BAB I PENDAHULUAN. anak, dikeluargalah anak mendapat bimbingan dan pembinaan dari segala macam

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. secara sistematis dan terencana dalam setiap jenis dan jenjang pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan undang-undang.

BAB I PENDAHULUAN. ini. Kenyataan ini menunjukkan bahwa manusia memerlukan pendidikan. Akan

BAB I PENDAHULUAN. termasuk hal yang sangat diperhatikan di Indonesia disamping bidang yang lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. Islam memandang manusia sebagai makhluk yang termulia dan sempurna. Ia

BAB I PENDAHULUAN. terbelakang. Pendidikan harus benar-benar diarahkan untuk menghasilkan

BAB I PENDAHULUAN. selesai sampai kapanpun, sepanjang ada kehidupan manusia di dunia ini, karena

BAB I PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh pendidikan formal informal dan non-formal. Penerapan

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan hidup secara tepat dimasa akan datang atau dapat juga didefinisikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Firman Allah SWT. Dalam Surat Al-Mujaadilah [58:11]:

BAB I PENDAHULUAN. Allah swt Berfirman. dalam surat Al-Mujadallah ayat 11.

BAB I PENDAHULUAN. pembinaan kepada anak-anaknya dengan memberikan bimbingan, perintah,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Pendidikan bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa

BAB I PENDAHULUAN. Di antara berbagai program kegiatan pembangunan nasional, salah satunya

BAB I PENDAHULUAN. Sehubungan dengan itu Allah Swt berfirman dalam Alquran surah At-Tahrim

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional merupakan pelaksanaan pendidikan suatu negara

BAB I PENDAHULUAN. dirumuskan itu bersifat abstrak sampai pada rumusan-rumusan yang dibentuk

BAB I PENDAHULUAN. derajat dan kedudukan suatu negara tersebut menjadi lebih tinggi. Sebagaimana

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas akhlak seseorang sangat dipengaruhi oleh kondisi iman dalam

BAB I PENDAHULUAN. suatu kelompok manusia dapat berkembang sejalan dengan aspirasi (cita-cita)

BAB I PENDAHULUAN. dirumuskan itu bersifat abstrak sampai pada rumusan-rumusan yang dibentuk

PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. Undang-Undang RI No.20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, dan mandiri.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan usaha sadar untuk menumbuh kembangkan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam arti luas adalah segala pengalaman yang dilalui manusia

BAB I PENDAHULUAN. individu, pendidikan juga berimplikasi besar terhadap kemajuan suatu bangsa. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. Fungsi pendidikan di Indonesia telah dijabarkan dalam Undang-Undang. Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. dapat menghadapi segala tantangan yang akan timbul, lebih-lebih dalam

BAB I PENDAHULUAN. UU No. 20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional disebutkan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN pasal 31 yang menyatakan bahwa (1) setiap warga negara berhak

BAB I PENDAHULUAN. potensi anak didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR:

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat yang adil dan makmur, sejahtera lahir dan batin, material, dan. yang beriman dan berilmu pengetahuan yang tinggi.

BAB I PENDAHULUAN. Sebab pendidikan tidak pernah terpisah dengan kehidupan manusia. 1 Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. menjadi dasar untuk mencapai tujuan tersebut, pendidikan berupaya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. lingkungan masyarakat atau dalam istilah lain yaitu jalur pendidikan sekolah dan

BAB I PENDAHULUAN. dunia dan akhirat. Selain itu, menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap orang dan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan upaya untuk mencerdaskan, kehidupan bangsa dan

BAB I PENDAHULUAN. Atau dalam istilah lain yaitu jalur pendidikan sekolah dan jalur luar sekolah.

