YULI TRIADI ( ) January 27, 2017 ANALISA KUAT TEKAN BETON DENGAN BAHAN AGREGAT PASIR DAN KERIKIL SUNGAI ROKAN KANAN KABUPATEN ROKAN HULU

dokumen-dokumen yang mirip
KAJIAN OPTIMASI KUAT TEKAN BETON DENGAN SIMULASI GRADASI UKURAN BUTIR AGREGAT KASAR. Oleh : Garnasih Tunjung Arum

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH PENGGUNAAN PASIR DARI BEBERAPA DAERAH TERHADAP KUAT TEKAN BETON. Abstrak

Vol.17 No.2. Agustus 2015 Jurnal Momentum ISSN : X

PENGARUH AIR LIMBAH PADA ADUKAN BETON TERHADAP KUAT TEKAN BETON NORMAL

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

DEGRADASI MEKANIK BETON NORMAL PASCA BAKAR

PENGARUH PERSENTASE BATU PECAH TERHADAP HARGA SATUAN CAMPURAN BETON DAN WORKABILITAS (STUDI LABORATORIUM) ABSTRAK

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kerikil Lubuk Minturun 1 Berat isi 1,75gr/ 1,52 gr/ 1,66 gr/ 2 Berat jenis dan penyerapan. Kerikil Gunung Nago

BAB IV METODE PENELITIAN. A. Bahan atau Material Penelitian

BAB V HASIL PEMBAHASAN

Berat Tertahan (gram)

Pengaruh Variasi Jumlah Semen Dengan Faktor Air Yang Sama Terhadap Kuat Tekan Beton Normal. Oleh: Mulyati, ST., MT*, Aprino Maramis** Abstrak

BAB IV METODE PENELITIAN. A. Metode Penelitian

BAB III METODOLOGI DAN RANCANGAN PENELITIAN

STUDI ESKPERIMENTAL SETTING TIME BETON MUTU TINGGI MENGGUNAKAN ZAT ADIKTIF FOSROC SP 337 & FOSROC CONPLAST R

Vol.16 No.2. Agustus 2014 Jurnal Momentum ISSN : X

KUAT TEKAN BETON DENGAN VARIASI AGREGAT YANG BERASAL DARI BEBERAPA TEMPAT DI SULAWESI UTARA

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH PENGGUNAAN AGREGAT KASAR DARI YOGYAKARTA TERHADAP KUAT TEKAN BETON 1. Andri Nanda Pratam.,Ir. As at Pujianto, M.., Restu Faizah, S.T., M.

BAB IV METODE PENELITIAN

PENGGUNAAN LIMBAH BAJA (KLELET) SEBAGAI PENGGANTI AGREGAT KASAR PADA BETON. Hanif *) ABSTRAK

ANALISA PERBANDINGAN KUALITAS BETON DENGAN AGREGAT HALUS QUARRY SUNGAI MARUNI MANOKWARI DAN KAMPUNG BUGIS SORONG

BAB III PERENCANAAN PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH PENGGUNAAN LIMBAH KALENG TERHADAP CAMPURAN BETON MENGGUNAKAN AGREGAT KASAR PALU DAN AGREGAT HALUS PASIR MAHAKAM DITINJAU DARI KUAT TEKAN

DAFTAR ISI. BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Umum Penelitian Sebelumnya... 8

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

ALTERNATIF PENGGUNAAN BATU KORAL UNTUK BETON DENGAN KUAT TEKAN fc 30 MPa

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

TEKNOLOGI BETON JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

KARAKTERISTIK TEKNIS BETON DAN MORTAR MENGGUNAKAN PASIR BONDO HITAM DAN BONDO MERAH

BAB III LANDASAN TEORI

PENGARUH PENAMBAHAN CANGKANG SIPUT SUDU ATAU KUPANG TERHADAP KARAKTERISTIK BETON K-100

PENGGUNAAN PASIR DAN KERIKIL LOKAL DI KABUPTEN SUMENEP SEBAGAI BAHAN MATERIAL BETON DI TINJAU DARI MUTU KUAT BETON

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Pemeriksaan Bahan

PENGARUH PEMAKAIAN AGREGAT KASAR DARI LIMBAH AMP TERHADAP KUAT TEKAN BETON fc 18,5 MPa

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Berat Tertahan Komulatif (%) Berat Tertahan (Gram) (%)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Spesifikasi lapis fondasi agregat semen (LFAS)

