BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dikenal dengan negara yang kaya akan sumber daya tambangnya dan sektor

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Persektif teori agensi merupakan dasar yang digunakan untuk memahami isu

BAB I PENDAHULUAN UKDW. terhadap harga belinya (Handoko, 2002). Manajer sebagai agent pengelola. mengurangi unsur ketidakpastian dalam investasi.

BAB I PENDAHULUAN. semakin maju membuat para pelaku ekonomi semakin mudah dalam mendapatkan

BAB I PENDAHULUAN. dan kinerja yang telah dilakukan. Dalam PSAK No 1 (Revisi 2012) menyebutkan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Standar Akuntansi Keuangan (SAK) No.1 (2012) laporan keuangan

BAB I PENDAHULUAN UKDW. kinerja perusahaan dalam mencapai tujuan (Indrayani, 2009). Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. kepemilikan yang berbeda dengan perusahaan-perusahaan di Eropa atau

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan dari suatu perusahaan adalah mensejahterahkan kepentingan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan tersebut harus menerapkan prinsip good corporate. governance. Prabaningrat dan Widanaputra (2015) dalam Luhwulan dan

BAB I PENDAHULUAN. atau kekayaan bagi para pemegang saham. Nilai perusahaan merupakan suatu

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk membiayai kegiatan investasi serta memberikan fasilitas

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan secara berkelanjutan (sustainable). Nilai perusahaan merupakan. menginvestasikan modalnya pada perusahaan tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. return atas investasinya dengan benar. Corporate governance dapat

BAB I PENDAHULUAN. Kepercayaan investor terhadap perusahaan yang sudah go

BAB I PENDAHULUAN. perusahaaan juga harus dimaksimalkan, nilai peusahaan yang telah go public

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Perusahaan yang pada awalnya dikelola langsung oleh pemiliknya,

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perusahaan adalah suatu organisasi yang didirikan oleh perseorangan atau

BAB I PENDAHULUAN. Sebelum membuat keputusan investasi saham pada perusahaan go public

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Salah satu cara perusahaan untuk mengembangkan usahanya dapat

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Undang Undang Republik Indonesia Nomor 8 tahun 1995 mengenai

BAB I PENDAHULUAN. karena bagi para investor dividen merupakan return (tingkat pengembalian) atas

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan operasionalnya, yaitu mencari profit, akan tetapi selain mencari

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sebuah organisasi yang didirikan oleh seseorang atau sekelompok orang

BAB I PENDAHULUAN. Semakin tinggi nilai perusahaan dianggap semakin sejahtera pula pemiliknya.

BAB 1 PENDAHULUAN. yang bekerja untuk mencapai tujuan. Tujuan utama perusahaan adalah

Sub Sektor Bank BAB I PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN. menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Tujuan utama sebuah perusahaan adalah untuk mendapatkan laba yang

BAB I PENDAHULUAN. melakukan penawaran umum kepada publik atau go public diwajibkan untuk

BAB 1 PENDAHULUAN UKDW. jangka panjang dari perusahaan yaitu memaksimalkan nilai perusahaan. Nilai

BAB I PENDAHULUAN. usaha berlomba-lomba untuk meningkatkan usahanya, salah satu faktor yang

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan debt to equity ratio. Rasio ini merupakan rasio hutang yang digunakan untuk

BAB I PENDAHULUAN I.I Latar Belakang Emery, Finnertry, and Stowe 2007:14 Brigham dan Ehrhardt (2002:12

PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE

BAB 1 PENDAHULUAN. penawaran umum kepada publik atau go public diwajibkan untuk menyampaikan

BAB I PENDAHULUAN. memaksimumkan kemakmuran pemegang saham. antara manajemen perusahaan dengan pihak lain yang meliputi shareholder

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan membuat persaingan di dunia usaha semakin ketat. Pada era

BAB I PENDAHULUAN. pemegang saham. Manajer mempunyai kewajiban untuk memaksimumkan. kepentingan untuk memaksimumkan kesejahteraan mereka.