BAB I PENDAHULUAN. sesuatu yang penting dan utama dalam konteks pembangunan bangsa dan Negara,

BAB I PENDAHULUAN. penting. Oleh karena itulah dilakukan penyelenggaraan pendidikan, sebagaimana

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan dalam masyarakat. Aspek perubahan meliputi: sosial, politik, ekonomi,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha manusia untuk menumbuhkan dan. mengembangkan potensi dan kemampuan anak didik sesuai dengan nilai-nilai

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang tidak bisa dipisahkan dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. dirumuskan itu bersifat abstrak sampai pada rumusan-rumusan yang dibentuk. khusus memudahkan pencapaian tujuan yang lebih tinggi.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah upaya mencerdaskan kehidupan bangsa, dan lewat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Hal ini sejalan dengan tujuan pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. berbangsa dan bernegara. Maju mundur suatu bangsa sebagian besar ditentukan

BAB I PENDAHULUAN. dan perkembangan bangsa. Pendidikan Agama Islam akan mengenalkan bangsa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. Maju tidaknya peradaban manusia, tidak terlepas dari eksistensi pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan di tingkat Madrasah Ibtidaiyah merupakan lembaga pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada diri

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dipandang sebagai salah satu aspek yang memiliki peranan. berkualitas dan mempunyai kelebihan dari makhluk lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. menurut ajaran Islam dengan hikmah mengarahkan, mengajarkan, melatih,

BAB I PENDAHULUAN. dan mendidik hingga pada akhirnya terjadi keseimbangan antara fisik dan mental.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat besar untuk menciptakan masa

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan. dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara 1

Oleh: Shahmuzir bin Nordzahir

BAB I PENDAHULUAN. jawabanya dihadapan-nya, sebagaimana Allah SWT berfirman :

BAB I PENDAHULUAN. mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia

ISLAM DIN AL-FITRI. INDIKATOR: 1. Mendeskripsikan Islam sebagai agama yang fitri

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. 1. dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang beriman dan bertaqwa

BAB I PENDAHULUAN. nasional sebagaimana yang dirumuskan dalam Undang-Undang RI No.20 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. akan pentingnya pendidikan harus dilaksanakan sebaik-baiknya sehingga dapat

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah sedang mengadakan berbagai usaha untuk membangun manusia

BAB I PENDAHULUAN. Dengan menggunakan fitrah tersebut manusia belajar dari keluarga, lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. sangat dianjurkan pelaksanaannya oleh Allah SWT. Islam juga memerintah

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan. Pendidikan adalah usaha sadar

BAB I PENDAHULUAN. manusia karena tujuan yang dicapai oleh pendidikan tersebut adalah untuk

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN TINGKAT AGRESIVITAS SISWA SMA MUHAMMADIYAH BANTUL SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan formal yang paling dasar. Di tingkat ini, dasar-dasar ilmu pengetahuan,

Berkompetisi mencintai Allah adalah terbuka untuk semua dan tidak terbatas kepada Nabi.

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Selain berperan penting dalam kehidupan manusia secara individu,

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran bagi individu agar berkembang dan tumbuh menjadi manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan kegiatan esinsial dalam kehidupan manusi, karena

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan di masa sekarang dan masa mendatang sangat dipengaruhi

BAB I PENDAHULUAN. menyelenggarakan suatu Sistem Pendidikan Nasional yang dicantumkan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Agama Islam merupakan salah satu aspek penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah suatu proses yang disosialisasikan sebagai usaha

ISLAM dan DEMOKRASI (1)

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian dan kemampuan menuju kedewasaan serta pembentukan manusia

Hukum Menyekolahkan Anak di Sekolah Non-Muslim

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan upaya untuk memecahkan persoalan suatu bangsa,

مت إعداد هذا امللف آليا بواسطة املكتبة الشاملة

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. diantara ajaran tersebut adalah mewajibkan kepada umatnya untuk melaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. dasar. Di tingkat ini, dasar-dasar ilmu pengetahuan, watak, kepribadian, moral,

MANAJEMEN JATIDIRI ( MJ )

BAB I PENDAHULUAN. ditegaskan dalam Undang-Undang RI No 20 tahun 2003 tentang system

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan.

