ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI PADI SAWAH DI DESA SIDERA KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI JAGUNG DI DESA LABUAN TOPOSO KECAMATAN LABUAN KABUPATEN DONGGALA

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI PADI SAWAH DI DESA LAANTULA JAYA KECAMATAN WITAPONDA KABUPATEN MOROWALI

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI PADI SAWAH DI DESA KARAWANA KECAMATAN DOLO KABUPATEN SIGI

ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH DI DESA SIDONDO 1 KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

ANALISIS KELAYAKAN USAHA TAMBAK BANDENG DI DESA DOLAGO KECAMATAN PARIGI SELATAN KABUPATEN PARIGI MOUTONG

ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI NANAS DI DESA DODA KECAMATAN KINOVARO KABUPATEN SIGI

ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH DI DESA BONEMARAWA KECAMATAN RIOPAKAVA KABUPATEN DONGGALA

EFISIENSI FAKTOR PRODUKSI DAN PENDAPATAN PADI SAWAH DI DESA MASANI KECAMATAN POSO PESISIR KABUPATEN POSO

e-j. Agrotekbis 2 (2) : , April 2014 ISSN :

ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI JAGUNG MANIS PADA KELOMPOK TANI SUKAMAJU I DI DESA BULUPONTU JAYA KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

PENGARUH IRIGASI TERHADAP PRODUKSI USAHATANI PADI SAWAH DI DESA SIDERA KECAMATAN SIGI BIROMARU

ANALISIS TITIK IMPAS USAHATANI KEDELAI

ANALISIS PRODUKSI USAHATANI JAGUNG DI DESA OLOBOJU KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

ANALISIS PENDAPATAN PETANI PENGGARAP PADA USAHATANI PADI SAWAH DI DESA KALEKE KECAMATAN DOLO BARAT KABUPATEN SIGI

ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI BAWANG MERAH LOKAL PALU DI DESA OLOBOJU KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAHDI DESA JONO OGE KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

ANALISIS PENDAPATAN DAN POLA KELEMBAGAAN PEMASARAN USAHATANI CABAI RAWIT DI DESA SUNJU KECAMATAN MARAWOLA KABUPATEN SIGI

Faidah, Umi., dkk. Faktor-faktor Yang...

ANALISIS USAHA TANI BEBERAPA VARIETAS PADI DENGAN MENGGUNAKAN REVENUE COST RATIO (R/C RATIO) Untari 1) ABSTRACT PENDAHULUAN

ANALISIS SENSITIVITAS PENDAPATAN USAHATANI KAKAO DI DESA BURANGA KECAMATAN AMPIBABO KABUPATEN PARIGI MOUTONG

PENDAPATAN USAHATANI KACANG TANAH DI DESA TAGAWITI KECAMATAN ILE APE KABUPATEN LEMBATA

J. Agroland 24 (1) : 1-9, April 2017 ISSN : X E-ISSN :

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI PADI SAWAH DI DESA SIDONDO 1 KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

ANALISIS PENDAPATAN DAN PEMASARAN USAHATANI SEMANGKA DI DESA MARANATHA KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI BAWANG MERAH DI KECAMATAN ANGGERAJA KABUPATEN ENREKANG

ANALISIS PENPAPATAN DAN KELAYAKAN USAHA INDUSTRI TAHU DANI DI KOTA PALU. Income and Worthiness Analysis of Industrial Enterprises Tofu Dani in Palu

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI SEMANGKA DI DESA MARANATHA KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

EFISIENSI USAHATANI PADI BERAS HITAM DI KABUPATEN KARANGANYAR

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI PADI SAWAH DI DESA SINEI KECAMATAN TINOMBO SELATAN KABUPATEN PARIGI MOUTONG

ANALISIS PENDAPATAN DAN EFISIENSI BIAYA USAHATANI TEMBAKAU MAESAN 2 DI KABUPATEN BONDOWOSO

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI CABAI RAWIT DI DESA SUNJU KECAMATAN MARAWOLA KABUPATEN SIGI

KONTRIBUSI USAHATANI PADI SAWAH TERHADAP PENDAPATAN USAHATANI KELUARGA DI DESA OGOAMAS II KECAMATAN SOJOL UTARA KABUPATEN DONGGALA

