PENGARUH PERUBAHAN TITIK BERAT POROS ENGKOL TERHADAP PRESTASI MOTOR BENSIN EMPAT LANGKAH

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Studi Pustaka. Persiapan Dan Pengesetan Mesin. Kondisi Baik. Persiapan Pengujian. Pemasangan Alat Ukur

Gambar 3.1 Diagram alir metodologi pengujian

PENGARUH VARIASI SUDUT BUTTERFLY VALVE PADA PIPA GAS BUANG TERHADAP UNJUK KERJA MOTOR BENSIN 4 LANGKAH


PENGARUH FILTER UDARA PADA KARBURATOR TERHADAP UNJUK KERJA MESIN SEPEDA MOTOR

Andik Irawan, Karakteristik Unjuk Kerja Motor Bensin 4 Langkah Dengan Variasi Volume Silinder Dan Perbandingan Kompresi

PENGARUH PERUBAHAN SAAT PENYALAAN (IGNITION TIMING) TERHADAP PRESTASI MESIN PADA SEPEDA MOTOR 4 LANGKAH DENGAN BAHAN BAKAR LPG

PENGARUH JENIS BAHAN BAKAR TERHADAP UNJUK KERJA MOTOR BAKAR INJEKSI ABSTRAK

PENGARUH PENGGUNAAN CDI RACING TERHADAP KARAKTERISTIK PERCIKAN BUNGA API DAN KINERJA MOTOR 4 LANGKAH 110 CC TRANSMISI AUTOMATIC TAHUN 2009

PRESTASI MOTOR BENSIN HONDA KARISMA 125 CC TERHADAP BAHAN BAKAR BIOGASOLINE, GAS LPG DAN ASETILEN

Analisis Pengaruh Pemakaian Rhodium Sebagai Katalis Percampuran Bahan Bakar Motor Diesel Terhadap Unjuk Kerja Mesin

BAB III METODOLOGI KAJI EKSPERIMENTAL

BAB III PROSEDUR PENGUJIAN

Edi Sarwono, Toni Dwi Putra, Agus Suyatno (2013), PROTON, Vol. 5 No. 1/Hal

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Pengaruh Kerenggangan Celah Busi terhadap Konsumsi Bahan Bakar pada Motor Bensin

BAB III PENGUJIAN MESIN

ANALISIS CELAH BUSI TERHADAP KONSUMSI BAHAN BAKAR DAN KINERJA PADA MESIN SUZUKI TORNADO GX

PENGARUH PENGGUNAAN X- POWER TERHADAP PERFORMA PADA MESIN MOTOR 4 LANGKAH ABSTRAK

DAMPAK KERENGGANGAN CELAH ELEKTRODE BUSI TERHADAP KINERJA MOTOR BENSIN 4 TAK

Studi Eksperimental Kinerja Mesin Kompresi Udara Satu Langkah Dengan Variasi Sudut Pembukaan Selenoid

BAB II LANDASAN TEORI

PENGARUH PENGGUNAAN ALAT PENGHEMAT BAHAN BAKAR BERBASIS ELEKTROMAGNETIK TERHADAP UNJUK KERJA MESIN DIESEL ABSTRAK

UNJUK KERJA MESIN BENSIN 4 SILINDER TYPE 4G63 SOHC 2000 CC MPI

PENGARUH PENGGUNAAN BLOWER ELEKTRIK TERHADAP PERFORMA MESIN SEPEDA MOTOR SISTEM INJEKSI

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI KAJI EKSPERIMENTAL

UJI PERFORMANSI MESIN OTTO SATU SILINDER DENGAN BAHAN BAKAR PREMIUM DAN PERTAMAX PLUS

yang digunakan adalah sebagai berikut. Perbandingan kompresi : 9,5 : 1 : 12 V / 5 Ah Kapasitas tangki bahan bakar : 4,3 liter Tahun Pembuatan : 2004

BAB III PENGUJIAN MESIN. kemampuan dan pengaruh dari pemakaian busi standart dan pemakaian busi

PENGARUH PENGGUNAAN CDI PREDATOR DUAL MAP TERHADAP KARAKTERISTIK PERCIKAN BUNGA API DAN KINERJA MOTOR 4 LANGKAH 110 CC TRANSMISI AUTOMATIC

BAB III METODE PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN. 1. Spesifikasi sepeda motor bensin 4-langkah 100 cc. uji yang digunakan adalah sebagai berikut :

PENGARUH VARIASI PENYETELAN CELAH KATUP MASUK TERHADAP EFISIENSI VOLUMETRIK RATA - RATA PADA MOTOR DIESEL ISUZU PANTHER C 223 T

Mesin uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah sepeda motor 4-

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Waktu dan tempat pelaksanaan percobaan serta analisis sebagai berikut :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

1. Spesifikasi sepeda motor bensin 4-langkah 110 cc. Dalam penelitian ini, mesin uji yang digunakan adalah sepeda motor

ARTIKEL. Analisa Pengaruh Jenis Pegas, Roller Terhadap Torsi Dan Konsumsi Bahan Bakar Pada Sepeda Motor Matic

