BAB I PENDAHULUAN. berarti tolong menolong antara sesama. Koperasi berasal dari kata Cooperation

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II LANDASAN TEORITIK. Secara harfiah koperasi yang berasal dari bahasa Inggris Cooperation terdiri dari

BAB I PENDAHULUAN. saling mengisi dalam rangka mencukupi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Semakin

BAB I PENDAHULUAN. bahwa kegiatan-kegiatan ekonomi umat dan kemakmurannya adalah cita-cita

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT NASABAH MUSLIM DAN NON MUSLIM TERHADAP TRANSAKSI PEMBIAYAAN PADA PERBANKAN SYARIAH. Oleh: Ikin Ainul Yakin

BAB I PENDAHULUAN. perseorangan, bukan milik investor tetapi milik anggota. Dengan adanya. mendapatkan keuntungan yang dikelola secara lebih efisien.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Koperasi merupakan organisasi ekonomi yang berasaskan kekeluargaan

BAB I PENDAHULUAN. Kesempurnaan Islam diantaranya mengatur tentang syariat atau hukum,

BAB I PENDAHULUAN. hubungan, baik bersifat vertikal maupun horizontal. Hubungan yang sifatnya

BAB I PENDAHULUAN. lain, supaya mereka tolong-menolong, tukar-menukar keperluan dalam segala urusan

BAB I PENDAHULUAN. dan universal yang mengatur semua aspek, baik sosial, ekonomi, dan politik

BAB I PENDAHULUAN. tidak terbatas terhadap sumber-sumber ekonomi yang terbatas dalam memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. pelanggan agar tidak berpindah ke perusahaan lain (Susanto, 2008:59). nyata dari sektor perbankan (Lupiyoadi dan Hamdani, 2009).

BAB I PENDAHULUAN. yang mengatur semua aspek kehidupan manusia, baik aqidah, ibadah, akhlak. membeda-bedakan antara muslim dan non muslim.

BAB 1 PENDAHULUAN. mengatur hubungan manusia dan pencipta (hablu min allah) dan hubungan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Kegiatan ekonomi merupakan suatu hal yang tidak bisa terlepas dari

Bandung, 04 Maret Pertemuan ke - 2

BAB IV ANALISIS TERHADAP PENERAPAN SISTEM LOSS / PROFIT SHARING PADA PRODUK SIMPANAN BERJANGKA DI KOPERASI SERBA USAHA SEJAHTERA BERSAMA

BAB I PENDAHULUAN. sendi kehidupan manusia termasuk masalah ekonomi. Kegiatan perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. Sedangkan alat pemuas untuk memenuhi kebutuhan manusia terbatas adanya,

LEMBAGA KEUANGAN JASA SYARIAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan berkembangnya perekonomian Indonesia, maka akan diikuti

PERBEDAAN KESEJAHTERAAN SEBELUM DAN SESUDAH MENJADI ANGGOTA KOPERASI CU SANQTI PASURUAN (Studi Kasus Pada Anggota Koperasi CU Sanqti Program Sibuhar)

BAB I PENDAHULUAN. lalu di Indonesia dengan konsep perbankan, baik yang berbentuk konvensional

KONSEP DASAR PERKOPERASIAN. 1. Pendahaluan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sebagian besar perusahaan dalam mendirikan usaha memiliki tujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. segala isinya adalah merupakan amanah Allah SWT yang diberikan kepada manusia

BAB I PENDAHULUAN. lebih dikenal dengan nama Bank Syariah di Indonesia bukan merupakan hal

BAB I PENDAHULUAN. sebagai berikut : Produk Pendanaan ( Funding Product), Produk Pembiayaan

RIBA DAN BUNGA BANK Oleh _Leyla Fajri Hal. 1

BAB I PENDAHULUAN. orang lain. Setiap manusia akan membutuhkan orang lain, bertolong-tolongan,

Asas Filsafat Nilai Dasar, Nilai Instrumental, Prinsip-prinsip, dan Faktor-Faktor Ekonomi Islam

BAB I PENDAHULUAN. dan menganggap penting semua kerja yang produktif. 1 Pada setiap prilaku

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan bisnis, dan hal tersebut juga diatur dalam Al-Qur an. Konsep Al- dunia, tetapi juga menyangkut urusan akhirat.

