BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. terhitung mulai dari tanggal 07 Oktober 2013 sampai dengan 07 Desember 2013

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. pengamatan struktur plat lantai, pengamatan struktur core lift.

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR ATAS

BAB IV METODE PENGECORAN KOLOM, DINDING CORE WALL, BALOK DAN PLAT LANTAI APARTEMENT GREEN BAY PLUIT LANTAI 15 - LANTAI 25

BAB VII PEMBAHASAN MASALAH. lift di cor 2 lantai diatas level plat lantai. Alasan menggunakan metode perlakuan core sebagai kolom adalah :

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN. Dalam melaksanakan suatu proyek konstruksi, diperlukan adanya suatu

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN KOLOM, BALOK DAN PELAT. dalam mencapai sasaran pelaksanaan proyek konstruksi. Dimana sasaran proyek

BAB V METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI

BAB VII TINJAUAN KHUSUS CORE WALL

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. hasil yang baik, tepat waktu dan sesuai dengan apa yang telah direncanakan sebelumnya.

BAB V METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI KOLOM DAN BALOK. perencanaan dalam bentuk gambar shop drawing. Gambar shop

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Kolom merupakan suatu elemen struktur yang memikul beban Drop Panel dan

BAB IV METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR ATAS. Proyek pembangunan Aeropolis Lucent Tower dibangun dengan

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN. Dalam pelaksanaan suatu proyek baik proyek besar maupun proyek kecil selalu

BAB VII TINJAUAN KHUSUS METODE PELAKSANAAN PILE CAP DAN RETAINING WALL. Dalam setiap proyek konstruksi, metode pelaksanaan konstruksi

: Rika Arba Febriyani NPM : : Lia Rosmala Schiffer, ST., MT

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Pada prinsipnya, pekerjaan struktur atas sebuah bangunan terdiri terdiri dari

BAB V METODE PELAKSANAAN

BAB V METODE PELAKSANAAN STRUKTUR ATAS

BABV PELAKSANAAN PEKERJAAN. perencana. Dengan kerjasama yang baik dapat menghasilkan suatu kerja yang efektif

BAB V METODE PELAKSANAAN. Metode pelaksanaan kontruksi merupakan salah satu proses pelaksanaan kontruksi

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Sebelum pelaksanaan pekerjaan di Rumah susun KS Tubun, maka di

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Vittoria Residences Apartement terdiri dari 3 tower dengan : c. Podium 5 lantai, dengan 1 lantai semi basement

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Sebelum pelaksanaan pekerjaan di proyek Apartemen Jatake Solmarina, maka di adakan persiapan lapangan seperti :

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR ATAS

BAB VII TINJAUAN KHUSUS METODE PELAKSANAAN SHEAR WALL DAN RAMP. proses pelaksanaan dari suatu item pekerjaan yang harus direncanakan terlebih

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Konsep perencanaan pembangunan proyek Apartmen Chadstone-Cikarang

BAB V METODE UMUM PELAKSANAAN KONSTRUKSI. Metode pelaksanaan di lapangan akan mudah dikerjaan dengan membuat

BAB VII PEMBAHASAN MASALAH. sebuah lahan sementara di sebuah proyek bangunan lalu dipasang pada proyek

BAB V METODE UMUM PELAKSANAAN KONSTRUKSI. Metode pelaksanaan di lapangan akan mudah dikerjaan dengan membuat

BAB V METODE UMUM PELAKSAAN KONSTRUKSI. Untuk mengetahui metode pelaksanaan di lapangan, dibuatkan gambar shop

BAB V METODE PELAKSANAAN STRUKTUR ATAS

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN

Oleh : AGUSTINA DWI ATMAJI NRP DAHNIAR ADE AYU R NRP

METODE PELAKSANAAN Pekerjaan Bekisting Raka Pratama

DAFTAR ISI... HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... LEMBAR PENDADARAN... KATA PENGANTAR... LEMBAR PERSEMBAHAN... DAFTAR GAMBAR...

