BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pada saat menjalankan suatu kelangsungan usaha, suatu

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi strata II pada Jurusan Magister Akuntansi Fakultas Pasca Sarjana.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Laporan keuangan merupakan suatu media penghubung dan penyalur

BAB I PENDAHULUAN. operasional perusahaan. Untuk mengetahui seberapa baik kinerja manajemen

BAB 1 PENDAHULUAN. keputusan. Salah satu bentuk informasi yang dibutuhkan oleh pihak yang

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan, baik perusahaan go public maupun bukan, pasti memiliki

BAB I PENDAHULUAN. return atas investasinya dengan benar. Corporate governance dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perusahaan yang ingin tetap bertahan dan memenangkan persaingan bisnis

BAB I PENDAHULUAN. modalnya. Namun adanya praktik manajemen laba pada laporan keuangan. emiten dapat menurunkan kembali kepercayaan investor.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perusahaan harus melakukan inovasi agar dapat tetap bertahan dan

BAB I PENDAHULUAN. keuangan, dasar akrual dipilih karena lebih rasional dan adil dalam

PENGARUH ASIMETRI INFORMASI dan UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP PRAKTIK MANAJEMEN LABA

BAB I PENDAHULUAN. Dana memegang peranan yang sangat penting, sebab tanpa adanya dana yang

BAB I PENDAHULUAN. biaya yang harus dikeluarkan perusahaan terkait dengan keinginan

Oleh: Inayah B

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan untuk memenuhinya. Oleh sebab itu dibutuhkan pihak-pihak yang

BAB I PENDAHULUAN. diperjual belikan di pasar modal guna memperoleh dana dari pihak penyedia dana.

BAB I PENDAHULUAN. komprehensif untuk mengungkapkan (disclosure) semua fakta, baik transaksi

BAB I Perusahaan yang biasa kita kenal dengan sebutan perusahaan go public, akan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi penting yang

BAB I PENDAHULUAN. pertanggungjawabannya kepada pihak penyedia dana. Dana dibutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. melakukan penawaran umum kepada publik atau go public diwajibkan untuk

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. pengguna dalam pembuatan keputusan ekonomi (IAI, 2012). mengambil keputusan secara tepat adalah andal dan relevan.

BAB 1 PENDAHULUAN. pengembangan usaha. Dalam mengembangkan usaha akan membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. keuangannya, sehingga nilai perusahaan lebih mudah untuk diukur. Laporan. investor dalam membuat keputusan investasi.

BAB I PENDAHULUAN. kepentingan antara manajer atau agen dan pemilik atau prinsipal (agency theory), UKDW

BAB I PENDAHULUAN. eksternal untuk menilai kinerja perusahaan. Laporan keuangan harus

BAB I PENDAHULUAN. dananya untuk kegiatan operasional dan meningkatkan usahanya antara lain

BAB I PENDAHULUAN. dana dengan pihak yang membutuhkan dana dengan cara memperjual belikan

atau dengan mendapatkan keuntungan (gain) dari peningkatan harga saham.

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang setelah munculnya PSAK No.19 (Revisi 2000) tentang aset

BAB I PENDAHULUAN. manajemen dengan tujuan untuk mempertanggungjawabkan tugas-tugas yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada dasarnya perusahaan didirikan tidak hanya untuk menghasilkan

BAB I PENDAHULUAN. manajemen (Schipper dan Vincent, 2003). Menurut Standar Akuntansi

BAB 1 PENDAHULUAN. Permasalahan pada perusahaan mengenai praktik earnings management yang

BAB I PENDAHULUAN. lokal maupun asing. Berdasarkan data World Federation Of Exchange,

I. PENDAHULUAN. menilai kinerja perusahaan dalam proses pengambilan keputusan. Laporan keuangan

ANALISIS PERBEDAAN RETURN SAHAM DAN PERUBAHAN VOLUME PERDAGANGAN SEBELUM DAN SESUDAH PENGUMUMAN DIVIDEN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, LEVERAGE, DAN HARGA SAHAM TERHADAP JUMLAH DIVIDEN TUNAI. (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan dana bertemu untuk menjualbelikan sekuritasnya. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti pengaruh dari komponen corporate

BAB I PENDAHULUAN. karena laporan keuangan memperlihatkan kondisi perusahaan pada tahun bersangkutan. Laporan

ANALISIS PERBEDAAN PENGATURAN LABA (EARNINGS MANAGEMENT) PADA KONDISI LABA DAN RUGI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR GO PUBLIC DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. pula pemiliknya. Untuk itu nilai perusahaaan bagi investor dan kreditur

