BAB I PENDAHULUAN. penghambat adalah pertumbuhan penduduk yang tinggi. Melonjaknya

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS PENGARUH PRODUKSI, UPAH, DAN UNIT USAHA TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA PADA SEKTOR INDUSTRI BESAR DAN SEDANG PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. penghambat adalah pertumbuhan penduduk yang tinggi. Melonjaknya. pertumbuhan penduduk yang cepat dan dinamis (Sadhana, 2013).

I. PENDAHULUAN. dalam proses pembangunan, khususnya di negara-negara berkembang. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. menerus dalam jangka panjang. Pertumbuhan ekonomi adalah salah satu indikator

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kebijakan pemerintah dapat diambil secara tepat apabila berdasar pada informasi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kebijakan pemerintah dapat diambil secara tepat apabila berdasar pada informasi

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO

BAB I PENDAHULUAN. nasional dimana keadaan ekonominya mula-mula relatif statis selama jangka

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan teknologi dan serta iklim perekonomian dunia.

BAB I PENDAHULUAN. (Groos Domestic Product) dan GNP (Gross National Product) tanpa

ANALISA PENGARUH INVESTASI PMA DAN PMDM, KESEMPATAN KERJA, PENGELUARAN PEMERINTAH TERHADAP PDRB DI JAWA TENGAH PERIODE TAHUN

indikator keberhasilan kegiatan ekonomi daerah tersebut. Provinsi Bali merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN. Regional Bruto (PDRB) didefinisikan sebagai jumlah nilai tambah yang

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan pertumbuhan ekonomi dibutuhkan peran pemerintah, tingkat

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan, kesulitan dan kekurangan diberbagai keadaan hidup. Sebagian orang

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan ekonomi bertujuan untuk mewujudkan ekonomi yang handal. Pembangunan ekonomi diharapkan dapat meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. terbukanya perdagangan dunia, ketidakmampuan dalam meningkatkan daya saing

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi suatu bangsa. Industrialisasi dapat diartikan sebagai suatu proses

I. PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator yang penting dalam

Pendapatan Regional / Product Domestic Regional Bruto

BAB I PENDAHULUAN. bagi masyarakat. Akan tetapi masih banyak ditemui penduduk yang tidak

Tabel PDRB Atas Dasar Harga Berlaku dan Atas Dasar Harga Konstan 2000 di Kecamatan Ngadirejo Tahun (Juta Rupiah)

BAB I PENDAHULUAN. tercapainya perekonomian nasional yang optimal. Inti dari tujuan pembangunan

PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN TAPANULI UTARA DARI SISI PDRB SEKTORAL TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional secara keseluruhan dengan tujuan akhir untuk. daerah, umumnya perencanaan pembangunan ekonomi beorientasi pada

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. lain-lain. Dalam proses pembangunan ekonomi, manusia berperan cukup penting

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi, dan (4) keberlanjutan pembangunan dari masyarakat agraris menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu masalah pokok yang dihadapi Bangsa dan Negara Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. dengan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, oleh karena itu harus

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam usahanya untuk mensejahterakan dan memakmurkan

BAB I PENDAHULUAN. ketertinggalan dibandingkan dengan negara maju dalam pembangunan

I. PENDAHULUAN. Sejak tahun 2001 Indonesia telah memberlakukan desentralisasi yang lebih

BAB I PENDAHULUAN. pada sebuah ketidakseimbangan awal dapat menyebabkan perubahan pada sistem

BAB I PENDAHULUAN. stabilitas nasional yaitu menciptakan lapangan pekerjaan bagi rakyat.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan rangkuman dari Indeks Perkembangan dari berbagai sektor ekonomi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder tahunan Data sekunder

BAB I PENDAHULUAN. tidak dapat berkembang dengan baik hal terburuk yang akan muncul salah. satunya adalah masalah pengangguran.

