IV. METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
IV. METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di CV. Duta Luwak Brother s Link Jln. Raden Intan Gg.

III. METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI A. KERANGKA PEMIKIRAN

III. METODE PENELITIAN

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di wilayah Malang Raya. Waktu dilaksanakan

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data

BAB 3 METODE PENELITIAN. sebab-akibat antara variable-variabel dalam penelitian ini, yaitu antara munculnya

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data

III. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan data B. Metode Analisis

BAB III METODE PENELITIAN. Martadinata No. 81, Malang. Adapun dasar dari pemilihan Bank Rakyat Indonesia

III. METODE PENELITIAN

BAB IV. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

3 KERANGKA PENDEKATAN STUDI

IV. METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN

3.1. Kerangka Pemikiran Menjalankan suatu kegiatan bisnis setiap perusahaan harus memiliki visi dan misi perusahaan, dan PT Rolika Caterindo Bogor

III. METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN. hal ini adalah produk makanan dan minuman. Kepuasan merupakan suatu respon positif seseorang dimana hasil kinerja

III. METODE PENELITIAN

METODE KAJIAN PELAYANAN KEPUASAN PELANGGAN

ANALISIS KEPUASAN PENGGUNA JASA TERHADAP KINERJA PT.KERETA API INDONESIA (PERSERO) (KRL COMMUTER LINE JAKARTA KOTA BOGOR)

IV METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini penulis akan melakukan penelitian dengan mengambil objek

METODE PENELITIAN. a. Kuesioner, yang merupakan salah satu cara berkomunikasi dengan responden

III. METODE PENELITIAN

tingkat kepentingan dan kepuasan sasaran serta keluaran atribut yang harus ditingkatkan pemerintah dan instansi terkait dalam pelaksanaan program

BAB III METODE PENELITIAN. verifikatif. Model analisis deskriptif merupakan metode yang memberikan

BAB III METODE PENELITIAN

II. HASIL DAN PEMBAHASAN

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian deskriptif dan verifikatif. Sugiyono (2009:206) menyatakan bahwa

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. seluler As pada mahasiswa Universitas Muria Kudus yang dijadikan penelitian,

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di objek wisata Air Terjun Way Lalaan Kabupaten

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif dan

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. dilakukan secara sengaja (purposive) melihat bahwa propinsi Jawa Barat

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif dan

BAB III LANDASAN TEORI. dirasakan dengan kinerja yang diharapkan. Kepuasan penumpang atau konsumen

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. deskriptif yang bertujuan untuk menggambarkan secara tepat sifat-sifat suatu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif verifikatif yang

IV. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di kawasan wisata Puncak Bogor, Provinsi Jawa

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Dieng Computer Square Malang yang terletak

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan yang rasional, empiris, dan

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

III. METODE KAJIAN A Pe P ngumpulan Data Wawancara Observasi a. Data Primer

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. penjelasan tentang pola hubungan (model) antara dua variabel atau lebih.. Dalam

III. METODE PENELITIAN

BAB IV PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS. Pelanggan PO Maju Lancar. Jumlah kuisioner yang disebarkan dihitung dengan Z E

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek yang akan diteliti yaitu mengenai Situasi Pembelian Pengaruhnya

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. Objek penelitian merupakan sesuatu yang menjadi perhatian dalam suatu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

IV METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. mendapatkan jawaban ataupun solusi dari permasalahan yang terjadi.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. desa Kedabu Rapat Kabupaten Kepulauan Meranti. Sedangkan waktu penelitian di mulai bulan Februari sampai September 2013.

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian ini adalah deskriptif (explanatory) dengan verifikatif

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif dan verifikatif. Penelitian

IV. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Desa Tugu Utara dan Kelurahan Cisarua,

Resume Regresi Linear dan Korelasi

VI. METODE PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI. Analisis regresi merupakan bentuk analisis hubungan antara variabel prediktor

IV METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan pembahasan sebelumnya, maka jenis penelitian ini termasuk

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian kepustakaan dilakukan dengan membaca buku-buku literatur, dan

BAB III METODE PENELITIAN. menentukan obyek-obyek penelitian yang akan diteliti dan besarnya

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

BAB III METODE PENELITIAN. Sanjiwani yang berlokasi di Jalan Ciung Wanara Nomor 2, Kabupaten