BAB I PENDAHULUAN. yang memadai kepada seluruh pengguna yang berkepentingan. Sehingga

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. bagi pihak-pihak yang berkepentingan dengan perusahaan. Pemberian

BAB I PENDAHULUAN. memberikan informasi atas hasil yang diperoleh dari seluruh aktivitas perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. saham akan menimbulkan emisi saham atau biaya modal sendiri sebesar tingkat

BAB 1 PENDAHULUAN. Laporan keuangan adalah ringkasan dari pencatatan transaksi - transaksi

BAB I PENDAHULUAN. Pihak - pihak yang terlibat dalam suatu perusahaan (principal dan. menyebabkan munculnya hubungan agensi antara principal (pemegang

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum manajemen laba didefinisikan sebagai upaya manajer

BAB I PENDAHULUAN. sebuah perusahaan yang dikeluarkan secara periodik oleh perusahaan, akan

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal di Indonesia telah menjadi salah satu alternatif pembiayaan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perekonomian di Indonesia semakin berkembang, hal ini dapat tercermin dari

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal Indonesia merupakan satu bentuk pasar dalam pasar keuangan.

BAB I PENDAHULUAN. manajemen dan menjamin akuntanbilitas manajemen terhadap stakeholder

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang dikeluarkan untuk membiayai sumber pendanaan (source

1 BAB I 2 PENDAHULUAN. keuangan dalam jangka panjang yang dapat diperjualbelikan, seperti obligasi,

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Perusahaan yang pada awalnya dikelola langsung oleh pemiliknya,

BAB I PENDAHULUAN. Peran dari laporan keuangan adalah sebagai salah satu sumber informasi bagi

I. PENDAHULUAN. Salah satu sumber informasi dari pihak eksternal dalam menilai kinerja

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tujuan perusahaan adalah memberi keuntungan yang maksimal

BAB 1 PENDAHULUAN. kredibilitas yang dijunjung tinggi, mempunyai kualitas bagus dan harus bisa

BAB I PENDAHULUAN. Dividen pada prinsipnya adalah keuntungan perusahaan yang dibagikan kepada

BAB I PENDAHULUAN. utama perusahaan untuk menyampaikan informasi keuangannya kepada para

BAB I PENDAHULUAN. tambahan tersebut dapat diperoleh dari investor yang menanamkan modalnya

BAB I PENDAHULUAN. Dunia usaha pada mulanya merupakan perusahaan perseorangan atau

BAB I PENDAHULUAN. Besarnya rasio manajemen utang (leverage) menunjukkan seberapa besar

BAB I PENDAHULUAN. tidak. Bagi perusahaan yang terdaftar di pemerintah, mereka mempunyai badan usaha

BAB I PENDAHULUAN. Laba merupakan salah satu informasi potensial yang terkandung di

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal di Indonesia semakin lama semakin berkembang pesat. Hal

BAB I PENDAHULUAN. keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik surat hutang (obligasi),

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan yang tinggi. Semakin tinggi nilai dari sebuah perusahaan, semakin

BAB I PENDAHULUAN. seharusnya membuat dunia usaha dijalankan secara profesional justru menjadi

2 Sedangkan menurut Aviliani (2008) biaya ekuitas merupakan biaya rill yang harus dikeluarkan oleh perusahaan dalam memperoleh dana untuk mendanai sua

BAB I PENDAHULUAN. Semakin tinggi nilai perusahaan dianggap semakin sejahtera pula pemiliknya.

PERBEDAAN DISCRETIONARY ACCRUALS ANTARA PERUSAHAAN MANUFAKTUR LABA DAN PERUSAHAAN MANUFAKTUR RUGI

P, 2016 PENGARUH BONUS PLAN, DEBT COVENANT DAN FIRM SIZE TERHADAP MANAJEMEN LABA

BAB I PENDAHULUAN. Sebelum membuat keputusan investasi saham pada perusahaan go public

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Laporan keuangan merupakan hasil dari proses akuntansi yang

BAB I PENDAHULUAN. sekuritas yang umumnya memiliki umur lebih dari satu tahun, seperti saham dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. cukup besar baik ditinjau dari sudut supply maupun demand. Potensi dari

BAB I PENDAHULUAN. Akuntansi disebut juga aktivitas jasa yang mempunyai fungsi untuk

BAB I PENDAHULUAN. Manajer sebagai pengelola perusahaan lebih banyak mengetahui. informasi internal dan prospek perusahaan di masa yang akan datang