BAB I PENDAHULUAN. faktor utama keberhasilan Pembangunan Nasional. Semakin tinggi kualitas

BAB I PENDAHULUAN. kearah peningkatan yang lebih positif. Agar usaha-usaha tersebut dapat terwujud

BAB I PENDAHULUAN. sektor pendidikan sebagai andalan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa,

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Al-Mujadilah ayat 11:

مت إعداد هذا امللف آليا بواسطة املكتبة الشاملة

BAB I PENDAHULUAN. Setiap manusia terlahir dengan mempunyai faktor bawaan naluri dalam

BAB I PENDAHULUAN. merupakan masa transisi dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa. Jika dilihat

BAB IV KONSEP SAKIT. A. Ayat-ayat al-qur`an. 1. QS. Al-Baqarah [2]:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan masalah yang sangat dominan bagi kehidupan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakangMasalah Manusia diciptakan dalam keadaan sempurna dari makhluk-makhluk ciptaan Allah lainnya. Manusia dilahirkan dengan keadaan fitrah yaitu suci, seperti kertas kosong. Siapa pun yang mau membentuk dan menggambarkan dalam kertas kosong itu maka ia akan membuat manusia itu seperti yang diinginkannya. Hal ini sesuai dengan hadist Nabi Muhammad SAW yang berbunyi: ع ن أ ب ي ى ر ي ر ة أ ن و ك ان ي ق و ل ف أ ب و اه :م ا م ن م و ل و د إ ال ي و ل د ع ل ى ال ف ط ر ة ق ال ر س و ل اهلل صلى اهلل عليو وسلم.ي ه و د ان و و ي ن ص ر ان و و ي م ج س ان و Pendidikan dalam keluarga merupakan tahap awal dalam upaya pembentukan kepribadian, karena keluarga merupakan lingkungan pertama bagi anak, dikeluargalah anak mendapat bimbingan dan pembinaan dari segala macam fungsi jiwanya. Sehingga orangtua menjadi pondasi bagi anak-anaknya dalam menjalankan kehidupan sehari-hari. 1 Pendidikan keluarga juga diamanatkan dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Bab II pasal 3 Tahun 2003 tentang Pendidikan Nasional yang berbunyi: Pendidikan Nasioanl berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang 1 Muzayyim Arifin, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 1999), h. 11 1

2 Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. 2 Orangtua sebagai penanggung jawab pendidikan dalam keluarga, harus memahami dan melaksanakan amanah dengan sebaik-baiknya. Semua itu akan dipertanggung jawabkan dipengadilan Allah SWT pada hari kiamat nanti. Firman Allah dalam Al-Qur an Surah At-Tahrim ayat 6 yang berbunyi: ي ا أ ي ه ا ال ذ ين آم ن وا ق وا أ نف س ك م و أ ى ل يك م ن ارا و ق ود ى ا الن اس و ال ح ج ار ة ع ل ي ه ا م ل ئ ك ة غ ل ظ ش د اد ال ي ع ص و ن الل و م ا أ م ر ى م و ي ف ع ل ون م ا ي ؤ م ر ون ٦ Dari uraian di atas jelas bahwa mendidik menjadi anak yang shaleh yang memiliki akhlakul karimah adalah merupakan kewajiban orangtuanya yang harus di pertanggung jawabkan kepada Allah SWT kelak. Hal ini sesuai dengan hadist Nabi Muhammad SAW yang berbunyi: حديث عبد اهلل بن عمر رضي اهلل عنهما. ان رسول اهلل صلى اهلل عليو وسلم قال:كللكم راع فمسؤل عن والرجل راع على اىل بيتو وىو مسؤل عنهم. والمرأة.رعيتو فاالمير الذي على الناس راع وىو مسؤل عنهم راعية على بيت بعلها وولده وىي مسؤلة عنهم. والعبد راع على مال سيده وىو مسؤل عنو اال فكلكم راع و كللكم مسؤل عن رعيتو Pada fase selanjutnya, selain pendidikan dalam keluarga maka pendidikan sekolah maupun masyarakat juga berperan aktif dalam pembentukan kepribadian. Pendidikan sangat berperan dalam pembentukan manusia yang beriman dan bertakwa kepada Allah SWT. Karena tujuan yang ingin dicapai dari pendidikan tersebut adalah untuk terbentuknya kepribadian yang bulat dan utuh. Sebagai 2 Undang-undang RI No. 20 Tahun 2003, Sistem Pendidikan Nasional, (Bandung: Faktor Media, 2003), h. 20

