PEMBANGUNAN INKLUSIF DI SEKTOR PERTANIAN

dokumen-dokumen yang mirip
PEMBANGUNAN INKLUSIF DI SEKTOR PERTANIAN

PEMBANGUNAN INKLUSIF DI SEKTOR PERTANIAN

Prospek dan Arah Pengembangan AGRIBISNIS PADI. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian 2005

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENDAHULUAN. dapat diakses oleh seluruh lapisan masyarakat. Pembangunan hortikultura juga

PROSPEK DAN ARAH PENGEMBANGAN AGRIBISNIS: Rangkuman Kebutuhan Investasi. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian 2005

PROSPEK DAN ARAH PENGEMBANGAN AGRIBISNIS JAGUNG. Edisi Kedua. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian AGRO INOVASI

Prospek dan Arah Pengembangan AGRIBISNIS PISANG

KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KETAHANAN PANGAN NASIONAL Dalam Mendukung KEMANDIRIAN PANGAN DAERAH

Prospek dan Arah Pengembangan AGRIBISNIS JAGUNG. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian 2005

I. PENDAHULUAN. pangan, tanaman hias, hortikultura, perkebunan dan kehutanan. Potensi ekonomi

I PENDAHULUAN * Keterangan : *Angka ramalan PDB berdasarkan harga berlaku Sumber : Direktorat Jenderal Hortikultura (2010) 1

VISI DINAS PERTANIAN PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN BANDUNG

PENDAHULUAN. Tabel 1. Perkembangan PDB Hortikultura Atas Dasar Harga Berlaku di Indonesia Tahun Kelompok

FLUKTUASI HARGA CABAI MERAH KERITING

Prospek dan Arah Pengembangan AGRIBISNIS KEDELAI. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian 2005

PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DAN DAYA SAING KOMODITAS PERTANIAN

I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

KONFERENSI NASIONAL MINYAK ATSIRI 2008 Industri Minyak Atsiri yang Berkelanjutan : Peluang dan Tantangan

I. PENDAHULUAN. Perusahaan umum Bulog mempunyai misi yakni memenuhi kebutuhan pangan

II. TINJAUAN PUSTAKA Agribisnis Cabai Merah

Prospek dan Arah Pengembangan AGRIBISNIS KAMBING-DOMBA. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian 2005

AGRIBISNIS KAMBING - DOMBA

BAB IV PROGRAM DAN KEGIATAN DINAS PERTANIAN KABUPATEN MAJALENGKA. dan sasaran pembangunan yang telah ditetapkan. Kebijakan dan program

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PROSPEK DAN ARAH PENGEMBANGAN AGRIBISNIS KAKAO

Perkembangan Ekonomi Makro

Peranan Pertanian di Dalam Pembangunan Ekonomi. Perekonomian Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Prospek dan Arah Pengembangan AGRIBISNIS SAPI. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian 2005

I. PENDAHULUAN. 1 Kementerian Pertanian Kontribusi Pertanian Terhadap Sektor PDB.

SEMINAR NASIONAL Dinamika Pembangunan Pertanian dan Pedesaan: Mencari Alternatif Arah Pengembangan Ekonomi Rakyat.

REVITALISASI PERTANIAN

I. PENDAHULUAN. Kegiatan agroindustri atau industri hasil pertanian merupakan bagian integral

I. PENDAHULUAN. Pembangunan pertanian merupakan suatu tindakan untuk mengubah kondisi

BAB IV RUJUKAN RENCANA STRATEGIS HORTIKULTURA

Prospek dan Arah Pengembangan AGRIBISNIS KAKAO. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian 2005

PROSPEK DAN ARAH PENGEMBANGAN AGRIBISNIS KEDELAI. Edisi Kedua. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian AGRO INOVASI

Prospek dan Arah Pengembangan AGRIBISNIS JERUK. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian 2005

LAPORAN AKHIR ANALISIS KEBIJAKSANAAN PEMBANGUNAN PERTANIAN: ANTISIPATIF DAN RESPON TERHADAP ISU AKTUAL. Oleh :