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, dunia investasi bukan lagi merupakan kegiatan baru di dunia

BAB I PENDAHULUAN. keuangan kepada pihak pihak diluar korporasi. Dalam penyusunan laporan

BAB I PENDAHULUAN. tahun 1989 menjadi 288 emiten pada tahun 1999 (Susilo dalam. di Bursa Efek Indonesia mencapai 442 emiten (

Bab 1 PENDAHULUAN. sebuah perusahaan. Manajer dapat dikatakan sebagai agent dan pemegang

BAB I PENDAHULUAN. keuangan dalam laporan tahunan harus disertai pengungkapan yang penuh

BAB 1 PENDAHULUAN. tepat, investor akan memperoleh return yang tinggi. Apabila investor ingin

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini membuktikan semakin berkembangnya dunia investasi yang kemudian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada umumnya perusahaan didirikan dengan tujuan untuk meraih pendapatan

BAB I PENDAHULUAN. dengan pihak yang membutuhkan dana dengan memperjualbelikan sekuritas.

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam menjalankan kelangsungan usaha, perusahaan membutuhkan dana baik dari pihak kreditur maupun investor. Dana tersebut diperoleh dari saham atau obligasi yang diperjualbelikan dipasar modal. Investor memiliki tujuan dalam menginvestasikan dana kepada perusahaan yaitu memperoleh tingkat pengembalian yang tinggi dari dana yang diinvestasikan. Bursa efek atau pasar modal adalah tempat yang menyediakan fasilitas untuk mempertemukan dua kepentingan yaitu pihak yang kelebihan dana (investor) dan pihak yang memerlukan dana (issuer), sehingga perusahaan dapat memperoleh tambahan dana yang dibutuhkan melalui pasar modal dengan menerbitkan saham atau obligasi yang akan diperjualbelikan. Akibat dari penerbitan saham tersebut perusahaan harus mengeluarkan biaya sebagai pengembalian atas pemberian dana yang diberikan oleh investor dan kreditor yang biasa disebut cost of equity capital. Biaya modal ekuitas merupakan tingkat pengembalian yang diinginkan oleh penyedia dana, baik investor maupun kreditur dalam perusahaan (Ifoni, 2012). Menurut Ifonie (2012) cost of equity capital adalah besarnya rate yang digunakan investor untuk mendiskontokan dividen yang diharapkan diterima dimasa yang akan datang. Ia juga menjelaskan bahwa rate of return yang dipersyaratkan suatu ekuitas adalah rate of return minimum yang diperlukan untuk menarik investor agar membeli atau menahan suatu sekuritas. Rate of return merupakan suatu biaya oportunitas investor apabila investasi telah dilakukan, maka investor harus meninggalkan return yang ditawarkan investor lain. Return yang hilang tersebut kemudian menjadi biaya oportunis karena melakukan investasi lain dan kemudian biaya oportunis inilah yang menjadi rate of return yang 1

2 dipersyaratkan investor. Cost of equity capital dapat dipengaruhi beberapa faktor yaitu manajemen laba dan asimetri informasi. Manajemen laba merupakan upaya manajer perusahaan untuk mempengaruhi informasi dalam laporan keuangan dengan tujuan untuk mengelabuhi stakeholders yang ingin mengetahui kinerja dan kondisi perusahaan (Sulistyanto, 2008). Adanya campur tangan tersebut menimbulkan perilaku opportunistic yaitu menaikkan atau menurunkan laba akuntansi sesuai kepentingan manajemen agar investor memberi penilaian positif terhadap perusahaan. Penelitian mengenai pengaruh manajemen laba terhadap biaya modal ekuitas telah dilakukan oleh penelitian-penelitian sebelumnya. Sebagian besar penelitian manajemen laba dikaitkan dengan hipotesis akuntansi positif (Watts dan Zimmerman, 1990) tentang motivasi manajer dalam melakukan manajemen laba yaitu mendapatkan bonus, menghindari pelanggaran perjanjian hutang dan menghindari biaya politik. Manajemen laba menyebabkan banyak informasi yang harus diungkap oleh perusahaan, sehingga berkonsekuensi terhadap meningkatnya biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk menyediakan informasi bagi publik (cost of equity capital). Manajemen laba meningkat seiring dengan meningkatnya biaya modal ekuitas (cost of equity capital) yang dikeluarkan perusahaan (Utami, 2005). Pengungkapan yang menarik dan menjadi perhatian adalah peran intellectual capital dalam organisasi atau perusahaan. Intellectual capital adalah bagian integral dari proses penciptaan nilai perusahaan dan mempertahankan keunggulan kompetitif yang diklasifikasikan kedalam tiga kategori yaitu internal structure, external structure, human capital (Mangena et al., 2010). Pengungkapan intellectual capital merupakan suatu cara yang penting dan berguna untuk menjembatani adanya ketidaksesuaian informasi (information gap) yang timbul antara pihak

