BAB III METODOLOGI PENELITIAN. berhasil tidaknya suatu penelitian. Arikunto (2006: 26) mengemukakan bahwa

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Penggunaan metode dalam suatu penelitian sangat berpengaruh besar

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode deskriptif. Tika

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dalam penelitian ini,

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Menurut Sumaatmadja yang dikutip dari The Liang Gie ( ) suatu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam suatu penelitian ilmiah diperlukan adanya metode penelitian.

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode merupakan cara yang digunakan oleh seorang peneliti untuk

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode survey. Menurut Tika

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Lokasi penelitian ini berada di Kecamatan Dayeuhkolot, yang merupakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode merupakan hal yang sangat penting dalam sebuah pelaksanaan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Cipatat dan Kecamatan Padalarang

BAB III METODE PENEITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode penelitian adalah sebuah cara yang digunakan untuk mencari data,

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. A. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sukabumi. Kecamatan Cisaat terdiri dari 13 Desa, meliputi Desa Nagrak, Desa

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode yang penulis gunakan dalam penelitian ini yaitu metode deskriptif yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Suatu pendekatan metode penelitian digunakan untuk memecahkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan Rumusan masalah serta kajian pustaka maka penulis

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. memperoleh data penelitian. Metode yang digunakan penulis dalam penelitian ini

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Lokasi penelitian ini tentunya mengacu pada judul yang diangkat, yaitu

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. mencapai tujuan. Nazir (1983 : 52) menyatakan bahwa Metode penelitian adalah

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian Lokasi Penelitian

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. penelitian dengan baik dan benar. Surachman (1990: 7) mengemukakan bahwa

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. dalam pengumpulan data (Arikunto, 1998 : 20). Penggunaan metode yang sesuai

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian sebagai salah satu cara untuk memecahkan suatu masalah

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Cipatat yang secara administratif

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Menurut Arikunto (2006:26) Metode Penelitian adalah cara yang

BAB III METODE PENELITIAN. Pada sebuah penelitian terkandung suatu tujuan dan harapan yang ingin

BAB III METODELOGI PENELITIAN. digunakan dalam penelitian untuk memperoleh tujuan penelitian. Metode

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Untuk memperoleh hasil yang baik dan memuaskan, maka penelitian yang

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Lokasi penelitian ini berada di Kecamatan Dayeuhkolot yang merupakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSSEDUR PENELITIAN. Lokasi penelitian yang dijadikan tempat penelitian ini berada di

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mengungkapkan fakta-fakta yang ada, walaupun kadang-kadang diberikan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. : Kecamatan Pameungpeuk dan Kecamatan Baleendah. : Kecamatan Kutawaringin dan Kecamatan Soreang

BAB III METODE PENELITIAN. karena dalam penelitian ini membahas tentang faktor-faktot penyebab. Negeri 4 Sekampung Lampung Timur.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Suatu penelitian akan mendapatkan hasil yang memuaskan apabila didukung

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam suatu penelitian diperlukan suatu metode atau cara penelitian guna

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian meliputi Kelurahan Paoman Kabupaten Indramayu,

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Menurut Arikunto (2006:151) metode penelitian adalah cara yang

BAB III METODE PENELITIAN. melaksanakan penelitian karena akan sangat berguna dalam memperoleh

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2010:3) secara umum metode penelitian diartikan sebagai

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dengan judul Kontribusi Penguasaan Materi Mata Diklat Gambar

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelah Selatan : Kecamatan Labuan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan adalah Croos Sectional yaitu suatu penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menurut The Liong Gie dalam Sumaatmadja (1988:75), Metode yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif, dimana

III. METODOLOGI PENELITIAN. dalam penelitian ilmiah. Selain memaparkan garis-garis yang cermat, juga

BAB III METODE PENELITIAN. (independent variable) dan variabel terikat (dependent variable). Yang menjadi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode Penelitian merupakan suatu cara dalam melaksanakan suatu

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Penelitian memerlukan suatu metode untuk memudahkan peneliti untuk

Metode penelitian menurut Surachmad (1982:131), adalah cara utama yang. dipergunakan untuk mencapai tujuan, dengan menggunakan teknik dan alat-alat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan

III. METODOLOGI PENELITIAN. penelitian korelasional, karena penelitian melibatkan tindakan pengumpulan

III. METODOLOGI PENELITIAN. penelitian dapat tercapai seperti yang diharapkan.

III. METODE PENELITIAN. langkah-langkah pengkajian dengan menggunakan metode penelitian agar

B. Populasi dan Sampel 1. Populasi

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian deskriptif, yaitu metode penelitian berupa gambaran atau