BAB I PENDAHULUAN. tenaga kerja. Biasanya semakain tinggi pertumbuhan ekonomi cenderung

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pertumbuhan ekonomi berarti perkembangan kegiatan dalam perekonomian yang

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. masyarakat, dan institusi-institusi nasional, di samping tetap mengejar akselerasi

BAB I PENDAHULUAN. membentuk kerja sama antara pemerintah daerah dengan sektor swasta untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. pemerintahan yang sentralisasi menjadi struktur yang terdesentralisasi dengan

BAB I PENDAHULUAN. masa depan perekonomian dunia. Menurut Kunarjo dalam Badrul Munir (2002:10),

Pemerintah Kabupaten Bantul. Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Akhir TA 2007 Kabupaten Bantul

Pemanfaatan DATA Statistik Dalam Perencanaan Pembangunan Daerah

BAB I PENDAHULUAN. Provinsi DKI Jakarta dalam beberapa tahun terakhir sedang melakukan

BAB I PENDAHULUAN. diikuti dengan adanya perubahan struktur ekonomi. Salah satu sektor di bidang

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tolok ukur keberhasilan pembangunan di bidang ekonomi

PEREKONOMIAN DAERAH KOTA BATAM

BAB 1 PENDAHULUAN. atau regional khususnya di bidang ekonomi. Angka-angka pendapatan regional dapat

PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN DELI SERDANG TAHUN 2012

I. PENDAHULUAN. nasional yang diarahkan untuk mengembangkan daerah tersebut. Tujuan. dari pembangunan daerah adalah untuk meningkatkan kesejahteraan

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENINGKATAN PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) DI PROPINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM TAHUN 2006

BAB IV KONDISI PEREKONOMIAN JAWA BARAT TAHUN 2007

BAB I PENDAHULUAN. Paradigma pembangunan modern memandang suatu pola yang berbeda

PERTUMBUHAN EKONOMI PADANG LAWAS TAHUN 2012

BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

Analisis Pertumbuhan Ekonomi Kab. Lamandau Tahun 2013 /

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan salah satu indikator penting

BADAN PUSAT STATISTIK

I.PENDAHULUAN. Pembangunan di negara-negara berkembang lebih ditekankan pada pembangunan

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN SEKTOR PERDAGANGAN DI JAWA TENGAH TAHUN SKRIPSI

I. PENDAHULUAN. mengimbangi pertambahan angkatan kerja yang masuk ke pasar kerja. memungkinkan berlangsungnya pertumbuhan ekonomi secara terus-menerus

BAB II KERANGKA EKONOMI DAERAH

BAB IV KONDISI PEREKONOMIAN JAWA BARAT TAHUN 2006

I. PENDAHULUAN. Distribusi Persentase PDRB Kota Bogor Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Konstan 2000 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. daerah dalam mengurus rumah tangganya sendiri sesuai dengan potensi, aspirasi

BAB II KERANGKA EKONOMI MAKRO DAERAH. 2.1 Perkembangan indikator ekonomi makro daerah pada tahun sebelumnya;

III. METODOLOGI PENELITIAN. Modal, Dinas Penanaman Modal Kota Cimahi, Pemerintah Kota Cimahi, BPS Pusat

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia ( Sadono Sukirno, 1996:33). Pembangunan ekonomi daerah

PERTUMBUHAN EKONOMI PAKPAK BHARAT TAHUN 2013

IV. GAMBARAN UMUM KOTA DUMAI. Riau. Ditinjau dari letak geografis, Kota Dumai terletak antara 101 o 23'37 -

BAB 1 PENDAHULUAN. (SDM), sumber daya alam (SDA), teknologi, sosial budaya dan lain-lain. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. antar daerah dan struktur perekonomian yang seimbang (Sukirno, 2005).

ANALISIS PENGARUH INFLASI, PDRBk, UPAH, JUMLAH UNIT USAHA, JUMLAH PENDUDUK TERHADAP PENGANGGURAN DI PROPINSI JAWA TENGAH TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. melalui peningkatan pendapatan perkapita penduduk dalam kurun waktu

BAB I PENDAHULUAN. laju pertumbuhan ekonomi nasional dan penurunan jumlah penduduk

BAB I PENDAHULUAN. lebih tinggi. Di lain segi istilah tersebut bertujuan untuk menggambarkan

PERTUMBUHAN EKONOMI DKI JAKARTA TRIWULAN IV TAHUN 2013

Produk Domestik Regional Bruto

BAB I PENDAHULUAN. dan masyarakatnya mengelola sumberdaya-sumberdaya yang ada dan. swasta untuk menciptakan suatu lapangan kerja baru dan merangsang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kependudukan dan pertumbuhan ekonomi memiliki hubungan yang

I. PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi banyak dilakukan di beberapa daerah dalam

METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat penelitiannya, penelitian ini merupakan sebuah penelitian

