BAB IV METODE PENELITIAN. Forensik dan Medikolegal, Thanatologi forensik, dan Sitologi forensik.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV METODE PENELITIAN. Forensik dan Medikolegal, Thanatologi forensik, Sitologi forensik.

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Disiplin ilmu yang terkait dengan penelitian ini meliputi ilmu kedokteran

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini meliputi bidang ilmu kedokteran forensik dan

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Kedokteran Forensik, Ilmu

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Forensik, Ilmu Patologi Anatomi, Ilmu Farmakologi. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Biologi Fakultas Matematika dan

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal, Ilmu Patologi Anatomi dan

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. Semarang, Laboratorium Sentral Fakultas Kedokteran Universitas

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN

PENGARUH LAMA WAKTU KEMATIAN TERHADAP KEMAMPUAN PERGERAKAN SILIA NASOPHARYNX HEWAN COBA POST MORTEM YANG DIPERIKSA PADA SUHU KAMAR DAN SUHU DINGIN

BAB 4 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 4 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mencakup bidang Obstetri Ginekologi, Patologi Anatomi,

BAB IV METODE PENELITIAN. Forensik, Ilmu Patologi Anatomi dan Farmakologi.

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup keilmuan dari penelitian ini adalah Histologi, Patologi

BAB III METODE PENELITIAN. Patologi Anatomi, Histologi, dan Farmakologi. Laboratorium Patologi Anatomi RSUP dr. Kariadi Semarang.

BAB 4 METODE PENELITIAN. Tikus wistar diadaptasi di Laboratorium Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu

PENGARUH PERBEDAAN SUHU DAN LAMA WAKTU KEMATIAN TERHADAP KEMAMPUAN PERGERAKAN SILIA CAVITAS NASI HEWAN COBA POST MORTEM

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini meliputi bidang Ilmu Gizi, Farmakologi, Histologi dan Patologi

PENGARUH LAMA WAKTU KEMATIAN TERHADAP KEMAMPUAN PERGERAKAN SILIA BRONKUS HEWAN COBA POST MORTEM YANG DIPERIKSA PADA SUHU KAMAR DAN SUHU DINGIN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah Histologi, Patologi Anatomi dan

BAB III METODE PENELITIAN. dibagi menjadi kelompok kontrol dan perlakuan lalu dibandingkan kerusakan

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu dan lokasi penelitian ini adalah sebagai berikut : dilakukan di Laboratorium Patologi Anatomi RSUP Dr.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. 1.1 Ruang Lingkup Penelitian Pada penelitian ini, ruang lingkup keilmuan yang digunakan adalah Ilmu

PENGARUH LAMA WAKTU KEMATIAN TERHADAP KEMAMPUAN PERGERAKAN SILIA TRAKEA HEWAN COBA POST MORTEM YANG DIPERIKSA PADA SUHU KAMAR DAN SUHU DINGIN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian adalah Ilmu Anestesiologi. proposal disetujui.

BAB 4 METODE PENELITIAN. Ruang lingkup keilmuan penelitian ini bidang neuroscience mencakup

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini mencakup bidang fisiologi.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Bidang keilmuan penelitian ini adalah Ilmu Anestesi dan Ilmu Bedah Jantung.

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian di bidang Ilmu Biokimia.

BAB IV METODE PELAKSANAAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Penelitian dan Pengembangan

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup keilmuan dalam penelitian ini adalah ilmu farmakologi,

BAB 1 PENDAHULUAN. Kematian merupakan fase akhir dalam kehidupan tiap manusia. Menurut

BAB I PENDAHULUAN. Setiap manusia akan mengalami kematian. Undang-Undang Republik

BAB 4 METODE PENELITIAN. dan mulut. Penelitian ini dilakukan di kota Jogjakarta karena penambahan

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini meliputi ilmu kesehatan Telinga Hidung Tenggorok (THT)

BAB 4 METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian di bidang Biokimia. pembuatan pakan. Analisis kadar malondialdehida serum dilakukan di

BAB IV METODE PENELITIAN. dilaksanakan di Stadion Diponegoro, Semarang. pre-test and post-test control group design.

