TINJAUAN PUSTAKA Pembibitan Kelapa Sawit Pada budidaya kelapa sawit dikenal dua sistem pembibitan, yaitu pembibitan satu tahap dan pembibitan dua tahap, namun yang umum digunakan saat ini adalah pembibitan dua tahap. Yang dimaksud pembibitan dua tahap (double stage) adalah pembibitan dilakukan pada polibek kecil atau tahap pembibitan awal (pre nursery) terlebih dahulu hingga bibit berumur 3 bulan. Setelah bibit berumur 3 bulan kemudian bibit dipindah ke polibek besar atau tahap pembibitan utama (main nursery) hingga bibit siap ditanam (umur 12 bulan). Pembibitan satu tahap (single stage) adalah benih berupa kecambah kelapa sawit langsung ditanam pada polibek besar dan dipelihara hingga siap tanam (Darmosarkoro, dkk,2008). Benih yang telah berkecambah dan berakar ditanam sedalam 2-5 cm ditengah-tengah polibek dengan hati-hati dan dijaga agar akarnya tidak patah. Bibit yang telah dipindahkan selama 2 minggu ditempatkan dibawah naungan dan sedikit demi sedikit intensitas cahaya yang masuk ditingkatkan (Satyawibawa dan Widyastuti, 1994). Bibit yang ditanam di pre nursery maupun main nursery perlu dipelihara dengan baik agar pertumbuhannya sehat dan subur. Kegiatan pemeliharaan meliputi penyiraman, penyiangan, pengawasan dan seleksi serta yang paling penting adalah pemupukan (Setyamidjaja, 1991). Adapun faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman adalah air, unsur hara dan mineral tanah, jenis tanah, iklim, cahaya matahari. Faktor-faktor tersebut mempengaruhi pertumbuhan tanaman dari pertumbuhan vegetatif sampai
generatif tanaman. Jika salah satu faktor tersebut tidak sesuai dan tidak tersedia dalam jumlah yang dibutuhkan oleh tanaman maka pertumbuhan tanaman pasti akan terhambat dan bisa saja tanaman tersebut mati (Salisbury dan Ross, 1995). Turner dan Gilbanks (1974), menilai perlunya pembibitan kelapa sawit ditinjau dari dua aspek, yaitu : - Untuk memperoleh pertumbuhan dan hasil maksimal pada bibit kelapa sawit diperlukan perhatian yang konstan pada satu sampai setengah tahun pertama - Adanya korelasi erat antara luas daun pada periode tanaman belum menghasilkan dengan produksi awal di lapangan. Tujuan pemupukan bibit ialah untuk memperoleh bibit jagur serta seragam pertumbuhannya. Bibit yang tumbuh jagur lebih cepat beradaptasi dengan lingkungan baru. Jenis pupuk yang digunakan dalam pembibitan adalah pupuk majemuk atau compound fertilizer (Martoyo dan Siahaan, 1995). Pupuk NPKMg (15-15-6-4) Keberhasilan bercocok tanam dipengaruhi oleh banyak faktor. Salah satunya adalah pemupukan, baik cara, dosis maupun waktu pemberiannya. Hal-hal yang menyangkut pupuk tidak asing bagi petani atau masyarakat. Namun, yang mereka kerjakan belum tentu sesuai dengan yang dibutuhkan tanaman sehingga usaha budidayanya tidak berhasil dengan baik. Dengan mengetahui kebutuhan tanaman akan unsur hara, diharapkan kita dapat melakukan pemupukan yang tepat. Jenis pupuk (unsur hara) yang diberikan dapat disesuaikan dengan unsur yang dibutuhkan tanaman. Biasanya tanaman fase tumbuhnya berbeda kebutuhannya dengan tanaman yang sedang berbunga. Dosis pupuk diberikan
sesuai dengan takaran yang ada, umumnya disesuaikan dengan umur tanaman. Selain itu, cara pemberian pupuk perlu diperhatikan agar pupuk dapat diserap tanaman secara efisien. Demikian pula, waktu pemberian harus diperhatikan agar tidak banyak pupuk yang terbuang percuma (Prihmantoro, 1997). Nitrogen (N) merupakan unsur utama pembentuk protoplasma sel, asam amino, protein, amida, alkaloid, dan klorofil. Kekurangan nitrogen akan menurunkan aktifitas metabolisme tanaman yang dapat menimbulkan klorosis. Pemupukan nitrogen berpengaruh terhadap pertumbuhan dan produksi buah. Fosfor (P) berperan dalam setiap proses fisiologis tanaman, baik yang menyangkut pertumbuhan vegetatif maupun generatif. Fungsi lain unsur ini adalah membentuk ikatan fosfolipid dalam minyak. Kekurangan unsur ini akan memperlambat proses fisiologis. Kebutuhan unsur P lebih sedikit dibandingkan dengan N dan K. Untuk menambah produksi tandan buah, unsur P tidak dapat bekerja sendiri, tetapi akan berkombinasi dengan unsur unsur lainnya. Kalium (K) merupakan unsur hara terpenting untuk kelapa sawit, karena unsur ini paling banyak ditransfer ke tandan buah. Unsur ini juga berperan sebagai katalisator dalam setiap proses biokimia dan sebagai regulator dalam proses pembentukan minyak. Pada tanaman muda, unsur kalium nyata memperbesar perkembangan batang dan mempercepat panen pertama. Pemupukan kalium pada tanah yang kandungan pasirnya tinggi bisa meningkatkan produksi tandan kelapa sawit. Magnesium (Mg) merupakan unsur utama pembentuk klorofil dan berperan dalam sistem kerja enzim. Magnesium memiliki pengaruh yang besar terhadap pertumbuhan tanaman. Sementara itu, pengaruhnya terhadap produksi tandan relatif kecil dan tidak secara langsung (Sastrosayono,2005).