Jurnal Teknik Sipil No. 1 Vol. 1, Agustus 2014

4. Gelas ukur kapasitas maksimum 1000 ml dengan merk MC, untuk menakar volume air,

Pemeriksaan Gradasi Agregat Halus (Pasir) (SNI ) Berat Tertahan (gram)

TEKNIKA VOL.3 NO.1 APRIL_

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III LANDASAN TEORI

PEMANFAATAN LIMBAH ASPAL HASIL COLD MILLING SEBAGAI BAHAN TAMBAH PEMBUATAN PAVING. Naskah Publikasi

PEMANFAATAN SERBUK KACA SEBAGAI SUBSTITUSI PARSIAL SEMEN PADA CAMPURAN BETON DITINJAU DARI KEKUATAN TEKAN DAN KEKUATAN TARIK BELAH BETON

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I I TINJAUAN PUSTAKA. direkatkan oleh bahan ikat. Beton dibentuk dari agregat campuran (halus dan

STUDI EKSPERIMEN PENGARUH WAKTU PENUANGAN ADUKAN BETON READY MIX KE DALAM FORMWORK TERHADAP MUTU BETON NORMAL

> NORMAL CONCRETE MIX DESIGN <

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III LANDASAN TEORI

PENGGUNAAN AGREGAT HALUS DENGAN SUMBER LOKASI BERBEDA UNTUK CAMPURAN BETON

KAJIAN PENGARUH POLYPROPYLENE FIBERS (TALI TAMBANG) UNTUK PENINGKATAN KUAT TARIK BELAH BETON ABSTRAK

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGARUH VARIASI LUAS PIPA PADA ELEMEN KOLOM BETON BERTULANG TERHADAP KUAT TEKAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

Heri Sujatmiko Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas 17 Agustus 1945 Banyuwangi ABSTRAKSI

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Pemeriksaan Bahan

BAB IV ANALISA DATA. Sipil Politeknik Negeri Bandung, yang meliputi pengujian agregat, pengujian beton

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PEMERIKSAAN KUAT TEKAN DAN MODULUS ELASTISITAS BETON BERAGREGAT KASAR BATU RINGAN APE DARI KEPULAUAN TALAUD

PENGARUH PECAHAN BATA PRESS SEBAGAI BAHAN PENGGANTI SEBAGIAN AGREGAT KASAR PADA CAMPURAN BETON TERHADAP NILAI KUAT TEKAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil dari penelitian ini dapat dikelompokan menjadi dua, yaitu hasil

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III LANDASAN TEORI

PENGARUH PERUBAHAN UKURAN BUTIRAN AGREGAT KASAR TERHADAP KUAT TEKAN BETON OKSANDI ABSTRAK

PENGARUH PENGGUNAAN PASIR DAN SPLIT GUNUNG AIR DINGIN TERHADAP KUAT TEKAN BETON NORMAL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN

STUDI PEMANFAATAN ABU SEKAM PADI SEBAGAI PENGISI DALAM PEMBUATAN BETON

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA Fakultas Teknik Program Studi S-1 Teknik Sipil Laboratorium Teknologi Bahan Kontruksi

PENGARUH LAMANYA PEMBAKARAN BETON TERHADAP KUAT TEKAN BETON K-250 (UMUR 28 HARI)

KAJIAN KUAT TEKAN BETON UMUR 90 HARI MENGGUNAKAN SEMEN PORTLAND DAN SEMEN PORTLAND POZOLAND. Oleh: F. Eddy Poerwodihardjo

