IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. ini terletak di sebelah Desa Panaragan, berjarak ±15 km dari ibu kota kecamatan,

dokumen-dokumen yang mirip
IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN SUBYEK PENELITIAN

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. secara geografis terletak antara 101º20 6 BT dan 1º55 49 LU-2º1 34 LU, dengan

BAB II GAMBARAN UMUM PENELITIAN. Tabel I Luas wilayah menurut penggunaan

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kecamatan Palas Kabupaten Lampung Selatan. Desa Bumi Restu memiliki

BAB II DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN. Kabupaten Deli Serdang. Berada di jalur lintas Sumatera, desa ini terletak diantara dua kota besar di

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kabupaten Lampung Tengah adalah 3,802 ha² yang terdiri dari pemukiman

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

LOKASI PENELITIAN. Desa Negera Ratu dan Negeri Ratu merupakan salah dua Desa yang berada

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM. A. Keadaan Umum Wilayah Kelurahan Tanjung Ratu Ilir. Ratu Ilir terdiri dari 7 (tujuh) dusun. Ketujuh dusun tersebut ialah :

BAB II KONDISI OBJEKTIF DESA CIPETE KEC. PINANG KOTA TANGERANG BANTEN

IV.GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kecamatan Gedung Aji memiliki luas wilayah sekitar 114,47 km 2 beribukota di

BAB. IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Penengahan yang berpenduduk Jiwa pada Tahun Secara

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kecamatan Teluk Betung Timur. Peraturan Daerah Kota Bandar Lampung Nomor 04 Tahun 2012, tentang

BAB II KONDISI OBYEKTIF LOKASI DESA BITUNG JAYA KEC. CIKUPA KAB. TANGERANG

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Metro. Kelurahan Karangrejo pertama kali dibuka pada zaman pemerintahan

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Lebuh Dalem merupakan Desa yang terdapat di Kecamatan Menggala

IV. GAMBARAN UMUM. Desa Talang Bojong pada dewasa ini termasuk wilayah teritorial

BAB III GAMBARAN UMUM DESA MULYA AGUNG. Desa Mulya Agung secara geografis terletak di Kecamatan Lalan

BAB IV GAMBARAN LOKASI PENELITIAN. berbatasan dengan keluarahan Kemiling Raya, kemudian sebelah selatan. Tabel 1 Luas wilayah menurut penggunaan

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

PROFIL DESA. Profil Kelurahan Loji. Kondisi Ekologi

BAB IV GAMBARAN UMUM DESA

BAB IV GAMBARAN UMUM DAERAH LOKASI. Sesuai dengan kondisi letak geografis kelurahan Way Dadi yang berada tepat

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Penelitian yang penulis lakukan adalah di Desa Kampung Panjang.

IV. GAMBARAN UMUM. Kecamatan Abung Selatan Kabupaten Lampung Utara. Desa Candimas terdiri dari

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN SUBYEK PENELITIAN. dalam penelitian ini adalah Dusun 003 Desa Sidorejo, Kecamatan Sidomulyo,

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. terletak dipinggir sungai Kundur. Sekitar tahun 70-an bupati Alamsyah

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DI KAMPUNG DESA BITUNG JAYA, KECAMATAN CIKUPA TANGERANG BANTEN

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. 4.1 Identitas Kelurahan Way Urang Kecamatan Kalianda. Identitas Kelurahan Way Urang adalah sebagai berikut:

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI

BAB IV GAMBARAN UMUM KELURAHAN BEJI

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kelurahan Rajabasa, Kecamatan Kedaton Kodya, daerah tingkat II Bandar

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Jarak dari Kecamatan Megamendung ke Desa Megamendung adalah 8 km,

BAB IV GAMBARAN UMUM DAN LOKASI PENELITIAN. Jumlah penduduk Kelurahan di Desa Margasari Kecamatan Labuhan

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Berdasarkan sejarahnya Desa Karta Kecamatan Tulang Bawang Udik Kabupaten

BAB IV GAMBARAN LOKASI PENELITIAN

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN Kondisi Geografis Daerah Penelitian. Kecamatan Rumbai merupakan salah satu Kecamatan di ibukota

KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Desa Kebonagung merupakan salah satu dari 8 (delapan) desa yang

IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Direktorat Pembukaan Tanah (DPT) Jawatan Transmigrasi pada tahun Setelah

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. luas wilayah 1060 Ha. Dahulu desa ini bernama desa Prambanan, dan kemudian

BAB IV PROFIL DESA BANJARWARU

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG LOKASI PENELITIAN. Kelurahan Simpang Baru merupakan salah satu kelurahan yang terletak di

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Indonesia dengan sasaran pembukaan lapangan kerja.

