PERAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU DI SD NEGERI KUDU 01 BAKI SUKOHARJO

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Pada sisi lain, arus. (SDM) yang berkualitas. Dalam suatu organisasi untuk menjalankan

PERAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU DI SD NEGERI KUDU 01 BAKI SUKOHARJO

Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

FUNGSI KEPALA SEKOLAH DALAM MANAJEMEN KESISWAAN DI SDI AL FATTAH SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2010/2011

BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Setelah diadakan penelitian mendalam tentang kepemimpinan Kepala

PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS KEPALA SEKOLAH UNTUK MENINGKATKAN KINERJA GURU DALAM MENGELOLA PEMBELAJARAN PADA SMA NEGERI 2 SAMBAS

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan penelitian kualitatif adalah bersifat penemuan. Bukan sekedar

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan dalam proposal ini adalah pendekatan kualitatif. Yaitu suatu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang sesuai, dengan unsur-unsur pokok yang harus ditemukan sesuai dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian kualitatif. Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. untuk memaparkan secara sistematis faktual dan akurat mengenai fakta-fakta dan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk jenis penelitian lapangan (field research) yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata- kata

BAB II METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Bogdan Dan Taylor (Andi Prastowo, 2011: 22) menyatakan metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYIMAK ISI CERITA STORY TELLING MELALUI MEDIA BONEKA PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SISWA KELAS I SD N WATUBONANG 01

BAB III METODE PENELITIAN. yang berbentuk angka atau data data kuantitatif yang diangkakan.. datanya berbentuk kata, kalimat, skema dan gambar.

MANAJEMEN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMP TRI MURTI KECAMATAN PAKISAN KABUPATEN MALANG. Oleh

PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENGOPTIMALKAN KECERDASAN INTERPERSONAL SISWA MIM KISMOYOSO NGEMPLAK BOYOLALI TAHUN AJARAN 2014/2015

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain secara

BAB III METODE PENELITIAN. lapangan yang bersifat kualitatif. Penelitian kualitatif yaitu suatu penelitian yang

BAB I PENDAHULUAN. tugasnya melalui manajemen pendidikan yang diterapkan. Sebagai pelaksana

BAB III METODE PENELITIAN. dari sudut atau perspektif partisipasipan. Partisipasipan adalah orang-orang yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PERAN KEPALA MADRASAH DALAM UPAYA MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN DI MAN PURWODADI TAHUN AJARAN NASKAH PUBLIKASI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 76 Dengan menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. bidangnya. Pendidikan dalam pengertian bahasa disebut proses melatih dan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. memiliki asumsi, karakteristik dan prosedur penelitian yang berbeda.1 Adapun

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kualitatif deskriptif. Penelitian kualitatif ditujukan untuk

PENGELOLAAN SUPERVISI PEMBELAJARAN DI SD NEGERI 2 MRANGGEN DEMAK TESIS

BAB III. Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2010), hlm.60. Setia, 2002), hlm.

BAB III METODE PENELITIAN. dikarenakan untuk dapat memperoleh sumber data yang valid, yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan ini berusaha memahami arti peristiwa dan kaitan-kaitannya

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. tertulis atau lisan dari orang-orang dan prilaku yang dapat diamati. 33

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH PROFESIONALISME GURU DAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU SMK BATIK 1 SURAKARTA 2013/2014

BAB I PENDAHULUAN. pelanggannya. Sebagai pemimpin pendidikan, Kepala sekolah mempunyai peran

BAB III METODE PENELITIAN. yang lengkap dan mendalam mengenai subjek yang diteliti. 1 Oleh karena itu,

BAB III METODE PENELITIAN. A. Pendekatan dan Jenis Penelitian

eksistensi tradisi nyadran di Gunung Balak dalam arus globalisasi yang masuk dalam kehidupan masyarakat.

