BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. dalam rangka untuk meningkatkan kualitas pendidikan. globalisasi adalah kondisi sumber daya manusia ( SDM ) masih relatif rendah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN DI SD MI MUHAMMADIYAH PK KARTASURA BERDASARKAN SNP TAHUN AJARAN 2016/2017

BAB I PENDAHULUAN. proses kehidupan sebuah bangsa. Seperti halnya kesehatan, pendidikan tidak

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebagaimana kita ketahui kualitas pendidikan di era sekarang ini memperoleh prioritas dalam

MAKALAH 8 STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN KAPITA SELEKTA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan pondasi kemajuan suatu negara, maju tidaknya

2015 ANALISIS MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar B el akang Pen eli tian

Universitas Pendidikan Indonesia Fakultas Ilmu Pendidikan Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan. Copyright by Asep Herry Hernawan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan memiliki fungsi yang sangat penting dalam pengembangan

2015 PENGARUH MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN TERHADAP MUTU LAYANAN PEMBELAJARAN DI SMPN SE-KECAMATAN SUKASARI KOTA BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. yang saling berinteraksi di dalamnya, salah satu komponen tersebut adalah sumber

BAB I PENDAHULUAN. penelitian, manfaat penelitian, serta penegasan istilah.

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang berkualitas dan mampu bersaing, di samping memiliki budi pekerti

BAB I PENDAHULUAN. Trisno Yuwono dan Pius Abdullah, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Praktis, (Surabaya: Arkola, 1994), hlm

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan dan pertumbuhan manusia terus terjadi selama hidupnya, dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sekolah merupakan suatu organisasi pendidikan (dalam sistem sosial)

BAB I PENDAHULUAN. itu, kegiatan pembelajaran harus direncanakan dalam bentuk program

BAB I PENDAHULUAN. dikemukakan oleh Mulyasa (2010) bahwa, pembangunan sumber daya manusia

Standar kopetensi Pendidikan oleh Fauzan AlghiFari / / TP-B

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

STANDAR SARANA DAN PRASARANA SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

BAHAN AJAR (MINGGU KE 1) MATA KULIAH EVALUASI PEMBELAJARAN FISIKA STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN (SNP)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mereka harus membayar mahal untuk mendapatkan pendidikan yang berkualitas

BAB I PENDAHULUAN. kualitas (mutu) yang dapat diterima oleh masyarakat secara langsung

I. PENDAHULUAN. Bagian pertama ini membahas beberapa hal mengenai latar belakang masalah,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Ibrahim Bafadal, Manajemen Perlengkapan Sekolah, Teori dan Aplikasinya, (Jakarta: Bumi Aksara, 2004), hlm. 30.

BAB I PENDAHULUAN. kepala sekolah yang selanjutnya diterapkan dalam menjalankan tugas pokoknya

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan dianggap sebagai sebagai suatu investasi yang paling berharga

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi seperti sekarang ini akan membawa dampak diberbagai bidang

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu proses belajar sepanjang hidup manusia, sejak lahir hingga

BAB I PENDAHULUAN. yang berkualitas adalah pendidikan yang mampu memberi kondisi mendidik yang

STANDAR SARANA DAN PRASARANA SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO

BAB I PENDAHULUAN. Penataan SDM perlu terus diupayakan secara bertahap dan berkesinambungan

EDISI : 2. PENGEMBANGAN RPP. Modul : Pengembangan RPP Soal-soal seputar RPP

BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI KTSP PADA MATA PELAJARAN FIKIH KELAS VII DI MTS MIFTAHUL FALAH DAN PROBLEMATIKANYA SERTA SOLUSINYA

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Nasional menyatakan bahwa Sistem Pendidikan Nasional adalah keseluruhan

BAB 1 PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Penyusunan Usulan DAK Bidang Pendidikan Tahun 2017

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil uji hipotesis menunjukan bahwa faktor-faktor kinerja

2015 PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN KUALITAS PENDIDIK TERHADAP MUTU PENDIDIKAN

BAB I PENDAHULUAN. memiliki kekhasannya sendiri yang berbeda dengan lembaga pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. mencapai suatu tujuan cita-cita luhur mencerdaskan kehidupan bangsa.

PANDUAN P2M STANDAR SARANA DAN PRASARANA PENGANTAR

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Ekonomi Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. Benawati Suardihan, Persepsi Mahasiswa tentang Penggunaan Prasarana Pembelajaran Di Jurusan Pendidikan Teknik Sipil FPTK UPI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan setiap individu serta watak dan peradaban bangsa yang bermartabat

BAB I PENDAHULUAN. pada kemampuan bangsa itu sendiri dalam meningkatkan kualitas sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini tantangan yang dihadapi lembaga-lembaga pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi (TIK) ialah mampu mengatasi berbagai persoalan yang berkaitan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Visi Visi Universitas Dhyana Pura adalah Perguruan Tinggi Teladan dan Unggulan.