BAB III METODE PENELITIAN. hasilnya, secara umum data yang di peroleh dari penelitian dapat di gunakan

III. METODE PENELITIAN A. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

Transkripsi:

IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di tempat wisata yang ada di Bogor, diantaranya yaitu kebun raya Bogor, taman wisata mekarsari, taman matahari, dan taman safari Indonesia. Pemilihan lokasi ini ditentukan secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa Objek wisata tersebut merupakan objek wisata yang paling banyak dikunjungi dan merupakan pasar potensial untuk produk fruit talk pineapple soft candy. Proses pengumpulan data Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan bulan september 2011. 4.2. Jenis dan Sumber Data Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini berupa data primer dan sekunder baik yang bersifat kualitatif maupun kuantitatif. Data primer diperoleh melalui wawancara dengan pihak perusahaan antara lain data gambaran umum Pusat Kajian Buah Tropika (PKBT), data penjualan, dan data aktivitas PKBT yang didapat dari hasil wawancara. Data yang digunakan adalah data terbaru dan terlengkap yang ada LPPM PKBT. Selain itu, data juga diperoleh melalui pengamatan wawancara serta kuesioner yang diberikan kepada responden. Data sekunder diperoleh dari Dinas Pertanian, Badan Pusat Statistik (BPS), laporan penjualan dan produksi PKBT, serta literatur dan tulisan yang dianggap relevan dalam penelitian ini. 4.3. Metode Pengumpulan Data Metode Pengumpulan data dilakukan dengan cara : 1) melakukan observasi yaitu melihat dan mengamati objek penelitian secara langsung terhadap hal-hal yang berhubungan dengan penelitian; 2) melakukan wawancara yaitu dengan memberikan tanya jawab secara langsung antara peneliti dengan pihak LPPM PKBT yang bertujuan untuk memperoleh keterangan sesuai dengan penelitian serta menganalisis data yang diberikan perusahaan berupa data produksi, data penjualan dan lain-lain; 3) memberikan kuesioner kepada responden. Responden yang dipilih adalah pengunjung Kebun Raya Bogor, 35

Taman Wisata Mekarsari, Taman Matahari, dan Taman Safari Indonesia. 4) melakukan pencatatan semua data. 4.4. Metode Penarikan Sampel dan Jumlah Sampel Metode penarikan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah judgement sampling, dimana metode ini merupakan metode penarikan sampel non probabilitas (non probability methodi). Metode penarikan sampel non probabiltas yaitu cara penarikan sampel berdasarkan pertimbangan pribadi semata. Dengan metode penarikan sampel secara judgemental, responden dapat langsung dipilih di lokasi penelitian pada saat penelitian dilakukan asalkan responden tersebut memenuhi kriteria yang ditentukan oleh peneliti. Sebelum melakukan pengambilan sampel terlebih dahulu merumuskan kriteria yang digunakan sebagai acuan untuk penarikan sampel. Kriteria yang digunakan adalah responden yang berusia di atas 17 tahun, karena dianggap dapat mengerti isi dari pertanyaan kuesioner. Berdasarkan keterbatasan waktu, biaya, dan kemudahan dalam melakukan penelitian ini Jumlah responden yang dijadikan sampel adalah sebanyak 25 orang untuk setiap tempat wisata. Jumlah responden yang digunakan dalam penelitian ini seluruhnya adalah 100 orang responden. Menurut Guilford dalam supranto (2001), sampel sebanyak 30 orang responden sudah cukup, akan tetapi semakin besar sampel maka hasil yang diperoleh akan lebih akurat, sehingga diambil 100 orang responden. 4.5. Metode Pengolahan Data dan Analisis data Penelitian ini mengunakan metode analisis kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif dilakukan dengan pengamatan langsung terhadap kondisi penjualan produk fruit talk pineapple soft candy di LPPM PKBT. Analisis kuantitatif yang dilakukan dengan menggunakan data yang telah diperoleh dari lapangan kemudian dianalisis. Sebelum data dianalisis langkah awal yang dilakukan yakni mengolahnya terlebih dahulu. Caranya yakni dengan melakukan pengeditan dan pentabulasian data mentah. Data tersebut kemudian dikelompokan sesuai indikator-indikator yang akan dijadikan ukuran penelitian. Data kuantitatif yang terkumpul diolah dengan menggunakan alat hitung kalkulator dan bantuan 36