TINJAUAN KUAT TEKAN BETON DENGAN SERBUK BATU GAMPING SEBAGAI BAHAN TAMBAH PADA CAMPURAN BETON

PERBANDINGAN EFISIENSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE ACI DAN METODE SNI UNTUK MUTU BETON K-250 (STUDI KASUS MATERIAL LOKAL)

PENGARUH PENAMBAHAN TUMBUKAN LIMBAH BOTOL KACA SEBAGAI BAHAN SUBTITUSI AGREGAT HALUS TERHADAP KUAT TEKAN DAN KUAT LENTUR BETON

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Pemeriksaan Bahan Susun

BAB III METODE PENELITIAN. Metodelogi penelitian dilakukan dengan cara membuat benda uji (sampel) di

PENGARUH PENAMBAHAN WATERGLASS PADA SIFAT MEKANIK BETON. Oleh: Anita Setyowati Srie Gunarti, Subari, Guntur Alam ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. mencampurkan semen portland, air, pasir, kerikil, dan untuk kondisi tertentu

BAB III LANDASAN TEORI. Beton pada umumnya adalah campuran antara agregat. kasar (batu pecah/alam), agregat halus (pasir), kemudian

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

KUAT TEKAN BETON YANG OPTIMUM DENGAN PENAMBAHAN BIO ENZIM

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA Fakultas Teknik Program Studi S-1 Teknik Sipil Laboratorium Teknologi Bahan Konstruksi

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI

PENGARUH LIMBAH PECAHAN GENTENG SEBAGAI PENGGANTI AGREGAT KASAR PADA CAMPURAN MUTU BETON 16,9 MPa (K.200)

Transkripsi:

ANALISA KUAT TEKAN BETON DENGAN BAHAN AGREGAT PASIR DAN KERIKIL SUNGAI ROKAN KANAN KABUPATEN ROKAN HULU Yuli Triadi( 1 ) Juli Marliansyah, MT( 2 ) Alfi Rami, M.eng( 2 ) (¹)Mahasiswa Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Pasir Pengaraian (²)Dosen Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Pasir Pengaraian Email : yulitri4di@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik pasir dan kerikil dari Sungai Rokan Kanan serta kuat tekan beton yang dihasilkan. Mix Design beton yang digunakan yaitu standar SNI T-15-1990-03. Penelitian dilakukan di Laboraturium Bahan dan Struktur, Prodi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Pasir Pengaraian. Bahan agregat yang di gunakan berasal dari tiga titik Quarry Sungai Rokan Kanan yaitu dari Quarry Bangun Purba Timur Jaya, Quarry Kumu dan Quarry Muara Musu. Untuk semen nya menggunakan semen PCC (Portland Composite Cement). Pemeriksaan untuk agregat kasar dan halus tersebut meliputi Analisa saringan, Berat jenis dan Penyerapan Air, Kadar Lumpur, Kadar air, Keausan agregat kasar. Dari hasil pengujian nilai rara-rata nilai kuat tekan rata beton kubus pada umur 14 hari dengan nilai FAS 0.49 bahan agregat dari Bangun purba timur jaya didapat kuat tekan rata-rata 14,90 Mpa, agregat dari kumu 14,61 Mpa, agregat dari Muara Musu 14,53 Mpa, setara dengan beton mutu K-175. Nilai kuat tekan beton silinder pada umur 14 hari dengan nilai FAS 0.49 bahan agregat dari Bangun purba timur jaya didapat kuat tekan rata-rata 12,40 Mpa, agregat dari kumu 12,11 Mpa, agregat dari Muara Musu 12,02 Mpa. Kata kunci : Analisa, Kuat Tekan, Agregat, Sungai Rokan Kanan LATAR BELAKANG Bahan dasar beton terdiri dari semen, agregat halus, agregat kasar dan air yang mudah diperoleh. Agregat menempati 60-70 % dari total volume beton maka kualitas agregat sangat berpengaruh terhadap kualitas beton (Nugraha dan Antoni, 2007). Agregat yang banyak digunakan karena sifat ekonomisnya adalah pasir dan kerikil alam. Deposit sungai masih merupakan yang paling umum dan memenuhi syarat karena deposit ini mempunyai gradasi yang konsisten sebagai hasil dari daya seleksi sungai (Murdock and Brook, 1978). Masyarakat Rokan Hulu pada umumnya mengambil bahan atau menggunakan material agregat dari sumber pengambilan agregat (quarry) dari Sungai Rokan Kanan, baik agregat halus ataupun agregat kasar. Kalau dihitung-hitung banyak sekali 1