BAB IV GAMBARAN UMUM Gambaran Umum Kecamatan Batang Cenaku. Kecamatan Batang Cenaku memiliki luas daerah sebesar 634,43 Km

BAB II KONDISI UMUM MASYARAKAT DESA KLAMPOK

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. a. Letak, Luas dan Batas Wilayah. dari kantor Kabupaten Wonogiri sekitar 30 km.

BAB II GAMBARAN UMUM KENAGARIAN PANGKALAN KOTO BARU. Kota. Menurut data statistik di kantor kepala Kenagarian Pangkalan Koto

BAB II TINJAUAN UMUM LOKASI KELURAHAN SAIL KECAMATAN TENAYAN RAYA PEKANBARU sampai dengan berakhir periode masa jabatannya yaitu pada tanggal 02

IV. Gambaran Umum Lokasi Penelitian. lingkungan memiliki Ketua RT, di Lingkungan Satu terdapat 21 RT dan di

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Secara etimologis, Hajimena sebenarnya berasal dari kata Aji, yang berarti ini dan Mena

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. berjumlah 2.583, wanita berjumlah Untuk lebih jelasnya mengenai

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. 1.1 Sejarah dan Keadaan Geografis Desa Rambah

IV. GAMBARAN UMUM. Kampung Sidoarjo Kecamatan Blambangan Umpu Kabupaten Way Kanan

BAB II KONDISI DESA BELIK KECAMATAN BELIK KABUPATEN PEMALANG. melakukan berbagai bidang termasuk bidang sosial.

BAB II. GAMBARAN UMUM KECAMATAN SABAK AUH KABUPATEN SIAK SRI INDRAPURA A. Letak Geografis, Demografis, Visi dan Misi Kecamatan Sabak Auh

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Letak Geografis dan Topografi Daerah Penelitian

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. diresmikan pada tanggal 29 Juni tahun 2005, sebelumnya Kelurahan

PROFIL PUSKESMAS II DENPASAR UTARA

IV. KEADAAN UMUM DESA KALIURANG. memiliki luas lahan pertanian sebesar 3.958,10 hektar dan luas lahan non

IV. GAMBARAN UMUM. Awal berdirinya pemerintahan Kecamatan Bumi Waras terbentuk berdasarkan

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

BAB II TINJAUAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Riau. Kecamatan ini meliputi beberapa Kelurahan atau Desa dengan luas wilayah

BAB III PENYAJIAN DATA PENELITIAN. A. Gambaran Umum Desa Tanjung Baru Kecamatan Merbau Mataram

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Naga Beralih adalah salah satu Desa yang ada di Kecamatan Kampar Utara.

BAB 5 ANALISIS HASIL PENELITIAN. Dari hasil penelitian ini diperoleh gambaran umum penelitian yang

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di dua desa yakni Desa Pagelaran dan Desa Gemah

KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Belitung yang terbentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2003 sejak

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. RT dengan jumlah penduduk jiwa yang terdiri dari kepala

BAB III STRATIFIKASI PENDIDIKAN DAN SIFAT GOTONG ROYONG DI KELURAHAN JEMUR WONOSARI KECAMATAN WONOCOLO KOTA SURABAYA

BAB IV GAMBARAN UMUM DESA TANJUNGSARI

BAB IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. pemerintahan Kecamatan Kampar TimurKabupaten Kampar. Adapun jarak desa Pulau

BAB II PROFIL DESA GUMINGSIR. Tulis yang sekarang menjadi Desa Surayudan Kabupaten Wonosobo.

BAB II TINJAUAN UMUM LOKASI PENELITIAN. pada tanggal 24 juli tahun Kecamatan Tasik Putri Puyu berasal dari

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kecamatan Pugung memiliki luas wilayah ,56 Ha yang terdiri dari

IV. GAMBARAN UMUM KELURAHAN LANGKAPURA. Pada abad ke 18 jauh sebelum Indonesia merdeka tepatnya sekitar tahun 1823

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan. Wilayah Kabupaten Lampung Selatan terletak antara 105.

