BAB III METODOLOGI PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. adalah Profit Distribution Management. Pada variabel independen perbankan

BAB III METODE PENELITIAN. dalam bentuk skala numerik (Kuncoro, 2005:124) dan merupakan data sekunder

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Bank Indonesia pada tahun yaitu Bank Mandiri syariah,bni, BRI,

BAB III METODE PENELITIAN. Syariah, Bank Syariah Mandiri, dan Bank Mega Syariah. Penelitian ini

BAB III METODE DAN ANALISA PENELITIAN. yang mempunyai kualitas dan kerakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. telah di publikasikan melalui website Bank Panin Syariah

BAB III METODE PENELITIAN. Rakyat Indonesia Syariah (BRI Syariah), dan Bank Negara Indonesia Syariah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. umum dari obyek penelitian. Pada penelitian ini peneliti mengambil data waktu tiga

BAB III METODE PENELITIAN. dengan metode purposive sampling diperoleh sampel sebanyak 12 BUS. B. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel

BAB III METODE PENELITIAN. BRI Syariah, dan Syariah Mandiri) di Indonesia periode

BAB. III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Pada bagian ini akan dipaparkan sampel dan data penelitian yang akan menjadi

BAB III METODE PENELITIAN. dalam periode tahun Data tersebut merupakan data laporan keuangan

BAB III METODE PENELITIAN. sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Subyek pada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Umum Syariah yang terdaftar di Bank Indonesia selama periode Hal-hal

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempunyai karekteristik tertentu. Populasi pada penelitian ini meliputi seluruh

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. triwulan periode tahun Berdasarkan metode purposive sampling,

III. METODE PENELITIAN. BUMN di Indonesia yang berupa jumlah penyaluran kredit UMKM dan Non-

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. perolehan sampel dan data tentang Capital Adequacy Ratio (CAR), Loan to

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan populasi tersebut dapat ditentukan sampel penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian asosiatif deskriptif. Metode

BAB III METODE PENELITIAN. tahunan BUS dan UUS yang di publikasikan oleh masing-masing website

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. penelitian ini, maka diperlukan gambaran mengenai data-data yang digunakan.

BAB III METODE PENELITIAN Data ini dipilih karena seperti pada data yang telah dikutip dari

BAB III METODE PENELITIAN. data dari situs resmi Bank Umum Syariah terkait. Karena disitus tersebut terdapat

BAB III METODE PENELITIAN. (2010:27) metode kuantitatif sesuai dengan namanya banyak dituntut

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Gross Domestic Product

BAB III METODE PENELITIAN. dengan angka yang bertujuan menguji hipotesis. yaitu laporan keuangan triwulan Bank Umum Syaraih selama periode 2006-

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. yang telah diperoleh dan dapat dilihat dalam tabel 4.1 sebagai berikut : Tabel 4.1 Descriptive Statistics

BAB III METODE PENELITIAN. Sampel dari penelitian ini adalah Bank Syariah Mandiri. Alasan

BAB III METODE PENELITIAN. diperoleh dari Bursa Efek Indonesia melalui website resmi yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. variabel-variabel yang diduga mampu mempengaruhi Loan to Deposit Ratio

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Suku Bunga terhadap Return bagi hasil deposito mudharabah pada Bank

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (Sugiyono, 2010). Populasi dalam penelitian ini adalah Bank Umum Milik

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. perbankan syariah itu sendiri. Data-data sekunder ini berupa data time series

III. METODE PENELITIAN. Obyek penelitian ini adalah profitabilitas perbankan syariah yang ada di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. meliputi analisis kuantitatif yang berupa analisis regresi berganda serta

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada BPR yang ada di Propinsi Riau, baik yang berbentuk

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menekankan pada pengujian teori-teori melalui pengukuran variabel-variabel

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa

BAB III METODE PENELITIAN. yang sudah jadi dari tempat penelitian. Data jumlah deposito mudharabah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bursa Efek Indonesia (disingkat BEI, atau Indonesia Stock Exchange

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini merupakan Bank Umum Syariah yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun kuantitatif berupa laporan keuangan dan annual report yang

BAB III METODE PENELITIAN. sistematis terhadap bagian-bagian dan fenomena berikut hubunganhubungannya

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. jenis data yang berbentuk angka (metric) yang terdiri dari:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. sesuatu yang merupakan inti problematika penelitian.

