BAB I PENDAHULUAN. Bermacam investasi ditawarkan dengan menjanjikan banyak keuntungan,

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Tujuan investor dalam berinvestasi adalah memaksimalkan return, tanpa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Penelitian Terdahulu Pembahasan yang dilakukan oleh peneliti ini merujuk penelitian-penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Darmadji dan Fakhrudin (2006) Saham dapat didefenisikan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. investor untuk menanggung risiko atas investasi yang dilakukannya. Tanpa

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan pasar modal merupakan salah satu leading indicator dalam

I. PENDAHULUAN. indonesia yang mengalami peningkatan antara lain nilai Gross Domestic Product

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. ditandai dengan semakin tingginya volume perdagangan saham. Hal ini

I. PENDAHULUAN. tren pertumbuhan yang membaik. Hal ini dilihat dari beberapa indikator ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. yang membutuhkan dana, tersedianya dana dari pihak luar memungkinkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Seiring berkembangnya perekonomian di Indonesia dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

DAMPAK PENGUMUMAN PERUBAHAN DIVIDEN TERHADAP VOLUME PERDAGANGAN SAHAM DAN VARIABILITAS TINGKAT KEUNTUNGAN SAHAM

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pasar modal dapat dijadikan salah satu alternatif bagi perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Seiring perkembangan perekonomian dunia dan iklim investasi dalam

BAB I PENDAHULUAN. sekuritas pada negara tersebut. Pasar modal Indonesia memiliki peran besar

BAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan dunia usaha bagi perusahaan yang sudah Go Public semakin

BAB I PENDAHULUAN. oleh manajer untuk menginformasikan prestasi prospek perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan ini, baik siap atau pun tidak, mau atau pun tidak mau. Globalisasi

BAB I PENDAHULUAN. modal dan industri-industri sekuritas yang ada pada suatu negara tersebut. Peranan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. saham, obligasi, warrant, reksa dana, dan berbagai instrumen derivatif seperti

kewajiban, apabila pemegang saham tidak ingin melakukan haknya maka ia dapat

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara yang sedang berkembang di berbagai bidang

BAB I PENDAHULUAN. adanya pasar modal (capital market), investor sebagai pihak yang memiliki kelebihan

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal dipandang sebagai salah satu sarana yang sangat efektif untuk

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu kebijakan keuangan yang dilakukan oleh perusahaan adalah UKDW

BAB I PENDAHULUAN. dapat mereka peroleh dengan melakukan penerbitan saham kepada masyarakat luas yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. sinyal tersebut efektif, maka harus dapat ditangkap pasar dan dipersepsikan baik serta

PENGARUH PENGUMUMAN DIVIDEN TERHADAP ABNORMAL RETURN SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA DENGAN MEMPERHATIKAN UKURAN PERUSAHAAN PERIODE

BAB I PENDAHULUAN. Dunia usaha di Indonesia berkembang cukup baik, ini dapat dilihat dengan

BAB I PENDAHULUAN. suatu Negara dapat dilihat dan diukur melalui berbagai cara, salah satunya dengan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan untuk memperoleh modal. Bagi perusahaan go public, beberapa

BAB I PENDAHULUAN. Kepercayaan investor terhadap perusahaan yang sudah go

BAB I PENDAHULUAN. invetasi keuangan jangka panjang seperti, saham, obligasi, instrumen-instrumen

BAB I PENDAHULUAN UKDW. dilihat dari banyaknya perusahaan-perusahaan yang berdiri dari skala kecil dan besar.

I. PENDAHULUAN. Indikator dari perekonomian suatu negara dapat dilihat dari pergerakan sistem

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan untuk mengetahui hal-hal yang mempengaruhi harga saham.

