BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi penyebab kesulitan belajar. mahasiswa dalam mengerjakan soal ujian sehingga nilai rata-rata yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tersebut. Untuk mencapai keberhasilan pembangunan suatu Negara perlu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. maju adalah dengan menempuh jalur pendidikan. Pendidikan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang diadakan di Negara tersebut. Pendidikan dapat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. karena tanpa pendidikan manusia akan mengalami banyak kesulitan dan

BAB I PENDAHULUAN. dari tujuan pendidikan, seperti yang tertuang dalam Undang-Undang No.20

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 MOJOLABAN TAHUN PELAJARAN 2009/2010

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika. Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang berkualitas adalah melalui pendidikan. Salah satu upaya membina dan membangun Sumber Daya Manusia (SDM)

BAB I PENDAHULUAN. sengaja, teratur dan berencana dengan maksud mengubah atau

BAB I PENDAHULUAN. dengan kualitas, relevansi, dan efisiensi pendidikan. pendidikan diarahkan kepada pencapaian tujuan-tujuan tertentu yang disebut

BAB I PENDAHULUAN. yang sudah menyelesaikan pendidikannya adalah aktor-aktor penting yang

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh. Gelar Sarjana Pendidikan Strata-1. Program Studi Pendidikan Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. semakin pesat. Hal ini menuntut adanya sumber daya manusia yang berkualitas,

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi.

BAB I PENDAHULUAN. dan pengembangan potensi ilmiah yang ada pada diri manusia secara. terjadi. Dalam rangka pembangunan manusia Indonesia seutuhnya,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebagai warga negara perlu mengembangkan diri untuk dapat hidup

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

I. PENDAHULUAN. Peningkatan sumber daya manusia yang berkualitas, pendidikan memegang

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas sumber daya manusia maka perlu dikembangkan

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh :

PENGARUH AKTIVITAS SISWA DALAM MENGIKUTI KEGIATAN EKSTRA KURIKULER DAN KEDISIPLINAN MENGIKUTI KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR TERHADAP KEMANDIRIAN BELAJAR

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam kehidupan suatu negara memegang peranan yang. sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. ditengah-tengah masyarakat, apalagi dengan perkembangan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang dihadapinya dan mampu untuk melakukan sesuatu yang baru. untuk menunjang kemajuan kehidupan, baik bagi diri dan bangsanya.

Skripsi Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 Program Studi Pendidikan Akuntansi.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia terus

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas menentukan masa depan bangsa. Sekolah. sekolah itu sendiri sesuai dengan kerangka pendidikan nasional.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan individu dan perkembangan masyarakat, selain itu pendidikan

SKRIPSI. Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat. Guna Mencapai Gelar Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan Ilmu Pengetahuan teknologi mempercepat modernsasi

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh : ELY ERNAWATI A

BAB I PENDAHULUAN. aspek kehidupan. Perubahan yang dialami akan berlangsung cepat dan

BAB I PENDAHULUAN. kualitas pendidikan yang baik. Pendidikan memang bukanlah satu-satunya hal

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi.

BAB I PENDAHULUAN. perubahan zaman. Hal ini sesuai dengan UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. untuk memajukan kesejahteraan bangsa. Pendidikan adalah proses pembinaan

BAB I PENDAHULUAN. penting sebagai bagian dari upaya mencerdaskan kehidupan bangsa.

1. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan rekayasa mengendalikan belajar (learning) guna

A. Latar Belakang Masalah Sekolah merupakan suatu tempat dimana bagi peserta didik untuk

BAB I PENDAHULUAN. dipisahkan dari kehidupan seseorang, baik dalam keluarga, masyarakat dan

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW II PADA POKOK BAHASAN SEGIEMPAT DITINJAU DARI POLA BELAJAR SISWA KELAS VII SEMESTER 2

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh. Gelar Sarjana Strata-1. Program Studi Pendidikan Akuntansi

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Berbicara tentang pendidikan tidak lepas dari berbicara tentang hasil

Judul BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan dapat melahirkan sumber daya manusia yang berkualitas yaitu yang

memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi.

BAB I PENDAHULUAN. dan sebagian besar rakyatnya berkecimpung di dunia pendidikan. Maka dari. menurut Undang-undang Sisdiknas tahun 2003:

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan berkembangnya zaman dan kemajuan ilmu teknologi.