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. digunakan dalam penelitian ini serta dapat menunjukkan nilai maksimum, nilai

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dari elemen-elemen populasi yang terpilih. Sampel penelitian diambil secara sensus, yaitu

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

METODOLOGI PENELITIAN. Indonesiaserta menggunakan metode electronic research dan library. internet ke website Bursa Efek Indonesia (BEI), dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan sub sektor

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bursa Efek Indonesia periode penelitian yang digunakan yaitu jenis data sekunder.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Secara umum dalam teori stakeholders menyatakan bahwa perusahaan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. saham pada perusahaan food and beverages di BEI periode Pengambilan. Tabel 4.1. Kriteria Sampel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. publik yang melakukan pengungkapan sosial dalam annual report-nya dan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah Perbankan Syariah yang ada di

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan tahun ajaran 2013/2014 yaitu pada bulan september 2013 sampai dengan bulan januari 2013. Penelitian ini mengambil data sekunder dari perusahaan perbankan yang mencakup gambaran umum dari objek yang diteliti yaitu perusahaan perbankan syariah yang terdaftar di BEI periode 2009-2013. B. Desain Penelitian Penelitian ini bersifat kausal yaitu penelitian yang disajikan untuk membuktikan ada tidaknya hubungan atau pengaruh antara variabel independen dan variable dependen. Penelitian ini berkaitan dari pengaruh variabel independen yang meliputi : kecukupan modal, efektivitas dana pihak ketiga, resiko pembiayaan, proporsi pembiayaan non investasi, proporsi dana pihak ketiga, dan penyisihan penghapusan aktiva produktif terhadap profit distribution management. Penelitian ini merupakan pengujian hipotesis yang diajukan terkait dengan pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen. 37

38 C. Hipotesis H1: Kecukupan Modal (KM) berpengaruh positif terhadap profit distribution management. H2: Efektifitas Dana Pihak Ketiga (EDPK) berpengaruh negatif terhadap profit distribution management. H3: Resiko Pembiayaan (RP) berpengaruh positif terhadap profit distribution management. H4: Proporsi pembiayaan non investasi (PPNI) berpengaruh positif terhadap profit distribution management. H5: Proporsi Dana Pihak Ketiga (PDPK) berpengaruh positif terhadap profit distribution management. H6: Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif (PPAP) berpengaruh positif terhadap profit distribution management. D. Variabel dan Skala Pengukuran Variabel yang akan digunakan dan diteliti dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel yaitu variabel independen (bebas) dan variabel dependen (terikat)dengan menggunakan skala rasio sebagai skala pengukurannya. 1. Variabel Independen Variabel independen adalah tipe variabel yang menjelaskan atau mempengaruhi variabel yang lain. Variabel-variabel independen yang akan diuji dalam penelitian ini adalah variabel Kecukupan Modal (KM), Efektivitas Dana

39 Pihak Ketiga (EDPK), Risiko Pembiayaan (RP), Proporsi Pembiayaan Non Investasi (PPNI), Proporsi Dana Pihak Ketiga (PDPK), dan Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif (PPAP). a. Kecukupan Modal (KM) Kecukupan Modal menggambarkan kemampuan bank dalam mempertahankan modal yang mencukupi untuk menutup risiko kerugian yang mungkin timbul dari penanaman dana dalam aset-aset produktif yang mengandung risiko, serta untuk pembiayaan dalam aset tetap dan investasi. KM diukur dengan rasio CAR. Rasio CAR pada bank syariah dihitung dengan perbandingan antara modal sendiri terdiri dari modal inti dan modal pelengkap (maksimal 100% dari modal inti) dibanding dengan aset tertimbang menurut risiko (Muhammad, 2009). CAR diperoleh dari modal bank dibagi dengan total Aset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR), sehingga dirumuskan sebagai berikut : Capital Adequacy Ratio CAR x 100% b. Efektivitas Dana Pihak Ketiga (EDPK) Efektivitas Dana Pihak Ketiga (EDPK) menunjukkan seberapa jauh kemampuan bank dalam memanfaatkan dan menyalurkan dana yang bersumber dari nasabah yang nantinya akan menjadi sumber penghasilan bagi bank. EDPK diukur dengan rasio FDR. FDR dalam penelitian ini diukur

40 menggunakan skala pengukuran rasio yang ada pada laporan keuangan bank syariah. FDR dirumuskan sebagai berikut (Mawardi, 2005) : FDR = x 100% c. Risiko Pembiayaan (RP) Risiko Pembiayaan (RP) menunjukkan tingkat permasalahan pembiayaan yang dihadapi oleh bank syariah. RP dapat diukur dengan rasio NPF (Non Performing Financing). NPF merupakan rasio untuk mengukur kemampuan bank dalam menjaga risiko kegagalan pengembalian pembiayaan oleh debitur. NPF dirumuskan sebagai berikut (Mawardi, 2005): NPF = x 100% d. Proporsi Pembiayaan Non Investasi (PPNI) Proporsi Pembiayaan Non Investasi (PPNI) dapat diukur dengan rasio LATA. LATA dapat dihitung dari persentase loan asset sebagai proporsi dari total asset. LATA dirumuskan sebagai berikut (Farook dkk., 2009): Loan Asset to Total Asset LATA =