METODE PELAKSANAAN STRUKTUR ATAS. dalam mencapai sasaran pelaksanaan proyek konstruksi. Dimana sasaran proyek

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR ATAS


BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN PADA STRUKTUR ATAS. Pada sebuah pelaksanaan konstruksi, banyak sekali pihak-pihak yang

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. kebutuhan sarana akomodasi tempat tinggal. Bangunan ini didesain untuk

BAB VII PEMBAHASAN MASALAH METODE PELAKSANAAN SHEAR WALL DAN CORE WALL

BAB IV TINJAUAN PELAKSANAAN PROYEK PEMBANGUNAN RUKAN CITTA GRAHA KEDOYA SELATAN

BAB VII TINJAUAN PELAKSANAAN PEKERJAAN CORE WALL

BAB VII TINJAUAN KHUSUS METODE PEKERJAAN PELAT LANTAI UNTUK TOWER D DI PROYEK PURI MANSION APARTMENT. beton bertulang sebagai bahan utamanya.

BAB VII PEMBAHASAN TINJAUAN KHUSUS

LAPORAN KERJA PRAKTEK METODE BEKISTING ALLUMA SYSTEM PADA BALOK DAN PLAT LANTAI PROYEK PEMBANGUNAN MENTENG PARK APARTEMEN

BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL

BAB V METODE PELAKSANAAN STRUKTUR ATAS. dalam mencapai sasaran pelaksanaan proyek konstruksi. Dimana sasaran proyek

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT ALAT. Proyek Menara Sentraya dilakukan oleh PT. Pionir Beton Industri

BAB VII TINJAUAN KHUSUS METODE PEMBESARAN KOLOM DAN METODE PELAKSANAAN SHEARWALL. terlebih dahulu dan mengacu pada gambar kerja atau shopdrawing.

BAB VII TINJAUAN KHUSUS METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN BALOK

METODE PELAKSANAAN DAN PERHITUNGAN KEBUTUHAN MATERIAL UNTUK PILE CAP PADA LANTAI BASEMENT

BAB VII PEMBAHASAN MASALAH

BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL

METODE PELAKSANAAN DAN PERHITUNGAN KEBUTUHAN MATERIAL UNTUK PILE CAP PADA LANTAI BASEMENT ABSTRAK

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Pekerjaan persiapan berupa Bahan bangunan merupakan elemen

BAB IV TINJAUAN KHUSUS

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN

PELAKSANAAN PEKERJAAN CORE LIFT DAN PELAT LANTAI PADA PROYEK TOWER C APARTEMEN THE ASPEN PEAK RESIDENCES, FATMAWATI, JAKARTA SELATAN


BAB V METODE DAN PELAKSANAAN

PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR PILE CAP, KOLOM, BALOK & PLAT LANTAI PADA PROYEK PENGEMBANGAN GEDUNG RSUD BUDHI ASIH. Yusti prabowo

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. manajemen yang baik untuk menunjang kelancaran

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Tahap pelaksanaan pekerjaan adalah tahapan dimana suatu kegiatan yang

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB V PERALATAN DAN MATERIAL

BAB IV TINJAUAN KONDISI PROYEK ALAT DAN BAHAN BANGUNAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB V PERALATAN DAN MATERIAL

UCAPAN TERIMA KASIH...

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. Penyediaan dan pemenuhan bahan bangunan serta alat kerja pada suatu proyek

LAPORAN KERJA PRAKTEK PROYEK APARTEMEN CITY LIGHT CIPUTAT TANGERANG SELATAN

LAPORAN KERJA PRAKTIK PROYEK PEMBANGUNAN MENARA ASTRA PROJECT (METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN BELT TRUSS)

LAPORAN KERJA PRAKTIK PROYEK APARTEMEN U RESIDENCE 2

Analisa Perbandingan Penggunaan Bekisting Semi Konvensional Dengan Bekisting Sistem Table Form Pada Konstruksi Gedung Bertingkat

BAB IV ALAT DAN BAHAN PELAKSANAAN. Pada proyek Lexington Residences hampir semua item pekerjaan menggunakan

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. Manajemen pelaksanaan dilakukan dalam rangka menjamin kelancaran

BAB IV. PERALATAN dan MATERIAL

BAB VIl TINJAUAN KHUSUS (KOLOM UTAMA) pada suatu kolom merupakan lokasi kritis yang dapat menyebabkan

BAB VII PEMBAHASAN MASALAH METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN SHEAR WALL. biasanya terdapat pada bangunan tower atau gedung bertingkat.