SKRIPSI. Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. terus berkembang pesat sekarang ini, akan membawa berbagai dampak

Guru mempunyai kedudukan yang sangat penting dalam pelaksanaan belajar mengajar, dimana tugas guru tidak hanya merencanakan, melaksanakan dan

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Starata 1 Program Studi Pendidikan Akuntansi.

BAB I PENDAHULUAN. Ilham Taufik Effendi, 2015 PENGARUH MINAT BELAJAR, LINGKUNGAN BELAJAR, DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP HASIL BELAJAR

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan memegang peranan penting karena pendidikan merupakan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

pendidikan yang berjenjang. Jenjang pendidikan formal terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi.

Disusun Oleh : LINA FIRIKAWATI A

BAB I PENDAHULUAN. melalui pendidikan sekolah. Pendidikan sekolah merupakan kewajiban bagi seluruh. pendidikan Nasional pasal 3 yang menyatakan bahwa:

BAB 1 PENDAHULUAN. Nasional yang tercantum dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam dunia pendidikan khususnya, pelajaran akuntansi sangat

BAB I PENDAHULUAN. tercapainya manusia dan masyarakat berkualitas yang memiliki kecerdasan

BAB I PENDAHULUAN. tanah air, mempertebal semangat kebangsaan serta rasa kesetiakawanan sosial.

BAB I PENDAHULUAN. dijangkau dengan sangat mudah. Adanya media-media elektronik sebagai alat

BAB 1 PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia. Menurut Djamarah (2000: 22) Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan suatu bangsa dapat dilihat dari seberapa maju pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional pada Undang- Undang RI No. 20 tahun 2003, Triana, 2015:

BAB I PENDAHULUAN. kuantitas hal tersebut dapat tercapai apabila peserta didik dapat. manusia indonesia seutuhnya melalui proses pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menjadi hal yang sangat penting bagi suatu bangsa, dikatakan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam pelaksanaan proses belajar mengajar sangat dibutuhkan perhatian

1. PENDAHULUAN. Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal yang merupakan salah satu jalan

siswa, berlangsungnya kegiatan belajar mengajar, serta pengelolaan atau manajemen sekolah. Di dalam faktor kurikulum yang mempengaruhi prestasi

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. 1. Latar Belakang Masalah. Undang-Undang No.20 Tahun 2003 tentang Sistem

BAB I PENDAHULUAN. mendorong berbagai upaya dan perhatian seluruh lapisan masyarakat terhadap

BAB I PENDAHULUAN. yang terjadi pada peserta didik, seperti kesulitan dalam belajar.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

SKRIPSI. Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan suatu tujuan pendidikan, sebagaimana dalam Undang-Undang RI

BAB I PENDAHULUAN. Maka dibutuhklan kesadaran dalam diri kita masing-masing untuk bertekat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan memiliki fungsi yang sangat penting dalam pengembangan

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi perkembangan ini dan harus berfikiran lebih maju. Ciri-ciri

BAB I PENDAHULUAN. yang bagus, dibutuhkan proses pendidikan yang bagus pula. Setiap usaha

BAB I PENDAHULUAN. sebelumnya. Pengetahuan ini dapat juga disebut sebagai pendidikan.

Sesuai dengan tujuan pendidikan yang berbunyi :

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Ekonomi Akuntansi. Disusun Oleh:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Indri Murniawaty, 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Faris Fauzi, 2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menduduki posisi yang penting dalam pembangunan karena. sasarannya adalah peningkatan kulitas Sumber Daya Manusia (SDM).

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS MELALUI PENERAPAN PENGAJARAN REMEDIAL. Rahmatiah SMP Negeri 33 Makassar Abstrak

SUKMA WIDIASTO A SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Akuntansi.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Feni Maelani, 2013