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan memiliki tujuan jangka panjang yaitu meningkatkan nilai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada umumnya tujuan utama dengan mendirikan suatu perusahaan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perkembangan dunia bisnis sekarang ini sangatlah pesat. Hal ini dapat

I. PENDAHULUAN. menilai kinerja perusahaan dalam proses pengambilan keputusan. Laporan keuangan

BAB I PENDAHULUAN. Nilai perusahaan akan tercermin dari harga sahamnya (Fenandar, 2012).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada umumnya, suatu perusahaan didirikan dengan tujuan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Manajer diharapkan menggunakan resources yang ada sematamata

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Didirikannya sebuah perusahaan memiliki tujuan yang jelas. Terdapat

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Tujuan perusahaan selain memaksimalkan laba adalah memaksimalkan

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam teori keagenan (agency theory), adanya pemisahan antara. kepemilikan dan pengelolaan perusahaan dapat menimbulkan konflik.

BAB I PENDAHULUAN. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti pengaruh dari komponen corporate

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan pada masa tertentu. Laporan keuangan menggambarkan situasi

BAB I PENDAHULUAN. atau pemilik perusahaan (wealth of the shareholders). Tujuan normatif ini

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tujuan penting pendirian suatu perusahaan adalah untuk. meningkatkan kesejahteraan pemiliknya atau pemegang saham, atau

BAB I PENDAHULUAN. obligasi. Investasi dalam bentuk saham sebenarnya memiliki risiko yang tinggi

BAB I PENDAHULUAN. kapasitas perusahaan dalam arus kas dari sumber daya yang ada dan juga untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Di Indonesia, isu mengenai Good Corporate Governance (GCG) mulai

BAB I PENDAHULUAN. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Banyaknya perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. penting bagi suatu negara. Hal ini dikarenakan pasar modal mempunyai fungsi

BAB I PENDAHULUAN. Struktur pendanaan merupakan indikasi bagaimana perusahaan membiayai

BAB I PENDAHULUAN. offline hingga bisnis online. Dalam perkembangan bisnis offline Indonesia bisa

BAB I PENDAHULUAN. menyejahterakan para stakeholder dan shareholder, yang lainnya yaitu untuk

BAB I PENDAHULUAN. memberikan informasi atas hasil yang diperoleh dari seluruh aktivitas perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. menerima simpanan giro, tabungan dan deposito. Selain itu, bank juga dikenal

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan masyarakatnya menunjukkan bahwa investasi pasar modal Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Suatu perusahaan memiliki kewajiban untuk menyajikan laporan keuangan

BAB 1 PENDAHULUAN. kredibilitas yang dijunjung tinggi, mempunyai kualitas bagus dan harus bisa

BAB I PENDAHULUAN. keuntungan dari kenaikan harga saham atau pembayaran sejumlah dividen oleh

BAB I PENDAHULUAN. menginginkan sustainability. Perusahaan yang telah go public akan meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. era globalisasi ini, dibutuhkan manajemen perusahaan yang kompetitif untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pertalian keluarga, baik yang tergolong keluarga inti atau perluasannya (baik yang

BAB I PENDAHULUAN. ini dikarenakan dengan Gross Domestic Product (GDP) Indonesia yang terus

BAB I PENDAHULUAN. hanya mendapatkan profit tetapi untuk untuk memaksimalkan nilai

I. PENDAHULUAN. Dalam perkembangan perusahaan yang semakin meningkat, pemilik

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perekonomian yang terus berkembang, perusahaan harus

BAB I PENDAHULUAN. memaksimumkan kemakmuran pemegang saham atau stockholder. Kartika

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan kemakmuran para investor atau pemegang saham.nilai perusahaan. kepada perusahaan yang tinggi pula (Anggraini,2011).

