Kata kunci: kemampuan motorik kasar, anak tunagrahita, SLB Negeri Pembina Yogyakarta.. ABSTRACT

dokumen-dokumen yang mirip
SIKAP SOSIAL SISWA DALAM PEMBELAJARAN PENJAS DI SMP NEGERI 2 MLATI SLEMAN YOGYAKARTA E-JOURNAL

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT AKTIVITAS JASMANI DENGAN KESEGARAN JASMANI SISWA PUTRI KELAS VIII SMP N 3 DEPOK YOGYAKARTA

Tingkat Keterlaksanaan Administrasi (Sumi Fitriana)

MINAT SISWA KELAS XI SMA N 1 PUNDONG KABUPATEN BANTUL TERHADAP PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN TAHUN AJARAN 2015/2016

Tingkat Kesegaran Jasmani...(Said Erwan Susanto)1

PENGARUH AKTIVITAS AKUATIK TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS ATAS DI SLB N PEMBINA YOGYAKARTA E-JOURNAL

PENGEMBANGAN PERMAINAN LIBERATE HOSTAGES UNTUK PEMBELAJARAN SERVIS BOLAVOLI KELAS X DI SMA NEGERI 1 CANGKRINGAN YOGYAKARTA

MOTIVASI KELAS UNGGULAN DAN KELAS REGULER DALAM MENGIKUTI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KONSENTRASI TERHADAP KETERAMPILAN BERMAIN SEPAKBOLA PADA SISWA PESERTA EKSTRAKURIKULER SEPAKBOLA SMP N 1 NGAGLIK E-JOURNAL

UNJUK KERJA PASSING BAWAH BOLAVOLI SISWA KELAS V SD NEGERI NGLERI KECAMATAN PLAYEN GUNUNG KIDUL

TANGGAPAN SISWA KELAS IV TERHADAP PROSES PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI DI SDN 1 KARANGREJO TAHUN 2017

MINAT MAHASISWA PGSD PENJASKES TERHADAP PROFESI DI BIDANG KEGURUAN DAN NON KEGURUAN

BASIC MOTOR ABILITY OF GRADE IV AND V STUDENTS IN SD N KERATON YOGYAKARTA ACADEMIC YEAR 2015/2016

MINAT SISWA KELAS VII SMP N 1 SENTOLO DALAM MENGIKUTI MATERI BUDAYA HDUP SEHAT DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL

SURVEY TINGKAT KEBUGARAN JASMANI MAHASISWA BARU PENJASKES STKIP-PGRI PONTIANAK TAHUN 2013

TINGKAT PEMAHAMAN AKTIVITAS RENANG PADA SISWA KELASXI SMAN 1 JOGONALAN KABUPATEN KLATEN T.A 2016/2017

TINGKAT PENGETAHUAN GURU PENJAS SEKOLAH DASAR NEGERI SE- KECAMATAN KOTAGEDE YOGYAKARTA TERHADAP GAYA MENGAJAR LATIHAN

TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA PESERTA EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA SMPN 4 DEPOK BERDASARKAN PRESTASI BELAJAR

TINGKAT KETERAMPILAN BERMAIN SEPAKTAKRAW PESERTA EKSTRAKURIKULER SEPAKTAKRAW DI SD KRADENAN KABUPATEN KEBUMEN TAHUN 2015/2016

KEMAMPUAN GERAK DASAR SISWA KELAS V SD NEGERI 1 PREMBUN, KECAMATAN PREMBUN, KABUPATEN KEBUMEN

MINAT SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 4 NGAGLIK TERHADAP PEMBELAJARAN PERMAINAN BOLAVOLI

PERSEPSI SISWA KELAS VIII TERHADAP PEMBELAJARAN AKTIVITAS AIR DI SMP NEGERI 2 KLATEN

ANALISIS TINGKAT KESEGARAN JASMANI MAHASISWA PROGRAM STUDI PENJASKESREK IKIP PGRI PONTIANAK

PENDAHULUAN. Andri Irawan

TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA EKSTRAKURIKULER BOLA VOLI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 RASAU JAYA