BAB I PENDAHULUAN. tidak adil bila petunjuk kehidupan yang lengkap ini dipisah-pisahkan antara

BAB I PENDAHULUAN. hal Ahmad Hasan Ridwan, Manajemen Baitul Mal Wa Tamwil, Bandung: Pustaka Setia, 2013,

BAB I PENDAHULUAN. Allah SWT telah menjadikan manusia masing-masing saling. membutuhkan satu sama lain, supaya mereka saling tolong menolong, tukar

BAB I PENDAHULUAN. hubungan manusia dengan Tuhannya. Ibadah juga merupakan sarana untuk

BAB I PENDAHULUAN. tetapi juga aspek muamalah, khususnya ekonomi Islam.Al-Quran secara tegas. Allah SWT berfirman dalam al-quran yang berbunyi :

BAB IV ANALISIS PENINGKATAN KESEJAHTERAAN AGGOTA KOPERASI VIA PINJAMAN BEBAS BUNGA DI KOPERASI PERSAUDARAAN SEJATI SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. Bank maupun Lembaga Keuangan Non Bank. jelas. Sistem operasionalnya menggunakan syariah islam,hanya produk dan

BAB IV ANALISIS PERSEPSI MASYARAKAT MUSLIM SIDOMOJO KRIAN SIDOARJO MENGENAI BUNGA DAN IMPLIKASINYA TERHADAP KEGIATAN EKONOMI

BAB I PENDAHULUAN. dunia maupun di akhirat. Secara garis besar ajaran Islam berisi kandungan-kandungan

BAB I PENDAHULUAN. di dalamnya juga mencakup berbagai aspek kehidupan, bahkan cakupannya

BAB I PENDAHULUAN. minallah atau dimensi vertikal dan hablum minannas atau dimensi horizontal.

BAB I PENDAHULUAN. ideologi Negara, yaitu Pancasila serta Undang undang Dasar 1945.

BAB I PENDAHULUAN. pemilik dana. Perbankan di Indonesia mempunyai dua sistem antara lain sistem

BAB I PENDAHULUAN. ini. Hal ini tidak terlepas dari keinginan umat Islam di Indonesia yang

BAB III. Pelaksanaan Kerja Praktek. Koperasi sebagai salah satu pilar penyangga perekonomian nasional memiliki ketentuanketentuan

BAB I PENDAHULUAN. hidup dalam masyarakat dan saling membutuhkan satu sama lain. 2 Firman

BAB I PENDAHULUAN. 1 Subandi, Ekonomi Koperasi, (Bandung: Alfabeta, 2015), 14

BAB II URAIAN TEORITIS. Koperasi berasal dari perkataan co dan operation, yang mengandung arti

EVALUASI PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN PADA PERBANKAN SYARIAH BERDASARKAN PSAK NO. 59 PADA PT. BANK SYARIAH MANDIRI Tbk

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan harta agar seseorang dapat memenuhi kebutuhannya, menikmati

BAB I PENDAHULUAN. dan keadaan, mengangkat dan menghilangkan segala beban umat. Hukum

BAB II LANDASAN TEORI

SKRIPSI PENERAPAN PRINSIP KEKELUARGAAN DALAM PENYELESAIAN PEMBIAYAAN BERMASALAH PADA BMT AL-AMIN MAKASSAR KALYISAH BAHARUDDIN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi yang berlandaskan Al-quran dan As-sunnah. Tak lain tujuan. dan mengalirkan dana sesuai dengan undang-undang perbankan