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. adalah pihak yang menjalankan dan mengendalikan jalannya perusahaan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berhubungan dengan permasalahan yang ada pada penelitian ini. Berikut adalah

BAB I PENDAHULUAN. suatu negara. Peranan bank yang utama yaitu memobilisasi dana dari masyarakat

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. memaksimalkan kesejahteraan shareholder (pemegang saham). Banyak pemegang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kondisi ekonomi indonesia yang tidak stabil, menyebabkan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang mempengaruhi kebijakan hutang perusahaan, antara Lain : Rizka Putri Indahningrum dan Ratih Handayani, (2009)

BAB I PENDAHULUAN UKDW. macam resiko dan ketidakpastian yang seringkali sulit diprediksikan oleh para

BAB 1 PENDAHULUAN. Masalah keuangan perusahaan dapat terjadi dengan berbagai penyebab,

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan penting dalam pendirian perusahaan adalah untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. dengan globalisasi memicu munculnya perusahaan dengan jenis dan

BAB I PENDAHULUAN. Corporate Governance di perusahaan publik, bank maupun BUMN. Penerapan

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, KETERBATASAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. memaksimalkan nilai perusahaan. Fama (1987) menyebutkan bahwa nilai perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan merupakan mekanisme yang di dalamnya terdiri dari berbagai partisipan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia dikenal dengan negara yang kaya akan sumber daya tambangnya dan sektor pertambangan merupakan sumber devisa potensial yang dimiliki Indonesia. Sekarang ini banyak terdapat perusahaan tambang di Indonesia, serta kondisi perekonomian saat ini telah menciptakan sebuah kompetisi dalam sektor pertambangan. Sejalan dengan perkembangan perekonomian, banyak perusahaan dalam rangka mengembangkan usahanya memerlukan tambahan modal yang cukup besar. Perusahaan membutuhkan tambahan modal untuk menunjang kinerja perusahaannya agar dapat bersaing dengan perusahaan lain. Salah satu cara yang dapat dilakukan perusahaan untuk mendapatkan tambahan modal adalah dengan melakukan penawaran kepemilikan perusahaan kepada pihak lain dengan cara menjual saham yang dimiliki ke pasar modal yaitu Bursa Efek Indonesia (BEI). Menarik investor untuk melakukan investasi dengan membeli saham suatu perusahaan yang go public tidaklah mudah. Para investor terlebih dahulu melihat laporan keuangan perusahaan yang akan dijadikan tujuan investasinya. Laporan keuangan merupakan suatu informasi yang menggambarkan kondisi suatu

2 perusahaan, dimana selanjutnya itu akan menjadi suatu informasi yang menggambarkan tentang kinerja suatu perusahaan. Pihak-pihak yang menginvestasikan modalnya membutuhkan informasi tentang sejauh mana kelancaran aktivitas dan profitabilitas perusahaan, potensi deviden, karena dengan informasi tersebut pemegang saham dapat memutuskan untuk mempertahankan sahamnya, menjual atau bahkan menambahnya. Setelah melihat laporan keuangan kemudian investor akan melakukan pertimbangan dan menentukan apakah perusahaan tersebut dapat memberikan kemakmuran bagi dirinya atau tidak. Pertimbangan yang dilakukan didasarkan pada nilai perusahaan yang diperoleh oleh perusahaan tujuan investasi. Menurut Sudana (2011) tujuan normatif suatu perusahaan yaitu memaksimalkan nilai perusahaan atau kekayaan bagi pemegang saham, yang dalam jangka pendek bagi perusahaan go public tercermin pada harga pasar saham perusahaan yang bersangkutan di pasar modal. Memaksimalkan nilai perusahaan dinilai lebih tepat sebagai tujuan karena: a. Memaksimalkan nilai perusahaan berarti memaksimalkan nilai sekarang dari semua keuntungan yang akan diterima oleh pemegang saham di masa yang akan datang atau berorientasi jangka panjang. b. Mempertimbangkan faktor risiko. c. Memaksimalkan nilai perusahaan lebih menekankan pada arus kas daripada sekedar laba menurut pengertian akuntansi. d. Memaksimalkan nilai perusahaan tidak mengabaikan tanggung jawab sosial.

