Majalah INFO ISSN : Edisi XV, Nomor 2, Juni 2013

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 58,9/ kelahiran hidup, angka ini mengalami peningkatan dibandingkan AKI

Pelaksanaan Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) Ditinjau dari Aspek Bidan Desa sebagai Pelaksana di Kabupaten Jepara

KerangkaAcuanKegiatan Program Perencanaan, Persalinan Dan PencegahanKomplikasi( P4K )

VI. KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka ditarik kesimpulan sebagai

KERANGKA ACUAN PROGRAM PERENCANAAN PERSALINAN DAN PENCEGAHAN KOMPLIKASI (P4K)

MODEL KELAS IBU HAMIL UNTUK PEMETAAN RISIKO KEHAMILAN DAN PENCEGAHAN KOMPLIKASI PERSALINAN

Volume 3 No. 1 Maret 2012 ISSN :

WALIKOTA SINGKAWANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN WALIKOTA SINGKAWANG NOMOR 35 TAHUN 2015 TENTANG PERSALINAN AMAN

KEMITRAAN BIDAN DAN DUKUN BAYI DI KAB TRENGGALEK

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan pertumbuhan dan perkembangan janin intrauteri mulai sejak

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PROGRAM PERENCANAAN PERSALINAN DAN PENCEGAHAN KOMPLIKASI DI DESA PAGEDANGAN

IMPLEMENTASI PROGRAM PERENCANAAN PERSALINAN DAN PENCEGAHAN KOMPLIKASI DENGAN DETEKSI DINI IBU HAMIL RESIKO TINGGI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Eka Fitriani, Kebidanan DIII UMP, 2015

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Tingginya AKI di suatu negara menunjukkan bahwa negara tersebut

BAB I PENDAHULUAN. yang terjadi saat hamil, bersalin atau dalam 42 hari setelah persalinan dengan

EVALUASI PERSIAPAN PUSKESMAS PELAYANAN OBSTETRI NEONATAL EMERGENSI DASAR (PONED) DI KABUPATEN BREBES TAHUN 2012

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dikatakan ibu hamil risiko tinggi bila pada pemeriksaan ditemukan satu atau lebih

BAB I PENDAHULUAN. menunjukkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Indikator

KERANGKA ACUAN PEMERIKSAAN IVA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jumlah Angka Kematian Ibu (AKI) sangat tinggi di dunia, tercatat 800 perempuan meninggal setiap hari akibat

Sri Wahyuni, Endang Wahyuningsih ABSTRAK

BAB III PEMBAHASAN A. KINERJA DINAS KESEHATAN PEMERINTAH KABUPATEN BANTUL DALAM PELAKSANAAN PROGRAM PERENCANAAN PERSALINAN

BAB I PENDAHULUAN. kematian ibu yang terkait dengan masa kehamilan, persalinan, dan nifas.

BAB I PENDAHULUAN. berkesinambungan yaitu asuhan kehamilan, pesalinan, bayi baru lahir, nifas

BAB I PENDAHULUAN. millenium (MDG s) nomor 5 yaitu mengenai kesehatan ibu. Adapun yang menjadi

ini dia... Urusan Kesehatan Ibu dan Anak di Negeri Kita

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III INDIKATOR PEMANTAUAN

GLOBAL HEALTH SCIENCE, Volume 2 Issue 1, Maret 2017 ISSN

MATA KULIAH ASKEB V (KOMUNITAS)

KERANGKA ACUAN POSTNATAL CARE (PNC)

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan kesehatan termasuk dalam hal gizi. Hal ini terbukti dari

Siti Rohma Perbasya 1 dan Fitri Ekasari 2 ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan Millennium Development Goals (MDGs) kelima, berjalan. 200 selama dekade terakhir, meskipun telah dilakukan upaya-upaya

Motivator KIA. Buku Saku. Edisi 1, September Motivator KIA 1

Buku Saku Motivator Kesehatan Ibu dan Anak

IDENTIFIKASI KEBUTUHAN DAN HARAPAN MASYARAKAT/ SASARAN PROGRAM No.