41 e. Proporsi Dana Pihak Ketiga (PDPK) Dana pihak ketiga merupakan dana yang dipercayakan masyarakat kepada bank berdasarkan perjanjian penyimpanan dana (Rinaldy, 2008). PDPK merupakan variabel yang menggambarkan seberapa proporsi dana pihak ketiga bank. PDPK dirumuskan sebagai berikut (Farook dkk., 2009): PDPK = f. Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif (PPAP) Kebijakan cadangan mengacu pada penyisihan kerugian. Bank syariah memiliki kecenderungan untuk membentuk penyisihan kerugian untuk menyerap kerugian di masa depan (Boulila dkk., 2010). Bank Indonesia melalui PBI No 5/9/2003 tentang Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif (PPAP) bagi bank syariah mewajibkan bank syariah membuat PPAP. PPAP dibentuk sebesar (1) 5% dari aset produktif yang digolongkan dalam perhatian khusus, (2) 15% dari aset produktif yang digolongkan kurang lancar setelah dikurangi nilai agunan, (3) 50% dari aset produktif yang digolongkan diragukan setelah dikurangi nilai agunan dan (4) 100% dari aset produktif yang digolongkan macet setelah dikurangi nilai agunan. Menurut peraturan PBI perhitungan PPAP di hitung dengan PPAP yang telah dibentuk dibagi dengan PPAP yang wajib dibentuk.

42 2. Variabel Dependen Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel independen. Dalam penelitian ini variabel dependen adalah (PDM) Profit Distribution Management. PDM menggambarkan tingkat dimana bank melakukan kewajibannya dalam membagi keuntungan dari hasil usaha kepada deposan simpanan sebagai pemilik modal. Dalam penelitian ini bank syariah melakukan PDM yang mengacu pada suku bunga. Berdasarkan model penelitian Farook dkk. (2009), penelitian ini menggunakan asset spread sebagai metode untuk menghitung PDM yang mengacu pada suku bunga. Asset spread adalah absolute spread antara Return On Asset (ROA) dan average Return On Investment Account Holder (ROIAH) yang merupakan rata-rata return bagi hasil deposan. Asset Spread dapat dirumuskan sebagai berikut: Asset spread = ROA - average ROIAH Rata-rata ROIAH dapat dihitung dengan menggunakan total pendapatan yang harus dibagi dibagi dengan saldo rata-rata instrument bagi hasil deposan dari tabungan, giro dan deposito. Kedua item tersebut dapat dilihat pada Laporan Distribusi Bagi Hasil. average ROIAH =

43 Asset Spread merupakan indikator paling kuat untuk menghitung PDM. Asset spread mempertimbangkan seluruh pendapatan dan beban dan menyediakan spread antara total asset return dari aset bank dan distribusi yang diberikan kepada deposan, dimana semakin tinggi asset spread mengindikasikan adanya pendistribusian laba kepada deposan yang jauh dari asset return. Sehingga hal tersebut memperkuat adanya tindakan PDM yang mengacu pada suku bunga sesuai dengan penelitian Sundararajan (2005) dan Farook dkk. (2009). Tabel 3. 1 Variabel Dan Skala Pengukuran Variabel Indikator Skala Pengukuran Kecukupan Modal (X1) Capital Adequacy Ratio ( CAR ) Rasio CAR x 100% Efektifitas Dana Pihak Ketiga (X2) Financing Deposit Ratio ( FDR ) Rasio FDR = x 100% Resiko Pembiayaan Net Perforning Financing ( NPF ) Rasio NPF= x ( X3 ) 100% Proporsi Pembiayaan Non Investasi Loan Asset to Total Asset Rasio LATA = ( X4 )

44 Proporsi Dana Pihak Ketiga Proporsi Dana Pihak Ketiga Rasio PDPK = ( X5 ) ( PDKP ) Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif ( X6 ) Penyisihan penghapusan Aktiva Produktif (PPAP) Rasio PPAP yang telah dibentuk PPAP yang wajib dibentuk Profit Distribution Management Asset spread Rasio Asset spread = ROA - average ROIAH ( Y1 ) Sumber: Data skunder yang diolah (2013) E. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan penelitian kepustakaan (library research). yaitu dari studi pustaka, dengan me-review jurnal akuntansi, penelitian-penelitian terdahulu yang berkaitan dengan masalah yang diteliti, serta mengeksplorasi laporan-laporan keuangan dari bank syariah. Sumber data yang digunakan diperoleh melalui website Bank Indonesia dan website dari bank-bank sampel. F. Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data sekunder yang bersifat historis yaitu laporan keuangan triwulanan yang telah diterbitkan oleh bank yang bersangkutan selama lima tahun berturut-turut dari periode triwulan I tahun