BAB IV. PERALATAN dan MATERIAL. Ambassador 2 St.Moritz ini meliputi Peralatan apa saja yang dipakai untuk

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT

BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL. Dalam setiap pekerjaan proyek konstruksi selalu diperlukan peralatan guna

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. Penyediaan alat kerja dan bahan bangunan pada suatu proyek memerlukan

BAB VII PEMBAHASAN TINJAUAN KHUSUS

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. sangat penting dan membutuhkan pengaturan serta pengawasan pekerjaan yang

BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL

BAB IV TINJAUAN BAHAN DAN ALAT-ALAT

Analisa Biaya dan Waktu Bekisting Metode Konvensional dengan Sistem PERI pada Proyek Puncak Kertajaya Apartemen

BAB VIII TAHAP PELAKSANAAN

BAB VII TINJAUAN KHUSUS METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI BALOK BETON PRATEGANG DI PROYEK WISMA KARTIKA GROGOL

LAPORAN KERJA PRAKTEK Pelaksanaan Pekerjaan Struktur Balok, Kolom, dan Plat Lantai pada Hotel Holiday Inn Express Bogor Lantai 10-11

BAB V METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI BASEMENT

Transkripsi:

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN 5.1 Pengamatan Pekerjaan Konstruksi Dalam kegiatan Kerja Praktik (KP) yang kami jalankan selama 2 bulan terhitung mulai dari tanggal 07 Oktober 2013 sampai dengan 07 Desember 2013 beberapa pengamatan yang didapati antara lain pengamatan struktur kolom, balok, plat lantai. Adapun untuk pengamatan struktur seperti pekerjaan pondasi tiang pancang, tie beam dan pile cap, penulis tidak sempat mengamati karena pekerjaan struktur tersebut karena sudah dilaksanakan sebelum penulis melakukan kegiatan Kerja Praktik (KP) di Pekerjaan Lanjutan Pembangunan Gedung LBIQ (Bazis) Provinsi DKI Jakarta. 5.1.1 Konstruksi Kolom Pekerjaan pelaksanaan kolom diawali dengan pekerjaan pengukuran untuk menentukan elevasi dan as kolom serta menandai batas tinggi kolom. Setelah itu dilakukan pembesian kolom. Lalu dilanjutkan dengan pemasangan bekisting kolom menggunakan papan plywood. Setelah itu baru dilaksanakan pengecoran. V-1

5.1.2 Konstruksi Balok Pekerjaan balok diawali dengan pengukuran untuk menentukan ketinggian elevasi tiap lantai. Setelah itu dilanjutkan dengan pemasangan bekisting balok menggunakan papan plywood dengan bantuan scafolding. Kemudian dilanjutkan dengan pembesian untuk balok induk dan balok anak. Sebelum dilakukan pengecoran, terlebih dahulu dibersihkan menggunakan kompresor agar tidak ada material sisa baru kemudian dilakukan pengecoran. 5.1.3 Konstruksi Plat Lantai Pekerjaan plat lantai diawali dengan pekerjaan pengukuran untuk menentukan ketinggian elevasi tiap lantai setelah itu dilanjutkan dengan pemasangan bekisting menggunakan papan plywood dengan bantuan scafolding untuk mempermudah pemasangan. Pekerjaan selanjutnya adalah pemasangan pembesian plat lantai. Sebelum pengecoran plat lantai dilakukan pembersihan menggunakan kompresor baru kemudian dilakukan pengecoran. 5.2 Metode Pelaksanaan 5.2.1 Pekerjaan Kolom Kolom merupakan struktur utama sebagai penyalur keseluruhan beban dari tiap lantai ke struktur bawah (pondasi). Metode pelaksanaan pekerjaan kolom pada Pekerjaan Lanjutan Pembangunan Gedung LBIQ (Bazis) Provinsi DKI Jakarta memiliki urutan tersendiri yang harus dilaksanakan dan tidak bisa dilakukan perubahan urutan. V-2

