Alvina Dewiyanti, Hana Ratnawati, Sugiarto Puradisastra Fakultas Kedokteran, Universitas Kristen Maranatha, Bandung

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menimbulkan luka, sehingga pasien tidak nyaman. Luka merupakan rusaknya

ABSTRAK. EFEK PROPOLIS INDONESIA MEREK X DALAM MEMPERCEPAT PENYEMBUHAN LUKA PADA MENCIT JANTAN GALUR Swiss-Webster

ABSTRAK. PENGARUH GETAH PISANG (Musa paradisiaca) TERHADAP DURASI PENYEMBUHAN LUKA PADA MENCIT JANTAN GALUR SWISS WEBSTER

ABSTRAK. Pembimbing I : Dr. Sugiarto Puradisastra, dr., M.Kes Pembimbing II: Ellya R.D, dr., M.Kes

ABSTRAK. PENGARUH AIR PERASAN DAUN SENDOK (Plantago major,linn ) DALAM MEMPERCEPAT PROSES PENYEMBUHAN LUKA MENCIT GALUR Swiss Webster BETINA

ABSTRAK EFEK EKSTRAK ETANOL DAUN BINAHONG

ABSTRAK. PENGARUH BANDOTAN (Ageratum conyzoides L.) TERHADAP PENYEMBUHAN LUKA MENCIT BETINA GALUR SWISS WEBSTER. Pembimbing II: Hartini Tiono, dr.

Kata kunci : air perasan buah blustru, air perasan buah nanas, penyembuhan luka

ABSTRAK EFEK SALEP EKSTRAK METANOL

ABSTRAK EFEK PROPOLIS DAN MADU TERHADAP PENYEMBUHAN LUKA INSISI PADA MENCIT SWISS WEBSTER. : Dr. Sugiarto Puradisastra, dr., M.Kes

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ABSTRAK. PENGARUH BAWANG PUTIH (Allium sativum Linn.) TERHADAP PENYEMBUHAN LUKA PADA MENCIT BETINA GALUR SWISS WEBSTER

Pengaruh Pemberian Ozon terhadap Waktu Penyembuhan Luka Insisi pada Tikus Putih Jantan Galur Wistar

ABSTRAK. EFEK ANALGETIK EKSTRAK ETANOL SAMBILOTO (Andrographis paniculata, (Burm f) Nees) PADA MENCIT BETINA GALUR Swiss-Webster

ABSTRAK. Kata kunci: Lendir bekicot, luka insisi, waktu penyembuhan luka. Universitas Kristen Maranatha

PENYEMBUHAN LUKA INSISI SECARA MAKROSKOPIS DAN MIKROSKOPIS PADA MENCIT JANTAN GALUR SWISS-WEBSTER

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PERBANDINGAN EFEK AIR PERASAN DAUN BLUSTRU

ABSTRAK PENGARUH DAUN DEWA (Gynura segetum [Lour] Merr.)TERHADAP WAKTU PENYEMBUHAN LUKA INSISI PADA MENCIT Swiss Webster JANTAN

PENGARUH EKSTRAK ETANOL DAUN ANGSANA

ABSTRAK. Kata kunci : Waktu perdarahan, hemostatik, Panax notoginseng.

ABSTRAK. PENGARUH PEMBERIAN INFUSA Musa paradisiaca.linn (Musaceae) TERHADAP TUKAK LAMBUNG PADA TIKUS GALUR WISTAR YANG DIINDUKSI ASETOSAL

ABSTRAK. Natalia, 2011; Pembimbing I : Teresa Liliana W., S. Si., M. Kes Pembimbing II : Djaja Rusmana, dr., M. Si

ABSTRAK EFEK EKSTRAK KULIT MANGGIS (Garcinia Mangostana L.) TERHADAP WAKTU PENYEMBUHAN LUKA PADA MENCIT SWISS WEBSTER JANTAN

Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: X

ABSTRAK. EFEK SEDIAAN SALEP EKSTRAK ETANOL DAUN SIRIH (Piper betle Linn.) DALAM MEMPERCEPAT PENYEMBUHAN LUKA PADA MENCIT GALUR SWISS WEBSTER BETINA

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang

EFEK CENDAWAN ULAT CINA

PENGARUH KOMBINASI EKSTRAK ETANOL BATANG BROTOWALI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Efek Serbuk Biji Kopi Robusta (Coffea robusta Lindl. Ex de Willd) terhadap Waktu Penutupan Luka pada Mencit Jantan Galur Balb/C yang Diinduksi Aloksan

BAB I PENDAHULUAN. didefinisikan sebagai hilangnya integritas epitelial dari kulit (Schwartz et al.,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang mengenainya. Terdapat tipe - tipe dari luka, diantaranya luka insisi, memar,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ABSTRAK. PENGARUH INFUSA DAUN JATI BELANDA ( Guazuma ulmifolia Lamk.) TERHADAP PENURUNAN BERAT BADAN MENCIT GALUR Swiss Webtser

Kata kunci: salep ekstrak herba meniran, triamcinolone acetonide, penyembuhan luka

EFFECT OF GARLIC TUBER JUICE (Allium sativum L.) IN WOUND HEALING SHORTEN THE DURATION OF SWISS WEBSTER MICE

ABSTRAK. PENURUNAN BERAT BADAN JANIN MENCIT Balb/C YANG DILAHIRKAN DARI INDUK YANG DIINDUKSI MINYAK BUAH MERAH (Pandanus conoideus Lam.

1 Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. EFEK EKSTRAK AIR TEH HITAM (Camellia sinensis L.) TERHADAP PROSES BELAJAR DAN DAYA INGAT MENCIT JANTAN GALUR Swiss Webster

ABSTRAK. PENGARUH MINYAK IKAN (Oleum Iecoris Aselli) TERHADAP PROSES BELAJAR DAN MEMORI MENCIT BETINA GALUR Swiss Webster DENGAN MAZE LEARNING TEST

ABSTRAK. PENGARUH DEKOK BIJI DAUN SENDOK (Plantaginis semen) TERHADAP AKTIVITAS SEKSUAL MENCIT JANTAN GALUR Swiss-Webster

: Minyak Buah Merah, Panjang Badan Janin, Mencit

PENGARUH EKSTRAK BUAH MERAH

PENGARUH EKSTRAK ETANOL HERBA PURWOCENG

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

ABSTRAK. Vincent Halim, 2008; Pembimbing I : Ellya Rosa Delima.dr., M.Kes Pembimbing II : Rosnaeni, dra., Apt.

ABSTRAK. PENGARUH EKSTRAK ETANOL BIJI SEMANGKA (Citrullus lanatus Thunb.) TERHADAP PENYEMBUHAN LUKA SAYAT PADA MENCIT SWISS WEBSTER JANTAN DEWASA

ABSTRAK. EFEK EKSTRAK ETANOL BATANG BROTOWALI (Tinospora caulis) TERHADAP GLUKOSA DARAH MENCIT GALUR Swiss Webster YANG DIINDUKSI ALOKSAN

ABSTRAK. PENGARUH EKSTRAK ETANOL DAUN JAMBU BIJI (Psidium guajava Linn.) TERHADAP KADAR KOLESTEROL TOTAL TIKUS Wistar JANTAN

ABSTRAK. Vivi Lingga, 2007 Pembimbing Utama : Sugiarto Puradisastra, dr.m.kes Pembimbing kedua : Pinandojo Djojosoewarno, dr., Drs., AIF.