3 manusia individual dan sosial serta hamba Tuhan yang mengabdikan diri kepada- Nya. 3 Islam adalah ajaran yang mengandung aturan-aturan tentang jalan hidup yang sempurna bagi manusia. Salah satu caranya adalah memperhatikan mengenai pendidikan, karenanya setiap manusia yang lahir harus mendapatkan pendidikan. 4 Pendidikan tidak pernah lepas dari kemajuan dan teknologi yang semakin kompleks. Pendidikan perlu mendapat perubahan dalam ranah peningkatan profesionalisme, sistem manajemen pendidikan dan pengembangan kemampuan peserta didik serta pembinaan karakter yang harus direalisasikan melalui berbagai program di dalam lembaga pendidikan. Hal ini sangat berbanding terbalik dengan keadaan dimasa sekarang dengan minimnya moralitas dikalangan para peserta didik yang terlihat dari etika, pergaulan bebas, dan tauran antar sekolah. Nilainilai moral tersebut menjadi tolak ukur yang dipakai untuk melihat tindakan lahiriah yang mengacu kepada baik buruknya manusia. 5 Pemerintah sudah menempuh berbagai cara dalam merealisasikan tujuan pembangunan nasional dengan mempebaharui tujuan pendidikan nasional yang termaktub dalam Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Bab III Pasal 3: Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang berimana dan bertakwa kepada 85 3 Muzayyim Arifin, Filsafat Pendidikan Islam, Lo. Cit, h. 11 4 Ibnu Musthafa, Keluarga Islam Menyongsong Abad 21, (Bandung: Al-Bayan, 1993), h. 5 Asri Budiningsih, Pembelajaran Moral, (Jakarta: Kencana, 2004), h. 24

4 Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. 6 Berdasarkan undang-undang tersebut bahwa pendidikan pada hakikatnya merupakan usaha sadar untuk mengembangkan kepribadian yang paripurna yakni pribadi sehat, serasi, seimbang pada semua aspek baik moral, spiritual, emosional dan intelektual serta sosial. Fungsi dan tujuan pendidikan tersebut menunjukkan karakter pribadi peserta didik di harapkan terbentuk melalui pendidikan. Klausul undang-undang ini memberikan implikasi terhadap penyelenggaraan pendidikan, baik formal, non formal, maupun informal agar senantiasa mengorientasikan programnya untuk membangun karakter peserta didik yang mempunyai ciri-ciri seperti tercantum dalam tujuan tersebut. 7 Untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut, maka pendidikan haruslah dilaksanakan berkelanjutan dan seumur hidup. Hal ini sebagaimana digariskan dalam UU. No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 ayat (1) bahwa: Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara. 8 6 Undang-undang RI No. 20 Tahun 2003, Op. cit, h. 7 7 Prayitno, Dasar-dasar Bimbingan Konseling, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2004), h. 3 8 Depertemen Agama RI, Himpunan Peraturan Perundang Undangan Sistem Pendidikan Nasional, (Jakarta: Dirjen Lembaga Islam, 1991), h. 5