BAB I PENDAHULUAN. usaha selain bank. Di samping itu perkembangan pasar modal juga

ANALISIS PENGARUH LABA DAN ARUS KAS TERHADAP KEBIJAKAN DEVIDEN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG GO PUBLIC DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu bagian dari pasar keuangan (Financial Market), di

BABl PENDAHULUAN. Berdirinya sebuah perusahaan harus memiliki tujuan yang jelas. Ada

BAB 1 PENDAHULUAN. ikut serta dalam kepemilikan saham suatu perusahaan. Pasar modal merupakan

BAB I PENDAHULUAN. keuangan adalah kebijakan dividen. Kebijkan dividen adalah presentase laba yang

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan (laba ditahan). Dividen yang dibayarkan kepada para. pemegang saham tergantung kepada kebijakan masing-masing

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama dari setiap perusahaan adalah meningkatkan nilai perusahaannya

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal saat ini sudah marak diperbincangkan di kalangan masyarakat

I. PENDAHULUAN. Kebijakan dividen merupakan keputusan untuk menentukan besarnya bagian

BAB I PENDAHULUAN UKDW. dan penerimaan devisa. Di Negara yang sedang berkembang usaha yang

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan pasar yang memperdagangkan surat berharga (efek)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pasar modal Indonesia saat ini telah mengalami perkembangan yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

BAB I PENDAHULUAN. yang akan mempengaruhi perkembangan perusahaan. Secara umum fungsi

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan maupun luar perusahaan. Dari dalam perusahaan yaitu seperti modal

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan

BAB I P E N D A H U L U A N

PENGARUH PENGUMUMAN RIGHT ISSUE TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAPAT DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

Keputusan pembagian dividen merupakan suatu masalah yang sering. dihadapi oleh perusahaan. Manajemen sering mengalami kesulitan untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. berupa capital gain ataupun dividend yield. Capital gain dapat diperoleh jika

BAB I PENDAHULUAN. Saham adalah salah satu instrumen investasi yang dapat memberikan return UKDW

BAB I PEDAHULUAN. adalah perkembangan politik. Sebagai contoh, dengan terpilihnya Donald

BAB I PENDAHULUAN. syariah di Indonesia juga terbilang berkembang dengan pesat. Perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. lurus dengan risiko yang diperoleh. Return setiap jenis asset akan dijadikan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. / stock. Saham merupakan surat bukti kepemilikan atas aset-aset perusahaan yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Esa Unggul

BAB I PENDAHULUAN. keuntungan di masa mendatang. Para investor dapat membeli saham, obligasi

BAB II LANDASAN TEORI. satu tahun (Tandellin 2013). Menurut Suad Husnan (2004:3) mendefinisikan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. yang cukup besar. Hal ini dapat dilihat dari perusahaan go public semakin

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Menurut Sharpe et al (dalam, Setiyono 2016) pengumuman informasi

BAB I PENDAHULUAN. daripada proses pembentukannya dan apabila digunakan secara terus-menerus akan

@UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. . Kebijakan dividen menyangkut masalah pembagian laba yang menjadi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pembangunan ekonomi adalah salah satu aspek penting di dalam suatu negara dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. lembaga profesi yang berkaitan dengan efek. dividen atau Capital Gain. Dividen merupakan pembagian keuntungan yang

BAB I PENDAHULUAN. penanam saham dengan perusahaan ataupun institusi pemerintah melalui

BAB I PENDAHULUAN. dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu investasi (investment), sering juga

BAB I PENDAHULUAN. kondisi ekonomi dan politik dalam suatu negara. Informasi yang diperoleh dari

BAB II URAIAN TEORITIS. Penelitian mengenai dividend payout ratio atau kebijakan dividen telah

BAB I PENDAHULUAN. para pelaku ekonomi di Indonesia, khususnya bagi mereka yang membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. berkembang menjadi perusahaan yang lebih besar sehingga dapat menghasilkan

BAB I PENDAHULUAN. modal juga dapat dijadikan indikator bagi perkembangan perekonomian sebuah

BAB I PENDAHULUAN. (return) baik berupa pendapatan dividen (dividend yield) maupun pendapatan dari

BAB 1 PENDAHULAN. Menurut Bursa Efek Indonesia (BEI), pasar modal (capital market)

BAB I PENDAHULUAN. Umumnya negara di dunia ini memiliki pasar modal (capital market).