computer melalui program Microsoft excel 2007 dan software SPSS. Setelah data diolah selanjutnya data dianalisis. 4.5.1. Analisis Deskriptif Metode ini bergunan untuk menggambarkan sesuatu yang tengah berlangsung pada saat riset dilakukan dan memeriksa sebab-sebab dari suatu gejala tertentu. Analisis deskriptif digunakan dalam mendeskripsikan profil responden, nilai harapan dari setiap atribut produk fruit talk pineapple soft candy dan mendeskriptifkan faktor-faktor yang mempengaruhi frekuensi pembelian produk fruit talk pineapple soft candy dengan cara mentabulasikan secara sederhana data yang diperoleh. Analisis deskriptif ini terdiri dari dua tahap. Tahap pertama adalah mentabulasikan data, lalu tahap kedua menginterprestasikan data hasil tabulasi. 4.5.2. Important and Performance Analysis (IPA) Important and Performance Analysis (IPA) digunakan untuk menganalisis penialaian konsumen terhadap atribut fruit talk soft candy dengan cara membandingkan kesesuaian antara tingkat kepentingan dengan kinerja (performa) atribut produk fruit talk soft candy. Tingkat kepentingan yang dimaksud adalah seberapa penting nilai dari suatu atribut yang dianggap penting oleh konsumen atau dapat dikatakan sebagai seberapa besar nilai kepentingan (harapan) konsumen terhadap suatu atribut. Sedangkan tingkat kinerja atau performa disini maksudnya adalah nilai aktual suatu atribut yang dirasakan oleh konsumen. Dalam metode ini digunakan dua variable, yaitu X yang mewakili tingkat performa dan Y yang mewakili tingkat kepentingan (harapan). Skor penilaian terhadap kedua variabel tersebut menggunakan skala Likert Option Performa Bobot jawaban Option Kepentingan Sangat Baik 5 Sangat Penting Baik 4 Penting Cukup Baik 3 Cukup Penting Tidak Baik 2 Tidak Penting Sangat Tidak Baik 1 Sangat Tidak Penting 37

Masing-masing skor/bobot tersebut akan diperoleh penilaian tingkat kepentingan dan tingkat performa dari masing-masing atribut yang ditetapkan. Nilai tersebut diperoleh dengan cara mengalikan skor masing-masing skala dengan jumlah jawaban responden yang memilih pada skala tersebut. Kemudian nilai hasil masing-masing perkalian tersebut dijumlahkan, sehingga akan didapatkan total skor penilaian tingkat kepentingan ( Yi) dan tingkat performa ( Xi) untuk masing-masing atribut. Skor penilaian tingkat performa dan kepentingan konsumen hasilnya berupa rata-rata skor masing-masing atribut untuk performa dan rata-rata skor masing-maing atribut untuk kepentingan dengan formulasi sebagai berikut : Keterangan : n = Jumlah responden Xi = Skor rata-rata tingkat penilaian performa untuk atribut ke-i Yi = Skor rata-rata tingkat penilaian kepentingan untuk atribut ke-i 4.5.3. Analisis Diagram Cartesius Dari hasil perhitungan dengan menggunakan Analisis Importance Performance Analysis (IPA) diatas dapat dibuat menjadi Diagram Cartecius, yaitu diagram yang menunjukan atribut-atribut mana dari produk Fruit Talk Pineapple Soft Candy yang telah memenuhi harapan konsumen (kesesuaian antara kepentingan dan performa). Diagram ini dibagi menjadi empat bagian yang berpotongan dengan dua garis lurus pada tititk ( X, Y ). Perhitungan tersebut dilakukan dengan formulasi sebagai berikut : Xi Yi X = dan Y = K K Keterangan : K = banyaknya atribut dari produk fruit talk soft candy yang dianalisis. X = skor rata-rata dari rata-rata tingkat penilaian performa seluruh atribut. Y = skor rata-rata dari rata-rata tingkat penilaian kepentingan seluruh atribut. 38

