UPAYA MENINGKATKAN DAYA PIKIR ANAK MELALUI PERMAINAN EDUKATIF

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang sangat pesat bagi kehidupan serta organisasi yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Usia dini disebut juga sebagai usia emas atau golden age. Pada masamasa

BAB I PENDAHULUAN. jamak (multiple intelegence) maupun kecerdasan spiritual. yaitu usia 1-6 tahun merupakan masa keemasan (golden age), yang pada

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. oleh mutu pendidikan dari bangsa itu sendiri. Pendidikan yang tinggi akan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pesat dan mendapat perhatian yang luar biasa terutama di negara-negara maju,

BAB I PENDAHULUAN. mencapai hal tersebut, salah satu usaha yang dilakukan adalah mendidik anak

USAHA PENINGKATAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA MELALUI SISTEM TUTORIAL DALAM PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA

BAB I PENDAHULUAN. kembang anak usia lahir hingga enam tahun secara menyeluruh. yang mencakup aspek fisik dan nonfisik dengan memberikan rangsangan

BAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. Undang-undang tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan lebih lanjut. (Pasal 1 ayat 14 menurut UU No. 20 Tahun 2003)

BAB I PENDAHULUAN. Anak usia dini berada pada masa Golden Age (keemasan), sesuai dengan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan berbagai potensi yang dimiliki anak-anak. Upaya

I. PENDAHULUAN. Anak usia dini berada pada rentang usia 0-8 tahun (NAEYC, 1992). Anak usia

BAB I PENDAHULUAN. layanan pendidikan diperoleh setiap individu pada lembaga pendidikan secara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Anak Usia dini adalah sosok individu yang sedang menjalani suatu

BAB I PENDAHULUAN. dapat menemukan potensi tersebut. Seorang anak dari lahir memerlukan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang tepat bagi anak sejak masa usia dini. aspek perkembangan kecerdasan intelektual, emosional, dan spiritual mengalami

BAB I PENDAHULUAN. ada dijalur pendidikan formal. Pendidikan prasekolah adalah pendidikan untuk membantu

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu pendidikan telah berkembang pesat dan terspesialisasi. Salah satu di

I. PENDAHULUAN Latar Belakang. Usia dini merupakan periode awal yang paling penting dan mendasar

BAB I PENDAHULUAN. dalam perwujudan diri individu terutama bagi pembangunan bangsa dan Negara.

BAB I PENDAHULUAN. Karena pada hakikatnya, pendidikan merupakan usaha manusia untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berbangsa dan bernegara. Hal ini terdapat dalam Undang-Undang Nomor 20

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini adalah jenjang pendidikan sebelum pendidikan dasar yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Jurnal Pesona PAUD Vol. 1 No. 1 RATNA JUITA,

BAB I PENDAHULUAN. ditangani, dan tidak akan pernah selesai untuk dikerjakan dari waktu ke

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan sebagai salah satu syarat tujuan pembangunan. Pendidikan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. bahasa, motorik dan sosio emosional. Berdasarkan Pemerdiknas No. 58. Standar Pencapaian perkembangan berisi kaidah pertumbuhan dan

BAB I PENDAHULUAN. memasuki pendidikan lebih lanjut (UU Sisdiknas, bab I pasal I butir 4).

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang mandiri. Begitu pentingnya pendidikan bagi diri sendiri, dan teknologi agar bangsa semakin maju dan berkembang.

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang diharapkan. Sadar pentingnya ketrampilan proses sains pada anak akan semakin

BAB I PENDAHULUAN. masa yang terjadi sejak anak berusia 0 6 tahun. Masa ini adalah masa yang

BAB I PENDAHULUAN. kecerdasan (daya pikir, daya cipta), sosioal-emosional, bahasa dan komunikasi.