GAMBARAN UMUM. Kelurahan Negeri Besar Kecamatan Pakuan Ratu Kabupaten Way Kanan.

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Agung Kabupaten OKU Selatan Sumatera Selatan. Posisi Desa Merpang

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kecamatan Bantar Gebang, Kota Bekasi, Provinsi Jawa Barat. Wilayah kelurahan

BAB II KONDISI WILAYAH DESA SEMPOR. membuat sungai dari sebelah barat (Sungai Sampan), sedang yang muda

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG LOKASI PENELITIAN

BAB IV KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN 16. Tabel 4. Luas Wilayah Desa Sedari Menurut Penggunaannya Tahun 2009

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Wilayah Desa Tanjung Setia merupakan bagian wilayah Kecamatan

BAB III GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

BAB II DESA BERINGIN JAYA. b. Sebelah selatan berbatasan dengan Desa Suka Damai. d. Sebelah timur berbatasan dengan /Kecamatan Sentajo Raya 1

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

IV KONDISI UMUM KAWASAN PERENCANAAN

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. wilayah dari Desa Kasikan Kecamatan Tapung Hulu Kabupaten Kampar yaitu:

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

Transkripsi:

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Keadaan Geografis Desa Tirta Makmur merupakan salah satu Desa yang terletak di Kecamatan Tulang Bawang Tengah, Kabupaten Tulang Bawang Barat. Desa Tirta Makmur ini terletak di sebelah Desa Panaragan, berjarak ±15 km dari ibu kota kecamatan, ±3 km dari ibu kota kabupaten. Desa Tirta Makmur berbatasan dengan desa-desa yang ada disekitarnya. Adapun batas-batasnya sebagai berikut: a. Sebelah utara dibatasi oleh Desa Panaragan Jaya b. Sebelah selatan dibatasi oleh Desa Mulya Kencana c. Sebelah barat dibatasi oleh PT Him d. Sebelah timur dibatasi oleh Desa Kagungan Ratu Secara administrasi Desa Tirta Makmur terbagi dalam 08 RT. 1. Luas Wilayah Desa Tirta Makmur terletak di Kecamatan Tulang Bawang Tengah, Kabupaten Tulang Bawang Barat. Desa Tirta Makmur merupakan Desa yang berdekatan dengan pusat pemerintahan yaitu kantor Bupati Tulang Bawang barat. Secara lebih lengkap pembagian penggunaan lahan di Desa Tirta Makmur menurut jenis serta luas tanahnya dapat dilihat dalam grafik berikut:

39 Luas Tanah (ha) 12% 2% Luas pemukiman Luas persawahan 50% 24% Luas perkebunan Luas kuburan Luas pekarangan 12% 0,24% Luas taman 0,06% 0,13% Perkantoran Gambar 2. Distribusi penggunaan lahan di Desa Tirta Makmur Sumber: Data Primer, Tahun 2014 Berdasarkan gambar 2 diketahui besaran kontribusi masing masing penggunaan lahan, antara lain: luas pemukiman sebesar 12%, luas persawahan sebesar 2%, luas perkebunan sebesar 24%, luas kuburan sebesar 0,23%, luas pekarangan sebesar, luas taman sebesar, luas perkantoran sebesar 0,06% dan luas prasarana umum lainnya sebesar 50%. Jadi penggunaan yang paling besar berkontribusi pada luas prasana umum lainnya. B. Pemerintahan Pemerintahan Desa Tirta Makmur pada saat ini dipimpin oleh Lurah yang ditunjuk pada tahun 2012. Berikut ini struktur/susunan organisasi pemerintahan Desa Tira Makmur Kecamatan Tulang Bawang Tengah, Kabupaten Tulang Bawang Barat.