TINGKAT KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI BAGI SISWA BERKEBUTUHAN KHUSUS (PENJAS ADAPTIF) DI SEKOLAH DASAR INKLUSI SE-KECAMATAN SENTOLO

SURVEI TINGKAT KESEGARAN JASMANI SISWA KELAS XI (SEBELAS) SMA MUHAMMADIYAH 1 BABAT KABUPATEN LAMONGAN

Penggunaan Media Dalam Pembelajaran...(Friza Muhammad)

BAB III METODE PENELITIAN

TINGKAT KESEGARAN JASMANI SISWA KELAS IV, V DAN VI SD NEGERI DELEGAN 2 KECAMATAN PRAMBANAN KABUPATEN SLEMAN YOGYAKARTA

IN PRAMBANAN STATE SENIOR HIGH SCHOOL KLATEN

TINGKAT KEBUGARAN JASMANI ANAK TUNAGRAHITA MAMPU DIDIK USIA TAHUN DI SLB NEGERI 1 BANTUL Oleh : Heige Ma shum Hidaya NIM ABSTRAK

SURVEI KETERAMPILAN DASAR BERMAIN SEPAKBOLA SISWA PUTERA USIA TAHUN DI SEKOLAH DASAR MUHAMMADIYAH SIRAMAN, WONOSARI, GUNUNGKIDUL

BAB III METODE PENELITIAN. teknik pengumpulan datanya menggunakan tes dan pengukuran, sehingga

FAKTOR PENDUKUNG PEMBELAJARAN PERMAINAN BOLAVOLI DI SMK MUHAMMDIYAH 1 PRAMBANAN KLATEN TAHUN AJARAN 2015/2016

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN AKTIVITAS BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR JURNAL. Oleh YOCIE CALLISTA PUTRI BAHARUDDIN RISYAK SYAIFUDDIN LATIF

TANGGAPAN PESERTA DIDIK TERHADAP PEMBELAJARAN KEBUGARAN JASMANI DI KURIKULUM 2013 KELAS X SMK N 1 DEPOK SLEMAN

E-JOURNAL. Oleh: Imam Hariyadi NIM

HUBUNGAN ANTARA BERAT BADAN DENGAN KECEPATAN LARI 100 METER PADA SISWA KELAS XI IPS MA MA ARIF 03 SIDOMULYO TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SKRIPSI

PENGARUH KREATIVITAS BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATAKULIAH AKUNTANSI BIAYA II MAHASISWA FKIP AKUNTANSI UMS ANGKATAN 2012

MOTIVASI BERMAIN KASTI DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI KRATON YOGYAKARTA

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

FAKTOR FAKTOR PENDUKUNG KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN SENAM LANTAI MENURUT PENDAPAT PESERTA DIDIK KELAS X DI SMK NEGERI 1 KASIHAN KABUPATEN BANTUL

TINGKAT KEMAMPUAN MOTORIK KASAR SISWA KELAS BAWAH DAN SISWA KELAS ATAS DI SD NEGERI BALEHARJO WONOSARI KABUPATEN GUNUNGKIDUL

FAKTOR-FAKTOR KESULITAN BELAJAR MATA PELAJARAN PRODUKTIF PADA SISWA PROGRAM KEAHLIAN ELEKTRONIKA INDUSTRI DI SMK N 3 WONOSARI

Keywords: The level qf physical fitness, elementary school Group IV Donokerto Turi. Tingkat Kesegaran Jasmani...(Tri Harti)1

HUBUNGAN BIMBINGAN ORANG TUA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh NUR LAILI KHUSNA NAZARUDDIN WAHAB RIYANTO M.TARUNA

KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA DALAM MATERI SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL DI KELAS VIII SMP

SURVEI TINGKAT KESEGARAN JASMANI SISWA DI MTs DINUL ISLAM DERSONO KABUPATEN PACITAN TAHUN AJARAN 2015/2016

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif yaitu mengenai

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR IPS SISWA JURNAL. Oleh RIZKI RAMADHANI ERNI MUSTAKIM CUT ROHANI

TANGGAPAN SISWA KELAS VII TERHADAP PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN DI SMP NEGERI 2 PLERET

STUDI DESKTIPTIF TENTANG PEMAHAMAN GURU DAN PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN REALIA, MODEL DAN GRAFIS OLEH GURU JURNAL. Oleh