BAB I PENDAHULUAN. Menurut World Health Organization (WHO) kematian merupakan

BAB IV METODE PENELITIAN. ditetapkan di Ruang Pemulihan RSUP Dr. Kariadi Semarang. Penelitian ini dilaksanakan di RSUP Dr.

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bersifat eksperimental laboratorik. Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian adalah Ilmu farmakologi khususnya

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian adalah ilmu kesehatan kulit dan kelamin.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. : Laboratorium Penelitian dan Pengujian Terpadu (LPPT) Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup tempat : RSIA. Hermina Pandanaran Semarang. Indonesia.

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini mencakup bidang fisiologi. Penelitian ini menggunakan bentuk penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. dan Medikolegal, Ilmu Kejiwaan, dan Ilmu Farmakologi. Semarang (UNNES) untuk pengandangan hewan coba, ekstraksi bahan, dan

BAB IV METODE PENELITIAN. dan Medikolegal serta bidang Mikrobiologi Kedokteran. 4.3 Jenis dan Rancangan Penelitian. Semarang dan sekitarnya.

BAB III METODE PENELITIAN. dan Laboratorium Kulit RSUP dr. Kariyadi. tahun 2016 di Puskesmas Mangkang, Semarang.

BAB 1 PENDAHULUAN. perkembangan jaman. Oleh karena itu ilmu kedokteran forensik bermanfaat bagi

BAB IV METODE PENELITIAN. pertama kali merokok pada usia 5-9 tahun di kota tersebut merupakan urutan ke-2

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Mikrobiologi Fakultas

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. 4.1 Ruang Lingkup, Tempat dan Waktu Penelitian. 2. Ruang lingkup tempat : Laboratorium Biologi Universitas Negeri

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini mencakup bidang fisiologi dan ergonomi. Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan menggunakan

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian di bidang farmakologi.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di tempat tinggal masing-masing subjek penelitian

LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH. Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan. guna mencapai derajat sarjana strata-1 kedokteran umum MOHAMAD AMMAR

BAB 4 METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan Randomized control

BAB III METODE PENELITIAN. random pada kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol. tikus putih (Rattus norvegicus) galur Wistar jantan.

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian mencakup bidang Fisiologi.

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini meliputi bidang Histologi, Mikrobiologi, dan Farmakologi.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. Pemeliharaan hewan coba dilakukan di Animal Care Universitas Negeri

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian di bidang Gizi dan Biokimia.

BAB IV METODE PENELITIAN. Medikolegal serta Ilmu Kesehatan Masyarakat. Semarang yang memberikan ijin untuk dilakukannya penelitian.

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan selama tiga bulan meliputi pemeliharaan hewan coba di

BAB III METODE PENELITIAN. Semarang. Pengambilan data dilakukan pada bulan Oktober Desember 2015

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Perinatologi RSUP Dr.Kariadi/FK Undip Semarang. (PBRT), Neonatal Intensive Care Unit (NICU) dan ruang rekam medik RSUP

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. membatasi banyaknya variabel yang akan dikaji, dan membatasi subjek penelitian.

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN. - Tempat : RW X Kelurahan Padangsari, Banyumanik, Semarang, Jawa

BAB IV METODE PENELITIAN. Perinatologi RSUP Dr. Kariadi / FK Undip Semarang.

BAB III METODE PENILITIAN. Penelitian ini telah dilakukan selama 3 bulan (Januari - Maret 2012).

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian di bidang Ilmu Penyakit Dalam. Waktu: Waktu penelitian dilaksanakan pada Maret-Juli 2013.