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang memang harus terjadi sejalan dengan perubahan budaya kehidupan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan dunia usaha di tanah air mengalami banyak kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan kualitas di era globalisasi ini menuntut kompetensi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dengan baik mengenai isi pembelajaran yang disampaikan disekolah.

BAB I PENDAHULUAN. Kebijakan dan sasaran mutu ditetapkan untuk mengarahkan organisasi

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan sebagai tempat mencetak sumber daya manusia yang berkualitas.

Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan (SPMP)

BAB I PENDAHULUAN. Standarisasi dan profesionalisme pendidikan yang sedang. berlangsung pada zaman ini menuntut pemahaman berbagai pihak terhadap

Dasar-Dasar Pengembangan Kurikulum URAIAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam mengembangkan sekolah tidak terlepas dari adanya kepemimpinan dari seorang pemimpin yang

EVALUASI PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL BERDASARKAN PRINSIP GOOD GOVERNANCE DI SD NEGERI 4 KALIAMAN JEPARA. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan setiap individu serta watak dan peradaban bangsa yang bermartabat

STANDAR SARANA DAN PRASARANA PEMBELAJARAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

BAB I PENDAHULUAN. dengan jelas dan singkat pokok permasalahan. dalam segala lingkungan dan sepanjang hidup. Pengertian, fungsi, dan

2. Akreditasi terhadap program dan satuan pendidikan dilakukan oleh lembaga mandiri yang berwenang sebagai bentuk akuntabilitas publik.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional yang diatur secara sistematis. Pendidikan nasional berfungsi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Hal ini bersentuhan dengan Undang - undang Nomor 20 Tahun 2003

BUPATI GARUT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 728 TAHUN 2012 TENTANG PENDIRIAN DAN PERUBAHAN SATUAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. Era persaingan global menuntut pendidikan yang berkualitas. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. Kualitas kehidupan bangsa ditentukan oleh faktor pendidikan. Pendididian

BAB I PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya dunia pendidikan menuntut setiap lembaga pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. tercantum dalam Pasal 1 ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan di era otonomi daerah menghadapi tantangan besar dan

BAB II KAJIAN TEORI Pengertian Sarana dan Prasarana Belajar

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu usaha dalam menyiapkan peserta didik melalui

Berdasarkan UU Nomor 20/2003 tentang Sistem Pendidikan. Nasional (sisdiknas), disebutkan dalam pasal 1 ayat (14), Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. inovasi yang berdampak pada meningkatnya kinerja sekolah. seseorang tidaklah cukup efektif untuk mengerjakan sesuatu tanpa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Upaya penyelenggaraan pendidikan formal yang berkualitas sangat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. mendapatkan pekerjaan yang baik. Sekolah harus mampu mendidik peserta didik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Beralihnya masyarakat kita dari masyarakat yang masih sederhana

BAB 1. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bangsa Indonesia sebagai bangsa yang dalam posisinya dikatakan sebagai negara berkembang yang sedang mencari bentuk tentang bagaimana cara dan upaya agar menjadi negara yang maju dan lepas dari ketertinggalan terutama dibidang pendidikan. Sistem persekolahan di Indonesia merupakan sub system dari system pendidikan nasional. Oleh karena itu keberadaan sekolah adalah sebagai lembaga yang menyelenggarakan kebijakan pendidikan nasional atau kebijakan dinas pendidikan kabupaten/kota dalam spektrum kekuasaan dan kewenangan kepala sekolah. Menurut Demire Kamile (2006:32) Principals have been using management information systems to improve the efficiency of administrative services. Kepala sekolah memiliki sistem informasi manajemen untuk meningkatkan administrasi/pelayanan yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku di setiap sekolah. Selain itu, sekolah sebagai sub sistem sosial berfungsi dalam mengintegrasikan semua sub sistem yang ada didalamnya. Baik penyusunan tujuan dan nilai dari masyarakat untuk menentukan tujuan sekolah, maupun penggunaan pengetahuan untuk menjalankan tugas sekolah yaitu pengajaran dan pembelajaran sesuai tuntutan keperluan masyarakat sebagai suatu keunikan. (Trafford dalam Syafaruddin (2008)) ada beberapa faktor penting yang mendorong efektivitas organisasi sekolah. Diantaranya adalah memahami misi, yang mencangkup membagi norma dan konsisten dalam keseluruhan sekolah, dimulai dari sasaran awal,harapan tinggi terhadap pentingnya sasaran, dan pembuatan rencana. Pendidikan merupakan hak setiap manusia di dunia karena pada dasarnya pendidikan merupakan kebutuhan yang harus dipenuhi oleh setiap manusia. Di Indonesia, hak manusia untuk memperoleh pendidikan 1