ANALISA PENGARUH DURASI CAMSHAFT TERHADAP UNJUK KERJA MOTOR BAKAR HONDA TIGER 200 CC TUNE UP DRAG BIKE

III. METODOLOGI PENELITIAN. uji yang digunakan adalah sebagai berikut.

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH PEMANASAN BAHAN BAKAR DENGAN RADIATOR SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KINERJA MESIN BENSIN

PENGARUH VARIASI UNJUK DERAJAT PENGAPIAN TERHADAP KERJA MESIN

ANALISA PENGARUH PEMANASAN AWAL BAHAN BAKAR SOLAR TERHADAP PERFORMA DAN KONSUMSI BAHAN BAKAR PADA MESIN MOTOR DIESEL SATU SILINDER

Mesin Kompresi Udara Untuk Aplikasi Alat Transportasi Ramah Lingkungan Bebas Polusi

BAB II LANDASAN TEORI

OPTIMALISASI SISTEM PENGAPIAN CDI (CAPASITOR DISCHARGE IGNITION) PADA MOTOR HONDA CB 100CC

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

Kata kunci : ECU BRT, Remot Juken, STD, Performa, Efesiensi.

BAB III METODE PENELITIAN

Abstract. Keywords: Performance, Internal Combustion Engine, Camshaft

KAJIAN EKSPERIMENTAL PENGARUH PENGGUNAAN KARBURATOR RACING TERHADAP KINERJA MOTOR 2-LANGKAH 150 CC Andriansyah Teknik Mesin, Fakultas Teknik,

ANALISIS VARIASI TEKANAN PADA INJEKTOR TERHADAP PERFORMANCE (TORSI DAN DAYA ) PADA MOTOR DIESEL

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL UJI DAN PERHITUNGAN MENGETAHUI KINERJA MESIN MOTOR PADA KENDARAAN GOKART

Rencana Pembelajaran Kegiatan Mingguan (RPKPM).


BAB III PROSES MODIFIKASI DAN PENGUJIAN. Mulai. Identifikasi Sebelum Modifikasi: Identifikasi Teoritis Kapasitas Engine Yamaha jupiter z.

PENGARUH PENGGUNAAN VARIASI BUSI TERHADAP KARAKTERISTIK PERCIKAN BUNGA API DAN KINERJA MOTOR HONDA BLADE 110 CC

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOGI PENGUJIAN DAN ANALISA HASIL PENGUJIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH IGNITION TIMING DENGAN BAHAN BAKAR LPG TERHADAP UNJUK KERJA MESIN BENSIN EMPAT LANGKAH SATU SILINDER

PENAMBAHAN ADITIF PRESTONE, REDEX DAN BAHAN BAKAR SOLAR TERHADAP PRESTASI MESIN DIESEL, TORSI, DAYA, DAN KONSUMSI BAHAN BAKAR CAIR SPESIFIK.

PENGARUH PORTING SALURAN INTAKE DAN EXHAUST TERHADAP KINERJA MOTOR 4 LANGKAH 200 cc BERBAHAN BAKAR PREMIUM DAN PERTAMAX

III. METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini, mesin uji yang digunakan adalah motor diesel empat

BAB II LANDASAN TEORI

PERENCANAAN MOTOR BAKAR DIESEL PENGGERAK POMPA

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH JENIS BAHAN BAKAR TERHADAP UNJUK KERJA SEPEDA MOTOR SISTEM INJEKSI DAN KARBURATOR

III. METODOLOGI PENELITIAN. Alat-alat dan bahan yang digunakan dalam proses pengujian ini meliputi : mesin

TUGAS AKHIR. DisusunOleh: MHD YAHYA NIM

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISA VARIASI UKURAN VENTURI KARBURATOR TERHADAP KONSUMSI BAHAN BAKAR PADA SEPEDA MOTOR YAMAHA RX-KING 135cc

METODOLOGI PENELITIAN. 1. Spesifikasi motor bensin 4-langkah 135 cc. mesin uji yang digunakan adalah sebagai berikut. : 4 langkah, SOHC, 4 klep

Rancang Bangun dan Uji Kinerja Dinamometer Tipe Rem Cakram

BAB III PROSEDUR PENGUJIAN

BAB II TINJAUAN LITERATUR

PERENCANAAN BATANG TORAK MOTOR BENSIN 4 LANGKAH 100 CC

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

PENGARUH PENAMBAHAN ADITIF PADA PREMIUM DENGAN VARIASI KONSENTRASI TERHADAP UNJUK KERJA ENGINE PUTARAN VARIABEL KARISMA 125 CC

PENGARUH PERUBAHAN NA DAN VOOR ONSTEKING TERHADAP KERJA MESIN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS PENGARUH VARIASI CDI TERHADAP PERFORMA DAN KONSUMSI BAHAN BAKAR HONDA VARIO 110cc

BAB III PERENCANAAN DAN PERHITUNGAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. berdasarkan prosedur yang telah di rencanakan sebelumnya. Dalam pengambilan data

PENGARUH PENGGUNAAN BROQUET PADA PRESTASI MESIN SEPEDA MOTOR

DINAMOMETER GENERATOR AC 10 KW PENGUKUR UNJUK KERJA MESIN SEPEDA MOTOR 100 CC

Seminar Nasional IENACO 2016 ISSN:

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISA PENGARUH VARIASI MAIN JET DAN PILOT JET TERHADAP PERFORMANCE MESIN PADA SEPEDA MOTOR

ANALISA PERFORMA MESIN DIESEL PENGGERAK ALAT PEMBUAT PELET PAKAN IKAN DENGAN MENGGUNAKAN DINAMOMETER PRONY BRAKE

Surya Didelhi, Toni Dwi Putra, Muhammad Agus Sahbana, (2013), PROTON, Vol. 5 No 1 / Hal 23-28

Spesifikasi Bahan dan alat :

: ENDIKA PRANNANTA L2E

Transkripsi:

PENGARUH PERUBAHAN TITIK BERAT POROS ENGKOL TERHADAP PRESTASI MOTOR BENSIN EMPAT LANGKAH Budiyanto, Rusdi, Sugiyanto, Sutriyono, Dedi Kurnia Rakhman Prodi Teknik Mesin, Institut Teknologi Nasional Malang ABSTRAKSI Motor Bakar torak memegang peranan penting bagi kehidupan manusia baik dalam segi industri maupun transporasi darat. Motor bakar torak mempergunakan satu atau beberapa silinder yang di dalamnya terdapat torak yang bergerak translasi. Didalam silinder itulah terjadi pembakaran campuran bahan bakar dengan oksigen dari udara, gas yang dihasilkan oleh proses tersebut mampu menggerakkan torak, yang oleh batang penggerak di hubungkan dengan poros engkol. Perubahan poros engkol sangat berpengaruh pada prestasi mesin yang dihasilkan. Adanya perubahan bentuk desain poros engkol mengakibatkan perubahan torsi dan daya motor sehingga berpengaruh terhadap prestasi mesin yang dihasilkan. Dari hasil experimen yang telah dilakukan didapat bahwa perubahan titik berat poros engkol berpengaruh terhadap prestasi mesin yang dihasilkan. Dengan modifikasi poros engkol dapat meningkatkan performa pada motor bakar. Setelah perubahan pemakaian bahan bakar lebih irit dari pada poros engkol standartnya. Pada penelitian ini titik berat pembahasannya pada perubahan poros engkol modifikasi pada karakteristik mesin sepeda motor 4 langkah. Kata Kunci: Poros Engkol, Motor Bensin, Empat Langkah, Prestasi Kerja PENDAHULUAN Motor bensin merupakan salah satu jenis motor pembakaran dalam (internal combustion engine). Motor bensin banyak digunakan karena mempunyai beberapa keuntungan, diantaranya yaitu harganya yang relatif murah, dan mudah dalam hal perawatan. Mesin motor bensin mempunyai beberapa komponen penting, diantaranya adalah poros engkol. Poros Engkol berfungsi untuk mengubah gerakan translasi torak pada mekanisme kerja mesin setiap siklusnya menjadi gerak rotasi (bolak-balik) melalui batang torak. Poros Engkol inilah yang menggerakkan beban, baik secara langsung maupun melalui roda transmisi. Poros Engkol di gerakkan atau di putar oleh gerak translasi piston melalui perantara batang torak pada saat siklus kerja motor bakar 4 langkah. Dalam satu siklus kerja, perbandingan gerak translasi piston dengan putaran poros engkol adalah 4 : 2, artinya apabila piston bergerak 4 kali ( 2 kali TMA-TMB dan 2 kali TMB_TMA) poros engkol hanya berputar 2 kali. Hal ini merupakan ketetapan pada siklus kerja motor bakar 4 langkah. Poros Engkol motor bakar satu silinder memiliki titik berat yang berperan 17