tempat-tempat pengambilan agregat (quarry) di Sungai Rokan Kanan dari hulu ke hilir. Disini penulis sebagai masyarakat rokan hulu sekaligus mahasiswa teknik sipil merasa berkewajiban untuk meberikan informasi tentang kondisi karakteristik agregat dari sungai rokan kanan sebagai bahan campuran membuat beton kepada masyarakat. Mengangkat dari permasalahan diatas, maka penulis mengangkat judul penelitian Analisa Kuat Tekan Beton Dengan Bahan Agregat Pasir Dan Kerikil Sungai Rokan Kanan Kabupaten Rokan Hulu, jadi nantinya dapat dijadikan acuan bagi masyarakat khususnya yang berkepentingan agar mengetahui berapa kuat tekan beton yang dapat dihasilkan dengan menggunakan bahan agregat halus/pasir dan kasar/kerikil dari Sungai Rokan Kanan. Serta dapat memberikan pandangan bagi masyarakat baiknya digunakan untuk jenis kontruksi seperti apa agregat yang berasal dari Sungai Rokan Kanan tersebut. TUJUAN PENELITIAN Penelitian Kuat Tekan Beton dengan Menggunakan Agregat Pasir dan Kerikil Sungai Rokan Kanan di Kabupaten Rokan Hulu bertujuan : 1. Untuk mengetahui karakteristik agregat dari tiap-tiap titik pengambilan agregat (Quarry) Sungai Rokan Kanan. 2. Untuk mengetahui kuat tekan beton yang di capai oleh agregat dari tiap Quarry Sungai Rokan Kanan. MANFAAT PENELITIAN Manfaat Penelitian Kuat Tekan Beton dengan Menggunakan Agregat Pasir dan Kerikil Sungai Rokan Kanan di Kabupaten Rokan Hulu yaitu : 1. Mengetahui agregat mana yang lebih baik digunakan dalam pembuatan campuran beton dan sebagai acuan bagi masyarakat dalam pembangunan rumah, ruko atau kontruksi bangunan lainnya. 2. Sebagai bahan tambahan pembelajaran khusus nya bagi penulis dan umumnya bagi pembaca. BATASAN MASALAH 1. Semen yang digunakan adalah semen PCC (Portland Composite Cement) yang diproduksi oleh PT Semen Padang. 2. Material agregat pasir dan krikil dari 3 titik pengambilan agregat (Quarry) Sungai Rokan Kanan yaitu : a. Titik pengambilan agregat (Quarry) di Bangun Purba Timur Jaya b. Titik pengambilan agregat (Quarry) di Desa Kumu c. Titik pengambilan agregat (Quarry) di Muara Musu 3. Untuk semen dan air tidak dilakukan pengujian karakteristik nya. Penulis hanya melakukan Pengujian terhadap karakteristik agregat halus dan kasar yang meliputi : a. Pengujian analisa saringan b. Pengujian kadar lumpur agregat c. Pengujian berat jenis dan penyerapan air agregat d. Kadar air agregat halus dan kasar 2