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan pada hakekatnya tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia karena dengan pendidikan manusia dapat berdaya guna dan mandiri. Selain itu pendidikan merupakan sarana yang paling penting untuk meningkatakan dan mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Menurut UU No 20 Tahun 2003 pasal 3 tentang Sistem Pendidikan Nasional menjelaskan tentang fungsi dan tujuan pendidikan adalah sebagai berikut: Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Kemajuan suatu bangsa sangat ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia, sedangkan kualitas sumber daya manusia tergantung pada kualitas pendidikannya. Pendiikan merupakan proses yang kompleks seiring dengan perkembangan manusia. Melalui pendidikan pula berbagai aspek kehidupan dikembangkan melalui proses belajar dan pembelajaran. Berbagai masalah dalam proses belajar perlu diselaraskan dan distabilkan agar kondisi belajar tercipta sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai serta dapat diperoleh seoptimal mungkin. Menurut Sukmadinata, (2003:32): Tujuan pendidikan minimal diarahkan kepada pencapaian empat sasaran, yaitu, (1) pengembangan segi-segi kepribadian, (2) pengembangan kemampuan kemasyarakatan, (3) pengembangan kemampuan melanjutkan studi, dan (4) pengembangan kecakapan dan kesiapan untuk bekerja. Kualitas pendidikan yang bermutu dapat dicapai dengan cara menerapkan proses belajar dan mengajar yang efekti dan efisien. Mahasiswa 1

2 akan belajar dengan tenang dan konsentrasi penuh pada pelajaran, tentunya hal ini akan berpengaruh dalam mengerjakan soal ujian semester akuntansinya. Kesulitan belajar kepada peserta didik dengan tidak memandang kemampuan intelegensi yang dimiliki peserta didik. Banyak peserta didik dengan intelegensi rendah dapat meraih prestasi belajar yang tinggi, tetapi juga tidak dapat disangkal bahwa intelegensi yang tinggi memberi peluang yang besar bagi peserta didik untuk meraih prestasi belajar yang baik. Oleh karena itu, selain faktor aspek kognitif, cara belajar juga dapat diakui mempengaruhi penyebab kesulitan belajar. Selain itu tingkat intelegensi yang rendah, kurangnya latihan soal secara terus menerus, sulitnya memahami materi yang diajarkan oleh dosen, salah satu kurang tepatnya dalam cara belajar yang dilakukan serta kurangnya persiapan belajar pada saat menjelang ujian semester merupakan beberapa faktor penyebab kesulitan mahasiswa dalam mengerjakan soal ujian yang akan mengakibatkan nilai rata rata yang diperoleh mahasiswa rendah. Tingkat kesulitan mahasiswa dalam mengerjakan soal ujian semester Akuntansi Pengendalian Biaya belum dapat teridentifikasi secara formal dan kesulitan belajar merupakan isu yang berkepanjangan didalam dunia pendidikan karena kelainan ini sulit diatasi. Beberapa faktor yang menyebabkan mahasiswa sulit dalam mengerjakan soal ujian semester dikarenakan sulitnya memahami soal, kurangnya menguasai materi yang diajarkan dosen, kurang memperhatikan materi disaat dosen menyampaikan materi yang diajarkan, cara belajar yang digunakannya kurang efektif dan efisien, bahkan ketika menjelang ujian mahasiswa tidak belajar dengan sungguh-sungguh sehingga pada saat mengerjakan soal ujian peserta didik tidak dapat mengerjakanya. Mahasiswa yang memiliki Intelegence Quotion (IQ) tinggi, Indek Pestasi Kumulatif (IPK) yang tinggi tidak menjamin mahasiswa tersebut dapat menyelesaiakan soal ujian Akuntansi Pengendalian Biaya. Dalam hal ini aspek kognitif dan cara belajar yang dimiliki mahasiswa sangat berperan membantu mahasiswa menyelesaikan soal terutama pada saat menghadapi ujian semester.