ANALISIS USAHATANI JAGUNG (Zea Mays L) (Suatu kasus di Desa Pancawangi Kecamatan Pancatengah Kabupaten Tasikmalaya)

ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI BAWANG MERAH LOKAL TINOMBO DI DESA LOMBOK KECAMATAN TINOMBO KABUPATEN PARIGI MOUTONG

ANALISIS PENDAPATAN DAN EFISIENSI USAHATANI PADI SAWAH DI DESA KOTA BANGUN KECAMATAN KOTA BANGUN

ANALYSIS OF COST EFFICIENCY AND CONRTIBUTION OF INCOME FROM KASTURI TOBACCO, RICE AND CORN TO THE TOTAL FARM HOUSEHOLD INCOME

ANALISIS BIAYA, PENDAPATAN DAN FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENDAPATAN USAHATANI PADI DI KABUPATEN PRINGSEWU

Reza Raditya, Putri Suci Asriani, dan Sriyoto Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu ABSTRACT

I. PENDAHULUAN. Pangan merupakan kebutuhan yang mendasar (basic need) bagi setiap

I. PENDAHULUAN. perekonomian nasional. Peran terpenting sektor agribisnis saat ini adalah

I. PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara beriklim tropis mempunyai potensi yang besar

I. PENDAHULUAN. melalui perluasan areal menghadapi tantangan besar pada masa akan datang.

JIIA, VOLUME 5 No. 1 FEBRUARI 2017

BESARNYA KONTRIBUSI CABE BESAR (Capsicum annum L) TERHADAP PENDAPATAN PETANI PADI (Oryza sativa L) DI KELURAHAN BINUANG

PENGARUH SISTEM PENGELOLAAN USAHATANI CABAI MERAH TERHADAP JUMLAH PRODUKSI DAN TINGKAT PENDAPATAN

Oleh : DEDI DJULIANSAH DOSEN PRODI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SILIWANGI

ANALISIS TITIK PULANG POKOK USAHATANI BAWANG MERAH (Allium ascolinicum L) VARIETAS LEMBAH PALU DI KELURAHAN TAIPA KECAMATAN PALU UTARA KOTA PALU

BAB I. PENDAHULUAN. adalah mencukupi kebutuhan pangan nasional dengan meningkatkan. kemampuan berproduksi. Hal tersebut tertuang dalam RPJMN

ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH METODE SYSTEM OF RICE INTENSIFICATION DI KECAMATAN SINDUE KABUPATEN DONGGALA

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI USAHATANI JAGUNG DI KECAMATAN SINDUE KABUPATEN DONGGALA

e-j. Agrotekbis 1 (3) : , Agustus 2013 ISSN :

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH

ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH DENGAN POLA JAJAR LEGOWO DI DESA LAANTULA JAYA KECAMATAN WITAPONDA KABUPATEN MOROWALI

III. METODE PENELITIAN. Metode dasar penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data

ANALISIS USAHATANI UBI KAYU (Manihot esculenta) ABSTRAK

SKRIPSI MUTIARA VIANI SINAGA

ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH METODE TANAM BENIH LANGSUNG DI DESA ASTINA KECAMATAN TORUE KABUPATEN PARIGI MOUTONG

ANALISIS USAHATANI PADI SAWAH DI DESA KEMUNING MUDA KECAMATAN BUNGARAYA KABUPATEN SIAK

I PENDAHULUAN. Pembangunan pertanian memiliki peran yang strategis dalam perekonomian

ANALISIS PEMASARAN BAWANG MERAH DI DESA OLOBOJU KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

PERANAN KELOMPOK TANI DALAM MENINGKATKAN PENDAPATAN PETANI PADI SAWAH DI DESA MARGAMULYA KECAMATAN BUNGKU BARAT KABUPATEN MOROWALI

ANALISIS KEUNTUNGAN USAHA TANI CENGKEH (STUDI KASUS DESA SULUUN RAYA) Heince A. A. Lolowang Vicky V. J. Palenewen Arie D. P. Mirah

ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT PENDAPATAN USAHATANI POLA DIVERSIFIKASI DENGAN MONOKULTUR PADA LAHAN SEMPIT

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI TANAMAN PADI DI KECAMATAN SEBANGKI KABUPATEN LANDAK JURNAL PENELITIAN