sebagai suatu titik tempat berpusatnya massa/berat dari sumbu putar poros engkol. Posisi titik berat menentukan besarnya Torsi untuk menggerakkan gigi transmisi, Poros Engkol pada motor standart pabrik pada umumnya di desain untuk memperhitungkan faktor keamanan, dalam artian poros engkol standart bagian-bagiannya di desain untuk membatasi daya dari motor. Titik berat pada poros engkol standart motor bensin silinder tunggal berada pada posisi tertentu, dan menghasilkan torsi terbatas. untuk putaran motor tertentu menyebabkan mesin cenderung kehilangan torsi pada saat mendapatkan beban lebih., seperti : beban penumpang melebihi batas (overload), atau pada saat jalan tanjakan. Perubahan posisi titik berat menentukan besarnya torsi motor yang menyebabkan perubahan daya motor sehingga berpengaruh terhadap prestasi yang dihasilkan. Permasalahan yang menjadi pokok bahasan adalah bagaimana pengaruh perubahan posisi titik berat Poros Engkol motor bensin empat langkah terhadap prestasi mesin. Dengan penelitian untuk mengetahui bagaimana pengaruh perubahan titik berat poros engkol terhadap prestasi motor bensin 4 langkah yang meliputi : Torsi, Daya, Konsumsi Bahan Bakar. METODOLOGI PENELITIAN Penelitian dilakukan di laboratorium Motor Bakar Institut Teknologi Nasional Malang dengan tujuan untuk mengkaji dan mengetahui seberapa jauh pengaruh perubahan titik berat poros engkol pada putaran yang bervariasi terhadap : 1. Torsi Motor 2. Daya Motor 3. Pemakaian bahan bakar Sehingga diharapkan dari penelitian ini mendapatkan suatu hasil tetang seberapa besar pengaruh perubahan titik berat poros engkol terhadap prestasi motor bensin empat langkah. Kerangka Penelitian Kerangka penelitian suatu skema dari tahapan penelitian yang disusun secara sistematis. Tahapan dari penelitian ini meliputi studi pustaka/literatur, persiapan peralatan dan bahan, pengujian dengan membandingkan perubahan titik berat poros engkol. Setelah itu dilakukan analisa untuk mengetahui torsi, daya, konsumsi bahan bakar. Sehingga pada akhirnya didapat suatu kesimpulan mengenai kajian pengaruh perubahan titik berat poros engkol terhadap karakteristik motor bakar 4 langkah. Variabel Penelitian Variabel penelitian ada tiga macam, untuk merperjelas kedudukan antara variabel penelitian maka perlu ditentukan variabel penelitian sebagai berikut: Variabel Bebas Variabel bebas yaitu variabel yang menjadi sebab berubahnya variabel kontrol. Dalam penelitian ini yang merupakan variabel bebas antara lain : Poros engkol standart Poros engkol modifikasi (perubahan titik berat) 18

Variabel Terikat. Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi oleh adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini variabel terikatnya adalah : a. Torsi c. Daya Motor Aktual d. Konsumsi Bahan Bakar e. Konsumsi Bahan Bakar Spesifik Variabel Kontrol Variabel kontrol berfungsi untuk mengendalikan agar variabel terikat yang muncul bukan karena variabel lain, tetapi benar-benar karena variabel bebas. Dalam penelitian ini variabel kontrolnya adalah : a. Putaran motor 2000 rpm, 3000 rpm, 4000 rpm, 5000 rpm. b. Mesin standart 4 langkah, SOHC 2 Katup c. Diameter x Langkah 50 mm x 49,5 mm d. Isi Silinder 97 cc e. Perbandingan Kompresi 9,0 : 1 f. Bahan bakar premium diambil dari salah satu SPBU Persiapan Pengujian Persiapan pengujian ini dilakukan untuk mendapatkan efektifitas kerja, yang dimulai dari persiapan peralatan uji, persiapan mnghidupkan peralatan uji dan tahapan menghidupkan peralatan uji. Persiapan Peralatan Uji Peralatan pengujian yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari beberapa alat yang mendukung proses pengujian. Meliputi motor uji dan beberapa komponen alat ukur untuk mendapatkan data-data yang dibutuhkan. Adapun peralatan uji antara lain : Motor Uji Motor uji yang digunakan dalam laboratorium Institut Teknologi Nasional Malang, memiliki spesifikasi sebagai berikut : Type Mesin : 4 langkah, SOHC 2 Katup Diameter x Langkah : 50 mm x 49,5 mm Jumlah : satu buah Isi Silinder : 97 cc Perbandingan Kompresi :9,0 : 1 Daya Maksimum : 7,3 PS/8.000 rpm = 7,2 Hp/8000 rpm Torsi Maksimum : 0,74 kgf.m/6.000 rpm Gambar 1 Alat Uji Motor 4 Langkah A. Alat Ukur 1 Prony Brake Prony brake adalah alat untuk mengukur torsi yang terpasang menjadi satu dengan poros engkol dimana prony brake itu terdiri dari kampas yang berfungsi sebagai pengerem, tuas pengatur pengereman yang berfungsi mengatur kekuatan pengereman pada saat poros engkol berputar yang bertujuan untuk memberi beban pada saat motor menyala, oleh karena itu dapat diketahui torsi yang dihasilkan oleh poros engkol tersebut. 19

menunjukkan beban yang diterima oleh motor. 4. Gelas Ukur Gelas ukur berfungsi sebagai penunjuk bahan bakar bensin yang telah dipakai dalam proses pengujian. Pada gelas ukur tertera ukuran dari volume gelas ukur tersebut. Gambar 2 Prony Brake 2 Tachometer Digital Merupakan alat ukur yang berfungsi mengukur putaran poros engkol pada motor tersebut dengan satuan rpm. Penggunaan alat ini dimulai dari titik nol untuk semua jenis pengukuran sehingga hasil yang didapat bisa presisi. Pengukuran dilakukan dengan cara mendekatkan ujung sensor tachometer. Dengan otomatis sensor akan menyimpan data pada memori tachometer, data pada memori akan berubah atau hilang apabila dilakukan pengukuran lagi. Oleh karena itu, setiap pengukuran kita harus mencatat data yang ada pada memori agar data pengukuran tidak berubah atau hilang karena melakukan pengukuran berikutnya. 5. Pencatat Waktu (Stop Watch) Peralatan yang digunakan sebagai pencatat waktu pemakaian bahan bakar dalam penelitian adalah stop watch B. Benda Uji Poros Engkol 1. Poros Engkol Standart Gambar 3 Benda Uji Poros Engkol Standart Dimensi poros engkol standart 3. Timbangan Beban Timbangan beban berfungsi sebagai penunjuk beban yang diterima oleh motor pada saat bekerja, pada saat poros engkol berputar dan dilakukan pengereman, maka kampas rem akan berputar searah dengan arah putaran poros engkol sehingga batang besi pada kampas rem akan menekan penunjuk beban untuk Gambar 4 Dimensi Poros Engkol Standart 20