BAB I PENDAHULUAN. buruknya masa depan bangsa. Jika sejak usia dini anak dibekali dengan

PERAN PERMAINAN TRADISIONAL DALAM PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI (Studi di PAUD Geger Sunten, Desa Suntenjaya) Iis Nurhayati. STKIP Siliwangi Bandung

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang di perlukan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Undang-Undang Republik Indonesia no. 20 tahun 2003 tentang

BAB I PENDAHULUAN. komponen dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan. Indonesia telah mencanangkan pendidikan wajib belajar yang semula 6 tahun

PENGARUH PERMAINAN KARTU ANGKA TERHADAP PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK DI KELOMPOK B3 RA DEPAG 1 PALU BARAT

BAB I PENDAHULUAN. tumbuh kembang anak pada usia dini akan berpengaruh secara nyata pada

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini menuntut adanya sumber daya manusia yang berkualitas tinggi.

BAB I PENDAHULUAN. dan berfungsi untuk meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia. Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul sehingga nantinya akan

BAB I PENDAHULUAN. sejajar atau menyeluruh agar dapat menghasilkan insan sumber daya manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. memiliki karakteristik yang khas, baik dalam hal sikap, perhatian, minat, dan

BAB I PENDAHULUAN. memberikan rangsangan bagi perkembangan jasmani, rohani (moral dan spiritual), motorik, akal

BAB I PENDAHULUAN. termasuk pembangunan dibidang pendidikan. dalam satu program kegiatan belajar dalam rangka kegiatan belajar dalam

BAB I PENDAHULUAN. Anak usia dini adalah anak yang berada pada rentang usia 0-6 tahun menurut. Undang-Undang Republik Indonesia, dan 0-8 tahun menurut

BAB I PENDAHULUAN. fisik dan psikis yang siap merespon stimulasi yang diberikan oleh. anak perlu diberi stimulasi yang optimal melalui pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. Anak adalah tunas berpotensi, generasi penerus yang merupakan

PENGGUNAAN METODE BERCERITA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BAHASA LISAN PADA ANAK DIDIK KELOMPOK B DI TK AISYIYAH 1 DIBAL NGEMPLAK BOYOLALI

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN ROLET KATA DI TAMAN KANAK KANAK AISYIYAH KUBANG AGAM

BAB I PENDAHULUAN. Anak bukanlah orang dewasa mini. Anak memiliki cara tersendiri untuk. lebih bereksplorasi menggunakan kemampuan yang dimiliki.

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan anak. Masa ini disebut sebagai the golden age, yaitu saat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENINGKATAN KEMAMPUAN MATEMATIKA ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN JAM PINTAR DI TAMAN KANAK - KANAK PEMBINA KEC. BARANGIN SAWAHLUNTO

I. PENDAHULUAN. penting. Pentingnya pendidikan anak sejak usia dini juga didasarkan pada

BAB I PENDAHULUAN. Masa kanak-kanak adalah masa dimana potensi-potensi dipotret. Usia ini

BAB I PENDAHULUAN. dan pertumbuhan anak karena merupakan masa peka dalam kehidupan anak. Masa

PENDAHULUAN. Masing-masing anak memiliki bakat dan potensi yang telah dibawanya dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Anak usia dini merupakan manusia yang memiliki karakteristik yang

BAB I PENDAHULUAN. hasil dari perkembangan di usia-usia dini seseorang. Perkembangan anak pada usia pra-sekolah

I. PENDAHULUAN. anak belajar menguasai tingkat yang lebih tinggi dari aspek-aspek gerakan,

PERBEDAAN KEMATANGAN SOSIAL ANAK DITINJAU DARI KEIKUTSERTAAN PENDIDIKAN PRASEKOLAH (PLAYGROUP)

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) merupakan pendidikan yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas sebagaimana diatur dalam Undang-Undang No.20 tahun 2003

Heny Djoehaeni, Juli 09

BAB 1 PENDAHULUAN. datang. Anak dilahirkan dengan potensi dan kecerdasannya masing-masing.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Anak adalah seorang laki-laki ataupun perempuan yang belum dewasa

BAB I PENDAHULUAN. Penyelenggaraan pembelajaran di Taman Kanak-Kanak merupakan suatu wadah untuk

BAB I PENDAHULUAN. adalah mempersiapkan anak dengan memperkenalkan berbagai pengetahuan, sikap/prilaku,