Oleh: 1 Haris Hermawan, 2 Soetoro, 3 Cecep Pardani

I. PENDAHULUAN. Jawa Barat merupakan salah satu sentra produksi tanaman bahan makanan di

ANALISIS KOMPARATIF MONOKULTUR UBIKAYU DENGAN TUMPANGSARI UBIKAYU-KACANG TANAH DI BANYUMAS

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian nasional. Hal ini dapat dilihat dari kontribusi yang dominan, baik

KELAYAKAN USAHATANI KACANG TANAH (Arachis hypogaea L.) DAN KEDELAI (Glycine max L.) Muh. Fajar Dwi Pranata 1) Program Studi Agribisnis Fakultas

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH YANG MENGGUNAKAN PUPUK BERIMBANG DAN TIDAK BERIMBANG DI DESA BALUASE KABUPATEN SIGI

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Umur, Tingkat Pendidikan, dan Pengalaman berusahatani

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

ANALISIS PENDAPATAN PETANI PADI LAHAN RAWA LEBAK DI KABUPATEN MUKO-MUKO, PROVINSI BENGKULU. Ahmad Damiri dan Herlena Budi Astuti

METODE PENELITIAN. status suatu gejala yang ada. Data dikumpulkan disusun, dijelaskan dan kemudian

ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN INPUT PRODUKSI USAHATANI PADI SAWAH DI DESA POLEGANYARA KECAMATAN PAMONA TIMUR KABUPATEN POSO

ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH DENGAN POLA TANAM TABELA DI DESA DOLAGO KECAMATAN PARIGI SELATAN KABUPATEN PARIGI MOUTONG

Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Rumah Tangga Tani Padi (Studi Kasus: Desa Sei Buluh, Kec. Teluk Mengkudu, Kab.

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI PADI SAWAH DI KELURAHAN KOYA, KECAMATAN TONDANO SELATAN

CURAHAN WAKTU KERJA PETANI PADA USAHATANI PADI SAWAH DI KECAMATAN PAGUYAMAN KABUPATEN BOALEMO JURNAL

ANALISIS PENGARUH INPUT PRODUKSI TERHADAP PRODUKSI USAHATANI UBI KAYU DI DESA SUKASARI KECAMATAN PEGAJAHAN KABUPATEN SERDANG BEDAGAI

DAMPAK PENERAPAN TEKNOLOGI PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU (PTT) TERHADAP PENDAPATAN PETANI PADI SAWAH

VII ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI JAGUNG MANIS

22 Siti Masithoh et al Pemanfaatan lahan pekarangan

I. PENDAHULUAN. Komoditas tanaman pangan yang sangat penting dan strategis kedudukannya

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Banjararum terletak sekitar 26 km dari Puasat Pemerintahan Kabupaten Kulon

ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN INPUT PRODUKSI USAHATANI SEMANGKA DI DESA MARANATHA KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

IDENTIFIKASI FAKTOR PENDORONG ALIH FUNGSI LAHAN PERTANIAN

SEPA : Vol. 8 No.1 September 2011 : 9 13 ISSN : ANALISIS BIAYA DAN PENDAPATAN USAHATANI KEDELAI DI KABUPATEN SUKOHARJO

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ANALISIS USAHATANI KOPI DI DESA PIRIAN TAPIKO KECAMATAN TUTAR KAB.POLEWALI MANDAR. Rahmaniah HM.,SP, M.Si

ABSTRAK. XAVERIUS GINTING, SALMIAH, JUFRI Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara

Asda Rauf; Amelia Murtisari Jurusan Agribisnis Fakultas Ilmu-Ilmu Pertanian Universitas Negeri Gorontalo

ANALISIS FINANSIAL USAHATANI SAWI

I. PENDAHULUAN. agraris seharusnya mampu memanfaatkan sumberdaya yang melimpah dengan

ANALISIS BIAYA DAN PENDAPATAN USAHATANI PADI DI KABUPATEN KARANGANYAR COST AND REVENUE ANALYSIS OF RICE FARMING IN KARANGANYAR REGENCY

ANALISIS USAHATANI RUMPUT LAUT DI KECAMATAN NAGAWUTUNG KABUPATEN LEMBATA

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan sektor pertanian selalu dikaitkan dengan kondisi kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. mata pencaharian di bidang pertanian. Sektor pertanian pada setiap tahap