2. Poros Engkol Dengan Perubahan Titik Berat Gambar 6 Benda Uji Poros Engkol Modifikasi (Perubahan Titik Berat) Dimensi poros engkol dengan perubahan titik berat Gambar 5 Dimensi Poros Engkol Modifikasi (Perubahan Titik Berat) 6. Prosedur Penelitian Prosedur penelitian terhadap perubahan bentuk poros engkol pada motor 4 langkah adalah sebagai berikut: 1. menset-up motor 4 langkah dengan penelitian. 2. mempersiapkan alat ukur yang akan digunakan: Tachometer Prony brake Gelas ukur untuk bahan bakar Stop watch 3. Melakukan penelitian 4. Mendapatkan data hasil penelitian 5. mengelola data hasil penelitian. 7. Persiapan Menghidupkan Peralatan Uji Sebelum melakukan pengujian untuk mencari torsi, daya motor dan pemakaian bahan bakar pada motor uji, dengan melakukan variasi putaran motor diperlukan dalam penelitian, terlebih dahulu dipersiapkan motor bensin yang akan diuji yaitu mesin honda type C100. Adapun persiapan yang dilakukan antara lain : 1. Bahan bakar yang akan digunakan didalam penelitian ini dimasukkan kedalam tangki bahan bakar kemudian dialirkan kedalam tabung pengukur volume bahan bakar, dengan volume bahan bakar yang digunakan adalah 25 ml. 2. Penyetelan putaran mesin sudah ditentukan untuk penelitian yaitu :2000rpm, 3000rpm, 4000rpm, 5000rpm. Kemudian dipilih salah satu putaran mesin untuk pengujian awal yaitu : 2000rpm 3. Pemasangan perangkat kerja yaitu prony brake, tabung ukur, serta komponen pendukung lainnya. 4. Penyetelan kecepatan putaran motor uji pada putaran konstan yaitu pada putaran 2000 rpm. Mengoperasikan Peralatan Uji Adapun langkah-langkah untuk menghidupkan peralatan uji adalah sebagai berikut : 21

1. Pastikan bahwa tangki bahan bakar dalam keadaan penuh dan penutup tangki tertutup dengan rapat 2. Pastikan katup bahan bakar dari tangki menuju tabung ukur telah terbuka dan pastikan juga bahan bakar yang mengalir ke tabun ukur 25 ml. 3. Pastikan mesin uji dalam kedaan baik 4. Start motor 5. Display putaran mesin pada layar tachometer pada 2000 rpm 6. Dengan menggunakan speed control putar perlahan hingga motor jadi stabil, gunakan untuk pemanasan awal motor bensin. 7. Naikkan putaran mesin hingga putaran mesin pada posisi 2000 rpm, display pada tachometer menunjukkan putaran mesin 2000 rpm. 8. Pastikan semua alat bekerja dengan benar HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data Hasil Penelitian Pengujian yang dilakukan di laboratorium ITN Malang ini menggunakan mesin sepeda motor empat langkah 100 cc, dengan membandingkan kinerja poros engkol standart dan poros engkol yang telah dirubah titik beratnya. Dari hasil pengujian dapat ditunjukkan pada tabel sedang data hasil perhitungan untuk prestasi motor dapat dilihat pada tabel dan penyajiannya dalam bentuk grafis untuk mempermudah analisa. Data yang diperoleh dari yang diperoleh dari pengamatan pada alat uji saat dilakukan penelitian masih berupa data mentah dari alat uji motor bensin empat langkah yang harus dihitung dahulu agar bisa diketahui daya dan torsi motor. Data yang didapat dari penelitian alat uji berupa : 1. Beban pengereman menggunakan alat Prony Break dalam satuan kilogram 2. Kecepatan putaran motor oleh pembacaan alat Tacho meter digital dalam satuan rpm 3. Waktu yang dibutuhkan untuk menghabiskan bahan bakar bensin dalam satuan detik 4. Volume bahan bakar bensin dalam mili liter Selanjutrnya akan disajikan data data hasil pengujian dengan beberapa parameter yang dibutuhkan untuk perhitungan-perhitungan. Tabel 1 Data Hasil Pengujian untuk poros engkol standart Kecepatan Putaran (rpm) 2000 3000 4000 5000 Beban Pengerem an (kg) 1,5 Volume (ml) Waktu bahan bakar (detik) 135 2 136 1,5 135 2 25 136 1,5 119 2 117 2 25 117 2 118 2 95 2,5 93 2,5 25 94 2,5 93 2,5 77 2,5 74 2,5 25 76 2,5 75 22