40 KEPALA DESA TIRTA MAKMUR SEKRETARIS STAF KASI PEMERINTAHAN KASI PEMB. MASY. KASI TRANTIB KASI PEMBANGU NAN Gambar 3. Struktur organisani pemerintahan Desa Tirta Makmur Kecamatan Tulang Bawang Tengah, Kabupaten Tulang Bawang Barat. Sumber: Monografi Desa Tira Makmur Tahun 2014 Sama halnya dengan struktur organisasi lainnya, Desa Tirta Makmur memiliki kepengurusan yang meliputi Sekretaris, Staf, maupun Kasi di berbagai bidang/bagian untuk membantu Kepala Desa dalam menjalankan tugas di Desa. Begitupun masing-masing staf yang juga memiliki tugas berbeda-beda di Desa, sedangkan staf masing-masing bidang menangani masalah sesuai dengan pembagian tugas yang telah ditetapkan. C. Kondisi Demografi Penduduk Desa Tirta Makmur berjumlah 2.398 jiwa terdiri dari 577 kepala keluarga. Penduduk Desa Tirta Makmur ini terdiri dari dua macam kelompok usia, yaitu kelompok usia produktif dan usia non produktif. Usia produktif yaitu antara umur 0 tahun s/d usia 15 tahun. Usia non produktif yaitu usia 16 tahun s/d usia 60

41 tahun dan selanjutnya di atas usia 61 tahun di anggap sebagai usia non produktif. Desa Tirta Makmur memiliki tenaga kerja yang memadai dan memiliki angka beban tanggungan penduduk (dependency ratio) yang tergolong sangat tinggi. Angka beban tanggungan (dependency ratio) merupakan angka yang menyatakan perbandingan antara jumlah penduduk berumur belum/tidak produktif (umur di bawah 15 tahun dan di atas 61 tahun dengan jumlah penduduk umur produktif (umur 16-60 tahun). 1. Komposisi Penduduk Berdasarkan Umur Untuk mengetahui komposisi penduduk Desa Tirta Makmur berdasarkan umur dan jenis kelamin dapat dilihat melalui tabel sebagai berikut: Tabel 4. Distribusi penduduk menurut kelompok umur dan jenis kelamin Kelmpok Laki-laki Perempuan Jumlah Persentase Umur 00-06 Tahun 261 246 507 21.14% 07-12 Tahun 76 54 130 5.42% 13-15 Tahun 97 99 196 8.17% 16-18 Tahun 99 98 197 8.22% 19-26 Tahun 288 285 573 23.90% 27-55 Tahun 197 191 388 16.18% 56-60 Tahun 74 66 140 5.84% 61 Tahun 130 137 267 11.13% keatas Jumlah 1.222 1.176 2.398 100% Sumber : Monografi Desa Tira Makmur Tahun 2014 Berdasarkan tabel 4 diketahui bahwa penduduk Desa Tirta Makmur berdasarkan umur dan jenis kelamin lebih banyak pada umur 16-60 tahun (seperti pada tabel 5) berjumlah 1.298 jiwa atau sebanyak 54,14%, dengan kata lain penduduk Desa Tirta Makmur mayoritas berumur produktif. Jumlah penduduk umur belum/tidak produktif (umur 0-15 tahun dan di atas

42 umur 61 tahun) berjumlah 1.100 jiwa atau 45,86%. Berikut ini rumus untuk menghitung angka beban tanggungan penduduk tersebut, sebagi berikut: = ( )( ) ( ( ) x 100 DR = x 100 = 84,74 Jadi angka beban ketergantungan penduduk (Dependency Ratio) di Desa Tirta Makmur pada tahun 2014 adalah 84,74. Hal ini berarti setiap 100 jiwa dari kelompok produktif (umur 16-60 tahun) harus menanggung 84 jiwa yang tidak produktif. Oleh karena itu, pada umumnya ekonomi rumahtangga penduduk Desa Tirta Makmur masih rendah melihat jumlah umur produktif lebih sedikit di bandingkan jumlah umur non produktif. Ditambah lagi, lapangan pekerjaan di Desa Tirta Makmur yang kebanyakan sebagai petani ini cukup sulit untuk bisa mendapatkan pendapatan dengan jumlah yang besar. 2. Komposisi Penduduk Berdasarkan Etnis Komposisi penduduk berdasarkan etnis sebagai berikut: 1% 4% Etnis 1% 47% 9% 1% 37% Medan Lampung Palembang Betawi Sunda Jawa Bali Gambar 4. Distribusi penduduk berdasarkan etnis Sumber : Data Primer tahun 2014