Inovasi Pertanian 2015

PENDAHULUAN. Tabel 1 Jenis-jenis produk pangan IPB 2 Jenis produk. Bio yoghurt. Chicken nugget stick & wings Jambu Taiwan IPB 02

1 PENDAHULUAN. Tahun Manggis Pepaya Salak Nanas Mangga Jeruk Pisang

I. PENDAHULUAN. struktur pembangunan perekonomian nasional. Hal ini dapat dilihat dari kontribusi

I. PENDAHULUAN. Arah kebijakan pembangunan pertanian yang dituangkan dalam rencana

AGRIBISNIS BAWANG MERAH

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

KULIAH KE 10: AGROBISNIS DAN

BAB I PENDAHULUAN. petani, mengisyaratkan bahwa produk pertanian yang dihasilkan harus memenuhi

RUMUSAN SEMINAR NASIONAL INOVASI TEKNOLOGI PERTANIAN SPESIFIK LOKASI "Inovasi Pertanian Spesifik Lokasi Mendukung Kedaulatan Pangan Berkelanjutan"

PENDAHULUAN. memegang peranan penting dalam pembangunan ekonomi secara keseluruhan.

I. PENDAHULUAN. pelestarian keseimbangan lingkungan. Namun pada masa yang akan datang,

LAPORAN AKHIR PENELITIAN TA 2009 MODEL PROYEKSI JANGKA PENDEK PERMINTAAN DAN PENAWARAN KOMODITAS PERTANIAN UTAMA

BAB I PENDAHULUAN. Tantangan global di masa mendatang juga akan selalu berkaitan dengan

Prospek dan Arah Pengembangan AGRIBISNIS CENGKEH. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian 2005

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

XI. PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI UBI KAYU

Tabel 1.1. Konsumsi Beras di Tingkat Rumah Tangga Tahun Tahun Konsumsi Beras*) (Kg/kap/thn)

BAB I PENDAHULUAN. dan di mata dunia internasional memiliki prospek bisnis hortikultura yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. Beras merupakan bahan pangan pokok bagi sebagian besar penduduk

PROSPEK DAN ARAH PENGEMBANGAN AGRIBISNIS JERUK. Edisi Kedua

PROSPEK DAN ARAH PENGEMBANGAN AGRIBISNIS PADI. Edisi Kedua. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian AGRO INOVASI

Prospek dan Arah Pengembangan AGRIBISNIS BAWANG MERAH. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian 2005

TOPIK 12 AGRIBISNIS DAN AGROINDUSTRI

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini berisikan latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan penelitian, batasan masalah, dan sistematika penulisan.

PENDAHULUAN. dan tidak bisa dipisahkan yaitu pertama, pilar pertanian primer (on-farm

Posisi Pertanian yang Tetap Strategis Masa Kini dan Masa Depan Jumat, 22 Agustus 2014

Pengembangan Jagung Nasional Mengantisipasi Krisis Pangan, Pakan dan Energi Dunia: Prospek dan Tantangan

BAB I PENDAHULUAN. Pangan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia di samping kebutuhan

Sumber : Pusdatin dan BPS diolah, *) angka sementara.

I PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Produksi (kg)

PROSPEK DAN ARAH PENGEMBANGAN AGRIBISNIS: Tinjauan Aspek Kesesuaian Lahan. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian 2005

I. PENDAHULUAN. banyak menghadapi tantangan dan peluang terutama dipacu oleh proses

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

I. PENDAHULUAN. peranan penting dalam meningkatkan perekonomian Indonesia melalui. perannya dalam pembentukan Produk Domestic Bruto (PDB), penyerapan

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komoditas Sayuran

RENCANA OPERASIONAL DISEMINASI HASIL PENENELITIAN (RODHP) MODEL PENGEMBANGAN PERTANIAN PERDESAAN BERBASIS INOVASI (m-p3bi) INTEGRASI KOPI-SAPI POTONG

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan terigu dicukupi dari impor gandum. Hal tersebut akan berdampak

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

AGRIBISNIS Dukungan Aspek Mekanisasi Pertanian

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Prospek dan Arah Pengembangan AGRIBISNIS KARET. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian 2005