Tabel 2 Data Hasil Pengujian Untuk Poros Engkol Dengan Perubahan Titik Berat (Modifikasi) Kecepatan Putaran (rpm) 2000 3000 4000 5000 Beban Pengereman (Kg) Volume (ml) Waktu bahan bakar (detik) 3 152 3,5 150 3,5 148 3,5 25 149 3,5 122 4 121 4 25 123 4 123 4 96 4 97 4,5 25 96 4.5 99 4,5 75 4,5 77 5,5 25 76 5,5 76 Data hasil penelitian adalah perhitungan yang dilakukan untuk mengetahui pengaruh perubahan titik berat poros engkol terhadap prestasi mesin dengan mengacu pada data yang didapat dari hasil penelitian. Tabel 3 Hasil Pengujian Dengan Poros Engkol Standart N rpm T kg.m Nb HP Fc Kg/ jam SFCe kg/ hp.jam 2000 0,08 0,24 0,50 2,08 9 : 1 25 V ml 3000 0,11 0,46 0.577 1,25 9 : 1 25 4000 0,11 0,63 0,71 1,12 9 : 1 25 5000 0,12 0,85 0,88 1,03 9 : 1 25 Tabel 4 Hasil Pengujian Dengan Poros Engkol Yang Telah Dirubah Titik Beratnya N ( rpm ) T ( kg.m) Nb (HP) Fc ( kg/jam ) SFCe ( kg/hp.jam) V ( ml ) 2000 0,17 0,47 0,45 0,95 9 : 1 25 3000 0,19 0,79 0,55 0,70 9 : 1 25 4000 0,21 1,17 0,68 0,58 9 : 1 25 5000 0,25 1,74 0,88 0,50 9 : 1 25 PEMBAHASAN Dari beberapa uraian perhitungan diatas, selanjutnya akan dibahas beberapa hubungan hubungan atau pengaruh yang disebabkan oleh variabel dalam penelitian ini yaitu poeros engkol standart dan poros engkol modifikasi. Dalam pembahasan ini juga akan dikemukakan alasan alasan dari hubungan hubungan yang diangkat dalam penelitian. Ada beberapa hubungan dan pengaruhpengaruh dari poros engkol terhadap beberapa bagian dari prestasi mesin yaitu torsi daya dan konsumsi bahan bakar. Pengaruh Perubahan Titik Berat Poros Engkol Terhadap Torsi Untuk melihat berapa besar pengaruh Torsi pada masing-masing poros engkol dapat dilihat pada tabel dan grafik dibawah ini : Tabel 5 Tabel Perbandingan Torsi Pada Poros Engkol Stardart Dan Poros Engkol Modifikasi TORSI (Kg.m) Putaran motor (rpm) 2000 3000 4000 5000 Standart 0,086 0,111 0,113 0,123 Modifikasi 0,17 0,19 0,21 0,25 Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa pada setiap putaran terjadi peningkatan Torsi karena perubahan titik berat poros engkol jika dibandingkan dengan pemakaian poros engkol standartnya. Peningkatan Torsi yang cenderung besar terjadi pada penggunaan poros engkol yang telah dirubah titik beratnya. Hal ini terlihat pada masing masing putaran tejadi peningkatan torsi yang cukup besar. Diambil salah satu contoh pada 23

putaran motor 5000 rpm terjadi peningkatan torsi sebesar 0,127 kg.m diambil dari selisih torsi untuk poros engkol standart yang besarnya 0,123 kg.m dengan torsi yang dihasilkan poros engkol modifikasi sebesar 0,25 kg.m. Grafik 1 Perbandingan Torsi Antara Poros Engkol Standart Dan Modifikasi Terhadap Putaran Motor Tertentu gaya. Hal yang demikian akan diikuti oleh peningkatan torsi, sebagaimana yang telah disebutkan oleh hukum newton yaitu besarnya gaya aksi sama dengan gaya reaksi, dimana gaya reaksi ditunjukkan oleh Torsi. Pengaruh Perubahan Titik Berat Poros Engkol Terhadap Daya Untuk melihat berapa besar pengaruh Daya motor pada masing-masing poros engkol dapat dilihat pada tabel dan grafik dibawah ini : Tabel 4.6 Tabel Perbandingan Daya Pada Poros Engkol Stardart Dan Poros Engkol Modifikasi DAYA (Hp) Putaran motor (rpm) 2000 3000 4000 5000 Standart 0.24 0.46 0.63 0.85 Modifikasi 0.47 0.79 1.17 1.74 Pada grafik tersebut dapat dilihat adanya torsi motor pada masing-masing putaran. Terlihat adanya perbedaan torsi pada masing masing variabel, dalam hal ini pengujian poros engkol standart dan poros engkol modifikasi. Dengan kata lain penggatian poros engkol standart dengan poros engkol yang telah dirubah titik beratnya berpengaruh terhadap peningkatan Torsi motor. Hal ini dikarenakan oleh gaya inersia atau gaya kelembaman yang terjadi pada poros engkol modifikasi yang akhirnya dapat menambahkan gaya aksi yang dihasilkan oleh pembakaran yang terjadi dalam ruang bakar selanjutnya akan meningkatkan perputaran poros engkol setelah dikurangi dengan beberapa gaya gaya yang menghambat putaran seperti Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa pada setiap putaran terjadi peningkatan Daya karena perubahan titik berat poros engkol jika dibandingkan dengan pemakaian poros engkol standartnya. Peningkatan daya motor yang cenderung besar terjadi pada penggunaan poros engkol yang telah dirubah titik beratnya. Hal ini terlihat pada masing masing putaran tejadi peningkatan torsi yang cukup besar. Diambil salah satu contoh pada putaran motor 5000 rpm terjadi peningkatan daya sebesar 0,89 kg.m diambil dari selisih daya untuk poros engkol standart yang besarnya 0,85 kg.m dengan daya yang dihasilkan poros engkol modifikasi sebesar 1,74 kg.m. Daya yang semakin besar merupakan salah satu bagian yang dapat di 24

