BAB I PENDAHULUAN. Pressure ulcer merupakan masalah yang harus dihadapi oleh pasien

dokumen-dokumen yang mirip
TINGKAT RESIKO PRESSURE ULCER DAN FAKTOR RESIKONYA DI RUMAH SAKIT DAERAH TIDAR MAGELANG. Naskah Publikasi

BAB I PENDAHULUAN. Dekubitus merupakan masalah serius yang sering terjadi pada pasien yang

BAB I PENDAHULUAN. Dekubitus adalah kerusakan struktur anatomis dan fungsi kulit normal

BAB I PENDAHULUAN. yang berbaring lama. Ulkus dekubitus sering disebut sebagai ischemic ulcer, pressure ulcer, pressure sore, bed sore.

PENGARUH POSISI LATERAL INKLIN 30 0 TERHADAP KEJADIAN DEKUBITUS PADA PASIEN STROKE DI BANGSAL ANGGREK I RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. MOEWARDI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. iritasi dan akan berkembang menjadi luka tekan atau dekubitus (Sumardino, Dekubitus merupakan masalah yang serius karena dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu aspek utama dalam pemberian asuhan keperawatan adalah

BAB I PENDAHULUAN. aktifitas ini berkepanjangan akan mengakibatkan luka. regangan dan gesekan (Potter dan Perry, 2005; Hidayat, 2006).

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. sangat strategis yaitu dikelilingi oleh wilayah Kabupaten Magelang dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Menurut Global Report On Diabetes yang dikeluarkan WHO pada tahun

BAB I PENDAHULUAN. menjadi lemah ginjal, buta, menderita penyakit bagian kaki dan banyak

BAB I PENDAHULUAN. Dekubitus merupakan masalah yang dihadapi oleh pasien-pasien dengan penyakit

BAB I PENDAHULUAN. menempati peringkat kedua dengan jumlah penderita Diabetes terbanyak setelah

BAB 1 PENDAHULUAN. adalah mempertahankan integritas kulit. Hal ini dapat tercapai dengan

BAB I PENDAHULUAN. penyakit stroke. Menurut Muttaqin (2008), stroke merupakan penyakit

DAFTAR PUSTAKA. Braden BJ, Bergstrom N.(2000). A Conceptual Schema For The Study Of The Etiology Of Pressure Sores. Rehab Nursing,

BAB I PENDAHULUAN. UU R.I Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan, Pasal 62 tentang. peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit menyatakan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan masyarakat tentang kesehatan juga mulai berkembang.

BAB I PENDAHULUAN. pada pasien yang mengalami gangguan mobilitas, seperti pasien stroke, injuri

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN, SIKAP DENGAN PERILAKU PERAWAT DALAM UPAYA PENCEGAHAN DEKUBITUS DI RUMAH SAKIT CAKRA HUSADA KLATEN

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Dimana

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. merawat, memberikan terapi serta menunjang fungsi-fungsi vital pasien yang

BAB I PENDAHULUAN. gangguan aktivitas fungsional pada orang dewasa (irfan, 2012)

PENGARUH PENGGUNAAN KASUR ANTI DEKUBITUS TERHADAP DERAJAD DEKUBITUS PADA PASIEN TIRAH BARING. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. hemoragik di Jawa Tengah adalah 0,03%. Sedangkan untuk stroke non

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. prevalensi global penderita Diabetes Melitus (DM) pada tahun 2014 sebesar 8,3%

Kesehatan (Depkes, 2014) mendefinisikan diabetes mellitus sebagai penyakit. cukup atau tubuh tidak dapat menggunakan insulin secara efektif, dan

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab pendahuluan ini berisi tentang penjelasan latar belakang masalah, rumusan

BAB I PENDAHULUAN UKDW. besar. Kecacatan yang ditimbulkan oleh stroke berpengaruh pada berbagai aspek

INOVASI KEPERAWATAN PENGGUNAAN SKALA BRADEN PADA PASIEN STROKE DI RSUD CENGKARENG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Diabetes Mellitus (DM) atau kencing manis merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Stroke menjadi masalah kesehatan yang perlu mendapat perhatian khusus.