V. PENDEKATAN SISTEM 5.1. Analisis Kebutuhan Pengguna 1.) Petani

ANALISIS USAHATANI DAN TATANIAGA KEDELAI DI KECAMATAN CIRANJANG, KABUPATEN CIANJUR, JAWA BARAT. Oleh NORA MERYANI A

PENYUSUNAN PROPOSAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

I. PENDAHULUAN. tinggi secara langsung dalam pemasaran barang dan jasa, baik di pasar domestik

INDEKS. biofuel 63, ceteris paribus 164 constant return to scale 156, 166

I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Pembangunan nasional saat ini dihadapkan pada tantangan berupa kesenjangan

Good Agricultural Practices

agribisnis untuk mencapai kesejahteraan wilayah pedesaan (prospherity oriented) (Bappeda Kabupaten Lampung Barat, 2002). Lebih lanjut Bappeda

LAPORAN KINERJA (LKJ)

INDIKATOR KINERJA MINAPOLITAN, INDUSTRIALISASI KP DAN BLUE ECONOMY SUNOTO, MES, PHD PENASEHAT MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN BATAM, 22 SEPTEMBER 2014

I. PENDAHULUAN. (b) Mewujudkan suatu keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia.

I. PENDAHULUAN. Komoditas hortikultura yang terdiri dari tanaman buah-buahan dan sayuran,

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. Isu strategis yang kini sedang dihadapi dunia adalah perubahan iklim

POTENSI DAN PELUANG PENGEMBANGAN PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL PETERNAKAN

Transkripsi:

i

PROSIDING SEMINAR NASIONAL TAHUN 2014 PEMBANGUNAN INKLUSIF DI SEKTOR PERTANIAN Departemen Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PEMBANGUNAN INKLUSIF DI SEKTOR PERTANIAN Penyunting: Sara Ratna Qanti Agriani Hermita Sadeli Rani Andriani Budi Kusumo Tetep Ginanjar Fernianda Rahayu Hermiatin Desain Cover dan Lay Out: Tetep Ginanjar ISBN: 978-602- 70388-1-3 Izin diberikan untuk bebas menyalin dan mendistribusikan sebagian atau seluruh dari isi buku ini selama pemberitahuan tertulis diberikan kepada penerbit. Buku atau produk turunan atau salinan dari buku ini tidak untuk diperjualbelikan atau digunakan untuk keperluan mencari keuntungan. Publikasi ini dapat diunduh secara gratis di: sosek.agribusiness-unpad.org Penerbit: Departemen Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran Gedung SosekLantai 2 FakultasPertanian Universitas Padjadjaran Kampus Jatinangor Jl. Raya Bandung-Sumedang Km.21 Jatinangor Telepon/Faksimili : 022-7796318 Website: sosek.agribusiness-unpad.org

