BAB I PENDAHULUAN. terkecuali bangsa Indonesia yang sedang membangun sehingga dapat. menjelaskan tentang pengertian pendidikan yaitu:

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional merupakan pelaksanaan pendidikan suatu negara

BAB I PENDAHULUAN. terkecuali bangsa Indonesia yang sedang membangun sehingga dapat. bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan. Pendidikan adalah usaha sadar

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. 1. dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang beriman dan bertaqwa

BAB I PENDAHULUAN. dirumuskan itu bersifat abstrak sampai pada rumusan-rumusan yang dibentuk

BAB I PENDAHULUAN. sektor pendidikan sebagai andalan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan di tingkat Madrasah Ibtidaiyah merupakan lembaga pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. dengan usaha dan kerja keras melalui jalur pendidikan, sekolah, keluarga dan

BAB I PENDAHULUAN. dirumuskan itu bersifat abstrak sampai pada rumusan-rumusan yang dibentuk

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga Pendidikan Islam baik MI, MTs, MA, maupun PTAI sering

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. berbudaya, semakin maju bahasa suatu bangsa semakin menunjukkan kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. secara sistematis dan terencana dalam setiap jenis dan jenjang pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. akan pentingnya pendidikan harus dilaksanakan sebaik-baiknya sehingga dapat

BAB I PENDAHULUAN. mengantarkan para siswa menuju pada perubahan-perubahan tingkah laku baik

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini disebabkan karena segala aktivitas kehidupan manusia membutuhkan

BAB I. tujuan pendidikan nasional menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang

PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. Undang-Undang RI No.20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal

BAB I PENDAHULUAN. penanaman akhlakul karimah, pembiasaan-pembiasaan atau keterampilan peserta

BAB I PENDAHULUAN. rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan undang-undang.

BAB I PENDAHULUAN. berbangsa dan bernegara. Maju mundur suatu bangsa sebagian besar ditentukan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan merupakan salah satu faktor utama keberhasilan pembangunan nasional.

BAB I PENDAHULUAN. sangat dianjurkan pelaksanaannya oleh Allah SWT. Islam juga memerintah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu upaya untuk mencerdaskan kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul

BAB I PENDAHULUAN. mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.

BAB I PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh pendidikan formal informal dan non-formal. Penerapan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan sebagai usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik agar dapat

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan yang ideal bagi kehidupan manusia. Tujuan pendidikan yang

BAB I PENDAHULUAN. berperan dengan sebaik-baiknya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

BAB I PENDAHULUAN. individu, pendidikan juga berimplikasi besar terhadap kemajuan suatu bangsa. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. terkecuali bangsa Indonesia. Pemerintah selalu berupaya untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. derajat dan kedudukan suatu negara tersebut menjadi lebih tinggi. Sebagaimana

BAB I PENDAHULUAN. diturunkannya ayat pertama kepada Nabi Muhammad saw yang berisi perintah

BAB I PENDAHULUAN. Fungsi pendidikan di Indonesia telah dijabarkan dalam Undang-Undang. Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. siswa untuk berkomunikasi dalam Bahasa Indonesia dengan baik dan benar, baik

BAB I PENDAHULUAN. selesai sampai kapanpun, sepanjang ada kehidupan manusia di dunia ini, karena

BAB I PENDAHULUAN. lainnya. Dalam kaitannya dengan perkembangan individu, manusia dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses belajar mengajar merupakan suatu kegiatan melaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, dan mandiri.