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Arikunto (2006: 26) mengemukakan metode penelitian adalah cara yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi penelitian meliputi prosedur dan cara melakukan verifikasi data

BAB III METODE PENELITIAN. Surakhmad (Andrianto, 2011: 29) mengungkapkan ciri-ciri metode korelasional, yaitu:

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Lokasi dari penelitian ini terletak di Kecamatan Rancaekek Kabupaten

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian memerlukan suatu metode untuk memudahkan penulisan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. suatu cara kerja untuk memahami objek yang menjadi sasaran penelitian.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setiap penelitian tidak akan pernah lepas dari objek yang ditelitinya, karena

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

Transkripsi:

27 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Pemilihan dan penggunaan metode sangatlah berpengaruh terhadap berhasil tidaknya suatu penelitian. Arikunto (2006: 26) mengemukakan bahwa metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam menggunakan data penelitiannya. Selanjutnya Surakhmad (1994: 139) menjelaskan bahwa metode adalah cara utama yang digunakan untuk mencapai tujuan, misalnya untuk menguji serangkaian hipotesis atau penelitian dengan mempergunakan teknik serta alat alat tertentu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode deskriptif merupakan jenis penelitian yang memberikan gambaran atau uraian atas suatu keadaan sejelas mungkin tanpa ada perlakuan terhadap objek yang sedang diteliti (Kontur, 2004: 105). Metode ini bertujuan untuk mengungkapkan suatu masalah atau keadaan sebagaimana adanya dan mengungkapkan fakta fakta serta hubungan antara fenomena yang diteliti melalui pendeskripsian, pengembangan secara sitematis, faktual, dan akurat. Pertimbangan dari pemilihan metode deskriptif ini, karena peneliti bermaksud mengungkapkan sikap masyarakat korban gerakan tanah di Kecamatan Majalengka kaitannya dengan rencana relokasi permukiman.

28 B. Populasi dan Sampel 1. Populasi Dalam pengumpulan data dan menganalisa data, langkah yang penting adalah menentukan populasi, karena populasi merupakan sumber data penelitian yang dapat dijadikan sebagai objek penelitian.populasi menurut Sumaatmadja (1988:112) adalah keseluruhan gejala, individu, kasus, dan masalah yang diteliti yang ada di daerah penelitian dan menjadi objek penelitian. Sedangkan menurut Tika (2005:24) populasi adalah himpunan individu atau objek yang banyaknya terbatas atau tidak terbatas. Adapun populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh masyarakat korban bencana gerakan tanah di Kecamatan Majalengka yang akan segera direlokasi, tepatnya masyarakat yang ada di Desa Sidamukti dengan jumlah 252 KK. 2. Sampel Menurut Arikunto (2006: 13) sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Sedangkan menurut Sumaatmadja (1988: 112) mengungkapkan bahwa sampel merupakan bagian dari populasi (cuplikan, contoh) yang mewakili populasi yang bersangkutan. Dari pendapat tersebut jelas bahwa sampel adalah bagian dari populasi yang mewakili populasi berdasarkan karakteristik dari masing-masing gejala yang diamati. Adapun cara penarikan sampel dalam penelitian ini, penulis mengacu pada Arikunto (2006:134) bahwa :

29 Untuk sekedar ancer-ancer maka apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga peneliian merupakan penelitian populasi, selanjutnya jika jumlah subjeknya besar dapat diambil antara 10-15% atau 20-25% atau lebih. Tergantung setidak-tidaknya dari: a. Kemampuan peneliti dari waktu, tenaga, dan dana. b. Sempit luasnya wilayah pengamatan dari setiap subjek. c. Besar kecilnya resiko yang ditanggung peneliti. Jumlah sampel masyarakat korban bencana gerakan tanah dalam penelitian ini diambil sebanyak 35% dari jumlah populasi. Berdasarkan perhitungan di atas, sampel manusia yang diambil sebanyak 88 orang. Adapun teknik pengambilan sampelnya dilakukan dengan menggunakan Proportional Sampling (sampel berimbang). Menurut Soetrisno Hadi dalam Ishaq (2008: 34) Proportional Sampling (sampel berimbang) adalan pengambilan sampel dari tiap-tiap sub populasi dengan memperhitungkan besar kecilnya sub-sub pupulasi tersebut. Cara ini dapat member landasan generalisasi yang lebih dapat dipertanggungjawabkan daripada tanpa memperhitungkan besar kecilnya sub populasi dari tiap-tiap sub populasi. Sedangkan menurut Arikunto (2009:98) Proportional Sampling (sampel berimbang) adalah cara menentukan anggota sampel dengan mengambil wakilwakil dari tiap-tiap kelompok yang ada dalam populasi yang jumlahnya disesuaikan dengan jumlah anggota subjek yang ada di dalam masing-masing kelompok tersebut. Dalam penelitian ini sampel manusia diambil dari penduduk yang merupakan korban bencana gerakan tanah, lebih tepatnya penduduk Desa Sidamukti Kecamatan Majalengka, pengambilan sampel diambil berdasarkan tingkat kerusakan rumah. Berikut ini teknik perhitungan proporsional sampling berdasarkan jumlah sampel yang dibutuhkan

