BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kharissa Probosiwi, 2013

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu unsur yang memiliki peranan penting

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan individu dan perkembangan masyarakat, selain itu pendidikan

2015 PENGUASAAN PENGETAHUAN PEMBUATAN BATIK CAP PADA PESERTA DIDIK SMKN 14 BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ghea Anggraini, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Enggis Kartikawati, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seni adalah karya cipta manusia yang memiliki nilai estetika dan artistik.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Aura Santika Pratiwi, 2013

Jurnal FamilyEdu. Penguasaan Pengetahuan Pembuatan Batik Tulis Pada Peserta Didik SMKN 14 Bandung

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan termasuk dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Lutfia, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah Menengah Kejuruan merupakan bentuk pendidikan menengah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Eka Purwanti Febriani, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Pelaksanaan pembangunan di Indonesia menitikberatkan pada peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas sumber daya manusia ditentukan oleh tingkat pengetahuan dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. bangsa lain di dunia. Kualitas manusia Indonesia tersebut dihasilkan melalui

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Peningkatan sumber daya manusia (SDM) merupakan faktor yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PENDAHULUAN Latar belakang masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Peranan pendidikan di negara Indonesia menitikberatkan pada peningkatan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Gustini Yulianti, 2013

BAB I PENDAHULUAN. kerja dan mengembangkan sikap professional dalam bidang keahlianyang. maupun melalui jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu cara untuk meningkatkan sumber daya

2014 MANFAAT HASIL BELAJAR MEMBUAT CAKE, GATEAUX

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. yang bertanggung jawab terhadap penyediaan Sumber Daya Manusia (SDM)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Syafrida Eliani, 2013

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional dapat tercapai. Adapun upaya peningkatan kualitas SDM. tersebut adalah melalui ilmu pengetahuan dan teknologi.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah faktor utama untuk meningkatkan kualitas sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu unsur penting yang memiliki peran dalam

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia berkembang dengan sangat

BAB I PENDAHULUAN. mengarahkan pengembangan dan pemberdayaan Sumber Daya Manusia (SDM)

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dilaksanakan dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas. (SDM). Salah satu SDM yang diharapkan adalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tata boga merupakan pengetahuan di bidang boga (seni mengolah masakan) yang

BAB I PENDAHULUAN. bertambah. Hal ini terlihat pada tuntunan dalam menjalankan profesi / pekerjaan,

2015 MANFAAT HASIL BELAJAR MENYEDIAKAN LAYANAN ROOM SERVICE PADA KESIAPAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI SMK ICB CINTA WISATA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Angga Triadi Efendi, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pengolahan data hasil tes dan angket mengenai Kontribusi Hasil Belajar

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha pokok dalam peningkatan kecerdasan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

2015 MANFAAT HASIL PELATIHAN MANIPULATING FABRIC SEBAGAI KESIAPAN MEMBUKA USAHA AKSESORIS

ANALISIS KUALITAS HASIL PRAKTIK DESAIN SULAMAN BERWARNA PADA MATA KULIAH DESAIN HIASAN

BAB I PENDAHULUAN. kompleksitas zaman. Salah satu cara untuk meningkatkan kualitas

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu faktor penting untuk menjamin. pelaksanaan pembangunan serta dalam menghadapi era globalisasi.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia

BAB I PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia dalam suatu bangsa atau negara. Sebagaimana

DAFTAR ISI...i TUJUAN PROGRAM KEAHLIAN...1 STANDAR KOMPETENSI KEAHLIAN...2 PROFIL KOMPETENSI LULUSAN Kompetensi Umum...7

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu aspek utama suksesnya program

DAFTAR ISI... i TUJUAN PROGRAM KEAHLIAN...1 STANDAR KOMPETENSI KEAHLIAN...2 PROFIL KOMPETENSI LULUSAN Kompetensi Umum...5

MATA PELAJARAN : KETERAMPILAN JENJANG PENDIDIKAN : SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA)

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu wujud kebudayaan manusia, dimana