Pendidikan merupakan bentuk perkembangnya potensi menjadi. manusia yang peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Undang-undang RI Sisdiknas Nomor 20 tahun 2003 bab II pasal 3. disebutkan tujuan pendidikan nasional berbunyi :

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada diri

BAB I PENDAHULUAN. penting karena dapat menentukan perkembangan dan kemajuan suatu kelompok

BAB I PENDAHULUAN. yang membedakan manusia dengan makhluk lainnya. Untuk mengembangkan potensi yang dimiliki oleh manusia tersebut maka

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Hal ini sejalan dengan tujuan pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. ini. Kenyataan ini menunjukkan bahwa manusia memerlukan pendidikan. Akan

BAB I PENDAHULUAN. kearah peningkatan yang lebih positif. Agar usaha-usaha tersebut dapat terwujud

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan hidup secara tepat dimasa akan datang atau dapat juga didefinisikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. mengembangkan kualitas sumber daya manusia.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hak bagi setiap warga negara. Di dalam UUD 1945 Pasal

BAB I PENDAHULUAN. Adopratama, 2011, hal Depdiknas, Undang-Undang SISDIKNAS (Sistem Pendidikan Nasional) (UU RI No. 20

BAB I PENDAHULUAN. ditegaskan dalam Undang-Undang RI No 20 tahun 2003 tentang system

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu faktor yang yang menentukan keberhasilan

BAB I PENDAHULUAN. Dengan menggunakan fitrah tersebut manusia belajar dari keluarga, lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. lembaga-lembaga pendidikan di Indonesia, khususnya di pesantren-pesantren dan

BAB I PENDAHULUAN. nasional sebagaimana yang dirumuskan dalam Undang-Undang RI No.20 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. manusia sebagaimana yang dirumuskan dalam Undang-undang Republik

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan formal yang paling dasar. Di tingkat ini, dasar-dasar ilmu pengetahuan,

BAB I PENDAHULUAN. dunia dan akhirat. Selain itu, menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap orang dan

BAB I PENDAHULUAN. mengartikan pendidikan tertulis the education is the development of knowledge, skill,

BAB I PENDAHULUAN. Allah swt Berfirman. dalam surat Al-Mujadallah ayat 11.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan.

3BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. bagi rakyatnya, sehingga mampu mandiri dan dapat membangun bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. untuk mencapai tujuan tertentu. Tujuan pembelajaran akan tercapai apabila guru

BAB I PENDAHULUAN. mentransferkan ilmunya ke siswa, sehingga hasil belajar atau kompetensi yang

BAB I PENDAHULUAN. menempatkan tujuan sebagai sesuatu yang hendak dicapai. Maka yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN. sering diterjemahkan dengan tarbiyah yang berarti pendidikan. 1 Istilah

BAB I PENDAHULUAN. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

BAB I PENDAHULUAN. penting. Oleh karena itulah dilakukan penyelenggaraan pendidikan, sebagaimana

BAB I PENDAHULUAN. manusia itulah menjadi sasaran hidup manusia yang pencapaiannya sangat tergantung

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. 1. dasarnya mengantarkan para siswa menuju pada perubahan-perubahan tingkah

BAB I PENDAHULUAN. mendasar dalam mewujudkan pembangunan yang berkualitas baik jasmaniah

BAB I PENDAHULUAN. terbelakang. Pendidikan harus benar-benar diarahkan untuk menghasilkan

BAB I PENDAHULUAN. dan mendidik hingga pada akhirnya terjadi keseimbangan antara fisik dan mental.

BAB I PENDAHULUAN. menjadi dasar untuk mencapai tujuan tersebut, pendidikan berupaya

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan. dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara 1

BAB I PENDAHULUAN. diturunkan (diwahyukan) kepada Nabi Muhammad SAW dan ditulis di mushaf

BAB I PENDAHULUAN. semua pihak, baik pemerintah, orang tua maupun masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. dapat menghadapi segala tantangan yang akan timbul, lebih-lebih dalam

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran bagi individu agar berkembang dan tumbuh menjadi manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan judul

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. Dalam merespon fenomena itu, manusia berpacu mengembangkan kualitas

BAB I PENDAHULUAN. manusia karena tujuan yang dicapai oleh pendidikan tersebut adalah untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu pondasi utama yang dapat menjadikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Definisi Operasional. berdiri sendiri. Untuk itu individu perlu diberi berbagai kemampuan dalam

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian dan kemampuan menuju kedewasaan serta pembentukan manusia

BAB I PENDAHULUAN. sesamanya. Salah satu alat komunikasi adalah melalui bahasa. berbicara, pada hakikatnya ia masih juga memakai bahasa.