Transkripsi:

J. Agroland 23 (1) : 64 69, April 2016 ISSN : 0854 641X E-ISSN : 2407 7607 ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI PADI SAWAH DI DESA SIDERA KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI The Analysis of Income and Feasibility of Wetland RiceFarming System in SideraVillage Sigi Biromaru Sub Districtof Sigi District Nurhilal Lapodo (1), Sulaeman (2) (1) Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Tadulako, Palu, e-mail:nurhilallapodo@yahoo.co.id (2) Fakultas Pertanian Universitas Tadulako, Palu, e-mail:cha-cha_jie@yahoo.co.id ABSTRACT This study aimed to determine factors affecting the level of income and the feasibility of wetland rice farming system in Sidera village Sigi Biromaru sub district of Sigi districts. Thirty one respondents determined using a simple random technique was selected from population of 110 farmers. Income and feasibility analysis were used to analyze data obtained. The results showed that land, seed and fertilizer are highly significant affected the production of the wetland rice farming system. The revenue of the rice farming system in Sidera village Sigi Biromaru sub district of Sigi districts IDR 8,698,064.52/1.29 equal to IDR 6,742,685.67/ha in average with the average total cost of IDR 3,610,086.87/1.29 equal to IDR 2,798,516.95/ha and the average total income of IDR 5,087,979.65/1.29 equal to IDR 3,944,168.72/ha. Keywords: Feasibility, Income, Revenueand Wetland Rice. PENDAHULUAN Sektor pertanian memegang peranan yang sangat penting dalam perekonomian Indonesia. Namun, ironisnya selama ini sektor pertanian kurang mendapatkan perhatian bahkan cenderung diremehkan. Sektor pertanian juga merupakan sektor yang penting dalam gagal atau suksesnya penanggulangan kemiskinan di Indonesia. Mayoritas masyarakat miskin di Indonesia sampai saat ini terdapat di sektor pertanian. (Adiratma, 2004). Kebutuhan beras adalah salah satu sumber pangan untuk penduduk indonesia terus meningkat karena selain jumlah penduduk yang terus bertambah dengan laju peningkatan 2% per tahun, juga adanya pola konsumsi penduduk yang non beras ke beras. Dilain pihak terjadi penuitan lahan sawah subur akibat konversi lahan untuk kepentingan selain pertanian, juga terjadinya fenomena produktifitas padi sawah irigasi cenderung turun. (Badan Litbang Pertanian, 2008). Secara umum pengolahan sawah irigasi seara intensif belum diikuti oleh penerapan kaedah pelestarian kesuburan tanah sawah secara intensif telah belangsung bertahun-tahun sehingga terjadi defloritas fisiko kimia tanah. (Sembiring et all, 2008). Paparan di atas mengartikan bahwa sektor pertanian perlu diperhatikan. Yantu (2007) menyatakan bahwa sektor pertanian di Sulawesi Tengah merupakan sektor basis. Yantu dkk (2008) menyatakan bahwa subsektor tanaman pangan merupakan subsektor pendukung, kedua setelah subsektor perkebunan dalam perekonomian Sulawesi Tengah. Salah satu cara untuk meningkatkan peran masyarakat guna menjaga ketersediaan 64