2 dicantumkan dalam Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 31 yang berbunyi pendidikan adalah hak bagi setiap warganegara. Undang-Undang Dasar 1945 secara jelas menunjukkan bahwa negara mempunyai kewajiban dan bertanggung jawab untuk memenuhi kebutuhan pendidikan tiap-tiap warga negara. Pendidikan diperlukan oleh manusia agar secara fungsional manusia diharapkan mampu memiliki kecerdasan yang baik untuk menjalani kehidupannya dengan bertanggung jawab,baik secara pribadi,sosial maupun profesional.wadah dalam menyukseskan pendidikan tersebut melalui kegiatan belajar mengajar di sekolah. Setiap kegitan apapun bentuk dan jenisnya, sadar atau tidak sadar, selalu di harapkan kepada tujuan yang ingin dicapai. Bagaimanapun segala sesuatu atau usaha yang tidak mempunyai tujuan tidak akan mempunyai arti apa-apa. Dengan demikian, tujuan merupakan faktor yang sangat menentukan. Pendidikan sebagai suatu bentuk kegiatan manusia dalam kehidupannya juga menempatkan tujuan sebagai sesuatu yang hendak dicapai, baik tujuan yang dirumuskan itu bersifat abstrak sampai pada rumusan rumusan yang dibentuk secara khusus untuk memudahkan pencapaian yang lebih tinggi. Begitu juga dikarenakan pendidikan merupakan bimbingan terhadap perkembangan manusia menuju arahcitacita tertentu, maka yang merupakan masalah pokok begi pendidikan adalah memilih arah dan tujuan yang akan dicapai. Cita-cita atau tujuan yang ingin dicapai harus dinyatakan secara jelas, sehingga semua pelaksana dan sasaran pendidikan memahami atau mengetahui suatu proses kegiatan seperti pendidikan, bila tidak mempunyai tujuan yang jelas untuk dicapai, maka prosesnya akan mengabur. Oleh karena tujuan tersebut tidak mungkin dapat dicapai secara sekaligus, maka diperlukan berbagai rencana atau strategi guna menunjang keberhasilan kegiatan pendidikan.

3 Untuk memenuhi harapan dibidang pendidikan khususnya di sekolah, dibutuhkan manajemen sarana dan prasarana pendidikan, yaitu untuk memperlancar pelaksanaan proses belajar mengajar. Keberhasilan suatu kegiatan atau pekerjaan tergantung dari manajemennya. Pekerjaan itu akan berhasil apabila manajemennya baik dan teratur, dimana manajemen itu sendiri merupakan suatu perangkat dengan melakukan proses tertentu dalam fungsi yang terkait. Maksudnya adalah serangkaian tahap kegiatan mulai awal melakukan kegiatan atau pekerjaan sampai akhir tercapainya tujuan kegiatan atau pekerjaan. Konsisten dengan pemikiran tersebutmenurut Hamiyah dan Jauhar (2015), manajemen merupakan suatu proses untuk mewujudkan tujuan yang diinginkan yang berkaitan dengan manajemen. Manajemen sarana dan prasarana sekolah sebaik-baiknya sangat diperlukan di setiap sekolah. Dengan adanya manajemen sarana dan prasarana sekolah, semua fasilitas sekolah selalu dalam kondisi baik atau layak pakai yang dapat menunjang kegiatan pembelajaran. Dalam menyelenggarakan pembelajaran guru pastinya memerlukan sarana yang dapat mendukung kinerjanya sehingga pembelajaran dapat berlangsung dengan menarik. Dengan dukungan sarana pembelajaran yang memadai, guru tidak hanya menyampaikan materi secara lisan, tetapi juga dengan tulis dan peragaan sesuai dengan sarana prasarana yang telah disiapkanguru. Guru membutuhkan sarana pembelajaran dalam menunjang kegiatan pembelajaran. Selain kemampuan guru dalam menyelenggarakan kegiatan pembelajaran, dukungan dari sarana pembelajaran sangat penting dalam membantu guru. Semakin lengkap dan memadai sarana pembelajaran yang dimiliki sebuah sekolah akan memudahkan guru dalam melaksanakan tugasnya sebagai tenaga pendidikan. Begitu pula dengan suasana selama