BAB I PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh status gizi ibu, keadaan sosial ekonomi, keadaan

BAB I PENDAHULUAN. positif bagi ibu maupun bayinya dengan cara membina hubungan saling percaya

BAB I PENDAHULUAN. dapat terwujud (Kemenkes, 2010). indikator kesehatan dari derajat kesehatan suatu bangsa, dimana kemajuan

PENGARUH DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP PERILAKU IBU DALAM BERSALIN KE BIDAN

Kementerian Negara Pemberdayaan Perempuan Republik Indonesia PANDUAN PENILAIAN KECAMATAN SAYANG IBU PELAKSANAAN REVITALISASI GERAKAN SAYANG IBU

BAB I PENDAHULUAN. diantaranya telah menunjukkan kemajuan yang baik, namun masih

BAB I PENDAHULUAN. Posyandu adalah suatu bentuk keterpaduan pelayanan kesehatan yang

BAB I PENDAHULUAN. dalam penyelenggaraan upaya kesehatan, karena ibu dan anak merupakan. dan anak penting untuk dilakukan (Kemenkes RI, 2016)

UPAYA PENCEGAHAN KOMPLIKASI KEHAMILAN DAN PERSALINAN BERDASARKAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL DI KABUPATEN KUDUS Nasriyah 1, Ika Tristanti 2

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan puskesmas (Permenkes RI,2014). Angkat Kematian Bayi (AKB) dan Angka Kematian Balita (AKABA) merupakan

Hubungan Pengetahuan dengan Sikap Ibu Hamil tentang Pemanfaatan Kelas Ibu Hamil di Desa Nagrak Kecamatan Cianjur Kabupaten Cianjur

PERAN BIDAN DALAM PELAKSANAAN PROGRAM PERENCANAAN PERSALINAN DAN PENCEGAHAN KOMPLIKASI (P4K) PADA MASA KEHAMILAN DI KOTA PEKALONGAN

BAB I PENDAHULUAN. dari pertemuan sperma dan ovum sebagai rangkaian kejadian dari

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP KADER DENGAN DETEKSI DININ FAKTOR RISIKO KEHAMILAN DIN WILAYAH KERJA PUSKESMAS KOTABARU KABUPATEN KOTABARU TAHUN 2013

ANALISIS PENGARUH PENERAPAN STANDART PELAYANAN KEHAMILAN TERHADAP KUNJUNGAN IBU HAMIL DI PUSKESMAS GEMOLONG SRAGEN TAHUN 2011

BAB I PENDAHULUAN. berhasil dalam meningkatkan derajat kesehatan masyara kat yang setinggitingginya.

BAB I PENDAHULUAN. keluarganya secara fisiologis, emosional dan sosial. Baik di negara maju

Faktor-Faktor Yang Menpengaruhi Kinerja Bidan Puskesmas Dalam Penanganan Ibu Hamil Risiko Tinggi di Kabupaten Pontianak Tahun 2012

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TRIMESTER I TENTANG ANTENATAL CARE DIPUSKESMAS JEPON KABUPATEN BLORA. Oleh

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PRIMIGRAVIDA TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ANTENATAL CARE

BAB I PENDAHULUAN. menentukan derajat kesehatan masyarakat dan keberhasilan pembangunan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Majalah INFO ISSN : Edisi XV, Nomor 1, Pebruari 2013

BAB 1 PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan suatu proses yang dialami oleh wanita di seluruh

BAB 1 PENDAHULUAN. 102/ kelahiran hidup (Visi Indonesia Sehat 2015). Penyebab tingginya angka

BAB I PENDAHULUAN. Masa balita merupakan masa pertumbuhan dan perkembangan berat

BAB I PENDAHULUAN. penduduknya yang tinggi. Bahkan Indonesia menduduki peringkat ke-empat

BAB I PENDAHULUAN. jiwa, Afrika Utara jiwa dan Asia Tenggara jiwa. AKI di negaranegara

Dinamika Kebidanan vol. 2 no 2. Agustus 2012

BAB I PENDAHULUAN. kehamilan persalinan dan nifas setiap tahunnya, sebanyak 99% ditentukan dalam tujuan yaitu meningkatkan kesehatan ibu.