BAB I PENDAHULUAN. keseimbangan dan keserasian antara aspek-aspek material dan spiritual. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. maju. Dalam Al-qur an surah ar-ra du ayat 11 Allah SWT berfirman:

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu pengetahuan dan teknologi terus berkembang seiring dengan

BAB I PENDAHULUAN. bimbingan atau pertolongan yang diberikan secara sengaja terhadap peserta didik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan upaya untuk mencerdaskan, kehidupan bangsa dan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah upaya mencerdaskan kehidupan bangsa, dan lewat

BAB I PENDAHULUAN. dan perkembangan bangsa. Pendidikan Agama Islam akan mengenalkan bangsa

BAB I PENDAHULUAN. pembinaan kepada anak-anaknya dengan memberikan bimbingan, perintah,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. diantara ajaran tersebut adalah mewajibkan kepada umatnya untuk melaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran adalah suatu proses pendewasaan berfikir. Nilai demi nilai

BAB I PENDAHULUAN. sesuatu yang penting dan utama dalam konteks pembangunan bangsa dan Negara,

BAB I PENDAHULUAN. Alquran adalah sumber utama dalam syariat Islam. Alquran telah

BAB I PENDAHULUAN. Allah swt. kepada Nabi Muhammad saw. sebagai salah satu rahmat yang tidak

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Suatu bangsa yang sedang membangun seyogyanya menjadikan sektor pendidikan sebagai andalan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, karena pendidikan dapat meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), tidak terkecuali bangsa Indonesia yang sedang membangun sehingga dapat mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur. Upaya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas SDM baru terwujud hanya dengan usaha dan kerja keras melalui jalur pendidikan, sekolah, keluarga dan masyarakat. Menurut Ki Hajar Dewantara (Bapak Pendidikan Nasional Indonesia) menjelaskan tentang pengertian pendidikan yaitu: Pendidikan yaitu tuntutan di dalam hidup tumbuhnya anak-anak, adapun maksudnya, pendidikan yaitu menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak itu, agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapatlah mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggitingginya. 1 Menurut Piet A. Sahertian, "Pendidikan adalah usaha sadar yang dengan sengaja dirancangkan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pendidikan bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia." 2 1 Haryanto, S.Pd, Pengertian Pendidikan Menurut Ahli, http://belajarpsikologi.com/pengertian-pendidikan-menurut-ahli/, diakses 11 Februari 2014. 2000), h. 1. 2 Piet A. Sahertian,Konsep Dasar & Teknik Supervisi Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 1

2 Dalam Undang-Undang RI No.20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 3 menyatakan bahwa: Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. 3 Mengingat sangat pentingnya bagi kehidupan,maka pendidikan harus dilaksanakan sebaik-baiknya sehingga memperoleh hasil yang diharapkan. Untuk melaksanakan pendidikan harus dimulai dengan pengadaan tenaga pendidikan sampai pada usaha peningkatan mutu tenaga kependidikan. Kemampuan guru sebagai tenaga kependidikan, baik secara operasional, sosial, maupun profesional, harus benar-benar dipikirkan karena pada dasarnya guru sebagai tenaga kependidikan merupakan tenaga lapangan yang langsung melaksanakan kependidikan dan sebagai ujung tombak keberhasilan pendidikan. 4 Bahasa merupakan alat berkomunikasi yang dipakai oleh setiap individu, untuk saling memahami dan berbagi informasi. Selain itu, bahasa merupakan alat yang tidak akan pernah lepas dari diri manusia, karena tidak ada kegiatan manusia yang tidak disertai bahasa. Oleh karena itu, tentu setiap saat manusia pasti akan memerlukan bahasa. Sejalan dengan fungsinya sebagai alat komunikasi, 3 Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003Tentang Sistem Pendidikan Nasional, (Bandung: Citra Umbara, 2003), h.7. 4 Sudirman N.,dkk.,Ilmu Pendidikan, (Bandung: PT Raja Rosdakarya, 1992), h. 3.

