan Beton Bertulang Pada Kolom dan Balok... 12 BAB III LANDASAN TEORI... 16 3.1 Kuat Tekan Beton... 16 3.2 Kuat Lentur Balok... 17 3.3 Momen Ultimit... 18 3.4 Perancangan Keruntuhan Lentur... 20 3.5 Hubungan Beban dan Defleksi... 21 3.6 Kelengkungan Balok... 22 3.7 Beban Pada Saat Retak Pertama... 23 3.8 Beban pada Saat Luluh Pertama... 24 BAB IV METODOLOGI PENELITIAN... 25 4.1 Umum... 25 4.2 Tahap Persiapan... 27 4.2.1 Pengumpulan Bahan... 27 4.2.2 Peralatan Penelitian... 32 4.3 Tahap Pengujian Bahan... 46 4.3.1 Pengujian Agregat Halus... 46 ix

4.3.2 Pengujian Agregat Kasar... 52 4.3.3 Pengujian Baja Tulangan... 57 4.3.4 Pengujian Fiber Glass Jacket... 59 4.4 Tahap Pembuatan Benda Uji... 60 4.4.1 Pembuatan Mix Design... 62 4.4.2 Pembuatan Bekesting... 62 4.4.3 Perakitan Tulangan... 63 4.4.4 Pengecoran Benda Uji... 63 4.5 Tahap Perawatan Benda Uji... 69 4.6 Tahap Pengujian Benda Uji... 71 4.6.1 Pengujian Silinder Beton... 71 4.6.2 Pengujian Balok Beton... 72 4.7 Tahap Analisis Data... 77 4.8 Hambatan Pelaksanaan... 77 BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 79 5.1 Pengujian Bahan... 79 5.1.1 Pengujian Agregat Halus... 79 5.1.2 Pengujian Agregat Kasar... 80 5.1.3 Pengujian Kuat Tarik Baja... 80 5.1.4 Pengujian Kuat Tarik Fiber Glass Jacket... 81 5.2 Pengujian Slump... 82 5.3 Pengujian Kuat Tekan Silinder Beton... 82 5.4 Hasil Pengujian Balok Beton Normal dan Balok Beton dengan Perkuatan Fiber Glass... 83 5.4.1 Perbandingan Beban Maksimum Hasil Pengujian Dengan Hasil Analisis Teoritis... 83 5.4.2 Perbandingan Beban Maksimum Balok Normal Dengan Balok Perkuatan Fiber Glass... 84 5.4.3 Beban pada Saat Retak dan Luluh Pertama... 86 5.4.4 Kelengkungan Balok pada Retak Pertama... 89 5.4.5 Hubungan Beban dan Defleksi (P - δ)... 90 5.4.6 Hubungan Momen dan Defleksi (M - δ)... 91 5.4.7 Hubungan Momen dan Kelengkungan (M - ϕ)... 92 5.4.8 Hubungan Beban dan Kelengkungan (P - ϕ)... 93 5.6 Pola dan Jenis Retak Balok... 94 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN... 96 6.1 Kesimpulan... 96 6.2 Saran... 97 DAFTAR PUSTAKA... 98 LAMPIRAN... 100 x

DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Mutu Baja Tulangan... 9 Tabel 2.2 Tegangan Baja yang Diijinkan... 9 Tabel 4.1 Kode Benda Uji Balok Beton dan Silinder Beton... 68 Tabel 5.1 Hasil Pengujian Kuat Tarik Baja... 80 Tabel 5.2 Hasil Pengujian Fiber Glass Jacket... 81 Tabel 5.3 Hasil Pengujian Slump... 82 Tabel 5.4 Hasil Pengujian Kuat Tekan Silinder Beton... 82 Tabel 5.5 Perbandingan Beban Maksimum Hasil Pengujian dan Hasil Analisis Teoritis Balok Beton... 84 Tabel 5.6 Perbandingan Beban Maksimum Balok Normal Dengan Balok Perkuatan Fiber Glass... 85 Tabel 5.7 Perbandingan Beban Retak Pertama Hasil Pengujian dan Analisis. 87 Tabel 5.8 Perbandingan Beban Retak Pertama Balok Normal Dengan Balok Perkuatan Fiber Glass... 87 Tabel 5.9 Perbandingan Beban Luluh Pertama Hasil Pengujian dan Analisis... 88 Tabel 5.10 Perbandingan Beban Luluh Pertama Balok Normal Dengan Balok Perkuatan Fiber Glass... 88 Tabel 5.11 Perbandingan Kelengkungan Retak Pertama Balok Normal Dengan Balok Perkuatan Fiber Glass... 89 xi