MINAT SISWA DALAM MENGIKUTI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI DI SMP NEGERI 2 TEMPEL KAB. SLEMAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

TINGKAT MOTIVASI ATLET MENGIKUTI LATIHAN DI UNIT KEGIATAN MAHASISWA (UKM) ATLETIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

TINGKAT PENGETAHUAN STRATEGI DAN TAKTIK BAGIPEMAIN SPIRIT FUTSAL AKADEMI KULON PROGO TAHUN 2015 ARTIKEL E-JOURNAL

TINGKAT PEMAHAMAN SISWA PESERTA EKSTRAKURIKULER BOLA VOLI SMP NEGERI SE-KECAMATAN PANDAK KABUPETEN BANTUL TERHADAP PERATURAN PERMAINAN BOLA VOLI

III. METODOLOGI PENELITIAN

Kata kunci : kesulitan, kompetensi, pembuatan desain blus. Keywords : Difficulties, competency, make a design blouse

TINGKAT KESEGARAN JASMANI SISWA SD NEGERI 02 BALEDONO DI KECAMATAN PURWOREJO

BAB III METODE PENELITIAN

TINGKAT PEMAHAMAN MEMBER FITNESS TERHADAP FASE DAN PRINSIP-PRINSIP LATIHAN BEBAN DI CAKRA SPORT CLUB, HECIENDA DAN PESONA MERAPI

TINGKAT PEMAHAMAN GURU PENJASORKES PADA PELAKSANAAN EVALUASI HASIL BELAJAR SISWA DI SMP NEGERI KABUPATEN SLEMAN BERDASARKAN KURIKULUM 2013

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang terdiri dari variabel independen yaitu pemberian reward dan variabel

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Populasi adalah totalitas dari semua objek atau individu yang memiliki

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. didik kelas VII di SMP Negeri 2 Pariaman, maka dalam penelitian ini

HUBUNGAN KREATIVITAS MEMBENTUK DAN MERAWAT HAIR PIECE DENGAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X TATA KECANTIKAN RAMBUT SMKN 3 PAYAKUMBUH.

JURNAL ILMU-ILMU TEKNIK - SISTEM, Vol. 11 No. 2

PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN PEMBELAJARAN MELAYANI MAKAN DAN MINUM KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN JASA BOGA

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan, gambaran hubungan antar variabel, perumusan hipotesis sampai dengan

PENGARUH PELATIHAN DALAM MENCIPTAKAN KARYAWAN PROFESIONAL UNTUK MENGHADAPI DAYA SAING

TINGKAT MINAT SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN GULING DEPAN KELAS VIII TAHUN AJARAN 2016/2017 DI SMP NEGERI 7 KOTA MAGELANG

IDENTIFIKASI GAYA MENGAJAR GURU PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA KESEHATAN SMP NEGERI SE-KOTA YOGYAKARTA

MINAT SISWA KELAS V SD N PERCOBAAN 4 WATES TERHADAP PEMBELAJARAN AKTIVITAS RITMIK TAHUN AJARAN 2015 / 2016

TINGKAT KESEGARAN JASMANI PADA SISWA SMP NEGERI 2 KREMBUNG DAN SMP NEGERI 2 SIDOARJO. Bayu Sri Widodo.

BAB III METODE PENELITIAN

PERBANDINGAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI ANTARA SISWA PROGRAM IPA DAN SISWA PROGRAM IPS KELAS XII DI SMA NEGERI 1 LAMONGAN

UPAYA GURU BK DALAM MEMPERBAIKI CARA BELAJAR PESERTA DIDIK MELALUI LAYANAN PENGUASAAN KONTEN DI SMP NEGERI 18 PADANG ARTIKEL

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. bebas terhadap variabel terikat, maka dalam hal ini penulis menggunakan metode