BAB I PENDAHULUAN. pecahnya pembuluh darah atau tersumbat oleh gumpalan. Gangguan asupan darah

BAB I PENDAHULUAN. kulit agar senantiasa terjaga dan utuh adalah salah satu aspek penting di

BAB I PENDAHULUAN. mortalitas dan morbiditas penduduk dengan prevalensi yang cukup tinggi.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Diabetes Melitus (DM) adalah suatu sindrom klinis kelainan metabolik

BAB I PENDAHULUAN. dicapai dalam kemajuan di semua bidang riset DM maupun penatalaksanaan

BAB 1 : PENDAHULUAN. perubahan. Masalah kesehatan utama masyarakat telah bergeser dari penyakit infeksi ke

EFEKTIFITAS CUBBIN JACKSON DALAM MENGKAJI RISIKO DEKUBITUS PADA PASIEN INTENSIVE CARE UNIT

Wacana Kesehatan Vol.1, No.1,Juli 2017 PENGALAMAN KELUARGA DALAM MERAWAT DEKUBITUS FAMILY S EXPERIENCE IN TAKING CARE DECUBITUS ULCER

Netti, Delima, Yossi Suryarinilsih (Politeknik Kesehatan Kemenkes Padang)

BAB I PENDAHULUAN. Stroke merupakan gangguan neurologis fokal maupun global yang terjadi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Analisis Univariat dan Uji Homogenitas. dekubitus, dan temperatur / suhu tubuh.

BAB I PENDAHULUAN UKDW. mikroorganisme yang didapat dari orang lain (cross infection) atau disebabkan oleh

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.A Latar Belakang. Diabetes merupakan salah satu penyakit yang. diperkirakan prevalensi di seluruh dunia akan meningkat

BAB I PENDAHULUAN. mikroorganisme dalam tubuh yang menyebabkan sakit yang disertai. dengan gejala klinis baik lokal maupun sistemik.

UKDW BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Stroke atau cedera serebrovaskular adalah berhentinya suplai darah ke

BAB I PENDAHULUAN. bervariasi. Insidensi stroke hampir mencapai 17 juta kasus per tahun di seluruh dunia. 1 Di

HUBUNGAN STATUS NUTRISI DENGAN KEJADIAN DEKUBITUS PADA PENDERITA STROKE DI YAYASAN STROKE SARNO KLATEN

PROFIL PENDERITA ULKUS DEKUBITUS YANG MENJALANI TIRAH BARING DI RUANG RAWAT INAP RSUD ARIFIN ACHMAD PROVINSI RIAU PERIODE JANUARI DESEMBER 2013

KATA PENGANTAR Pengaruh Massage Virgin Coconut Oil (VCO) Terhadap Risiko Gangguan Integritas Kulit Pasien Imobilisasi di Ruang E RSUD Klungkung.

BAB 1 PENDAHULUAN. fisik yang dapat menyebabkan terjadinya fraktur. Kebanyakan fraktur

BAB I PENDAHULUAN. Sejumlah prilaku seperti mengkonsumsi makanan-makanan siap saji yang

BAB I PENDAHULUAN. Prevention (CDC) memperkirakan jumlah penderita hipertensi terus

BAB I PENDAHULUAN. satu penyebab kematian utama di dunia. Berdasarkan. kematian tertinggi di dunia. Menurut WHO 2002,

Abstrak. Kata kunci : kadar albumin, IMT, pasien immobilisasi, kejadian dekubitus

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berlangsung lebih dari 24 jam (kecuali ada intervensi bedah atau membawa

BAB I PENDAHULUAN. stroke masih tinggi. Menurut estimasi World Health Organisation (WHO), pada

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Stroke adalah manifestasi klinik dari gangguan fungsi serebral secara

BAB I PENDAHULUAN. menduduki rangking ke 4 jumlah penyandang Diabetes Melitus terbanyak

BAB I PENDAHULUAN. rumah sakit, dokter, dan kualitas keperawatan yang dirasakan. Pengalaman pasien

BAB I PENDAHULUAN. Cedera kepala adalah suatu gangguan traumatik dari fungsi otak yang

BAB I PENDAHULUAN. mampu menggunakan insulin yang dihasilkan oleh pankreas (Word Health

BAB I PENDAHULUAN. membahayakan jiwa dari penderita diabetes. Komplikasi yang didapat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Demam tifoid merupakan suatu infeksi tropis yang masih menjadi