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yang ditunjukan bagi

Oleh : Badru Zaman, M.Pd PENDIDIKAN GURU ANAK USIA DINI FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. mengingat, berpikir, bahasa, sosial emosional dan fisik, sehingga dalam kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Istilah kognitif sering kali dikenal dengan istilah intelek. Intelek

PERANCANGAN DESAIN INTERIOR TK ISLAM BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. usia ini merupakan usia emas (golden age) yang merupakan masa peka dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENGERTIAN PERENCANAAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. anak menentukan perkembangan anak selanjutnya. Anak usia dini merupakan

BAB I PENDAHULUAN. mendefiniskan pendidikan anak usia dini sebagai. boleh terpisah karena ketiganya saling berkaitan. Aspek kognitif berkaitan dengan

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN TAMAN KANAK-KANAK BERDASARKAN MINAT ANAK (Studi Kasus di TK Negeri Pembina Surakarta) T E S I S.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai perencanaan yang sangat menentukan bagi perkembangan dan

BAB I PENDAHULUAN. dan berlangsung seumur hidup. Oleh karena itu, pendidikan. sistem yang terdiri dari komponen-komponen yang saling berhubungan dan

BAB I PENDAHULUAN. satunya ialah PAUD yang membahas pendidikan untuk anak usia 0-6 tahun.

BAB I PENDAHULUAN. Anak usia dini sebagai pribadi unik yang memiliki masa-masa emas dalam

PERMAINAN GEOMETRI DAPAT MENINGKATKAN KEMAMPUAN MATEMATIKA SEDERHANA PADA ANAK KELOMPOK A RA AL ISLAM KADIPIRO SAMBIREJO SRAGEN TAHUN AJARAN

I. PENDAHULUAN. Setiap anak diberikan berbagai bekal sejak lahir seperti berbagai aspek

BAB 1 PENDAHULUAN. pertumbuhandan perkembangannya.pada usia 0 tahun 8 tahaun merupakan. mengoptimalkan lima aspek perkembangan.

BAB I PANDAHULUAN. kehidupan selanjutnya dan memiliki sejumlah karakteristik tertentu.

BAB I PENDAHULUAN. dilihat dari tiga ciri utama yaitu derajat kesehatan, pendidikan dan. bertumbuh dan berkembang (Narendra, 2005).

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. terhadap apa yang dilihat, didengar, dan dirasakan. Anak seolah-olah tidak

Transkripsi:

UPAYA MENINGKATKAN DAYA PIKIR ANAK MELALUI PERMAINAN EDUKATIF (Sebuah Penelitian Tindakan Kelas di TK Indria Putra II Semanggi Tahun Ajaran 2010/2011) SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Disusun oleh : NURLAILI ALFIYANTI A 520085042 PENDIDIKAN ANAK USIA DINI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2010

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anak merupakan sosok individu sebagai makluk sosiokultural yang sedang mengalami proses perkembangan yang sangat fundamental bagi kehidupan serta oragnisasi yang merupakan satu kesatuan jasmani dan rohani yang utuh dengan segala struktur dan perangkat biologis dan psikologisnya sehingga menjadi sosok unik. Anak mengalami suatu proses perkembangan yang fundamental berarti dalam arti bahwa pengalaman perkembangan pada masa uasia dini dapat memberikan pengaruh yang kuat dan berjangka waktu lama sehingga melandasi proses perkembangan anak selanjutnya. Setiap anak memiliki sejumlah potensi, baik potensi fisik, biologis, kognisi maupun sosio emosi. Anak mengalami perkembangan sangat pesat sehingga membutuhkan pembelajaran yang aktif dan energik (Solehuddin,1997:27). Usia pra sekolah merupakan suatu fase yang sangat penting dan berharga, yang merupakan masa pembentukan dalam periode kehidupan manusia. Masa anak sering dipandang sebagai masa emas (golden age) bagi penyelenggaraan pendidikan. Masa anak merupakan fase yang sangat fundamental bagi perkembangan individu, karena fase ini terjadinya peluang yang sangat besar untuk pembentukan dan pengembangan pribadi seseorang. Jika orang dewasa mampu menyediakan suatu taman yang dirancang sesuai dengan potensi dan bawaan anak, maka mereka akan berkembang secara 1

