BAB 3. Metode Penelitian

dokumen-dokumen yang mirip
C. Definisi dan Operasionalisasi Variabel BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3. Metode Penelitian. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah asosiatif atau

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI DAN STRUKTUR ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA (PT. KPEI)

BAB III METODE PENELITIAN. Pahlawan Seribu ITC BSD No. 33A&35 Serpong, Tangerang Selatan. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. yang beralamat di Jl. Petojo VIJ IV No. 28 Jakarta Pusat. Waktu pelaksanaan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di PT Astra International Tbk Auto2000 Daan

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. obyek penelitian adalah para pengguna software akuntansi pada perusahaanperusahaan

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Seluruh Karyawan pada PT. Aditama Graha Lestari. hubungan yang bersifat sebab akibat dimana variabel independen

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sejak Maret 2017 sampai dengan Agustus Semesta Jl. Kemanggisan raya no 19 Jakarta Barat.

BAB III METODE PENELITIAN. dengan alamat di Jl. Merdeka Selatan No. 5 Kota Malang.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Yaitu data yang diperoleh langsung dari responden. Responden dari. data ini dianalisa. Data tersebut antara lain :

BAB III METODE PENELITIAN. explanatory research, yaitu tipe penelitian yang bertujuan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Universitas Mercu Buana Jakarta, hal tersebut

BAB III METODE PENELITIAN. di Jalan Raya Kepanjen Pakisaji KM.4 Kepanjen Malang.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah asosiatif. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Kabupaten Jepara. Penelitian dimulai dari bulan Oktober 2013.

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif adalah sebagai penelitian yang menekankan pada pengujian teori-teori

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan hubungan kausal yakni hubungan yang bersifat sebab akibat. Dalam

BAB III METODELOGI PENELITIAN. dimanapenelitian yang lebih menekankan pada angka-angka serta teknik

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada Koperasi Simpan Pinjam Karya Utama

BAB III METODE PENELITIAN. Mitsubishi Colt Diesel FE 74 HD PT. Suka Fajar di Pekanbaru.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. yang bersistem; sekumpulan peraturan, kegiatan dan prosedur yang digunakan oleh

Penelitian ini dilakukan di Perusahaan Daerah Air Minum Kota Malang. penelitian itu dilakukan, merupakan kantor pusat Perusahaan Daerah Air

Berikut sebuah penelitian:

BAB 3 METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, jenis penelitiannya bersifat asosiatif. Dengan

BAB III METODE PENELITIAN. perumusan masalah yang teridentifikasi, pengumpulan dasar teori yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Untuk menguji apakah alat ukur (instrument) yang digunakan memenuhi

BAB III METODE PENELITIAN. bulan Maret 2014 hingga bulan Agustus Jenis dan Sumber data dalam penelitian ini berupa :

BAB III METODE PENELITIAN. Menengah (UKM) yang berada di Kabupaten Bantul. Hal ini bertujuan untuk. Menengah (UKM) pada daerah tersebut.

BAB III METODE PENELITIAN. (MOG) yang terletak di Jl. Kawi no. 24 Malang. Perusahaan ini merupakan pusat

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pengukuran kualitas website Untag. Secara singkat dapat dilihat pada Gambar 3.1

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Asuransi Jiwa Pendidikan Bumiputera 1912 Pekanbaru Cabang Sukajadi.

BAB III METODE PENELITIAN. variabel-variabel yang diduga mampu memprediksi minat mahasiswa untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini adalah pada pada PT. Medco E & P yang

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, tipe disain penelitian yang digunakan bersifat

Cross-sectional, di mana informasi dikumpulkan hanya pada saat tertentu. Dalam hal ini,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Bab 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. perumusan masalah yang teridentifikasi, pengumpulan dasar teori yang

BAB III METODE PENELITIAN. terakhir mengenai lingkungan kerja dan kompensasi terhadap kinerja

BAB III METODE PENELITIAN. ini dapat diketahui pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Unit

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini, jenis penelitiannya bersifat asosiatif. Dengan penelitian asosiatif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

36 Kompensasi. Variabel kompensasi ini terdiri dari Gaji, Reward dan Insentif. 1. Gaji Menurut Hasibuan (2007) gaji adalah balas jasa yang dibayar sec

BAB 3 METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Pelalawan yang terletak di jalan Lintas Timur Ukui Satu. Penelitian ini dimulai pada

