BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Lokasi penelitan ini dilakukan di wilayah Sub Daerah Aliran Ci Keruh.

dokumen-dokumen yang mirip
DAFTAR ISI. ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iv DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR xiii BAB I PENDAHULUAN... 1

BAB III PRODUSER PENELITIAN. Metode Deskriptif Eksploratif, dalam metode yang mengungkap masalah atau

Lampiran 1.1 Data Curah Hujan 10 Tahun Terakhir Stasiun Patumbak

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Lokasi penelitian ini berada di Kecamatan Dayeuhkolot, yang merupakan

TUGAS AKHIR PERHITUNGAN DEBIT ANDALAN SEBAGAI. Dosen Pembimbing : Dr. Ali Masduqi, ST. MT. Nohanamian Tambun

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Menurut Arikunto (2006:26) Metode Penelitian adalah cara yang

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Lokasi dari penelitian ini terletak di Kecamatan Rancaekek Kabupaten

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif (descriptive research) yaitu

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Penelitian memerlukan suatu metode untuk memudahkan peneliti untuk

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode eksploratif. Menurut Moh. Pabundu Tika

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN. Arikunto (2006:26) Metode Penelitian adalah cara yang digunakan oleh

PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

EVALUASI KETERSEDIAAN DAN TINGKAT PEMENUHAN KEBUTUHAN AIR DI SUB DAS CIKERUH

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. penelitian dengan baik dan benar, metode penelitian juga merupakan suatu cara

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan dengan menggunakan tkenik serta alat-alat tertentu ( Surakhmad, 1994, 8).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Tabel 4.31 Kebutuhan Air Tanaman Padi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Cipatat dan Kecamatan Padalarang

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

ANALISIS DEBIT ANDALAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian adalah sebuah cara yang digunakan untuk mencapai

BAB III METODOLOGI. dan terorganisasi untuk menyelidiki masalah tertentu yang memerlukan jawaban.

DAFTAR ISI. 1.2 RUMUSAN MASALAH Error Bookmark not defined. 2.1 UMUM Error Bookmark not defined.

BAB II DASAR TEORI 2.1 Perhitungan Hidrologi Curah hujan rata-rata DAS

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Menurut Sumaatmadja yang dikutip dari The Liang Gie ( ) suatu

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. deskriptif. Metode deskriptif menurut Tika (2005 : 6) adalah metode yang lebih

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sukabumi. Kecamatan Cisaat terdiri dari 13 Desa, meliputi Desa Nagrak, Desa

BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

ANALISA KETERSEDIAAN AIR

BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Lokasi penelitian ini berada di Kecamatan Dayeuhkolot yang merupakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. penelitian dengan baik dan benar. Surachman (1990: 7) mengemukakan bahwa

STUDI POTENSI IRIGASI SEI KEPAYANG KABUPATEN ASAHAN M. FAKHRU ROZI

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. : Kecamatan Pameungpeuk dan Kecamatan Baleendah. : Kecamatan Kutawaringin dan Kecamatan Soreang

TUGAS KELOMPOK REKAYASA IRIGASI I ARTIKEL/MAKALAH /JURNAL TENTANG KEBUTUHAN AIR IRIGASI, KETERSEDIAAN AIR IRIGASI, DAN POLA TANAM

Misal dgn andalan 90% diperoleh debit andalan 100 m 3 /det. Berarti akan dihadapi adanya debit-debit yg sama atau lebih besar dari 100 m 3 /det

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Konsep pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS) sebagai penyedia air

BAB I PENDAHULUAN. Evaluasi Ketersediaan dan Kebutuhan Air Daerah Irigasi Namu Sira-sira.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Cipatat yang secara administratif

Kata kunci: evapotranspirasi, Metode Penman, Metode Mock, Metode Wenbul

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah mengungkap bagaimana suatu penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

APLIKASI SIG DALAM MENENTUKAN LOKASI TPA DI KECAMATAN BALEENDAH KABUPATEN BANDUNG

BAB III METODE PENELITIAN. dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien sesuai dengan tujuannya (Moh.

DAFTAR ISI. Halaman JUDUL PENGESAHAN PERSEMBAHAN ABSTRAK KATA PENGANTAR

BAB III METODE PENELITIAN. PDAM kota Subang terletak di jalan Dharmodiharjo No. 2. Kecamatan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam suatu penelitian ilmiah diperlukan adanya metode penelitian.