ABSTRAK EFEK VIRGIN COCONUT OIL (VCO) DALAM MENURUNKAN KADAR GLUKOSA DARAH MENCIT JANTAN GALUR SWISS WEBSTER YANG DIINDUKSI ALOKSAN

ABSTRAK. PENGARUH EKSTRAK ETANOL CABE JAWA (Piper Retrofractum Vahl.) TERHADAP PERILAKU SEKSUAL MENCIT JANTAN GALUR SWISS-WEBSTER

ABSTRAK. PENGARUH EKSTRAK AIR DAUN STROBERI (Fragaria vesca L.) TERHADAP PERILAKU SEKSUAL MENCIT SWISS WEBSTER JANTAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGARUH PEMBERIAN EPIGALLOCATECHIN-3-GALLAT

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

Kata kunci: Penyembuhan luka, Ulserasi, Mukosa Oral, Sirih Merah

ABSTRAK. EFEK EKSTRAK RIMPANG JAHE (Zingiberis rhizoma) SEBAGAI ANALGETIK PADA MENCIT BETINA GALUR SWISS-WEBSTER

ABSTRAK. EFEK ANALGESIK EKSTRAK ETANOL BUNGA CENGKEH (Caryophylli flos) PADA MENCIT BETINA GALUR Swiss-Webster

Pembimbing I : Dr. Diana K Jasaputra, dr,m Kes Pembimbing II: Adrian Suhendra, dr, SpPK, M Kes

PENGARUH EKSTRAK BUAH MERAH

Efektivitas lumatan daun sirih hijau dibandingkan dengan povidine iodine sebagai alternatif obat luka

PENGARUH EKSTRAK DAUN SUKUN

ABSTRAK. PENGARUH EKSTRAK DAUN GINKGO BILOBA (Ginkgo biloba L.) TERHADAP PERILAKU SEKSUAL MENCIT SWISS WEBSTER JANTAN

BAB I PENDAHULUAN. Kasus luka pada mulut baik yang disebabkan oleh trauma fisik maupun kimia

ABSTRAK. Christina Melissa Siswanto, Pembimbing I : Fen Tih, dr., M.Kes. Pembimbing II : Dr. Meilinah Hidayat, dr., M.Kes.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ABSTRACT. THE EFFECT OF RED FRUIT OIL (Pandanus conoideus Lam.) TOWARDS CYCLOOXYGENASE-2 (COX-2) GENE EXPRESSION IN ULCERATIVE COLITIS MICE MODEL

ABSTRAK. Shella Hudaya, 2008 Pembimbing I : Khie Khiong, S.Si,M.Si.,M.Pharm.Sc,Ph.D Pembimbing II : Hana Ratnawati, dr., M.Kes

ABSTRAK EFEK ANALGESIK EKSTRAK ETANOL KUNYIT

ABSTRAK PENGARUH EKSTRAK ETANOL BATANG BRATAWALI (TINOSPORAE CAULIS) TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH MENCIT JANTAN GALUR BALB/C YANG DIINDUKSI ALOKSAN

ABSTRAK. EFEK ANTIMIKROBA EKSTRAK ETANOL BAWANG PUTIH (Allium sativum Linn.) TERHADAP Staphylococcus aureus DAN Escherichia coli SECARA IN VITRO

PENGARUH PROPOLIS SECARA TOPIKAL TERHADAP FIBROBLAS PASCA LUKA BAKAR PADA MENCIT (MUS MUSCULUS) Oleh : RAUZATUL FITRI

ABSTRAK. PENGARUH BUBUK KULIT TELUR AYAM PETERNAK (Gallus gallus domesticus) TERHADAP PENYEMBUHAN LUKA INSISI PADA MENCIT Swiss-Webster JANTAN

ABSTRAK. EFEK ANTIDIARE INFUSA KULIT BUAH RAMBUTAN (Nephelium lappaceum L.) PADA MENCIT SWISS WEBSTER JANTAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ABSTRAK. Verina Logito, 2007, Pembimbing I : Sylvia Soeng, dr.,m.kes Pembimbing II : Lusiana Darsono,dr.,M.Kes

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ABSTRAK EFEK INFUSA DAUN GANDARUSA

ABSTRAK. Dion A. P., 2007, Pembimbing I : Endang Evacuasiany, Dra., Apt., MS., AFK Pembimbing II: Sylvia Soeng, dr,. M.Kes

PENGARUH EKSTRAK BUAH MERAH

PENURUNAN KADAR GLUKOSA DARAH MENCIT GALUR

Kata kunci: waktu perdarahan, pencabutan gigi, ekstrak etanol daun teh (Camellia Sinensis L.Kuntze), mencit Swiss Webster.