3 bahasajuga tentu diperlukan dalam dunia pendidikan sebagai pengantar informasi dalam kegiatan pembelajaran. 5 Bahasa Arab merupakan salah satu bahasa yang digunakan untuk berkomunikasi di dunia ini. Bahkan bagi umat Islam, bahasa Arab bukan sekedar bahasa untuk berinteraksi dan berkomunikasi semata, tetapi juga bahasa yang digunakan oleh Allah untuk menyampaikan wahyu-nya kepada Nabi Muhammad Saw. Bahasa Arab adalah bahasa kitab suci Alquran, pedoman hidup umat Islam. Bahasa Arab telah digunakan sejak beberapa abad yang lalu. Kurang lebih sejak 14 abad yang lalu bahasa Arab dipergunakan untuk mengkhabarkan dan menyebarkan ajaran, peradaban, ilmu dan budaya Islam ke seluruh penjuru dunia. Bahkan di zaman kejayaan dinasti Islam, bahasa Arab merupakan bahasa komunikasi dan pergaulan internasional dan menjadi bahasa resmi negara. Bahasa Arab menjadi kunci untuk mempelajari, memahami dan menggali nilai-nilai ajaran Islam dari Alquran dan hadis secara mendalam, bahkan menjadi salah satu alat untuk tranformasi dan informasi ilmu pengetahuan serta alat komunikasi antar negara terutama di forum internasional. Oleh karena itu, Islam amat menganjurkan bagi pemeluknya untuk mempelajari dan memahami bahasa Arab. 6 Sebagaimana firman Allah Swt. Yang terdapat dalam surah Yusuf ayat 2 yang berbunyi: إ ن ا أ نز ل ن ه ق ر ء ن ا ع ر ب ي ا ل ع ل ك م ت ع ق ل ون 5 Muhammad AnangFirdaus, Analisis Kemampuan Mahasiswa Menyusun Kalimat Sempurna (Studi Terhadap Hasil Belajar Mata Kuliah Bahasa Arab I), http://lp3mstainalfatahjayapura.blogspot.com/2009/12/analisis-kemampuan-mahasiswa-menyusun_30.html, diakses 11 Februari 2014. 6 Sudirman N.,dkk.,Ilmu Pendidikan, op. cit., h. 6.

4 Dari ayat tersebut, dapat diambil pedoman dan dasar bagi umat Islam untuk mempelajari bahasa Arab. Karena bahasa Arab merupakan bagian dari ajaran Islam dan merupakan sarana belajar agama Islam dan kandungan Alquran. Dalam buku Metode Khusus Bahasa Arab, Mahmud Yunus mengemukakan bahwa: Mempelajari bahasa Arab amat penting sekali bagi kita kaum muslimin, karena ucapan kita sembahyang dengan bahasa Arab dan kitab suci Alquran dalam bahasa Arab, begitu juga kebanyakan buku-buku agama Islam ditulis dalam bahasa Arab, oleh karena itu di negara-negara Islam dipentingkan sekali mempelajari bahasa Arab bukan saja di pesantrenpesantren melainkan diajarkan di sekolah-sekolah pula. 7 Pembelajaran bahasa Arabdi sekolah, sebenarnya diarahkan kepada belajar berkomunikasi, baik secara langsung maupun tidak langsung. Pembelajaran bahasa Arabmencakup empat aspek keterampilan berbahasa yaitu kemampuan mendengarkan (menyimak), berbicara, membaca, serta menulis yang tentunya saling berkaitan satu sama lain. Dengan demikian, tentu perlu suatu perhatian khusus dalam pembelajaran bahasaarab, sehingga siswa dapat menguasai keterampilan berbahasa sesuai dengan kurikulum yang telah ditetapkan. 8 Keterampilan berbahasa Arabbagi siswa merupakan dasar untuk mengembangkan dirinya dalam belajar agama Islam, sehingga siswa dituntut menguasainya. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, seseorang dituntut untuk mempunyai kemampuan berbahasaarab yang memadai karena dengan kemampuan berbahasa Arabyang memadai, seseorang akan lebih mudah menyerap ajaran agama Islam baik secara lisan maupun tulisan. Siswa 7 Mahmud Yunus, Metode Khusus Bahasa Arab (Jakarta: Al-Hidayah,1992), h.7. 8 SyamsuddinAsyrofi, MetodologiPembelajaranBahasaArab( Yogyakarta, Ide Press Yogyakarta, 2010), h.21.