INDIKATOR MAKROEKONOMI KABUPATEN PAKPAK BHARAT

PERTUMBUHAN EKONOMI PADANG LAWAS TAHUN 2011

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan seluruh bangsa tersebut. Hal ini di Indonesia yang salah satunya

BAB I PENDAHULUAN. produktivitas (Irawan dan Suparmoko 2002: 5). pusat. Pemanfaatan sumber daya sendiri perlu dioptimalkan agar dapat

III METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) didefinisikan sebagai jumlah nilai tambah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PERTUMBUHAN EKONOMI JAKARTA UTARA TAHUN 2013

Pengaruh pertumbuhan ekonomi, pertumbuhan penduduk dan produktivitas tenaga kerja terhadap penyerapan tenaga kerja di Kota Jambi

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan daerah dan menserasikan laju pertumbuhan antar daerah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Thomas Maltus mengatakan dalam bukunya yang berjudul Essay on the

PERTUMBUHAN EKONOMI DKI JAKARTA TRIWULAN II TAHUN 2008

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan ekonomi merupakan serangkaian usaha yang dilakukan suatu negara untuk mencapai kemakmuran dan kesejahteraan bagi rakyatnya. Dalam pembangunan ekonomi Indonesia, masalah utama yang menjadi penghambat adalah pertumbuhan penduduk yang tinggi. Melonjaknya pertumbuhan penduduk suatu negara yang diiringi dengan pertambahan angkatan kerja telah menimbulkan permasalahan yang sangat kompleks. Hal ini disebabkan karena belum berfungsinya semua sektor kehidupan masyarakat dengan baik serta belum meratanya pembangunan di segala bidang sehingga ketersediaan lapangan pekerjaan tidak seimbang dengan laju pertumbuhan penduduk yang cepat dan dinamis (Sadhana, 2013). Begitu halnya dengan Provinsi Jawa Tengah, perkembangan jumlah penduduk dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan. Tabel 1.1 menunjukkan perkembangan jumlah penduduk di Provinsi Jawa Tengah tahun 2009 sampai tahun 2013. 1

2 Tabel 1.1 Perkembangan Jumlah Penduduk di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2009-2013 Tahun Jumlah penduduk 2013 33.264.339 2012 33.270.207 2011 32.643.612 2010 32.382.657 2009 32.864.563 Sumber : BPS Jawa Tengah Berdasarkan data yang berhasil dihimpun oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Tengah tahun 2009 jumlah penduduk di Provinsi Jawa Tengah sebesar 32.864.536 orang dan meningkat menjadi 33.264.339 orang pada tahun 2013. Pertumbuhan penduduk yang tinggi akan menimbulkan permasalahan terhadap tingkat pengangguran. Masalah pengangguran selama ini diyakini sebagai penyebab utama kemiskinan. Tabel 1.2 Jumlah Penduduk Pencari Kerja di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2010-2013 Tahun Jumlah 2013 1.046.883 2012 1.002.662 2011 962.141 2010 1.022.728 Sumber : Disnakertransduk Provinsi Jawa Tengah Berdasarkan Tabel 1.2 dapat diketahui jumlah penduduk pencari kerja di Provinsi Jawa tengah dari tahun 2010-2013 bervariasi, pada tahun 2011 terdapat penurunan pencari kerja yang sangat signifikan sebesar 60.567 orang. Namun

3 pada tahun 2012 pencari kerja mengalami peningkatan kembali, berdasarkan data dari Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Kependudukan Provinsi Jawa Tengah terdapat peningkatan pencari kerja sebesar 40.521 orang, dan pada tahun 2013 sebesar 44.221 orang. Masalah ketenagakerjaan di Provinsi Jawa tengah selama beberapa periode terakhir mendapat perhatian serius dari pemerintah Provinsi Jawa tengah. Dalam upaya mengurangi jumlah pengangguran di Provinsi Jawa Tengah, Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Kependudukan selaku penyelenggara urusan ketenagakerjaan mengadakan program dan kegiatan diantaranya sebagai berikut; a. Peningkatan kesempatan kerja melalui kegiatan penyebarluasan informasi bursa tenaga kerja dan pembinaan tenaga kerja mandiri b. Meningkatkan kualitas dan produktivitas tenaga kerja melaui kegiatan pendidikan dan pelatihan ketrampilan bagi pencari kerja c. Mengadakan penyuluhan/sosialisasi berbagai peraturan perundangundangan bidang ketenagakerjaan bagi pekerja dan pengusaha d. Melaksanakan koordinasi dan konsolidasi yang intensif antara unsur pekerja dan pengusaha e. Mengoptimalkan SDM yang ada dengan mengikutkan bimbingan teknis di bidang hubungan industrial dan pengawasan ketenagakerjaan yang dilaksanakan oleh kementrian tenaga kerja. Program dan kegiatan yang dilaksanakan oleh Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Kependudukan berkontribusi terhadap jumlah pencari kerja