ABSTRACT THE EFFECT OF ADMINISTRATING ZINC SUPPLEMENT SOLD IN INDONESIA ON SWISS WEBSTER MICE S SPERM MOTILITY AND SPERM COUNT

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ABSTRAK. EFEK HIPOGLIKEMI TEH JIAOGULAN (Gynostemma pentaphyllum) TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH MENCIT Swiss Webster JANTAN YANG DIINDUKSI ALOKSAN

PENGARUH EKSTRAK ETANOL BUAH PARE

ABSTRAK. EFEK LARVASIDA INFUSA DAUN GANDARUSA (Justicia gendarussa Burm. f.) TERHADAP Aedes sp. SEBAGAI VEKTOR DEMAM BERDARAH DENGUE

EFEKTIVITAS INFUSA DAUN ZODIA (Evodia suaveolens S.) SEBAGAI REPELEN TERHADAP

ABSTRAK. PENGARUH SARI BUAH MERAH (Pandanus conoideus Lam.) TERHADAP PARASITEMIA PADA MENCIT JANTAN STRAIN BALB/c YANG DIINOKULASI Plasmodium berghei

ABSTRAK EFEK ANTIDEPRESI COKLAT HITAM (Theobroma cacao) PADA MENCIT SWISS WEBSTER JANTAN

ABSTRAK. PENGARUH EKSTRAK ETANOL DAUN SALAM (Syzygium polyanthum Wight) TERHADAP MOTILITAS USUS SEBAGAI ANTIDIARE

EFEK KOMBINASI EKSTRAK ETANOL BUAH MENGKUDU

Transkripsi:

Perbandingan Pengaruh Ozon, Getah Jarak Cina (Jatropha Multifida L.) dan Povidone Iodine 10% terhadap Waktu Penyembuhan Luka pada Mencit Betina Galur Swiss Webster Alvina Dewiyanti, Hana Ratnawati, Sugiarto Puradisastra Fakultas Kedokteran, Universitas Kristen Maranatha, Bandung Abstract Unlike the popular povidone iodine 10% and the effective Jatropha multifida L. latex, ozone has been used as an alternative wound healing therapy for a long time but the advantage is still controversial. The aim of this research is to compare the effect of ozone, Jatropha moultifida L. latex and povidone iodine 10% on the wound healing process. The experiment used a Random Complete Design with comparative characteristics. The animal models were 24 adult Swiss Webster female mice, divided into 4 groups (n=6). The thighs of the mice were shaved before an 8-mm slice on the skin was made. Group I had no treatment, group II was treated with povidone iodine 10% topically, group III with ozone and and group IV with Jatropha multifida L. latex. The treatment and the wound length measurements were carried out every day until all the wounds were healed. The result showed that the average time span of wound healing of each of groups I, II, III, and IV was subsequently 6.80 days, 6.88 days, 4.17 days, and 5.83 days. The time span of the healing process in the 3 rd (ozone) group was very significantly different from that of the negative control group (p=0.001) and it was significantly different from that of Jatropha multifida L. latex group (p=0.0032). The time spans of the healing process of group II (povidone iodine 10%) and group IV (Jatropha multifida L. latex) were not significantly different from that of the negative control group (p=0.364). The conclusion is that ozone significantly accelerates the wound healing process more than Jatropha multifida L. latex and povidone iodine 10%. Key words: ozone, Jatropha multifida L. latex, povidone iodine 10%, wound healing Pendahuluan Luka merupakan rusaknya sebagian dari jaringan tubuh. Luka sering sekali terjadi dalam aktivitas sehari-hari. Berdasarkan penyebabnya, luka dapat dibagi atas luka karena zat kimia, luka termis, dan luka mekanis. Pada luka mekanis, biasanya luka yang terjadi bervariasi bentuk dan dalamnya sesuai dengan benda yang mengenainya. 1 Penyembuhan luka dipengaruhi oleh berbagai faktor dan infeksi adalah sebab yang paling penting dari penghambatan penyembuhan luka karena infeksi mengakibatkan inflamasi dan dapat menyebabkan cedera jaringan persisten. 2 Untuk mengobati luka, pada umumnya masyarakat menggunakan povidone iodine 10% sebagai antiseptik. Bila luka terjadi saat sedang aktivitas di luar, maka getah jarak cina (Jatropha multifida L.) juga dapat digunakan untuk membantu proses penyembuhan luka. Manfaat getah jarak cina untuk penyembuhan luka telah di teliti dan memberikan hasil yang baik. Berdasarkan hasil penelitian Ryan Aditya pada tahun 2007 dengan hewan coba mencit betina galur Swiss Webster 132