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian komparatif dan

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulanya. Populasi dan

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN. kuantitatif deskriptif. Metode penelitian kuantitatif merupakan salah satu jenis

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan hasil yang diperoleh dari penelitian ini, maka penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tempat yang dipilih sebagai objek penelitian adalah PT Komatsu

BAB IV METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data primer dan data

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pembahasan penulisan ini, maka penulis mengambil lokasi penetian PT. BPR

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian untuk memperoleh data-data yang dibutuhkan. Penelitian ini dilakukan

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. di Jln. Raya Merak Km. 3, Merak Banten. Waktu penelitian dilaksanakan pada

BAB III METODE PENELITIAN. dalam mengungkapkan permasalahan penelitian. penelitian ini adalah sebagai berikut:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Koperasi Balam Jaya Di Desa Balam Merah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Unit analisis yang dituju adalah individu. Serta Time horizon yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini digunakan jenis penelitian eksplanatori (explanatory

BAB III METODE PENELITIAN. tentang pengaruh pendidikan dan motivasi terhadap kinerja karyawan BNI syari ah

BAB III METODE PENELITIAN. Penulis melakukan penelitian di Koperasi Karyawan (KOPKAR) Sari Madu PG.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengungkapkan mengenai rasionalitas perilaku konsumsi

BAB III METODE PENELITIAN. PKS Sei Tapung yang berlokasi di Desa Tandun, Kecamatan Tandun, Kabupaten

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei 2013 di SMA N 1

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2007) dalam penelitian ini, jenis penelitian yang

Transkripsi:

BAB 3 Metode Penelitian 3.1 Desain Penelitian Pengamatan dilakukan terhadap karyawan PT. Kliring Penjaminan Efek Indonesia (PT. KPEI). Jenis penelitian yang digunakan adalah asosiatif guna mengetahui pengaruh variabel independen (variabel bebas) terhadap variabel dependen (variabel terikat). Dan dalam hal ini bersifat kausal dimana variabel bebas mempengaruhi variabel terikat Dalam pelaksanaannya metode penelitian yang dilakukan adalah survey. Unit analisis yang dituju adalah individu, yaitu karyawan dari PT.KPEI. Informasi yang didapat tersebut hanya dikumpulkan satu kali pada waktu tertentu atau disebut juga cross sectional. Tabel 3.1 Desain Penelitian Tujuan Jenis dan Metode Unit Analisis Time Horizon T-1 Asosiatif-Survei Individu Cross Section Karyawan T-2 Asosiatif-Survei Individu Cross Section Karyawan T-3 Asosiatif-Survei Individu Karyawan Cross Section Sumber: Pengelolaan Penulis, 2013 Keterangan: T-1 : Mengetahui seberapa besar pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja karyawan PT. Kliring Penjaminan Efek Indonesia T-2 : Mengetahui seberapa besar pengaruh struktur organisasi terhadap kinerja karyawan PT. Kliring Penjaminan Efek Indonesia 31

32 T-3 : Mengetahui seberapa besar pengaruh budaya organisasi dan struktur organisasi terhadap kinerja karyawan PT. Kliring Penjaminan Efek Indonesia 3.2 Operasionalisasi Variabel Variabel merupakan gejala yang menjadi fokus penelitian untuk diamati. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yaitu variabel bebas dan terikat. Ada tiga variable yang akan digunakan dalam penelitian ini, yaitu variabel Budaya Organisasi dan Struktur Organisasi sebagai variabel bebas. Dan kinerja Karyawan sebagai variabel terikat. Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel Model Pengukuran Skala Likert Variabel Konsep Dimensi Indikator Skala Budaya Para karyawan organisasi Inovasi didorong untuk adalah dan inovatif mengacu pengambil Para karyawan ke suatu an resiko didorong untuk sistem berani mengambil makna resiko Budaya bersama Memperlihatkan Organisasi ( ) Perhatian Interval yang kecermatan dianut analisis ke rincian oleh Memperlihatkan anggotaanggota perhatian kepada rincian yang Orientasi Manajemen membedak hasil memusatkan -kan perhatian pada