DAFTAR GAMBAR Gambar 3.1 Pengujian Kuat Tekan Beton pada Benda Uji Silinder... 16 Gambar 3.2 Pengujian Kuat Lentur Balok (satuan dalam mm)... 17 Gambar 3.3 Distribusi Tegangan dan Regangan pada Penampang Balok Beton Normal yang Dilapisi Fiber Glass Jacket... 18 Gambar 3.4 Lendutan Balok Dipengaruhi Beban Terpusat... 21 Gambar 3.5 Lendutan Balok Tumpuan Sederhana Akibat Beban Terpusat (Sumber : Chapra dan Canale, 1989)... 22 Gambar 4.1 Flow Chart Pelaksanaan Penelitian... 26 Gambar 4.2 Semen Portland... 27 Gambar 4.3 Agregat Halus... 28 Gambar 4.4 Agregat Kasar... 28 Gambar 4.5 Air... 29 Gambar 4.6 Lem Epoxy merek ALF... 29 Gambar 4.7 Fiber glass jacket... 30 Gambar 4.8 Baja Tulangan Polos Ø 5,63 mm... 30 Gambar 4.9 Baja Polos diameter 10 mm... 31 Gambar 4.10 Kawat Bendrat... 31 Gambar 4.11 Multiplek Tebal 10 mm... 32 Gambar 4.12 Loading Frame... 32 Gambar 4.13 Dial Gauge... 33 Gmabar 4.14 Dewetron... 33 Gambar 4.15 Hydraulic Jack... 34 Gambar 4.16 Transfer Beam... 34 Gambar 4.17 Kerucut Abrams... 35 Gambar 4.18 Penumbuk... 35 Gambar 4.19 Molen... 36 Gambar 4.20 Bak Adukan Beton... 36 Gambar 4.21 Timbangan... 36 Gambar 4.22 Cetakan Silinder... 37 Gambar 4.23 Gelas Ukur 250 ml... 37 Gambar 4.24 Labu Erlenmeyer... 38 Gambar 4.25 Kerucut SSD dan Penumbuk... 38 Gambar 4.26 Saringan dan Mesin Pengayak... 39 Gambar 4.27 Kaliper... 39 Gambar 4.28 Oven Listrik... 40 Gambar 4.29 Compression Testing Machine... 40 Gambar 4.30 Los Angeles Abration... 41 Gambar 4.31 Bola Baja... 41 Gambar 4.32 Universal Testing Machine... 41 Gambar 4.33 Cetok... 42 Gambar 4.34 Gardner Standard Color... 42 Gambar 4.35 Extensometer... 42 Gambar 4.36 Gergaji... 43 Gambar 4.37 Palu... 43 xii