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN EKSPERIMEN DAN PEMBELAJARAN LANGSUNG DENGAN MENGGUNAKAN IT

ABSTRAK. (Kata kunci : College adjustment ) Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT RELATED LEARNING MOTIVATION AND LEARNING FACILITY WITH STUDENT ACHIEVEMENT IPS

PENGARUH AKTIVITAS AKUATIK TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS ATAS

PERSEPSI SISWA SMP MUHAMMADIYAH SANDEN TERHADAP PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI

PROFIL KONDISI FISIK MAHASISWA PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN TAHUN ANGKATAN 2014 UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

METODE PENELITIAN. kualitatif yaitu untuk menggambarkan kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa

BAB III METODE PENELITIAN. adalah survei dengan teknik tes dan pengkuran.

E-JOURNAL. Oleh : Luki Ari Winarno NIM

PERSEPSI GURU PENDIDIKAN JASMANI TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI DI SD SE-KECAMATAN BERBAH

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yaitu VIII A, VIII B, VIII C, dan VIII D.

HUBUNGAN MOTIVASI INTRINSIK DAN MOTIVASI EKSTRINSIK DENGAN KETERAMPILAN GERAK DASAR SEPAK TAKRAW. Jurnal. Oleh HANDOYO

AlphaMath ZUHROTUNNISA ABSTRACT:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Koentjaraningrat dalam bukunya metode-metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

Keywords: Difficulties of physical education teachers, Learning aquatic

KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK DITINJAU DARI KEMAMPUANMOTORABILITYPADA SISWA PUTRA KELAS IV DAN V SD NEGERI 3 MOJOROTO KEDIRI TAHUN 2015

Transkripsi:

Kemampuan Motorik Kasar...(Ghanang SP) 1 KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK TUNAGRAHITA MAMPU DIDIK SISWA SMP LUAR BIASA DI SLB NEGERI PEMBINA YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016 Penulis : Ghanang Sigit Putranto Pembimbing: Indah Prasetyawati Tri P S, M Or Prodi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Email : ganangsp87@gmail.com ABSTRAK Latihan dan pembelajaran bagi anak tunagrahita membutuhkan pendekatan dan metode yang tepat, sesuai dengan kebutuhan masing masing anak. Aktivitas fisik dapat meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan fisik serta kemampuan motorik kasar anak tunagrahita. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tingkat kemampuan motorik kasar anaktunagrahita mampudidik siswa SMP Luar Biasa di SLB Negeri Pembina Yogyakrta Tahun Ajaran 2015/2016. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif menggunakan metode survai dengan teknik pengambilan datanya menggunakan tes. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa tunagrahita SMP Luar Biasa di SLB Negeri 2015/2016 yang berjumlah 40anak. Sampel dalam penelitian ini menggunakan sebagian dari total populasi yaitu 30 responden. Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif yang dituangkan dalam bentuk persentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kemampuan motorik kasar anak tunagrahita mampudidik siswa SMP Luar Tahun Ajaran 2015/2016sebanyak 2 siswa (6,6 7%) kurang, 2 siswa (6,6 7%)sedang, dan 26 siswa (86,67%) baik. Kata kunci: kemampuan motorik kasar, anak tunagrahita, SLB Negeri Pembina Yogyakarta.. ABSTRACT Exercise and education for students with disabilities need good approachment and method, appropriate with each student. Physical activity can improve the physic student and hard motoric skill ofdisabilities students. This research has a purpose for describe abilityphase of disabilities student s in level debil SMP Luar Biasa in SLB Negeri Pembina Yogyakarta season 2015/2016. This research is descriptive research that using survey method by test for technique of data analysis. Population in this research is disabilities students of SMP Luar Biasa in SLB Negeri Pembina Yogyakarta season 2015/2016 that have 40 students. The sample for this research is using half of population and they are 30 respondents. Technique of data analysis is using descriptive analysis that has a percentage form. The result of research presents that hard motoric skill of disabilities students in level debil SMP Luar season 2015/2016 for two students (6,67% ) are low, two students (6,67%) are medium, and 26 students (86,67%) are high. Key word : hard motoric skill, disabilities student, SLB Negeri Pembina Yogyakarta