e. Pengujian keausan agregat dengan mesin abrasi Los Angeles 4. Rencana Mix Design menggunakan standar SNI T-15-1990-03 dengan rencana mutu beton K-175 5. Sampel untuk uji kuat tekan beton dibuat masing-masing 10 buah untuk tiap Quarry (bentuk kubus 5 sampel, bentuk silinder 5 sampel), jadi jumlah keseluruhan sampel adalah 30 buah. 6. Pengujian yang dilakukan adalah pengujian kuat tekan beton sampai umur 14 hari. LANDASAN TEORI Menurut pedoman beton 1989, Draft Konsesus (SKBI.1.4.53, 1989:4-5) beton didefinisikan sebagai campuran semen Portland atau sembarang semen hidrolik yang lain, agregat halus, agregat kasar dan air dengan atau tanpa menggunakan bahan tambahan. Macam-macam beton menurut bahan pembentuknya adalah beton normal, bertulang, pracetak, pra-tekan, beton ringan, beton tanpa tulangan, beton fiber dan lainnya. Kelebihan Beton 1. Dapat dengan mudah dibentuk sesuai dengan kebutuhan kontruksi. 2. Tahan terhadap temperatur yang tinggi. 3. Beton termasuk bahan yang berkekuatan tekan yang tinggi, serta mempunyai sifat yang tahan tehadap pengkaratan/pembusukan oleh kondisi lingkungan. Bila dibuat dengan cara yang baik, kuat tekannya dapat sama dengan batuan alami. 4. Kuat tekannya yang tinggi mengakibatkan jika dikombinasi kan dengan baja tulangan (yang kuat tariknya tinggi) dapat dikatakan mampu dibuat untuk struktur berat. Beton dan baja boleh dikatakan mempunyai koefisien muai yang hampir sama. 5. Beton segar dapat di semprotkan di permukaan beton lama yang retak maupun diisikan kedalam retakan beton dalam proses perbaikan. 6. Beton segar dapat dipompakan sehingga memungkinkan untuk dituang pada tempat-tempat yang posisinya sulit. 7. Biaya pemeliharaan yang kecil. (Tri Mulyono.2003) Kekurangan Beton 1. Beton mempunyai kuat Tarik yang rendah, sehingga mudah retak. Oleh karena itu perlu diberi baja tulangan. 2. Beton sulit untuk kedap air secara sempurna, sehingga selalu dapat dimasuki air, dan air yang membawa kandungan garam dapat merusak beton. 3. Bentuk yang telah dibuat sulit diubah Pelaksanaan pekerjaan membutuh kan ketelitian yang tinggi Daya pantul suara besar (Tri Mulyono.2003) BAHAN PENYUSUN BETON Semen Menurut ASTM C-150,1985, semen portland didefinisikan sebagai semen hidrolik yang dihasilkan dengan menggiling klinker yang terdiri dan kalsium silikat hidrolik, yang umumnya mengandung satu atau 3

lebih bentuk kalsium sulfat sebagai bahan tambahan yang digiling bersama-sama dengan bahan utamanya. Semen portland yang digunakan di Indonesia harus memenuhi syarat SII.0013-81 atau Standar Uji Bahan Bangunan Indonesia 1986, dan harus memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam standar tersebut (PB. 1989:3.2-8). Agregat Agregat ialah butiran mineral alami yang berfungsi sebagai bahan pengisi dalam campuran mortar atau beton. Agregat ini kira-kira menempati 70% volume mortar atau beton. (Kardiyono Tjokrodimulyo. 1995) Agregat dapat dibedakan menjadi dua golongan yaitu agregat kasar dan agregat halus (Ulasan PB,1989:9). 1) Agregat halus ialah agregat yang semua butirnya menembus ayakan berlubang 4.8 mm (STT.0052, 1980) atau 4.75 mm (ASTM C33, 1982) atau 5,0 mm (BS.812,1976). 2) Agregat kasar ialah agregat yang semua butirnya tertinggal di atas ayakan 4.8 mm (SIT.0052,1980) atau 4.75 mm (ASTM C33,1982) atau 5,0mm (BS.812,1976). Gambar 1. Quarry Bangun Purba Sumber : Dokumentasi Penelitian Air Menurut Peraturan Beton Bertulang Indonesia Tahun 1971 (PBI-1971), air yang digunakan untuk pembuatan dan perawatan beton tersebut harus tidak boleh mengandung minyak, asam, alkali, garam, bahan-bahan organis atau bahan-bahan lain yang merusak beton dan/atau baja tulangan. KUAT TEKAN BETON Kuat tekan beban beton adalah besarnya beban per satuan luas, yang menyebabkan benda uji beton hancur bila dibebani dengan gaya tekan tertentu, yang dihasilkan oleh mesin tekan (SNI 03-1974-1990). Kuat tekan = P = Beban maksimum (kg) A = Luas penampang (cm²) METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen yaitu untuk mengetahui karakteriatik agregat dari sungai rokan kanan Kabupaten Rokan Hulu serta kuat tekan beton yang dihasilkan dengan menggunakan campuran agregat tersebut. Tahapan Penelitian Penelitian dilaksanan di laboratorium Teknik Sipil Fakultas Teknik UPP yang terdiri dari beberapa tahapan antara lain sebagai berikut : 1. Tahap persiapan Persiapan peralatan Pengambilan sample agregat 2. Pemeriksaan agregat, antara lain: Analisa saringan agregat halus dan kasar Analisa bahan lolos saringan no.200 4