45 2009 hingga triwulan III tahun 2013 yang selanjutnya diolah lebih lanjut dengan menggunakan SPSS 20. G. Populasi Dan Sampel Populasi adalah sebuah kumpulan dari semua kemungkinan orang-orang, benda-benda, atau ukuran ketertarikan dari hal menjadi perhatian (Mason dan Douglas, 1996). Populasi dalam penelitian ini adalah bank syariah (Bank Unit Syariah/ BUS) yang terdaftar di Bank Indonesia. Sampel adalah suatu porsi atau bagian dari populasi tertentu yang menjadi perhatian (Mason dan Douglas, 1996). Sampel penelitian diambil secara purposive sampling yaitu metode pemilihan sampel pada karakteristik populasi yang sudah diketahui sebelumnya. Adapun sampel dalam penelitian ini, dipilih dengan kriteria-kriteria sebagai berikut: 1. Bank syariah tersebut menerbitkan laporan keuangan triwulanan pada periode 2009-2013 secara konsisten dan telah dipublikasikan di Bank Indonesia. 2. Laporan keuangan yang menggunakan mata uang rupiah. 3. Bank syariah yang memperoleh laba selama periode penelitian.

46 Tabel 3.2 Tabel Penentuan Jumlah Sampel No Keterangan Jumlah Sampel Populasi bank syariah yang tergolong BUS 11 1. Bank syariah yang tidak menerbitkan laporan keuangan (6) triwulanan pada periode 2009-2013 secara konsisten 2. Bank syariah yang tidak menggunakan mata uang rupiah - 3. Bank syariah yang tidak memperoleh laba selama periode penelitian. (2) 4. Sampel penelitian 3 Sampel penelitian (triwulan I 2009 sampai triwulan III 2013 57 Sumber: Data skunder yang diolah (2013) Berdasarkan kriteria tersebut, maka jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 3 bank syariah. Sampel dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 3.3 Daftar Sampel Perusahaan NO Perusahaan KODE 1. Bank Syariah Mandiri BSM 2. Bank Muamalat Indonesia BMI 3. Bank Mega Syariah BMS Sumber: Website Bank Indonesia, (2013) H. Metode Analisis Data Analisis data yang dilakukan adalah analisis kuantitatif yang dinyatakan dengan angka-angka dan perhitungannya menggunakan metode statistik yang dibantu dengan program IBM SPSS 20. Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini

47 yaitu pengujian analisis statistik deskriptif, uji asumsi klasik, uji kesesuaian model, dan uji hipotesis. 1. Analisis Statistik Deskriptif Penelitian ini menggunakan model analisis seperti dalam penelitian Farook dkk. (2009) yaitu analisis statistik deksriptif. Analisis deskriptif akan memberikan gambaran (deskripsi) tentang suatu data, seperti berapa rata-ratanya, deviasi standarnya, varians data tersebut dan sebagainya (Santoso, 2010). 2. Pengujian Asumsi Klasik Penggunaan uji asumsi klasik dimaksudkan agar memperoleh hasil regresi yang bisa dipertanggungjawabkan dan mempunyai hasil yang tidak bias atau Best Linier Unbiased Estimator (BLUE). Asumsi-asumsi yang harus dipenuhi dari pengujian tersebut adalah uji normalitas, uji autokorelasi, uji multikolinearitas dan uji heterokedastisitas a. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel penganggu atau residual memiliki distribusi normal. Data yang terdistribusi normal akan memperkecil kemungkinan terjadinya bias. Pengujian normalitas dalam penelitian ini dengan menggunakan one sample kolmogorovsmirnov test dan analisis grafik histogram dan P-plot. Dalam uji one sample kolmogorov-smirnov test, variabel-variabel yang mempunyai asymp. Sig (2-tailed) di bawah tingkat signifikan sebesar 0,05 maka diartikan