3 Menurut Djamarah (2002:199) Kesulitan belajar yang dialami mahasiswa dikarenakan adanya ancaman, hambatan, dan gangguan yang dialami oleh peserta didik tertentu. Pada tingkat tertentu memang ada peserta didik yang mengatasi kesulitan belajarnya tanpa harus melibatkan orang lain. Tapi ada kasus-kasus tertentu, karena peserta didik belum mampu mengatasi kesulitan belajarnya, maka bantuan pendidik atau orang lain sangat diperlukan oleh peserta didik. Pada tingkat tertentu memang ada peserta didik yang dapat belajar tanpa bantuan orang banyak begitu juga sebaliknya ada juga peserta didik yang belajar harus melibatkan beberapa orang agar dapat memahami apa yang telah dipelajarinya. Selain itu dalam hal semangat, terkadang semangat tinggi, tetapi juga sulit untuk mendapatkan konsentrasi. Keadaan ini yang akan membuat peserta didik tidak dapat belajar sebagaimana mestinya. Dalam kehidupan sehari-hari penerapan akuntansi memiliki peranan yang sangat penting. Tidak hanya digunakan untuk kepentingan bisnis. Akan tetapi, dalam kehidupan sehari-hari pun memerlukan akuntansi sebagai dasar perhitungan yang efektif. Oleh karena itu dalam proses pembelajaran akuntansi tersebut diperlukan pemahaman yang cukup dari peserta didik. Akuntansi adalah suatu proses mencatat, mengklasifikasi, meringkas, mengolah dan menyajikan data, transaksi serta kejadian yang berhubungan dengan keuangan sehingga dapat digunakan oleh orang yang menggunakannya dengan mudah dimengerti untuk pengambilan suatu keputusan serta tujuan lainnya. Akuntansi bertujuan untuk menyiapkan suatu laporan keuangan yang akurat agar dapat dimanfaatkan oleh para manajer, pengambil kebijakan, dan pihak berkepentingan lainnya seperti pemegang saham, kreditur, atau pemilik. Pencatatan harian yang terlibat dalam proses ini dikenal dengan istilah pembukuan. Menurut Bastian Bustami dan Nurlela (2007:2): Akuntansi biaya adalah suatu bidang akuntansi yang mempelajari bagaimana cara mencatat, mengukur dan melaporkan tentang informasi biaya yang digunakan. Disamping itu akuntansi biaya juga membahas tentang penentuan harga pokok dari suatu produk yang diproduksi dan dijual dipasar baik guna memenuhi keinginan pemesanan maupun menjadi persediaan barang dagangan yang akan dijual.

4 Pengajaran Akuntansi Pengendalian Biaya di Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Muhammadiyah Surakarta selalu disertai dengan pengerjaan soal, hal ini dimaksudkan agar mahasiswa mudah mengerti dan dapat dengan mudah memahami materi yang disampaikan. Dan ketika mahasiswa kurang paham dengan materi maupun soal yang telah dikerjakan, mahasiswa dapat langsung bertanya kepada dosen. Kognitif merupakan salah satu aspek penting dari perkembangan peserta didik yang berkaitan langsung dengan proses pembelajaran, dan sangat menentukan keberhasilan mereka di sekolah. Dosen dan para mahasiswa calon guru khususnya sebagai tenaga pendidik yang bertanggunng jawab melaksanakan interaksi edukasional di dalam kelas, perlu memahami hal yang berkaitan dengan perkembangan kognitif. Karena dengan bekal tersebut dapat membantu dosen dalam melaksanakan proses pembelajaran yang sesuai dengan kemampuan kognitif peserta didik. Aspek kognitif merupakan kemampuan dalam bidang pengetahuan, kecakapan, serta kemahiran yang dimiliki mahasiswa selain itu aspek kognitif merupakan segala sesuatu yang berhubungan dengan kemampuan pengetahuan dalam proses pembelajaran, mengikuti perkuliahan serta mengerjakan soal ujian semester. Menurut Djamarah (2002:166): Dalam dunia pendidikan ada tujuan pendidikan yang sangat dikenal dan diakui oleh para ahli pendidikan, yaitu ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotorik. Ranah kognitif merupakan kemampuan yang selalu dituntut kepada peserta didik untuk dikuasai, karena penguasaan kemampuan pada tingkat ini menjadi dasar bagi penguasaan ilmu pengetahuan. Tujuan pendidikan melingkupi ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik agar tujuan pendidikan tanpa mengalami kesulitan belajar. Menurut Winkel (2004:65) Kemampuan kognitif terdiri dari mengingat dan berfikir. Kemampuan strategi kognitif menyebabkan proses mengingat dan berfikir dalam pemecahan masalah dan pengambilan keputusan yang unik. Aspek kognitif yang dimiliki mahasiswa tersebut dapat mengarahkan mahasiswa kearah yang lebih kompleks tentang pemahamannya mengerjakan soal ujian semester.