DESAIN ULANG BENDUNG UNTUK PENINGKATAN DEBIT AIR IRIGASI DI WAEKOKAK KEC LELAK KAB MANGGARAI NTT

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. A. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian

PETA SUNGAI PADA DAS BEKASI HULU

PENGENDALIAN OVERLAND FLOW SEBAGAI SALAH SATU KOMPONEN PENGELOLAAN DAS. Oleh: Suryana*)

Penyusunan laporan dari pengumpulan data sampai pengambilan kesimpulan beserta saran diwujudkan dalam bagan alir sebagai berikut :

ANALISA KETERSEDIAAN AIR SAWAH TADAH HUJAN DI DESA MULIA SARI KECAMATAN MUARA TELANG KABUPATEN BANYUASIN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode

Gambar 3.1 Peta lokasi penelitian Sub DAS Cikapundung

Dr. Ir. Robert J. Kodoatie, M. Eng 2012 BAB 3 PERHITUNGAN KEBUTUHAN AIR DAN KETERSEDIAAN AIR

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian eksploratif,

BAB III METODE PENELITIAN

KAJIAN LAHAN KRITIS SUB DAERAH ALIRAN CI KERUH DI KAWASAN CEKUNGAN BANDUNG

BAB III METODE PENELITIAN. adanya dan mengungkapkan fakta-fakta yang ada, walaupun kadang-kadang

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil analisis mengenai dampak perubahan penggunaan lahan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Menurut Arikunto (2006:26) Metode Penelitian adalah cara yang

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PERENCANAAN KEBUTUHAN AIR PADA AREAL IRIGASI BENDUNG WALAHAR. Universitas Gunadarma, Jakarta

KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV KONDISI UMUM. Gambar 3 Peta Lokasi Sub-sub DAS Keyang, Slahung, dan Tempuran.

BAB III METODOLOGI. Bab Metodologi III TINJAUAN UMUM

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. berhasil tidaknya suatu penelitian. Arikunto (2006: 26) mengemukakan bahwa

BAB III METODOLOGI III-1

BAB III METODOLOGI. Gambar 3.1 Diagram Alir Penyusunan Tugas Akhir

BAB III METODE PENELITIAN. mengungkapkan fakta-fakta yang ada, walaupun kadang-kadang diberikan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 4 ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dikemukakkan pada

BAB 3 METODE PENELITIAN

TINJAUAN PUSTAKA 2.1 TINJAUAN UMUM SUB-DAS CITARIK

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode survey. Menurut Tika

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A.

BAB III METODE PENELITIAN. astronomis terletak pada lintang LS LS dan pada bujur

ANALISA KEBUTUHAN AIR DALAM KECAMATAN BANDA BARO KABUPATEN ACEH UTARA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

50 BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Lokasi penelitan ini dilakukan di wilayah Sub Daerah Aliran Ci Keruh. Wilayah Sub Daerah Aliran Ci Keruh ini meliputi Kabupaten Bandung yaitu Kecamatan Bojongsoang, Kecamatan Cileunyi, Kecamatan Rancaekek dan Kecamatan Solokan jeruk dan Kabupaten Sumedang yaitu Kecamatan Jatinangor, Kecamatan Sukasari dan Kecamatan Tanjung Sari. Secara astronomis sub DAS Cikeruh terletak di 06 o 48 36 LS 06 o 59 24 LS dan 107 o 42 00 BT 107 o 49 12 BT. Sedangkan secara geografis daerah sub DAS Cikeruh berbatasan dengan : Sebelah Utara Sebelah Selatan Sebelah Timur Sebelah Barat : Sub Daerah Aliran Ci Karuncang : Sub Daerah Aliran Ci Tarik : Sub Daerah Aliran Ci Mande : Sub Daerah Aliran Ci Lameta B. Metode Penelitian Menurut Arikunto (2002:151), metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya. Penelitian adalah suatu kegiatan ilmiah untuk menemukan, mengembangkan dan menguji kebenaran suatu pengetahuan atau masalah guna mencari pemecahan masalah tersebut (Tika, 2005:1). Data yang dikumpulkan bisa berupa data primer maupun data sekunder. 50