Kemampuan Motorik Kasar...(Ghanang SP) 2 PENDAHULUAN Proses pembelajaran pendidikan jasmani, guru diharapkan mengajarkan berbagai keterampilan gerak dasar, teknik, strategi, internalisasi nilai-nilai (sportivitas, jujur dan kerjasama) serta kebiasaan pola hidup sehat. Aktifitas yang diberikan dalam pengajaran harus disesuaikan dengan kemampuan masing-masing anak, sehingga aktifitas yang dilakukan dalam proses pembelajaran dapat tercapai. Oleh karena itu, pendidikan jasmani yang ada di SLB dalam pelaksanaannya diatur secara seksama, untuk meningkatkan kemampuan motorik dan pengembangan psikomotor, kognitif dan afektif bagi setiap anak berkebutuhan khusus. Pengalaman belajar yang disampaikan akan membantu anak untuk mengetahui mengapa manusia dapat bergerak dan bagaimana cara melakukan gerakan secara aman, efektif dan efesien. Proses kegiatan belajar mengajar yang berlangsung di SMP Luar Biasa di SLB Negeri 2015/2016 ini bersifat formal yaitu direncanakan dengan bimbingan guru untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan. Apa yang hendak dicapai guru dan dikuasai oleh anak di perhitungkan dalam tujuan pembelajaran. Selain itu,dipersiapkan berbagai bahan yang harus dipelajari, strategi apa yang harus dipelajari dan dipersiapkan juga metode pembelajaran yang sesuai dengan kepribadian peserta didik. Evaluasi juga dibutuhkan untuk mengetahui kemampuan motorik kasar anak yang berkebutuhan khusus. Kurikulum di SLB Negeri Pembina Yogyakarta Tahun Ajaran 2015/2016 memuat tentang kemampuan motorik peserta didik yang perlu diketahui oleh guru pendidikan jasmani khususnya motorik kasar. Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan melalui pengamatan ditemukan fakta bahwa jumlah siswa yang menyandang cacat tunagrahita mampu didik SMP Luar Biasa di SLB Negeri 2015/2016 berjumlah 40 siswa dari 50 jumlah keseluruhan siswa SMP Luar Biasa di SLB Negeri Pembina Yogyakarta Tahun Ajaran 2015/2016, kurikulum yang digunakan SMP Luar Biasa di SLB Negeri 2015/2016 masih menggunakan kurikulum yang lama yaitu kurikulum 2006, tenaga pendidik khususnya guru pendidikan jasmani masih lulusan pendidikan luar biasa, sebagian peserta didik kurang antusias dalam mengikuti pembelajaran pendidikan jasmani, pendidikan jasmani dilaksanakan setiap hari selasa dan kamis pada jam pertama dan kedua Sebagian peserta didik tidak dapat melakukan gerakan sesuai yang diperintahkan oleh

Kemampuan Motorik Kasar...(Ghanang SP) 3 guru, seperti ketika guru memerintahkan peserta didik untuk berjalan diatas garis lurus tetapi peserta didik berjalan diluar garis lurus, guru memerintahkan peserta didik untuk berlari menghindari rintangan tetapi peserta didik menabrak rintangan tersebut, guru memerintahkan peserta didik untuk berdiri diatas satu kaki tetapi peserta didik diam saja dan guru memerintahkan peserta didik untuk loncat kekanan tetapi peserta didik justru loncat kekiri. Menurut uraian diatas, Peneliti mempunyai keinginan untuk mengukur kemampuan anak cacat tunagrahita dalam melakukan berbagai aktivitas karena selama ini kemampuan motorik kasar anak tunagrahita mampu didik siswa SMP Luar Tahun Ajaran 2015/2016 belum diketahui METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif. Metode penelitian yang digunakan adalah survei dengan pengambilan data menggunakan teknik tes Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada tanggal 28 Januari 11 Februari 2016 di SLB Negeri Pembina Yogyakarta. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik siswa SMP Luar Biasa di SLB Negeri Pembina Yogyakarta Tahun Ajaran 2015/2016 Putra dan Putri yang berjumlah 40. Sampel dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling yaitu teknik sampling dengan pertimbangan pertimbangan tertentu dengan pertimbangan anak didik tunagrahita siswa SMP Luar Tahun Ajaran 2015/2016 yang memiliki kondisi fisik yang baik. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa tunagrahita yang berjumlah 30 siswa. Teknik Pengumpulan Data 1. Tes Tes yang digunakan adalah tes kemampuan motorik kasar yang menunjukan hasil pengukuran kemampuan siswa. Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan dalam penelitian ialah tes kemampuan motorik kasar. Tes kemampuan motorik kasar yang dilakukan untuk mengetahui tingkat kemampuan motorik kasar anak tunagrahita mampu didik terdiri atas : a. Tes berjalan di atas garis lurus sejauh 5 meter. b. Tes lari menghindari 5 rintangan sejauh 15 meter. c. Tes berdiri di atas satu kaki selama 10 detik.