33 organisasi hasil bukannya itu dari pada teknik dan organisasi proses yang lain digunakan untuk (Robbins, mencapai hasil itu 2007) Memperhitung- Orientasi kan efek dari hasil orang pada orang-orang di dalam organisasi itu Kegiatan kerja Orientasi diorganisasikan tim sekitar tim-tim, bukannya individu-individu Keagresif- Kompetitif an Tidak bersantaisantai Kegiatan organisasi Kemanta- mempertahankan Pan status quo daripada pertumbuhan Struktur Tugas dalam organisasi Spesialisa- organisasi Struktur adalah si dipecah-pecah Organisasi ( ) bagaimana tugas pekerjaan menjadi pekerjaan terpisah-pisah Interval Skala Likert pekerjaan Depar- Pengelompokkan secara tementa- pekerjaan.

34 formal lisasi dibagi, dikelompo Kejelasan rentang kkan dan dikoordina sikan Rantai Komando organisasi untuk memperjelas siapa melapor ke (Robbins, siapa 2003) Jumlah bawahan Rentang yang dapat diatur Kendali manajer secara efektif dan efisien Keputusan dipusatkan pada Sentralisasi dan Desentrali -sasi satu titik organisasi Keputusan didorong ke bawah pada tingkat pekerja yang terendah Formalisasi Pekerjaan di dalam organisasi itu dibakukan. Kinerja Karyawan (Y) Kinerja pada dasarnya adalah apa yang dilakukan atau tidak dilakukan Kuantitas dari hasil Kualitas dari hasil Ketepatan Waktu Jumlah Pekerjaan Memenuhi Standar Hasil maksimal Hasil tepat/benar Sesuai dengan deadline Menunda Interval Skala Likert

35 oleh karyawan. Kehadiran (Mathis dan Kemampu Jackson, an Bekerja 2006) Sama Sumber: Pengelolaan Penulis, 2013 pekerjaan Hadir tepat waktu Jumlah absensi Saling membantu 3.3 Jenis dan Sumber Data Penelitian 3.3.1 Jenis Data Data yang dibutuhkan adalah data kuantitatif, yaitu data berupa angka-angka. 3.3.2 Sumber Data Semua sumber data yang digunakan adalah data primer yang bisa dibilang memantau langsung kegiatan objek penelitian. Dan data didapat dari dalam perusahaan atau organisasi dimana penelitian dilakukan (PT. Kliring Penjaminan Efek Indonesia). Tabel 3.3 Jenis dan Sumber Data Tujuan Jenis dan Sumber Data Penelitian Data Jenis Data Sumber Data T-1 Budaya Organisasi dan Data primer dari Kuantitatif Kinerja Karyawan kuisioner T-2 Struktur Organisasi dan Data primer dari Kuantitatif Kinerja Karyawan kuisioner T-3 Budaya Organisasi, Data primer dari Struktur Organisasi dan Kualitatif kuisioner Kinerja Karyawan Sumber: Pengelolaan Penulis, 2013

36 3.4 Teknik Pengumpulan Data Dalam penelitian ini, penulis menggunakan dua teknik pengumpulan data yaitu : 1. Penelitian lapangan Penelitian ini dilakukan secara langsung kepada objek penelitian, yaitu PT. Kliring Penjaminan Efek Indonesia. Penelitian ini menghasilkan data primer, adapun cara yang dipergunakan untuk mengumpulkan data primer adalah kuesioner. Kuesioner ini berisi daftar pertanyaan yang ditujukan kepada karyawan PT. Kliring Penjaminan Efek Indonesia untuk memperoleh data tentang budaya organisasi, struktur organisasi, dan kinerja karyawan PT. Kliring Penjaminan Efek Indonesia. Dalam penelitian ini kuesioner dibuat menggunakan skala Likert, yaitu skala yang menyatakan setuju atau ketidaksetujuan terhadap subyek, objek, atau kejadian tertentu. Setiap pertanyaan disusun sedemikian rupa agar bisa dijawab dalam empat tingkatan jawaban pertanyaan atau pertanyaan diajukan. Urutan untuk skala ini menggunakan empat penilaian yaitu : SS : Sangat setuju S : Setuju TS : Tidak Setuju STS : Sangat Tidak Setuju 2. Penelitian kepustakaan (library research) Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh data sekunder. Data sekunder berisikan informasi-informasi yang telah ada dan dikumpulkan untuk melengkapi data primer. Data-data sekunder ini diperoleh dengan membaca, mengumpulkan data, mencatat, mempelajari buku-buku, atau referensi lain seperti jurnal dan media yang berhubungan dengan topik penelitian skripsi.