51 Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksploratif. Penelitian eksploratif memiliki tujuan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang telah dirumuskan terlebih dahulu untuk memperkembangkan hipotesa untuk penelitian selanjutnya. Menurut Singarimbun (1989:4) metode eksploratif yaitu metode penelitian yang dilakukan dengan cara pengamatan dan pengukuran variabel-variabel penelitian baik bersifat fisik maupun sosial yang diambil secara langsung dari lapangan yang mewakili populasi. Dalam memperoleh data lapangan dimulai dengan membuat peta satuan lahan yang dihasilkan dari peta penggunaan lahan, peta kemiringan lereng dan peta jenis tanah, kemudian ditentukan sampel yang akan diambil berdasarkan karakteristik lahan. Kemudian untuk data sampel sosial diambil langsung dari masyarakat dengan cara wawancara. C. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi adalah himpunan individu atau objek yang banyaknya terbatas dan tidak terbatas. Himpunan individu atau objek yang terbatas adalah himpunan objek yang dapat diketahui atau diukur dengan jelas jumlah maupun batasnya. Sedangakan himpunan individu atau objek ayng tidak terbatas merupakan himpunan individu atau objek yang sulit diketahui jumlahnya walaupun batas wilayahnya sudah diketahui (Tika, 2005 :34).

52 Populasi dalam penelitian ini termasuk kedalam himpunan individu atau objek yang tidak terbatas, karena wilayah maupun penduduk yang berada pada Sub Daerah Aliran Ci Keruh sulit diketahui jumlahnya. Namun kita dapat mengetahui luas wilayah maupun jumlah penduduk dengan cara mempresentasikan jumlah penduduk seluruh kecamatan dengan luas DAS. Dengan demikian, luas dan jumlah penduduk yang masuk kedalam wilayah penelitian dapat diketahui. Adapun populasi dalam penelitian ini adalah populasi wilayah dan penduduk. Populasi wilayah adalah seluruh penggunaan lahan di Sub Daerah Aliran Ci Keruh seluas 11.865 Ha dan populasi penduduk adalah seluruh masyarakat di Sub Daerah Aliran Ci Keruh berjumlah 181.397 jiwa. Populasi wilayah dalam penelitian ini meliputi kondisi fisik yang ada di daerah penelitian yaitu kondisi geologi, hidrologi, iklim dan geomorfologi. Sedangkan populasi penduduk dalam penelitian ini adalah penduduk yang berada di dalam Sub Daerah Aliran Ci Keruh. 2. Sampel Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Arikunto, 2006:13). Sedangakn menurut ahli lain sampel adalah sebagian dari objek atau individu-individu yang mewakili suatu populasi (Tika, 2005: 24). Penarikan sampel wilayah pada penelitian ini menggunakan sampel daerah (area sampling) didapatkan dari peta satuan lahan yang diperoleh dari hasil menumpang susun (Overlay) dari peta penggunaan lahan, peta kemiringan lereng, dan peta jenis tanah, sehingga akan menghasilkan unit lahan. Dari hasil Overlay

53 menghasilkan 17 unit lahan yang dijadikan sampel penelitian untuk mengidentifikasi keseimbangan air di Sub Daerah Aliran Ci Keruh. Sedangkan untuk pengambilan sampel penduduk di Sub Daerah Aliran Ci Keruh menggunakan sampel acak berstrata (stratified random sampling) berdasarkan unit lahan yang dijadikan sebagai sampel. Penarikan sampel penduduk sebanyak 81 responden. Sampel acak berstrata adalah cara pengambilan sampel dengan terlebih dahulu membuat penggolongan populasi menurut ciri geografi tertentu dan setelah digolongkan lalu ditentukan jumlah sampel dengan sistem pemilihan secara acak (Tika, 2005 :32 ). Penarikan sampel penelitian di Sub Daerah Aliran Ci Keruh dapat dilihat pada Tabel 3.1 : Tabel 3.1 Sampel Penelitian Sub Daerah Aliran Ci Keruh Kriteria Unit Lahan No. Unit Lahan Jenis Tanah Kemiringan Lereng Penggunaan Lahan Sampel 1 I Al Pk Aluvial 1 Pemukiman 1 2 II Al Tg Aluvial 2 Tegalan 1 3 II Al Kb Aluvial 2 Kebun 1 4 II Lat Hu Latosol 2 Hutan 1 5 II Lat Kb Latosol 2 Kebun 1 6 II Lat Pk Latosol 2 Pemukiman 1 7 II Lat Tg Latosol 2 Tegalan 1 8 III Lat Pk Latosol 3 Pemukiman 1 9 III Lat - Tg Latosol 3 Tegalan 1 10 III Lat Sb Latosol 3 Semak Belukar 1 11 III An Sb Andosol 3 Semak Belukar 1 12 III Lat Kb Latosol 3 Kebun 1 13 III An Kb Andosol 3 Kebun 1 14 III Lat Hu Latosol 3 Hutan 1 15 III An Hu Andodol 3 Hutan 1 16 IV Lat Hu Latosol 4 Hutan 1 17 IV Lat - Kb Latosol 4 Kebun 1 Sumber : Hasil Analisis (2010)