Suparni, Milatun Khanifah, Fitriyani

Pendekatan Kebijakan di Hulu. Maria Agnes Etty Dedy Disajikan dalam Forum Nasional IV Kebijakan Kesehatan Indonesia Kupang, 4 September 2013

BAB I PENDAHULUAN. Banyak kejadian komplikasi dari proses kehamilan, persalinan, hingga nifas yang mengarah terjadinya angka kematian ibu.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN. merupakan dua dari delapan tujuan Millenium Development Goals (MDGs)

BAB 1 PENDAHULUAN. hamil perlu dilakukan pelayanan antenatal secara berkesinambungan, seperti

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan kesehatan guna memberdayakan masyarakat dan. Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, 2009, p.98).

BAB I PENDAHULUAN. menilai derajat kesehatan. Kematian Ibu dapat digunakan dalam pemantauan

BAB V ANALISIS, PENELUSURAN DATA KOHORT DAN RENCANA TINDAK LANJUT

BAB I PENDAHULUAN. memprihatinkan karena mengancam kualitas sumber daya manusia yang akan

BAB I PENDAHULUAN. terakhir (Mochtar, 2012;h.35). Persalinan adalah rangkaian proses yang

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana dimaksud dalam UUD 1945

Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 11, No. 3 Oktober 2015

PUSKESMAS NARINGGUL KECAMATAN NARINGGUL KABUPATEN CANJUR PROGRAM : KIA/KB TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. Menurunkan Angka Kematian Anak dan meningkatkan Kesehatan Ibu. adalah dua dari delapan tujuan Millenium Development Goals (MDGs)

BAB 1 GAMBARAN PROGRAM PUSKESMAS KALIPARE TAHUN 2015

PENGABDIAN MASYARAKAT UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PENGELOLAAN POSYANDU BALITA MELALUI PERBAIKAN SISTEM ADMINISTRASI

PEDOMAN PELAKSANAAN KEMITRAAN BIDAN DAN DUKUN KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

BAB 1 PENDAHULUAN. memberikan pelayanan kepada ibu dalam masa pra konsepsi, hamil, bersalin, post partum, bayi baru lahir (Lestari, 2014:34).

BAB I PENDAHULUAN. Juanita: Pengaruh Krisis Ekonomi Terhadap Pelayanan Kesehatan Masyarakat, 2001 USU Repository 2006

PEMANTAUAN WILAYAH SETEMPAT KESEHATAN IBU DAN ANAK (PWS-KIA) Tarwinah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. hamil sangat dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan ANC komprehensif yang

Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 5, No. 3, Oktober 2009

BAB I PENDAHULUAN. atau dokter sedini mungkin semenjak ia merasa dirinya hamil untuk. mendapatkan pelayanan ANC. Pada setiap kunjungan ANC, petugas

PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Mengingat dampak yang buruk depresi postpartum yang diderita seorang

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tujuan Pembangunan Milenium atau Millenium Development Goals

I. PENDAHULUAN. Pembangunan kesehatan mempunyai visi mewujudkan masyarakat mandiri untuk

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan di tiap kelurahan/rw. Kegiatannya berupa KIA, KB, P2M

LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN MASYARAKAT PELATIHAN DETEKSI DINI RESIKO TINGGI (DDRT) IBU HAMIL PADA KADER POSYANDU KOTA KEDIRI

Transkripsi:

REFRESHING KADER KESEHATAN DALAM PROGRAM PERENCANAAN PERSALINAN DAN PENCEGAHAN KOMPLIKASI (P4K) DI DESA KANGKUNG, KECAMATAN MRANGGEN, KABUPATEN DEMAK Y. Dharmawan, Dharminto, S. Winarni, P. A. Wigati ABSTRAK Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi ( P4K) ditunjukkan dengan program penempelan stiker P4K di setiap rumah ibu hamil, dengan tujuan untuk memberikan informasi yang terkait dalam perencanaan proses persalinan dan pencegahan komplikasinya. P4K di Desa Kangkung Kecamatan Mranggen Kabupaten Demak masih terdapat masalah adanya ketidak lengkapan pengisian stiker dan pemahaman kader tentang P4K masih kurang. Kegiatan yang dilakukan adalah dengan memberi refreshing dan memotivasi kader untuk menempel stiker P4K kembali. Hasil kegiatan menunjukkan kader termotivasi kembali untuk menempelkan stiker P4K di rumah ibu hamil. Kata Kunci : Kader Kesehatan, Stiker P4K PENDAHULUAN Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menyatakan bahwa angka kematian ibu telah menglami penurunan, dari 307 /100.000 kelahiran hidup pada tahun 2002 menjadi 228 /100.000 kelahiran hidup pada tahun 2007. Meskipun telah mengalami penurunan yang cukup signifikan dalam kurun waktu 5 tahun, namun hal tersebut masih jauh dari target MDGs yaitu angka kematian ibu sebesar 102/100.000 kelahiran hidup pada tahun 2015. Oleh karena itu beberapa upaya telah dilakukan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia untuk menurunkan angaka kematian ibu tersebut. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan melakukan Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi ( P4K) ( Depkes RI, 2003 ). Program ini digalakkan secara nasional, dengan sasaran hingga sampai ketingkat pedesaan yaitu para ibu hamil. Tidak hanya melibatkan bidan desa yang ditempatkan di pedesaan, namun juga menggerakkan lintas sektor yang terkait dengan Kesehatan Ibu dan Anak, terutama untuk proses persalinan dan pencegahan komplikasinya. Salah satu hal yang dilakukan dalam Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi ( P4K) ini adalah dengan melakukan program penempelan stiker P4K di setiap rumah ibu hamil, dengan tujuan untuk memberikan 45

informasi yang terkait dalam perencanaan proses persalinan dan pencegahan komplikasinya. Isi dari stiker P4K tersebut adalah Nama Ibu, taksiran tanggal persalinan, penolong persalinan, tempat persalinan, pendamping persalinan, transportasi dan calon pendonor darah. Maksud dari penempelan stiker tersebut ditempat yang mudah terlihat, agar ibu dan keluarga, serta tetangga dekat ibu hamil dapat mengetahui dan mempersiapkan proses kelahiran sedini mungkin di tenaga kesehatan dan mencegah komplikasi akibat persalinan, sehingga tidak terjadi kematian ibu akibat persalinan. Di Propinsi Jawa Tengah, meskipun angka kematian ibu telah dibawah angka nasional, namun masih diatas dari target MDGs, yaitu 114 kematian ibu/ 100.000 kelahiran hidup. Wujud keseriusan tersebut dapat dibuktikan disetiap desa dimana telah ada kegiatan Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi ( P4K), yang implementasi didesa ditunjukkan dengan adanya : - Pendataan ibu hamil secara dinamis disetiap desa antara lain ditandai dengan pemasangan stiker disetiap rumah dimana terdapat ibu hamil. - Ibu hamil yang telah ditemukan memperoleh asuhan perawatan kehamilan, persalinan oleh tenaga kesehatan. - Desa mengorganisir kesiapan calon pendonor darah/ ada donor darah. - Desa memiliki transportasi desa yang dapat digunakan setiap saat untuk melakukan rujukan (ambulance desa). - Pembahasan Kesehatan Ibu dan Anak di Forum Kesehatan Desa ( FKD). (Dinkes Prop. Jateng, 2009) Untuk mensukseskan hal tersebut, maka dalam program P4K, termasuk didalamnya adalah penempelan stiker P4K diperlukan peran dari kader kesehatan setempat. Kader kesehatan ini sangat penting peranannya seperti : - Membantu bidan dalam mendata jumlah ibu hamil di wilayah desa binaan. - Memberikan penyuluhan yang berhubungan dengan kesehatan ibu (Tanda Bahaya Kehamilan, Persalinan dan sesudah melahirkan). - Membantu Bidan dalam memfasilitasi keluarga untuk menyepakati isi Stiker, termasuk KB Pasca melahirkan. - Bersama dengan Kades, Toma membahas tentang masalah calon donor darah, transportasi dan pembiayaan untuk membantu dalam menghadapi kegawatdaruratan pada waktu hamil, bersalin dan sesudah melahirkan. - Menganjurkan suami untuk mendampingi pada saat pemeriksaan kehamilan, persalinan, dan sesudah melahirkan. - Menganjurkan Pemberian ASI eksklusif pada bayi sampai usia 6 bulan (Depkes RI, 2008) Program P4K juga di lakukan diwilayah kerja Puskesmas Mranggen 1 Kecamatan Mranggen Kabupaten Demak, yang merupakan lokasi Praktek Belajar Lapangan 1 ( PBL 1) untuk mahasiswa semester 4 FKM 46