43 Berdasarkan gambar 4 diketahui masyarakat Desa Tirta Makmur memiliki etnis yang sangat beragam (sebanyak 7 etnis) dengan kehidupan sosial yang begitu damai. Penduduk Desa Tirta Makmur berasal dari etnis Jawa dengan jumlah 1,118 orang atau sebesar 47%. Sedangkan etnis minoritas berasal dari etnis Betawi yang berjumlah 16 orang dengan persentase sebesar 1%. Meskipun demikian, kehidupan masyarakat di Desa Tirta Makmur berjalan dengan harmonis. Keharmonisan ini terlihat dari kehidupan masyarakat di Desa Tira Makmur yang bisa saling bekerjasama dan saling menghormati satu sama lain. 3. Distribusi Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian Gambaran mata pencaharian masyarakat Desa Tirta Makmur dapat dilihat melalui gambar 5. Pada gambar 5 diketahui bahwa jumlah pekerjaan masyarakat adalah sebanyak 1.699 orang dari 2.398 jiwa. Sisanya mereka sebagai pengangguran terselubung atau belum mendapatkan pekerjaan. Mayoritas mata pencaharian masyarakat di Desa Tirta Makmur adalah sebagai petani sebesar 901 orang atau dengan persentase sebesar 53%. Hal ini dikarenakan wilayah Desa Tirta Makmur merupakan wilayah pertanian yang sebagian banyak menanam karet dan menanam padi di sawah. Selain bertani mereka juga membuka beragam usaha, seperti usaha menjual makanan, buka konter, usaha panglong kayu, jasa tukang jahit, jasa kuda lumping dan jasa rental musik. Dikelurahan ini ada beberapa kelompok buruh/karyawan toko pakaian, buruh penyadap getah karet, buruh/karyawan toko sembako, buruh supir, buruh yang bekerja di panglong kayu, dan lainnya.

44 Mata Pencaharian 1% 3% 1% 2% Petani Buruh tani 40% 53% Pegawai Negeri Sipil Pedagang keliling Pembantu Rumah Tangga Pekerjaan Lainlain Gambar 5. Distribusi Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian Sumber : Data Primer Tahun 2014 4. Distribusi Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan Pendidikan merupakan kebutuhan pokok yang harus dipenuhi oleh masingmasing individu. Hak untuk mendapatkan pendidikan merupakan bagian dari hak asasi manusia di Indonesia. Ketentuan ini tertuang pada UUD 1945 sebagai dasar Negara Indonesia, yaitu Pasal 28 C Ayat (1) dan Undang - undang no 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (http://www.unpad.ac.id./ diakses pada tanggal 27 Oktober 2014). Gambaran masyarakat Desa Tirta Makmur berdasarkan tingkat pendidikannya dapat dilihat pada tabel berikut ini:

45 Tabel 5. Distribusi tingkat pendidikan Desa Tirta Makmur No. Tingkat Pendidikan Jumlah Presentase 1. Usia 3-6 tahun yang belum 52 orang 2.17% masuk TK 2. Usia 3-6 tahun yang sedang TK 77 orang 3.21% 3. Usia 7-18 tahun yang tidak 104 orang 4.34% pernah sekolah 4. Usia 7-8 tahun yang sedang 235 orang 9.80% sekolah 5. Usia 18-56 tahun yang tidak 122 orang 5.09% pernah sekolah 6. Tamat SD/ sederajat 102 orang 4.25% 7. Jumlah usia 12-56 tahun tidak 401 orang 16.72% tamat SLTP 8. Jumlah usia 18-56 tahun tidak 350 orang 14.60% tamat SLTA 9. Tamat SMP 330 orang 13.76% 10. Tamat SMA 478 orang 19.93% 11. Tamat D-1 124 orang 5.17% 12. Tamat D-2 7 orang 0.30% 13. Tamat D-3 6 orang 0.25% 14. Tamat S-1 10 orang 0.41% Jumlah 2.398 orang 100% Sumber : Monografi Desa Tira Makmur Tahun 2014 Dari tabel 5 diketahui jumlah masing-masing tingkat pendidikan penduduk di Desa Tirta Makmur. Penduduk yang tidak tamat SLTP usia 12-56 tahun dan usia 18-56 tahun tidak tamat SLTA sebesar 751 orang atau 31,32% sedangkan usia 7-56 tahun yang tidak pernah sekolah sebesar 226 orang atau dengan presentase 9,43%. Tingkat pendidikan dengan jumlah terbanyak adalah pendidikan jenjang SMA/sederajat yang berjumlah 478 orang atau persentase sebesar 19,93%. Meskipun jumlah penduduk dengan tingkat pendidikan rendah (tidak tamat sekolah dan tidak pernah sekolah) cukup besar, namun beberapa penduduk di Desa Tirta Makmur saat ini sudah menempuh pendidikan sampai tingkat diploma dan sarjana. Dengan demikian, di masa depan Desa Tirta Makmur memiliki sumber daya