BAB I PENDAHULUAN. al.(2008) merujuk pada ketidaksesuaian metabolisme yang ditandai oleh

BAB I PENDAHULUAN. Tindakan operasi merupakan pengalaman yang sulit bagi sebagian pasien

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. akibat gangguan fungsional otak fokal maupun global dengan gejala-gejala yang

BAB I PENDAHULUAN. irritabilitas, poliuria, polidipsi dan luka yang lama sembuh (Smeltzer & Bare,

BAB I PENDAHULUAN. otak secara akut dan dapat menimbulkan kematian (World Health Organization

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. yang paling sering dijumpai pada pasien-pasien rawat jalan, yaitu sebanyak

DAFTAR ISI. SAMPUL DALAM... i. LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii. KATA PENGANTAR...iii. DAFTAR ISI... iv. DAFTAR TABEL... vii

BAB I. PENDAHULUAN A.

GAMBARAN PERAN PERAWAT DALAM PENCEGAHAN DEKUBITUS DI BANGSAL WIJAYA KUSUMA RSUD WATES KULON PROGO

BAB I PENDAHULUAN. suplai darah dan oksigen ke otak (Smeltzer et al, 2002). Menurut World

BAB 1 PENDAHULUAN. kesehatan umat manusia pada abad ke 21. Diabetes mellitus (DM) adalah suatu

BAB I PENDAHULUAN. Stroke merupakan penyebab utama kematian di. Indonesia (Sagita, 2013). Adapun stroke adalah penyakit

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan terpotongnya suplai oksigen dan nutrisi yang mengakibatkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Usia lanjut merupakan tahap akhir kehidupan manusia. Seseorang pada

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT DEPRESI DENGAN KEMANDIRIAN DALAM ACTIVITY of DAILY LIVING (ADL) PADA PASIEN DIABETES MELLITUS DI RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. masalah kesehatan masyarakat di dunia maupun di Indonesia. Di dunia, 12%

BAB 1 PENDAHULUAN. Serikat. American Hearth Association tahun 2013 melaporkan sekitar

BAB I PENDAHULUAN. utama pada masyarakat modern di dunia. Angka penderita diabetes dan diperkirakan jumlahnya akan meningkat secara signifikan

BAB I PENDAHULUAN. jiwa (Wild et.al., 2004). Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan jumlah. daerah rural (Pusat Data Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh

BAB I PENDAHULUAN. lama diketahui bahwa terdapat tiga faktor yang dapat mempengaruhi

BAB 1 PENDAHULUAN. dikeluarkan oleh asap rokok orang lain (Harbi, 2013). Gerakan anti rokok

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan survei yang dilakukan World Health Organization (WHO)

BAB I PENDAHULUAN. pankreas tidak lagi memproduksi insulin atau ketika sel-sel tubuh resisten

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Stroke masih merupakan masalah kesehatan yang utama.di dunia, stroke

Risiko Terjadinya Dekubitus Berdasarkan Tingkat Ketergantungan Pasien di Ruang Perawatan Neurologi

BAB I PENDAHULUAN UKDW. Indonesia setiap tahun meningkat. World Health Organization (WHO) besar pada tahun-tahun mendatang (Gustaviani, 2007).

Kesehatan (BPJS Kesehatan) dibentuk untuk menyelenggarakan jaminan kesehatan bagi seluruh rakyat Indonesia. Menurut Permenkes RI No

BAB I PENDAHULUAN. jumlahnya terus meningkat. World Health Organization (WHO) di Kabupaten Gunungkidul DIY tercatat 1262 orang terhitung dari bulan

BAB I PENDAHULUAN. memompa darah yang cukup ke seluruh tubuh yang ditandai dengan sesak

BAB I PENDAHULUAN. penyakit gula. DM memang tidak dapat didefinisikan secara tepat, DM lebih