BAB III METODE PENELITIAN

IMPLEMENTASI BUKU GURU SEBAGAI ACUAN DALAM PROSES PEMBELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pemuda Hijau Indonesia) regional Yogyakarta ini menggunakan metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang dipilih, yaitu pendekatan penelitian kualitatif. 45 Untuk mendeskripsikan

BAB III METODE PENELITIAN

Disusun Oleh: SRITOMI YATUN A

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang penulis gunakan adalah field research (penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dikategorikan sebagai penelitian deskriptif. Sugiyono (2010:11),

BAB I PENDAHULUAN. dalam setiap kehidupan tersebut, di satu sisi sangat bermanfaat bagi kehidupan

PELAKSANAAN MANAJEMEN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH

BAB I PENDAHULUAN. Pengawas PAI sebagai seorang supervisor harus memiliki keterampilan. meningkatkan kinerja guru PAI.

BAB III METODE PENELITIAN. kata yang tampak. Penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang

Disusun Oleh: PANJANG MURYONO A

BAB III METODE PENELITIAN. Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mendiskripsikan gaya kepemimpinan guna memotivasi guru dalam

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENGEMBANGKAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU PAI DI SMK MUHAMMADIYAH KAJEN KABUPATEN PEKALONGAN

PROFESIONALISME GURU DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PADA MATA PELAJARAN EKONOMI DI SMA NEGERI 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014/2015

BAB I PENDAHULUAN. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. inilah yang dijadikan tempat berkumpulnya Virginity Jogja pada waktu

BAB III METODE PENELITIAN

1. PENDAHULUAN. Madrasah, dalam konteks ini Institusi Pendidikan formal yang berbasis Agama

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dari pihak IAIN Palangka Raya yakni tanggal 30 Maret 2015

BAB III METODE PENELITIAN

Supervisi Administrasi Untuk Meningkatkan Kinerja Guru Dalam Menyusun Perangkat Pembelajaran. Sri Winarni

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang penulis gunakan adalah field research

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian lapangan atau field research, yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Alokasi waktu dalam penelitian ini berlangsung selama 2 bulan sejak

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan yang merupakan organisasi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan/penelitian kualitatif. Pendekatan kualitatif adalah suatu

PERAN PENGURUS HMP PGSD DALAM PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR DI PROGDI PGSD FKIP UMS

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dipengaruhi atau ditentukan oleh tepat tidaknya penelitian atau penentuan metode

BAB III METODE PENELITIAN. rawan terjadi praktek ketidaksetaraan gender dalam kepengurusannya, maka

Oleh : Hepy S Pasambuna, Arwildayanto*, Arifin**

Transkripsi:

PERAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU DI SD NEGERI KUDU 01 BAKI SUKOHARJO NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar Disusun oleh : ENI NURUL KHOMARIYAH A 510110030 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2015

ABSTRAK PERAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU DI SD NEGERI KUDU 01 BAKI SUKOHARJO Eni Nurul Khomariyah A510110030, Program Studi PGSD Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2015, xvi dan 129 halaman. Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peran kepemimpinan kepala sekolah di SD negeri Kudu 01 Baki Sukoharjo. Jenis penelitian ini penelitian kualitatif dengan strategi penelitian studi kasus. Informan dalam penelitian ini adalah Kepala sekolah dan guru dan Narasumber dari penelitian ini Pengawas Sekolah SD Negeri Kudu 01. Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian peran kepemimpinan kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja guru adalah (1) kepala sekolah sebagai Educator/pendidik yaitu mengikutsertakan guru-guru dalam diklat; (2) sebagai Leader/pemimpin dalam mengambil keputusan; (3) sebagai Supervisor kunjungan kelas; (4) sebagai manager dan administrator dalam bekerjasama, berkoordinasi dan perencanaan; (5) sebagai motivator yaitu memberi penghargaan; (6) sebagai inovasi yaitu berupa pembaharuan. Kinerja guru yaitu berupa Kemampuan guru di SD Negeri Kudu 01 dalam membuat perencanaan dan persiapan pembelajaran. Kemampuan guru SD Negeri Kudu 01 dalam penggunaan strategi dan metode pembelajaran. Kemampuan guru SD Negeri Kudu 01 dalam mengelola kelas. Kemampuan guru SD Negeri Kudu 01 dalam melakukan evaluasi. Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja guru yaitu meliputi lingkungan masyarakat sekitar sekolah partisipasi masyarakat motivasi, kreativitas, kemampuan merencanakan dan mengorganisasi kegiatan sekolah. Kata kunci: Peran, Kepemimpinan, Kinerja, Guru