Pembagian Diagram Cartesius menjadi empat bagian berdasarkan sebagai berikut : a. Kuadran pertama (I) Prioritas Utama, merupakan nilai yang menunjukan tingkat kepentingan konsumen yang tinggi, tetapi secara mana performa produk sesungguhnya masih rendah sehingga dapat dikatakan bahwa perusahaan belum dapat memenuhi kepentingan (harapan) konsumen. b. Kuadran kedua (II) Pertahankan persuasi, dimana performa produk sesungguhnya sesuai dengan tingkat kepentingan mereka, dalam arti kepentingan konsumen ini telah dipenuhi oleh perusahaan. c. Kuadran ketiga (III) Prioritas Rendah, merupakan kepentingan konsumen rendah, dimana performa produk sesungguhnya juga rendah yang dalam arti kepentingan konsumen ini telah dipenuhi oleh perusahaan (telah memperoleh kepuasan) d. Kuadran keempat (IV) Berlebihan, dimana antara tingkat kepentingan rendah dan kepuasan mana performa produk sesungguhnya tinggi. Hal ini dikatakan berlebihan karena kepentingan yang dinginkan konsumen lebih rendah dibandingkan dengan mana performa produk sesungguhnya. Dalam penelitian ini untuk menentukan nilai kepentingan konsumen dari setiap atribut produk fruit talk pineapple soft candy menggunakan metode Importance Performance Analysis (IPA) yang merupakan suatu teknik penerapan untuk mengukur atribut dari tingkat kepentingan dan pelaksanaan. Kepentingan ( Y ) I Prioritas Utama II Pertahankan III Prioritas Rendah IV Berlebihan Kinerja ( X ) Gambar 3. Diagram Cartesius Importance Perpormance Analysis Sumber : Supranto (2006) 39

4.5.4. Metode Costumer Satisfaction Index (CSI) Metode ini merupakan indeks yang mengukur tingkat kepuasan konsumen berdasarkan atribut-atribut tertentu. Hal ini tergantung kepada kebutuhan informasi yang ingin didapatkan perusahaan terhadap konsumen (Massnick 1990, diacu dalam Palapa 2006). Hasil dari metode ini didapat dari pengukuran terhadap tingkat kepentingan atau harapan (importance) dan tingkat kinerja (performance) yang berguna untuk pengembangan program pemasaran untuk kepuasan konsumen. Penelitian ini juga mengukur tingkat kesesuaian responden. Tingkat kesesuaian diperoleh dari perbandingan penilaian tingkat kepentingan dan persepsi kinerja atribut produk fruit talk pineapple soft candy. Penilaian ini akan menunjukkan kesesuaian antara persepsi kinerja atribut produk fruit talk pineapple soft candy dan tingkat kepentingan atribut produk fruit talk pineapple soft candy. Jika pembobotan dari persepsi kinerja lebih besar atau sama dengan bobot tingkat kepentingan, berarti persepsi terhadap kinerja atribut produk fruit talk pineapple soft candy telah sesuai terhadap keinginan konsumen. Begitu juga sebaliknya, jika pembobotan dari persepsi kinerja lebih kecil dari tingkat kepentingan, berarti persepsi terhadap kinerja atribut produk fruit talk pineapple soft candy belum sesuai dengan apa yang diinginkan oleh konsumen. Rumus yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat kesesuaian responden adalah sebagai berikut: Xi Tki = x 100% Yi Dimana: Tki : Tingkat kesesuaian responden Xi : Bobot penilaian persepsi kinerja atribut produk fruit talk pineapple soft candy Yi : Bobot penilaian kepentingan atribut atribut produk fruit talk pineapple soft candy Jika Tki <100 persen, kinerja atribut produk fruit talk pineapple soft candy belum sesuai dengan keinginan konsumen. 40