3 Nilai perusahaan dapat dikatakan sesuatu yang ingin dicapai oleh setiap perusahaan yang menandakan kepercayaan masyarakat atau konsumen terhadap segala proses yang telah dilalui oleh perusahaan tersebut. Nilai perusahaan atau yang biasa juga disebut dengan company value erat kaitannya dengan masa depan perusahaan. Nilai perusahaan yang tinggi dalam sebuah perusahaan dapat menjadi tanda tingkat kemakmuran para pemegang saham juga akan meningkat, karena tingkat pengembalian dari investasi yang dilakukan investor meningkat. Nilai perusahaan dapat diukur dengan earning per share (EPS) atau laba per lembar saham. EPS adalah keuntungan yang diberikan kepada pemegang saham untuk tiap lembar saham yang dipegangnya. EPS merupakan bagian dari rasio nilai pasar, yaitu rasio yang menggambarkan kondisi yang terjadi di pasar. Rasio ini juga sering dipakai untuk melihat bagaimana kondisi perolehan keuntungan yang potensial dari suatu perusahaan, jika keputusan menempatkan dana di perusahaan tersebut terutama untuk masa yang akan datang (Fahmi, 2011). Peningkatan nilai perusahaan dapat dicapai jika ada kerja sama yang dilakukan oleh semua pihak yang memiliki kepentingan dalam perusahaan sehingga membentuk sebuah tata kelola yang baik dalam menjalankan operasional perusahaan (good corporate governance). Good corporate governance (GCG) didefinisikan sebagai suatu proses dan struktur yang digunakan oleh organ perusahaan (pemegang saham/pemilik modal, komisaris/dewan pengawas dan direksi) untuk meningkatkan keberhasilan usaha dan akuntabilitas perusahaan guna mewujudkan nilai pemegang

4 saham dalam jangka panjang dengan tetap memperhatikan kepentingan stakeholder lainnya, berlandaskan peraturan perundang-undangan dan nilai-nilai etika. Salah satu isu yang penting dalam pelaksanaan tata kelola perusahaan adalah tentang struktur kepemilikan. Struktur kepemilikan oleh beberapa peneliti dipercaya mampu mempengaruhi jalannya perusahaan yang pada akhirnya berpengaruh pada kinerja perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan yaitu maksimalisasi nilai perusahaan. Hal ini disebabkan karena adanya kontrol yang mereka miliki (Wahyudi dan Pawetri, 2006). Menurut Sudana (2011) menyatakan struktur kepemilikan adalah pemisahan antara pemilik perusahaan (principals) dan manajer perusahaan (agents). Pemilik atau pemegang saham adalah pihak yang menyertakan modal kedalam perusahaan, sedangkan manajer adalah pihak yang ditunjuk pemilik dan diberi kewengangan mengambil keputusan dalam mengelola perusahaan, dengan harapan manajer bertindak sesuai dengan kepentingan pemilik. Manajemen yang dipimpin oleh manajer menjalankan kegiatan perusahaan dituntut untuk dapat memaksimalkan nilai perusahaan. Pihak manajemen perusahaan yang dituntut untuk dapat meningkatkan kesejahteraan para pemegang saham, dihadapkan pada kepentingan untuk meningkatkan kesejahteraan diri mereka masing-masing, konflik itu disebut agency conflict. Konflik keagenan tersebut disebabkan karena pihak-pihak yang terkait yaitu principal (yang memberi kontrak/pemilik perusahaan) dan agent (yang menerima kontrak dan mengelola dana prinsipal) mempunyai