30 Rusak berat Rusak sedang : x 88 = 29 : x 88 = 25 Rusak ringan : x 88 = 34 Berdasarkan perhitungan di atas, dapat diketahui bahwa sampel yang diambil berdasarkan proporsi jumlah korban bencana gerakan tanah ini berjumlah 88 orang, yang terdiri atas 29 orang responden yang rumahnya rusak berat, 25 responden yang rumahnya rusak sedang, dan 34 orang responden yang rumahnya rusak ringan. Adapun setiap sampel dari setiap desa/kelurahan diambil secara aksidental C. Variable Variable penelitian merupakan ukuran sifat atau ciri yang dimiliki oleh anggota-anggota suatu kelompok atau suatu set yang berbeda dengan yang lainnya. variable penelitian ini terdiri dari variable bebas (undependent variable) dan variable terikat (dependent variable). Dimana variabel bebas (X) adalah variabel yang mempengaruhi, sedangkan variable terikat (Y) adalah variabel yang dipengaruhi.adanya dua variabel yaitu variabel bebas dan variabel terikat, maka yang menjadi variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

31 Variabel Bebas (X) 1. Tingkat kerusakan 2. Tingkat Kerugian 3. Status kepemilikan rumah 4. Pengetahuan luas lahan ganti rugi 5. Pengerahuan jumlah uang ganti rugi 6. Pengetahuan mekanisme relokasi Variabel Terikat (Y) Sikap masyarakat terhadap rencana relokasi permukiman Gambar 3.1 Hubungan variable Bebas dan Variabel terikat D. Teknik Pengumpulan Data Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data yang berhubungan dengan bencana rayapan tanah. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu: 1. Observasi Menurut Tika (2005:44) observasi adalah cara dan teknik pengumpulan data dengan melakukan pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap gejala atau fenomena yang ada pada objek penelitian. Sedangkan observasi lapangan yaitu observasi yang dilakukan terhadap objek di tempat kejadian atau tempat berlangsungnya peristiwa sehingga observer berada bersama objek yang diteliti. Dalam penelitian ini observasi digunakan untuk melihat fenomena fisik seperti kondisi geografis, penggunaan lahan, kondisi permukiman dan sebagainya serta fenomema sosial yakni kondisi sosial ekonomi masyarakat di Kecamatan Majalengka.

32 2. Wawancara Menurut Hasan (2004), wawancara adalah cara pengumpulan data dengan mengadakan Tanya jawab langsung kepada objek yang diteliti atau kepada perantara yang mengetahui persoalan dari objek yang diteliti. Teknik ini dilakukan dengan mewawancarai masyarakat di Kecamatan Majalengka yang mengalami bencana gerakan tanah. 3. Studi Literatur/kepusatakaan Studi literatur merupakan suatu kajian terhadap berbagai sumber kepustakaan untuk memperoleh data sekunder yang berhubungan dengan masalah yang akan diteliti melalui buku, jurnal, hasil penelitian, dan data dari beberapa instansi. Data yang dibutuhkan seperti buku buku yang berhubungan dengan sikap, permukiman dan lain lain. Dalam hal ini adalah referensi tentang iklim, tanah, dan geologi. Sedangkan Studi kepustakaan merupakan pengkajian literatur yang digunakan penulis untuk menguasai konsep dan hukum hukum yang berhubungan dengan masalah penelitian. 4. Studi Dokumentasi Mencari informasi melalui dokumen yang diperlukan untuk mendukung penelitian diantaranya berupa jenis- jenis peta yang diperlukan, data curah hujan dan monografi Kecamatan majalengka.