A. PENDAHULUAN Perkembangan arus globalisasi telah membawa dampak positif bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Pada sisi lain, arus globalisasi juga telah membawa dampak negatif pada tatanan kehidupan suatu bangsa. Perkembangan arus globalisasi ini juga berdampak dalam bidang pendidikan di Indonesia sehingga diperlukan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas.. Sekolah sebagai lembaga formal pendidikan memegang peranan penting dalam meningkatkan kualitas pendidikan melalui pembelajaran untuk menunjang kelancaran jalannya pembangunan di Indonesia secara keseluruhan. Sumber daya manusia unggul merupakan persyaratan utama bagi terwujudnya bangsa dan negara yang maju. Berapapun besar sumber daya alam (SDA), modal sarana prasarana yang tersedia, pada akhirnya di tangan SDM yang handal sajalah target pembangunan bangsa dan negara dapat dicapai. Dalam perspektif berpikir seperti ini, suatu bangsa tidak dapat mencapai kemajuan tanpa adanya suatu sistem pendidikan yang baik. Pendidikan adalah modal dasar untuk menciptakan SDM yang unggul, salah satunya melalui sekolah yang memiliki visi, misi, tujuan dan fungsi. Untuk mengemban misi, mewujudkan visi, mencapai tujuan, dan menjalankan fungsinya sekolah memerlukan tenaga profesional, tata kerja organisasi dan sumber-sumber yang mendukung baik finansial maupun non finansial. Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, pasal 1, ayat (1) menjelaskan bahwa: Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utamanya mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini, jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Sehingga, guru yang semakin bermutu semakin besar sumbangannya bagi perkembangan diri siswanya dan perkembangan masyarakatnya.

Kinerja guru tidak lepas dari pengaruh peran kepemimpinan kepala sekolah dalam memperbaiki dan meningkatkan situasi belajar mengajar. Kepemimpinan adalah keseluruhan tindakan guna mempengaruhi serta menggiatkan orang, dalam usaha bersama untuk mencapai tujuan. (Mardjiin Syam 1966: 11) dalam Hedyat Soetopo dan Wasty Soemanto (1984: 2). Peran kepemimpinan kepala sekolah untuk meningkatkan kinerja guru yaitu kepala sekolah sebagai educator, kepala sekolah sebagai leader / pemimpin, kepala sekolah sebagai motivator, kepala sekolah sebagai supervisor, kepala sekolah sebagai administator, kepala sekolah sebagai manajer, dan kepala sekolah sebagai inovator. Selain itu kepala sekolah juga harus dapat mengatur lingkungan fisik untuk memotivasi guru agar dapat mengerjakan tugas secara maksimal. Menciptakan suasana kerja yang menyenangkan. Memberikan dorongan arahan dan dukungan kepada guru serta pemberian penghargaan kepada guru itu semua akan membangkitkan semangat kinerja guru. Seorang kepala sekolah juga perlu memberikan hukuman kepada guru - guru yang salah. Menurut Hendyat Soetopo dan Waty Soemanto (1984: 1) kepemimpinan suatu kegiatan dalam membimbing suatu kelompok sedemikian rupa sehingga tercapai tujuan dari kelompok itu yaitu tujuan bersama. Pendapat tersebut senada dengan pendapat Kepemimpinan adalah keseluruhan tindakan guna mempengaruhi serta menggiatkan orang, dalam usaha bersama untuk mencapai tujuan. (Mardjiin Syam 1966: 11) dalam Hedyat Soetopo dan Wasty Soemanto (1984: 2). Kepala sekolah sangat berperan dalam Kegiatan belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan dan guru merupakan pelaksanaan dan pengembang utama kurikulum di sekolah menggerakkan berbagai komponen di sekolah sehingga Proses Belajar Mengajar di sekolah berjalan dengan baik. Berikut ini beberapa peran kepemimpinan kepala sekolah: kepala sekolah sebagai educator, kepala sekolah sebagai leader / pemimpin, kepala sekolah sebagai motivator, kepala sekolah sebagai supervisor, kepala sekolah sebagai