Gambar 4.38 Meteran... 43 Gambar 4.39 Bar Cuter... 44 Gambar 4.40 Ember Plastik... 44 Gambar 4.41 Piring... 44 Gambar 4.42 Kuas... 45 Gambar 4.43 Pelumas... 45 Gambar 4.44 Tang... 45 Gambar 4.45 Alat Tulis... 46 Gambar 4.46 Pengujian Kandungan Lumpur dalam Pasir... 50 Gambar 4.47 Pengujian Kandungan Zat Organik dalam Pasir... 51 Gambar 4.48 Sketsa Benda Uji Fiber Glass Jacket (satuan dalam mm)... 60 Gambar 4.49 Benda Uji Balok (satuan dalam mm)... 61 Gambar 4.50 Detail Potongan A (satuan dalam mm)... 61 Gambar 4.51 Perakitan Tulangan... 63 Gambar 4.52 Pengujian Nilai Slump... 67 Gambar 4.53 Proses Pengecoran Balok... 68 Gambar 4.54 Perawatan Balok Beton... 70 Gambar 4.55 Pengujian Kuat Tekan Slinder Beton... 71 Gambar 4.56 Rencana Pembuatan Grid Balok:{(a).Tampak Samping; (b).tampak atas dan Bawah; (c).tampak Ujung} (satuan dalam mm)... 74 Gambar 4.57 Setting Alat Pengujian Kuat Lentur Balok... 76 Gambar 4.58 Pengujian Kuat Lentur Balok... 77 Gambar 5.1 Pengujian Fiber Glass Jacket... 81 Gambar 5.2 Grafik Perbandingan Beban Maksimum Balok Normal Dengan Balok Perkuatan Fiber Glass... 86 Gambar 5.3 Grafik Hubungan Beban dan Defleksi (P - δ)... 90 Gambar 5.4 Grafik Hubungan Momen dan Defleksi (M - δ)... 91 Gambar 5.5 Grafik Hubungan Momen dan Kelengkungan (M - ϕ)... 92 Gambar 5.6 Grafik Hubungan Beban dan Kelengkungan (P ϕ)... 93 Gambar 5.7 Retak Benda Uji BBN... 94 Gambar 5.8 Retak Benda Uji BBFG 4... 95 Gambar 5.9 Retak Benda Uji BBFG 5... 95 xiii

DAFTAR NOTASI a Tinggi blok tegangan beton ekuivalen A Luas benda uji A s Luas tulangan Tarik BBN Balok Beton Normal BBFG 4 Balok Beton Fiber Glass 4 Lapisan BBFG 5 Balok Beton Fiber Glass 4 Lapisan L Panjang balok M Momen M cr Momen retak dari beton M n Momen nominal M u Momen ultimate b Lebar balok c Jarak sumbu netral penampang keserat paling tertekan C c Gaya tekan beton C s Gaya tekan baja d Tinggi efektif balok d Jarak dari tepi serat tertekan kepusat tulangan tekan E Modulus elastis E c Modulus elastis beton E s Modulus elastis baja f c Kuat tekan beton f s Tegangan baja Tarik f s Tegangan luluh baja pada daerah tekan balok f r Tegangan lentur f u Tegangan tarik ultimit f y Tegangan luluh baja h Tinggi balok I Inersia penampang k Faktor tinggi garis netral M y Momen leleh pertama P Gaya, beban P u Beban ultimit P y Beban leleh s Jarak antar sengkang T s Gaya tarik pada baja Tf Gaya tarik fiber glass y Tegangan geser y Jarak antara titik berat desak beton ke titik berat tarik beton z Lengan dari titik berat baja ke titik berat blok desak beton V Gaya geser V c Gaya geser beton V n Gaya geser nominal total V s Gaya geser yang ditahan oleh sengkang Δ Lendutan, defleksi xiv

Δ y β 1 ε c ε cu ε s ε s ε y ρ ρ b ϕ ϕ cr ϕ y Ø y i+1 LVDT 1 y i LVDT 2 y i-1 LVDT 3 CB I CB II CB III SBN SBFG 4 SBFG 5 Lendutan leleh Konstanta yang merupakan fungsi dari kuat tekan beton Regangan beton Regangan beton ultimit Regangan baja tarik Regangan baja tekan Regangan leleh baja Rasio luas penampang tulangan tarik terhadap luas efektif penampang balok Rasio tulangan seimbang Kelengkungan Kelengkungan Kelengkungan leleh pertama Faktor reduksi Campuran Beton Pertama Campuran Beton Kedua Campuran Beton Ketiga Silinder Beton Normal Silinder Beton Fiber Glass 4 Lapisan Silinder Beton Fiber Glass 5 Lapisan xv