2 wajar. Masa ini hendaknya dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk mengejar prestasi, tetapi untuk mengembangkan sikap dan minat belajar serta berbagai potensi dan kemampuan dasar anak (Johnson dalam Tadkiroatun Musfiroh). Lingkungan sekolah, sebagai salah satu lembaga pendidikan memegang peranan penting dalam menyiapkan generasi penerus. Proses pendidikan di sekolah dilaksanakan dalam bentuk belajar mengajar. Keefektifan daya serap anak didik terhadap kegiatan yang sulit dan rumit dengan bantuan alat. Kemampuan kognitif anak dapat dilihat dari keaktifannya dan kemandiriannya maupun kemampuannya dalam pembelajaran. Melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan tujuan dapat meningkatkan kemampuan kognitif anak bukanlah hal yang mudah. Banyak ditemukan anak yang masih enggan untuk belajar. Proses pembelajaran yang efektif, menyenangkan, menarik, dan bermakna bagi anak dipengaruhi oleh berbagai unsur, antara lain guru yang memahami secara utuh hakikat, sifat, karakteristiknya. Metode pembelajaran yang berpusat pada kegiatan, sarana belajar yang memadai juga menyenangkan. Alat permainan anak yang menarik dan menyenangkan, tersedianya berbagai sumber belajar yang mendorong anak untuk belajar. Secara khusus, tersedianya berbagai sumber belajar akan mendukung penciptaan kondisi belajar anak yang menarik dan menyenangkan. Bagi anak-anak menurut para ahli bermain memiliki fungsi dan manfaat yang sangat penting. Bagi mereka, bermain bukan terpenuhi permainannya, tetapi anak merasa senang dengan permainan itu. Jika tidak,

3 menurut Conny R. Semiawan (dalam Tadkiroatun Musfiroh), ada satu tahapan perkembangan yang berfungsi kurang baik yang akan terlihat kelak jika si anak sudah menjadi remaja. Catron dan Allen (dalam Tadkiroatun Musfiroh) mengatakan bahwa bermain merupakan wahana yang memungkinkan anakanak berkembang optimal. Bermain secara langsung mempengaruhi seluruh wilayah dan aspek perkembangan anak. Kegiatan bermain memungkinkan anak belajar tentang diri mereka sendiri, orang lain dan lingkunganya. Kegiatan bermain bagi anak adalah bebas untuk berimajinasi, bereksplorasi dan menciptakan sesuatu. Menurut Bloom proses belajar baik di sekolah maupun di luar sekolah menghasilkan 3 pemberitahuan kemampuan yang dikenal sebagai toxonomy bloom yaitu kemampuan kognitif, kemampuan afektif dan kemampuan psikomotorik (Sunarto dan Agung Hartono dalam kumpulan makalah workshop). Berdasarkan kurikulum berbasis kompetensi 2004, terdapat dua program pembelajaran yang perlu dikembangkan yaitu pembentukan perilaku dan pengembangan kemampuan dasar. Pembentukan perilaku terdiri dari 4 aspek yaitu moral dan nilai-nilai agama, sosial, emosional dan kemandirian, sedangkan pengembangan kemampuan dasar juga terdiri dari 4 aspek yaitu kemampuan berbahasa, kognitif, fisik/motorik dan seni. Peneliti melakukan pengamatan terhadap permasalahan yang terjadi di TK Indria Putra II Semanggi Surakarta, bahwa salah satu kecerdasan yang harus digali adalah daya pikir anak kelompok B2 yang berjumlah 26 anak yang masih rendah. Hal ini dapat dilihat dari beberapa indikator yaitu:

4 a. Mengelompokkan benda dengan berbagai cara menurut ciri-ciri tertentu misal; menurut warna, bentuk, ukuran, jenis dan lain-lain hanya 15 anak yang bisa mengerjakannya dari 26 anak didik. b. Menyusun benda dari besar kecil hanya 7 anak yang bisa mengerjakannya dari 26 anak didik. c. Mengelompokkan benda 3 dimensi yang berbentuk geometri hanya 14 anak yang bisa mengerjakannya dari 26 anak didik. d. Memasangkan bentuk geometri dengan benda 3 dimensi yang bentuknya sama hanya 16 anak yang bisa mengerjakannya dari 26 anak didik. e. Memperkirakan urutan berikutnya setelah melihat bentuk lebih dari 3 pola yang berurutan hanya 12 anak yang bisa mengerjakannya dari 26 anak didik. Daya pikir sangat penting diajarkan pada anak didik karena apabila daya pikir anak dikembangkan dengan baik maka akan menjadi penerus bangsa yang cerdas. Apabila daya pikir anak tidak dikembangkan dengan baik maka anak akan menjadi pasif dalam menghadapi sesuatu. Pengembangan daya pikir anak bertujuan mengembangkan kemampuan berpikir anak untuk dapat mengolah perolehan belajarnya, dapat menemukan bermacam-macam alternatif pemecahan masalah, membantu anak untuk mengembangkan kemampuan logika matematiknya dan pengetahuan akan ruang dan waktu, serta mempunyai kemampuan untuk memilah-milah, mengelompokkan serta mempersiapkan pengembangan kemampuan berpikir yang teliti.

5 Permasalahan yang terjadi pada anak perlu mendapat perhatian dari kita semua. Guru dapat mengajarkan daya pikir anak melalui metode, media yang menarik dan kegiatan pembelajaran di sekolah, sehingga anak dapat menerima pembelajaran dengan senang dan nyaman. Apabila guru dalam menyampaikan pembelajaran dengan metode dan media yang tidak menarik bagi anak maka anak akan merasa bosan dalam menerima pembelajaran dan kegiatan yang disampaikan tidak akan diserap dengan baik oleh anak didik. Berdasarkan permasalahan yang ada peneliti merasa tertarik untuk menerapkan permainan edukatif berupa puzzle untuk meningkatkan daya pikir anak. Puzzle dapat diimplementasikan pada pembelajaran daya pikir anak karena pada dasarnya anak-anak sangatlah menyukai permainan-permainan, salah satunya puzzle. Melalui puzzle anak akan dapat mempelajari sesuatu yang rumit serta anak akan berpikir bagaimana puzzle ini dapat tersusun dengan rapi. Kognitif merupakan suatu proses dan produk pikiran untuk mencapai pengetahuan yang berupa aktifitas mental seperti mengingat, mengsimbolkan, mengkategorikan, memecahkan masalah, menciptakan dan berfantasi. Perkembangan kognitif sendiri adalah perkembangan kemampuan atau kecerdasan otak anak, kemampuan kognitif berkaitan dengan pengetahuan kemampuan berpikir dan kemampuan memecahkan masalah. Kemampuan kognitif juga erat hubunganya siswa dapat berpikir, karena tanpa kemampuan kognitif mustahil siswa tersebut dapat memahami materi-materi kegiatan yang

6 disajikan kepadanya, upaya pengembangan kognitif terarah, baik oleh orangtua maupun guru sangat penting. Bermain memang identik dengan dunia anak terutama di usia dini, oleh karena itu para pakar psikologi perkembangan anak banyak menciptakan metode metode bermain kreatif untuk menunjang pertumbuhan aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik anak usia dini. Hampir semua pakar pendidikan anak usia dini, bahkan pakar filosofi terdahulu mereka telah membenarkan metode bermain sambil belajar, karena dunia anak identik dengan bermain. Hal ini diperlukan metode yang paling efektif untuk mengembangkan aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik anak tidak lain adalah melalui permainan permainan yang cerdas dan mengasyikkan. Salah satu sumber belajar yang luas dalam pembelajaran anak TK adalah alat permainan yang menarik dan menyenangkan bagi anak. Dunia anak tidak dapat dilepaskan dari dunia bermain dan hampir semua kegiatan anak bermain menggunakan alat permainan. Alat permainan ini tidak dapat dipisahkan dari kebutuhan anak. Guru TK hendaknya memiliki pemahaman yang baik tentang alat permainan yang digunakan untuk pembelajaran di TK. Alat permainan ini selain untuk pembelajaran di TK, alat permainan ini selain untuk memenuhi kebutuhan naluri bermain anak jugasebagai sumber belajar yang sangat diperlukan untuk mengembangkan aspek aspek perkembangan anak TK. Aspek aspek perkembangan tersebut hendaknya dikembangkan secara serempak sehingga anak lebih siap menghadapi lingkungannya dan mengikuti jenjang pendidikan yang lebih tinggi (Ismail, 2006: 3).