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan nasional dilaksanakan melalui tiga jalur yaitu pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan penting dalam menciptakan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan, dan fisik dalam kehidupan sosial; 3. Standar minimal pengetahuan dan keterampilan khusus dasar;

BAB I PENDAHULUAN. [Type text]

BAB I PENDAHULUAN. dirancang dan dilaksanakan selaras dengan kebutuhan pembangunan yang

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini bangsa Indonesia sedang melaksanakan pembangunan di segala

PENERAPAN HASIL BELAJAR DESAIN HIASAN BUSANA PADA PEMBUATAN HIASAN LEKAPAN ADIBUSANA

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang dinamis dan syarat akan perkembangan, oleh karena itu

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu aspek utama suksesnya program

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah bidang yang sangat penting terutama di Negara. berkembang seperti Indonesia, karena pendidikan yang berintegritas

KISI- KISI SOAL UJI KOMPETENSI AWAL SERTIFIKASI GURU TAHUN 2012

MANFAAT HASIL PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) SEBAGAI KESIAPAN GURU PRODUKTIF

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan praktek atau pengalaman tertentu. Menurut Witherington (Sudrajat,

BAB I PENDAHULUAN. Manusia (SDM) melalui kegiatan pembelajaran dan pendidikan merupakan proses

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu unsur yang sangat penting dalam membentuk

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas sebagai modal bagi pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini maju sangat

BAB I PENDAHULUAN. Scoreboard (2009), dituntut untuk memiliki daya saing dalam dunia usaha internasional.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Dunia pendidikan saat ini memegang peranan penting dalam kelangsungan

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan tujuan pendidikan secara umum. peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan pendidikan adalah menciptakan seseorang yang berkualitas dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah Menengah Kejuruan kelompok pariwisata merupakan kelompok

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada hakekatnya adalah upaya meningkatkan kualitas hidup

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sekolah sebagai suatu institusi atau lembaga pendidikan merupakan sarana

BAB I PENDAHULUAN. ketrampilan yang di perlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Nur Akmalia, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan di Indonesia terus menerus dilakukan dalam segala bidang

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dalam era informasi saat

BAB I PENDAHULUAN. Tuntutan sumber daya manusia yang memiliki kompetensi sesuai dengan

BAB I PENDAHULUAN. Hilda Nur Fadilah,2013 MANFAAT HASIL BELAJAR BUSANA PENGANTIN SEBAGAI KESIAPAN MEMBUKA USAHA BUSANA PENGANTIN

MATA PELAJARAN : KETERAMPILAN JENJANG PENDIDIKAN : SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP)

BAB I PENDAHULUAN. mundurnya suatu bangsa. Serta membantu perkembangan dan kelangsungan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan dihadapkan pada tantangan-tantangan yang berat khususnya dalam

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah Menengah Kejuruan merupakan bentuk pendidikan menengah yang menyelenggarakan dan mempersiapkan peserta didik untuk memasuki lapangan kerja dan mengembangkan sikap profesional. Berdasarkan Undang-Undang RI No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab VI Pasal 15 melalui tiga jalur yaitu formal, informal dan nonformal. Pendidikan formal yaitu jalur pendidikan yang dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang mulai dari pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi atau perguruan tinggi. Sekolah menengah kejuruan (SMK) yaitu...pendidikan kejuruan merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu. Secara khusus, tujuan pendidikan di SMK adalah memberikan bekal kompetensi keahlian kepada peserta didik untuk bekerja dalam bidang yang spesifik. Sekolah Menengah Kejuruan juga berfungsi untuk mendidik peserta didik menjadi mandiri, produktif, mampu berkompetisi, memiliki sikap professional, dan sikap wirausaha dalam keahlian yang dipelajarinya. Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 14 Bandung yang selanjutnya disingkat SMKN 14 Bandung terdiri dari berbagai program keahlian yang dibinanya, salah satunya adalah Program Keahlian Kriya. Program keahlian kriya yang dikembangkan khususnya di SMKN 14 Bandung meliputi Kriya Kayu, Kriya Logam, Kriya Kulit, Kriya Keramik, dan Kriya Tekstil. Tujuan Program Keahlian Desain dan Produksi Kriya Kayu secara umum mengacu pada isi Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UU SPN) pasal 3 mengenai Tujuan Pendidikan Nasional dan penjelasan pasal 15 yang menyebutkan bahwa pendidikan kejuruan merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu. Secara khusus tujuan

