BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dan menyalurkan dana kepada masyarakat dalam rangka

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. dari masyarakat dan menyalurkan dana kepada masyarakat dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pasar modal di Indonesia menyebabkan adanya permintaan

BAB I PENDAHULUAN. disediakan oleh setiap perusahaan yang go public menjadi salah satu sumber

BAB I PENDAHULUAN. luas, yang disebut dengan go public. Setiap perusahaan go public diwajibkan untuk

BAB I PENDAHULUAN. public tentu harus mempublikasikan laporan keuangan perusahaan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. keuangan setiap perusahaan yang going-public. Laporan keuangan ini juga

BAB I PENDAHULUAN. dalam bisnis investasi di pasar modal. Perkembangan pasar modal indonesia saat

BAB I PENDAHULUAN. Banyak pihak seperti manajemen, pemegang saham, kreditur, pemerintah dan

BAB I PENDAHULUAN. dengan pertumbuhan perekonomian di tahun 2011 yaitu sebesar 6,5 %, lebih baik bila

BAB 1 PENDAHULUAN. pihak (Halim, 2001). Banyak pihak seperti manajemen, pemegang saham,

BAB I PENDAHULUAN. yang semakin meningkat. Hasil audit atas perusahaan publik mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. keuangan merupakan cara untuk menyampaikan informasi-informasi dan. manajemen perusahaan untuk periode mendatang.

BAB 1 PENDAHULUAN. aktivitas perusahaan kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Dalam hal ini

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan yang sudah go public wajib menyampaikan laporan keuangan yang

BAB I PENDAHULUAN. dalam pengambilan keputusan. Selain itu laporan keuangan juga berfungsi sebagai

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perusahaan publik di Indonesia telah mengalami perkembangan yang pesat.

BAB I PENDAHULUAN. penyediaan dan penyampaian informasi keuangan dari suatu perusahaan. Laporan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pasar modal di Indonesia menyebabkan adanya permintaan akan

BAB I PENDAHULUAN. tepat waktu untuk digunakan dalam pengambilan keputusan.

BAB I PENDAHULUAN. Banyak pihak seperti manajemen, pemegang saham, kreditur, pemerintah dan

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Laporan keuangan merupakan media informasi yang merangkum semua

BAB I PENDAHULUAN. dalam pelaporan keuangan adalah laporan keuangan itu sendiri. Menurut Belkaui

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan salah satu media yang dirancang untuk

BAB I PENDAHULUAN. investor (Jumratul dan Wiratmaja, 2014: 63 dalam Apriyani, 2015). Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan dibuat untuk kepentingan investor dan kreditor dengan

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam proses pengukuran maupun penilaian kinerja suatu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keuangan yang terjadi selama tahun buku yang bersangkutan. Laporan

BAB I PENDAHULUAH. pembinaan, pengaturan, dan pengawasan sehari-hari Pasar Modal dilakukan oleh

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Semakin berkembangnya perekonomian di dunia khususnya Indonesia,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keuangan untuk mengambil suatu keputusan. Oleh karena itu, laporan. Pengertian laporan keuangan ada berbagai macam, yaitu:

BAB I PENDAHULUAN. memberikan informasi-informasi dan pengukuran ekonomi mengenai sumber daya

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pelaporan keuangan merupakan cara untuk menyampaikan

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal berperan penting dalam pembangunan ekonomi pada suatu

BAB 1 PENDAHULUAN. mendorong terciptanya alokasi dana yang efisien. Pasar modal di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. pengukuran dan penilaian kinerja suatu perusahaan, terutama perusahaan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Seiring perkembangan perusahaan-perusahaan yang go publik, maka makin

BAB I PENDAHULUAN. (BEI) diwajibkan untuk menyampaikan laporan tahunan ( annual report) kepada

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai kepentingan atas informasi tersebut (Belkaui dalam Wicaksono,

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan salah satu instrumen penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Laporan keuangan memiliki peranan yang sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan proses akhir dalam proses akuntansi yang

BAB I PENDAHULUAN. kepemilikan atas perusahaan dalam bentuk efek kepada masyarakat luas, laporan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan yang pesat. Perkembangan ini mengakibatkan permintaan akan audit

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan Go Public adalah perusahaan terbuka yang melakukan kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses pencatatan, dari transaksi UKDW

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Masalah. Informasi yang didistribusikan kepada masyarakat harus bersifat tulus,

BAB I PENDAHULUAN. telah go public. Seiring pesatnya perkembangan perusahaan-perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan pasar modal di Indonesia yang semakin berkembang pesat,

BAB I PENDAHULUAN. disajikan secara akurat dan tepat waktu (Rachmawati, 2008). biasanya dapat melakukan kesalahan manajemen (mis-management) dan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Audit Laporan Keuangan bertujuan untuk memberikan pendapat mengenai