UNDIP salah satunya adalah Desa Kangkung. Menurut data evaluasi P4K di desa tersebut, bulan Desember 2010 semua ibu hamil yang terdata di desa tersebut sudah dilakukan penempelan stiker P4K, namun bila dicermati, ternyata untuk isian penolong persalinan, tempat bersalin, kesiapan transportasi, dan pendonor tidak terisi lengkap, pada sejumlah ibu hamil yang terdata. Stiker tersebut seharusnya diisi dan ditempel atas fasilitasi dari kader bersama ibu hamil yang bersangkutan. Dari pendataan tersebut maka dapat disimpulkan, bahwa peran kader masih belum optimal dalam memfasilitasi ibu hamil diwilayahnya, supaya dapat merencanakan persalinan, seperti yang diharapkan dari P4K. Permasalahan utama yang dialami oleh Kader Kesehatan Desa Kangkung Kecamatan Mranggen Kabupaten Demak adalah: 1. Masih adanya ketidak lengkapan pengisian stiker. 2. Masih perlu sosialisasi tentang Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K). (Winarni, 2012) Untuk melaksanakan kegiatan tersebut maka dilakukan strategi kegiatan sebagai beikut : 1. Pertemuan kader, yang berisi diskusi dan permainan yang bertujuan untuk merefreshing kegiatan P4K di Desa Kangkung, dengan target Kader terpapar kembali informasi terkait P4K yang berisi : a. Menyadarkan pentingnya peran kader dalam kegiatan P4K di Desanya b. Menyadarkan pentingnya pendataan yang lengkap dan benar pada stiker P4K yang tertempel di rumah ibu hamil ( Notoatmojo,2005) 2. Pendataan dan penempelan kembali stiker P4K di Rumah Ibu Hamil dengan target Tertempelnya Stiker P4K yang terisi lengkap di rumah ibu hamil di Desa Kangkung Strategi kegiatan diatas dapat digambarkan dalam bentuk bagan sebagai berikut : METODE PEMECAHAN MASALAH Untuk mengatasi masalah tersebut maka perlu dilakukan kegiatan berupa : 1. Sosialisasi tentang Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi ( P4K). 2. Pendataan dan penempelan kembali stiker P4K. 47

Refreshing Kader tentang P4K Pendataan dan penempelan kembali Stiker P4K yang lengkap Stiker P4K terisi lengkap dan tertempel di Rumah Ibu Hamil Deskripsi Kegiatan Kegiatan Refreshing Kader Kesehatan Desa Kangkung di selenggarakan pada tanggal 10 November 2011, bertempat di Balai Desa Kangkung. Acara ini dimulai pada pukul 10.00 WIB dan berakhir pada pukul 13.00 WIB. Kemudian dilanjutkan dengan pengisian stiker P4K oleh kader dan penempelan stiker di rumah ibu hamil yang didampingi oleh tim pengabdian FKM UNDIP. HASIL DAN PEMBAHASAN Secara garis besar kegiatan berlangsung dalam 2 tahap, sesuai tujuan pengabdian masyarakat yang diselenggarakan di Desa Kangkung yaitu : Kegiatan 1 : Refreshing kader kesehatan dan stiker P4K di Balai Desa Kangkung Kegiatan 2 : Pendampingan pengisian stiker P4K dengan Kader dan penempelan stiker P4K di Rumah Ibu Hamil. Masing masing kegiatan tersebut diuraikan sebagai berikut : Kegiatan 1 : Refreshing kader kesehatan dan stiker P4K di Balai Desa Kangkung Kegiatan dimulai pada pukul 10.00, dan dibuka oleh Kepala Desa Kangkung. Kegiatan ini dihadiri oleh Bidan Desa, dan 22 kader kesehatan di seluruh Desa Kangkung ( Daftar presensi terlampir ). Seperti nampak pada gambar 1. Gambar 1. Suasana acara pembukaan kegiatan pengabdian 48