BAB I PENDAHULUAN. yang dahulu. Namun prinsip-prinsip pertukaran barang dan pinjam-meminjam

BAB I PENDAHULUAN. Negara (BUMN), Swasta dan Koperasi (Hendrojogi, 2007). diatur oleh UUD 1945 pasal 33 ayat 1 yang berbunyi Perekonomian disusun

BAB I PENDAHULUAN. sebagai organisasi perantara antara masyarakat yang kelebihan dana dengan

Perbedaan koperasi dengan arisan maupun perusahaan swasta/negara adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. tersebut adalah koperasi. Hal ini dipertegas dengan Undang-Undang Republik

BAB II KAJIAN TEORITIS TENTANG MUDHARABAH, BAGI HASIL, DAN DEPOSITO BERJANGKA

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kesejahteraan masyarakat dimana kegiatannya berlandaskan

BAB I PENDAHULUAN. merupakan suatu agama yang mengajarkan prinsip at ta awun yakni saling

SKRIPSI WINARSIH B FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Ketentuan dasar dalam melaksanakan kegiatan pembangunan ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan sehari-hari, dan dalam hukum Islam jual beli ini sangat dianjurkan

Abstrak. Kualitas Pelayanan, Kemampuan Pengurus, Partisipasi Anggota, Sisa Hasil Usaha (SHU).

BAB I PENDAHULUAN. masih dijajah Belanda menghentikan pelaksanaan Cultuur Stelseel (sistem

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Dalam Kajian Pustaka ini akan dijelaskan mengenai pengertian-pengertian yang

BAB I PENDAHULUAN. Muhammad, Manajemen Dana Bank Syariah, UPP-AMP YKM, Yogyakarta, 2002, hlm.

BAB I PENDAHULUAN. Beberapa tahun belakangan ini, terjadi pertumbuhan bank-bank yang

BAB I PENDAHULUAN. ekspansi global, saat itu peran bank tidak hanya sebatas tempat pertukaran uang, namun juga

Pentingnya Koperasi bagi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tidak bisa hidup sendiri. Baik itu dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam

BAB I PENDAHULUAN. bidang, baik jumlah maupun waktunya. 1. berkaitan dengan industri. Dalam aktivitas bisnis berusaha menggunakan

Usulan Penelitian Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Program Studi Pendidikan Akuntansi

KONSEP DASAR KOPERASI

BAB II LANDASAN TEORI. pelanggan perusahaan tidak berarti apa-apa. Bahkan sampai ada istilah yang

Jakarta, 2000, hlm Hendrojogi, Koperasi: Azas-Azas, Teori, dan Praktik, Ed. 3, Cet. 4, PT. Grafindo Persada,

PERANAN BAITUL MAAL WAT TAMWIL (BMT) AHMAD DAHLAN CAWAS DALAM PENINGKATAN PENDAPATAN USAHA KECIL DI KECAMATAN CAWAS

BAB I PENDAHULUAN. mengandung ketentuan-ketentuan keimanan (aqidah) dan ketentuan -ketentuan

BAB I PENDAHULUAN. yang kita ketahui sistem perekonomian negara-negara di dunia. Tidak lepas dari

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan masyarakat adalah kegiatan pinjam-meminjam. Pinjam-meminjam

BAB I PENDAHULUAN. tumbuhnya perekonomian nasional. Menurut Undang-Udang Nomor 25 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. variabel yang hendak diteliti. Adapun variabel tersebut yaitu :

BAB I PENDAHULUAN. M. Ali Hasan, Berbagai Macam Transaksi dalam Islam (Fiqh Muamalah), PT. Grafindo Persada, Jakarta, 2003, hlm.