Jika Tki 100 persen, kinerja atribut produk fruit talk pineapple soft candy telah sesuai dengan keinginan konsumen. Secara umum ada empat langkah dalam perhitungan Costumer Satisfaction Index, (Dickson 1991, diacu dalam Firwiyanto 2008). 1) Menentukan Mean Importance Score (MIS) dan Mean Satisfaction Score (MSS). Nilai ini berasal dari rata-rata tingkat kepentingan dan kepuasan tiap konsumen. Didalam penelitian ini Mean Importance Score diasumsikan identik dengan Mean Satisfaction Score. MIS = n Yi =1 n dan MSS = i n i =1 n Xi Dimana: n Xi Yi : Jumlah responden : Nilai kinerja atribut ke-i : Nilai kepentingan atribut ke-i 2) Membuat Weight Factor (WF) Bobot ini merupakan persentase dari nilai MIS per atribut terhadap total MIS seluruh atribut. WFi = Dimana: p i= 1 MISi MISi x 100% p : Jumlah atribut kepentingan (k =16) i : Atribut produk fruit talk pineapple soft candy ke i 3) Membuat Weight Score (WS) Bobot ini merupakan perkalian antara Weight Factor (WF) dengan ratarata tingkat kepuasan (MSS). WSi = WFi x MSSi 41

Dimana: i : Atribut produk fruit talk pineapple soft candy ke i 4) Menentukan Costumer Satisfaction Index (CSI) Indeks kepuasan konsumen dapat dihitung sebagai berikut: CSI = Dimana : p i= 1 WSi 5 x 100% 5 : Skala tertinggi didalam penelitian i : Atribut produk fruit talk pineapple soft candy ke i p : Jumlah atribut kepentingan (k =16) Skala kepuasan konsumen yang umum dipakai dalam menginterprestasikan indeks adalah skala nol sampai dengan satu. Tingkat kepuasan tertinggi yang dicapai bila indeks mencapai 100 persen dengan rentang kepuasan responden berkisar antara 0-100 persen. Untuk mendapatkan skala linier numerik (Simamora 2005 dalam Hasanah 2008) dapat dilakukan dengan mencari Rentang Skala (RS) dengan menggunakan rumus: Dimana: RS = RS m n b m n b : Rentang Skala : Skor tertinggi : Skor terendah : Jumlah kelas atau kategori yang dibuat Penelitian ini menggukan rentang skala sebagai berikut: RS = 100% 0% = 20% atau 0,2 5 Berdasarkan rentang skala di atas diperoleh skala kepuasan responden sebagai berikut: 42

Tabel 9. Rentang Skala Kepuasan Responden Rentang Skala Kategori Kepuasan 0,00-0,20 Sangat tidak puas 0,21-0,40 Tidak puas 0,41-0,60 Cukup puas 0,61-0,80 Puas 0,81-1,00 Sangat puas 4.5.5. Analisis regresi Analisis regresi adalah teknik statistika yang berguna untuk memeriksa dan memodelkan hubungan diantara variabel-variabel. Fungsi yang digunakan dalam penelitian ini adalah fungsi linier berganda. Penggunaan fungsi linier berganda ditunjukan untuk mengetahui indikasi secara umum menganalisa faktorfaktor yang mempengaruhi frekuensi pembelian produk fruit talk soft candy. Faktor-faktor yang diduga berpengaruh terhadap frekuensi pembelian produk fruit talk soft candy adalah harga produk fruit talk soft candy, pendapatan responden, pekerjaan respoden dan usia Responden. Secara matematis model fungsi produksi linier berganda dapat dirumuskan secara berikut : Y = b o + b 1 X 1 + b 2 X 2 + + b j X j Dimana: Y = Frekuensi Pembelian Produk Fruit Talk Soft Candy X 1 X 2 X 3 X 4 b o = Harga produk Fruit Talk Soft Candy = Pendapatan responden = Pekerjaan respoden = Usia Responden = Nilai konstanta b j = Koefisien regresi : j = 1,2, 3,4 4.6. Pengujian Hipotesis Untuk mengevaluasi apakah model yang digunakan sudah baik atau belum, terdapat beberapa kriteria pengujian statistik yaitu koefisien determinasi yang disesuaikan atau R 2, uji F dan uji-t. 43