KATA PENGANTAR Pembangunan pertanian memiliki posisi yang strategis dalam pembangunan perekonomian nasional. Peran strategis tersebut berupa kontribusi nyata melalui pembentukan kapital, penyediaan bahan pangan, bahan baku industri, pakan dan bio-energi, penyerap tenaga kerja, sumber devisa negara, dan sumber pendapatan, serta pelestarian lingkungan melalui praktek usahatani yang ramah lingkungan. Sektor pertanian menjadi tumpuan utama bagi masyarakat Indonesia dalam memenuhi pangannya (food security) serta menjadi tumpuan utama bagi penghidupan sebagian besar masyarakat Indonesia yang tinggal di perdesaan. Dengan peran tersebut, pembangunan pertanian yang optimal akan mampu mewujudkan kemandirian dan daya saing bangsa Indonesia dalam era globalisasi. Namun demikian, fakta yang ada saat ini menunjukkan pembangunan pertanian Indonesia masih menunjukkan kinerja yang belum optimal. Salah satu penyebabnya adalah ketidakmerataan dan ketidakadilan yang dirasakan terutama oleh petani kecil. Oleh karena itu, pembangunan secara inklusif pada sektor pertanian diharapkan mampu menjembatani kesenjangan ini. Pembangunan pertanian yang melibatkan petani kecil (Pembangunan inklusif) yang berkelanjutan juga merupakan salah satu prinsip dasar dalam strategi induk pembangunan pertanian 2013-2045. Pembangunan inklusif diharapkan membawa dampak positif terhadap peningkatan kesejahteraan rakyat yang berkeadilan bagi semua pihak, termasuk petani kecil. Dalam rangka mendukung pembangunan pertanian inklusif Departemen Sosial Ekonomi Pertanian melaksanakan Seminar Nasional Pembangunan Inklusif di Sektor Pertanian pada 24 November 2014 di Kampus Unpad Jatinangor, yang merupakan bagian kegiatan Dies Natalis Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran ke-55. Seminar Nasional ini membuahkan prosiding yang memuat makalah makalah dalam berbagai bidang yaitu manajemen agribisnis, infrastruktur pertanian, kelembagaan, pembiayaan, teknologi dan inovasi, kebijakan, penyuluhan dan komunikasi, pemberdayaan masyarakat, pemasaran produk pertanian, logistik dan manajemen rantai pasok. Prosiding ini merupakan perwujudan dari upaya bersama untuk memahami dan memberikan masukan yang dapat membantu para pengambil kebijakan, pelaku usaha, maupun akademisi dalam meningkatkan kinerja pembangunan pertanian. Terima kasih yang sebesar besarnya kami ucapkan kepada seluruh pihak yang telah berpartisipasi pada kegiatan Seminar Nasional ini. Semoga prosiding ini dapat bermanfaat sebagai media pembelajaran dan patok duga (benchmarking) bagi para pelaku agribisnis, akademisi, pemerintah dan masyarakat Jatinangor, November 2014 Panitia Seminar Nasional i

Tim Reviewer Makalah SEMINAR NASIONAL PEMBANGUNAN INKLUSIF DI SEKTOR PERTANIAN 24 NOVEMBER 2014 Dr. Tomy Perdana, SP, MM Dr. H. Ronnie Natawidjaja, Ir, MSc Dr. Hj. Yosini Deliana, Ir, MS Dr. Lies Sulistyowati, Ir, MS Dr, Hj. Tuti Karyani, Ir, MSP Dr. Trisna Insan Noor, Ir, DEA Dr. E Kusnadi Wikarta, Ir, MS Dr. Hj. Dini Rochdiani, Ir, MS Dr. Hj. Hepi Hapsari, Ir, MS Dr. Lucyana Trimo, Ir, MS Dr. Hj.Elly Rasmikayati, Ir, MSc Iwan Setiawan, SP, MSi Penerbit Departemen Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran ii

PEMBICARA SEMINAR NASIONAL PEMBANGUNAN INKLUSIF DI SEKTOR PERTANIAN 24 NOVEMBER 2014 Keynote Speech : Ferry Jie Deputy Program Director Master of Supply Chain and Logistics Management at RMIT University Pembicara : Dr. Ir. Momon Rusmono, MS Sekretaris Badan PPSDM Pertanian, Kementerian Pertanian Ibu Ika Tedjaningrum Kepala Divisi Pengembangan dan Pengaturan UMKM Bank Indonesia Bapak Suryo Fresh Product Director Giant Hypermarket Iwan Setiawan, SP., MSi Akademisi Departemen Sosial Ekonomi Pertanian UNPAD iii