37 3.5 Teknik Pengambilan Sampel Menurut Arikunto (2004, p.117) sampel adalah bagian dari populasi. Sampel penelitian adalah sebagian dari populasi yang diambil sebagai sumber data dan dapat mewakili seluruh populasi. Masih berdasarkan pemaparan Arikunto (2004, p. 120) apabila subjek penelitian kurang dari 100 responden, maka lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan Penelitian Populasi. Selanjutnya jika subjek dalam jumlah besar, maka dapat diambil 10%-25% atau lebih. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang menjadi kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya. Penelitian ini tidak menggunakan sampel melainkan populasi, yaitu mengambil seluruh jumlah karyawan dalam PT. Kliring Penjaminan Efek Indonesia sebagai objek penelitian dikarenakan subjek penelitian berjumlah 86 responden. 3.6 Metode Analisis Data Analisis diawali pada instrument penelitian, yaitu mengumpulkan dan mengolah data yang diperoleh dari kuisioner dengan menggunakan skala likert, yang kemudian diuji validitas dan reliabilitas serta normalitasnya. Kemudian hasil pengolahan data tersebut dianalisis lebih lanjut untuk menjawab tujuan-tujuan penelitian, dengan menggunakan analisis korelasi pearson dan regression linear. Tabel 3.4 Metode Analisis Data Tujuan Penelitian Metode Analisis T-1 Regression Linear dan Pearson Correlation T-2 Regression Linear dan Pearson Correlation T-3 Regression Linear dan Pearson Correlation Sumber: Pengelolaan Penulis, 2013

38 3.6.1 Skala Interval Menurut Sekaran (2006, p.18) skala interval memungkinkan kita melakukan operasi aritmatika tertentu terhadap data yang dikumpulkan dari responden. Skala interval tidak hanya mengelompokkan individu menurut kategori tertentu dan menentukan urutan kelompok, namun juga mengukur besaran perbedaan preferensi antar individu. 3.6.2 Skala Likert Menurut Sarjono dan Winda (2011), skala likert adalah skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang terhadap suatu kejadian atau keadaan sosial, dimana variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item pernyataan. Skala likert memiliki dua bentuk pertanyaan, yaitu pernyataan positif dan pernyataan negatif. Pernyataan positif diberi skor 1 untuk jawaban sangat tidak setuju, skor 2 untuk jawaban tidak setuju, skor 3 untuk jawaban setuju dan skor 4 untuk jawaban sangat setuju. Sementara untuk pernyataan negatif diberi skor 1 untuk jawaban sangat setuju, skor 2 untuk jawaban setuju, skor 3 untuk jawaban tidak setuju dan skor 4 untuk jawaban sangat tidak setuju. 3.6.3 Uji Validitas Menurut Sekaran (2006, p.39) validitas menguji seberapa baik suatu instrumen yang dibuat mengukur konsep tertentu yang ingin diukur. Dasar pengambilan keputusan uji validitas adalah : - Jika r hitung positif, serta r hitung r tabel, maka butir atau variabel tersebut valid. - Jika r hitung positif, serta r hitung < r tabel, maka butir atau variabel tersebut tidak valid. - Jika r hitung r tabel, tapi bertanda negatif, maka butir atau variabel tersebut tidak valid.

39 3.6.4 Uji Reliabilitas Menurut Sekaran (2006, p.40) keandalan (reliabilitas) adalah suatu pengukuran menunjukkan sejauh mana pengukuran tersebut tanpa bias (bebas kesalahan) dan karena itu menjamin pengukuran yang konsisten lintas waktu dan lintas beragam item dalam instrumen. Dengan kata lain, keandalan suatu pengukuran merupakan indikasi mengenai stabilitas dan konsistensi dimana instrumen mengukur konsep dan membantu menilai ketepatan sebuah pengukuran. Dalam penelitian ini teknik untuk menghitung indeks reliabilitas yaitu dengan menggunakan cronbach s alpha. Rumus cronbach s alpha dapat digunakan untuk mencari reliabilitas instrumen yang skornya merupakan rentangan antara beberapa nilai atau berbentuk skala. Berikut rumusnya : r 11 = Dimana : r 11 k σt 2 σb 2 = reliabilitas instrument = banyak butir pertanyaan = varians total = jumlah varians butir Dasar pengambilan keputusannya adalah sebagai berikut: - Bila r hitung > 0,6 maka kuesioner tersebut dinyatakan reliabel. - Bila r hitung < 0,6 maka kuesioner tersebut dinyatakan tidak reliabel. 3.6.5 Uji Asumsi Klasik 3.6.5.1 Uji Normalitas Menurut Priyatno (2013, p.12) uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas menggunakan uji Kolmogrov-Smimov. Kriteria pengambilan keputusan yaitu:

