Kemampuan Motorik Kasar...(Ghanang SP) 1 KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK TUNAGRAHITA MAMPU DIDIK SISWA SMP LUAR BIASA DI SLB NEGERI PEMBINA YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016 Penulis : Ghanang Sigit Putranto Pembimbing: Indah Prasetyawati Tri P S, M Or Prodi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Email : ganangsp87@gmail.com ABSTRAK Latihan dan pembelajaran bagi anak tunagrahita membutuhkan pendekatan dan metode yang tepat, sesuai dengan kebutuhan masing masing anak. Aktivitas fisik dapat meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan fisik serta kemampuan motorik kasar anak tunagrahita. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tingkat kemampuan motorik kasar anaktunagrahita mampudidik siswa SMP Luar Biasa di SLB Negeri Pembina Yogyakrta Tahun Ajaran 2015/2016. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif menggunakan metode survai dengan teknik pengambilan datanya menggunakan tes. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa tunagrahita SMP Luar Biasa di SLB Negeri 2015/2016 yang berjumlah 40anak. Sampel dalam penelitian ini menggunakan sebagian dari total populasi yaitu 30 responden. Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif yang dituangkan dalam bentuk persentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kemampuan motorik kasar anak tunagrahita mampudidik siswa SMP Luar Tahun Ajaran 2015/2016sebanyak 2 siswa (6,6 7%) kurang, 2 siswa (6,6 7%)sedang, dan 26 siswa (86,67%) baik. Kata kunci: kemampuan motorik kasar, anak tunagrahita, SLB Negeri Pembina Yogyakarta.. ABSTRACT Exercise and education for students with disabilities need good approachment and method, appropriate with each student. Physical activity can improve the physic student and hard motoric skill ofdisabilities students. This research has a purpose for describe abilityphase of disabilities student s in level debil SMP Luar Biasa in SLB Negeri Pembina Yogyakarta season 2015/2016. This research is descriptive research that using survey method by test for technique of data analysis. Population in this research is disabilities students of SMP Luar Biasa in SLB Negeri Pembina Yogyakarta season 2015/2016 that have 40 students. The sample for this research is using half of population and they are 30 respondents. Technique of data analysis is using descriptive analysis that has a percentage form. The result of research presents that hard motoric skill of disabilities students in level debil SMP Luar season 2015/2016 for two students (6,67% ) are low, two students (6,67%) are medium, and 26 students (86,67%) are high. Key word : hard motoric skill, disabilities student, SLB Negeri Pembina Yogyakarta
Kemampuan Motorik Kasar...(Ghanang SP) 2 PENDAHULUAN Proses pembelajaran pendidikan jasmani, guru diharapkan mengajarkan berbagai keterampilan gerak dasar, teknik, strategi, internalisasi nilai-nilai (sportivitas, jujur dan kerjasama) serta kebiasaan pola hidup sehat. Aktifitas yang diberikan dalam pengajaran harus disesuaikan dengan kemampuan masing-masing anak, sehingga aktifitas yang dilakukan dalam proses pembelajaran dapat tercapai. Oleh karena itu, pendidikan jasmani yang ada di SLB dalam pelaksanaannya diatur secara seksama, untuk meningkatkan kemampuan motorik dan pengembangan psikomotor, kognitif dan afektif bagi setiap anak berkebutuhan khusus. Pengalaman belajar yang disampaikan akan membantu anak untuk mengetahui mengapa manusia dapat bergerak dan bagaimana cara melakukan gerakan secara aman, efektif dan efesien. Proses kegiatan belajar mengajar yang berlangsung di SMP Luar Biasa di SLB Negeri 2015/2016 ini bersifat formal yaitu direncanakan dengan bimbingan guru untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan. Apa yang hendak dicapai guru dan dikuasai oleh anak di perhitungkan dalam tujuan pembelajaran. Selain itu,dipersiapkan berbagai bahan yang harus dipelajari, strategi apa yang harus dipelajari dan dipersiapkan juga metode pembelajaran yang sesuai dengan kepribadian peserta didik. Evaluasi juga dibutuhkan untuk mengetahui kemampuan motorik kasar anak yang berkebutuhan khusus. Kurikulum di SLB Negeri Pembina Yogyakarta Tahun Ajaran 2015/2016 memuat tentang kemampuan motorik peserta didik yang perlu diketahui oleh guru pendidikan jasmani khususnya motorik kasar. Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan melalui pengamatan ditemukan fakta bahwa jumlah siswa yang menyandang cacat tunagrahita mampu didik SMP Luar Biasa di SLB Negeri 2015/2016 berjumlah 40 siswa dari 50 jumlah keseluruhan siswa SMP Luar Biasa di SLB Negeri Pembina Yogyakarta Tahun Ajaran 2015/2016, kurikulum yang digunakan SMP Luar Biasa di SLB Negeri 2015/2016 masih menggunakan kurikulum yang lama yaitu kurikulum 2006, tenaga pendidik khususnya guru pendidikan jasmani masih lulusan pendidikan luar biasa, sebagian peserta didik kurang antusias dalam mengikuti pembelajaran pendidikan jasmani, pendidikan jasmani dilaksanakan setiap hari selasa dan kamis pada jam pertama dan kedua Sebagian peserta didik tidak dapat melakukan gerakan sesuai yang diperintahkan oleh
Kemampuan Motorik Kasar...(Ghanang SP) 3 guru, seperti ketika guru memerintahkan peserta didik untuk berjalan diatas garis lurus tetapi peserta didik berjalan diluar garis lurus, guru memerintahkan peserta didik untuk berlari menghindari rintangan tetapi peserta didik menabrak rintangan tersebut, guru memerintahkan peserta didik untuk berdiri diatas satu kaki tetapi peserta didik diam saja dan guru memerintahkan peserta didik untuk loncat kekanan tetapi peserta didik justru loncat kekiri. Menurut uraian diatas, Peneliti mempunyai keinginan untuk mengukur kemampuan anak cacat tunagrahita dalam melakukan berbagai aktivitas karena selama ini kemampuan motorik kasar anak tunagrahita mampu didik siswa SMP Luar Tahun Ajaran 2015/2016 belum diketahui METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif. Metode penelitian yang digunakan adalah survei dengan pengambilan data menggunakan teknik tes Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada tanggal 28 Januari 11 Februari 2016 di SLB Negeri Pembina Yogyakarta. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik siswa SMP Luar Biasa di SLB Negeri Pembina Yogyakarta Tahun Ajaran 2015/2016 Putra dan Putri yang berjumlah 40. Sampel dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling yaitu teknik sampling dengan pertimbangan pertimbangan tertentu dengan pertimbangan anak didik tunagrahita siswa SMP Luar Tahun Ajaran 2015/2016 yang memiliki kondisi fisik yang baik. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa tunagrahita yang berjumlah 30 siswa. Teknik Pengumpulan Data 1. Tes Tes yang digunakan adalah tes kemampuan motorik kasar yang menunjukan hasil pengukuran kemampuan siswa. Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan dalam penelitian ialah tes kemampuan motorik kasar. Tes kemampuan motorik kasar yang dilakukan untuk mengetahui tingkat kemampuan motorik kasar anak tunagrahita mampu didik terdiri atas : a. Tes berjalan di atas garis lurus sejauh 5 meter. b. Tes lari menghindari 5 rintangan sejauh 15 meter. c. Tes berdiri di atas satu kaki selama 10 detik.
Kemampuan Motorik Kasar...(Ghanang SP) 4 d. Tes meloncat dari atas balok setinggi 15 cm. e. Tes melompat dari atas balok setinggi 15 cm. Pengujian Instrumen 1. Uji Coba Instrumen Penelitian ini diujicobakan pada anak tunagrahita mampu didik siswa SMP Luar Biasa di SLB Negeri 2015/2016 yang berjumlah 10 anak. Untuk mengetahui valid serta reliabel instrumen tersebut maka dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas. Tabel 1. Rangkuman hasil uji validitas No. Butir r- hitung (r-xy) r- tabel 5% Keterangan 1. 0.931 0.632 Valid 2. 0.957 0.632 Valid 3. 0.962 0.632 Valid 4. 0.974 0.632 Valid 5. 0.883 0.632 Valid Berdasarkan uji validitas test dapat diketahui bahwa dari 5 butir test yang diujicobakan membuktikan bahwa semua test tersebut valid. Tabel 2. Rangkuman hasil uji reliabilitas Cronbach's Alpha Reliability Statistics N of Items.960 10 Berdasarkan hasil analisis komputer dengan program SPSS pada uji reliabilitas instrumen diperoleh koefisien Alpha sebesar 0,960 sehingga instrumen tersebut dinyatakan reliabilitasnya sangat tinggi. Teknik Analisis Data Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis deskriptif dengan teknik presentase. Suharsimi Arikunto (2010:245) angka pada setiap item dijumlahkan dan hasilnya dibandingkan dengan jumlah skor yang diharapkan sehingga diperoleh presentase yakni dengan contoh sebagai berikut. P = f/n x 100% Untuk mengidentifikasi penentuan kategori kecenderungan kemampuan motorik kasar anak tunagrahita mampu didik siswa SMP Luar Biasa di SLB Negeri 2015/2016 digunakan: 1. (Mean Ideal + 1 SD) ke atas = baik 2. (Mean Ideal 1 SD ) (Mean Ideal + 1 SD) = sedang 3. (Mean Ideal 1 SD ) ke bawah = kurang Ketiga kategori kemampuan tersebut disusun berdasarkan kurve normal dengan langkah-langkah sebagai berikut : a. Ukuran skor tertinggi dan skor terendah variabel