1. Dimulai dengan pembuatan gambar rencana penulangan dan struktur yang disebut shop drawing atau gambar kerja, dengan persetujuan / kontrol oleh konsultan pengawas dimana gambar tersebut mengacu pada gambar for construction yang dikeluarkan oleh konsultan perencana. 2. Setelah shop drawing disetujui, dilakukan perhitungan pembesian dengan metode bar bending schedule (BBS). Dari hasil perhitungan BBS ini, dilakukan perencanaan dan pemotongan besi dengan bar cutter. Pemotongan dan pembentukan (pembengkokan) dilakukan khusus oleh tenaga ahli yang bertanggung jawab melakukan pemotongan sesuai ukuran dan spesifikasi gambar rencana/ shop drawing. Besi-besi tulangan yang telah dibentuk ini untuk sementara ditempatkan di tempat khusus yang mudah dijangkau oleh tower crane. 3. Tahap selanjutnya besi yang telah dibentuk sesuai gambar rencana dirakit di area perakitan, kemudian diangkat ke lokasi yang akan dipasang dengan bantuan tower crane. Masih dengan bantuan tower crane, besi tulangan disambung ke besi over lap kolom sebelumnya. Gambar 5.1 Besi Tulangan Setelah Pabrikasi V-3

4. Tahap berikutnya setelah sambungan tulangan siap, dilakukan pemasangan beton decking dan pembatas bekisting (sepatu kolom) dengan pengelasan besi tulangan di bagian bawah dengan besi tambahan yang di bentuk siku (besi tambahan memakai besi sisa pemotongan dari besi tulangan) sesuai marking / ukuran yang sesuai dengan shop drawing. Kemudian dilakukan joint survey bersama ( cek hasil pekerjaan besi ) antara konsultan pengawas dan kontraktor pelaksana. 5. Pemasangan bekisting kolom dilaksanakan setelah pemasangan besi selesai. Bekisting kolom tersebut dipabrikasi sesuai dengan ukuran yang telah didesain. Sebelum dipasang bekisting kolom dilapisi/ dicoating dengan menggunakan mould oil. Setelah itu dilakukan pembersihan di area stek kolom. 6. Tahap selanjutnya adalah memasang panel bekisting kolom dengan dibantu Tower Crane dan dipasang tegak dengan diperkuat oleh penyangga (Adjuster) bekisting kolom. Langkah terakhir dari pekerjaan bekisting kolom adalah memeriksa ketegakan bekisting kolom dengan melakukan penyesuaian adjuster. Bekisting kolom menggunakan plat besi yang dibuat khusus yang bisa di sesuaikan dengan dimensi kolom sehingga pemakaian bisa berulang kali. V-4

Gambar 5.2 Pemasangan Bekisting Kolom 7. Setelah selesai Pemasangan bekisting kolom, maka dilanjutkan dengan pengecoran. Sebelum dilaksanakan pengecoran, terlebih dahulu dilakukan tes slump dan pengambilan sample beton untuk pembuatan benda uji agar dapat mengetahui nilai dan daya dukungnya sesuai dengan yang telah ditentukan. Dari hasil tes slump yang telah diijinkan dilanjutkan pengangkutan beton dengan menggunakan mobil truck ke lokasi pengecoran. Pengecoran beton dilakukan dengan dibantu oleh tower crane yang dituang melalui backet, kemudian dilakukan vibrating dari dalam dengan alat vibrator dan dari luar (pemukulan pada permukaan bekisting kolom). Proses vibrating ini dilakukan secara bertahap. 8. Proses pembongkaran bekisting kolom dilaksanakan minimal setelah 10 jam dari pengecoran. Curring (curing compound) langsung dilakukan setelah pembongkaran bekisting. V-5

5.2.2 Pekerjaan Balok Metode pelaksanaan pekerjaan balok dilakukan dengan metode bekisting konvensional. Dimulai dengan pembuatan gambar rencana penulangan dan struktur yang disebut shop drawing atau gambar kerja, dengan persetujuan/ kontrol oleh konsultan pengawas dimana gambar tersebut mengacu pada gambar for construction yang dikeluarkan oleh konsultan perencana struktur. Seperti halnya kolom pemotongan dan pembentukan/ pembengkokan besi tulangan dilakukan sesuai shop drawing di area produksi pembesian. Perakitan tulangan balok dilakukan langsung di lapangan, besi tulangan diangkat ke area pemasangan dengan menggunakan tower crane. Kemudian memulai pekerjaan pembesian berdasarkan gambar shop drawing atau gambar kerja dengan langkah pertama yaitu mendirikan dan memasang scafolding atau perancah, dengan langkah-langkah sebagai berikut : - Meletakkan base jack sesuai marking area - Memasang main frame dan diperkuat dengan cross brace - Memasang join pin, ladder frame dan diperkuat dengan cross brace - Memasang cross headjack dan peri girder - Memasang multiplek bekisting. Sebelum memasang bekisting balok tersebut, sebelumnya pada permukaan multiplek terlebih dahulu dilapisi dengan mould oil. Pemasangan bekisting balok dilakukan dengan urutan sebagai berikut : V-6