Berat jenis dan penyerapan air agregat halus dan kasar Kadar air agregat halus dan kasar Uji keausan agregat kasar dengan mesin abrasi los angles 3. Perencanaan mix design beton Dalam penelitian ini penulis menggunakan mix design standar SNI-T-15-1990-03. 4. Pembuatan Campuran Persiapan dan penakaran Pengadukan Penuangan Perawatan 5. Pengujian kwalitas beton Pengujian nilai slum beton segar Pengujian kuat tekan beton HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil karakteristik agregat halus : Table 1. Karakteristik Agregat Halus No Pemeriksaan BPTJ Kumu Musu 1. MHB 3,42 3,04 2,53 2. Kadar Lumpur 1,60 1,40 1,80 3. Berat jenis 2,40 2,37 2,41 4. Penyerapan Air 2,59 2,78 2,46 5. Kadar Air 2,25 1,73 3,95 Dari hasil table diatas dapat dilihat agregat halus dari bangun purba timur jaya, kumu dan muara musu memenuhi syarat spesifikasi agregat menurut SNI untuk nilai MHB yaitu 1,5-3,8. Nilai kadar lumpur dari bangun purba timur jaya, kumu dan muara musu memenuhi syarat spesifikasi agregat menurut ASTM untuk nilai kadar lumpur yaitu 5%. Nilai berat jenis agregat dari bangun purba timur jaya, kumu dan muara musu memenuhi syarat spesifikasi agregat menurut ASTM untuk nilai berat jenis agregat yaitu 1,6-3,2. Nilai penyerapan air agregat dari bangun purba timur jaya, kumu dan muara musu tidak memenuhi syarat spesifikasi agregat menurut ASTM untuk nilai penyerapan air agregat yaitu 0,2-2,0. Sementara nilai kadar air agregat dari bangun purba timur jaya dan kumu tidak memenuhi syarat spesifikasi agregat menurut ASTM untuk nilai kadar air agregat yaitu 3-5. Hasil pemeriksaan karakteristik agregat kasar Table 2. Karakteristik Agregat Kasar No Pemeriksaan BPTJ Kumu Musu 1. MHB 7,35 7,24 7,17 2. Berat Jenis 2,56 2,55 2,53 3. Penyerapan Air 0,71 1,08 0,71 4. Kadar Air 0,34 0,38 0,33 5. Abrasi 39,5 39,7 39,8 Dari pemeriksaan karakteristik agregat kasar dari tiga Quarry sungai rokan kanan untuk nilai MHB, Berat jenis, penyerapan air, abrasi agregat memenuhi syarat standar spesifikasi agregat untuk beton hanya nilai kadar air agregat yang tidak memenuhi syarat spesifikasi agregat yang ditetapkan ASTM yaitu 0,5-2,0. Hasil mix design beton dengan menggunakan standar SNI T-15-1990-03 Dari perhitungan Mix Design beton yang penulis lakukan dengan menggunakan standar SNI didapat proporsi bahan per meter kubik beton agregat dari tiga Quarry sungai rokan kanan yaitu : Table 3. Proporsi Bahan 1 m³ Beton No Bahan BPTJ Kumu Musu 1. Semen (kg) 358 358 358 2. Pasir (kg) 873 707,5 725,7 5