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah true experimental dengan pre-post test with

BAB III METODE PENELITIAN Lingkup Tempat Penelitian dilakukan di Laboratorium Terpadu Universitas Diponegoro

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Fisiologi, khususnya Fisiologi

Transkripsi:

BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian adalah ruang lingkup disiplin Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal, Thanatologi forensik, dan Sitologi forensik. 4.2 Tempat dan waktu penelitian 4.2.1 Tempat Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Forensik Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro. 4.2.2 Waktu penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Maret-Mei 2013 4.3 Jenis dan Rancangan Penelitian Berdasarkan tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini, maka jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimental laboratorik karena diberi perlakuan berupa perbedaan suhu yaitu suhu kamar dan suhu dingin. Rancangan penelitian yang digunakan adalah dua kelompok berpasangan dengan time series design karena pada masing-masing kelompok dilakukan pemeriksaan dengan interval waktu yang telah ditentukan. 21

22 4.4 Populasi dan Sampel 4.4.1 Populasi target Penelitian ini idealnya menggunakan jenazah, tetapi karena sulit untuk mendapatkan jenazah maka dengan tidak mengurangi keilmiahan, populasi target yang digunakan adalah hewan coba yaitu kambing sehat umur 2-3 tahun. 4.4.2 Populasi terjangkau Semarang. Populasi terjangkau adalah hewan coba yang dapat diperoleh di kota 4.4.3 Sampel Sampel penelitian ini adalah semua populasi hewan ternak yang mempunyai kriteria inklusi dan eksklusi 4.4.3.1.Kriteria inklusi - Hewan coba sehat - Tidak ada kelainan anatomik yang tampak 4.4.3.2. Kriteria eksklusi - Terdapat cacat morfologi pada bronkus hewan coba yang diperiksa - Silia tidak mempunyai kemampuan untuk bergerak

23 4.4.5 Cara sampling Pengambilan sampel dilakukan secara acak sederhana (simple random sampling) untuk menghindari bias karena faktor variasi umur dan berat badan. Randomisasi langsung dapat dilakukan karena sampel diambil dari hewan coba yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi sehingga dianggap cukup homogen. Sampel yang diambil representatif (mewakili) keseluruhan populasi yang ada. 4.4.6 Besar sampel Besar sampel penelitian ditentukan berdasarkan rumus Federer : (t-1) (n-1) 15 t = Kelompok perlakuan n = Jumlah sampel tiap kelompok Banyaknya sampel dalam penelitian ini adalah : (t-1) (n-1) 15 (2-1) (n-1) 15 n-1 15 n 15+1 n 16 Berdasarkan penghitungan tersebut maka besar sampel minimal yang diperlukan adalah 16 bronkus untuk setiap kelompok percobaan. Total sampel yang dibutuhkan adalah 32 sediaan bronkus hewan coba post mortem.

24 4.5 Variabel Penelitian 4.5.1 Variabel bebas Variabel bebas dalam penelitian ini adalah perbedaan suhu yaitu suhu kamar, suhu dingin, dan lama waktu kematian. 4.5.2 Variabel terikat Variabel terikat dalam penelitian ini adalah berhentinya gerakan silia bronkus post mortem 4.5.3 Variabel perancu Variabel perancu dalam penelitian ini adalah waktu pengambilan sampel, kelembapan, cara pengambilan sampel, dan cara membawa sampel, isolated organ,umur, dan berat badan. 4.6 Definisi operasional Tabel 1. Definisi operasional variabel No Variabel Definisi operasional variabel Skala 1. yang diukur dengan Nominal menggunakan termometer alkohol 2. Suhu refrigerator (kulkas) yang Nominal diukur dengan menggunakan Termometer alkohol 3. Lama waktu Rentang waktu hewan disembelih Nominal kematian sampai dilakukan pengambilan sampel Oleh peneliti ditentukan pada 6 jam,

25 12 jam, 18 jam, dan 24 jam 24 jam post mortem 4. Berhentinya gerakan Total waktu silia mampu bergerak Ratio silia bronkus sampai berhenti pada seluruh lapangan pandang. 4.7. Cara pengumpulan data 4.7.1 Bahan 1. Bronkus hewan coba 2. NaCL fisiologis 4.7.2 Alat 1. Termometer 2. Ruangan bersuhu kamar 3. Lemari es 4. Mikroskop cahaya 5. Video camera eye piece

26 6. Video converter aps 7. Video camera receiver 8. Laptop 9. Deck glass 10. Objek glass 11. Pisau scapel 12. Pinset bedah 13. Scrapper 14. Stopwatch 4.7.3 Jenis Data Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data primer hasil penelitian perbedaan berhentinya gerakan silia bronkus post mortem pada suhu kamar dan suhu dingin. 4.7.4 Cara Kerja a) Hewan coba disembelih seperti lazimnya yang dikerjakan dirumah pemotongan hewan di kota Semarang, waktu hewan disembelih dicatat sebagai 0 jam. b) Dada dibelah menjadi 2 bagian simetris kanan dan kiri, sehingga didapatkan satu pasang bronkus.