padi pada tingkat daerah dan pedesaan adalah dengan tetap menanam padi dan meningkatkan hasil produksinya. Sedangkan peran pemerintah adalah menjaga ketersediaan bahan-bahan pendukung guna melakukan produksi padi. Produksi padi sangat dipengaruhi oleh harga gabah, selain itu produksi padi jugadipengaruhi oleh harga barang lain serta kebijakan dari pemerintah (Maulana, 2003). Besarnya kontribusi sektor pertanian dapat dilihat dari beberapa hal sebagai berikut : pertama sektor pertanian merupakan tumpuan hidup sebagian besar penduduk Indonesia, karena hampiri 75% dari angkatan kerja tergantung pada sektor agribisnis. Kedua, sektor pertanian penghasil bahan pangan pokok yang merupakan prasyarat utama bagi terciptanya ekonomi maupun ketahanan nasional. Ketiga, besarnya nilai investasi di sektor pertanian, yang tercermin dari nilai investasi seperti pembangunan irigasi, percetakan sawah sekitar 3 juta ha, kebun karet sekitar 3,5 juta ha, kebun kelapa 3,7 juta ha, dan jutaan hektar lahan lainnya. Keempat, sektor pertanian masih tetap menempati posisi penting sebagai penyumbang terhadap pendapatan nasional. Kelima, sektor pertanian merupakan penyumbang devisa yang relatif besar dan cukup lentur dalam menghadapi gejolak moneter dan krisis ekonomi. Hal tersebut terbukti pada saat krisis ekonomi tahun 1998, satu-satunya sektor yang mampu bertahan hanya sektor pertanian, dengan demikian sektor tersebut merupakan tulang punggung perekonomian nasional. Salah satu sektor pertanai yang paling berperan adalah usahatni padi, terutama padi sawah yang merupakan salah satu sumber pendapatan rumah tangga pedesaan. Pengembangan komoditi tersebut membutuhkan perhatian yang serius, seiring dengan meningkatnya jumlah pertumbuhan penduduk Indonesia. Usahatani padi sawah diuahakan secara tradisional dibeberapa daerah, dengan keterbatasan modal usaha dan harga jual yang relatif murah. (Ruspandi, 2003). Sulawesi Tengah merupakan salah satu daerah penghasil padi sawah di Indonesia. Perkembangan tanaman padi sawah di Sulawesi Tengah dari tahun ke tahun mengalami peningkatan dan penurunan, hal ini disebabkan adanya perubahan luas lahan panen tiap tahunnya. Rata-rata produksi padi sawah di Sulawesi Tengah selama lima tahun terakhir telah mencapai 996.441,6 ton per tahun dengan rata-rata luas panen sebesar 213.850,6 ha. Selain perubahan luas lahan yang menyebabkan produksi padi sawah di Sulawesi Tengah mengalami fluktuasi, hal ini juga disebabkan perubahan cuaca dan iklim yang tidak menentu, gangguan dan penyakit hama yang menyerang tanaman padi, dan disamping itu adanya faktor harga yang merupakan salah satu penyebab terjadinya kondisi tersebut. Terjadinya fluktuasi harga pada input dan sarana produksi berdampak pada peningkatan jumlah produksi. Kondisi tersebut menjadikan perubahan peningkatan produksi padi Sulawesi Tengah. Sektor pertanian memegang peranan penting dalam pembangunan Kabupaten Sigi, karena sektor pertanian merupakan sektor yang paling utama dalam perekonomian. Subsektor yang paling besar kontribusinya dalam sektor pertanian adalah subsektor tanaman bahan makanan. Komoditas-komoditas yang termaksud dalam subsektor tanaman bahan makanan adalah padi, palawija (jagung, kedelai, kacang tanah, kacang hijau, ubi kayu, ubi jalar dan hortikultura (sayursayuran dan buah-buahan).kabupaten Sigi merupakan salah satu daerah pertanian di Provinsi Sulawesi Tengah dengan tingkat produksi mencapai 144.199 ton dengan produktivitasnya 4,46 ton/ha dari luas panen 32.320 pada tahun 2014. Berdasarkan besarnya produktivitas tanaman padi sawah, Kabupaten Sigi merupakan daerah yang berpotensi sebagai salah satu penghasil tanaman padi sawah. Peningkatan produktivitas ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pada pendapatan 65