5 Selain aspek kognitif, cara belajar mahasiswa juga menjadi faktor penunjang adanya kesulitan belajar mahasiswa dalam mengerjakan soal ujian. Cara belajar sangat menentukan berhasil tidaknya kegiatan pendidikan. Menurut Humalik (2002:38) Cara belajar adalah kegiatan yang dilaksanakan sesuai situasi belajarnya, misalnya kegiatan-kegiatan dalam mengikuti pelajaran, menghadapi ulangan atau ujian dan sebagainya. Cara belajar merupakan suatu cara bagaimana siswa melaksanakan kegiatan belajar, misalnya bagaiamana mereka mempersiapkan belajar, mengikuti pelajaran, aktivitas belajar mandiri yang dilakukan, pola belajar mereka, dan cara mengikuti ujian. Dengan aspek kognitif dan cara belajar yang baik dan maksimal akan memudahkan mahasiswa dalam mengerjakan soal ujian semester mata kuliah akuntansi pengendalian biaya. Belajar merupakan suatu proses yang kompleks karena dipengaruhi oleh banyak hal. Apabila hal-hal yang mempengaruhi tidak diperhatikan,maka akan mengakibatkan siswa mengalami kesulitan dalam belajarnya. Semua kesulitankesulitan yang dialami siswa tersebut akan menyebabkan rendahnya prestasi belajar bahkan akan berakibat siswa mengalami kegagalan dalam studinya. Proses belajar dalam situasi dan kondisi siswa akan sangat mempengaruhi dan menentukan aktifitas yang akan dilakukan dalam belajar. Proses belajar mengajar pada intinya suatu persoalan bagaimana pengajar memberi kemungkinan bagi siswa agar terjadi proses belajar mengajar yang efektif atau dapat mencapai hasil belajar sesuai dengan tujuan sebelumnya. Namun kenyataan yang ada masih banyak ditemukan siswa yang malas belajar, siswa yang kurang menyenangi pelajaran, tidak punya perhatian sama sekali terhadap sesuatu yang akan dipelajari, tugas kuliah dijadikan beban, hasil belajar hanya untuk lanjut ke semester dan lulus dari universitas. Semua itu merupakan gambaran dari aktifitas belajar siswa yang masih rendah sehingga mereka mengalami kesulitan belajar. Bagi peserta didik belajar adalah cara atau aktifitas yang harus dilakukan pada kehidupan sehari-hari, karena dengan belajar terhadap sesuatu akan menghasilkan perubahan bagi peserta didik tersebut. Belajar bagi siswa

6 merupakan suatu tanggung jawab yang harus dilakukan, sehingga dengan belajar mahasiswa akan mengalami perubahan bagi dirinya sendiri baik secara ilmu pengetahuan, pemahaman sifat dan tingkah lakunya. Hal ini sebagaimana yang dijelaskan oleh para ahli pendidikan bahwa belajar merupakan suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan. Menurut Sudjana (2005:28): Belajar merupakan suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseoarang. Perubahan sebagai hasil proses belajar dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti berubah pengetahuannya, pemahamannya, sifat dan tingkah lakunya, daya penerimaannya dan aspek pada individu. Oleh sebab itu belajar adalah proses aktif. Dengan demikian cara belajar adalah kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan siswa pada situasi belajar tertentu. Kegiatan-kegiatan tersebut merupakan usaha belajar yang dilakukan. Cara belajar yang baik akan membantu mahasiswa dalam memahami secara mendalam materi-materi tersebut, tetapi dalam kenyataannya dapat kita lihat banyak mahasiswa yang malas belajar karena tidak memiliki cara belajar yang baik, mahasiswa tidak banyak yang memanfaatkan waktunya untuk melaksanakan kegiatan belajar. Bagi mahasiswa yang tidak bersemangat dalam belajar maka dapat diterapkan cara belajar yang dapat membuat mahasiswa aktif belajar. Berdasaran latar belakang diatas, penulis tertarik untuk mengetahui lebih lanjut tentang pengaruh aspek kognitif dan cara belajar khususnya materi akuntansi pengendalian biaya, karena adanya perbedaan kemampuan kognitif dan cara belajar yang dimiliki mahasiswa dalam memahami akuntansi ada yang sekali, ada juga yang harus berulang-ulang baru bisa memahami. Untuk itu penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul ANALISIS KESULITAN BELAJAR DALAM MENGERJAKAN SOAL UJIAN SEMESTER AKUNTANSI PENGENDALIAN BIAYA DITINJAU DARI ASPEK KOGNITIF DAN CARA BELAJAR PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA ANGKATAN 2013/2014.