40 - Jika angka signifikansi 0,05 maka data berdistribusi normal - Jika angka signifikansi < 0,05 maka data berdistribusi tidak normal 3.6.5.2 Uji Multikolinearitas Menurut Priyatno (2013, p.59) multikolinearitas adalah keadaan dimana antara dua variabel independen atau lebih pada model regresi terjadi hubungan linier yang sempurna atau mendekati sempurna. Model regresi yang baik menginsyaratkan tidak adanya masalah multikolinearitas. Dampak yang diakibatkan dengan adanya multikolinearitas antara lain: - Nilai standart error untuk masing-masing koefisien menjadi tinggi, sehingga t hitung menjadi rendah - Standart error of estimate akan semakin tinggi dengan bertambahnya variabel independen - Pengaruh masing-masing variabel independen sulit dideteksi. Untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinearitas dengan melihat nilai Tolerance dan VIF. Semakin kecil nilai Tolerance dan semakin besar nilai VIF maka semakin mendekati masalah multikolinearitas. 3.6.5.3 Uji Heteroskedastisitas Menurut Priyatno (2013, p.60) heteroskedastisitas adalah keadaan dimana terjadinya ketidaksamaan varian dari residual pada model regresi. Model regresi yang baik mensayaratkan tidak adanya masalah heteroskedastiditas. Heteroskedastisitas menyebabkan penaksir menjadi tidak efisien dan nilai koefisien determinasi akan menjadi sangat tinggi. Untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dengan melihat pola titiktitik pada scatterplots regresi. Jika titik-titik menyebar dengan pola yang tidak jelas di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y maka tidak terjadi masalah heteroskedastisitas.

41 3.6.5.4 Uji Autokorelasi Menurut Priyatno (2013, p.61) autokorelasi adalah keadaan dimana terjadinya korelasi dari residual untuk pengamatan satu dengan pengamatan yang lain yang disusun menurut runtun waktu. Model regresi yang baik mensyaratkan tidak adanya masalah autokorelasi. Dampak yang diakibatkan dengan adanya autokorelasi yaitu varian sampel tidak dapat menggambarkan varian populasinya. Untuk mendeteksi ada tidaknya autokorelasi dengan dilakukan uji Durbin-Watson dengan prosedur sebagai berikut: a. Menentukan hipotesis nol dan hipotesis alternative : Tidak terjadi autokorelasi : Terjadi autokorelasi b. Menetukan taraf signifikasi. Taraf signifikasi menggunakan 0,05 c. Menetukan nilai d (Durbin-Watson) Nilai d yang didapat dari hasil regresi d. Menentukan nilai Dl dan Du Nilai dl dan Du dapat dilihat pada table Durbin-Watson e. Pengambilan keputusan - du < d < 4-dU maka diterima (tidak terjadi autokorelasi) - d < dl atau d > 4-Dl maka ditolak (terjadi autokorelasi) - Dl < d < dl atau 4-Du < d < 4-dL maka tidak ada kesimpulan 3.6.6 Analisis Korelasi Menurut Priyatno (2013, p.9) Analisis korelasi bertujuan untuk mengetahui hubungan dua variabel atau lebih. Jika terdapat dua variabel maka disebut korelasi sederhana, tetapi jika lebih dari dua variabel maka disebut korelasi berganda. Dalam perhitungan korelasi akan didapatkan koefisien korelasi. Koefisien korelasi ini digunakan untuk mengetahu keeratan hubungan, arah hubungan dan berarti atau tidaknya hubungan tersebut.