keluarga petani padi sawah di Desa Sidera Kabupaten Sigi. Kecamatan Sigi Biromaru merupakan salah satu daerah penghasil padi sawah di Kabupaten Sigi dengan luas panen 32.320 ha dan produksi 144.199 ton serta produktivitas 4,46 ton/ha. Hal ini menunjukkan bahwa kondisi pertanian yang ada di Kabupaten Sigi mengalami kemajuan yang mengarah pada keseimbangan sektor pertanian. Luas panen, produksi dan produktivitas dari tiap-tiap kecamatan yang berbeda dengan menunjukkan bahwa Kecamatan Sigi Biromaru terdapat perbedaan luas areal panen, poduktivitas dari setiap kecamatan di Kabupaten Sigi. Kecamatan Sigi Biromaru merupakan kecamatan dengan luas areal panen terluas yaitu 4.478 ha dengan produksi sebesar 201.346 ton pada tingkat produktifitas 44,66 ton/ha. Hal ini menjelaskan peningkatan pendapatan dan produksi petani padi sawah tidak terlepas dari proses pemeliharaan yang diberikan oleh tiap-tiap petani, dengan mengetahui data luas panen, produksi, dan produktifitas padi sawah. Rumusan Masalah. Bagaimana Karakteristik Responden Usahatani Padi Sawah di Desa Sidera Kecamatan Sigi Biromaru Kabupaten Sigi? Berapa besar pendapatan usahatani padi sawah di Desa Sidera Kecamatan Sigi Biromaru Kabupaten Sigi? Apakah usahatani padi sawah di Desa Sidera Kecamatan Sigi Biromaru Kabupaten Sigi layak untuk diusahakan? Tujuan. Mengetahui Karakteristik Responden Usahatani Padi Sawah di Desa Sidera Kecamatan Sigi Biromaru Kabupaten Sigi. Mengetahui Pendapatan usahatani di Desa Sidera Kecamatan Sigi Biromaru Kabupaten Sigi. Tingkat kelayakan usahatani padi sawah Sidera Kecamatan Sigi Biromaru Kabupaten Sigi. METODE PENELITIAN Tempat dan Waktu. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sidera Kecamatan Sigi Biromaru Kabupaten Sigi. Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive), dengan pertimbangan bahwa Desa Sidera merupakan salah satu desa penghasil padi. Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Agustus sampai Oktober 2015. Penentuan Responden. Responden dalam penelitian ini adalah petani padi sawah yang ada di Desa Sidera. Penentuan responden dilakukan dengan menggunakan metode simple random sampling (metode acak sederhana). Dengan pertimbangan jumlah responden yang diambil dalam penelitian ini adalah sebesar 31 orang dari populasi petani padi sawah sebesar 110 orang petani yang mengolah padi sawah di Desa Sidera. Pengumpulan Data. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini meliputi data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui wawancara langsung dengan bantuan pengisian daftar pertanyaan (questioner) yang telah disediakan sebelumnya oleh peneliti. Data sekunder yang dibutuhkan diperoleh dari literatur-literatur yang relevan seperti buku-buku jurnal penelitian dan laporan-laporan yang berhubungan dengan penelitian ini. Analisis Data. Analisis yang digunakan dalam penelitian ada dua yaitu : Analisis Pendapatan Rumus : = TR-TC Keterangan : π = Pendapatan (Rp) TR = Total Revenue (total penerimaan) (Rp) TC = Total Cost (total biaya) TR = P x Q TC = Biaya Tetap + Biaya Variabel Analisis Kelayakan. Analisis Revenue Cost Ratio merupakan analisis yang melihat perbandingan antara total penerimaan dan total pengeluaran. Tujuannya adalah untuk mengetahui layak atau tidak usahatani itu diusahakan, dengan rumus : R/C = TR TC 66