Untuk menentukan faktor yang berpengaruh nyata dan tidak nyata digunakan uji sebagai berikut : 4.6.1. Koefisien Determinasi Nilai koefisien determinasi merupakan suatu ukuran yang menunjukan besar sumbangan dari variabel penjelas (X) terhadap variabel respon (Y). Semakin besar koefisien determinasi, maka model semakin baik (Atmadja, 2009). Untuk regresi berganda yang mempunyai variabel bebas lebih dari dua, dianjurkan penggunaan yang disesuaikan atau R 2 (adj). Koefisien determinasi yang disesuaikan berarti koefisien determinasi sudah disesuaikan dengan derajat bebas dari masing-masing jumlah kuadrat yang tercakup di dalam perhitungan koefisien determinasi. Uji R 2 (adj) digunakan untuk mengukur keragaman variabel dependen yang dapat diterangkan oleh variabel independen. Koefisien determinasi adalah proporsi variasi dalam variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh variabel-variabel penjelasnya. Tingkat pengaruh antara variabel X dan variabel Y dapat diketahui sebagai berikut : Tabel 10. Interpretasi Koefisien Determinasi Koefisien Determinasi Tingkat Keeratan (%) 0 4 Pengaruh rendah atau lemah 5 16 Pengaruh rendah tapi pasti 17 48 Pengaruh cukup kuat 49 81 Pengaruh tinggi 82 100 Pengaruh sangat tinggi atau kuat 4.6.2. Uji-F Uji F digunakan untuk melihat apakah variabel penjelas secara bersamasama (simultan) berpengaruh nyata atau tidak berpengaruh nyata terhadap variabel dependen. Pengujian yang dilakukan menggunakan distribusi F dengan membandingkan antara nilai kritis F dengan nilai F hitungnya yang terdapat pada hasil olahan data dengan menggunakan program SPSS. Langkah-langkah analisis 44

dalam pengujian hipotesis terhadap variasi nilai variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh variasi nilai independen adalah sebagai berikut : 1. Perumusan Hipotesis H0 : b 1 = b 2 = b k = 0 H1 : minimal ada satu koefisien yang 0 2. Perhitungan nilai kritis distribusi F (F-tabel) dan F-hitung h = / 1 1 / Dimana : (adj) 1 3. Kriteria Uji = Jumlah kuadrat regresi = Jumlah kuadrat sisa = Jumlah sampel = Jumlah parameter F hitung > F tabel (k-1) (n-k) maka tolak H0 F hitung < F tabel (k-1) (n-k) maka terima H0 Kesimpulan : jika tolak hipotesis H0, berarti secara bersama-sama variabel-variabel independen dalam model berpengaruh nyata terhadap variabel dependen, demikian sebaliknya apabila menerima H0. 4.6.3. Uji-t Uji t merupakan suatu pengujian yang bertujuan untuk mengetahui apakah koefisien regresi berpengaruh signifikan atau tidak. Uji t ini digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas (faktor-faktor yang mempengaruhi pembelian) terhadap variabel terikat (frekuensi pembelian produk fruit talk pineapple soft candy) secara parsial atau sendiri-sendiri, dengan hipotesis yang akan diuji dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Perumusan Hipotesis Ho : (b o = b 1 = b 2 = b 3 = b 4 = 0) Artinya : bahwa harga produk (X 1 ), Pendapatan responden (X 2 ), Pekerjaan responden (X 3 ), dan Usia responden (X 4 ) tidak mempengaruhi frekuensi pembelian fruit talk pineapple soft candy (Y) secara nyata. H1 : minimal ada sebuah b1 0 ; 1 = 1, 2, 3, 4 45

Artinya : bahwa harga produk (X 1 ), Pendapatan responden (X 2 ), Pekerjaan responden (X 3 ), dan Usia responden (X 4 ) minimal ada satu variabel yang berpengaruh nyata terhadap frekuensi pembelian produk fruit talk pineapple soft candy (Y). 2. Penentuan Nilai Kritis Nilai kritis dalam pengujian hipotesis terhadap koefisien regresi dapat ditentukan dengan menggunakan tabel distribusi normal dengan memperhatikan tingkat signifikansi (α) dan banyaknya sampel yang digunakan 3. Kriteria Uji Untuk menjelaskan hipotesis tersebut bisa dilakukan dengan kriteria sebagai berikut : Berdasarkan t hitung : Jika t tabel < t hitung < t tabel, maka terima Ho Jika t hitung < - t tabel atau t hitung > t tabel,maka tolak Ho t tabel dilihat dengan derajat bebas = n k dimana : n = jumlah sampel dalam penelitian ini = 83 k = jumlah variabel yang digunakan = 5 sehingga derajat bebasnya (df) = 83 5 = 78 Berdasarkan probabilitas Jika Probabilitas > 0.05, maka Ho diterima Jika Probabilitas < 0.05, maka H0 ditolak 46