2 Program Keahlian Kriya Kayu adalah membekali peserta didik dengan keterampilan, pengetahuan dan sikap agar kompeten menurut silabus, yaitu: 1. Mengolah bahan dasar atau material kayu menjadi suatu produk baru melalui proses pengerjaan, pembahanan, pengolahan dan penyelesaian akhir atau finising. 2. Terampil menggunakan permesinan yang dipakai dalam membuat produk kerajinan kayu. 3. Mencetak pengrajin terampil yang berorientasi pada pemenuhan produk eksport. Membuat produk kayu dengan teknik ukir merupakan standar kompetensi yang harus dikuasai oleh peserta didik Program Studi Desain dan Produk Kriya Kayu. Sesuai dengan kompetensi dasar, tercantum dalam kurikulum Program Keahlian Desain dan Produksi Kriya Kayu SMKN 14 Bandung, yaitu memperlajari berbagai motif ukir, peralatan ukir kayu, menggunakan peralatan ukir kayu, menggambar benda bentuk ukiran, membuat benda ukiran geometris, membuat ukiran motif tradisional. Dalam kegiatan praktek ukir kayu tidak hanya menerapkan kemampuan dalam mengolah produk saja, tetapi didalamnya di tuntut harus menerapkan gambar ornamen agar terciptanya ukir kayu yang indah dan bernilai estetik. Ukir kayu merupakan kesatuan yang tidak terlepas dari kegiatan gambar ornamen, sehingga dasar pengetahuan gambar ornamen merupakan hal yang mutlak diterapkan dalam kegiatan praktek ukir kayu Karya kerajinan ukir kayu biasanya menggunakan teknik pembuatannya dengan cara mengukir. Penciptaan karya-karya kerajinan ukir kayu diawali dengan proses merancang desain yang akan diterapkan pada ukir kayu dengan penyusunan prinsip dan unsur desain, sehingga terbentuk pertalian unsur yang bermakna antara aspek bentuk, fungsi dan aspek hias. Di samping itu juga harus memiliki keterampilan mengukir yang kreatif untuk menghasilkan karya yang baik, menarik serta memiliki makna dan nilai estetika yang tinggi sekaligus bermanfaat dalam

3 kehidupan masyarakat. Suatu karya kerajinan seni ukir kayu akan lebih indah apabila diterapkan unsur-unsur penghias seperti ornamen. Menganalisis karya kerajinan ukir kayu harus memperhatikan proses pelaksanaan penilaian. Pelaksanaan penilaian peserta didik diarahkan untuk mengukur dan menilai performansi peserta didik yang berkaitan dengan aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap, baik secara langsung maupun secara tidak langsung yaitu melalui bukti hasil belajar sesuai dengan kriteria unjuk kerja. Hasil pengamatan sementara yang dilakukan penulis pada penerapan ornamen pada hasil kerajinan ukir kayu yang dibuat oleh peserta didik masih banyak yang belum menerapkan kaidah-kaidah ornamen tradisional dan melihat dari hasil penilaian pada guru mata diklat masih banyak peserta didik yang mendapatkan nilai dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal atau KKM, oleh penulis ini dianggap sebagai suatu masalah dimana masih banyak peserta didik yang belum optimal dalam menerapkan pengetahuan menggambar ornamen yang tepat pada karya kerajinan ukir kayu. Pada kriteria penilaian ujian praktek kejuruan peserta didik dituntut untuk menghasilkan karya kerajinan ukir kayu dengan ornamen yang bagus yaitu sesuai dengan kaidah-kaidah yang ada pada ornamen tradisional. Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, peneliti sebagai mahasiswa program studi Pendidikan Kesejahteraan Keluarga yang mempelajari tentang kerajinan ukir, termotivasi untuk melakukan penelitian tentang analisis ornamen pada kerajinan ukir kayu hasil praktek peserta didik di SMKN 14 Bandung. B. Batasan Masalah Batasan dalam penelitian ini kerap diperlukan untuk mengarahkan dan menyempitkan cangkupannya. Agar masalah tidak terlalu luas, penulis membuat batasan yang dijadikan pedoman yang mengarahkan masalah sesuai dengan tujuan penelitian. Batasan masalah dalam penelitian ini adalah menganalisis ornamen pada kerajinan ukir kayu hasil praktek peserta didik di SMKN 14 Bandung.