Keterangan: R/C = Total Revenue Cost Ratio TR = Penerimaan (Rp) TC = Biaya (Rp) Apabila R/C = 1, berarti usahatani tidak untung, tidak pula rugi atau impas, selanjutnya bila R/C < 1, menunjukkan bahwa usaha tersebut tidak layak diusahakan dan jika R/C > 1, maka usahatani tersebut layak untuk diusahakan (Soekartawi, 2002). HASIL DAN PEMBAHASAN Umur Petani. Umur petani responden di daerah penilitian berkisar antara umur 30 sampai dengan umur 59 tahun dengan ratarata 46,16 tahun. petani responden yang melakukan usahatani padi sawah di Desa Sidera sebagian besar terdapat pada usia produktif yaitu 40 sampai dengan 59 tahun, dengan persentase 12 persen. Hal ini dikarenakan kaum muda di desa tersebut lebih banyak bekerja diluar pertanian. Tingkat Pendidikan. Tingkat pendidikan petani responden masih tergolong rendah yaitu petani responden yang tamatan SD/sederajat 15%, SMP/sederajat 11% dan SMA/sederajat sebanyak 5%. Rendahnya tingkat pendidikan petani disebabkan berbagai alasan seperti dari aspek keuangan dimana orang tua petani tidak mampu menyekolahkan anaknya, selain itu sebagian besar petani ketika kecil mereka membantu orang tuanya untuk bekerja di sawah. Rendahnya tingkat pendidikan petani belum tentu menyebabkan kemampuan petani juga rendah dalam mengelolah usahataninya karena petani responden dapat memperoleh pengetahuan dari pengalaman selama bertahun-tahun serta pendidikan melalui penyuluhan yang dilakukan dari dinas-dinas terkait. Pengalaman Usahatani. pengalaman berusahatani petani responden antara 10 sampai dengan 35 tahun dengan rata-rata 19,22 tahun. Secara umum petani responden memiliki pengalaman yang cukup lama karena telah menggeluti usahatani sejak usia remaja mengikuti orang tuanya secara turun temurun. Faktor-faktor Produksi. Faktor-faktor yang mempengaruhi produksi usahatani padi sawah di Desa Sidera yang akan di teliti adalah luas lahan, benih, tenaga kerja, pupuk, dan pestisida. Luas Lahan. Sebagian besar petani di Desa Sidera memiliki luas lahan yang cukup baik yaitu 1 ha sebanyak 18 orang dengan presentase 58,06%, sedangkan yang memiliki luas lahan 1.5 ha sebanyak 10 orang dengan presentase 32,26%. Dan lahan yang luas yaitu 2 ha sebanyak 3 orang dengan presentase 9,68. Semakin sempit lahan yang dimiliki petani semakin mudah pula dalam mengelolah usahataninya, meskipun disisi lain produksinya relatif rendah sehingga mempengaruhi pendapatan yang diperoleh petani. Benih. Berdasarkan hasil penelitian, benih yang digunakan oleh petani responden dalam usahataninya adalah benih yang diperoleh dari panen-panen sebelumnya. Sebagian besar petani menggunakan jenis benih panter karena menurut petani padi varietas panter disukai oleh masyarakat daerah sekitar penelitian karena memiliki cita rasa yang enak. Rata-rata penggunaan benih padi sawah di Desa Sidera berjumlah 63,70 kg/1,29 ha. Tenaga Kerja. Penggunaan tenaga kerja di daerah penelitian tidak membedakan antara pria dan wanita. Penggunaan tenaga kerja dalam usahatani padi ini menggunakan satuan Hari Orang Kerja (HOK) dengan pembayaran upah per hari sebesar Rp. 50.000,00. Rata-rata penggunaan tenaga kerja petani responden sebesar 13,35 HOK/1,29 ha/mt. Rata-rata biaya tenaga kerja sebesar Rp. 708.209,67/ 1,29 ha/mt. Berdasarkan hasil penelitian petani padi sawah di Desa Sidera menggunakan tenaga kerja yang terdiri dari oleh tenaga kerja pria dan wanita 67