Perbandingan Pengaruh Ozon, Getah Jarak Cina (Jatropha Multifida L.) dan Povidone Iodine 10% terhadap Waktu Penyembuhan Luka pada Mencit Betina Galur Swiss Webster (Alvina Dewiyanti, Hana Ratnawati, Sugiarto Puradisastra) telah terbukti bahwa getah jarak cina mempercepat proses menutupnya luka dan berbeda bermakna (p<0,05) dibandingkan kontrol negatif dan setara dengan pemberian povidone iodine 10%. 3 Ozon telah lama dikenal dan sering digunakan sebagai terapi alternatif yang potensial untuk melengkapi terapi konvensional dalam penyembuhan luka. Terapi ozon untuk luka umumnya diberikan secara lokal sebagai antimikroba. Hingga saat ini, penggunaan ozon baik secara sistemik maupun topikal telah diaplikasikan untuk membantu penyembuhan luka seperti luka bakar, luka tembak, luka terinfeksi, ulkus-gangren diabetikum, ulkus dekubitus, luka bekas operasi, dan lain-lain. Walaupun ozon telah lama dikenal tapi kegunaannya dalam dunia kedokteran masih kontroversial. 4 Berdasarkan hal di atas, peneliti bermaksud melakukan penelitian untuk membandingkan ozon, getah jarak cina dan povidone iodine 10% dalam proses penyembuhan luka. Bahan dan Cara Bahan dan alat yang digunakan adalah generator ozon, getah jarak cina, alkohol 70%, povidone iodine 10%, akuades, scalpel steril, pisau cukur, sarung tangan, kapas, kapas lidi, jangka sorong. Penelitian ini bersifat prospektif eksperimental sungguhan, memakai rancangan percobaan acak lengkap (RAL), bersifat komparatif. Data yang diukur adalah rerata hari yang dibutuhkan untuk menutupnya luka dengan sempurna. Hewan coba yang digunakan adalah 24 ekor mencit betina galur Swiss Webster. Mencit diadaptasikan terlebih dahulu dengan suasana laboratorium selama 7 hari, kemudian dibagi menjadi 4 kelompok secara acak (n=6). Pertama, dilakukan pencukuran pada salah satu bagian paha mencit, kemudian lakukan tindakan antiseptik dengan pemberian alkohol 70%. Dengan menggunakan scalpel steril, dibuatlah luka sayat (vulnus scissum) sepanjang 8 mm pada bagian paha tersebut. Dilakukan pembersihan terhadap darah yang keluar dengan cara dialiri dengan akuades sampai perdarahan berhenti. Pada setiap kelompok diberi perlakuan sebagai berikut: Kelompok I : luka sayat tidak diobati (kontrol -) Kelompok II : luka sayat diberi povidone iodine 10% secara topikal Kelompok III: luka sayat dipajan ozon selama 5 menit Kelompok IV: luka sayat diberi getah jarak cina secara topikal. Perlakuan dilakukan setiap hari pada jam yang sama sampai luka sayat sembuh (menutup sempurna). Dilakukan pengukuran panjang luka sayat menggunakan jangka sorong pada setiap kelompok mencit setiap hari sampai luka menutup sempurna. Analisis data menggunakan metode one way ANOVA yang dilanjutkan dengan uji Duncan, dengan α = 0,05. Hasil dan Pembahasan Pada hasil pengukuran panjang luka sayat pada setiap kelompok mencit yang dilakukan setiap hari pada waktu yang sama, didapatkan bahwa kelompok yang dipajan dengan ozon memberikan hasil yang terbaik karena luka sayat sepanjang 8 mm telah 133