48 bahwa variabel-variabel tersebut memiliki distribusi tidak normal dan sebaliknya (Ghozali, 2007). b. Uji Multikolinearitas Pengujian ini bertujuan apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Multikolinearitas dapat dilihat dari nilai tolerance dan lawannya variance inflation (VIF). Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel independen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Hasil dari pengujian ini dapat dilihat dari nilai VIF menggunakan persamaan VIF = 1 / tolerance. Jika nilai VIF < dari 10 maka tidak terdapat multikolinearitas (Ghozali, 2007: 91). Nilai cut off yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinieritas yaitu nilai tolerance < 0,1 atau sama dengan nilai VIF < 10. c. Uji Autokorelasi Uji Autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linier ada korelasi antara kesalahan penganggu pada periode t dengan kesalahan penganggu pada periode t-1(sebelumnya). Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya. Pengujian ini menggunakan model Durbin Watson (DW-Test). Bila nilai DW lebih besar dari batas atas atau upper bound (du) dan kurang dari (4-du) berarti tidak ada autokorelasi (Ghozali, 2007 : 95).

49 d. Uji Heterokedastisitas Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut Homoskedastisitas, dan jika berbeda disebut Heteroskedastisitas. Uji ini dapat dilakukan dengan menggunakan uji glejser. Uji glejser dilakukan dengan meng-absolutkan nilai residual, kemudian meregreskan nilai absolut tersebut sebagai variabel dependen terhadap variabel independen lainnya. Jika dalam tabel t test tidak ada yang lolos signifikansi, maka bisa dinyatakan bahwa model terbebas dari heteroskedastisitas. Model regresi yang baik jika variance dari residual satu ke pengamatan lain tetap, sehingga diidentifikasi tidak terdapat heteroskedastisitas (Ghozali, 2007 :105) 3. Uji Kesesuaian Model a. Uji Koefisien Determinasi (R2) Pengujian dimaksudkan untuk mengetahui tingkat ketepatan yang paling baik dalam analisa regresi yang dinyatakan dengan koefisien determinasi majemuk (R 2 ). R 2 = 1 berarti independent variable berpengaruh sempurna terhadap dependent variable. Sebaliknya jik R 2 = 0 berarti independent variable tidak berpengaruh terhadap dependent variable. b. Uji Statistik F Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara

50 bersama-sama terhadap variabel dependen (Ghozali, 2006). Cara untuk mengetahuinya yaitu dengan membandingkan nilai F hitung dengan nilai F tabel. Apabila F hitung lebih besar daripada nilai F tabel, maka hipotesis alternative diterima artinya semua variabel independen secara bersama-sama dan signifikan mempengaruhi variabel dependen. Selain itu juga dapat dilihat berdasarkan probabilitas. Jika probabilitas (signifikansi) lebih kecil dari 0,05 (α) maka variabel independen secara bersama-sama (simultan) berpengaruh terhadap variabel dependen. 4. Uji Hipotesis a. Uji Statistik t Uji statistik ini menunjukkan seberapa jauh pengaruh variabel independen secara individual terhadap variabel dependen. Apabila nilai statistik t-hasil perhitungan lebih besar dari t-tabel membuktikan bahwa variabel independen secara individual mempengaruhi variabel independen (Ghozali, 2001:82). Dasar pengambilan keputusan pada uji statistik t adalah sebagai berikut : Jika t (hitung) < t (tabel), dapat disimpulkan bahwa variabel independen secara individual tidak berpengaruh terhadap variabel dependen. Jika t (hitung) > t (tabel), dapat disimpulkan bahwa variabel independen secara individual berpengaruh terhadap variabel dependen. Selain itu uji statistik t dapat dilakukan dengan menggunakan SPSS dengan melihat signifikansi nilai t pada masing-masing variabel dari output yang

51 dihasilkan. Jika nilai t lebih kecil dari (0,05) dapat dikatakan ada pengaruh yang kuat antara kedua variabel. b. Analisis Regresi Berganda Dalam penelitian ini menggunakan model statistik seperti dalam Farook dkk. (2009) yaitu analisis regresi berganda. Analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui keakuratan hubungan antara PDM (variabel dependen) dengan KM, EDPK, RP, PPNI, PDPK, PPAP dan UB sebagai variabel yang mempengaruhi (variabel independen) dengan persamaan : Y = α + β 1 KM + β 2 EDPK + β 3 RP + β 4 PPNI + β 5 PDPK + β 6 PPAP + Ɛ Dimana Y α b1-b8 KM EDPK RP PPNI PDPK PPAP Ɛ = Profit Distribution Management (PDM) = konstanta = koefisien regresi masing-masing variabel = Kecukupan Modal (KM) = Efektivitas Dana Pihak Ketiga (EDPK) = Risiko Pembiayaan (RP) = Proporsi Pembiayaan Non Investasi (PPNI) = Proporsi Dana Pihak Ketiga (PDPK) = Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif (PPAP) = Error