I PENDAHULUAN. Tugas guru sangat kompleks, selain bertugas mentransfer pengetahuan dan

dokumen-dokumen yang mirip
STUDI TENTANG KOMPETENSI PEDAGOGIK PADA GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD) DI KECAMATAN AMBARAWA KABUPATEN PRINGSEWU TAHUN 2010.

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2012 NOMOR 9 SERI E

OLEH : NINING SRININGSIH, M.PD NIP

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dessy Asri Astrianty, 2013

II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Deskripsi Teoritis Tinjauan tentang Guru, Kompetensi, Kompetensi Pedagogik, dan PAUD

BAB I PENDAHULUAN. Manajemen adalah pengelolaan usaha, kepengurusan, ketatalaksanaan,

BUPATI MALINAU PROVINSI KALIMANTAN UTARA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

I. PENDAHULUAN. Perkembangan zaman didunia pendidikan yang terus berubah secara signifikan

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan kualitas sumber daya manusia. Peningkatan kualitas pendidikan

BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT PROVINSI JAMBI PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG

I. PENDAHULUAN. berkualitas. Menurut Undang-undang Sisdiknas, Pendidikan adalah usaha

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PENDIDIKAN DINIYAH DI KOTA TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB 1 PENDAHULUAN. yang dilakukan secara terstruktur dan dalam jangka waktu tertentu. Pendidikan

-23- BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT PROVINSI JAMBI PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. formal atau nonformal. Kedua pendidikan ini jika ditempuh dan dilaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. manusianya. Kualitas sumber daya manusia dapat dilihat dari kualitas

BAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

Sistem Pendidikan Nasional

HAND OUT MATA KULIAH KONSEP DASAR PENDIDIKAN ANAK USIA DIN KODE MK/SKS : UD 100/3 SKS

1. PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki peranan penting dalam pembentukan generasi muda penerus bangsa yang

KOMPETENSI GURU SEKOLAH DASAR. Oleh: Anik Ghufron FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2008

I PENDAHULUAN. Dalam pembangunan bangsa, pendidikan merupakan salah satu aspek penting

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG KUALIFIKASI GURU

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. nasional adalah pembangunan di bidang pendidikan yang bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana digariskan dalam Pasal 3 Undang-Undang Republik. RI No. 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas).

BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 32 TAHUN 2016 TENTANG GERAKAN LITERASI KABUPATEN SEMARANG

PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN, PELATIHAN, DAN PENYULUHAN PERIKANAN

BAB I PENDAHULUAN. mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan. bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

BUPATI MOJOKERTO PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG

Pendidikan Dasar Pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan yang melandasi jenjang pendidikan menengah.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. lain-lain. Perubahan itu merupakan kecakapan baru yang terjadi karena adanya

BAB I PENDAHULUAN. hlm U. Saefullah, Psikologi Perkembangan dan Pendidikan, CV Pustaka Setia, Bandung, 2012,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2013 NOMOR 23 SERI E

arti yang luas. Peranan guru bukan semata-mata memberikan informasi,

BAB I PENDAHULUAN. diperbincangkan, baik dari kalangan praktisi pendidikan, politisi, masyarakat

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2003 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

2016, No Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SEMARANG,

e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, b, c, dan d perlu membentuk Undang-Undang tentang Sistem Pendidikan Nasional.

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2003 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 74 TAHUN 2008 TENTANG GURU

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2003 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

-1- PERATURAN DAERAH PROVINSI LAMPUNG NOMOR 18 TAHUN 2014 TENTANG WAJIB BELAJAR 12 (DUA BELAS) TAHUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 81 TAHUN 2008 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2013 NOMOR 41 SERI E

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR 22 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KEBUMEN,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARAWANG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2003 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. bangsa Indonesia kini sedang dihadapkan pada persoalan-persoalan kebangsaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas manusia. dan Undang-undang Dasar Tahun Upaya tersebut harus selalu