JKM. Vol.8 No.2 Februari 2009: 132-137 menutup dengan sempurna pada hari ke-5. panjang luka (mm) 10 8 6 4 2 0 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 waktu (hari) kontrol (-) pov iodine 10% ozon getah jarak cina Gambar 1. Rerata Panjang Luka Sayat (mm) Tabel 1. Rerata Waktu (hari) untuk Menutupnya Luka dengan Sempurna Waktu (hari) Mencit Kel I Kel II Kel III Kel IV 1 6 9 4 7 2 7 6 4 5 3 8 8 5 6 4 6 6 3 5 5 7 6 5 6 6-6 4 6 Rerata 6,80 6,83 4,17 5,83 Keterangan: Kelompok I : luka sayat tidak diobati (kontrol - ) Kelompok II : luka sayat diberi Povidone Iodine 10%. Kelompok III : luka sayat diberi ozon. Kelompok IV : luka sayat diberi getah jarak cina. Pada gambar 1 dapat dilihat bahwa, pada semua kelompok, pada hari pertama, panjang luka berkurang secara hampir bersamaan, tetapi kemudian kelompok yang dipajan dengan ozon lukanya menutup lebih cepat dibandingkan kelompok lainnya. Tiga kelompok lainnya (kelompok kontrol negatif, povidone iodine 10% dan getah jarak cina) memberikan hasil yang hampir sama yaitu luka menutup antara hari ke-7 sampai hari ke-9. Pada tabel 1 dapat dilihat rerata waktu (hari) yang dibutuhkan oleh setiap kelompok mencit untuk menutupnya luka dengan sempurna. Pada tabel 1 dapat dilihat bahwa luka sayat pada kelompok III (ozon) 134

Perbandingan Pengaruh Ozon, Getah Jarak Cina (Jatropha Multifida L.) dan Povidone Iodine 10% terhadap Waktu Penyembuhan Luka pada Mencit Betina Galur Swiss Webster (Alvina Dewiyanti, Hana Ratnawati, Sugiarto Puradisastra) menutup dengan sempurna paling cepat, yaitu rerata membutuhkan waktu 4,17 hari, sedangkan kelompok IV (getah jarak cina) membutuhkan waktu 5,83 hari. Hasil yang di luar dugaan adalah pada kelompok II (povidone iodine 10%) memberikan hasil yang lebih lama daripada kelompok kontrol negatif yaitu membutuhkan waktu 6,83 dibandingkan 6,80 hari. Hal ini disebabkan pada kelompok povidone iodine 10% terdapat 1 ekor mencit (mencit 1) yang membutuhkan waktu 9 hari untuk menutupnya luka dengan sempurna. Banyak faktor mempengaruhi terhambatnya proses menutupnya luka, antara lain faktor infeksi, kurangnya suplai darah ke daerah luka dan terlalu banyak pergerakan pada bagian tubuh yang mengalami luka. Faktor lain adalah bahwa pada penelitian ini, satu kelompok mencit disatukan dalam satu kandang sehingga bisa saja luka pada mencit tergores kembali oleh mencit lainnya. Bila hasil pada mencit tersebut diabaikan, maka kelompok povidone iodine 10% memberikan hasil rerata waktu yang dibutuhkan untuk menutupnya luka adalah 6,40 hari. Hal ini lebih baik daripada kelompok kontrol negatif, tetapi lebih buruk dibandingkan kelompok ozon dan getah jarak cina. Pada hasil uji ANOVA didapatkan nilai p = 0,000 berarti terdapat perbedaan yang sangat bermakna dalam waktu penyembuhan luka setelah diberi perlakuan. Untuk mengetahui kelompok mana yang berbeda, maka dilanjutkan dengan Post Hoc Test. Pada hasil Post Hoc Test didapatkan bahwa kelompok ozon berbeda sangat bermakna (p = 0,001) dibandingkan kelompok kontrol negatif maupun kelompok povidone iodine 10% dan berbeda bermakna (p = 0,032) dibandingkan kelompok getah jarak cina. Kelompok getah jarak cina tidak berbeda bermakna dibandingkan kelompok kontrol negatif (p = 0,364). Seperti telah disebutkan di atas, infeksi adalah salah satu penghambat menutupnya luka dan berdasarkan penelitian Aktivitas Antimikroba Metode Ozonisasi menyimpulkan bahwa metode ozonisasi memiliki aktivitas antimikroba. 5 Waktu (hari) 8 7 6 5 4 3 2 1 0 kontrol ( ) p = 0.001 p = 0,032 pov iodine 10% ozon getah jarak cina 135