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR TIM REVIEWER MAKALAH PEMBICARA SEMINAR NASIONAL DAFTAR ISI i ii ii iv MAKALAH PEMBICARA SEMINAR NASIONAL 1 Pemberdayaan Masyarakat Petani sebagai Wujud Pembangunan Inklusif di Sektor Pertanian 2 Iwan Setiawan MAKALAH PRESENTASI ORAL 16 INFRASTRUKTUR 1 Partisipasi Petani Mangga Marginal dalam Saluran Pemasaran Modern: Pendekatan 17 Analisis Regresi Probit Sara Ratna Qanti 2 Menuju Ekonomi Hijau (Green Economy) : Mengendalikan Tekanan Penduduk Atas 23 Waduk Cirata Melalui Optimalisasi Pengembangan Agriekobisnis E. Kusnadi Wikarta dan Deddy Ma mun KEBIJAKAN 3 Transformasi Tenaga Kerja Pertanian Sawah Tadah Hujan Akibat Perubahan Iklim 28 dan Dampaknya Terhadap Pendapatan Rumah Tangga (Studi Kasus di Nagari Singkawang, Kabupaten Tanah Datar) Yusmarni dan Rudi Febriamansyah 4 Kajian Model Program Peningkatan Ketahanan Pangan Rumah Tangga Miskin di 37 Wilayah Pesisir Kabupaten Cirebon, Propinsi Jawa Barat Endah Djuwendah, Hepi Hapsari, dan Sri Fatimah 5 Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Ekspor Manggis Indonesia 45 Muhammad Arief Budiman dan Andera Verena 6 Kemitraan Perkebunan Kelapa Sawit : Kebijakan, Implementasi, dan Kesejahteraan 51 Petani Ernawati HD., Rosyani, Emy Kernalis, Zakky Fathoni 7 Potensi dan Kendala Pengembangan Sedap Malam sebagai Tanaman Hias Unggulan 57 di Kabupaten Sukabumi Reny Sukmawani, Maman Haeruman K., Lies Sulistyowati, dan Tomy Perdana iv

KELEMBAGAAN 8 Kemitraan Usaha Dalam Peningkatan Daya Saing Dan Dampak Kebijakan Mangga 65 Di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat Nur Syamsiah, Lies Sulistyowati 9 Kajian Pola Kemitraan Agribisnis Manggga GedongGincu (Studi Kasus di Wilayah III 73 Cirebon : Kabupaten Majalengka, Kabupaten Cirebon, dan Kabupaten Indramayu) Dinar 10 Transisi Sistem Produksi Petani Mangga Hubungannya Dengan Cara Penjualan 78 Lies Sulistyowati LOGISTIK DAN SUPPLY CHAIN MANAGEMENT 11 Optimasi Trade-Off Pasokan Komoditas Beras dan Gula Menuju Swasembada 87 Pangan Berkelanjutan Akhmad Mahbubi 12 Kolaborasi Multi Pemangku Kepentingan dalam Klaster Agribisnis Sayuran di 95 Pangalengan, Jawa Barat Arvitta Oktapiana dan Tomy Perdana 13 Pemahaman Sistem Rantai Rantau Pasok Klaster Agribisnis dalam Upaya 104 Mengembangkan Usaha Ternak Sapi Bali Maria Krova, Maman H. Karmana, Dadi Suryadi, dan Rochadi Tawaf 14 Memahami Manajemen Rantai Pasok pada Eksportir Sayuran Menggunakan 112 Pendekatan System Dynamics Tomy Perdana 15 Perancangan Model Sistem Penelusuran Pada Rantai Pasok Komoditas Sayuran 120 Untuk Pasar Terstruktur (Studi Kasus Pada Sub Terminal Agribisnis Mekar Mulya, Desa Marga Mekar, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat) Ninda Saraswati dan Tomy Perdana 16 Upaya Meningkatkan Ketersediaan Pasokan Tomat Melalui Penerapan Teknologi 127 Modern di Kelompok Tani Katata, Desa Margamekar, Kecamatan Pangalengan Fadilla Fitriana dan Tomy Perdana 17 Mutual Insurance untuk Mengelola Risiko Pada Rantai Pasok Tomat di Desa 135 Margamekar, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung Satrya Ridzki Perdana dan Tomy Perdana MANAJEMEN AGRIBISNIS 18 Pengalaman Penelitian Manajemen Agribisnis-Agroindustri di Fakultas Teknologi 141 Pertanian Universitas Andalas Santosa v