5 Pentingnya memahami konsep dan tujuan pendidikan tersebut, karena pendidikan merupakan suatu langkah yang tepat dalam usaha mengembangkan setiap aspek kepribadian manusia lahir dan batin, agar terbentuk menjadi manusia seutuhnya sebagaimana yang dikehendaki tujuan pendidikan Islam dan pendidikan nasional. Karenanya tujuan pendidikan sendiri pada dasarnya merupakan masalah yang sangat menentukan terhadap corak dan isi pendidikan. Tujuan pendidikan itu pula akan menentukan ke arah mana anak didik dibawa. Adapun tujuan menurut Moh. Amin, adalah berkaitan dengan segala usaha yang berupa pengajaran, bimbingan dan usaha terhadap anak-anak kelak setelah pendidikannya dapat memahami, menghayati dan mengamalkan ajaran agamanya serta menjadikannya sebagai jalan hidup sehari-hari, baik dalam kehidupan pribadi maupun sosial kemasyarakatan. 9 Adapun tujuan pendidikan yang di kemukakan oleh Ahmad D. Marimba, bahwa sesungguhnya tujuan pendidikan Islam itu adalah identik dengan tujuan hidup setiap muslim. 10 Dengan demikian penting sekali bagi setiap muslim untuk menuntut ilmu, dan Allah SWT akan memberikan keutamaan bagi orang yang berilmu. Hal ini sebagaimana firman-nya dalam surah al-mujadalah ayat 11: ي ا أ ي ه ا ال ذ ين آم ن وا إ ذ ا ق يل ل ك م ت ف س ح وا ف ي ال م ج ال س ف اف س ح وا ي ف س ح الل و ل ك م و إ ذ ا ق يل انش ز وا ف انش ز وا ي ر ف ع الل و ال ذ ين آم ن وا م نك م و ال ذ ين أ وت وا ال ع ل م د ر ج ات و الل و ب م ا ت ع م ل ون خ ب ير ١١ 9 Moh. Amin, Pengantar Ilmu Pendidikan Islam, (Pasuruan: PT. Garoeda Buana Indah, 1992), h. 4 10 Ahmad D. Marimba, Pengantar Filsafat Pendidikan Islam, (Bandung: Al-Ma rif, 1989), h. 19

6 Bertitik tolak dari ayat tersebut, maka keimanan seseorang dan ilmu pengetahuan yang dimilikinya merupakan faktor utama dalam ketinggian nilai derajat manusia di atas dunia ini maupun di hadapan Allah SWT. Untuk melaksanakan dan mencapai tujuan demikian, maka salah satu hal yang terpenting dilakukan adalah bagaimana memberikan bimbingan dan konseling di sekolah. Di sekolah pelayanan bimbingan dan konseling diharapkan dapat tumbuh dan berkembang dengan amat baik, mengingat sekolah merupakan lahan secara potensial sangat subur, sekolah memiliki kondisi dasar yang justru menuntut adanya pelayanan pada kadar yang tinggi. Para siswa yang sedang dalam tahap perkembangan yang meranjak memerlukan segala jenis layanan bimbingan dan konseling dalam segenap fungsinya. 11 Dari penjajakan awal, peneliti mengetahui kebanyakan siswa siswi MTsN Banjar Selatan 2 Kota Banjarmasin adalah orang-orang di sekitar madrasah tersebut. Adapun keadaan lingkungan di sekitar berdirinya Madrasah Tsanawiah Negeri Banjar Selatan 2 kota Banjarmasin di pandang negatif oleh kebanyakan orang. Bertitik tolak dari uraian diatas maka penulis tertarik untuk meneliti dengan mengadakan suatu penelitian ilmiah melalui sebuah skripsi yang berjudul: Kepribadian Siswa Kelas VIII MTsN Banjar Selatan 2 Kota Banjarmasin. 11 Prayitno dan Erman Amti, Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling, (Jakarta: Rineka Cipta, 2008), Cet. 2, h. 223