54 D. Variabel Penelitian Arikunto (2002:104), menyatakan bahwa: Variabel adalah gejala yang bervariasi, yang menjadi objek penelitian. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu variabel bebas, variabel antara, dan variabel terikat. a. Variabel Bebas (X), Variabel bebas dalam penelitian ini adalah kondisi fisik dan kondisi sosial di Sub Daerah Aliran Ci Keruh. b. Variabel Antara, Variabel antara dalam penelitian ini adalah infiltrasi, evapotranspirasi dan limpasan permukaan. c. Variabel Terikat (Y), Variabel terikat dalam penelitian ini meliputi keseimbangan air pada beberapa penggunaan lahan di Sub Daerah Aliran Ci Keruh dan keseimbangan air di Sub Daerah Aliran Ci Keruh. Untuk lebih jelas variabel penelitian di Sub Daerah Aliran Ci Keruh dapat dilihat pada Tabel 3.2 : Tabel 3.2 Variabel Penelitian Sub Daerah Aliran Ci Keruh Variabel Bebas Variabel Antara Variabel Terikat 1. Kondisi Fisik Klimatologi Penggunaan Lahan Morfologi Lahan Jenis Tanah Karakteristik DAS Ketebalan Hujan 2.Kondisi Sosial Jumlah Penduduk Tingkat pendidikan Tingkat Pendapatan Mata Pencaharian Luas Lahan Status Kepemilikan Lahan Sumber : Hasil Penelitian (2010) 1. Evapotranspirasi 2. Infiltrasi 3. Limpasan Permukaan 1. Keseimbangan Air Pada Beberapa penggunaan Lahan di Sub Daerah Aliran Ci Keruh 2. Keseimbangan air di Sub Daerah Aliran Ci Keruh

55 E. Teknik Pengumpulan Data Data yang dikumpulkan dalam penenlitian ini berdasarkan sumbernya digolongkan menjadi data primer dan data sekunder. Menurut Tika (2005 :44) data primer adalah data yang diperoleh langsung dari responden atau objek yang diteliti. Sedangkan data sekunder adalah data yang lebih dulu dikumpulkan dan dilaporkan oleh orang atau instansi diluar diri peneliti itu sendiri, walaupun data yang dikumpulkan itu sesungguhnya adalah data asli. 1. Interpretasi Peta Rupa Bumi Interpretasi peta dilakukan untuk menggambarkan kondisi penggunaaan lahan dan kemiringan lereng di daerah penelitian sehingga bisa menentukan batas DAS yang berfungsi sebagai pedoman untuk melakukan survey lapangan. Interpretasi peta rupa bumi menggunakan aplikasi Map Info 8,5 dengan mendigit peta Rupa Bumi Lembar Cicalengka, Ujung Berung dan Sukamulya. 2. Interpretasi Peta Jenis Tanah Interpretasi peta jenis tanah untuk mendapatkan data jenis tanah di DAS yang berfungsi untuk menentukan banyaknya sampel dalam DAS setelah menumpang susun antara peta penggunaan lahan, peta kemiringan lereng dan peta jenis tanah. Interpretasi peta jenis tanah menggunakan aplikasi Map Info 8,5 dengan mendigit peta master jenis tanah. 3. Studi Literatur Studi literatur berupa buku atau laporan penelitian yang mampu menunjang untuk memperoleh referensi mengenai penggunaan lahan dan keseimbangan air