7 Guru TK juga sebaiknya memiliki kemampuan merancang alat permainan untuk pembelajaran di TK. Alat permainan yang dirancang dengan baik akan lebih menarik anak daripada alat permainan yang tidak didesain dengan baik. Anak TK biasanya menyukai alat permainan dengan bentuk yang sederhana dan tidak rumit dan berwarna terang. Salah satu contoh permainan yang menarik yaitu permainan puzzle, karena puzzle dapat meningkatkan daya pikir anak. Dunia anak adalah dunia bermain yang penuh keceriaan dan canda tawa. Keceriaan itu terbesit di wajah anak anak yang sedang mengalami pertumbuhan baik dari segi kognitif, afektif, maupun psikomotoriknya melalui aktivitas bermain yang dikemas secara edukatif pada dasarnya anak anak sedang belajar banyak tentang permainan. Anak anak yang sedang bermain pada hakekatnya sedang belajar tentang banyak hal. Setiap permainan yang disuguhkan di TK memiliki sisi edukatif tersendiri. Tanpa disadari anak anak telah belajar banyak hal dengan cara bermain. Pentingnya pendidikan anak usia dini terutama melalui metode metode permainan edukatif bertujuan untuk mengembangkan aspek kepribadian anak. Permainan permainan edukatif juga dapat menopang pertumbuhan aspek fisik anak. Pendidikan anak usia dini melalui metode bermain sambil belajar dipandang sangat urgent apalagi anak adalah permata hati yang amat mahal harganya. Anak merupakan generasi penerus dimasa yang akan datang sehingga pertumbuhannya baik aspek fisik maupun kepribadian (mentalnya) perlu diarahkan sejak dini.

8 Metode/pendekatan belajar juga mempunyai pengaruh cukup besar dalam kegiatan belajar mengajar sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar anak. Salah satu pendekatan/metode yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar tersebut adalah melalui permainan. Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti menyusun judul : Upaya Meningkatkan daya pikir anak melalui permainan edukatif di TK Indria Putra II Semanggi. B. Identifikasi Masalah Uraian latar belakang masalah di atas maka dapat diidentifikasikan sebagai berikut : 1. Kurangnya perhatian anak saat menerima pembelajaran. 2. Daya pikir anak yang menurun. 3. Kurangnya fasilitas permainan untuk pembelajaran bagi anak C. Pembatasan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah di atas dalam penelitian ini hanya dibatasi pada masalah peningkatan daya pikir anak kelompok B2 melalui permainan edukatif berupa puzzle di TK Indria Putra II Semanggi tahun ajaran 2010/2011.

9 D. Rumusan Masalah Berdasarkan pembatasan masalah di atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah dengan permainan edukatif berupa puzzle dapat meningkatkan daya pikir anak? E. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui permainan edukatif berupa puzzle dapat meningkatkan daya pikir anak. F. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat baik secara teoritik maupun secara praktis 1. Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan para pendidik khususnya pendidik TK dalam mencari bahan bahan permainan edukatif demi aktivitas bermaian anak untuk membangkitkan kecerdasan anak. 2. Manfaat Praktis a. Bagi orang tua Mempertimbangkan bermain sebagai sarana belajar anak menjadikan orang tua lebih selektif dalam memilihkan jenis aktivitas bermain yang dapat digunakan anak anaknya. Hasil penelitian ini diharpkan dapat

10 membuka mata hati suara orang tua untuk dapat mengetahui tentang pentingnya permainan bagi anak. b. Bagi Pendidik Pendidik terutama pendidik di TK akan lebih kreatif dalam menggunakan alat alat bermain untuk membangkitkan kecerdasan anak didiknya.