2013, No.71 2 Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 T

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 4 TAHUN 2007 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DI KOTA TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI PAMEKASAN PROVINSI JAWA TIMUR BUPATI PAMEKASAN, Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten Dalam. Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 9),

BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 34 TAHUN 2013 TENTANG PROGRAM BANYUWANGI MENGAJAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. terus diupayakan melalui pendidikan. Hal ini sesuai dengan Undang-Undang

I. PENDAHULUAN. seharusnya dicapai melalui proses pendidikan dan latihan. mendidik, melatih dan mengembangkan kemampuan peserta didik guna

I. PENDAHULUAN. kehidupan lainnya seperti keluarga, sosial kemasyarakatan, pemerintahan,

I. PENDAHULUAN. Menjadi bangsa yang maju tentu merupakan cita-cita yang ingin dicapai oleh

BAB I PENDAHULUAN. Pembinaan Tutor Oleh Gugus PAUD Dalam Rangka Meningkatkan Kinerja Tutor PAUD Di Desa Cangkuang Rancaekek

PERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR : 18 TAHUN 2007 TENTANG PENDIDIKAN DI KABUPATEN INDRAMAYU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI MAJENE PROVINSI SULAWESI BARAT

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk membentuk manusia yang baik dan berbudi luhur menurut cita-cita dan

BUPATI GARUT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 735 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN INKLUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2015 NOMOR 33

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. ini peranan pengajaran sangat penting karena merupakan kegiatan yang dilakukan oleh

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia tersebut adalah pendidikan. Tujuan pendidikan adalah

BAB I PENDAHULUAN. interaksi yang terjadi antara guru dan siswa sering disebut dengan interaksi

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

PANDUAN P2M STANDAR PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN PENGANTAR

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 194, Tambahan Lembaran

KEMENAG. Sekolah Menengah Agama. Katolik. Perubahan.

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2003 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2008 NOMOR : 1 PERATURAN DAERAH KOTA CILEGON NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG WAJIB BELAJAR MADRASAH DINIYAH AWALIYAH

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian prasyarat Guna mencapai derajat Sarjana S- 1. Pendidikan Kewarganegaraan ROSY HANDAYANI A.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Siti Robiah Adawiyah, 2014 Usaha Instruktur Dalam Optimalisasi Motivasi Belajar Bahasa Inggris

WALIKOTA BENGKULU PROVINSI BENGKULU PERATURAN WALIKOTA BENGKULU NOMOR 27 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA DAN SYARAT PEMBERIAN BEASISWA DAN PENGHARGAAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. I.1.Latar Belakang

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2003 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. mengatur lingkungan supaya anak belajar (Sanjaya, 2006:103). Karena dari peran

I. PENDAHULUAN. menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas. Tugas dan tanggung. proses pendidikan, salah satu tugas guru adalah melakukan proses

NUR ENDAH APRILIYANI,

BUPATI KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 58 TAHUN 2014 TENTANG DEWAN PENDIDIKAN DAERAH DAN KOMITE SEKOLAH/MADRASAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR : 15 TAHUN 2005 TENTANG MELEK HURUF DI KABUPATEN INDRAMAYU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2016 NOMOR 19

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI MTs NEGERI 1 SEMARANG. Disusun oleh: : Anik setyo Utami Nim : Program studi : Pendidikan IPA

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 29 TAHUN 2015 TENTANG

I. PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas manusia, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendukung utama bagi tercapainya sasaran pembangunan manusia

Transkripsi:

I PENDAHULUAN I.I Latar Belakang Masalah Dalam konteks reformasi pendidikan, guru adalah unsur utama dalam proses pendidikan. Guru adalah unsur terdepan dalam keseluruhan proses pendidikan. Tugas guru sangat kompleks, selain bertugas mentransfer pengetahuan dan keteranpilan kepada peserta didik, guru juga memiliki tugas mendidik membantu perkembangan semua potensi peserta didik agar mereka menjadi matang dan dewasa sehingga mampu berkiprah di masa yang akan datang. Pendidik adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru, dosen, konselor, pamong belajar, widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai dengan kekhususannya, serta berpartisipasi dalam penyelenggaraan pendidikan. Sebagai pendidik, guru harus sadar bahwa pendidikan adalah bidang pengabdian terhadap Tuhan Yang Maha Esa, bangsa, dan negara, serta kemanusiaan pada umumnya. profesi kependidikan menuntut kompetensi profesional terhadap para guru, hal mana menimbulkan persyaratan sertifikasi dan pengalaman yang luas yang antara lain diperoleh dari institusi pendidikan guru dan program pendidikan guru yang bermutu, relevan dengan kebutuhan lapangan, dan berlangsung secara berkesinambungan. Setiap guru profesional harus memenuhi persyaratan sebagai

manusia yang bertanggung jawab dalam bidang pendidikan, tetapi di pihak lain dia juga mengemban sejumlah tanggung jawab dalam bidang pendidikan. Guru selaku pendidik bertanggung jawab mewariskan nilai- nilai dan norma- norma kepada generasi muda sehingga terjadi proses konservasi nilai, bahkan melalui proses pendidikan diusahakan terciptanya nilai- nilai baru. Dalam konteks ini pendidik berfungsi mencipta, memodifikasi, dan mengontruksi nilai- nilai baru ( Brameld). Undang-undang Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, menyebutkan bahwa guru dan dosen harus menguasai empat kompetensi yaitu kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional. Kompetensi pedagogik adalah pemahaman guru terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya. Dalam proses pembelajaran tentu terdapat masalah- masalah yang mengganggu kelangsungan belajar. Masalah- masalah yang terjadi antara lain, guru sulit mengontrol peserta didik dengan alasan faktor umur mereka yang kurang mengerti akan proses belajar, guru kurang memotivasi peserta didik untuk mau belajar, guru kurang memahami karakter peserta didik. Faktor- faktor penyebab masalah dalam proses pembelajaran antara lain karena guru kurang mendapat pelatihan, guru kurang menguasai metode belajar untuk

anak usia dini yang kurang mengerti makna belajar. Faktor paling penting dalam masalah- masalah yang terjadi adalah karena guru kurang memiliki kompetensi pedagogik yang seharusnya didapat dari pelatihan profesional guru. Salah satu jalur, jenjang, dan jenis pendidikan yang ada di indonesia adalah pendidikan nonformal pada anak usia dini. Pendidikan nonformal adalah pendidikan yang diselenggarakan bagi warga masyarakat yang memerlukan layanan pendidikan yang berfungsi sebagai pengganti, penambah, dan/ atau pelengkap pendidikan sepanjang hayat. Pendidikan anak usia dini diselenggarakan sebelum jenjang pendidikan dasar (UUSPN Nomor 20 tahun 2003Pasal 28 Ayat (1) ). Seorang anak yang berada pada tahap sensorimotor membutuhkan berbagai pengalaman dengan menyentuh, memegang, meraba, mencicipi, dan melakukan eksploitasi untuk mendorong kemampuan berfikir anak; sebaiknya guru merancang suatu kegiatan yang memungkinkan masingmasing anak mendapat kesempatann khusus untuk melakukan penyelesaian masalah; menentukan atau memutuskan sendiri kegiatan mana yang dipilih serta memberikan kesempatan kepada anak untuk memilih cara menyelesaikan lain ( Williams dan Kamii, 1986). Adapun lembaga paud yang ada di Kecamatan Ambarawa Kabupaten Pringsewu terdiri dari tujuh PAUD yang berjenis program PAUD kober ( kelompok bermain). Kegiatan yang dilaksanakan pada Kelompok Bermain adalah bermain sambil belajar dengan mengacu pada tema dan program- program acuan menu

pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini (Menu Pembelajaran Generik) Departemen Pendidikan Nasional. Tahap kegiatan yang dilaksanakan dalam proses pembelajarannya sebagaimana tahap pembelajaran pada sekolah formal yaitu pembukaan, kegiatan inti, istirahat, penutup. Jadwal kegiatan pembelajaran diadakan lima kali pertemuan dalam seminggu. Yaitu senin, selasa, rabu, kamis, jumat dengan lama kegiatan 2,5 jam dari pukul 07.30 s.d 10.00 WIB. Sesuai dengan wawancara dan data yang diperoleh, pelaksanaan pembelajaran tidak sesuai dengan program yang telah dibuat. Wali murid mengatakan bahwa pelaksanaan pembelajaran hanya dua jam. Sedangkan hasil belajar dengan tujuan tidak terlaksana dengan baik sebagaimana semestinya. Adapun masalah- masalah yang dihadapi karena guru yang tidak kompeten atau kurang memenuhi syarat sebagai guru, sebagian besar guru- guru di PAUD Kecamatan Ambarawa adalah lulusan SMA dan merangkap sebagai ibu rumah tangga. Berikut ini dapat dilihat tabel data kualifikasi mempengaruhi tingkat kompetensi pedagogik pada guru PAUD.

Jenis Program PAUD Tabel 1. Jumlah guru dan pendidikan terakhirnya yang mengajar di PAUD Kecamatan Ambarawa Kabupaten Pringsewu Tahun 2009. Nama Progra m Pekon/ Desa Nama Penyele nggara Tenaga Pendidik SMP/ MTs SMU/ MA DIPL OMA S1/S2 Jumlah Mengikuti Pelatihan L P L P L P L P sudah belum Jum lah KOBER Assyarif Ambara wa Kasinah 4 1 5 V 1 KOBER Kurlita Tanjung Sagine 4 1 5 V 1 Anom m KOBER Budi Pekerti Jati Agung Ponirah 2 1 3 V 1 KOBER Nur Kresno Asiyati 4 1 5 V 1 Sobah mulyo KOBER Aisiyah Ambara Sri Asih 4 4 V 1 wa KOBER Merpati Margod Sri 4 4 V adi Lestari KOBER Latifah Jati Agung Nurlaili 4 4 V Jumlah 30 Sumber: Dok. Himpaudi Berdasarkan tabel di atas, jumlah guru pada Pendidikan Anak Usia Dini di Kecamatan Ambarawa adalah 30 orang. Lima orang pada Pendidikan Anak Usia Dini As Syarief dengan kualifikasi pendidikan SMA empat orang dan satu orang Sarjana, sedangkan yang mengikuti pelatihan satu orang. Lima orang pada Pendidikan Anak Usia Dini Kurlita dengan kualifikasi pendidikan empat orang SMA dan satu orang Diploma, yang mengikuti pelatihan satu orang. Tiga orang di Pendidikan Anak Usia Dini Budi Pekerti dengan kualifikasi pendidikan dua orang SMA dan satu orang Diploma, yang mengikuti pelatihan satu orang. Lima orang di Pendidikan Anak Usia Dini Nurushobah dengan kualifikasi pendidikan empat

orang SMA dan Satu orang Sarjana, yang mengikuti pelatihan satu orang. Empat orang di Pendidikan Anak Usia Dini Aisyiyah dengan kualifikasi pendidikan SMA semua, yang mengikuti pelatihan satu orang. Empat orang di Pendidikan Anak Usia Dini Merpati dengan kualifikasi pendidikan SMA dan tidak ada yang mengikuti pelatihan. Empat orang di Pendididkan Anak Usia Dini dengan kualifikasi pendidikan SMA dan tidak ada yang mengikuti pelatihan. Berdasarkan hal di atas, untuk mengingat bahwa kompetensi guru dalam PAUD juga penting untuk menyelenggarakan pendidikan, maka penulis merasa perlu meneliti tentang Kompetensi Pedagogik Pada Guru Paud di Kecamatan Ambarawa Kabupaten Pringsewu. Penulisan ini dirasa penting dan bermakna karena bermanfaat secara teoritis maupun praktis. I.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, perlu dididentifikasi hal- hal yang berkaitan dengan kompetensi pedagogik pada guru Paud di Kecamatan Ambarawa Kabupaten Pringsewu tahun 2010 adalah sebagai berikut: I.2.I Bagaimanakah kualifikasi pendidikan pada Guru PAUD di Kecamatan Ambarawa? I.2.2 Bagaimanakah keterampilan/ kmpetensi yang dimiliki guru PAUD di Kecamatan Ambarawa? I.2.3 Bagaimanakah keterampilan yang dimiliki Guru PAUD di Kecamatan Ambarawa?