BAB I PENDAHULUAN. mencari keuntungan sebesar-besarnya demi menyejahterakan karyawan dan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG. Investor selalu mempertimbangkan berbagai informasi yang ada untuk

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Debt to Equity Ratio mencerminkan kemampuan perusahaan dalam

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan hasil (Ali, 2012). Investasi memiliki dua alternatif yaitu investasi

BAB I PENDAHULUAN. biasanya mereka akan mendasarkan keputusannya pada beberapa informasi yang

SESUDAH PENGUMUMAN DIVIDEN

BAB I PENDAHULUAN. akan datang dan mampu melakukan perencanaan investasi yang efektif. Investasi merupakan komitmen sejumlah dana untuk tujuan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Latifah (2012), menganalisis perbedaan return saham sebelum dan sesudah

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal di Indonesia telah menjadi salah satu alternatif pembiayaan

BAB I PENDAHULUAN. baik berupa pendapatan dividen (dividend yield) maupun pendapatan dari selisih

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan tempat bagi para investor untuk melakukan aktifitas

BAB I PENDAHULUAN. investasi disebut return. Investasi dapat didefinisikan sebagai penundaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kebijakan dividen adalah keputusan apakah laba yang. atau akan ditahan dalam bentuk laba ditahan guna pembiayaan investasi

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Bermacam investasi ditawarkan dengan menjanjikan banyak keuntungan, tapi apakah kita juga dijanjikan mengenai risiko yang akan membebani. Pada kenyataannya, ada banyak media investasi yang dapat dipilih untuk berinvestasi dengan harapan mendapat tingkat keuntungan tertentu di masa depan, diantaranya : deposito, tabungan, valuta asing, saham, reksa dana, emas atau logam mulia, perhiasan atau batu mulia, tanah, atau rumah. Setiap jenis media investasi ini memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Salah satu bentuk investasi yang menarik saat ini adalah investasi saham, yang dapat dilakukan melalui bursa efek, karena resiko dari investasi ini sebenarnya bisa diatur sendiri. Dalam satu hari akan terjadi fluktuasi harga saham di bursa efek, dan dari fluktuasi inilah akan didapatkan keuntungan atau bahkan kerugian. Kerugian adalah hal yang wajar dalam suatu bisnis dan setiap orang memiliki batas toleransi kerugian masing-masing. Mengapa invest dan trading (jual-beli) saham terlihat sangat berisiko. Dalam dunia investasi, semakin tinggi resiko yang dihadapi seorang investor, maka semakin besar pula tingkat pengembalian yang akan diterima olehnya, begitu juga sebaliknya. Hal ini biasanya berlaku dalam dunia investasi, sehingga 1

2 dapat digambarkan sebagai no pain no gain high risk high gain. Untuk menjadi investor saham yang sukses, perlu melewati tahap-tahap pembelajaran sesuai dengan pendekatan untuk menangkap sinyal yang ada di bursa. Tujuan investor dalam berinvestasi adalah memaksimalkan return, tanpa melupakan faktor risiko investasi yang harus dihadapinya. Return merupakan salah satu faktor yang memotivasi investor berinvestasi dan juga merupakan imbalan atas keberanian investor menanggung risiko atas investasi yang dilakukannya. Menurut Eduardus Tandelilin (2010: 102): Sumber-sumber return investasi terdiri dari dua komponen utama yaitu yield dan capital gain (loss). Yield merupakan komponen return yang mencerminkan aliran kas atau pendapatan yang diperoleh secara periodik dari satu investasi. Jika kita berinvestasi pada sebuah obligasi misalnya, maka besarnya yield ditunjukan dari bunga obligasi yang dibayarkan. Demikian pula halnya jika kita membeli saham, yield ditunjukan oleh besarnya dividen yang kita peroleh. Sedangkan capital gain (loss) sebagai komponen kedua dari return merupakan kenaikan (penurunan) harga suatu surat berharga (bisa saham maupun surat hutang jangka panjang), yang bisa memberikan keuntungan (kerugian) bagi investor, dalam kata lain, capital gain (loss) bisa juga diartikan sebagai perubahan harga sekuritas. Pergerakan harga saham pada dasarnya dipengaruhi oleh teori ekonomi yang paling dasar, yaitu hukum permintaan dan penawaran. Harga saham akan naik jika semakin banyak pihak ingin membeli suatu saham, sedangkan harga