19 Faktor-Faktor yang Dipertimbangkan Pondok Pesantren Al-Ittifaq dalam Mengambil 150 Keputusan Berusahatani Asparagus Villiani D Hilman dan Kuswarini Kusno 20 Tingkat Kesejahteraan Petani Kelapa Sawit Pola Plasma di Desa Sari Galuh, 156 Kecamatan Tapung, Kabupaten Kampar, Riau Shorea Khaswarina, Evy Maharani, Roza Yulida, Juni Army 21 Kajian Potensi Agroindustri Berbasis Komoditas Perkebunan Teh Rakyat (Studi Kasus 163 di Kecamatan Pasirjambu, Kabupaten Bandung) Sulistyodewi NW dan Lucyana Trimo 22 Analisis Tingkat Produksi, Konsumsi Beras Kaitannya dengan Program Ketahanan 170 Pangan di Provinsi Jawa Barat Dini Rochdiani, Deddy Ma Mun, M.Gunardi Judawinata 23 Strategi Manajemen Resiko pada Rantai Pasok Klaster Agribisnis Cabai Merah di 175 Kabupaten Garut, Jawa Barat Sri Ayu Andayani, Tuhpawana, Lies Sulistyowati, Tomy Perdana 24 Prospek Agribisnis Ganyong Sebagai Bahan Pangan Alternatif 182 Doni Sutrisno dan Endah Djuwendah 25 Analisis Risiko Usahatani Bayam (Amaranthussp.) dengan Sistem Hidroponik (Studi 190 Kasus di PT Kebun Sayur Segar - Parung Farm, Kampung Jati, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat) Widya Noormalahayati dan Endah Djuwendah 26 Penerapan Model Material Requirement Planning pada Industri Pengolahan Minyak 197 Akar Wangi (Studi Kasuspada PT. Pulus Wangi Nusantara, Garut) Abdul Halim Basith, Pandi Pardian, Trisna Insan Noor 27 Potensi Pengembangan Agroindustri Java Preanger Cofee (Studi Kasus di Kelompok 206 Tani Margamulya, Desa Margamulya, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat) Gea Xena Levina dan Lucyana Trimo 28 Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Petani dalam Memilih Waktu Panen Jagung 214 (Kasus Pada Petani Jagung di Kabupaten Serang Provinsi Banten) Dian Anggraeni, Tuhpawana, Tomy Perdana, Anne Nuraini PEMASARAN PRODUK PERTANIAN 29 Daya Saing Pemasaran Komoditas Buncis Ekspor Melalui Kinerja Distribusi 220 Hesty N Utami dan Agriani Hermita Sadeli 30 Kajian Risiko Produksi dan Pemasaran Pada Petani Mangga 228 Elly Rasmikayati dan Lies Sulistyowati vi

31 Komparasi Pola Pemasaran Beras Pada Berbagai Wilayah Produsen Berdasarkan 233 Tipologi Lahan di Sumatera Selatan Riswani, Andy Mulyana, Yunita 32 Peran Pedagang Pengepul pada Usahatani Mangga Gedong Gincu (Mangifera 239 indica.l) Suhaeni, Susandra Yunida Prihanti 33 Karakteristik Petani Kaitannya Dengan Cara Penjualan Mangga di Kabupaten Cirebon 247 Yosini Deliana, Sri Fatimah, Anne Charina 34 Analisis Integrasi Pasar Pada Sistem Pemasaran Komoditas Pangan Strategis Di 254 Kabupaten Bener Meriah Lukman Hakim 35 Preferensi Konsumen Terhadap Produk Olahan Tepung Manggis 265 Amalia Nur Milla dan Neneng Kartika Rini 36 Analisis Pemasaran Zat Pewarna Alami Indigofera untuk Batik di Jawa 272 Masyhuri, Sugiyarto dan Hani Perwitasari 37 Tinjauan Marjin Pemasaran Cabe Merah Keriting (Capsicum annum L.) di Sentra 279 Produksi dan Pasar Induk Dety Sukmawati 38 Relationship Marketing dan Loyalitas Pelanggan Paprika (Capsicum annum var. 285 Grossum) Berorientasi Ekspor Midun Lintang Sihombing, Agriani Hermita Sadeli 39 Pengaruh Preferensi Konsumen dan Konsistensi Standarisasi Anggrek Nasional 292 Terhadap Keunggulan Daya Saing Anggrek Lokal dan Impor (Suatu Kasus Pada Perdagangan Anggrek di Jawa Barat) Neneng Kartika Rini 40 Simulasi Liberalisasi Perdagangan Berdasarkan Skenario Ambisius, Kompromistik 300 dan Skenario G-20 pada Komoditas Jagung Indonesia Eddy Renaldi 41 Analisis Keputusan Pembelian dan Kepuasan Konsumen Terhadap Atribut Jeruk 308 Lokal dan Jeruk Impor (Studi Kasus di Supermarket Total Buah Segar, Bandung) Pravitha Putri Fitriani dan Agriani Hermita Sadeli PEMBERDAYAAN MASYARAKAT 42 Kaji Tindak Peningkatan Produktivitas dan Kesejahteraan Petani Teh Rakyat Melalui 317 Pendekatan Terintegrasi di Kabupaten Purwakarta Rani Andriani Budi Kusumo, Anne Charina, Lucyana Trimo, Gema Wibawa Mukti 43 Pemberdayaan Petani Teh Rakyat Melalui Perubahan Paradigma Kelompok Tani 324 Lucyana Trimo vii