3 manajer dan pemilik perusahaan sehingga akan mengurangi adanya cost of equity capital. Asimetri informasi merupakan ketimpangan informasi antara manajer dan pemegang saham atau stakeholder lainnya, dimana manajer lebih mengetahui informasi internal dan prospek perusahaan dimasa yang akan datang dibanding pemegang saham. Manajer berkewajiban memberikan sinyal mengenai kondisi perusahaan kepada pemilik. Ketika timbul asimetri informasi, keputusan pengungkapan yang dibuat oleh manajer dapat mempengaruhi harga saham sebab asimetri informasi antara investor yang lebih terinformasi dan investor yang kurang terinformasi menimbulkan biaya transaksi dan mengurangi likuiditas yang diharapkan dalam pasar untuk saham perusahaan. Menurut Purwanto (2013) asimetri informasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap cost of equity capital. Hasil tersebut menunjukkan ketika timbul asimetri informasi, keputusan pengungkapan yang dibuat oleh manajer dapat mempengaruhi harga saham, sebab asimetri informasi antara investor yang lebih terinformasi dan investor yang kurang terinformasi menimbulkan biaya transaksi serta mengurangi likuiditas yang diharapkan dalam pasar saham perusahaan. Berarti semakin kecil asimetri informasi yang terjadi diantara partisipan pasar modal maka akan semakin kecil cost of equity capital yang ditanggung perusahaan. Besarnya cost of equity capital juga dipengaruhi oleh ukuran suatu perusahaan. Ukuran perusahaan adalah besar kecilnya perusahaan (Nuryaman, 2008). Semakin besar ukuran suatu perusahaan maka semakin besar pula biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan. Semakin besar ukuran perusahaan maka akan semakin besar pula cost of equity capital yang akan dibayarkan oleh investor kepada perusahaan. Penelitian Imran (2012), Purwaningtias dan Surifah (2015) menunjukkan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap cost of equity capital. Ini

4 menunjukkan semakin besar perusahaan maka akan semakin tinggi cost of equity capital. Penelitian Ifonie (2012) meneliti pengaruh asimetri informasi dan manajemen laba terhadap cost of equity capital pada perusahaan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa asimetri informasi dan manajemen laba tidak berpengaruh terhadap cost of equity capital. Sementara Dewi dan Jeffry (2016) meneliti pengaruh pengungkapan sukarela, asimetri informasi, dan manajemen laba terhadap cost of equity capital pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2012-2014. Hasil penelitian menunjukkan bahwa asimetri informasi dan manajemen laba memiliki pengaruh terhadap cost of equity capital, sedangkan pengungkapan sukarela tidak memiliki pengaruh terhadap cost of equity capital. Penelitian Trisnawati, et al (2016) meneliti praktik manajemen riil pada indeks JII dan LQ-45 Bursa Efek Indonesia selama tahun 2004-2013. Hasil penelitian menunjukkan selama kurun waktu tersebut perusahaan yang tergabung dalam indeks JII dan LQ-45 melakukan praktik manajemen riil dengan pola bervariasi dengan strategi melakukan manipulasi pada arus kas, biaya produksi, dan beban diskresionar. Penelitian Kusumawati, et al (2013) meneliti pengaruh asimetri informasi dan mekanisme corporate governance terhadap praktik earnings management (kajian perbandingan perusahaan yang terdaftar dalam indeks syariah dan indeks konvensional Bursa Efek Indonesia). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat praktik manajemen laba pada perusahaan yang terdaftar dalam indeks syariah dan indeks konvensional. Sementara penelitian Purwanto (2013) mengenai pengaruh manajemen laba, asimetri informasi dan pengungkapan sukarela terhadap biaya modal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa asimetri informasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap cost of equity capital