4 yang ditempatkan atau tenaga kerja yang terserap di Provinsi Jawa Tengah. Tabel 1.3 menunjukkan banyaknya pencari kerja yang di tempatkan di Provinsi Jawa tengah dari tahun 2011 sampai tahun 2013. Tabel 1.3 Banyaknya Pencari Kerja yang Ditempatkan di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2011-2013 Tahun Jumlah 2013 57.470 2012 219.374 2011 242.193 Sumber : Disnakertransduk Provinsi Jawa Tengah. Tahun 2011 pencari kerja yang ditempatkan sebesar 242.193 orang, namun kemudian mengalami penurunan sebesar 22.819 orang pada tahun 2012. Pada tahun 2013 terdapat penurunan pencari kerja yang berhasil ditempatkan sebesar 161.904 orang menjadi 57.470 orang. Berdasarkan data di Tabel 1.4 Pendapatan Daerah Regional Bruto (PDRB) Provinsi Jawa tengah menunjukkan bahwa peran Sektor Pertanian dari tahun 2010 sampai tahun 2013 meskipun mengalami penurunan. Tahun 2010 kontribusi Sektor Pertanian sebesar 19,49% menjadi hanya 18,30% di tahun 2013. Sedangkan Sektor Industri justru semakin dominan dalam memberikan kontribusinya dalam PDRB Provinsi Jawa Tengah. Tahun 2010 Sektor Industri memberikan kontribusi 32,86% tetapi kemudian menurun menjadi sebesar 32,56% di tahun 2013. Sektor Industri tetap dominan kontribusinya dalam PDRB Provinsi Jawa tengah. Urutan sektor-sektor

5 ekonomi dilihat dari kontribusinya dalam PDRB Provinsi Jawa Tengah selama 2010-2013 pada urutan pertama dan selanjutnya sampai urutan terakhir adalah Sektor industri Pengolahan; Sektor Perdagangan, Hotel, dan Restoran; Sektor Pertanian; Sektor Jasa; Sektor Bangunan; Sektor Bank, Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan; Sektor Pengangkutan dan Komunikasi; Sektor Listrik, Gas dan Air Bersih dan terakhir Sektor Pertambangan. Tabel 1.4 Distribusi Persentase Produk Domestik Regional Bruto Menurut Lapangan Usaha (Sektoral) Atas Dasar Harga Berlaku di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2010-2013 2010 2011 2012 2013 Sektor % % % % Pertanian 19,49 19,06 18,74 18,30 Pertambangan dan Penggalian 0,97 0,95 0,94 0,96 Industri Pengolahan 32,86 33,25 32,83 32,56 Listrik, Gas dan Air Bersih 1,04 1,02 1,02 1,06 Bangunan 6,10 5,99 5,99 5,96 Perdagangan, Hotel, dan Restoran 19,59 19,74 20,29 20,73 Pengangkutan dan Komunikasi 5,91 5,85 5,92 6,03 Keuangan, Persewaan, dan Jasa Perusahaan 3,58 3,55 3,59 3,73 Jasa-jasa 10,48 10,59 10,67 10,67 Total 100 100 100 100 Sumber : BPS Provinsi Jawa Tengah Berdasarkan latar belakang masalah, maka penulis tertarik untuk mengangkat menjadi sebuah penelitian yang berjudul Analisis Pengaruh Produksi, Upah, dan Unit Usaha terhadap Penyerapan Tenaga Kerja pada Sektor Industri Besar dan Sedang Provinsi Jawa Tengah.