56 yang digunakan sebagai dasar dalam pembahasan penelitian. Kemudian data sekunder monografi desa digunakan untuk mengetahui kondisi sosial secara umum. Untuk mencari data sekunder yang mendukung permasalahan penelitian sebanyak mungkin dimana data sekunder tersebut bersumber dari buku-buku yang relevan, makalah, artikel, internet maupun sumber-sumber yang lain. Data yang dibutuhkan diantaranya adalah berhubungan dengan penggunaan lahan dan keseimbangan air. 4. Teknik Observasi Lapangan Tenik observasi lapangan dilakukan untuk mencari data primer. Teknik observasi adalah cara dan teknik pengumpulan data dengan melakukan pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala atau fenomena yang ada pada objek penelitian. Observasi lapangan dilakukan untuk mengetahui data aktual dan langsung dengan melakukan pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap gejala atau fenomena yang ada pada objek penelitian. Selain itu observasi lapangan dilakukan untuk mengobservasi lokasi berupa kondisi daerah penelitian. Data yang dicari berupa data fisik seperti topografi, tanah, iklim, geologi, geomorfologi dan data sosial seperti jumlah penduduk, pendidikan, pendapatan, mata pencaharian dan status kepemilikan lahan 5. Studi Dokumentasi Studi dokumentasi berupa foto-foto yang diambil pada saat melakukan observasi lapangan. Studi dokumentasi yang diambil pada saat melakukan observasi kondisi fisik maupun kondisi sosial melalui wawancara kepada pendudukdi daerah penelitian.

57 6. Wawancara Teknik wawancara dilakukan untuk mendapatkan data dengan cara tanya jawab yang dilakukan pewawancara untuk memperoleh informasi dari responden tentang aktifitas yang dilakukan penduduk mengenai penggunaan lahan yanga ada. Teknik wawancara ini dilakukan dengan cara peneliti datang langsung ke lapangan, kemudian mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang telah dibuat pada pedoman wawancara untuk mengetahui kondisi sosial masyarakat yang dilakukan secara aksidental kepada penduduk yang dijadikan sampel responden, sehingga menghasilkan data yang dibutuhkan. F. Alat Pengumpulan Data Dalam pengumpulan data diperlukan alat dan bahan yang dapat digunakan dalam penelitian. Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Peta rupabumi lembar Cicalengka, Lembang, Sukamulya dan Ujungberung tahun 2001 yang kemudian di digit oleh peneliti dengan menggunakan map info programme seri 8.5 dengan tujuan memperoleh peta DAS, peta penggunaan lahan, peta kemiringan lereng, peta geologi, dan peta jenis tanah. 2. Data Curah hujan Stasiun Tanjung Sari, Tahun 2000-2009, untuk mengetahui iklim daerah penelitian dan curah hujan tahunan. 3. Data Klimatologi Stasiun Bandung Tahun 2005-2009. 4. GPS digunakan untuk menentukan koordinat lokasi penelitian. 5. Klinometer untuk mengukur kemiringan lereng.

58 6. Alat tulis (penggaris, kertas label). 7. Pedoman wawancara (instrumen). 8. Alat dokumentasi (kamera). G. Teknik Analisis Data Untuk memudahkan dalam melakukan analisis data lapangan, maka terlebih dahulu dilakukan pengolahan data dan analisis data. a. Teknik Pengolahan Data Untuk melakukan analisis data setelah data diperoleh maka untuk memudahkan terlebih dahulu dilakukan pengolahan data. Dalam mengolah data, perlu dilakukan beberapa langkah yaitu diantaranya adalah editing data, koding dan tabulasi data. Editing data adalah penelitian kembali data yang telah dikumpulkan dengan menilai apakah data yang telah dikumpulkan tersebut cukup baik atau relevan untuk diproses atau diolah lebih lanjut (Tika, 2005:63). Koding adalah usaha pengklasifikasian jawaban dari para responden menurut macamnya (Tika, 2005:64). Koding data harus dilakukan secara konsisten karena hal tersebut akan sangat menentukan realibilitas. Tabulasi adalah proses penyusunan dan analisis data dalam bentuk tabel (Tika, 2005:64). Dengan memasukkan data dalam bentuk tabel akan memudahkan kita dalam melakukan analisis. Pembuatan suatu tabel sangat tergantung pada tujuan penelitian.