7 B. Identifikasi Masalah Banyak faktor yang menjadi penyebab mahasiswa pendidikan akuntansi mengalami kesulitan belajar pada saat mengerjakan soal ujian semester pada mata kuliah Akuntansi Pengendalian Biaya. Faktor-faktor tersebut diantaranya yaitu: kurangnya persiapan mahasiswa ketika akan menghadapi ujian, kurang efektif dan efisisennya cara belajar yang digunakan mahasiswa, kurangnya memahami soal ujian yang diberikan, kurangnya pemahaman tentang materi yang digunakan untuk ujian, kurangnya latihan soal, tidak memperhatikan pada saat dosen menjelaskan, kurangnya rasa percaya diri pada saat mengerjakan soal ujian, dll. C. Pembatasan Masalah Untuk memudahkan peneliti dalam melakukan penelitiannya, maka perlu adanya pembatasan masalah untuk menghindari kesulitan dalam penafsiran judul, sehingga tujuan penelitian tersebut dapat tercapai. Maka masalah-masalah dalam penelitian ini dibatasi pada: 1. Kesulitan belajar dalam mengerjakan soal ujian semester akuntansi pengendalian biaya dibatasi pada tingkat kesulitan soal ujian semester akuntansi pengendalian biaya angkatan 2013/2014. 2. Aspek kognitif yang akan diteliti dibatasi pada aspek kognitif mahasiswa dalam mempersiapkan dan mengerjakan soal ujian semester akuntansi pengendalian biaya angakatan 2013/2014. 3. Cara belajar mahasiswa dalam penelitian ini dibatasi pada cara belajar mahasiswa dalam mengerjakan soal ujian semester akuntansi pengendalian biaya angkatan 2013/2014. 4. Subyek penelitian ini adalah mahasiswa pendidikan akuntansi fakultas keguruan dan ilmu pendidikan angkatan 2013/2014, sedangkan obyek penelitian adalah soal ujian semester akuntansi pengendalian biaya.

8 D. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka dalam penelitian ini dikemukakan rumusan masalah sebagai berikut: 1. Apakah ada pengaruh aspek kognitif terhadap kesulitan belajar dalam mengerjakan soal ujian semester akuntansi pengendalian biaya angkatan 2013/2014? 2. Apakah ada pengaruh cara belajar terhadap kesulitan belajar dalam mengerjakan soal ujian semester akuntansi pengendalian biaya angkatan 2013/2014? 3. Apakah ada pengaruh yang signifikan antara aspek kognitif dan cara belajar secara bersama-sama terhadap kesulitan belajar dalam mengerjakan soal ujian semester akuntansi pengendalian biaya angkatan 2013/2014? E. Tujuan Penelitian Tujuan dalam penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui pengaruh aspek kognitif terhadap kesulitan belajar dalam mengerjakan soal ujian semester akuntansi pengendalian biaya angkatan 2013/2014. 2. Untuk mengetahui pengaruh cara belajar terhadap kesulitan belajar dalam mengerjakan soal ujian semester akuntansi pengendalian biaya angkatan 2013/2014. 3. Untuk mengetahui pengaruh aspek kognitif dan cara belajar secara bersamasama terhadap kesulitan belajar dalam mengerjakan soal ujian semester akuntansi pengendalian biaya angkatan 2013/2014. F. Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang diharapakan dalam penelitian ini adalah: 1. Bagi peneliti: a. Untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman tentang hubungan aspek kognitif dan cara belajar dalam menyelesaikan soal ujian.

9 b. Sebagai masukan bagi peneliti dalam rangka memahami tentang penelitian. c. Mengetahui sejauhmana kesulitan mahasiswa dalam mengerjakan soal ujian semester. 2. Bagi mahasiswa Sebagai informasi bagi mahasiswa tentang pentingnya belajar secara tekun, rajin dan mendalam, dapat meningkatkan kemampuan kognitif yang dimiliki, serta dapat mengetahui bagaimana cara belajar yang baik, sehingga apa yang diajarkan oleh dosen dapat dimengerti dan dipahami agar tidak terjadi kesulitan pada saat mengerjakan soal ujian semester. 3. Bagi dosen Sebagai informasi bagi dosen pengampu mata kuliah tersebut agar doesen pengampu untuk lebih teliti dan hati-hati dalam penyampaian materi agar materi mudah dimengerti, dan sebagai refleksi dalam melaksanakan proses pembelajaran dengan baik agar tidak terjadi kesulitan mahasiswa dalam mengerjakan soal pada saat ujian semeter.