BAB I PENDAHULUAN. karena kasus pelanggaran ketentuan di bidang pasar modal (

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pasar modal sebagai lembaga investasi yang mempunyai fungsi ekonomi dan

BAB I PENDAHULUAN. kewajaran dan kesesuaian laporan keuangan dengan prinsip-prinsip yang

BAB I PENDAHULUAN. yang telah diaudit oleh auditor yang independen. Laporan keuangan adalah hasil akhir dari proses akuntansi yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Akuntansi menghasilkan laporan kegiatan ekonomi dari suatu entitas yaitu

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peranan dalam proses pengukuran dan penilaian kinerja suatu

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan perekonomian saat ini mempengaruhi perkembangan. perusahaan-perusahaan go public di Indonesia, sehingga berdampak pada

BAB 1 PENDAHULUAN. para pengguna laporan keuangan. Pengguna laporan keuangan terdiri dari

BAB I PENDAHULUAN. Standar Akuntansi Keuangan ( 2014 ), terdapat empat karakteristik kualitatif untuk

BAB I PENDAHULUAN. andal dan dapat diperbandingkan. Untuk mendapat informasi yang relevan

BAB I PENDAHULUAN. Era yang semakin maju mengakibatkan permintaan akan laporan keuangan UKDW

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDIT DELAY PADA PERUSAHAAN WHOLESALE AND RETAIL YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Sebuah perusahaan go public memiliki kewajiban untuk mempublikasikan

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan informasi yang relevan dan tepat waktu dalam setiap pembuatan

BAB I PENDAHULUAN. menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2015: 1.3), bahwa tujuan laporan keuangan

BAB I PENDAHULUAN. saham, pemerintah, kreditur, dan lain-lain (Rachmawati, 2008) Semakin berkembangnya pasar modal di Indonesia pada saat ini yang

BAB I PENDAHULUAN. badan regulasi pasar modal (Bapepam). Tujuan laporan keuangan adalah

BAB I PENDAHULUAN. langsung dengan informasi yang dihasilkan dengan sistem informasi. investasi, kredit dan yang serupa secara rasional.

BAB I PENDAHULUAN. pengguna laporan keuangan dalam pembuatan keputusan ekonomi (Ikatan

BAB I PENDAHULUAN. menuju perdagangan bebas yang semakin memperketat persaingan antar. dengan cara menjual kepemilikan saham perusahaan.

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. permintaan akan audit laporan keuangan. Setiap perusahaan yang go public

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang

BAB I PENDAHULUAN. tersebut (Givoly dan Palmon, 1982). Ketepatan waktu penyajian laporan keuangan

BAB 1 PENDAHULUAN. keuangan tersebut (Sembiring, 2010). Laporan keuangan memiliki peranan

BAB I PENDAHULUAN. seiring dengan perkembangan perusahaan go public. Pasar yang efisien dan efektif

BAB 1 PENDAHULUAN. Audit atas laporan keuangan oleh auditor independen pada umumnya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Laporan keuangan merupakan proses akhir dari proses akuntansi

BAB 1 PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan potret implementasi. mencerminkan betapa pentingnya ketepatan waktu (timeliness) penyajian

BAB I PENDAHULUAN. satunya berdampak pada peningkatan permintaan akan Audit Delay laporan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Ketepatan waktu (timeliness) merupakan salah satu faktor penting

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Laporan keuangan mempunyai peran yang penting dalam proses

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. penting sebagai penyedia informasi suatu perusahaan (Suardi, 2011).

BAB I PENDAHULUAN. dapat menentukan keberlangsungan suatu perusahaan (going concern). Laporan keuangan

PENDAHULUAN. akuntansi yang dirancang untuk memberikan informasi kepada calon investor, calon kreditor,

I. PENDAHULUAN. Perkembangan pasar modal saat ini telah meningkat dengan sangat pesat dan

BAB I PENDAHULUAN. dimiliki oleh investor (Puspitasari dan Latrini, 2014). Penyampaian Laporan Keuangan Berkala yang berisi laporan keuangan

BAB I PENDAHULUAN. investasi pada saat ini, para investor memerlukan lebih banyak informasi yang relevan

1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN. Informasi akuntansi yang tercantum dalam laporan keuangan haruslah

BAB I PENDAHULUAN. (Halim, 2000). Senada dengan pernyataan Halim, Aryati (2005) menyebutkan audit

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan kegiatan bisnis. Laporan keuangan mempunyai peran yang penting

BAB I PENDAHULUAN. dunia usaha. Disatu sisi, Indonesia merupakan negara yang memiliki daya