Kemampuan Motorik Kasar...(Ghanang SP) 4 d. Tes meloncat dari atas balok setinggi 15 cm. e. Tes melompat dari atas balok setinggi 15 cm. Pengujian Instrumen 1. Uji Coba Instrumen Penelitian ini diujicobakan pada anak tunagrahita mampu didik siswa SMP Luar Biasa di SLB Negeri 2015/2016 yang berjumlah 10 anak. Untuk mengetahui valid serta reliabel instrumen tersebut maka dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas. Tabel 1. Rangkuman hasil uji validitas No. Butir r- hitung (r-xy) r- tabel 5% Keterangan 1. 0.931 0.632 Valid 2. 0.957 0.632 Valid 3. 0.962 0.632 Valid 4. 0.974 0.632 Valid 5. 0.883 0.632 Valid Berdasarkan uji validitas test dapat diketahui bahwa dari 5 butir test yang diujicobakan membuktikan bahwa semua test tersebut valid. Tabel 2. Rangkuman hasil uji reliabilitas Cronbach's Alpha Reliability Statistics N of Items.960 10 Berdasarkan hasil analisis komputer dengan program SPSS pada uji reliabilitas instrumen diperoleh koefisien Alpha sebesar 0,960 sehingga instrumen tersebut dinyatakan reliabilitasnya sangat tinggi. Teknik Analisis Data Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis deskriptif dengan teknik presentase. Suharsimi Arikunto (2010:245) angka pada setiap item dijumlahkan dan hasilnya dibandingkan dengan jumlah skor yang diharapkan sehingga diperoleh presentase yakni dengan contoh sebagai berikut. P = f/n x 100% Untuk mengidentifikasi penentuan kategori kecenderungan kemampuan motorik kasar anak tunagrahita mampu didik siswa SMP Luar Biasa di SLB Negeri 2015/2016 digunakan: 1. (Mean Ideal + 1 SD) ke atas = baik 2. (Mean Ideal 1 SD ) (Mean Ideal + 1 SD) = sedang 3. (Mean Ideal 1 SD ) ke bawah = kurang Ketiga kategori kemampuan tersebut disusun berdasarkan kurve normal dengan langkah-langkah sebagai berikut : a. Ukuran skor tertinggi dan skor terendah variabel