46 manusia terdidik dan mampu membangun Desa Tirta Makmur menjadi lebih maju dan baik. Fasilitas pendidikan di Desa Tirta Makmur belum tergolong begitu memadai, sehingga banyak anak sekolah yang melanjutkan tingkat sekolah menengah pertama, sekolah menengah atas dan tingkat perguruan tinggi berada di luar desa. Kondisi fasilitas pendidikan di Desa Tirta Makmur seperti kurangnya kelengkapan buku-buku pelajaran di perpustakaan, gedung sekolah SD sudah cukup layak, kurangnya alat peraga, dan media pendidikan yang belum terlengkapi. Jarak yang ditempuh dari desa untuk sampai ke sekolah tingkat SMP dan SMA yaitu 3-4 kilometer dengan ditempuh ada yang menggunakan kendaraan umum seperti angkot, dan ada yang membawa kendaraan pribadi seperti sepeda motor roda dua serta ada yang di antar oleh orang tua. 5. Komposisi Penduduk Berdasarkan Agama Secara umum masyarakat Indonesia memiliki 5 agama yang diyakini, yaitu Islam, Kristen, Katholik, Hindu dan Budha. Untuk mengetahui gambaran tentang agama yang dianut oleh penduduk di Desa Tirta Makmur dapat dilihat melalui gambar berikut:

3% 2% Pemeluk Agama Islam 47 24% 71% Kristen Katholik Hindu Gambar 6. Distribusi pemeluk agama Desa Tirta Makmur Sumber : Monografi Desa Tira Makmur tahun 2014 Gambar 6 menunjukkan ada 4 agama yang di anut oleh masyarakat Desa Tirta Makmur. Penduduk Desa Tirta Makmur mayoritas memeluk agama Islam dengan jumlah 1.703 orang atau sebesar 71%. Meskipun terdapat bagian macam agama, namun kehidupan masyarakat di Desa Tirta Makmur tergolong harmonis dan damai. Perbedaan yang ada di masyarakat Desa Tirta Makmur menumbuhkan rasa toleransi dan saling menghormati antar umat beragama. Masing-masing pemeluk agama memberi ruang kepada sesamanya yang berbeda keyakinan untuk tetap bisa beribadah yang khusyuk sesuai dengan agama yang dianutnya. D. Perekonomian Kehidupan manusia tidak terlepas dari bagaimana mereka bisa mempertahankan kelangsungan hidupnya di bumi ini. Begitupun dengan usahanya dalam memenuhi kebutuhan hidup, yaitu cara mendapatkan penghasilan dan cara mendapatkan sesuatu yang dubutuhkan. Usaha ini biasa kita kenal dengan kegiatan ekonomi. Kegiatan ekonomi ini sangat beragam jenisnya, yaitu sesuai dengan keahlian dari

48 pemiliknya maupun ketersediaan modal yang dimilikinya. Bila tidak memiliki keduanya maka yang bisa dilakukan hanya sebagai buruh. Satu jenis kegiatan ekonomi dapat menyerap tenaga kerja sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan. Berbagai bentuk kegiatan ekonomi yang menawarkan barang maupun jasa tersebut begitu beragam. Hal ini juga dapat menyerap angkatan kerja yang cukup besar berada pada umur usia kerja. Sumber dari lapangan pekerjaan yang terdapat di Desa Tirta Makmur ini justru berasal dari usaha perorangan. Jenis kegiatan ekonomi di Desa beragam, kebanyakan masyarakatnya memiliki perkebunan terutama karet dan singkong dengan jumlah 588 masyarakat yang memiliki kebun, dengan tenaga kerja 1.004 orang. Sedangkan kegiatan ekonomi yang paling sedikit yaitu dengan profesi sebagai tukang cukur, usaha isi ulang air minum, tukang jahit, tukang cukur, pedang gorengan, panglong kayu, penjual ikan hias dan ikan lele, rental musik, dan mebel. Sebanyak 30 responden berprofesi membuka toko sembako yang di jalani oleh para ibu rumah tangga.