4 kegiatan pembelajaran. Sarana pembelajaran harus dikembangkan agar dapat menunjang proses belajar mengajar di sekolah. Setiap satuan pendidikan wajib memilki sarana yang meliputi perabot, peralatan pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber belajar lainnya, bahan habis pakai,serta perlengkapan lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan. Setiap satuan pendidikan wajib memiliki prasarana yang meliputi lahan, ruang kelas, ruang pimpinan satuan pendidikan, ruang pendidik, ruang tata usaha, ruang perpustakaan, ruang laboraturium, ruang bengkel kerja,ruang unit produksi, kantin, instalasi daya dan jasa, tempat berolahraga, tempat ibadah, tempat bermain, tempat berkreasi, dan ruang atau tempat lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan.sedangkan standar sarana dan prasarana dalam setiap satuan pendidikan telah tercantum dalam PP No.19 Tahun 2005 pasal 42 dan diatur dalam Peraturan Kemendiknas No.24 Tahun 2007 tentang Standar Sarana dan Prasarana SD/MI.(Hamiyah dan Jauhar, 2015: 124) Sarana dan prasarana pendidikan merupakan salah satu sumber daya yang penting dalam menunjang proses pembelajaran di sekolah. Keberhasilan program pendidikan di sekolah sangat dipengaruhi oleh kondisi sarana dan prasarana pendidikan yang dimiliki sekolah dan oleh optimalisasi pengelolaan sarana dan prasarana. Pengelolaan sarana dan prasarana terasa sulit, karena semua orang yang terlibat dalam manajemen dapat membuat pengelolaan menjadi efektif atau tidak. Standar sarana dan prasarana sekolah merupakan bagian dari kebijakan untuk memperbaiki dan meningkatkan layanan dasar dan kualitas dari penyelenggaraaan pendidikan (Darmawan, 2014: 101). Sarana pendidikan mutlak dibutuhkan dalam proses pendidikan sebagai upaya meningkatkan kualitas pendidikan yang sesuai dengan konsep pengadaannya. Dalam konteks persekolahan, pengadaan sarana dan

5 prasarana pendidikan merupakan segala kegiatan yang dilakukan dengan cara menyediakan semua keperluan barang atau jasa berdasarkan hasil perencanaan dengan maksud untuk menunjang kegiatan pembelajaran agar kegiatan pembelajaran dapat berjalan secara efektif dan efisien sesuai dengan tujuan yang di inginkan (Matin dan Fuad, 2016: 21). Selain sebagai penunjang mutu pendidikan sarana dan prasarana yang efektif dapat menciptakan iklim belajar yang kondusif juga diperlukan dalam proses belajar mengajar yang ditunjang oleh berbagai fasilitasfasilitas belajar yang menyenangkan seperti halnya sarana, laboraturium, pengaturan lingkungan, penampilan dan sikap guru. Sehingga keberadaan sarana dan prasarana termasuk dalam komponen-komponen yang harus dipenuhi dalam pelaksanaan proses pendidikan guna mengembangkan kualitas pembelajaran siswa. Tanpa sarana pendidikan, proses pendidikan akan mengalami kesulitan yang sangat serius, bahkan bisa mengagalkan pendidikan. Dalam kaitannya dengan usaha menciptakan suasana yang kondusif itu sarana dan prasarana pendidikan memegang peranan yang sangat penting. Sehingga baik buruknya manajemen sarana dan prasarana pendidikan akan berpengaruh terhadap proses pembelajaran. Sejalan dengan hal tersebut pendidikan supaya menjadi pendidikan yang bermutu, sejatinya harus ada panggilan nurani kebangsaan untuk mempercepat kemajuan bangsa melalui pendidikan. Menurut Syafaruddin (2008:32) pendidikan haruslah dijadikan faktor signifikan dalam membangun bidang-bidang lainnya. Dalam membangun mutu pendidikan diberbagai bidang para pengambil kebijakan pendidikan harus senantiasa berantisipasi, termasuk kewaspadaan kepala sekolah, sebagai penerjemah dan pelaksana kebijakan diatas. Di tengah perubahan kini,bukankah manajemen pendidikan disekolah juga secara operasional bersentuhan dengan harapan pencapaian mutu yang meningkat. Kinerja guru