27 c) Bronkus secara random yang sebelah kanan atau kiri dimasukan kedalam alamri es sebagai sampel suhu dingin atau diletakan dalam tempat terbuka sebagai sampel suhu kamar. d) Pengambilan sampel pertama dilakukan 6 jam setelah kematian baik untuk sampel yang disimpan pada suhu dingin maupun sampel yang disimpan pada suhu kamar. e) Pengambilan sampel berikutnya dilakukan pada jam 12,18, dan 24 jam post mortem baik untuk sampel yang disimpan pada suhu dingin maupun yang disimpan pada suhu kamar. Pembuatan preparat : f) Lakukan kerokan mukosa dengan scraper dengan gerakan searah yang diulang sebanyak 2-3 kali. g) Sampel yang didapat pada ujung scraper ditebarkan secara merata pada pertengahan object glass. h) Berikan 1-2 tetes NaCl fisiologis kemudian tutup dengan deck glass. i) Preparat siap diperiksa dibawah mikroskop. Instalasi peralatan : j) Pastikan semua instrument terkoneksi dengan baik dan power on. k) Aktifkan aplikasi TV Home Media 3 dengan double click icon pada desktop sehingga image yang ditangkap oleh mikroskop terlihat di layar komputer. 1. Pastikan TV Home Media 3 ada pada mode AV sehingga bisa untuk menangkap gambar atau merekan video.

28 2. Untuk menangkap gambar tekan still image acquisition icon bewarna hitam sedangkan untuk merekam video tekan icon recoreding berbentuk bulat berwarna merah. Cara pemeriksaaan di bawah mikroskop : l) Letakkan preparat di bawah lensa objektif. m) Dimulai dengan pembesaran lensa objektif 10x cari image yang terjelas kemudian dikunci pada batas maksimal atas supaya preparat tidak pecah karena pergerakan makrometer atau mikrometer terlalu keatas. n) Setelah diperoleh bayangan terbaik secara bertahap naikkan pembesaran objektif hingga 100x. Data yang dikumpulkan : o) Data yang dikumpulka adalah gerakan dari silia bronkus post mortem. p) Penilaian terhadap pergerakan silia dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 2. Lama pergerakan silia sel epitel bronkus Hewancobake Perlakuan 6 Jam 12 Jam 18 Jam 24 Jam 1 2 3

29 Hewan Coba Ke Perlakuan 6 Jam 12 Jam 18 Jam 24 Jam 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

30 Hewan Coba Ke Perlakuan 6 Jam 12 Jam 18 Jam 24 Jam 15 16

31 4.8 Alur Penelitian Hewan Ternak Disembelih Pemisahan Bronkus Kanan dan Kiri Randomisasi Suhu Kamar Suhu Dingin Sampel ke-1 6 jam post mortem Sampel ke-2 12 jam post mortem Membandingkan lama kemampuan pergerakan silia bronkus post mortem Sampel ke-3 18 jam post mortem Sampel ke-4 24 jam post mortem Gambar 6. Alur penelitian

32 4.9 Analisis Data Pengolahan dan analisis data dilakukan dengan menggunakan program komputer SPSS11.5 for windows. Uji hipotesis menggunakan Uji t berpasangan jika variabel baru hasil transformasi tidak berdistribusi normal, maka dipilih uji Wilcoxon. 4. 10 Jadwal Penelitian Tabel 3. Jadwal Penelitian Waktu (Bulan) No Kegiatan 2 3 4 5 6 7 8 1. Penyusunan proposal 2. Seminar proposal penelitian 3. Revisi proposal 4. Pemilihan subjek penelitian 5. Pengumpulan dan pengolahan data 6. Penyusunan laporan hasil penelitian 7. Seminar hasil penelitian