42 Menurut Priyatno (2013, p.11) analisis korelasi bivariate adalah analisis hubungan antara dua variabel yaitu erat atau tidaknya hubungan, arah hubungan, dan berarti atau tidaknya hubungan. Beberapa macam korelasi bivariate yaitu korelasi Product Moment (Pearson), korelasi Kendall s tau dan korelasi Spearman. Dalam penelitian ini, penulis memutuskan untuk menggunakan korelasi Pearson. Untuk mengetahui hubungan dilakukan pengujian dengan langkah-langkah sebagai berikut: a. Menentukan hipotesis : Tidak ada hubungan antar variabel : Ada hubungan antar variabel b. Menentukan signifikansi c. Pengambilan keputusan Signifikansi > 0,05 maka Signifikansi 0,05 maka diterima ditolak d. Kesimpulan Menurut Riduwan (2005, p.136) keeratan korelasi dapat dikelompokan sebagai berikut: 1. 0,00 0,199 berarti korelasi memiliki hubungan sangat lemah 2. 0,20 0,399 berarti korelasi memiliki hubungan lemah 3. 0,40 0,599 berarti korelasi memiliki hubungan cukup kuat 4. 0,60 0,799 berarti korelasi memiliki hubungan kuat 5. 0,80 1,000 berarti korelasi memiliki hubungan sangat kuat 3.6.7 Analisis Regresi Berganda Menurut Priyanto (2013, p.40) analisis regresi linier digunakan untuk menaksir atau meramalkan nilai dependen bila nilai variabel independen dinaikkan atau diturunkan. Analisis ini didasarkan pada hubungan satu variabel dependen dengan satu atau lebih variabel independen. Jika hanya menggunakan satu variabel independen disebut regresi sederhana dan jika menggunakan lebih dari satu variabel indepnden disebut regresi berganda. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian adalah regresi berganda.

43 Analisis regresi ganda merupakan pengembangan dari analisis regresi sederhana. Kegunaannya yaitu untuk meramalkan nilai variabel terikat Y (Kinerja Kryawan) apabila variabel bebasnya X dua atau lebih (X1 = Budaya Organisasi, X2 =Struktur Organisasi). Rumus umum regresi berganda adalah : Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 Keterangan : a = Nilai Konstanta b = Koefisien Regresi Y = Variabel Terikat X 1 dan X 2 = Variabel Bebas 3.6.8 Uji t dan Uji F Priyatno (2013, p.50) mengatakan uji t dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen, apakah pengaruhnya signifikan atau tidak. Pengambilan keputusan pada uji t dilakukan dengan menggunakan dan. Sedangkan uji F dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel independen secara serentak terhadap variabel dependen, apakah pengaruhnya signifikan atau tidak. Pengambilan keputusan pada uji F dilakukan dengan menggunakan F hitung dan F kritis. 3.6.9 Uji Hipotesis a. Untuk T-1 = Budaya Organisasi tidak berpengaruh terhadap Kinerja Karyawan = Budaya Organisasi berpengaruh terhadap Kinerja Karyawan b. Untuk T-2 = Struktur Organisasi tidak berpengaruh terhadap Kinerja Karyawan = Struktur Organisasi berpengaruh terhadap Kinerja Karyawan

44 c. Untuk T-3 = Budaya Organisasi dan Struktur Organisasi tidak berpengaruh terhadap Kinerja Karyawan = Budaya Organisasi dan Struktur Organisasi berpengaruh terhadap Kinerja Karyawan 3.7 Rancangan Pemecahan Masalah Rancangan implikasi hasil penelitian ini yaitu setelah data yang terkumpul baik melalui data primer yang dilakukan dengan kuesioner dan data sekunder yang diperoleh dari perusahaan, kemudian dari data tersebut dianalisis pengaruh antara budaya organisasi dan struktur organisasi terhadap kinerja karyawan PT. Kliring Penjaminan Efek Indonesia. Jika dilihat dari kinerja karyawan, apabila kinerja karyawan baik dan sesuai maka targer-target yang ingin dicapai oleh PT. Kliring Penjaminan Efek Indonesia seharusnya dapat tercapai. Namun jika kinerja baik tetapi target tidak tercapai maka ada faktor lain yang menyebabkan hal ini, begitupun sebaliknya. Dengan tujuantujuan penelitian ini, maka diharapkan dapat memberikan informasi kepada perusahaan tentang pengaruh antar variable-variabel yang diteliti sehingga dapat berguna sebagai bahan masukan untuk perusahaan dalam membuat keputusan.