6 meningkat, tingkat layanan kepada anak dan orang tua semakin baik. Bahkan, mutu lulusan juga memuaskan pelanggan pendidikan. Keberhasilan program pendidikan disekolah sangatlah dipengaruhi oleh kondisi sarana dan prasarana pendidikan. Hal ini dapat dilihat dari sarana belajar yang rusak atau bahkan mungkin belum tersedia. Kondisi yang demikian, selain akan berpengaruh pada ketidak layakan, ketidak nyamanan pada proses belajar mengajar, juga akan berdampak pada keengganan orang tua untuk menyekolahkan anaknya ke sekolah-sekolah tersebut. Agar sarana dan prasarana pendidikan dapat difungsikan dengan baik, maka diperlukan pengelolaan yang sesuai dengan ketentuan Standar Nasional Pendidikan. Dengan adanya Standar Nasional Pendidikan yang mengatur pengelolaan sarana dan prasarana di sekolah diharapkan sekolah mampu mengelola sarana dan prasarana pendidikan berdasarkan standar tersebut secara lebih terarah dan terkonsep. Standarisasi pendidikan nasional merupakan tuntutan kemajuan zaman. Setiap bangsa, termasuk bangsa Indonesia menginginkan Negara ini maju. Tidak tertinggal dari kemajuan bangsa lain, sebagai Negara berkembang tentu sebagai bangsa yang bermartabat tidak puas dalam kelompok sedang berkembang, tetapi ingin meningkatakan derajat kepada Negara maju. Karena itu daya saing SDM bangsa Indonesia juga harus meningkat. Hal itu hanya melalui pendidikan yang memiliki standar mutu yang baik. Dilihat pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan di SD MI Muhammadiyah PK Kartasura sudah dikatakan baik. Tetapi belum diketahui sarana dan prasarana sudah sesuai atau belum dengan Standar Nasional Pendidikan. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian berjudul MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN DI SD MI MUHAMMADIYAH PK KARTASURA BERDASARKAN SNP TAHUN AJARAN 2016/2017.

7 B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang dan identifikasi masalah yang telah diuraikan diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : a. Apa sajakah Sarana dan Prasarana Pendidikan yang adadi SD MI Muhammadiyah PK Kartasura? b. Apakah Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan di SD MI Muhammadiyah PK Kartasura sudah sesuai dengan ketentuan SNP? c. Apa sajakah kendala yang dihadapi SD MI Muhammadiyah PK Kartasura dalam pengelolaan Sarana dan Prasarana Pendidikan? d. Bagaimakah solusi yang dilakukan SD MI Muhammadiyah PK Kartasura dalam mengatasi kendala Pengelolaan Sarana dan Prasarana Pendidikan? C. Tujuan Penelitian Dengan memahami latar belakang masalah dan perumusan masalah yang di uraikan atas, maka penelitian ini bertujuan : a. Untuk mengetahui Sarana dan Prasarana Pendidikan yang ada di SD MI Muhammadiyah PK Kartasura. b. Untuk mengetahui kesesuaianantara Manajemen Sarana dan Prasarana di SD MI Muhammadiyah PK Kartasura dengan SNP. c. Untuk mengetahui kendala yang dihadapi SD MI Muhammadiyah PK Kartasura dalam Pengelolaan Sarana dan Prasarana Pendidikan. d. Untuk mengetahui solusi yang akan dilakukan SD MI Muhammadiyah PK Kartasura dalam mengatasi kendala Pengelolaan Sarana dan Prasarana Pendidikan.

8 D. Manfaat Penelitian Penelitian ini sangat bermanfaat khususnya bagi pelaksanaan pendidikan khususnya dalam pengeloaan sarana dan prasarana di tempat penelitian berlangsung, umumnya bagi dunia pendidikan yang mempunyai konteks permasalahan yang mempunyai pola sama meskipun lokasi dan waktunya berbeda. Manfaat penelitian ini mencangkup, sebagai berikut : a. Manfaat Teoritis Untuk pengembangan pengetahuan tentang pentingnya Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan berdasarkan Standar Nasional Pendidikan sebagai dasar penelitian selanjutnya. b. Bagi Siswa Meningkatkan kenyamanan siswa dalam kegiatan belajar di dalam kelas maupun di luar lingkungan kelas. c. Bagi Guru Menambah wawasan serta pengetahuan mengenai pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan di sekolah. d. Bagi Kepala Sekolah Menjadi tambahan informasi serta bahan pertimbangan dalam manajemen sarana dan prasarana terkait dengan kesesuaian pengelolaan berdasarkan standar nasioanal pendidikan. e. Bagi Peneliti Menambah wawasan serta pengetahuan mengenai pengelolaan sarana dan prasarana berdasarkan standar nasional pendidikan di indonesia.