BAB I PENDAHULUAN. mengandung kemaslahatan bagi umat manusia, kecuali hal-hal yang telah dilarang

BAB I PENDAHULUAN. untuk mensejahterahkan para anggotanya, bukan mencari profit. 4

BAB I PENDAHULUAN. melalui Rasulullah saw yang bersifat Rahmatan lil alamin dan berlaku

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERJANJIAN DAN KOPERASI. Perikatan-Perikatan yang dilahirkan dari Kontrak atau Perjanjian,

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan manusia dan pengetahuan teknologi yang dimiliki. 1

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK AKAD UTANG PIUTANG BERHADIAH DI DESA SUGIHWARAS KECAMATAN CANDI KABUPATEN SIDOARJO

BAB I PENDAHULUAN. Koperasi merupakan salah satu bentuk badan usaha yang sesuai dengan. badan usaha penting dan bukan sebagai alternatif terakhir.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Koperasi merupakan salah satu kerjasama yang hukumnya mubah, yang berarti tolong menolong antara sesama. Koperasi berasal dari kata Cooperation (bahasa inggris) yang berarti kerjasama, sedangkan menurut istilah koperasi adalah salah satu perkumpulan yang dibentuk oleh para anggota peserta yang berfungsi untuk memenuhi kebutuhan para anggotanya dengan harga yang relatif rendah dan bertujuan memajukan tingkat kehidupan bersama. 1 Koperasi Indonesia dalam rangka pembangunan ekonomi dan perkembangan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya, berperanan persatukan, mengerahkan, membina dan mengembangkan potensi, daya kreasi, daya usaha rakyat untuk meningkatkan produksi dan mewujudkan tercapainya pendapatan yang adil dan kemakmuran yang merata. (Pasal 7 ayat (1) UU no. 12) 2 Kesejahteraan secara terminologi berasal dari kata sejahtera yang berarti aman, sentosa dan makmur, selamat atau terlepas dari segala macam gangguan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kesejahteraaan adalah hal atau keadaan sejahtera, keamanan, keselamatan dan ketenteraman. 3 Menurut Muhammad Daud Ali kesejahteraan secara harfiah bermakna keamanan dan kesejahteraan hidup termasuk kemakmuran, yaitu konsep yang 1 Suhendi, hendi. Fiqh Muamalah 2002, Jakarta, Rajawali Pers. Hal : 289 2 (Kartosapoetra, dkk. Koperasi Indonesia. 2003. PT. Rineka Cipta. Jakarta hal : 27). 3 Kamus Besar Bahasa Indonesia 1

2 menunjukkan dimana setiap orang baik individu maupun sebagai anggota masyarakat dapat memenuhi kebutuhannya dengan mudah. Dengan demikian yang dimaksud kesejahteraan adalah keadaan orang hidup aman dan tenteram serta dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. 4 Defenisi Islam tentang kesejahteraan didasarkan pandangan yang komprehensif tentang kehidupan ini. Kesejahteraan menurut ajaran islam mencakup dua pengertian, yaitu: 1. Kesejahteraan yang seimbang, yaitu kecukupan materi yang di dukung oleh terpenuhinya kebutuhan spiritual serta mencakup individu dan sosial. Sosok manusia terdiri atas unsur fisik dan jiwa, karenanya kebahagiaan haruslah menyeluruh dan seimbang diantara keduanya. 2. Kesejahateraan di dunia dan akhirat sebab manusia tidak hanya di alam saja, tetapi juga di alam setelah kematian/ kemusnahan dunia (akhirat). Kecukupan dunia ditunjukan dalam rangka untuk memperoleh kecukupan akhirat. 5 Dalam segala aspek kehidupan, termasuk ekonomi tercakup nilai nilai dasarnya dalam Islam yang bersumber pada asas tauhid. Bahkan lebih dari sekedar nilai nilai dasar seperti, kesatuan, keseimbangan, keadilan, kebebasan dan pertanggungjawaban. Islam telah cukup memuat nilai - nilai instrumental dan norma norma yang operasional untuk diterapkan dalam pembentukkan lembaga lembaga ekonomi kemasyarakatan. 4 (Wadjdj, Farid dan mursyid. Wakaf dan Kesejahteraan Umat.2007 Pustaka Pelajar: Yogyakart. Hal: 76) 5 (P3EI, 2011. Rajawali Pers. Jakarta Hal : 4-5)