5 kepentingan yang bertentangan. Permasalahan ini akan mengidentifikasi bahwa nilai perusahaan akan naik apabila perusahaan dapat mengendalikan konflik keagenan yang ada dengan mengendalikan perilaku manajemen perusahaannya. Seiring dengan tindakan perusahaan yang melakukan go public maka perusahaan memiliki banyak jenis kepemilikan. Kepemilikan yang ada dalam perusahaan dan yang menjadi indikator dalam penelitian ini adalah kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, kepemilikan asing, dan kepemilikan terkonsentrasi. Struktur kepemilikan manajerial adalah tingkat kepemilikan saham oleh pihak manajemen yang secara aktif terlibat di dalam pengambilan keputusan. Tarjo dalam Bernandhi (2013), menerangkan kepemilikan institusional adalah kepemilikan saham suatu perusahaan oleh institusi atau lembaga seperti perusahaan asuransi, bank, perusahaan investasi, dan kepemilikan institusi lainnya. Menurut Undang-undang No. 25 Tahun 2007 pada pasal 1 angka 6 kepemilikan asing adalah perseorangan warga negara asing, badan usaha asing, dan pemerintah asing yang melakukan penanaman modal di wilayah Republik Indonesia (Ramadhan dalam Sissandhy, 2014). Kepemilikan terkonsentrasi menggambarkan jika kepemilikan saham sebagian besar saham dimiliki oleh sebagian kecil individu atau kelompok, sehingga pemegang saham tersebut memiliki jumlah saham yang relatif dominan dibandingkan dengan lainnya, sehingga memegang sebagian besar kendali atas aktivitas bisnis pada suatu perusahaan.

6 Tabel 1.1 Rata-rata Persentase Kepemilikan Perusahaan dan EPS Perusahaan Pertambangan Tahun 2010-2014 Rata-rata 2010 2011 2012 2013 2014 Kepemilikan Manajerial (KM) 4.9% 4.8% 5% 5% 5.4% Kepemilikan Institusional (KI) 38.8% 33.1% 22.8% 22.6% 22.9% Kepemilikan Asing (KA) 27.7% 29.8% 36.1% 38% 42% Kepemilikan Terkonsentrasi (KT) 51.9% 49.7% 46.1% 44.2% 54.3% Laba per lembar saham (EPS) 80372 14337-11269 -11605 7570 Sumber: www.idx.co.id, diolah Berdasarkan tabel 1.1 dapat dilihat nilai rata-rata dari kepemilikan perusahaan dan EPS dari 27 perusahaan sektor pertambangan yang menerbitkan annual report secara berturut-turut selama lima tahun yaitu dari tahu 2010-2014 di Bursa Efek Indonesia (BEI). Berdasarkan data tersebut kita dapat melihat bahwa rata-rata persentase kepemilikan manajerial, kepemilikan institusioanal, dan kepemilikan terkonsentrasi mengalami naik turun, sedangkan kepemilikan asing mengalami peningkatan setiap tahunnya. Ukuran perusahaan (size) stabil dari tahun 2010-2012, kemudian mengalami peningkatan di tahun 2013. Hal ini diikutin dengan nilai rata-rata EPS yang mengalami naik turun. Nilai EPS tahun 2010-2013 terus mengalami penurunan yaitu 80372, 14337, -11269, dan -11605, kemudian di tahun 2014 nilai EPS mengalami kenaikan menjadi 7570. Selain struktur kepemilikan perusahaan, ada faktor lain yang juga dapat digunakan sebagai sebuah informasi dan diidentifikasi mampu mempengaruhi nilai perusahaan yaitu ukuran perusahaan (size). Ukuran perusahaan dapat menjadi pertimbangan bagi investor dalam berinvestasi. Ukuran perusahaan adalah besar kecilnya sebuah perusahaan yang dapat dilihat melalui kemampuan perusahaan dalam menghasilkan pendapatan perusahaan melalui sumber daya yang dimiliki (Efendi, 2013). Ukuran