3 akan turun jika yang terjadi adalah sebaliknya. Jadi sebenarnya harga saham ditentukan oleh investor yang bertransaksi di pasar modal dan harga tersebut sekaligus mewakili pendapat kebanyakan investor. Harga saham bisa berubah sesuai dengan informasi yang mereka dapatkan. Faktor presepsi menjadi masalah yang krusial dalam perdagangan saham, dimana informasi yang sama bisa menghasilkan keputusan yang berbeda karena cara pandang yang berbeda. Dipasar modal terdapat berbagai macam informasi, seperti laporan keuangan, kebijakan manajemen, rumor di pasar modal, prospektus, saran dari broker, dan informasi lainnya. Investor membutuhkan berbagai informasi yang dijadikan sebagai sinyal (signal) untuk menilai prospek perusahaan yang bersangkutan yaitu dengan menganalisis laporan keuangan dengan rasio keuangan. Menurut Sri Dwi Ari Ambarwati dalam buku Manajemen keuangan lanjutan (2010: 82): Pengumuman dividen sebagai alat untuk mengirimkan isyarat yang nyata kepada pasar mengenai hasil kerja perusahaan di masa kini dan di masa yang akan datang adalah merupakan cara yang tepat meskipun mahal tetapi sangat berarti. Setelah menerima isyarat melalui pengumuman dividen maka pasar akan bereaksi terhadap pengumuman perubahan dividen yang akan dibayarkan sehingga bisa dikatakan pasar menangkap informasi tentang prospek perusahaan yang terkandung dalam pengumuman tersebut. Dapat disimpulkan bahwa pengumuman dividen membawa sinyal yang berarti sehingga dapat mempengaruhi investor yang tercermin oleh harga saham. Pettit (1972) seperti yang dikutip oleh George C. Philipatos & William W. Sihler dalam Finance Management,Text and Case (1991: 234) menyatakan bahwa:

4 Pengumuman dividen merupakan informasi yang sangat penting bagi investor, walaupun ada investor yang tujuan utamanya adalah capital gain, namun informasi mengenai dividen tetap diperlukan oleh para investor, karena dividen merupakan salah satu unsur penting yang dapat mempengaruhi harga saham. Seperti yang sudah dijelaskan diatas, bahwa salah satu komponen return adalah yield, dalam hal ini adalah dividen, maka sesuai dengan tujuan investasi yaitu memperoleh return yang sebesar-besarnya maka ketika pembagian dividen diumumkan, investor berlomba-lomba membeli saham sebelum ex-dividen date dan akan menjual kembali saham tersebut setelah ex-dividen date. Investor kadang terjebak dengan reaksi pasar yang menganggap pembagian dividen sebagai good news. Jika investor salah perhitungan, yang terjadi justru investor akan mengalami capital loss dimana selisih harga jual dan beli lebih besar daripada dividen yang didapat. Sangat jelas hal tersebut akan mempengaruhi return yang akan didapat oleh investor dan bertentangan dengan prinsip tujuan investasi untuk mendapat return yang sebesar-besarnya. Merajuk pada tujuan investasi yaitu memperoleh return sebesar-besarnya, maka perlu diadakannya penelitian di sekitar waktu pengumuman apakah terdapat abnormal return sebagai hasil dari anggapan investor bahwa pengumuman dividen adalah good news, yang pada umumnya selalu mendorong harga saham menjadi naik di sekitar pengumuman. Apakah kenaikan harga saham di sekitar waktu pengumuman tetap mendorong investor mendapat abnormal return yang besar atau malah sebaliknya. Beberapa hasil empiris dari studi peristiwa, di antara pengumuman dividen sudah banyak dilakukan. Miller dan Modigliani (1961) menyatakan bahwa