Nilai Slump YULI TRIADI (1213032) January 27, 2017 3. Kerikil (kg) 907,6 1064,5 1067,9 4. Air (ltr) 181,3 190 168,4 Hasil pengujian slum beton segar Dari hasil pemeriksaan nilai slum beton segar yang penulis lakukan di Laboraturium Teknik Sipil UPP, didapat rata-rata nilai slum seperti table di bawah ini : Table 4. Nilai Slum Beton Segar No Beton Segar Nilai Slum (cm) 1. BPTJ 8,25 2. Kumu 7,90 3. Muara Musu 8,05 8,4 8,3 8,2 8,1 8 7,9 7,8 7,7 HASIL SLUMP TEST BETON SEGAR (cm) BPTJ Kumu Muara Musu Asal Agregat A B Rata-Rata Gambar 2. Grafik Slum Beton Hasil pengujian kuat tekan beton Berikut ini adalah hasil pengujian kuat tekan beton dengan bahan agregat dari Sungai Rokan Kanan Kabupaten Rokan hulu : 2 Kumu 3 M.Musu B-1 41000 15.12 B-2 40000 14.76 B-3 39000 14.39 B-4 37000 13.65 B-5 41000 15.12 B-1 38000 14.02 B-2 40000 14.76 B-3 38000 14.02 B-4 40000 14.76 B-5 41000 15.12 Table 6. Kuat Tekan Beton Silinder No Asal Material 1 BPTJ 2 Kumu 14.61 14.53 Beban Kuat Tekan Kode Maks Maks Benda Rerata Uji Mpa (kg) (Mpa) B-1 26000 12.21 B-2 27000 12.68 B-3 27000 12.68 12.40 B-4 26000 12.21 B-5 26000 12.21 B-1 25000 11.74 B-2 25000 11.74 B-3 26000 12.21 12.11 B-4 27000 12.68 B-5 26000 12.21 B-1 26000 12.21 B-2 27000 12.68 3 M.Musu B-3 26000 12.21 B-4 25000 11.74 B-5 24000 11.27 12.02 Dari hasil tersebut didapatkan kuat tekan rata-rata beton untuk benda uji kubus dari 3 Quarry sungai rokan kanan Kabupaten Rokan Hulu yaitu setara dengan mutu K 175. Table 5. Kuat Tekan Beton Kubus No Asal Material 1 BPTJ Beban Kuat Tekan Kode Maks Maks Benda Rerata Uji Mpa (kg) (Mpa) B-1 40000 14.76 B-2 41000 15.12 B-3 37000 13.65 14.90 B-4 43000 15.86 B-5 41000 15.12 6