5 sedangkan manajemen laba tidak berpengaruh signifikan terhadap cost of equity capital. Penelitian lainnya dilakukan oleh Jumirin (2011), Utami (2005) dan caecilia dan sigit (2012) yang menyimpulkan bahwa manajemen laba mempunyai pengaruh signifikan terhadap biaya modal ekuitas. Hal ini menunjukkan bahwa investor sudah mengantisipasi dengan benar informasi terkait adanya manajemen laba. Penelitian Heriyanthi (2013) meneliti pengaruh pengungkapan sukarela dan manajemen laba pada cost of equity capital dengan asimetri informasi sebagai variabel intervening. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengungkapan sukarela tidak berpengaruh signifikan pada asimetri informasi dan cost of equity capital. Manajemen laba berpengaruh negatif dan signifikan pada asimetri informasi. Manajemen laba dan asimetri informasi berpengaruh negatif dan signifikan pada cost of equity capital. Pengungkapan sukarela melalui asimetri informasi tidak berpengaruh signifikan pada cost of equity capital. Manajemen laba melalui asimetri informasi berpengaruh positif dan signifikan pada cost of equity capital. Penelitian Mangena, et al (2010) secara keseluruhan menyimpulkan bahwa perusahaan dengan pengungkapan modal intelektual yang lebih besar dalam laporan tahunan akan memiliki biaya modal ekuitas lebih rendah daripada perusahaan yang pengungkapan modal intelektualnya lebih rendah terutama pada perusahaan dalam industri dengan modal intelektual intensif. Penelitian lainnya juga dilakukan oleh Izadi dan Abbas (2015), Kochi dan Hamid (2015) dan Lee dan Whiting (2011) yang memiliki hasil bahwa pengungkapan modal intelektual berpengaruh terhadap biaya modal ekuitas. Penelitian Imran (2012) meneliti pengaruh ukuran perusahaan, pengungkapan sukarela dan manajemen laba terhadap cost of equity capital (studi empiris pada perusahaan food and beverages yang terdaftar di bursa efek Indonesia). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ukuran

6 perusahaan, pengungkapan sukarela dan manajemen laba secara bersama-sama berpengaruh terhadap cost of equity capital. Ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap cost of equity capital ini menunjukkan semakin besar perusahaan maka akan semakin tinggi cost of equity capital. Pengungkapan sukarela berpengaruh negatif terhadap cost of equity capital, ini berarti semakin besar pengungkapan sukarela maka semakin kecil cost of equity capital yang ditanggung perusahaan. Manajemen laba berpengaruh positif terhadap cost of equity capital, ini berarti semakin besar manajemen laba maka semakin besar cost of equity capital perusahaan dengan demikian semakin rendah return yang diperoleh oleh investor dan sebaliknya semakin rendah manajemen laba, maka semakin rendah pula cost of equity capital perusahaan dan semakin besar pula return yang diperoleh investor. Penelitian Purwaningtias dan Surifah (2015) meneliti pengaruh manajemen laba akrual terhadap biaya modal ekuitas pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2011-2013. Hasil penelitian menunjukkan bahwa manajemen laba tidak berpengaruh terhadap biaya modal ekuitas. Hal ini dimungkinkan karena investor mempertimbangkan besaran akrual dalam menentukan tingkat imbal hasil saham yang dipersyaratkan (requeired rate of return). Sedangkan ukuran perusahaan, leverage dan ROA sebagai variabel kontrol justru berpengaruh terhadap biaya modal ekuitas. Menurut uraian-uraian diatas mengenai pengaruh manajemen laba, pengungkapan modal intelektual, asimetri informasi, dan ukuran perusahaan terhadap cost of equity capital terdapat ketidakkonsistenan hasil penelitian, maka penulis tertarik untuk meneliti kembali faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi cost of equity capital. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan faktor-faktor yang mempengaruhi cost of equity capital berupa manajemen laba, pengungkapan modal intelektual, asimetri informasi dan ukuran perusahaan pada perusahaan yang tergabung dalam Indeks JII dan Indeks LQ-45 selama tahun 2004-2015.