Kemampuan Motorik Kasar...(Ghanang SP) 5 Skor tertinggi ideal adalah 15 Skor terendah ideal adalah 0 Range atau daerah hasil 0 15 b. Menghitung nilai mean (rata-rata) ideal yaitu Mean Ideal = ½ (skor tertinggi ideal + skor terendah ideal) Mean Ideal = ½ (15+0) = 7,5 Menghitung SD Ideal yaitu SD Ideal = 1/6 ((skor tertinggi ideal - skor terendah ideal) SD Ideal = 1/6 (15-0) = 2,5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Kemampuan motorik kasar anak tunagrahita mampu didik Siswa SMP Luar Biasa di SLB Negeri Pembina Yogyakarta Tahun Ajaran 2015/2016. Tabel 3. Distribusi Frekuensi Tingkat Kemampuan Motorik Kasar Anak Tunagrahita Mampu Didik Siswa SMP Luar Biasa di SLB Negeri 2015/2016 No Kelas Interval Kategori Frekuensi Frekuensi Relatif 1 > 10 Baik 26 86,67% 2 6 10 Sedang 2 6,67% 3 < 5 Kurang 2 6,67% Jumlah 30 100,00% Dari tabel di atas diperoleh tingkat kemampuan motorik kasar anak tunagrahita mampu didik Siswa SMP Luar Biasa di SLB Negeri Pembina Yogyakarta Tahun Ajaran 2015/2016 yaitu sebanyak 2 siswa (6,67%) mempunyai kemampuan motorik kurang, 2 siswa (6,67%) mempunyai kemampuan motorik sedang, dan 26 siswa (86,67%) mempunyai kemampuan motorik baik. Frekuensi terbanyak terletak pada interval > 10 yaitu pada kategori baik, maka tingkat kemampuan motorik kasar anak tunagrahita mampu didik Siswa SMP Luar Tahun Ajaran 2015/2016 secara keseluruhan adalah baik. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan analisis dari hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa tingkat kemampuan motorik kasar anak tunagrahita mampu didik siswa SMP Luar Tahun Ajaran 2015/2016 secara keseluruhan adalah sebagai berikut : sebanyak 2 siswa (6,67%) dinyatakan kurang, 2 siswa (6,67%) dinyatakan sedang dan 26 siswa (86,67%) dinyatakan baik. Saran Sehubungan dengan hasil dari penelitian mengenai tingkat kemampuan motorik kasar anak tunagrahita mampu didik Siswa SMP Luar Biasa di SLB Negeri 2015/2016, maka penulis mengajukan saran-saran sebagai berikut : 1. Kepada Pihak Sekolah Disarankan kepada pihak sekolah supaya dapat mengembangkan
Kemampuan Motorik Kasar...(Ghanang SP) 6 kurikulum yang ada agar menjadi lebih baik lagi. Hal ini dimaksudkan agar kemampuan motorik siswa dapat berkembang secara optimal sehingga perkembangan gerak siswa akan semakin membaik. 2. Kepada Guru Penjas Disarankan kepada guru penjas agar mampu mengadakan evaluasi terhadap program yang telah dilakukan sekaligus menentukan program tambahan yang akan diberikan. Dengan hasil penelitian ini diharapkan guru akan lebih mudah dalam menetapkan strategi pembelajaran, karena kondisi faktual peserta didik telah diketahui secara pasti. 3. Kepada Siswa Disarankan kepada siswa, agar dapat mengembangkan kemampuan motoriknya secara optimal agar mampu melakukan gerak secara optimal dan perkembangan geraknya semakin baik. DAFTAR PUSTAKA Barrow H. M. (1976). A Practial Aproach to measurement in physical Edducation. London: Hendry Kimpton Published. Elizabeth B. Hurlock. (1997). Perkembangan Anak. Edisi 6. Jakarta : Erlangga. Moh. Amin. (1995). Ortopedagogik Anak Tunagrahita. Jakarta : Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Mumpuniarti, M.Pd. (2007). Pembelajaran Akademik Bagi Tunagrahita. Yogyakarta : FIP UNY. Rusli Lutan. (1988). Belajar Keterampilan Motorik: Pengantar, Teori, dan Metode. Jakarta: Dirjen Dikti. Soegeng S.,dkk. (2002). Petunjuk Teknisi ModelPengembangan motorik Anak Prasekolah.Jakarta: Direktur Jenderal Olahraga Masyarakat Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: CV Alfabeta. Suharsimi Arikunto. (2003). Proses Penelitian Suatu Pendekatan Praktek V. Jakarta: Bina Aksara. Suharsimi Arikunto. (2010). Manajemen Penelitian. Jakarta :PT. Rineka Cipta. Sukintaka. (2001). Teori Pendidikan Jasmani. Solo: Esa Grafika. Tamsik Udin dan Tejaningsih. (1988). Dasar Dasar Pendidikan Luar Biasa SPG/ KPG/ SGO. Bandung: CV Epsilon. Djoko Pekik Irianto. (2002). Dasar Kepelatihan. Surat Perjanjian Penulisan Diktat. Yogyakarta: Direktur Jendral Pendidikan Tinggi.