3 Kedudukan ekonomi dalam Islam sangatlah penting karena ekonomi merupakan salah satu faktor penting yang membawa kesejateraan umat. Dalam Al - Qur an juga memuat tentang anjuran kepada seorang muslim untuk mengembangkan ekonominya serta bagaimana etika pengembangan ekonomi yang harus dijalankan oleh seorang muslim. Allah SWT berfirman dalam Al - Qur an surah Al Jumu ah ayat ke 10 yaitu: Artinya : Apabila Telah ditunaikan shalat, Maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung. Koperasi dalam segi muamalatnya disebut dengan syirkah Ta awuniyah sebagai bentuk kerjasama antara dua orang atau lebih dengan tujuan menolong agar dapat menyediakan modal usaha untuk kebutuhan bagi anggota dan masyarakat sekitarnya 6 Dalam perekonomian untuk mensejahterakan masyarakat ada yang dinamakan dengan perusahaan atau badan usaha yang bergerak di dalam perkumpulan orang-orang disebut Koperasi. Koperasi merupakan organisasi ekonomi yang berasaskan kekeluargaan dengan mengutamakan rasa persaudaraan, solidaritas dan persaudaraan diantara para anggota. Koperasi hadir ditengahtengah masyarakat dengan mengemban tugas dan tujuan untuk mewujudkan 6 Suhendi, Hendi. Fiqh Muamalah 2010, Jakarta, Rajawali Pers. Hal : :129)

4 kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya. Koperasi merupakan suatu badan usaha bersama yang berjuang dalam bidang ekonomi dengan menempuh jalan yang tepat dan mantap dengan tujuan membebaskan para anggotanya dari kesulitan-kesulitan ekonomi yang diderita mereka. 7 Pasal 33 Ayat 1 UUD 1945 yang berbunyi Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan. Bentuk badan usaha yang sesuai dengan bunyi dari pasal tersebut adalah koperasi. Hal ini dipertegas dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 1992 tentang Koperasi, yang menyatakan bahwa : Koperasi sebagai gerakan ekonomi rakyat maupun sebagai badan usaha berperan serta untuk mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 dalam tata perekonomian nasional yang disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan Pendapatan koperasi pada umumnya di dapat dari Pembagian keuntungan koperasi (biasa disebut Sisa Hasil Usaha atau SHU) biasanya dihitung berdasarkan andil anggota tersebut dalam koperasi, misalnya dengan melakukan pembagian dividen berdasarkan besar pembelian atau penjualan yang dilakukan oleh si anggota. 8 Di dalam sistem syari ah ada yang disebut dengan bagi hasil yaitu suatu laba (hasil usaha) di bagikan secara merata yang telah disepakati oleh bersama dan tidak boleh ada unsur kecurangan. Pada dasarnya pelaksanaan koperasi itu 7 (Kartosapoetra, dkk, op.cit. hal 1) 8 Hendrojogi. Koperasi, asas-asas, teori dan praktek. 2002. PT raja Grafindo persada. Jakarta : halm 6

5 sama Pada Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 27 (Revisi 1998), disebutkan bahwa karakeristik utama koperasi yang membedakan dengan badan usaha lain, yaitu anggota koperasi memiliki identitas ganda. Identitas ganda maksudnya anggota koperasi merupakan pemilik sekaligus pengguna jasa koperasi. Jadi koperasi sejenis usaha kemandirian dimana semua kegiatannya dikelola oleh anggota dan modalnya pun dari anggota sehingga sangat terbatas. Dalam koperasi ada yang disebut dengan simpan pinjam dan usaha dimana ada yang dikelolanya masih berbentuk konvensional maupun secara syari ah. Di dalam konvensional walawpun berbentuk koperasi tapi tetap sistem bunga masih diterapkan sama halnya dengan bunga bank, sedangkan bunga bank di dalam Islam itu diharamkan karena sama halnya dengan riba. Firman Allah SWT dalam Al-Qur an Surah Ali-Imran:130 : 130. Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan riba dengan berlipat ganda dan bertakwalah kamu kepada Allah supaya kamu mendapat keberuntungan. 9 Di dalam sistem syari ah tidak diberlakukan yang namanya sistem bunga pinjaman, karna terlalu besar tagihannya dan sangat merugikan pihak si 9 Al- Qur an Nur Karim surah Al- Imran ayat 130