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Pengujian Bahan... 100 Lampiran 2 Hasil Pengujian Kuat Tarik Baja... 108 Lampiran 3 Pengujian Kuat Tarik Fiber Glass Jacket... 111 Lampiran 4 Perencanaan Adukan Untuk Beton Normal... 112 Lampiran 5 Perhitungan Perencanaan Tulangan... 121 Lampiran 6 Perencanaan Perhitungan Nilai Defleksi Maksimum... 126 Lampiran 7 Data Pengujian Silinder Beton... 127 Lampiran 8 Data Hasil Pengujian Perkuatan Balok Beton Bertulang Dengan Fiber Glass Jacket Pada Kondisi Lentur... 128 Lampiran 9 Tabel Beban, Momen, Lendutan, dan Kelengkungan Balok... 141 Lampiran 10 Perhitungan Analisis Balok Beton Bertulang... 154 Lampiran 11 Dokumentasi Penelitian... 166 xvi

INTISARI PERKUATAN BALOK BETON BERTULANG DENGAN FIBER GLASS JACKET PADA KONDISI LENTUR, Paulinus Perjuangan Zebua, NPM 11 02 13844, tahun 2015, Bidang Peminatan Struktur, Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Atma Jaya Yogyakarta. Perkembangan pada setiap bidang kehidupan pada era globalisasi saat ini terjadi dengan sangat pesat tanpa terkecuali di bidang konstruksi. Balok merupakan salah satu elemen struktur yang berfungsi untuk menahan dan meneruskan beban dari struktur di atasnya seperti kuda-kuda, dinding, dan plat lantai. Pada kenyataannya perencanaan struktur dari suatu bangunan belum tentu sama dengan pelaksanaannya di lapangan. Hal ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya disebabkan oleh perubahan fungsi dari bangunan tersebut. Perubahan ini tentunya akan berdampak pada beban rencana yang harus ditopang oleh struktur tersebut. Perubahan beban yang lebih besar dari beban semula mengharuskan perencanaan ulang dari komponen struktur bangunan yang telah direncanakan tersebut. Oleh karena itu salah satunya digunakanlah bahan fiber sebagai bahan alternatif perkuatan tambahan pada komponen struktur bangunan tersebut tanpa penambahan berat dan perubahan dimensi yang terlalu besar. Penelitian ini dilakukan dengan membandingkan kekuatan balok beton bertulang normal dengan balok beton bertulang dengan perkuatan fiber glass pada kondisi lentur. Ukuran penampang benda uji balok adalah 100 mm x 150 mm dengan panjang bersih (l u ) 1800 mm dan panjang total 2000 mm. Tulangan lentur yang digunakan diameter 10 mm sedangkan tulangan gesernya digunakan berdiameter 5,6 mm. Tipe fiber glass-nya yaitu fiber glass tipe woven roving. Sampel benda uji ada 6 buah dan diberi kode BBN, BBFG 4 dan BBFG 5. Benda uji balok dibebani dengan beban terpusat dua titik pada jarak sepertiga bentang bersih yaitu sejauh 600 mm dari masing-masing tumpuan balok. Balok ini didesain untuk menahan beban lentur. Dari hasil pengujian maka beban maksimum yang diperoleh BBN, BBFG 4 dan BBFG 5 secara berurutan adalah 28,248 kn; 35,083 kn; dan 38,152 kn. Ada pun persentase kenaikan beban yang dihasilkan bila dibandingakan balok beton bertulang normal dengan balok beton bertulang perkuatan fiber glass-nya yaitu untuk BBFG 4 lapisan sebesar 19,481% dan untuk BBFG 5 lapisan mehasilkan kenaikan beban sebesar 25,959%. Pada peresentase perbandingan beban retak pertama balok normal terhadap balok perkuatan fiber glass hasil pengujian yaitu sebesar 13,546% untuk BBFG 4 dan 20,043% untuk BBFG 5. Sedangkan untuk luluh pertama persentase kenaikan bebannya dari balok normal terhadap balok perkuatan fiber glass-nya yaitu untuk BBFG 4 sebesar 16,029% dan BBFG 5 sebesar 25,07%. Kata Kunci: fiber glass, tegangan lentur, balok bertulang xvii