7 B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas yang menjadi pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana kepribadian siswa kelas VIII MTsN Banjar Selatan 2kota Banjarmasin? 2. Apa saja faktor yang mempengaruhi kepribadian siswa kelas VIII MTsN Banjar Selatan 2kota Banjarmasin? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan penelitian yang hendak dicapai dengan penelitian ini adalah: 1. Mendeskripsikan kepribadian siswa kelas VIII MTsN Banjar Selatan 2kota Banjarmasin. 2. Mendeskripsikan faktor yang mempengaruhi kepribadian siswa kelas VIII MTsN Banjar Selatan 2 kota Banjarmasin. D. Definisi Operasional Adapun definisi operasional dari variabel penelitian ini adalah: 1. Kepribadian adalah suatu cara individu menampakkan diri dan penyesuaian individu tersebut terhadap apa-apa tuntutan bagaimana seharusnya orang berbuat terhadap lingkungan sekitarnya dengan keadaan sadar. Adapun yang dimaksud oleh peneliti disini kepribadian menurut Carl Gustav Jung yaitu kepribadian ekstrovert dan introvert.

8 2. Siswa yang dimaksud oleh peneliti adalah siswa-siswi MTsN Banjar Selatan 2 kota Banjarmasin yang duduk dikelas VIII yang terdiri dari 4 kelas, yaitu A, B, C, dan D. 3. MTsN Banjar Selatan 2 adalah Madrasah Tsanawiyah Negeri yang setara dengan Sekolah Menengah Pertama Negeri yang beralamat di jalan Laksana Intan RT 14 No 21, Kelurahan Banjar Selatan, Banjarmasin. E. Kegunaan Penelitian 1. Kegunaan Secara Teoritis Penelitian ini di harapkan memberikan sumbangan ilmiah untuk memperluas dunia ilmu pendidikan dan pengetahuan khususnya pada Bimbingan dan Konseling dan diharapkan akan berguna sebagai panduan penulisan atau penelitian berikutnya dengan judul yang serupa. Sekaligus menjadi sumbangan kepustakaan bagi Fakultas Tarbiyah dan perpustakaan IAIN Antasari Banjarmasin. 2. Kegunaan Secara Praktis a. Bagi guru Bimbingan dan Konseling Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat membantu guru BK mengetahui kepribadian-kepribadian siswa-siswa di MTsN Banjar Selatan 2 kota Banjarmasin dan membantu guru BK dalam penyusunan program konseling jika ada kepribadian siswa yang bermasalah.

9 b. Bagi Siswa Diharapkan dengan penelitian ini maka siswa bisa memperbaiki kepribadiannya apabila bermasalah. c. Bagi peneliti Menambah wawasan dan pengetahuan penulis sehingga dapat mengembangkannya dengan lebih luas baik secara teoritis maupun praktis. F. Sistematika Penulisan Dalam hal ini penulis akan menggambarkan sedikit tentang materi yang akan penulis teliti: BAB I PENDAHULUAN pada bab ini di uraikan tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, definisi operasional, kegunaan penelitian, dan sistematis penulisan. BAB II TINJAUAN TEORI bab ini akan menguraikan tentang teori-teori yang dipergunakan dalam pembahasan permasalahan, pengertian kepribadian, perkembangan kepribadian pada anak, tipe-tipe kepribadian anak, faktor yang mempengaruhi kepribadian anak, dan kepribadian siswa kelas VIII MTsN Banjar Selatan 2 kota Banjarmasin. BAB III METODE PENELITIAN pada bab ini menguraikan tentang jenis dan pendekatan penelitian, penentuan subyek dan objek penelitian, data dan sumber data, teknik pengumpulan data, teknik pengolahan data, analisis data dan prosedur penelitian.

10 BAB IV HASIL PENELITIAN dalam bab ini berisikan tentang gambaran umum lokasi penelitian, pembahasan dari hasil penelitian, dan penyajian data dan analisis data. BAB V KESIMPULAN pada bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran yang mungkin bermanfaat bagi para pembaca.