5 harus menguasai keempat aspek tersebut agar terampil berbahasaarab. Dengan demikian, pembelajaran keterampilan berbahasaarab di sekolah, tidak hanya menekankan pada teori saja, tetapi siswa juga dituntut untuk mampu menggunakan bahasa Arabsebagaimana fungsinya yaitu sebagai alat untuk belajar dan berkomunikasi. Kemahiran seseorang dalam berbahasa Arabtidak terlepas dari kemampuan menggunakan kalimat-kalimat yang benar dan baik. Kalimatkalimat yang benar dan baik itu tentu harus diwujudkan dalam bentuk tulisan dan tentu saja perlu adanya kemahiran menuliskan kalimat-kalimat tersebut secara benar. Dengan demikian, apabila dalam menulis seseorang dapat menuliskan kalimat-kalimat secara benar, maka informasi yang disampaikan dalam kalimatkalimat tersebut akan dapat dipahami oleh orang lain atau pembaca. 9 Salah satu materi dasar dalam pembelajaran bahasa Arab adalah mengenal kata dan menyusunnya dalam satu kalimat sederhana. Tentunya dalam menyusun kalimat sederhana tersebut tidak lepas dari nahwu dan sharaf kaidah penyusunan kalimat bahasa Arab. Meski nahwu dan sharaf secara teori belum diajarkan dalam penyusunan kalimat sempurna bahasa Arab, namun secara praktik telah digunakan. Sehingga akan banyak kaidah dan perubahan yang didapati dalam pola penyusunan kalimat sederhana ini meski tanpa membahas atau menyebutkan kaidah nahwu dan sharaf-nya secara langsung. 10 9 Ibid, h.22 10 Muhammad AnangFirdaus, AnalisisKemampuanMahasiswaMenyusunKalimatSempurna (StudiTerhadapHasilBelajar Mata Ku liah Bahasa Arab I), http://lp3mstainalfatahjayapura.blogspot.com/2009/12/analisis-kemampuan-mahasiswa-menyusun_30.html, diakses 11 Februari 2014.

6 Secara umum pembelajaran bahasa Arab di tingkat Madrasah Ibtidaiyah (MI) belummampu merealisasikan tujuan-tujuan yang diharapkan. Hal itu tampak jelas dari lemahnya kemampuan para siswa dalam keterampilan berbahasa Arabterutamakemampuan membuat kalimat dalam bahasa Arab. Ini menunjukkan bahwa di sana terdapat masalah-masalah atau kesulitan-kesulitan yang perlu dipecahkan. Di antara kesulitan-kesulitan tersebut berkaitan erat dengan masalah dalam proses pembelajaran. Masalah ini disebabkan juga karena kurangnya pembelajaran menggunakan media pembelajaran. Pembelajaran membuat kalimat dalam bahasa Arab masih sangat tradisional dan membosankan sehingga siswa kurang tertarik belajar membuat kalimat dalam bahasa Arab. Banyak guru yang kurang menaruh perhatian terhadap media dalam proses pembelajaran. Sebagian mereka ada yang tidak terlatih dalam penggunaan media media pembelajaran, dan sebagian lagi ada yang tidak percaya dengan fungsi kebaikannya. 11 Di Madrasah Ibtidaiyah(MI) pengunaan media pada pembelajaran menjadi bagian penting yang harus mendapat perhatian dari guru. Hal ini disebabkan karena input siswa pada tingkat dasar memiliki kemampuan yang terbatas, sehingga menjadi penting diperhatikan media pembelajaran pada pembelajaran di tingkat dasar. Keterbatasan kemampuan belajar siswa di tingkat Madrasah Ibtidaiyah(MI) mengharuskan guru menggunakan media agar dapat memahami materi yang akan disampaikan. Hal ini didasarkan pada pertimbangan bahwa kesulitan yang sering dihadapi oleh siswa MI dalam mengikuti kegiatan 11 Imam Asrori, Sintaksis Bahasa Arab: Frasa Klausa Kalimat(Malang, Misykat, 2004), h. 34