yaitu sebanyak 413,95 HOK dengan rata-rata 13,35. Pupuk. Ada dua jenis pupuk yang digunakan petani di Desa Sidera yaitu Urea dan Ponska dengan rata-rata penggunaan pupuk yaitu (Urea sebanyak 203,22 kg/ha atau sebanyak 157,53 kg/1,29 ha), dan (Ponska sebanyak 154,83 kg/ha atau sebanyak 120,03 kg/1,29 ha). Pestisida. Petani responden di Desa Sidera melakukan penyemprotan gulma sebanyak dua kali. Pestisida yang sering digunakan petani yaitu Noamin, Matafarm dan Tigol. Di antara ketiga jenis pestisida yang sering digunkan petani yaitu Noamin dikarenakan sagat lebih digunakan untuk pembasmi hama. Analisis Pendapatan dan Kelayakan Usahatani Padi Sawah Penerimaan. Rata-rata produksi beras yang dihasilkan petani responden usahatani padi sawah di Desa Sidera selama satu kali musim panen sebesar 1.242,58 kg/1,29 ha atau 963,24 kg/ha. Harga rata-rata beras Rp 7.000.00/kg, jadi rata-rata penerimaan yang diperoleh Rp 8.698.064,52/1,29 ha atau Rp 6.742.685,67/ha. Biaya Produksi. Rata-rata biaya tetap yang digunakan oleh petani responden dalam setiap kali kegiatan usahatani padi sawah di Desa Sidera adalah sebesar Rp 1.378.248,12 /1,29 ha atau Rp 1.068.407,32/ha dalam satu kali musim tanam. Sedangkan rata-rata biaya variabel yang digunakan petani responden dalam kegiatan usahatani padi sawah adalah sebesar Rp 2.231.838,71 /1,29 ha atau Rp 1.730.107,53/ha dalam satu kali musim tanam. Sehingga rata-rata total biaya yang dikeluarkan oleh petani sebesar Rp 3.610.086,87/1,29 ha atau Rp 2.798.516,95/ha. Pendapatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata produksi yang dihasilkan petani responden usahatani padi sawah di Desa Sidera adalah sebesar 1.242,58 kg/ha dengan harga jual Rp 7.000.00/kg, sehingga total penerimaan petani sebesar Rp 6.742.685,67/ha sedangkan total biaya yang dikeluarkan petani responden rata-rata sebesar Rp 2.798.516,95/ha. Besar pendapatan yang diperoleh petani responden usahatani padi sawah di Desa Sidera terlihat pada perhitungan berikut : = TR-TC =Rp 6.742.685,67 Rp 2.798.516,95 =Rp 3.944.168,72 Kelayakan. Hasil analisis R/C menunjukan bahwa usahatani padi sawah di Desa Sidera Kecamatan Sigi Biromaru Kabupaten Sigi layak diusahakan. Hal ini dibuktikan dengan nilai R/C yang diperoleh sebesar 2,40. Artinya setiap pengeluaran Rp 1 akan menghasilkan penerimaan sebesar Rp 2,40. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan α = TR TC = 6.742.685,67 2.798.516,95 = 2,40 Karakteristik responden usahatani padi sawah di Desa Sidera Kecamatan Sigi Biromaru Kabupaten Sigi, masingmasing responden berbeda-beda. Dapat dilihat dari segi umur, tingkat pendidikan dan jumlah tanggungan keluarga. Selain itu penerimaan dan pendapatan responden dalam usahatani padi sawah berbeda-beda sesuai berapa besar pengeluaran mereka dalam usahatani padi sawah. Pendapatan yang diperoleh petani responden adalah sebesar Rp 3.944.168,72 /ha dengan jumlah produksi beras sebesar 1.242,58kg/ha. Usahatani padi sawah layak diusahakan, karena dihasilkan oleh nilai R/C ratio sebesar 2,40. Artinya, bahawa setiap pengeluaran sebesar 1 akan menghasilkan penerimaan sebesar 2,40 atau dengan pengeluaran sebesar Rp 2.798.516,95 akan menghasilkan penerimaan sebesar Rp 6.742.685,67 dalam satu kali musim tanam. Walaupun nilai R/C > 1, namun pendapatan yang mereka terima secara ril tergolong kecil (Rp 3.944.168,72). Hal 68

ini disebabkan oleh nilai biaya yang dikeluarkan dalam usahatani padi sawah relatif besar. Saran Untuk meningkatkan produksi padi sawah, hendaknya petani mempertahankan cara penggunaan input-input produksi agar usahanya dapat terus berkelanjutan dan lebih efektif dan efisien guna memperoleh produksi yang tinggi sehingga pendapatan petani lebih meningkat. DAFTAR PUSTAKA Adiratma, 2004. Stop Tanam Padi?. Penebar Swadaya, Jakarta. Badan Litbang Pertanian, 2008. Pengolahan tanaman Terpadu: Pendekatan Inovatif Sistim Padi Sawah. Warta Peneliti dan Pengembangan Pertanian Vol 23 No. 2 : 3-5 Maulana, Agus, 2003. Struktur Pengendalian Manajemen. Edisi 6, Jakarta, Binaputra Angkasa. Ruspandi. J., 2003. Analisis Kelayakan Usahatani Padi Dengan Pembiayaan Kredit Soeharto, P.,1991. Ilmu Usahatani. BPFE, Yogyakarta Sembiring, H dan A, Abdulracman. 2008. Potensi Penerapan dan Pengembangan PTT dalam Upaya Peningkatan Produksi Padi. IPTEK Tanaman Pangan. Puslitbangkan, Bogor Vol 3 No. 2 : 145-155 Yantu, M. R. 2007. Peranan Sektor Pertanian dalam Perekonomian Wilayah Sulawesi Tengah. Jurnal Ilmu-ilmu Pertanian Agroland Vol 14 No. 1 : 31-37. 69