6 peminjam, maka dalam pinjaman di koperasi syari ah hanya dikenakan Ujroh (jasa) yang dimana itu yang telah disepakati oleh kedua belah pihak antara si peminjam dan yang dipinjam tanpa unsur paksaan sama sekali. Begitupun dengan sistem dagang di dalam syari ah yaitu tidak diperbolehkannya dalam unsur kebohongan atau kecurangan, seperti menjual jeruk asem tapi dikatakan manis, dan tidak boleh menjual yang tidak halal dan mengandung untuk Mudhorot (celaka) seperti menjual minuman keras, narkoba dan lain sebagainya Tujuan koperasi di dalam menjalankan usahanya adalah untuk memperjuangkan kepentingan dan peningkatan kesejahteraan ekonomi anggotaanggotanya pada khususnya dan peningkatan kesejahteraan ekonomi masyarakat pada umumnya. Orientasi usaha yang memihak pada peningkatan kesejahteraan anggota dan masyarakat ini harus dipegang teguh oleh koperasi, tidak hanya sekedar pembeda antara koperasi dengan bentuk bentuk perusahaan atau badan usaha lainnya, tapi merupakan hakekat dari koperasi itu sendiri. Sesuai dengan Undang-Undang No 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian pasal 3 menyebutkan bahwa koperasi bertujuan memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya, serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur berlandaskan Pancasila dan Undang Undang Dasar 1945. Menurut Undang Undang No 25 tahun 1992 tentang Perkoperasian bahwa usaha koperasi terutama diarahkan pada bidang usaha yang berkaitan langsung dengan kepentingan anggota baik untuk menunjang usaha maupun kesejahteraannya. Dalam hubungan ini maka pengelolaan usaha koperasi harus

7 dilakukan secara produktif dan efisien dalam arti koperasi harus mempunyai kemampuan mewujudkan pelayanan usaha yang dapat meningkatkan nilai tambah dan manfaat yang sebesar sebesarnya pada anggota. Koperasi dapat berusaha luwes baik hulu maupun hilir serta berbagai jenis usaha lainnya yang terkait. Adapun mengenai pelaksanaan usaha koperasi, dapat dilakukan dimana saja, baik di dalam maupun di luar negeri, dengan mempertimbangkan kelayakan usaha. Sebagai suatu bentuk badan usaha maka koperasi berusaha memperjuangkan pemenuhan kebutuhan ekonomi para anggotanya dengan cara sebaik baiknya sedangkan sebagai perkumpulan orang, koperasi berusaha memenuhi kebutuhan kebutuhan anggotanya itu, tanpa menjadikan keuntungan sebagai titik tolak usahanya karena keuntungan memang bukan tujuan utama koperasi. Kegiatan usaha koperasi tujuan utamanya bukan berorientasi mencari untung (non profit oriented) melainkan berorientasi pada manfaat (benefit oriented). Pada dasarnya koperasi dikelola dengan tujuan menyejahterakan anggotanya dan masyarakat pada umumnya, bukan mengejar keuntungan semata. Sekalipun koperasi tidak mengutamakan keuntungan, akan tetapi usaha-usaha yang dikelola oleh koperasi harus tetap memperoleh penghasilan yang layak demi menjaga kelangsungan hidup dan meningkatkan kemampuan usaha, serta dapat meningkatkan kesejahteraan daripada anggotanya. Sehingga pada setiap akhir periode usahanya diharapkan/ ditargetkan menghasilkan sisa Hasil Usaha. Keuntungan di dalam koperasi biasa disebut dengan istilah Sisa Hasil Usaha (SHU)