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pressure ulcer merupakan masalah yang harus dihadapi oleh pasien pasien yang mengalami penyakit kronis, kondisi lemah, kelumpuhan dan bahkan hal ini menjadi penderitaan sekunder bagi pasien yang dirawat di rumah sakit.pressure ulcer merupakan suatu keadaan dimana jaringan kulit telah rusak akibat tekanan langsung pada kulit dan akibat gesekan serta friksi (Morison, 2004).Pasien rawat inap yang tidak dapat beraktifitas mandiri pada hari ke-5 beresiko mengalami pressure ulcer (Suheri, 2009). Smeltzer (2002) menyatakan 1,7 juta orang di dunia setiap tahunnya mengalami pressure ulcer. Angka kejadian pressure ulcer di RS Dr Sardjito Yogyakarta pada Oktober 2001 pada pasien yang bedrest total, 40% nya mengalami pressure ulcer (Purwaningsih, 2001). Hal ini haruslah menjadi perhatian penting bagi tenaga medis dan para medis, terutama perawat yang berada 24 jam bersama pasien. Kejadian pressure ulcer di setiap pelayanan rawat inap masih saja ada, di Indonesia yaitu sebesar 33.3 %, angka ini sangat tinggi bila dibandingkan dengan insiden pressure ulcer di ASEAN yang hanya berkisar 2.1-31.3 % (Sugama, 2000). Di RSUD Arifin Acmad Riau tahun 2013 tercatat 54 pasien menderita pressure ulcer dari total 54 pasien tirah baring. Telah banyak pula kajian yang memperhatikan faktor dari penyakit yang diderita oleh pasien yang juga sangat berpengaruh terhadap angka kejadian pressure ulcer. Pasien dengan 1

penyakit CVA menduduki peringkat teratas sebagai penderita pressure ulcer, sedangkan penyakit diabetes mellitus dan gangguan orthopedic lainnya menempati urutan dibawahnya (Levina, 2013). Hasil penelitian menunjukkan bahwa insiden terjadinya pressure ulcer bervariasi, tapi secara umum dilaporkan bahwa 5-11% terjadi ditanan perawatan acute care, 15-25% ditatanan perawat jangka panjang/ longterm care, dan 7-12% ditatanan perawatan rumah atau homecare (Dewi, 2011). Hal ini membuktikan bahwa permasalahan kejadian pressure ulcer masih menjadi prioritas yang penting untuk dipecahkan. Purwaningsih (2001) dalam penelitiannya tentang angka kejadian pressure ulcer di Ruang Al, B1, C1, D1 dan ruang B3 IRNA I RSUP DR. Sardjito pada bulan oktober 2001, mendapatkan hasil dari 40 pasien tirah baring, angka insiden mencapai 40 %. Angka tersebut merupakan jumlah yang tidak sedikit dan ada kemungkinan mengalami peningkatan jika tidak ada upaya pencegahan. Yusuf (2015), menyatakan prevalensi pressure ulcer di Rumah Sakit sekitar 17-25%.Angka kejadian pressure ulcer setiap tahun sekitar 5-8% dan pressure ulcer dinyatakan sebagai 7-8% penyebab kematian pada penderita paraplegia. Pada perawatan akut, insiden pressure ulcer 0.4-38%, pada perawatan yang lama 2.2-23.9% dan pada perawatan di rumah 0 %-29%, sehingga di unit perawatan akut rata-rata lama hari rawat dapat meningkat 4-17 hari. Insiden yang sangat tinggi terdapat pada pasien yang dirawat di ruang ICU, hal ini terjadi karena immunocompromised penderita, dengan angka kejadian 8%-40%. 2

Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya pressure ulcer yaitu pergeseran, tekanan dan kelembaban merupakan faktor ekstrinsik, sedangkan faktor intrinsik terdiri dari usia, temperatur, nutrisi, dan tekanan interface (Suriadi, et.al, 2003). Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Said di ruang ICU Makasar tahun 2013 yang menyebutkan bahwa pressure ulcer dipengaruhi oleh lama rawat pada pasien rawat inap yang dapat meningkatkan tekanan interface serta kondisi dimana pasien tidak banyak bergerak (immobilisasi). Sugama (2000) menyatakan bahwa usia lanjut merupakan salah satu resiko terjadinya pressure ulcer. Bujang (2003) menambahkan tidak dilakukannnya alih baring setiap 2 jam pada pasien rawat inap dapat menyebabkan terjadinya pressure ulcer. Sedangkan faktor resiko pressure ulcer menurut Suriadi (2003), terdiri dari pergerakan dan pergeseran, mobilitas, kelembapan, nutrisi, usia, merokok, dan aktifitas. Di Unit Stroke RSUD Tidar Magelang seluruh pasien merupakan pasien dengan perawatan total dan tidak dapat beraktifitas secara mandiri, meskipun tempat tidur telah dirancang menggunakan tempat tidur tidur fungsional dan menggunakan kasur anti pressure ulcer. Menurut NSQHS (2014), faktor resiko pressure ulcer dapat dicegah dengan menggunakan alat bantu, seperti kasur anti pressure ulcer. Rumah Sakit Umum Daerah Tidar Magelang merupakan rumah sakit rujukan tipe B yang menjadi pusat rujukan lebih dari 5 rumah sakit yang ada di seluruh Kotamadya dan Kabupaten Magelang. Rumah sakit ini sudah dilengkapi 15 poliklinik rawat jalan.rumah sakit ini memiliki 234 tempat tidur untuk pasien rawat inap. Menurut data tim PPI Rumah Sakit Umum Daerah Tidar Magelang, jumlah penderita pressure ulcer tahun 2013 mencapai 0,3% dari 3

seluruh pasien rawat inap dan seluruh penderita merupakan pasien yang dirawat di unit stroke. Berdasarkan gambaran tersebut diatas maka peneliti tertarik untuk mengetahui tentang tingkat resiko pressure ulcer dan faktor resikonya di Unit stroke Rumah Sakit Umum Daerah Tidar Magelang. B. Rumusan Masalah Berdasarkan fakta yang tercantum diatas maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah Bagaimana tingkat resiko pressure ulcer pada tahun 2015 dan apa faktor resiko terjadinya pressure ulcer di Unit Stroke Rumah Sakit Umum Daerah Tidar Magelang? C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Menganalisis tingkat resiko pressure ulcer dan faktor resiko terjadinya pressure ulcer di Unit Stroke Rumah Sakit Umum Daerah Tidar Magelang. 2. Tujuan Khusus a. Mengidentifikasi tingkat resikopressure ulcer di Unit Stroke Rumah Sakit Umum Daerah Tidar Magelang b. Mengidentifikasi faktor resiko persepsi sensori terjadinya pressure ulcer di Unit Stroke Rumah Sakit Umum Daerah Tidar Magelang c. Mengidentifikasi faktor resiko kelembapan terjadinya pressure ulcer di Unit Stroke Rumah Sakit Umum Daerah Tidar Magelang d. Mengidentifikasi faktor resiko mobilitas terjadinya pressure ulcerdi Unit Stroke Rumah Sakit Umum Daerah Tidar Magelang 4

e. Mengidentifikasi faktor resiko aktivitas terjadinya pressure ulcer di Unit Stroke Rumah Sakit Umum Daerah Tidar Magelang f. Mengidentifikasi faktor resiko nutrisi terjadinya pressure ulcer di Unit Stroke Rumah Sakit Umum Daerah Tidar Magelang g. Mengidentifikasi faktor resiko pergerakan dan pergeseran terjadinya pressure ulcer di Unit Stroke Rumah Sakit Umum Daerah Tidar Magelang h. Menganalisis faktor resiko yang paling berpengaruh terhadap Pressure ulcer di Unit Stroke Rumah Sakit Umum Daerah Tidar Magelang D. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat pada aspek teoritis dan aspek praktis sebagai berikut : 1. Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini dapat dijadikan data dasar untuk melakukan penelitian lebih lanjut tentang intervensi yang dapat dilakukan pada pasien dengan pressure ulcer.selain itu hasil penelitian ini dapat juga digunakan untuk memunculkan teori ataupun metode baru dalam melakukan tindakan pencegahan intervensi keperawatan sehingga dapat menurunkan kejadian pressure ulcer di rumahsakit. 2. Manfaat Praktis Penelitian ini dapat memberikan tambahan pengetahuan baru khususnya bagi perawat rumah sakit yang bersangkutan sehingga dapat menerapkan sifat caring secara menyeluruh tanpa terlewati sedikitpun dan benar benar 5