I.2.4 Apakah guru telah mengikuti pelatihan profesional guru? I.3 Pembatasan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka dibatasi pada kompetensi pedagogik guru paud di Kecamatan Ambarawa Kabupaten Pringsewu Tahun 2010. I.4 Rumusan Masalah Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka masalah tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut: Bagaimanakah Kompetensi Pedagogik Pada Guru Paud di Kecamatan Ambarawa Kabupaten Pringsewu Tahun 2010. I.5 Tujuan dan Kegunaan Penelitian I.5.1 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan dan menganalisis kompetensi pedagogik pada guru Paud di Kecamatan Ambarawa Kabupaten Pringsewu Tahun 2010. I.5.2 Kegunaan atau Manfaat Penelitian I.5.2.1 Kegunaan secara teoritis Penelitian tentang kompetensi pedagogik pada guru PAUD di Kecamatan Ambarawa Kabupaten Pringsewu Tahun 2010 secara

teoritik dapat berguna untuk memperkaya konsep ilmu pendidikan khususnya wilayah kajian Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan yang berkaitan dengan kewajiban atau tanggung jawab terhadap keberlangsungan penyelenggaraan pendidikan dalam hal ini juga peserta didik berhak mendapatkan pelayanan pendidikan sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuannya. I.5.2.2 Kegunaan secara praktis Kegunaan penelitian secara praktis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: I.5.2.2.1 Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai informasi bagi dinas pendidikan dalam rangka meningkatkan peran serta pemerintah dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan dan tenaga pendidik. I.5.2.2.2 Hasil penelitian dapat dijadikan masukkan bagi lembaga Paud agar lebih meninjau tenaga pendidik untuk mengadakan pelatihan- pelatihan profesi keguruan agar kompetensi pedagogiknya terpenuhi. I.5.2.2.3 Hasil penelitian ini dapat dijadikan panduan tenaga pendidik untuk meningkatkan kompetensi pedagogiknya atau lebih memikirkan kompetensi yang harus dimiliki oleh tenaga pendidik.

I.5.2.2.4 Hasil penelitian ini dapat dijadikan panduan bagi penulis atau peneliti untuk memiliki pengetahuan bahwa kompetensi pedagogik penting bagi setiap pendidik atau guru. I.6 Ruang Lingkup Penelitian I.6.1 Ruang Lingkup Ilmu Penelitian ini termasuk ruang lingkup penelitian ilmu pendidikan, khususnya Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan yakni merupakan hak dan kewajiban warga negara untuk mendapatkan pendidikan yang layak. I.6.2 Ruang Lingkup Objek Penelitian Ruang lingkup objek penelitian adalah kompetensi pedagogik pada guru paud di Kecamatan Ambarawa Kabupaten Pringsewu. I.6.3 Ruang Lingkup Subjek Penelitian Ruang lingkup penelitian ini adalah guru- guru Paud yang ada di Kecamatan Ambarawa Kabupaten Pringsewu Tahun 2010. I.6.4 Ruang Lingkup Wilayah Penelitian

Wilayah penelitian ini dilakukan di Kecamatan Ambarawa Kabupaten Pringsewu Tahun 2010. I.6.5 Ruang Lingkup Waktu Penelitian ini dilaksanakan sejak dikeluarkannya surat izin penelitian pendahuluan oleh Dekan FKIP Unila sampai dengan selesai.