JKM. Vol.8 No.2 Februari 2009: 132-137 Gambar 2. Rerata Waktu yang Dibutuhkan untuk Menutupnya Luka 136

Perbandingan Pengaruh Ozon, Getah Jarak Cina (Jatropha Multifida L.) dan Povidone Iodine 10% terhadap Waktu Penyembuhan Luka pada Mencit Betina Galur Swiss Webster (Alvina Dewiyanti, Hana Ratnawati, Sugiarto Puradisastra) Tabel 2. Hasil Uji Homogenous Subsets Tukey HSD Subset for alpha =.05 Perlakuan n 1 2 Tukey HSD a.b Ozon 6 4.17 Getah Jarak Cina 6 5.83 Kontrol (-) 6 6.80 Povidone Iodine 10% 6 6.83 Sig. 1.000.317 Ozon mampu mengoksidasi berbagai jenis bakteri, spora, jamur, ragi, bahan organik lainnya. Efek ozon terhadap bakteri adalah dengan menganggu integritas kapsul sel bakteri melalui oksidasi fosfolipid dan lipoprotein, kemudian berpenetrasi ke dalam membran sel, bereaksi dengan substansi sitoplasma dan merubah circulair plasmid DNA tertutup menjadi circulair DNA terbuka, yang dapat mengurangi efisiensi proliferasi bakteri. Ozon juga dapat berpenetrasi ke kapsul sel bakteri, mempengaruhi secara langsung integritas cytoplasmic, dan menganggu beberapa tingkat kompleksitas metabolik. Disamping itu, ozon juga dapat memperbaiki distribusi oksigen dan pelepasan faktor tumbuh yang bermanfaat dalam mengurangi iskemia dan mempercepat penyembuhan luka. 4 Ozon setelah masuk ke tubuh melalui darah akan terpecah menjadi O 2 dan O atau atom tunggal. Oksigen bermanfaat bagi kelangsungan hidup sel, sedangkan satu atom tunggal oksigen adalah oxydizer berenergi tinggi yang dapat membakar sampah, toksin, polusi dan mikroorganisme dalam tubuh. Proses oksidasi tidak terjadi pada sel-sel tubuh normal dan sehat, karena sel sehat punya antioksidan yang melindungi dari efek oksidasi tersebut. Sebaliknya, oksigen justru mengoptimalkan fungsi organ-organ tubuh. 4 Luka sayat yang diberi getah jarak cina menutup lebih cepat (5,83 hari) dibandingkan kelompok kontrol negatif (6,80 hari) maupun kelompok yang diberi povidone iodine 10% (6,83 hari), tetapi setelah diuji statistik memberikan hasil yang tidak bermakna (p > 0,005). Kemampuan getah jarak cina dalam mengobati luka berdasarkan adanya kandungan zat-zat kimia antara lain alkaloida, saponin, flavonoid, dan tannin. 6 Flavonoid efektif terhadap sejumlah mikroorganisme. Aktivitasnya kemungkinan disebabkan oleh kemampuan untuk membentuk kompleks dengan protein ekstraseluler dan juga dengan dinding sel. Flavonoid yang bersifat lipofilik mungkin juga dapat merusak membran sel mikroba. Tannin membentuk kompleks dengan protein melalui ikatan hidrogen dan efek hidrofobik sebagaimana pembentukan ikatan kovalen. Cara kerja aksi antimikroba berhubungan dengan kemampuan menginaktivasi adhesi mikroba, enzim, protein, transport cell envelope. Saponin memiliki aktivitas spektrum luas sebagai antifungi dan antibakteri. Alkaloid diterpenoid yang diisolasi dari tanaman juga memiliki sifat antimikroba. 7,8 Pada uji homogenous subsets didapatkan kelompok yang diberi ozon 137