5 investor menganggap perubahan kebijakan dividen sebagai sinyal ramalan laba perusahaan. Mereka melihat kecenderungan naik turun nya harga sebagai akibat kebijakan dividen. Watts (1976) menggunakan contoh 310 perusahaan periode 1946-1967 menemukan bukti empiris bahwa nilai abnormal return yang tidak signifikan atau dengan kata lain tidak ada kandungan informasi dalam pengumuman dividen. Hasil empiris ini didukung oleh Ang (1975) dan Gonedes (1978). Perbedaan hasil penelitian tentang fenomena ex-dividen date yang dilakukan oleh Dewenter dan Warther (1998) tentang perbandingan dampak pengaruh kebijakan dividen serta informasi asimetri dan konflik agen di USA dengan di jepang memberikan suatu petunjuk bahwa dalam penelitian yang sama untuk pasar modal berbeda negara memberikan suatu hasil yang berbeda pula, begitu juga pada kondisi pasar modal di Indonesia sehingga diperlukan penelitian untuk mengetahui bagaimana fenomena ex-dividen date di Indonesia. Tabel 1.1 Penelitian yang Relevan No Judul Penelitian Peneliti Hasil Perbedaan dengan penelitian ini 1 Pengaruh R. Andi - Adanya reaksi pasar: - Periode pada penelitian Pengumuman Sularso pasar bereaksi negatif Andi adalah 2000-2002. Dividen (2003). pada pengumuman terhadap dividen naik dan penelitian ini 2008- Perubahan bereaksi positif pada 2010. Harga Saham pengumuman dividen - Populasi pada penelitian (Return) turun. Andi adalah Sebelum dan - Terdapat perubahan perusahaan-perusahaan Sesudah Ex- harga saham yang yang terdaftar di BEJ. Dividen Date di Bursa Efek Jakarta (BEJ). signifikan sebelum dan sesudah exdividen date. Hal ini dapat dilihat dari abnormal return saham sesudah exdividen date lebih besar dari abnormal perusahaan yang masuk ke dalam kategori saham LQ-45.

6 2 Reaksi Pasar Modal Terhadap Ex-dividen Date yang Termotivasi Pembagian Dividen di Bursa Efek Jakarta. 3 Pengaruh Kenaikan Harga Bahan Bakar Minyak (BBM) terhadap Abnormal Return Saham Perusahaan Manufaktur LQ- 45 di BEI Tahun 2008. 4 Pengaruh Kebijakan Dividen terhadap Harga Saham Perusahaan Otomotif di Bursa Efek Jakarta. Andrayani (2007). I Nyoman Wijana Asmara Putra (2009). Nurmala (2000). return sebelum exdividen date. - Mendukung penelitian Andi (2003) bahwa pasar bereaksi terhadap pengumuman dividen, perbedaan nya pada penelitian Andi dikemukakan bahwa pasar bereaksi positif terhadap peristiwa ex-dividen date dengan adanya pengumuman dividen turun, sedangkan penelitian ini dapat diamati bahwa pasar bereaksi negatif. - Tidak terdapat perbedaan signifikan sebelum dan sesudah ex-dividen date dengan adanya pengumuman dividen naik maupun turun. Pengumuman kebijakan kenaikan harga BBM tanggal 24 Mei 2008 tersebut memiliki kandungan informasi sehingga pasar bereaksi negatif terhadap informasi tersebut yang mengakibatkan penurunan abnormal return. - Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebijakan dividen tidak mempunyai pengaruh terhadap harga saham pada perusahaan otomotif yang telah go publik di Bursa Efek Jakarta (BEJ). - Tidak terdapat hubungan antara kebijakan dividen dengan perubahan harga saham pada perusahaan otomotif yang telah go publik di Bursa Efek Jakarta - Periode penelitian Andrayani 2004-2005, pada penelitian ini 2008-2010. - Populasi penelitian Andrayani adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEJ. perusahaan yang masuk ke dalam kategori saham LQ-45. - Peristiwa yang menjadi focus penilitian I Nyoman adalah Studi Peristiwa kluster yaitu kenaikan harga BBM. penilitian ini adalah studi peristiwa konvensional yaitu pengumuman dividen. - Dalam penelitian Nurmala, variabel yang digunakan terdiri dari dua variabel, yaitu saham sebagai variabel independen berupa harga saham, dan dividend per share (DPS) sebagai variabel dependen penelitian ini, Pengumuman dividen sebagai variabel independen dan yang menjadi variabel dependen adalah return saham.