- Memasang bekisting bawah (bottom form) dengan bahan multiplek 18 mm. - Memasang bekisting samping (side form) dengan bahan multiplek 18 mm. Langkah selanjutnya setelah besi sudah terpasang dan sudah dilakukan joint survey serta sudah mendapat izin dari konsultan Pengawas maka dilanjutkan dengan pengecoran. Beton readymix untuk balok sebelumnya dilakukan tes slump sesuai nilai yang telah ditentukan. Dari hasil tes slump yang telah diijinkan kemudian dilanjutkan pengangkutan beton dengan menggunakan mobil truck ke lokasi pengecoran. Beton dinaikkan ke lokasi yang akan dicor dengan menggunakan backet dengan bantuan tower crane, kemudian dilakukan vibrating secara bertahap pada balok dan pelat lantai. Curring (Curing Compound) langsung dilakukan setelah pembongkaran bekisting. Pembongkaran bekisting balok dan pelat dilaksanakan setelah 7 (tujuh) hari dari pengecoran. 5.2.3 Pekerjaan Plat Lantai Metode pelaksanaan pekerjaan plat lantai pada proyek ini menggunakan metode konvensional (Metode Biasa). Pekerjaan ini dimulai dengan pembuatan gambar rencana yang disebut shop drawing atau gambar kerja, dengan persetujuan/ kontrol oleh konsultan pengawas dimana gambar tersebut mengacu pada gambar for construction yang dikeluarkan oleh konsultan perencana struktur. V-7

Untuk perakitan pembesian plat dilakukan langsung dilokasi yang akan dipasang (diatas bekisting yang sudah terpasang) sesuai dengan ukuran, dimensi, dan panjang plat. Besi-besi tulangan diangkat ke lokasi dengan menggunakan bantuan tower crane. Sebagian besar besi-besi tulangan dipotong dan dibentuk langsung di lapangan, sehingga di lapangan selalu disediakan alat pemotong manual dan alat pembengkok tulangan. Untuk menjaga jarak antara besi tulangan dan plat bekisting dipasang beton decking. Pada saat pemasangan besi tulangan harus diletakkan pada posisi yang tetap dan dijaga pada saat pengecoran, yaitu dengan memasang besi decking berbentuk huruf S (Tulangan Kaki Ayam) pada tulangan rangkap. Dan pemasangan t beton decking yang bertujuan menjaga jarak tulangan plat dengan bekisting tidak menempel. Yang harus diperhatikan adalah sebelum dicor atau setelah besi sudah terpasang harus dibersihkan lagi dengan alat semprot kompresor. Setelah besi terpasang dilakukan joint survey bersama (cek hasil pekerjaan besi) antara Kontraktor Pelaksana dengan konsultan MK. Gambar 5.3. Pemasangan Beton Decking & Tulangan Kaki Ayam V-8

Langkah selanjutnya setelah besi sudah terpasang dan sudah dilakukan joint survey serta sudah mendapat izin dari konsultan Pengawas maka dilanjutkan dengan pengecoran. Beton readymix untuk plat sebelumnya dilakukan tes slump sesuai nilai yang telah ditentukan. Dari hasil tes slump yang telah diijinkan, kemudian dilanjutkan pengangkutan beton dengan menggunakan mobil truck ke lokasi pengecoran. Beton dinaikkan ke lokasi yang akan dicor dengan menggunakan pompa beton, kemudian dilakukan vibrating secara bertahap pada pelat lantai. Curring (Curing Compound) langsung dilakukan setelah pembongkaran bekisting. Pembongkaran bekisting pelat dilaksanakan setelah 7 (tujuh) hari dari pengecoran. Gambar 5.4. Konstruksi Plat Lantai V-9