Pada masa vegetatif tanaman membentuk tubuhnya agar menjadi tanaman yang sehat dan kuat sehingga ia menyerap nutrien atau makanan sebanyak-banyaknya. Pertumbuhan ukuran lingkar batang, panjang dan jumlah tunas batang baru berlangsung dengan cepat. Dalam masa pertumbuhan tanaman, sepeti juga pada manusia dan hewan, membutuhkan protein untuk membangun tubuhnya. Protein diambil dari unsur nitrogen. Pupuk yang banyak dibutuhkan untuk masa vegetatif adalah urea, NPKMg (15-15-6-4), pupuk kandang dan humus (Prihmantoro, 1997). Pupuk majemuk adalah pupuk yang mengandung dua atau tiga unsur hara primer. Pupuk majemuk diciptakan dengan tujuan untuk memudahkan petani atau pemulia tanaman lainnya mendapatkan pupuk yang sesuai dengan kebutuhan tanaman. `Masing-masing pupuk tersebut memiliki fase dan kegunaan yang berbeda, Pupuk majemuk dipakai pada semua fase pertumbuhan tanaman. Adapun kelebihan dari pupuk majemuk adalah tersedianya kandungan hara cukup tinggi dan mudah diserap oleh tanaman (Agromedia, 2007). Ada beberapa alasan atau pertimbangan mengapa kita harus melakukan pemupukan yang biasa kita sebut dengan dasar pertimbangan pemupukan yaitu, (1) Ketersediaan unsur hara yang rendah di dalam tanah (2) Mengganti unsur unsur hara yang hilang dari tanah oleh karena panenan, pencucian hara dan tererosi. (3) Penggunaan tanaman-tanaman varietas unggul dan (4) Peningkatan produksi tanaman. Pupuk majemuk lengkap NPKMg disebut juga dengan nama Complete Fertilizar. Sebelum perang dunia kedua pupuk ini dibuat dengan kadar hara rendah, ketiga unsur haranya kurang lebih hanya 20 %. Tetapi sekarang
pupuk majemuk ini diperdagangkan dengan kadar hara yang jauh lebih tinggi, antara 30 % - 60 % (Hasibuan, 2008). Media Tanam Lapisan atas tanah atau top soil cukup banyak mengandung bahan organik dan biasanya berwarna gelap karena penimbunan bahan organik. Sedangkan tanah sub soil adalah tanah yang mengalami cukup pelapukan, mengandung lebih sedikit bahan organik. Produktifitasnya sedikit karena ditentukan oleh keadaan subsoil tersebut (Buckman dan Brady,1982). Bahan organik merupakan bahan penting dalam menciptakan kesuburan tanah, baik secara fisika, kimia maupun dari segi biologi tanah. Bahan organik adalah bahan pemantap agregat tanah yang tiada taranya. Sekitar setengah dari kapasitas tukar kation berasal dari bahan organik. Ia merupakan sumber hara tanaman. Disamping itu bahan organik adalah sumber energi dari sebagian besar organisme tanah (Hakim dkk, 1986). Kompos adalah hasil penguraian parsial/tidak lengkap dari campuran bahan-bahan organik yang dapat dipercepat secara artifisial oleh populasi berbagai macam mikroba dalam kondisi lingkungan yang hangat, lembab, dan aerobik atau anaerobik. Kompos ibarat multivitamin untuk tanah pertanian. Kompos akan meningkatkan kesuburan tanah dan merangsang perakaran yang sehat. Kompos memperbaiki struktur tanah dengan meningkatkan kandungan bahan organik tanah dan akan meningkatkan kemampuan tanah untuk mempertahankan kandungan air tanah. Aktivitas mikroba tanah yang bermanfaat bagi tanaman akan meningkat dengan penambahan kompos. Aktivitas mikroba ini membantu tanaman untuk menyerap unsur hara dari tanah dan menghasilkan senyawa yang
dapat merangsang pertumbuhan tanaman. Aktivitas mikroba tanah juga diketahui dapat membantu tanaman menghadapi serangan penyakit. (http://id.wikipedia.org/wiki/kompos,2009) Tanah yang subur yaitu tanah yang mempunyai profil yang dalam melebihi 150 cm, strukturnya gembur remah, ph sekitar 6-6,5, mempunyai aktivitas jasad renik yang tinggi. Kandungan unsur haranya yang tersedia bagi tanaman adalah cukup dan tidak terdapat pembatasan tanah untuk pertumbuhan tanaman. Pupuk adalah bahan yang diberikan kedalam tanah baik yang organik maupun yang anorganik dengan maksud untuk mengganti kehilangan unsur hara dari dalam tanah dan bertujuan untuk meningkatkan produksi tanaman dalam keadaan faktor lingkungan yang baik (Sutedjo, 2002).