33 E. Alat dan Bahan Penelitian 1. Alat Penelitian Dalam melakukan penelitian ini penulis memerlukan alat alat yang mendukung, Alat pengumpulan data yang digunakan untuk mengumpulkan data di lapangan adalah sebagai berikut: a. Pedoman wawancara, untuk mengetahui data fisik dan sosial lapangan secara langsung dengan melakukan observasi langsung ke lapangan. b. Kamera, untuk pengambilan gambar/digunakan untuk mendokumentasikan objek penelitian di lapangan. 2. Bahan Penelitian a. Peta Rupabumi yang digunakan adalah : 1) Peta Rupa Bumi skala 1:25.000 lembar 1309-112 edisi 1-1999, Bantarujeg 2) Peta Rupa Bumi skala 1:25.000 lembar 1309-114 edisi 1-1999, Majalengka 3) Peta Rupa Bumi skala 1:25.000 lembar 1309-121 edisi 1-1999, Talaga 4) Peta Rupa Bumi skala 1:25.000 lembar 1309-123 edisi 1-1999, Rajagaluh 5) Peta Geologi Bersistem skala 1:100.000 lembar 1309-1 edisi 1-1999, Arjawingangun b. Sumber atau buku buku yang relevan, data Monografi dan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kecamatan Majalengka, yang digunakan sebagai bahan informasi sekunder penelitian.

34 F. Teknik Pengolahan dan Analisis Data 1. Teknik Pengolahan Data Setelah data yang diperlukan terkumpul, maka selanjutnya dilaksanakan analisis data. Menurut Hasan (2004: 24 25) secara sistematis langkah langkah untuk teknik pengolahan data penelitian yang terkumpul adalah sebagai berikut: Data yang telah terkumpul kemudian ditabulasi dengan cara: a. Menguraikan satu persatu skor jawaban responden. b. mengelompokkan data dari tiap-tiap butir seluruh pertanyaan yang ada pada instrument dengan cara memberikan kode tiap-tiap item instrumen pengumpul data. c. Mengubah jenis data yang disesuaikan dengan teknik analisis yang akan digunakan. d. Memberikan kode (coding) dalam hubungan dengan pengolahan data jika akan menggunakan komputer. Selanjutnya setelah data terkumpul dengan melalui langkah-langkah di atas, maka data yang telah didapatkan penulis kemudian diolah. Adapun analisis data dalam penelitian secara umum dibagi menjadi dua, yaitu analisis deskriptif dan analisis statistik. 2. Teknik Analisis Data a. Analisis Deskriptif Analisis deskriptif ini mendeskripsikan gejala yang nampak secara verbal dari data tabel dan peta. Dalam penelitian ini teknik analisis deskriptif mendeskripsikan gejala yang nampak di daerah penelitian seperti gambaran umum daerah penelitian, baik kondisi fisik maupun kondisi sosial. b. Analisis Statistik 1) Perhitungan Persentase.

35 Hasil pengelompokkan dan pengolahan data, disajikan dalam bentuk tabel, gambar, bagan, dan peta. Menurut Santoso (2001: 299) mengungkapakan untuk mengetahui kecenderungan jawaban responden dan fenomena di lapangan digunakan analisis persentase dengan mengunakan formula. formula persentase sebagai berikut : P % = % Keterangan: F N P = Frekuensi tiap kategori jawaban responden = Jumlah keseluruhan responden = Besarnya persentase Apabila perhitungan telah selesai dilakukan, maka hasil perhitungan berupa persentase tersebut digunakan untuk mempermudah dalam penafsiran dan pengumpulan data sementara penulis memilih parameter yang digunakan oleh Effendi dan Manning (1991: 263). Adapun kriteria persentase yang digunakan dirinci sebagai berikut. Tabel 3.1 Kriteria Penilaian Persentase No Persentase Kriteria (%) 1. 100 Seluruhnya 2. 75-99 Sebagian besar 3. 51-74 > setengahnya 4. 50 Setengahnya 5. 25-49 < setengahnya 6. 1-24 Sebagian kecil 7. 0 Tidak ada Sumber: Effendi dan Manning, 1991