administator, kepala sekolah sebagai manajer, dan kepala sekolah sebagai inovator. Kinerja guru adalah kemampuan yang ditunjukkan oleh guru dalam melaksanakan tugas atau pekerjaannya. Kinerja guru mempunyai spesifikasi tertentu. Kinerja guru dapat dilihat dan diukur berdasarkan spesifikasi/kriteria kompetensi yang harus dimiliki oleh setiap guru. Berkaitan dengan kinerja guru, wujud perilaku yang dimaksud adalah kegiatan guru dalam proses pembelajaran yaitu bagaimana seorang guru merencanakan pembelajaran, melaksanakan kegiatan pembelajaran, dan menilai hasil belajar. B. METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang dilakukan di SD Negeri Kudu 01 Baki Sukoharjo dengan maksud untuk mendeskripsikan peran kepemimpinan kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja guru di sekolah dasar tersebut. Penelitian kualitatif menurut Bogdan dan Taylor (dalam Tohirin, 2012: 2) adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Sedangkan Desain penelitian dalam penelitian ini desein model interaktif dari Peran kepemimpinan Kepala Sekolah dalam meningkatkan Motivasi Kinerja Guru di SD Negeri Kudu 01 Baki Sukoharjo Informan dari penelitian ini adalah Pengawas Sekolah kecamatan Baki. Dan untuk narasumber dari penelitaian ini adalah kepala sekolah dan guru di SD Negeri Kudu 01 Baki. Penelitian ini akan dilaksanakan secara bertahap. Waktu penelitian dari mulai pembuatan proposal hingga penulisan laporan dimulai dari bulan Desember 2014 sampai dengan bulan Februari 2015. Kehadiran peneliti dalam penelitaian ini hadir sebagai seorang observer non partisipan untuk membuktikan apakah ada peran kepemimpinan kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja guru di SD Negeri Kudu 01.

Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, Observasi, dan Dokumentasi. Wawancara dilakukan peneliti kepada Pengawas sekolah, Kepala sekolah dan bapak ibu guru di SD negeri Kudu 01 Baki Sukoharjo untuk mendapatkan data dari subyek penelitian mengenai kondisi sekolah dan guru secara umum, peran kepemimpinan kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja guru serta kinerja guru di SD Negeri Kudu 01 Baki Sukoharjo dan faktor-faktor yang memepengaruhi kinerja kepala sekolah. Metode yang digunakan dalam melakukan observasi dalam penelitian ini adalah behavioral checklist. MenurutHerdiansyah (2010: 136) behavioral checklist merupakan metode dalam observasi yang mampu memberikan keterangan muncul atau tidaknya perilaku yang diobservasi dengan memberikan tanda cek ( ). Sedangkan dokumen yang digunakan adalah dukumen resmi tentang sejarah berdirinya sekolah, jumlah siswa, jumlah guru dan keadaan sekolah, selain itu dokumen pribadi berupa catatan-caratan pribadi guru dan kepala sekolah juga dipergunakan untuk melengkapi data penelitian. Teknik yang digunakan untuk menguji keabsahan data dalam penelitian ini menggunakan Triangulasi. Menurut Sugiyono (2010: 372) triangulasi diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan menggunakan berbagai cara, dan berbagai waktu. Data-data yang diperoleh peneliti dengan menggunakan berbagai teknik, sumber dan waktu diuji kebenarannya menggunakan triangulasi hingga data dalam penelitian ini dikatakan valid, reliabel, dan objektif. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis interaktif. Miles and Huberman (dalam Sugiyono (2010: 337) mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data teknik interakif terdiri dari 3 komponen kegiatan yakni reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan dan verifikasi.

C. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Hasil Penelitian a. Peran Kepemimpinan Kepala sekolah Kepala sekolah sangat berperan dalam Kegiatan belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan dan guru merupakan pelaksanaan dan pengembang utama kurikulum di sekolah menggerakkan berbagai komponen di sekolah sehingga Proses Belajar Mengajar di sekolah berjalan dengan baik. Disini terdapat beberapa peran Kepemimpinan Kepala sekolah. Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa guru dan pengamatan sementara yang dilakukan peneliti diperoleh hasil bahwa peran kepemimpinan kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja guru adalah kepal sekolah sebagai pendidik yaitu mengikutsertakan guru-guru dalam diklat. Kepala sekolah sebagai pemimpin yaitu kemampuan dalam mengambil keputusan. Kepala sekolah sebagai supervise adanya kunjungan kelas. Kepala sekolah sebagai manajer dan administrator yaitu dalam bekerjasama, berkoordinasi dan perencanaan. Kepala sekolah sebagai motivasi yaitu member penghargaan serta kepala sekolah sebagai inovasi yaitu berupa pembaharuan. b. Kinerja guru di SD Kudu 01 Baki Sukoharjo Kinerja guru adalah kemampuan yang ditunjukkan oleh guru dalam melaksanakan tugas atau pekerjaannya. Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa guru dan pengamatan sementara yang dilakukan peneliti diperoleh hasil bahwa Kinerja guru di SD Negeri Kudu 01 Baki Sukoharjo yaitu berupa Kemampuan guru di SD Negeri Kudu 01 dalam membuat perencanaan dan persiapan pembelajaran. Kemampuan guru SD Negeri Kudu 01 dalam penggunaan strategi dan metode pembelajaran. Kemampuan guru SD Negeri Kudu 01 dalam mengelola kelas.kemampuan guru SD Negeri Kudu 01 dalam melakukan evaluasi.

c. Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja Kepala Sekolah Kinerja kepemimpinan kepala sekolah tidak berdiri sendiri tetapi terkait dengan berbagai faktor yang mempengaruhinya. Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa guru dan pengamatan sementara yang dilakukan peneliti diperoleh hasil bahwa faktor yang mempengaruhi kinerja guru yaitu meliputi lingkungan masyarakat sekitar sekolah partisipasi masyarakat motivasi, kreativitas, kemampuan merencanakan dan mengorganisasi kegiatan sekolah. 2. Pembahasan a. Peran Kepemimpinan Kepala sekolah Kepala sekolah sangat berperan dalam Kegiatan belajar mengajar Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa guru dan pengamatan sementara yang dilakukan peneliti diperoleh hasil bahwa peran kepemimpinan kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja guru adalah kepala sekolah sebagai pendidik yaitu mengikutsertakan guru guru dalam diklat. Kepala sekolah sebagai pemimpin yaitu kemampuan dalam mengambil keputusan. Kepala sekolah sebagai supervise adanya kunjungan kelas. Kepala sekolah sebagai manajer dan administrator yaitu dalam bekerjasama, berkoordinasi dan perencanaan. Kepala sekolah sebagai motivasi yaitu member penghargaan serta kepala sekolah sebagai inovasi yaitu berupa pembaharuan. Hal tersebut selaras dengan teori yang diungkapkan oleh E Mulyasa (2007: 98-122) yaitu kepala sekolah sebagai educator, kepala sekolah sebagai leader / pemimpin, kepala sekolah sebagai motivator, kepala sekolah sebagai supervisor, kepala sekolah sebagai administator, kepala sekolah sebagai manajer, dan kepala sekolah sebagai inovator.

b. Kinerja guru di SD Kudu 01 Baki Sukoharjo Kinerja guru adalah kemampuan yang ditunjukkan oleh guru dalam melaksanakan tugas atau pekerjaannya. Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa guru dan pengamatan sementara yang dilakukan peneliti diperoleh hasil bahwa Kinerja guru di SD Negeri Kudu 01 Baki Sukoharjo yaitu berupa Kemampuan guru di SD Negeri Kudu 01 dalam membuat perencanaan dan persiapan pembelajaran. Kemampuan guru SD Negeri Kudu 01 dalam penggunaan strategi dan metode pembelajaran. Kemampuan guru SD Negeri Kudu 01 dalam mengelola kelas.kemampuan guru SD Negeri Kudu 01 dalam melakukan evaluasi. Hal tersebut selaras dengan teori yang diungkapkan oleh Direktorat Tenaga Kependidikan Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik Dan Tenaga Kependidikan Departemen Pendidikan Nasional 2008 yaitu kemampuan membuat perencanaan dan persiapan mengajar penguasaan media dan sumber belajar, penguasaan metode, kemampuan pengelolaan kelas, kemampuan melakukan penilaian dan evaluasi c. Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja Kepala Sekolah Kinerja kepemimpinan kepala sekolah tidak berdiri sendiri tetapi terkait dengan berbagai faktor yang mempengaruhinya. Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa guru dan pengamatan sementara yang dilakukan peneliti diperoleh hasil bahwa faktor yang mempengaruhi kinerja guru yaitu meliputi lingkungan masyarakat sekitar sekolah partisipasi masyarakat motivasi, kreativitas, kemampuan merencanakan dan mengorganisasi kegiatan sekolah. Hal tersebut selaras dengan teori yang diungkapkan oleh Budi Suhardiman (2012: 18-20) faktor-faktor tersebut meliputi faktor eksternal dan internal. lingkungan sosial masyarakat sekitar, budaya masyarakat, partisipasi masyarakat, nilai-nilai masyarakat, politik,