7 Jakarta Islamic Index adalah salah satu indeks saham yang ada di Indonesia yang menghitung index harga rata-rata saham untuk jenis saham yang memenuhi kriteria syariah. Setiap periodenya, saham yang masuk indeks JII berjumlah 30 (tiga puluh) saham yang memenuhi kriteria syariah. Indeks JII menggunakan hari dasar tanggal 1 Januari 2004 dengan nilai dasar 100. Tujuan pembentukan Jakarta Islamic Indeks adalah meningkatkan kepercayaan investor dalam melakukan investasi pada saham berbasis syariah, menjadi tolak ukur kinerja (benchmark) dalam memilih portofolio saham yang halal, memberikan manfaat bagi pemodal untuk menjalankan syariah Islam, mendukung proses transparansi dan akuntabilitas saham berbasis syariah serta menjadi jawaban atas keinginan investor yang ingin berinvestasi sesuai syariah di Indonesia. Indeks LQ-45 adalah nilai kapitalisasi pasar dari 45 saham yang paling liquid dan memiliki nilai kapitalisasi yang tinggi. Indeks LQ-45 menggunakan 45 saham yang terpilih berdasarkan likuiditas perdagangan saham dan disesuaikan setiap enam bulan (setiap awal bulan Februari dan Agustus), sehingga saham yang terdapat dalam indeks tersebut akan selalu berubah. Tujuan indeks LQ-45 adalah sebagai pelengkap IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan) khususnya untuk menyediakan sarana yang obyektif dan terpercaya bagi analisis keuangan, manajer investasi, investor serta pemerhati pasar modal lainnya dalam memonitor pergerakan harga dari saham saham yang aktif diperdagangkan. Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka penulis melakukan penelitian dengan mengambil judul PENGARUH MANAJEMEN LABA, PENGUNGKAPAN MODAL INTELEKTUAL, ASIMETRI INFORMASI DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP COST OF EQUITY CAPITAL (Studi Empiris Pada Perusahaan Yang Tergabung Dalam Indeks JII Dan LQ 45 Selama Tahun 2004-2015).

8 B. Perumusan Masalah Dari uraian diatas, maka masalah yang akan diteliti dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Apakah ada pengaruh manajemen laba terhadap cost of equity capital pada perusahaan yang tergabung dalam indeks JII dan LQ 45 selama tahun 2. Apakah ada pengaruh pengungkapan modal intelektual terhadap cost of equity capital pada perusahaan yang tergabung dalam indeks JII dan LQ 45 selama tahun 3. Apakah ada pengaruh asimetri informasi terhadap cost of equity capital pada perusahaan yang tergabung dalam indeks JII dan LQ 45 selama tahun 4. Apakah ada pengaruh ukuran perusahaan terhadap cost of equity capital pada perusahaan yang tergabung dalam indeks JII dan LQ 45 selama tahun C. Tujuan Penelitian Sesuai dengan perumusan masalah diatas maka tujuan dalam penelitian ini adalah : 1. Menguji pengaruh manajemen laba terhadap cost of equity capital pada perusahaan yang tergabung dalam indeks JII dan LQ 45 selama tahun 2. Menguji pengaruh pengungkapan modal intelektual terhadap cost of equity capital pada perusahaan yang tergabung dalam indeks JII dan LQ 45 selama tahun 3. Menguji pengaruh asimetri informasi terhadap cost of equity capital pada perusahaan yang tergabung dalam indeks JII dan LQ 45 selama tahun

9 4. Menguji pengaruh ukuran perusahaan terhadap cost of equity capital pada perusahaan yang tergabung dalam indeks JII dan LQ 45 selama tahun D. Manfaat Penelitian Berdasarkan tujuan dari penelitian tersebut maka penelitian ini akan dapat memberikan manfaat sebagai berikut : 1. Bagi investor dan calon investor, penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk pengambilan keputusan investasi. 2. Bagi perusahaan, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan wacana tentang pentingnya manajemen laba, pengungkapan modal intelektual, asimetri informasi, ukuran perusahaan serta cost of equity capital dalam laporan tahunan, terutama perusahaan yang ada di Indonesia. 3. Dapat memberikan kontribusi terhadap para peneliti sebagai tambahan referensi dalam melakukan penelitian sejenis di masa mendatang. E. Sistematika Penulisan BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisi latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab ini membahas tinjauan pustaka yang mendukung hipotesis dalam penelitian ini, meliputi: teori pensinyalan (signalling theory), teori keagenan (agency theory), teori akuntansi positif, manajemen laba, pengungkapan modal intellektual, asimetri informasi, ukuran perusahaan, cost of equity capital, Indeks JII dan Indeks LQ-45, penelitian terdahulu, pengembangan hipotesis, kerangka pemikiran.

10 BAB III METODE PENELITIAN Bab ini berisi desain penelitian, populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, definisi operasional dan pengumpulan variabel, serta teknik analisis data. BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Bab ini membahas hasil pengumpulan data, pengujian asumsi klasik, pengujian hipotesis dan pembahasan dalam rangka menyusun kesimpulan. BAB V PENUTUP Bab ini membahas tentang kesimpulan dari penelitian yang dilakukan, dan keterbatasan penelitian serta saran bagi penelitian selanjutnya.