indikasikan sebagai peningkatan prestasi motor bensin. Grafik 2 Perbandingan Daya Antara Poros Engkol Standart Dan Modifikasi Terhadap Putaran Motor Tertentu bertambah besar maka dayanya juga akan semakin besar pula. Grafik 3 Perbandingan Daya Dan Torsi Poros Engkol Standart Dan Poros Engkol Pada grafik tersebut menunjukkan daya motor pada masing-masing putaran. Terlihat adanya perbedaan daya pada masing masing variabel, dalam hal ini pengujian poros engkol standart dan poros engkol modifikasi. Dengan kata lain penggatian poros engkol standart dengan poros engkol yang telah dirubah titik beratnya berpengaruh besar terhadap peningkatan Daya motor. Hal ini dikarenakan oleh gaya inersia atau gaya kelembaman yang terjadi pada poros engkol modifikasi yang akhirnya dapat membantu meningkatkan gaya perputaran poros engkol walaupun dikenai beban tertentu. Sehingga daya motor akan cenderung meningkat. Disamping itu di dalam rumusan perhitungannya daya motor terletak pada posisi yang berbanding lurus dengan torsi motor. Sehingga dimana dapat ditarik sebuah pendapat bahwa apabila torsi motor Modifikasi Dari tabel tersebut jelas menunjukkan bahwa hubungan antara daya dengan torsi adalah berbanding lurus. Terlihat dalam grafik yang ditunjukkan kondisi garis bergerak dari pojok kiri bawah ke pojok kanan atas yang menunjukkan bahwa kenaikan torsi selalu diiringi dengan kenaikan dayanya. Dengan ini kondisi tersebut juga didukung oleh rumus yang menunjukkan hubungan daya dengan torsi. Tbxn N b 716,2 Dimana : N b = Daya Motor Aktual (HP); T b = Torsi (kg.m); n = Putaran Motor ( rpm ) Sedangakan T b dapat dicari dengan rumus : T b = F x L Dimana ; F = Gaya 25

L = Lengan (langkah torak) Dari rumusan tersebut menunjukkan hubungan antara daya dengan torsi adalah berbanding lurus. Grafik 4 Perbandingan Konsumsi Bahan Pada Poros Engkol Standart dan Poros Engkol Modifikasi Terhadap Putaran Motor Pengaruh Perubahan Titik Berat Poros Engkol Terhadap Konsumsi Bahan Bakar Untuk melihat berapa besar pengaruh perubahan titik berat poros engkol terhadap konsumsi bahan bakar dapat ditunjukkan dalam pembahasan di bawah ini : Tabel 7 Perbandingan Konsumsi Bahan Pada Poros Engkol Stardart Dan Poros Engkol Modifikasi Konsumsi Bahan Bakar (kg/jam) Putaran motor (rpm) 2000 3000 4000 5000 Standart 0,50 0,577 0,71 0,88 Modifikasi 0,45 0,55 0,68 0,88 Dari tabel tersebut ditunjukan adanya perbedaan pada konsumsi bahan bakar spesifik antara kedua variabel yaitu pada pengujian poros engkol standart dan poros engkol modifikasi. Terjadi perbedaan besaran konsumsi bakar yang mengindikasikan bahwa untuk poros engkol modifikasi berpengaruh terhadap penurunan konsumsi bahan bakar. Untuk lebih memperjelas perbedaanannya maka dapat dilihat dalam grafik di bawah ini : Dari grafik tersebut dapat dilihat bahwa posisi grafik untuk konsumsi bahan bakar pada poros engkol modifikasi berada di posisi dibawah grafik untuk konsumsi bahan bakar dengan menggunakan poros standart. Ini menunjukkan bahwa konsumsi bahan bakar untuk poros engkol modifikasi lebih rendah. Sehingga dapat dikatakan bahwa untuk penggunaan poros engkol dengan perubahan titik berat maka konsumsi bahan bakar lebih irit atau ekonomis. Kondisi demikian disebabkan karena poros engkol yang telah dirubah titik beratnya mempunyai daya dan torsi yang besar. Ini berpengaruh terhadap kerja dalam ruang bakar yang lebih sedikit membutuhkan pasukan bahan bakar karena putaran motor dibantu oleh penambahan gaya inersia atau gaya kelembaman oleh poros engkol. Sehingga walaupun pasokan bahan bakar untuk ruang bakar tidak terlalu besar putaran motor tetap sama besar. Seperti yang terlihat pada tabel dan grafik tersebut diatas. 26