7 pembelajaran untuk mata pelajaran bahasa Arab adalah belum tercapainya kemampuan siswa untukmembuat kalimat dalam bahasa Arab, sekalipun itu adalah kalimat sederhana. Kurangnyakosa kata yang diketahuiataudimilikisiswajugamenjadisalahsatufaktor yang mempengaruhihaltersebut. 12 Karena rendahnya kemampuan siswa tersebut, maka dalam mengajarkan materi pelajaran perlu dipergunakan alat peraga yang dapat memantau siswa memahami materi yang disampaikan oleh guru. Alat peraga yang dapat dipergunakan diantaranya adalah alat bantu atau media. Seperti diketahui bahwa media adalah merupakan alat bantu yang dipergunakan untuk melakukan visualisasi dalam proses belajar mengajar agar proses belajar mengajar tersebut dapat berlangsung secara efektif. Karena keterbatasan kemampuan siswa belajar dalam mata pelajaran bahasa Arab, maka guru perlu menggunakan media pembelajaran berupa media sebagai alat bantu yang dapat membantu siswa untuk memahami materi dan isi pelajaran yang disampaikan oleh guru dalam kegiatan pembelajaran.tujuan pengajaran dengan alat tersebut dapat membantu guru dalam mendekatkan pengertian dan pemahaman pada siswa. 13 Di masasekaranginiadabanyak media pembelajaran yang dapatmembantutercapainyatujuanpembelajaran yang diharapkan.tugas guru adalahmemilahdanmemilih media yang sesuaiuntukmatapelajaranataumateritertentu.salah satu media yang 12 SyamsuddinAsyrofi, MetodologiPembelajaranBahasa Arab( Yogyakarta, Ide Press Yogyakarta, 2010), h.40 13 Ibid, h. 42

8 cocokdigunakandalampembelajaranbahasaadalahpocket Chart dan Word Card(kartu kata), khususnyauntukmaharahqira ahdalammatapelajaranbahasa Arab. Pocket Chart adalah jenis tertentu dari penyimpanan dengan kantongkantong plastik yang banyak digunakan guru di kelas untuk organisasi dan perencanaan pelajaran. Biasanya terbuat dari kertas karton,plastik,dan kain flanel. Pocket Chart memiliki lubang besi di atas untuk mudah menggantungnya dan kantong plastik dijahit di bagian depan. Pocket Chart bervariasi dalam ukuran, warna, dan gaya serta dapat digunakanuntuk berbagai tujuan yang berbeda. Pocket Chart ini biasanya berisi Word Card.Word Card adalah kartu kata yang berisi satuan kata yang ditulis atau dicetak pada sebidang kertas. Satu Word Cardmemiliki satu kata yang bisa membentuk kalimat jika digabungkan dengan Word Card yang lain.media Pocket ChartdanWord Carddiharapkandapatmemudahkansiswamembuatkalimatdalambahasa Arab.Kedua media ini juga terbilang mudah dan murah untuk dibuat dan digunakan dalam kondisi apapun, karena tidak memerlukan sarana tambahan seperti listrik atau alat elektronik. Kalimat sempurna sederhana dalam bahasa Arab, terdiri dari beberapa unsur. Diantaranya subjek, baik itu berkedudukan sebagai fa il (فاعل) pada jumlah fi liyyah ataupun sebagai mubtada ( (مبتداء pada jumlah ismiyyah, fi il (kata kerja), maf ul bih (objek penderita) dan kata keterangan tempat atau waktu. 14 Dengan menggunakan media Pocket Chart setiap unsur tersebutdapat dibagi 14 Basori Alwi, Madarij al-durus al-arabiyahjilid 1-2 (Malang: Rahmatika, 2006), h. 8.