44 Analisis Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Keberdayaan Petani Mangga 331 Gedong Gincu (Suatu Kasus di Desa Pasirmuncang dan Desa Cijurey, Kecamatan Panyingkiran, Kabupaten Majalengka) Dina Dwirayani, Hepi Hapsari, Tuhpawana P.Sendjaja 45 Analisis Tingkat Keberhasilan Program CSR (Kasus Budidaya Padi Organik Metode 337 SRI PT Medco E & P Indonesia - Rimau Asset) M. Yamin 46 Peran Wanita Dalam Agroindustri Ledre Pisang Raja di Desa Purwosari, Kecamatan 344 Purwosari, Kabupaten Bojonegoro Dina Novia Priminingtyas, Elva Hidayatul Haq 47 Kajian Pemberdayaan Wanita Melalui Inovasi Pengembangan Usaha Kecil Ranginang 351 Mini di Kelompok Binaan CSR PT. Telekomunikasi IndonesiaTbk, di Desa Cikoneng, Kecamatan Ciparay, Kabupaten Bandung Nurul Wulan Sholihah, Rani Andriani Budi Kusumo 48 Memastikan Keterlibatan Petani Dalam Pengembangan Agribisnis (Studi Kasus 359 Petani Padi Organik Di Kecamatan Bojongsoang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat) Yayat Sukayat, Dika Supyandi, Dhany Esperanza PEMBIAYAAN 49 Transformasi Lembaga Keuangan Mikro Agribisnis Menjadi Bank Pertanian Sebagai 367 Suatu Pembangunan Inklusif Pembiayaan Berkelanjutan Cindy Paloma dan Ami Sukma Utami 50 Pemberdayaan Pengrajin Kue Olahan dari Sagu Melalui Pembiayaan Dengan Prinsip 373 Bagi Hasil dalam Upaya Mendukung Pembangunan Inklusif di Sektor Pertanian Henny Indrawati dan Caska 51 Analisis Usahatani Petani Kedelai Panen Muda Ketika Panen Muda dengan Ketika 379 Panen Tua (Studi Kasus di Desa Ciranjang, Kecamatan Ciranjang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat) Kiki Rizcky Amalia dan Pandi Pardian 52 Pembiayaan Rantai Nilai Agribisnis Melon Emas (Cucumis Melo L. Inodorus) 384 Berorientasi Ritel Moderen Pandu Pringgodanu dan Tuti Karyani PENYULUHAN DAN KOMUNIKASI 53 Persepsi Petani Karet Pola Swadaya Terhadap Pentingnya Peran Penyuluhan di 393 Kabupaten Kuantan Singingi, Provinsi Riau Roza Yulida, Kausar, Rosnita, Shorea Khaswarina, Sariyem, dan Destika 54 Persepsi Petani Swadaya Terhadap Peran Penyuluhan di Provinsi Riau 403 Rosnita, Roza Yulida, Arifudin, dan Suardi Tarumun viii