Kemampuan Motorik Kasar...(Ghanang SP) 5 Skor tertinggi ideal adalah 15 Skor terendah ideal adalah 0 Range atau daerah hasil 0 15 b. Menghitung nilai mean (rata-rata) ideal yaitu Mean Ideal = ½ (skor tertinggi ideal + skor terendah ideal) Mean Ideal = ½ (15+0) = 7,5 Menghitung SD Ideal yaitu SD Ideal = 1/6 ((skor tertinggi ideal - skor terendah ideal) SD Ideal = 1/6 (15-0) = 2,5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Kemampuan motorik kasar anak tunagrahita mampu didik Siswa SMP Luar Biasa di SLB Negeri Pembina Yogyakarta Tahun Ajaran 2015/2016. Tabel 3. Distribusi Frekuensi Tingkat Kemampuan Motorik Kasar Anak Tunagrahita Mampu Didik Siswa SMP Luar Biasa di SLB Negeri 2015/2016 No Kelas Interval Kategori Frekuensi Frekuensi Relatif 1 > 10 Baik 26 86,67% 2 6 10 Sedang 2 6,67% 3 < 5 Kurang 2 6,67% Jumlah 30 100,00% Dari tabel di atas diperoleh tingkat kemampuan motorik kasar anak tunagrahita mampu didik Siswa SMP Luar Biasa di SLB Negeri Pembina Yogyakarta Tahun Ajaran 2015/2016 yaitu sebanyak 2 siswa (6,67%) mempunyai kemampuan motorik kurang, 2 siswa (6,67%) mempunyai kemampuan motorik sedang, dan 26 siswa (86,67%) mempunyai kemampuan motorik baik. Frekuensi terbanyak terletak pada interval > 10 yaitu pada kategori baik, maka tingkat kemampuan motorik kasar anak tunagrahita mampu didik Siswa SMP Luar Tahun Ajaran 2015/2016 secara keseluruhan adalah baik. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan analisis dari hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa tingkat kemampuan motorik kasar anak tunagrahita mampu didik siswa SMP Luar Tahun Ajaran 2015/2016 secara keseluruhan adalah sebagai berikut : sebanyak 2 siswa (6,67%) dinyatakan kurang, 2 siswa (6,67%) dinyatakan sedang dan 26 siswa (86,67%) dinyatakan baik. Saran Sehubungan dengan hasil dari penelitian mengenai tingkat kemampuan motorik kasar anak tunagrahita mampu didik Siswa SMP Luar Biasa di SLB Negeri 2015/2016, maka penulis mengajukan saran-saran sebagai berikut : 1. Kepada Pihak Sekolah Disarankan kepada pihak sekolah supaya dapat mengembangkan

Kemampuan Motorik Kasar...(Ghanang SP) 6 kurikulum yang ada agar menjadi lebih baik lagi. Hal ini dimaksudkan agar kemampuan motorik siswa dapat berkembang secara optimal sehingga perkembangan gerak siswa akan semakin membaik. 2. Kepada Guru Penjas Disarankan kepada guru penjas agar mampu mengadakan evaluasi terhadap program yang telah dilakukan sekaligus menentukan program tambahan yang akan diberikan. Dengan hasil penelitian ini diharapkan guru akan lebih mudah dalam menetapkan strategi pembelajaran, karena kondisi faktual peserta didik telah diketahui secara pasti. 3. Kepada Siswa Disarankan kepada siswa, agar dapat mengembangkan kemampuan motoriknya secara optimal agar mampu melakukan gerak secara optimal dan perkembangan geraknya semakin baik. DAFTAR PUSTAKA Barrow H. M. (1976). A Practial Aproach to measurement in physical Edducation. London: Hendry Kimpton Published. Elizabeth B. Hurlock. (1997). Perkembangan Anak. Edisi 6. Jakarta : Erlangga. Moh. Amin. (1995). Ortopedagogik Anak Tunagrahita. Jakarta : Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Mumpuniarti, M.Pd. (2007). Pembelajaran Akademik Bagi Tunagrahita. Yogyakarta : FIP UNY. Rusli Lutan. (1988). Belajar Keterampilan Motorik: Pengantar, Teori, dan Metode. Jakarta: Dirjen Dikti. Soegeng S.,dkk. (2002). Petunjuk Teknisi ModelPengembangan motorik Anak Prasekolah.Jakarta: Direktur Jenderal Olahraga Masyarakat Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: CV Alfabeta. Suharsimi Arikunto. (2003). Proses Penelitian Suatu Pendekatan Praktek V. Jakarta: Bina Aksara. Suharsimi Arikunto. (2010). Manajemen Penelitian. Jakarta :PT. Rineka Cipta. Sukintaka. (2001). Teori Pendidikan Jasmani. Solo: Esa Grafika. Tamsik Udin dan Tejaningsih. (1988). Dasar Dasar Pendidikan Luar Biasa SPG/ KPG/ SGO. Bandung: CV Epsilon. Djoko Pekik Irianto. (2002). Dasar Kepelatihan. Surat Perjanjian Penulisan Diktat. Yogyakarta: Direktur Jendral Pendidikan Tinggi.