ekonomi dan sedangkan faktor internal yang terkait dengan berbagai hal yang ada pada diri kepala sekolah sendiri yaitu: ketrampilan interpersonal, mental untuk sukses, terbuka untuk berubah, kreativitas, ketrampilan berkomunikasi, inisiatif, kemampuan dalam merencanakan dan mengorganisasi kegiatan yang menjadi tugasnya, minat, bakat, motivasi kerja, mutu pekerjaan, kejujuran pegawai dan lain-lain. D. SIMPULAN 1. Peran kepemimpinana kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja guru di SD Negeri Kudu 01 Baki Sukoharjo, sebagai berikut: a. Kepala sekolah melaksanakan perannya sebagai educator/pendidik; dengan mengikutsertakan guru-guru dalam penataran, untuk menambah wawasan guru. b. Kepala sekolah melaksanakan perannya sebagai Supervisor, yaitu adanya pengawasan / kunjungan kelas. c. Kepala sekolah sebagai Leader/Pemimpin, yaitu kemampuan mengambil keputusan, dan kemampuan berkomunikasi. d. Kepala sekolah sebagai manajer dan administrator yaitu dalam bekerjasama, berkoordinasi dan perencanaan. e. Kepala sekolah sebagai motivasi yaitu memberi penghargaan serta f. Kepala sekolah sebagai inovasi yaitu berupa pembaharuan. 2. Kinerja guru yaitu berupa Kemampuan guru di SD Negeri Kudu 01 dalam membuat perencanaan dan persiapan pembelajaran. Kemampuan guru SD Negeri Kudu 01 dalam penggunaan strategi dan metode pembelajaran. Kemampuan guru SD Negeri Kudu 01 dalam mengelola kelas.kemampuan guru SD Negeri Kudu 01 dalam melakukan evaluasi. 3. Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja guru yaitu meliputi lingkungan masyarakat sekitar sekolah partisipasi masyarakat motivasi, kreativitas, kemampuan merencanakan dan mengorganisasi kegiatan sekolah.

DAFTAR PUSTAKA Budi Suhardiman.2012. Studi Pengembangan Kepala Sekolah.Jakarta: Rineka Cipta Direktorat Tenaga Kependidikan Depdiknas. 2004. Standar Kompetensi Guru. Direktorat Tenaga Kependidikan Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik Dan Tenaga Kependidikan Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Penilaian Kinerja Guru. E Mulyasa.2007. Menjadi Kepala Sekolah Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya. Herdiansyah, Haris. 2012. Metode Penelitian Kualitatif untuk Ilmu-ilmu Sosial. Jakarta : Salemba Humanika. Moleong, L. J. 1989. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : PT Remaja Rosdakarya Sugiyono. 2006. Metode penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung : ALFABETA, CV Tohirin, 2012. Metode Penelitian Penelitian Kualitatif Dalam Pendidikan Bimbingan Konseling. Jakarta : Rajawali Pers. UU Nomor 14 Tahun 2005, Tentang Guru dan Dosen, Bab 1 Pasal 1, hal 1 Waty Soemanto, Hendyat Soetopo. 1984. Kepemimpinan dan Supervisi Pendidikan. Malang:Bina Aksara