B-1 B-2 B-3 B-4 B-5 B-1 B-2 B-3 B-4 B-5 B-1 B-2 B-3 B-4 B-5 YULI TRIADI (1213032) January 27, 2017 18,00 16,00 14,00 12,00 10,00 8,00 6,00 4,00 2,00 0,00 KUAT TEKAN BETON UMUR 14 HARI (Mpa) BPTJ Kumu Muara Musu pengambailan agregat dari Sungai Rokan Kanan Setara dengan mutu K-175 yang dapat digunakan untuk pengecoran bangunan kontruksi non structural seperti cor pelapis dasar jalan, gudang, lahan parkir, basement gedung dan biasa juga untuk pengurukan. 3. Nilai kuat tekan beton silinder pada umur 14 hari dengan FAS 0.49 bahan agregat dari Bangun purba timur jaya didapat kuat tekan rata-rata 12,40 Mpa, agregat dari kumu 12,11 Mpa, agregat dari muara musu 12,02 Mpa. Kode Benda Uji Kode Benda Uji Gambar 3. Grafik Kuat Tekan Beton KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Dari hasil penelitian yang telah penulis kemukakan pada bab sebelumnya, maka penelitian dapat disimpulkan bahwa : 1. Perbedaan yang paling menonjol dari karakteristik agregat dari Sungai Rokan Kanan yaitu pada gradasinya, dimana untuk agregat Bangun Purba Timur Jaya masuk dalam golongan I, agregat dari Kumu dan Muara Musu masuk dalam golongan II. 2. Nilai kuat tekan beton kubus pada umur 14 hari dengan nilai FAS 0.49 bahan agregat dari Bangun purba timur jaya didapat kuat tekan rata-rata 14,90 Mpa, agregat dari kumu 14,61 Mpa, agregat dari Muara Musu 14.53 Mpa atau rata-rata kuat tekan beton dari beberapa titik Saran Adapun saran yang dapat penulis sampaikan adalah sebagai berikut : 1. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai komposisi kimia agregat halus dan agregat kasar. 2. Perlu dilakukan penelitian dengan menggunakan bahan campuran batu pecah. 3. Perlu dilakukan penelitian dengan rencana beton mutu tinggi. DAFTAR PUSTAKA Fitri Pancar Suci, Karyoto,2014. Analisis Pengaruh Karakteristik Sumber Bahan Baku Agregat Pasir Kertosono Dan Agregat Kerikil Mojokerto Terhadap Kuat Tekan, Kuat Tarik (Split Cylinder) Dan Modulus Elastisitas Beton Mutu Tinggi. Program Studi S1 Pendidikan Teknik Bangunan, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya. Garnasih Tunjung Arum, 2013. Kajian Optimasi Kuat Tekan Beton Dengan Simulasi Gradasi 7

Ukuran Butir Agregat Kasar. Program Studi Teknik Sipil Jurusan Teknik Sipil Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta. Indra Syahrul Fuad, Bazar Asmawi1, Hermawan, 2015. Pengaruh Penggunaan Pasir Sungai Dengan Pasir Laut Terhadap Kuat Tekan Dan Lentur Pada Mutu Beton K-225. Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Tridinanti, Palembang. Modul Praktikum Bahan dan Praktek Beton. Mulyati, Herman, 2015. Komposisi Dan Kuat Tekan Beton Pada Campuran Portland Composite Cement, Pasir Dan Kerikil Sungai Dari Beberapa Quarry Di Kota Padang. Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Padang, Padang. Mulyono, T., 2003. Teknologi Beton. Jurusan Teknik Sipil Universitas Gadjah Mada, Andi, Yogyakarta. Putra, Purnama, 2011. Perbandingan Kuat Tekan Beton Dengan Menggunakan Semen PCC dan Agregat Kasar Yang Umum Digunakan Dalam Pembangunan Rumah Masyarakat. Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Andalas, Padang. SNI 03 1971 1990. Metode Pengujian Kadar Air Agregat. Badan Standar Nasional. SNI 03-1968-1990. Metode Pengujian Analisis Saringan Agregat Halus Dan Kasar. Badan Standarisasi Nasional. SNI 03-1969-1990. Metode Pengujian Berat Jenis Dan Penyerapan Air Agregat Kasar. Badan Standar Nasional. SNI 03-1970-1990. Metode Pengujian Berat Jenis dan Penyerapan Air Agregat Halus. Badan Standar Nasional. SNI 03-1974-1990. Metode Pengujian Kuat Tekan Beton. Badan Standar Nasional. SNI 03-2417-1991. Metode Pengujian Keausan Agregat Dengan Mesin Abrasi Los Angeles. Badan Standar Nasional. SNI 03-4142-1996. Metode Pengujian Jumlah Bahan Dalam Agregat Yang Lolos Saringan No.200. Badan Standar Nasional. Tjokrodimulyo, Kardiyono, 1995, Teknologi Beton, Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik UGM, Yogyakarta. 8

9