Pengaruh Perubahan Titik Berat Poros Engkol Terhadap Konsumsi Bahan Bakar Spesifik Tabel 8 Perbandingan Konsumsi Bahan Spesifik Pada Poros Engkol Stardart Dan Poros Engkol Modifikasi Konsumsi Bahan Bakar Spesifik (kg/hp.jam) Putaran motor (rpm) 2000 3000 4000 5000 Standart 2,08 1,25 1,12 1,03 Modifikasi 0.95 0,70 0,58 0,50 Dari tabel tersebut ditunjukan adanya perbedaan pada konsumsi bahan bakar spesifik antara kedua variabel yaitu pada pengujian poros engkol standart dan poros engkol modifikasi. Terjadi perbedaan besaran konsumsi bakar yang mengindikasikan bahwa untuk poros engkol modifikasi berpengaruh terhadap penurunan konsumsi bahan bakar. Untuk lebih memperjelas perbedaanannya maka dapat dilihat dalam grafik di bawah ini : Grafik 5 Perbandingan Konsumsi Bahan Bakar Spesifik Engkol Standart dan Poros Engkol Modifikasi Terhadap Putaran Motor Dari grafik tersebut dapat dilihat bahwa posisi grafik untuk konsumsi bahan bakar spesifik pada poros engkol modifikasi berada di posisi dibawah grafik untuk konsumsi bahan bakar dengan menggunakan poros standart. Ini menunjukkan bahwa konsumsi bahan bakar untuk poros engkol modifikasi lebih rendah. Sehingga dapat dikatakan bahwa untuk penggunaan poros engkol dengan perubahan titik berat maka konsumsi bahan bakar lebih irit atau ekonomis. Kondisi demikian disebabkan karena poros engkol yang telah dirubah titik beratnya mempunyai daya dan torsi yang besar. Ini berpengaruh terhadap kerja dalam ruang bakar yang lebih sedikit membutuhkan pasukan bahan bakar karena putaran motor dibantu oleh penambahan gaya inersia atau gaya kelembaman oleh poros engkol. Sehingga walaupun pasokan bahan bakar untuk ruang bakar tidak terlalu besar putaran motor tetap sama besar. Seperti yang terlihat pada tabel dan grafik tersebut diatas. KESIMPULAN Berdasarkan data hasil pengujian pengaruh perubahan titik berat poros engkol terhadap prestasi motor bensin empat langkah satu silinder 100 cc, maka dapat disimpulkan bahwa ; 1. Ada pengaruh terhadap terhadap kenaikan torsi motor akibat perubahan titik berat pada poros engkol. Dimana terjadi perbedaan torsi diantara pengujian poros engkol standart dengan poros engkol yang dirubah titik beratnya. Pada putaran motor tertinggi yaitu 5000 rpm, poros engkol standart menimbulkan torsi sebesar 27

0,123 kg.m sedangkan untuk poros engkol yang sudah dirubah titik beratnya menimbulkan torsi sebesar 0,25 kg.m. 2. Ada pengaruh terhadap terhadap keanaikan daya motor akibat perubahan titik berat pada poros engkol. Dimana terjadi selisih daya antara hasil pengujian dan perhitungan oleh poros engkol standart dengan poros engkol yang dirubah titik beratnya. Pada putaran motor tertinggi yaitu 5000 rpm, poros engkol standart memiliki daya sebesar 0,85 Hp sedangkan untuk poros engkol yang sudah dirubah titik beratnya menimbulkan torsi sebesar 1.74 Hp. 3. Pengunaan poros engkol yang telah dilakukan perubahan titik beratnya dapat mengurangi konsumsi bahan bakar spesifik atau dapat disebut dengan irit bahan bakar seperti yang telah ditunjukkan. Pada hasil pengujian dan perhitungan yang telah dilakukan, konsumsi bahan bakar spesifik poros engkol standart sebesar 1,03 kg/hp.jam pada putaran 5000 rpm sedangkan konsumsi bahan bakar spesifik untuk poros engkol yang telah dilakukan perubahan titik berat menunjukkan angka 0,50 kg/hp.jam. 3. Arends,BPM; H,Berenschot; 1980; Motor Bensin; ERLANGGA; Jakarta. 4. Heywood, J.B., Internal Combustion Engine Fundamentals, New York: Mc-Graw Hill, (1988). 5. Shoichi furuhama 2002; Motor Bakar Serbaguna ; Jakarta ;Pradnya Paramita 6. Petrovsky, N ; 1979 ; Marine Internal Combustion Engine ;Mir Publisher : Moscow. 7. TQ.Education And Training ; ITN Malang. 8. http// www.google. com. DAFTAR PUSTAKA 1. Arismunandar, Wiranto; 2002 ; Penggerak Mula Motor Bakar Torak ; ITB: Bandung 2. Karyanto, E ; 1994 ; Pedoman Reparasi Motor Bensin ; CV. Pedoman Ilmu Jaya; Jakarta. 28