7 5 Pengaruh Kebijakan Dividen terhadap Harga Saham BUMN yang GO Public di Bursa Efek Indonesia. Fardini Widayanti (2009). (BEJ). - Periode penelitian pada penelitian Nurmala Adalah 1996-2000, sedangkan pada 2008-2010. - Pada penelitian Nurmala populasi yang diambil adalah perusahaanperusahaan otomotif di BEJ, sedangkan perusahaan yang masuk ke dalam kategori saham LQ-45 - Variabel kebijakan - Pada penelitian Fardini, dividen tidak yang menjadi variabel berpengaruh terhadap independen adalah harga saham BUMN kebijakan dividen yang terdaftar di dengan indikator DPR Bursa Efek (dividen Payout ratio) Indonesia. dan yang menajdi variabel dependen adalah harga saham dengan indikator persentase perubahan harga saham. penelitian ini, Pengumuman dividen sebagai independen variabel dan yang menjadi variabel dependen adalah return saham. - Periode penelitian Fardini adalah 2004-2008, pada penelitian ini 2008-2010. - Populasi pada penelitian Fardini adalah perusahaan-perusahaan BUMN yang terdaftar di BEI. perusahaan yang masuk ke dalam kategori saham LQ-45. Dari penelitian sebelumnya, dapat dilihat masih banyak perbedaan kesimpulan mengenai return di sekitar pengumuman dividen dalam hal ini ex-dividen. Bentuk

8 efisiensi pasar setengah kuat pada periode penilitian-penilitian diatas belum dapat tercapai. Berdasarkan hal tersebut, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan mengambil judul: Pengaruh Pengumuman Pembagian Dividen terhadap Return Saham di Bursa Efek Indonesia (pada perusahaan yang masuk ke dalam kategori saham blue chips). 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis merumuskan pokok permasalahan sebagai berikut: 1. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan reaksi yang diberikan pasar terhadap return saham sebagai akibat dari pengumuman pembagian dividen. 2. Apakah terdapat perbedaan return yang signifikan sebelum dan sesudah ex-dividen date. 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian Maksud dari untuk menganalisis dan membuat kesimpulan mengenai pengaruh Pengumuman Pembagian Dividen terhadap Return Saham di Bursa Efek Indonesia.

9 Sedangkan tujuan sebagai berikut: 1. Untuk mengidentifikasi apakah terdapat pengaruh yang signifikan reaksi yang diberikan pasar terhadap return saham sebagai akibat dari pengumuman pembagian dividen. 2. Untuk mengetahui perbedaan return sebelum dan sesudah ex-dividen date. 1.4 Kegunaan Penelitian 1.4.1 Kegunaan Teoritis Selain untuk pengembangan keilmuan, dalam hal ini yang berhubungan dengan bagian ilmu akuntansi yaitu managemen keuangan, hasil penelitian ini juga diharapkan dapat digunakan sebagai informasi yang berguna dan dapat dijadikan sebagai bahan referensi bagi peneliti selanjutnya. 1.4.2 Kegunaan Empirik Dengan adanya penelitian ini, diharapkan dapat memberikan gambaran kondisi pasar modal sehingga dapat menjadi bahan pertimbangan dan masukan dalam mengambil keputusan investasi saham.