8 Berdasarkan latar belakang diatas mendorong peneliti untuk menyusun skripsi dengan judul PENGARUH PENDAPATAN KOPERASI TERHADAP KESEJAHTERAAN ANGGOTA. (Studi Kasus Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) DHARMA KARYA Palembang). 1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, dapat penulis uraikan masalah dalam penelitian ini, yaitu: Bagaimana pengaruh pendapatan koperasi pegawai republik Indonesia (KPRI) DHARMA KARYA Palembang terhadap kesejahteraan anggota? 1.3. Tujuan Penelitian Berdasarkan permasalahan yang ada tujuan penelitian ini adalah : Untuk mengetahui bagaimana pengaruh pendapatan koperasi (KPRI) DHARMA KARYA Palembang terhadap kesejahteraan anggota. 1.4. Kontribusi Penelitian a. Kontribusi Teori Penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk : 1. Memperkaya kajian teoritik dalam bidang usaha yang berbadan hukum koperasi dan pendapatannya dalam mensejahterakan anggota. 2. Melengkapi teori-teori yang telah dilakukan oleh peneliti peneliti sebelumnya masalah perkoperasian.

9 b. Kontribusi Praktik Penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk : 1. Meningkatkan performa koperasi untuk dapat mensejahterakan anggotanya 2. Menjadikan media informasi yang kemudian dapat digunakan oleh seluruh masyarakat untuk melakukan simpan dan peminjaman di koperasi yang berbasis syari ah 1.5. Manfaat Penelitian 1. Bagi penulis, diharapkan semoga hasil penelitian ini dapat memberikan pengetahuan yang luas dan bisa diterapkan dengan teori teori selama masa perkuliahan dan membandingkannya dengan realita yang ada di masyarakat 2. Bagi pihak-pihak terkait, hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan informasi pengetahuan, khususnya bagi pihak pihak yang berminat terhadap permasalahan yang dibahas penulis. 3. Bagi perusahaan koperasi (KPRI), hasil penelitian yang dilaksanakan diharapkan dapat dipakai sebagai pendorong bagi koperasi untuk lebih berhati-hati dalam mengelola pendapatan yang diperoleh koperasi sehingga bermanfaat bagi kepentingan meningkatnya kesejahteraan anggota.

10 1.6. Penelitian Terdahulu Adapun penelitian yang telah mengkaji mengenai koperasi adalah : Bayu Pariyasa (2009) menulis pengaruh modal, volume dan anggota terhadap sisa hasil usaha pada koperasi serba usaha kecamatan buleleng. Berdasarkan hasil penelitian,dan pembahasan maka simpulan dari penelitian ini adalah (1) variabel modal berpengaruh positif terhadap sisa hasil usaha (SHU), nilai t hitung yang didapat sebesar 3,245 dengan signifikansi sebesar 0,002 < α = 0,05. Nilai t table sebesar 1,680 pada taraf signifikan 0,05. Jadi t hitung 3,245 > t table 1,680, maka Ho ditolak dan H1 diterima, sehingga hipotesis pertama yang diajukan dalam penelitian ini diterima, (2) variabel volume usaha berpengaruh positif terhadap sisa hasil usaha (SHU), nilai t hitung yang didapatkan sebesar 2,941 > dengan signifikan sebesar 0,005 < α = 0,05. Nilai t table sebesar 1,680 pada taraf signifikan 0,05. Jadi t hitung 2,941 > t table 1,680, maka Ho ditolak dan H1 diterima, sehingga hipotesis kedua yang diajukan dalam penelitian ini diterima. (3) variabel jumlah anggota, anggota tidak berpengaruh terhadap sisa hasil usaha. (4) variabel modal, volume usaha dan jumlah anggota secara simultan berpengaruh terhadap sisa hasil usaha yang dapat dilihat dari hasil. Anna Nurfarhana (2013) pengaruh modal kerja dengan laba usaha koperasi pada koperasi serba usaha sejati mulia Jakarta. Modal kerja memegang peranan dalam mencapai tujuan koperasi. Penggolaan modal kerja yang baik dapat meningkatkan laba usaha dapat meningkatkan laba usaha koperasi pada koperasi serba usaha sejati mulia. Agar laba usaha dapat meningkat penulis menyarankan