9 dalam kantong yang berbeda, sehingga siswa bisa mengetahui secara jelas katakata yang termasuk unsur tertentu, contohnya kantong kata kerja, kantong subjek. Dan dengan Word Card berisi kata-kata dari unsur-unsur kalimat tersebut, contohnya kata subjek, kata kerja, kata keterangan, dan lain-lain. 15 Berdasarkanpenjajakan awal yang dilakukanpenulisdi MI Nurul Islam Banjarmasin ditemukan adanyakesulitansiswa kelas III dalam membuat kalimat berbahasa Arab.Siswa masih kesulitan menyusun kata-kata menjadi sebuah kalimat sederhana dalam bahasa Arab. Beberapa penyebabnya adalah karena Bahasa Arab bukan merupakan bahasa ibu bagi siswa, belum banyak kosa kata yang siswa miliki, dan kurangnya pemahaman siswa terhadap unsur-unsur kalimat, sehingga siswa kesulitan dalam membuat kalimat berbahasa Arab. Ketika guru di MI Nurul Islam, khususnya wali kelas III telah menggunakan media yang menarik dan kreatif, namun kemampuan siswa belum juga bisa dikatakan baik atau mampu, maka perlu kiranya dilakukan penelitian mendalam untuk menemukan penyebab terjadinya hal tersebut. Berdasarkan masalah di atas, maka penulis merasaperlu untuk melakukan penelitian dengan judul: Pengaruh Media Pocket Chart Dan Word Card Terhadap Kemampuan Membuat Kalimat Dalam Mata Pelajaran Bahasa Arab Pada Siswa Kelas III Madrasah Ibtidaiyah Nurul Islam Banjarmasin. 15 Ibid, diakses 11 Februari 2014.

10 B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian di atas yang menjadi pokok permasalahan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimanapengaruh media Pocket chart dan Word card terhadap kemampuan membuat kalimat dalam mata pelajaran bahasa Arab pada siswa kelas III Madrasah Ibtidaiyah Nurul Islam Banjarmasin? 2. Faktor apa saja yang mempengaruhi media Pocket chart dan Word card terhadap kemampuan membuat kalimat dalam mata pelajaran bahasa Arab pada siswa kelas III Madrasah Ibtidaiyah Nurul Islam Banjarmasin? C. Definisi Operasional Untuk menghindari kesalahpahaman dari judul di atas maka perlu ditegaskan beberapa istilah dalam lingkup pebahasan yang erat kaitannya dengan penulisan skripsi, yaitu: 1. Pengaruh adalah daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang atau benda) yang ikut membentuk watak, kepercayaan atau perbuatan seseorang. 16 2. Kemampuan berasal dari kata mampu yang berarti sanggup atau dapat melakukan sesuatu tertentu 17. Dalamhalini yang ingindiketahuiadalahkemampuansiswadalammembuatkalimatbahasa Arab. 449 16 Suharso, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Lux(Semarang, Widya Karya, 2005), h. 17 Ibid, h.308

11 3. Kalimat yakni kesatuan ujar yang mengungkapkan suatu konsep pikiran dan perasaan. Dalam hal ini membahas kemampuan membuat kalimat sederhanadalam bahasa Arab. Unsur-unsur kalimat yang baik dalam bahasa Arab yakni memiliki subjek(fa il), predikat(fi il), dan objek(maf ul bih). 4. Pocket Chart adalah media pembelajaran berupa penyimpanan yang berisi kantong-kantong yang terbuat dari plastik, kertas karton dan kain flanel. 5. Word Card adalah kartu kata; potongan kertas yang berisi satu kata yang telah ditentukan. Kata yang dimaksudkanadalah kata yang ditulis/diketikmenggunkanbahasa Arab. D. Hipotesis Dalam hal ini merujuk pada Dr. Suharsimi Arikunto dalam buku yang berjudul Prosedur Penelitian Ilmiah Suatu Pendekatan Praktis, telah memberikan definisi terhadap hipotesis adalah sebagai berikut : Sebagai jawaban sementara yang bersifat sementara terhadap penelitian sampai terbukti melalui data yang terkumpul 18 Berdasarkan asumsi ini serta pengamatan empiris, maka hipotesis penelitian dapat penulis rumuskan sebagai berikut : Ada peningkatan kemampuan pada siswa kelas III dalam kemampuan membuat kalimat melalui media Pocket Chart dan Word Card dalam mata pelajaran bahasa Arab. 18 SuharsimiArikunto, ProsedurPenelitianIlmiahSuatuPendekatanPraktis,(Aneka Cipta, Bandung, 1991), hal 62