4 C. Identifikasi dan Rumusan Masalah 1. Identifikasi Masalah a. Lemahnya kemampuan peserta didik dalam menggambar ornamen. b. Peserta didik belum maksimal dalam menerapkan pengetahuan ornamen yang sesuai dengan kaidah-kaidah ornamen tradisional yang diterapkan pada hasil karya kerajianan ukir kayu. 2. Rumusan Masalah Perumusan masalah menurut Sugiyono (2009:55) merupakan Suatu pertanyaan yang akan dicarikan jawabannya melalui pengumpulan data. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana hasil analisis ornamen pada kerajianan ukir kayu hasil praktek peserta didik di SMKN 14 Bandung?. D. Tujuan Penelitian Tujuan merupakan pedoman bagi peneliti untuk menentukan arah dan usaha yang tepat guna mencapai tujuan dalam penelitian. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitan ini terdiri dari tujuan umum dan tujuan khusus 1. Tujuan umum: Memperoleh gambaran tentang analisis penerapan ornamen tradisional pada ukir kayu yang diterapkan peserta didik di SMKN 14 Bandung. 2. Tujuan khusus: Memperoleh data tentang analisis penerapan ornamen tradisional pada ukir kayu meliputi penerapan unsur pilin, angkup, endong, trubusan, sunggar, jambul, ceplok, dan lung.

5 E. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada berbagai pihak, terutama bagi: 1. Secara teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya pengembangan keilmuan tentang ornamen pada karya kerajinan ukir kayu bagi peserta didik. 2. Secara praktis Diharapkan sebagai masukan bagi pihak yang diberikan saran dalam upaya meningkatkan nilai pada pelaksanaan ukir kayu dan pengembangan materi pembelajaran dan proses pembelajaran pada mata diklat menggambar ornamen sebagai kesiapan penerapan pada karya kerajinan ukir kayu. Bagi penulis penelitian ini merupakan sarana untuk mendapatkan pengalaman dalam mengerjakan karya ilmiah menganalisis karya kerajinan ukir kayu, dan juga sebagai sarana pengetahuan dan pengalaman bidang keahlian. F. Struktur Organisasi Skripsi Skripsi ini disusun ke dalam 5 bab yang di dalamnya berisi mengenai. Bab I :Pendahuluan Berisi kajian latar belakang penelitian, identifikasi dan rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, serta struktur organisasi skripsi. Bab II : Kajian Teori Menampilkan kajian teori tentang pengertian ornamen dan ornamen tradisional yang mendasari pada permasalahan. Bab III : Metode Penelitian Menampilkan kajian tentang lokasi, populasi dan sampel penelitian, metode penelitian, definisi operasional, Instrumen Penelitian, teknik pengumpulan dan pengolahan data penelitian, analisis data.

6 Bab VI : Hasil Penelitian dan Pembahasan Hasil Penelitian Berisi sajian pengolahan hasil penelitan dan pembahasan hasil penelitian. Bab V : Kesimpulan dan Saran Menampilkan simpulan dari hasil penelitian dan saran-saran yang ditujukan pada SMKN 14 Bandung, mahasiswa PKK, dan penelitian selanjutnya.