6 B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka dirumuskan masalah pokok dalam penelitian ini yaitu: 1. Seberapa besar pengaruh produksi terhadap penyerapan tenaga kerja pada sektor industri besar dan sedang di Provinsi Jawa Tengah. 2. Seberapa besar pengaruh upah terhadap penyerapan tenaga kerja pada sektor industri besar dan sedang di Provinsi Jawa Tengah. 3. Seberapa besar pengaruh jumlah unit usaha terhadap penyerapan tenaga kerja pada sektor industri besar dan sedang di Provinsi Jawa Tengah. C. Tujuan Penelitian Untuk menjawab rumusan masalah dalam penelitian ini dirumuskan tujuan penelitian yaitu: 1. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh produksi terhadap penyerapan tenaga kerja pada Sektor Industri besar dan sedang di Provinsi Jawa Tengah. 2. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh upah terhadap penyerapan tenaga kerja pada Sektor Industri besar dan sedang di Provinsi Jawa Tengah. 3. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh jumlah unit usaha terhadap penyerapan tenaga kerja pada Sektor Industri besar dan sedang di Provinsi Jawa Tengah.

7 D. Kegunaan penelitian Penelitian ini diharapkan memberi manfaat bagi semua pihak, diantaranya: 1. Masyarakat (Pekerja) Penelitian ini diharapkan menambah pengetahuan, wawasan, dan informasi kepada masyarakat pada umumnya dan pekerja sektor industri, mengenai gambaran tentang Sektor Industri besar dan sedang di Provinsi Jawa Tengah. 2. Pengusaha (Pemilik Modal) Penelitian ini diharapkan menjadi bahan masukan atau informasi kepada para pengusaha atau pemilik industri dalam mengambil langkah-langkah strategis untuk meningkatkan pertumbuhan industri besar dan sedang, dan akhirnya meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Provinsi Jawa Tengah. 3. Peneliti Berikutnya Penelitian ini juga diharapkan menjadi referensi bagi para peneliti lain yang ingin meneliti masalah ini dengan memperkenalkan variabel lain yang turut mempengaruhi kajian tentang Sektor Industri besar dan sedang di Provinsi Jawa Tengah. 4. Memberikan gambaran seberapa besar kontribusi produksi, upah, dan jumlah unit usaha terhadap penyerapan tenaga kerja sektor industri besar dan sedang di Provinsi Jawa Tengah.

8 E. Metodologi Penelitian 1. Data dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang bersifat timeseries dalam bentuk tahunan dari tahun 1998-2012. Data sekunder yaitu data yang diperoleh dari Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Kependudukan Provinsi Jawa Tengah, dan Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa tengah. Variabel penelitian yang digunakan ada dua, yaitu variabel bebas (independen) yang terdiri dari nilai produksi, nilai upah, dan jumlah unit usaha dan variabel terikat (dependen) yaitu jumlah tenaga kerja. 2. Model dan Alat Analisis Untuk mengetahui besarnya pengaruh dari suatu variabel bebas (independen) terhadap variabel terikat (dependen) maka penelitian ini menggunakan metode kuadrat terkecil atau ordinary least square (OLS). Pengolahan data menggunakan program Eviews. Adapun model ekonometrik adalah sebagai berikut : log L = β 0 + β 1 log Q t + β2 log Wt + β 3 log U t + ε Dimana; L Q I U t β 0 β 1 β 2 β 3 ε t = Jumlah Tenaga Kerja (orang) = Output Produksi (Rupiah) = Nilai Upah (orang) = Jumlah Unit usaha (Unit) = Time Series = Konstanta = Koefisien regresi Ouput Produksi = Koefisien regresi Nilai Upah = Koefisien regresi Jumlah Unit Usaha = Error Term (Variabel penganggu)

9 F. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN Pendahuluan berisi tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan. BAB II LANDASAN TEORI Dalam bab ini membahas tentang konsep kemiskinan, teori pertumbuhan ekonomi, teori inflasi, dan teori pengangguran, penelitian terdahulu, kerangka pemikiran, dan hipotesis. BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini membahas ruang lingkup penelitian, jenis dan sumber data penelitian, serta metode dan alat analisis data. BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Memuat tentang deskripsi data kemiskinan kota Surakarta, pembahasan dan hasil penelitian yang meliputi variabel yang paling berpengaruh terhadap kemiskinan dan interpretasi hasil.

10 BAB V PENUTUP Memuat tentang kesimpulan dan saran dari keseluruhan hasil penelitian yang telah dilaksanakan dan saran-saran yang diajukan bagi pihak yang terkait dalam mengambil kebijakan terhadap permasalahan yang diteliti. LAMPIRAN