12 Berarti dengan menggunakan media Pocket Chart dan Word Card, siswa kelas III mengalami peningkatan kemampuan dalam membuat kalimat sederhana dalam bahasa Arab.

13 E. Alasan Memilih Judul Alasan memilih judul dalam penelitian ini: 1. Rendahnyakemampuansiswa karena kesulitan dalam membuat kalimat berbahasa Arab, perludicarikansolusinya. 2. Bahasa Arab penting untuk dipelajari sejak dini, karena akan bermanfaat di masa mendatang, baik untuk memahami Alquran atau menjadikannya sebagai alat komunikasi. Olehkarenaitu, media yang kreatifsebagaipengantarmateripembelajarandiperlukanolehsiswa, sepertipocket ChartdanWord Card. 3. MI Nurul Islam sebagaisalahsatusekolah yang aplikatifterhadap media yang inovatif bisadijadikantempatpenelitian yang efektifberdasarkanpermasalahan yang dipaparkanpenulisdalamlatarbelakang. F. Tujuan Operasional Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah: 1. Mengetahui pengaruh media Pocket chart dan Word card terhadap kemampuan membuat kalimat dalam mata pelajaran bahasa Arab pada siswa kelas III Madrasah Ibtidaiyah Nurul Islam Banjarmasin. 2. Mengetahui Faktor-faktor yang mempengaruhi pengaruh media Pocket chart dan Word card terhadap kemampuan membuat kalimat dalam mata

14 pelajaran bahasa Arab pada siswa kelas III Madrasah Ibtidaiyah Nurul Islam Banjarmasin. G. Signifikansi Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat berguna untuk: 1. Bahan pertimbangan bagi guru MI untuk mengetahui pengaruh media Pocket chart dan Word card terhadap kemampuan membuat kalimat dalam mata pelajaran bahasa Arab pada siswa kelas III Madrasah Ibtidaiyah Nurul Islam Banjarmasin. 2. Bahan renungan bagi para guru MI untuk dapat bisa menggunakan media pembelajaran yang kreatifdalam pembelajaran Bahasa Arab. 3. Informasi bagi penulis selanjutnya dalam bidang pendidikan yang ingin memperoleh gambaran tentang kemampuan membuat kalimat melalui media Pocket Chart dan Word Card dalam mata pelajaran Bahasa Arab. H. Sistematika Penulisan Untuk mempermudah pemahaman isi pembahasan ini, maka penulis membuat sistematika penulisan sebagai berikut. Bab IPendahuluanyang berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, definisi operasional, alasan memilih judul, signifikansi penelitian dan sistematika penelitian. Bab II Landasan teoritisyang meliputi A. Pengertian Bahasa dan Fungsi Bahasa, Pembelajaran Bahasa Arab MI, Kemampuan Membuat Kalimat, Kalimat Sederhana Bahasa Arab, Pocket Chart dan Word Card, dan Faktor-Faktor yang

15 mempengaruhi kemampuan membuat kalimat melalui media Pocket Chart dan Word Card dalam mata pelajaran bahasa Arab. Bab IIIMetode penelitianyang membahas tentang jenis dan pendekatan penelitian, populasi dan sampel, data, sumber data dan teknik pengumpulan data, teknik pengolahan data dan analisis data, kerangka dasar penelitian, pengembangan instrumentpenelitian, desain pengukuran dan prosedur penelitian. Bab IVLaporan hasil penelitianyang berisi gambaran umum lokasi penelitian, penyajian data dan analisis data. Bab V Penutupberisi simpulan dan saran-saran.