Kegiatan ini diawali dengan menggali permasalahan yang terjadi di Kader Kesehatan dengan menggunakan metode permainan. Para Kader Kesehatan diminta untuk menggambar ibu hamil pada selembar kertas yang telah di berikan sebelumnya, untuk kemudian diminta menukar pada kader yang lain. Kemudian kader yang menerima gambar tersebut diminta untuk mengomentari gambar tersebut. Seperti pada gambar 2 Gambar 2 Kader Kesehatan menggambar ibu hamil sebagai bagian permainan Pada saat kader yang terpilih diminta mengomentari gambar tersebut dengan mempresentasikan di depan forum, maka akan muncul beberapa komentar termasuk dari peserta, yang menyebutkan adanya permasalahan yang dihadapi oleh ibu hamil di Desa Kangkung. Seperti gambar 3 berikut : Gambar 3. Peserta mempresentasikan gambar ibu hamil untuk menggali permasalahan dalam peran kader pada ibu hamil. Hal tersebut kemudian dikaitkan dengan diskusi tentang peran kader terhadap permasalahan tersebut. Dari metode ini didapat beberapa permasalahan diantaranya : a. Kurangnya kunjungan rumah ke rumah ibu hamil, dikarenakan waktu luang yag dimiliki oleh kader b. Pengisian data Buku KIA kurang diperhatikan c. Pengisian stiker P4K masih belum lengkap d. Masih ada stiker P4K yang belum tertempel di rumah Ibu hamil. Karena masih ada permasalahan yang terkait dengan pengisian dan penempelan stiker P4K, maka kemudian dilanjutkan dengan presentasi tentang stiker P4K oleh Yudhy Dharmawan, SKM, M.Kes untuk menyegarkan kembali ingatan kader kesehatan terhadap implementasi stiker P4K. Seperti pada gambar 4. Gambar 4. Presentasi penyegaran kembali stiker P4K 49

Tujuan presentasi ini untuk kembali mengingatkan kembali keberadaan stiker P4K sebagai bagian dari desa siaga yang merencanakan persalinan terutama untuk persalinan yang mengandung resiko tinggi bagi ibu hamil. Diharapkan kader kembali memahami peran penting stiker P4K sebagai metode perencanaan persalinan resiko tinggi dan komplikasi. Hasil akhirnya diharapkan kader kembali melakukan cross check terhadap penempelan dan pengisian secara lengkap stiker P4K. Kader diminta untuk meyediakan waktu, karena kader yang bekerjanya kurang dari 8 jam perhari, yang mempunyai waktu luang untuk kegiatannya. (Widagdo, 2009) Isi presentasi tersebut diantaranya adalah : Pengertian stiker P4K Tujuan penempelan stiker P4K Sasaran Stiker P4 K Isian Stiker P4K Siapa yang berperan dalam penempelan stiker P4K Tempat penempelan stiker P4K Untuk kembali memantapkan arti pentingnya stiker P4K, kemudian dilakukan presentasi oleh dr. Dharminto, M.Kes, yang membahas Kehamilan resiko Tinggi. Dengan presentasi ini diharapkan para kader mengenali tanda tanda resiko tinggi kehamilan dan komplikasi persalinan. Sehingga kader dap;at membantu memberikan sosialisasi kepada ibu hamil tentang mengenali sejak dini tanda tanda kehamilan beresiko dan komplikasi persalinan. Hal tersebut dapat digunakan untuk perencanaan persalinan bagi ibu hamil, dan dapat melakukan isian serta penempelan pada stiker P4K. Pemberian Motivasi ini perlu dilakukan, karena kader bersifat sukarela, sehingga tidak tergantung dengan penghasilannya. Kader perlu dimotivasi meskipun tidak mendapat penghasilan, karena semakin besar penghasilan keluarga kader, maka semakin besar pula peluang menyediakan waktu untuk menjadi kader. ( Pambudi,2009), Seperti pada gambar 5 berikut : Gambar 5. Presentasi ibu hamil beresiko dan deteksi kehamilan komplikasi Isi presentasi tersebut diantaranya adalah : Pengertian kehamilan resiko tinggi Bahaya-bahaya yang mungkin terjadi akibat kehamilan resiko tinggi Keadaan-keadaan dimana kehamilan mempunyai resiko tinggi Peran kader dalam penerangan kasus-kasus kehamilan resiko tinggi Anamnesa kehamilan komplikasi Deteksi dini kehamilan komplikasi ANC kehamilan komplikasi 50