memperhatikan setiap perubahan pada pasien sekecil apapun, sehingga pasien tidak sampai terkena pressure ulcer. Dengan diketahuinya faktor yang paling berpengaruh terhadap kejadian pressure ulcer diharapkan dapat memberikan petunjuk lebih lanjut terhadap perawat dalam melakukan intervensi keperawatan sehingga pasien terhindar dari pressure ulcer.selain itu dengan dilakukannya penelitian ini diharapkan dapat merubahperilaku yang mungkin dapat menjadi faktor pemicu kejadian pressure ulcer. E. Penelitian Terkait The Incidence and Determinants of Decubitus Ulcers in Hospital Care Tabel 2.2. Penelitian terkait Prevention At Pressure Sores With Reposition Health Education And Coconut Oil Judul Penulis Metode Perbedaan Maria Eberlein- Diskripsi dengan Sama Gonska, Thomas model regresi Petzold, Gitta logistic dengan Helaß, D. Michael menganalisa Albrecht, Jochen kejadian PU di Schmitt, 2013 sebuah RS di german menggunakan braden scale Pressure- Redistributing Support Surface Use And Pressure Ulcer Incidence In Elderly Hip Fracture Patients Betty Sunaryanti, 2014 Shayna E. Rich, MA, Michelle Shardell, William G. Hawkes, David J. Margolis, MD, PhD, Sania Amr, MD, MS, Ram Penelitian ini menggunakan kuantitatif dengan Randomize Controlled Trial. Pengkajian pasien dengan menggunakan skala pengkajian Norton Menggunakan analisis data sekunder dengan co hort prospective sama mengidentifikasi kejadian PU namun pada rumah sakit di luar negeri Variabel bebas health education dan coconut oil sedangkan variabel tergantungnya pressure sores Identifikasi hanya di lakukan pada pasien dengan fraktur tulang pinggul 6

Diabetic foot ulcer incidence in relation to plantar pressure magnitude and measurement location Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya Pressure ulcer Pada Pasien Yang Dirawat Di Ruang ICU Efektifitas tindakan perawat dalam pencegahan pressure ulcer pada pasien tirah baring lama di ruang ICU Profil Penderita Ulkus Pressure ulcer Yang Menjalani Tirah Baring Di Ruang Rawat Inap Hubungan Antara Pengetahuan Dan Perilaku Pasien Yang Dirawat Lebih Dari Tujuh Hari Dengan Pencegahan Pressure ulcer Efektifitas Nigella Sativa Oil Untuk Mencegah Terjadinya Ulkus Pressure ulcer Pada Pasien Miller, MD, CM, and Mona Baumgarten, PhD, 2011 William R. Ledouxa, Jane B. Shofera, Matthew S. Cowleya, Jessie H. Ahronid,e, Victoria Cohenf, and Edward J. Boykof, 2013 Sunandar Said, Yusran Haskas, Akuilina Semana,2013 Mas Amah, 2014 Levina 2013 Rahmawati 2014 Mutia, Azis, Wasito Utomo, 2012 Menggunakan observasi scan kaki dan pemeriksaan fisik Deskriptif analitik dengan rancangan cross sectional Diskripsi analitik dengan pendekatan cross sectional Penelitian observasional dengan menggunakan pendekatan retrospektif Deskripti Analitik Observasional dengan metode cross sectional Quasi Experimental dengan pendekatan Randomized Posttest Only Hanya menganalisa tempat yang beresiko mengalami pressure ulcertanpa melihat efek dari lokasi tersebut Hampir sama dengan penelitian ini namun tempat penelitian berbeda dan tidak hanya untuk pasien ICU saja Hanya dilakukan di ruang ICU dan variabel bebas tirah baring lama, variabel tergantung Efektifitas tindakan perawat dalam pencegahan pressure ulcer Sama sama menggunakan total sampling namun pada rumah sakit yang berbeda Variabel bebas pencegahan decubitus dan variabel tergantung adalah perilaku dan pengertahuan pasien Variabel bebas menggunakan nigella sativa oil sedangkan variabel tergantung ulkus pressure ulcer pada pasien tirah baring 7

Tirah Baring Lama The prevalence, prevention and multilevel variance of pressure ulcers Ida Marie Bredesen, 2013 Control Design Cross sectional study (menggunakan braden scale) lama Yang dianalisis bukan hanya faktor resiko pressure ulcer saja, namun hingga tingkat pencegahan pressure ulcer 8