JKM. Vol.8 No.2 Februari 2009: 132-137 berada pada subset 1, sedangkan seluruh kelompok lainnya berada pada subset yang sama, yaitu subset 2. Jadi ozon dapat mempercepat proses penyembuhan luka lebih baik dibandingkan getah jarak cina dan povidone iodine 10% (p < 0,01). Getah jarak cina dan povidone iodine 10% kurang efektif dalam mempercepat proses penyembuhan luka karena berada pada subset yang sama dengan kontrol negatif. Tetapi menurut penelitian Ryan (2007) dikatakan bahwa getah jarak cina dan povidone iodine 10% efektif dalam mempercepat proses penyembuhan luka (p < 0,05) dan keduanya setara. Hal ini dapat terjadi karena, seperti telah disebutkan di atas banyak faktor mempengaruhi proses penyembuhan luka, sebab itu disarankan agar pada penelitian selanjutnya setiap kandang hanya ditempati oleh satu ekor mencit dan lebih memperhatikan kebersihan kandang mencit. Simpulan Ozon lebih baik dalam mempercepat proses penyembuhan luka dibandingkan getah jarak cina (Jatropha multifida L.) dan povidone iodine 10%. Daftar Pustaka 1. Sjamsuhidajat R, Wim de Jong. Buku ajar ilmu bedah. Edisi 2. Jakarta: EGC, 2004; 67-8. 2. Robbins SL, Cotran R. Pathologic basis of disease. 7 th ed. Elsevier Saunders, 2005;107-16. 3. Aditya R, Winsa Husin, Hana Ratnawati. Pengaruh getah Jarak Cina (Jatropha multifida L.) terhadap waktu penyembuhan luka. Karya Tulis Ilmiah. Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha-Bandung, 2007. 4. Sudigdo Sastroasmoro. Terapi ozon [cited 21 May 2007]. Available from http://www.yanmedikdepkes.net/hta/ Hasil%20Kajian%20HTA/2004/Terapi% 20Ozon.doc. 5. Wijaya C. Aktivitas antimikroba metode ozonisasi terhadap Staphylococcus aureus, Escherichia coli, dan Candida albicans secara in vitro. Karya Tulis Ilmiah. Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha-Bandung, 2007. 6. Gilman EF. Jatropha multifida. [cited 19 July 2006]. Available from http:// www.horticopia.com./hortpix/html/pc 3157 html. 7. Naim R. Senyawa antimikroba dari tanaman. [cited 13 september 2006]. Available from http://www. kompas. com/kompas-cetak/0409/15/sorotan /1265264.htm. Arief Hariana. Tumbuhan obat dan khasiatnya. Seri 1. Jakarta: Penebar Swadaya 2006;138-9. 8. Arief Hariana. Tumbuhan obat dan khasiatnya. Seri 1. Jakarta: Penebar Swadaya 2006;138-9. 138

139