Diakhir acara ini, di sepakati kembali untuk kader melakukan pemantauan pengisian dan penempelan stiker P4K di rumah Ibu Hamil. Pada kesempatan ini, Bidan Desa juga membagikan stiker P4K, untuk diisi dan nantinya di tempelkan di rumah ibu hamil,seperti gambar 6 berikut : yang belum tertempel stiker P4K. ( Sri Winarni, 2009) Dalam kegiatan ini pendampingan dilakukan oleh dr. Sri Winarni, M.Kes dan Putri Asmita Wigati, SKM, M.Kes. Pada kegiatan ini juga dilakukan pendampingan pengisian stiker kepada kader kesehatan dan sosialisasi pentingnya penempelan stiker P4K kepada ibu hamil dan keluarganya. Pada saat itu, juga dilakukan penegasan kembali kepada kader pentingnya pemantuan pengisian dan penempelan stiker P4K. seperti pada gambar 7 berikut : Gambar 6. Peserta menerima stiker P4K untuk diisi dan ditempelkan di rumah ibu hamil Kesepakatan ini di saksikan oleh Bidan Desa dan Perangkat Desa Kangkung. Pada akhir kegiatan pertama ini Bidan Desa dan perangkat menyampaikan terima kasih atas refreshing yang telah dilakukan kepada para kader kesehatan Desa Kangkung. Kegiatan 2 : Pendampingan pengisian stiker P4K dengan Kader dan penempelan stiker P4K di Rumah Ibu Hamil. Kegiatan ini dilaksanakan di RW II, dimana masih banyak ditemukan adanya rumah ibu hamil Gambar 7. Pendampingan Pengisian stiker di rumah ibu hamil oleh kader kesehatan Kegiatan ini dengan melakukan kunjungan langsung di rumah ibu hamil, dengan didampingi oleh Kader kesehatan setempat dan Bidan Desa Kangkung. Pengisian stiker dilakukan oleh kader dengan bantuan informasi dari ibu hamil setempat di rumah tersebut. Kegiatan diakhiri dengan melakukan penempelan stiker P4K di rumah tersebut. Seperti gambar 8 berikut ini. 51

Gambar 8. Bidan Desa, tim pengabdian FKM UNDIP, Ibu Hamil dan Kader berfoto di rumah yang baru saja tertempel stiker P4K. KESIMPULAN Kesimpulan dari kegiatan pengabdian masyarakat pembekalan kader kesehatan ini adalah: 1. Kegiatan Refreshing telah kembali menginformasikan tentang peran stiker P4K dalam perencanaan persalinan khususnya persalinan beresiko dan komplikasi kehamilan 2. Rumah ibu hamil yang belum tertempel stiker P4K telah tertempel stiker P4K DAFTAR PUSTAKA Depkes RI, : 2003. Pedoman Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak (PWS- KIA), Jakarta. Depkes, RI, 2008, Pedoman Praktis P4K dengan Stiker, sebagai upaya percepatan Penurunan Angka Kematian Ibu (PPAKI), Dinas Kesehatan Propinsi Jateng, 2010, Panduan Desa Siaga. Laksmono, W., dan B. T. Husodo, 2009. Pemanfaatan buku KIA oleh kader posyandu: Studi pada kader posyandu di wilayah kerja Puskesmas Kedungadem Kabupaten Bojonegoro. Makara, kesehatan, Vol. 13 No 1 Juni: 39-47. (http://journal.ui.ac.id/health/arti cle/view/348). Notoatmodjo, S. 2005, Metodologi Penelitian Kesehatan Edisi Revisi. Jakarta: Rineka Cipta. Pambudi, 2009. Faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi kader jumantik dalam pemberantasan DBD di Desa Ketitang Kecamatan Nogosari, Kabupaten Boyolali Tahun 2009. (http://etd.eprints.ums.ac.id/596 4/). Winarni, S., Dharmawan, Y. dan Putri, A.W., 2012. Hubungan Karakteristik Kader Kesehatan dengan Praktek Penempelan Stiker P4K diwilayah Kerja Puskesmas Mranggen I (http://eprints.undip.ac.id/38423/ 1/1_ prosiding_keynote_speech.pdf). 52