11 hendaknya terus memperbesar modal kerja dengan menggalakkan simpanansimpanan anggota dan usaha usaha lainnya sehingga semakin sejahtera para anggotanya. Terdapat hubungan yang signifikan antara modal kerja dan laba usaha koperasi pada koperasi serba usaha sejati mulia jatipadang. Besarnya hubungan yang diberikan oleh variabel modal kerja dengan laba usaha pada koperasi sserba usaha sejati mulia jatipadang sebesar 76 % 10. Aziz Rustandi (2012) pengaruh pendapatan koperasi mahasiswa terhadap kesejahteraan anggota ditinjau dari ekonomi islam( studi di koperasi mahasiswa Al- Hikmah IAIN SMH Banten). Sistem dalam koperasi mahasiswa al hikmah menggunakan sistem konvensional walaupun keberadaannya di lingkungan yang islam. Koperasi al hikmah ini lebih mementingkan kesejahteraan anggota daripada keuntungan, itu terbukti dengan harga penjual di koperasi al hikmah lebih murah dibandingkan dengan pedagang yang lain, selain itu pinjaman dan bagi hasil yang ditawarkan tidak terlalu sulit sehingga anggota bisa pinjam dengan mudah. Pelaksanaan kegiatan koperasi al hikmah dalam pendapatan memberikan pengaruh terhadap kesejahteraan anggotanya dilihat dari sisa hasil usaha (SHU) nya. 11 10 Http://Unindra.ac.id/ana2./12 02/2015.pdf 11 http://siboykasaci.wordpress.com/12 02/2015

12 1.7.Sistematika penulisan Bab I pendahuluan Bab ini berisi dengan latar belakang permasalahan, permasalahan dan rumusan masalah, tujuan dan kegunaan, kontribusi penelitian dan sistematika penulisan. Bab II Landasan Teoritik dan Pengembangan Hipotesis Bagian ini mengkaji teori yang digunakan dalam penelitian untuk mengembangkan hipotesis dan menjelaskan fenomena hasil penelitian sebelumnya. Dengan menggunakan teori yang telah dikaji dan juga penelitian penelitian sebelumnya, hipotesis hipotesis yang ada dapat dikembangkan. Bab III Metode Penelitian Bab ini menjelaskan setting penelitian, desain penelitian, jenis dan sumber data, populasi dan sampel penelitian, teknik pengumpulan data, variabel variabel penelitian, instrument penelitian ( uji validitas dan reliabilitas), dan teknik analisis data. Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan Bab ini terdiri dari gambaran umum obyek penelitian, karakteristik responden, data deskriptif, analisis data ( disesuaikan dengan teknik analisis yang digunakan), hasil pengujian hipotesis dan pembahasan hasil penelitian).

13 Bab V kesimpulan Bab ini terdiri dari: simpulan yang menunjukkan keberhasilan tujuan dari penelitian. Simpulan juga menunjukkan hipotesis mana yang didukung dan mana yang tidak didukunng oleh data. Implikasi dari penelitian yang menunjukkan kemungkinan penerapannya. Kelebihan dan kekurangan. Saran- saran yang berisi keterbatasan dari penelitian yang telah dilakukan dan saran bagi penelitian yang akan datang. Daftar Pustaka Lampiran Lampiran