59 b. Analisis Data Setelah dilakukan pengolahan data maka selanjutnya adalah melakukan analisis data untuk mengetahui debit alirannya. Adapun langkah-langkah yang ditempuh dalam menganalisis data yang diperoleh adalah sebagai berikut: a) Analisis kualitatif yaitu teknik analisis dengan maksud untuk mendeskripsikan gejala yang nampak di daerah penelitian secara verbal. b) Analisis kuantitatif yaitu analisis mengenai kumpulan data yang mengungkapkan suatu persoalan dengan rumus. Analisis data mengenai keseimbangan air untuk menghitung debit aliran pada setiap penggunaan lahan di Sub Daerah Aliran Ci Keruh menggunakan metode F.J Mock. Data yang dibutuhkan antara lain : 1. Hujan bulanan rata-rata (mm). 2. Jumlah hari hujan bulanan rata-rata (hari). 3. Evapotranpirasi potensial bulanan (mm) menggunakan metode Penmann. 4. Limpasan Permukaan/run off (m 3 /dtk/km 2 ). 5. Tampungan Air Tanah/ground water storage (mm). 6. Aliran dasar/base flow (m 3 /dtk/km 2 ). Perhitungan evapotranspirasi potensial menurut metode Penmann dirumuskan sebagai berikut: Eto = c ( W.Rn + ( 1-W ). f (U). ( ea-ed ) ) Sumber : Manual software Mock

60 Keterangan : E Ed RH f f (U) f (U) Rn n N Rns Rs = Temperatur Udara ( Tabel 9 pada lampiran). = Ea.RH/100. = Kelembaban Relatif. = Menyatakan fungsi. = Fungsi yang berhubungan dengan kecepatan angin. = 0,27( 1+U/100 ) dalam km/hr. = Radiasi bersih equivalen evaporasi (mm/hr). = Penyinaran matahari actual (jam/hr). = Penyinaran matahari maksimal (jam/hr) = 0,75.Rs Rnl = 0,25+0,50 n/n) Ra Ra = Radiasi (Tabel 10 pada lampiran) Rnl = f ( T ). F (n/n). f (ed) (Tabel 12, 13, 14 pada lampiran) W c = Faktor pembobotan temperature udara dan Ketinggian ( Tabel 15 pada lampiran) = Faktor Kesesuaian sebagai kompensasi terhadap cuaca siang dan malam hari. Rasio U day/u night,kelembaban maksimum dan radiasi (mm/hr) (Tabel 16 pada lampiran) berikut : Perhitungan debit aliran menurut metode F.J Mock dirumuskan sebagai Q = (D ro + B f ) F D ro = WS I B f = I Vn = R - Ea W s Sumber : Manual software Mock Keterangan : Q = Debit andalan (m 3 /dtk). D ro = Direct run off (m 3 /dtk/km 2 ). B f = Base flow (m 3 /dtk/km 2 ).

61 Ws = Water surplus (mm). I = Infiltrasi. Vn = Storage volume (mm). R = Curah Hujan (mm). Et = Evapotranspirasi Penmann (mm). F = Luas DAS (km 2 ). Analisis data mengenai keseimbangan air di Sub Daerah Aliran Ci Keruh sebelum menghitung dengan metode F.J Mock untuk memperoleh debit alirannya, pada evapotranspirasi aktual dan besarnya presentase infiltrasi dihitung menggunakan metode pembobotan luas. Metode pembobotan luas dirumuskan sebagai berikut: W i = Ai A Sumber: Suryatna (1995:155) Keterangan: W i Ai A = Bobot Luas Wilayah = Luas Unit Wilayah = Luas Total Wilayah c. Teknik Penyajian Data Untuk melakukan analisis data setelah data diperoleh maka untuk memudahkan terlebih dahulu dilakukan pengolahan data. Setelah data diolah kemudian data tersebut dianalisis. Data yang telah dianalisis tersebut kemudian dikemukakan dalam bentuk penyajianan data agar data yang telah dianalisis tersebut mudah untuk dipahami. Teknik penyajian data yang digunakan dalan penelitian ini diantaranya berupa tabel, gambar dan grafik.

62 H. Diagram Alur Penelitian SUB DAERAH ALIRAN CI KERUH Penggunaan Lahan Jenis Tanah Kemiringan Lereng Klimatologi Hutan Satuan Lahan Kebun Permukiman Infiltrasi Curah Hujan Evapotranspirasi Semak Belukar Tegalan Analisis Rata-Rata Infiltrasi Berdasarkan Jenis Penggunaan Lahan Water surplus Water Balance Metode F.J MOCK Water Balance Hutan Water Balance Kebun Water Balance Permukiman Water Balance Semak Belukar Water Balance Tegalan Analisis Water Balance Metode Pembobotan Luas Pada Sub Daerah Aliran Ci Keruh KESEIMBANGAN AIR SUB DAERAH ALIRAN CI KERUH REKOMENDASI Gambar 3.1 Diagram Alur Penelitian