7 perusahaan yang besar dapat menjadi indikator bahwa perusahaan tersebut mengalami perkembangan dan besar kecilnya ukuran perusahaan dapat tercermin dari nilai total aktiva, jumlah penjualan, rata-rata penjualan, nilai pasar atas saham perusahaan tersebut. Jika laba yang dihasilkan perusahaan mengalami peningkatan, maka ukuran perusahaan juga akan semakin besar dan hal ini menyebabkan nilai perusahaan yang diukur dengan EPS mengalami peningkatan. Berdasarkan latar belakang yang sudah diuraikan di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berhubungan dengan struktur kepemilikan, maka penelitian ini diberi judul: Implikasi Struktur Kepemilikan Perusahaan terhadap Nilai Perusahaan (Studi pada Perusahaan Sektor Pertambangan yang Terdaftar di BEI Tahun 2010-2014). 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan maka dapat diidentifikasikan beberapa rumusan masalah sebagai berikut: 1. Apakah kepemilikan manajerial berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan? 2. Apakah kepemilikan institusional berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan? 3. Apakah kepemilikan asing berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan? 4. Apakah kepemilikan terkonsentrasi berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan? 5. Apakah ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan?

8 6. Apakah kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, kepemilikan asing, kepemilikan terkonsentrasi, dan ukuran perusahaan secara simultan berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan? 1.3 Batasan Masalah Fokus pada penelitian ini agar masalah yang ingin diteliti memiliki arah dan ruang lingkup yang jelas, maka penelitian ini diberikan batasan masalah sebagai berikut: 1. Penulis hanya memilih perusahaan sektor pertambangan yang terdaftar di BEI selama periode 2010-2014 tanpa membedakan antara perusahaan swasta atau BUMN. 2. Perusahaan yang dipilih yang sudah menerbitkan annual report selama 2010-2014 secara berturut-turut. 3. Penelitian ini tidak membedakan antara saham preferen dengan saham biasa. 4. Teori agensi dalam penelitian ini memfokuskan antara hubungan pemilik perusahaan dengan manajer perusahaan untuk memaksimalkan nilai perusahaan. 5. Good Corporate Governance dalam penelitian ini dipandang sebagai sistem yang baik yang mengatur hubungan pemilik (pemegang saham), pengurus (manajerial), dan stakeholder lainnya dengan tujuan memaksimalkan nilai perusahaan.

9 1.4 Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh struktur kepemilikan yang diproksikan melalui kepemilikan manajerial terhadap nilai perusahaan yang ingin dicapai perusahaan sektor pertambangan yang terdaftar di BEI tahun 2010-2014. 2. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh struktur kepemilikan yang diproksikan melalui kepemilikan institusional terhadap nilai perusahaan yang ingin dicapai perusahaan sektor pertambangan yang terdaftar di BEI tahun 2010-2014. 3. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh struktur kepemilikan yang diproksikan melalui kepemilikan asing terhadap nilai perusahaan yang ingin dicapai perusahaan sektor pertambangan yang terdaftar di BEI tahun 2010-2014. 4. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh struktur kepemilikan yang diproksikan melalui kepemilikan terkonsentrasi terhadap nilai perusahaan yang ingin dicapai perusahaan sektor pertambangan yang terdaftar di BEI tahun 2010-2014. 5. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh ukuran perusahaan terhdap nilai perusahaan yang ingin dicapai perusahaan sektor pertambangan yang terdaftar di BEI tahun 2010-2014. 6. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh struktur kepemilikan suatu perusahaan terhadap nilai perusahaan yang ingin dengan adanya variabel kontrol berupa ukuran perusahaan.

10 1.5 Manfaat Penelitian Manfaat yang ingin diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan referensi pada penelitian dibidang manajemen keuangan selanjutnya yang memiliki topik bahasan sejenis dan berkaitan dengan penelitian ini. 2. Penelitian ini dapat memberikan informasi kepada investor dan pengguna laporan keuangan mengenai pengaruh struktur kepemilikan perusahaan terhadap nilai perusahaan yang ingin dicapai. 3. Sebagai bahan masukan dan wawasan serta informasi bagi pembaca skripsi ini.