36 2) Hubungan antar Variabel a) Analisis Chi Kuadrat (X 2 ) Prosedur statistik chi kuadrat (X 2 ) digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel data nominal dengan variabel data nominal. Adapun variabel yang diasosiasikan dengan chi kuadrat (X 2 ) dalam penelitian ini antara lain yaitu hubungan antara sikap responden terhadap rencana relokasi permukiman dengan status kepemilikan rumah, hubungan antara sikap responden terhadap rencana relokasi dengan pengetahuan luas lahan ganti rugi, hubungan antara sikap responden terhadap rencana relokasi dengan pengetahuan jumlah uang ganti rugi hubungan antara sikap responden terhadap rencana relokasi permukiman dengan mekanisme relokasi. Rumus chi kuadrat (X 2 ) adalah: Keterangan : Fo = Frekuensi observasi Fe = Frekeunsi ekspektasi X 2 = Nilai Chi Kuadrat = Untuk menentukan derajat kebebasan digunakan fomula sebagai berikut: Keterangan : db = Derajat kebebasan k = kolom b = Baris = 1 1 Pengujian hipotesis dengan cara membandingkan antara C dan C maks :

37 = + = 1 Keterangan : C = Kontingensi n = Banyaknya sampel X 2 = Chi Kuadrat C maks = C maksimum (Endi N, 1985:72) Untuk menentukan tingkat signifikansi, maka hasil perhitungan dibandingkan dengan X 2 tabel dengan ketentuan sebagai berikut. 1) Jika X 2 hitung < X 2 tabel, maka kedua faktor tersebut independen, artinya tidak ada hubungan antara kedua faktor tersebut. 2) Jika X 2 hitung > X 2 tabel, maka kedua faktor tersebut dependen, artinya terdapat hubungan antara kedua faktor tersebut. b) Analisis Theta (θ) Prosedur statistik theta (θ) digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel data nominal dengan variabel data ordinal. Adapun variabel yang diasosiasikan dengan theta (θ) dalam penelitian ini adalah hubungan antara sikap responden terhadap rencana relokasi dengan tingkat kerusakan barang kepemilikan dan sikap responden terhadap rencana relokasi dengan tingkat kerugian yang ditimbulkan oleh bencana gerakan tanah, Adapun rumus theta (θ) adalah: θ =

38 Keterangan: ΣDi = Perbedaan absolut antara frekuensi di atas (f a ) setiap rank dan di bawah (f b ) setiap rank untuk pasangan variabel subkelas nominal atau F a f b. T2 = setiap frekuensi total pada subkelas nominal dikalikan dengan frekuensi total yang lain, hasil perkaliannya dijumlahkan dan kita memperoleh T2. (Hasan, 2006:51) dengan rumus: Untuk mengetahui tingkat signifikansi antar variabel, maka dilakukan uji t t = Keterangan: t = nilai signifikan r = nilai korelasi n = jumlah sampel Hasil perhitungan dapat dibandingkan dengan nilai yang terdapat pada dk (derajat kebebasan) dengan tingkat kesalahan 5%. Untuk mengetahui nilai dk, maka digunakan rumus: dk = n 2 Keterangan: dk = derajat kebebasan n = jumlah sampel (Sudjana, 1996:316) Nilai dk dapat dilihat pada daftar nilai-nilai distribusi t yang terdapat pada Lampiran 5. Adapun kriteria untuk membandingkan t hitung dengan t tabel adalah sebagai berikut. Jika nilai t hitung > t tabel, maka H 0 ditolak dan Hi diterima. Jika nilai t hitung < t tabel, maka Hi ditolak dan H 0 diterima.

39 Untuk menentukan ukuran asosiasi dalam penelitian ini, digunakan interval nilai koefisien korelasi dan kekuatan hubungan yang dikemukakan oleh Hasan (2004:44), yaitu sebagai berikut. Tabel 3.2 Interval Nilai Koefisien Korelasi dan Kekuatan Hubungan Presentase KK = 0,00 0,00 < KK,20 0,20 < KK 0,40 0,40 < KK 0,70 0,70 < KK 0,90 0,90 < KK < 1,00 KK = 1,00 Sumber: Hasan (2004:44 ) Kriteria Tidak ada Sangat rendah atau lemah sekali Rendah atau lemah tapi pasti Cukup berati atau sedang Tinggi atau kuat Sangat tinggi atau kuat sekali Sempurna

40 G. Alur pemikiran Penelitian Gerakan Tanah Dipengaruhi Oleh Faktor yang bersifat aktif Faktor yang bersifat pasif Kecamatan Majalengka Kerusakan pada rumah penduduk Penanganan Masalah Kebijakan Pemerintah Penduduk dikelompokan berdasarkan: - Tingkat kerusakan - Tingkat Kerugian - Status kepemilikan rumah - Pengetahuan luas lahan ganti rugi - Pengerahuan jumlah uang ganti rugi - Pengetahuan mekanisme relokasi Relokasi Permukiman Sikap Masyarakat Rekomendasi Gambar 3.2 Alur Pemikiran Penelitian