55 Local Indigenous di Wilayah Pasang Surut (Studi Kasus di Kabupaten Banyuasin, 409 Sumatera Selatan) Nurilla Elysa Putri 56 Partisipasi Perempuan dalam Program Lumbung Pangan Desa (Studi Kasus Di Desa 416 Pamotan, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang) Yayuk Yuliati dan Dina Novia Priminingtyas 57 Pasar Tradisional dalam Perspektif Pemangku Kepentingan (Kasus Pasar Kompleks 422 Margahayu) Sri Fatimah, Yosini Deliana, dan Pandi Pardian TEKNOLOGI DAN INOVASI 58 Tingkat Adopsi Teknologi Budidaya Mangga (Kasus pada Kelompok Tani ADS dan 430 Sari Buah, Kabupaten Majalengka) Hepi Hapsari dan Aldy M. Faiz Raksayudha 59 Pengaruh Bahan Perekat Terhadap Kualitas Briket Limbah Biji Jarak Pagar (Jatropha 436 Curcas Linn) Nurhaidar Rahman dan Sriharti 60 Analisis Risiko Lingkungan dari Pengolahan Limbah Cair Tahu dengan Mikroalga 445 Nurhaidar Rahman, Nurhamidar dan Sriharti ix

POTENSI & KENDALA PENGEMBANGAN SEDAP MALAM SEBAGAI TANAMAN HIAS UNGGULAN DI KABUPATEN SUKABUMI POTENCY AND HINDERANCE OF DEVELOPING TUBEROSE AS SUPERIOR DECORATION PLANTED IN SUKABUMI REGENCY Reny Sukmawani 1, Maman Haeruman K 2, Lies Sulistyowati 3, Tomy Perdana 4 1 Fakultas Pertanian, Universitas Muhammadiyah Sukabumi Jl. R. Syamsudin SH, No. 50 Sukabumi, telp (0266)218345/218342 2 Fakultas Pertanian, Universitas Padjadjaran Bandung Jl. R. Bandung-Sumedang km 21 Jatinangor, telp (022) 7796316 Fakultas Pertanian, Universitas Padjadjaran Bandung Fakultas Pertanian, Universitas Padjadjaran Bandung E-mail : renyswani@gmail.com E-mail : maman_haeruman@yahoo.com E-mail : liesindra@yahoo.com E-mail : tomyp1973@yahoo.com ABSTRAK. Kabupaten Sukabumi dengan luas wilayah terluas di Jawa dan Bali memiliki potensi pertanian yang cukup baik, salah satunya untuk pengembangan tanaman hias. Hasil kajian dengan menggunakan analisis LQ (basis), analisis kriteria unggul dan analisis daya saing menunjukkan bahwa sedap malam memiliki keunggulan kompetitif dan komparatif sehingga sedap malam ini layak dijadikan sebagai komoditas unggulan. Agar sedap malam dapat berkembang dengan baik dan dapat dimaksimalkan perannya sebagai sumber penghasilan dan pendapatan utama petani maka dalam pengembangannya harus memperhatikan kendala yang dihadapi seperti dalam hal teknologi, lahan, kualitas SDM, kelembagaan, dan pemasaran. Kata Kunci: Potensi, Kendala, Sedap malam ABSTRACT. Sukabumi regency with the largest area in Java and Bali has quite good agriculture potency. One of it is to develop decoration planted. The result study by using LQ analysis (basis), creation superior analysis, and competitive analysis show that tuberose has competitive and comparative superior. Therefore, tuberose deserves to become as superior commodity. To develop tuberose grows well, and to maximize its role as an income source and the main farmer income, so that in developing must pay attention to hindarance that is dealt with such as in technology, land, human resources quality, institution, and marketing. Key words: potency, hinderance, tuberose TUJUAN DAN RUANG LINGKUP Tujuan yang ingin dicapai melalui kajian ini adalah agar setiap daerah dapat memaksimalkan potensi daerahnya sesuai dengan keunggulan lokalnya dan mampu mengembangkan komoditas unggulan yang memiliki daya saing. Adapun ruang lingkup dari artikel ini meliputi potensi dan kendala pengembangan sedap malam yang dilengkapi dengan rekomendasi kebijakan pengembangan sedap malam sebagai tanaman hias unggulan. 57