BAB I PENDAHULUAN. Ketepatan waktu penyajian laporan keuangan dan laporan audit. yang go public selanjutnya ternyata tidak mudah, hal ini dikarenakan

BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. switching dalam memprediksi audit delay. Teknik analisis data yang digunakan

BAB I PENDAHULUAN. dari kebutuhan informasi. Informasi yang dibutuhkan berupa informasi UKDW

BAB I PENDAHULUAN. tinggi permintaan audit terhadap laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN. menjalankan fungsi pasar modal (Owusu, 2006). Perusahaan go public di

BAB 1 PENDAHULUAN. menanam modalnya pada perusahaan-perusahaan yang go public. Semua

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Perusahaan perbankan merupakan perusahaan yang menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan dana kepada masyarakat dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat. Kondisi perbankan di Indonesia semakin membaik meski tekanan krisis keuangan global semakin terasa. Hal ini terlihat dari berkurangnya ketaatan likuiditas perbankan dan timbulnya total kredit perbankan. Namun ditengah ketidakpastian dari perekonomian global, perbankan diprediksikan akan tetap mampu mempertahankan stabilitas keuangan karena masih memiliki likuiditas yang cukup banyak dilihat dari segi jumlah operasi moneternya. Berdasarkan catatan Bank Indonesia pada tahun 2013 bahwa posisi likuiditas perbankan masih sangat aman untuk mengahadapi gejolak perekonomian yang tengah melambat jika adanya risiko penarikan dana dari pihak ketiga saat terjadinya krisis, meskipun di tahun 2014 industri perbankan masih dalam masa transisi. Tingkat likuiditas ini akan mempengaruhi keuntungan dari perbankan dilihat dari segi pendapatan yang diperoleh sehingga mempengaruhi laba/rugi atas operasi perusahaan. Industri ini menjadi lebih kompetitif karena deregulasi peraturan dan debirokratisasi yang dijalankan secara bertahap pada sektor keuangan dan perekonomian.tujuan dilakukan kebijakan deregulasi dan 1

deniroktisasi adalah untuk membangun suatu sistem perbankan yang sehat, efisien dan tangguh. Perkembangan dunia perbankan sangat pesat di era modern pada saat sekarang ini, yang ditandai dengan semakin banyaknya bank-bank yang beroperasi sehingga meningkatkan persaingan yang ketat di dunia perbankan. Setiap perbankan mengharapkan agar tetap bertahan dan bersaing dalam dunia perbankan demi mewujudkan kemajuan sektor perekonomian negra melalui fungsi intermediasi dan menghasilkan profitabilitas yang baik sehingga para investor akan memilih bank sebagai sarana penanaman asset dan modalnya. Berdasarkan pemeringkatan bank terbaik oleh majalah investor(3/6/2010) dari segi aset perusahaan, tercatat bahwa bank nasional dikelompokkan masingmasing, BRI terpilih sebagai bank terbaik pada kelompok bank umum dengan aset diatas Rp.100 triliun dan masih bertahan di tahun 2012 BRI sebagai bank terpilih sebagi bank terbaik dengan aset doatas Rp.100 triliun sedangkan pada tahun 2012, BCA terpilih menjadi bank terbaik dikelompok bank umum dengan aset diats Rp.100 triliun. Industri perbankan telah mengalami perubahan besar dalam beberapa tahun terakhir dan di tahun 2013 perbankan termasuk dalam kategori sektor yang akan tetap meneruskan kejayaannya. Saat ini, bank memiliki fleksibilitas pada layanan yang ditawarkan, lokasi tempat beroperasi, dan tarif yang dibayar untuk simpanan deposan. Dari waktu ke waktu kondisi dunia perbankan di Indonesia telah mengalami banyak perubahan. Tujuan utama bank adalah untuk memperoleh keuntungan optimal atas usaha yang dijalankan dalam pencapaian rencana (target) 2

yang telah ditentukan sebelumnya. Namun untuk mengetahui semua itu perusahaan tidak akan terlepas dari laporan keuangan. Setiap perusahaan harus membuat laporan keuangan sebagai bentuk pertanggungjawaban bagi manajemen kepada pihak eksternal dan internal perusahaan. Menurut Harahap (2002) menjelaskan bahwa laporan keuangan adalah pokok atau hasil akhir dari suatu proses akuntansi yang menjadi bahan informasi bagi para pemakainya sebagai salah satu bahan dalam proses pengambilan keputusan dan juga dapat menggambarkan indikator kesuksesan suatu perusahaan mencapai tujuannya.laporan keuangan merupakan kewajiban bagi setiap perusahaan untuk membuat dan melaporkan kondisi keuangan perusahaannya pada suatu periode tertentu yang berfungsi untuk memberikan pemberian informasi yang digunakan untuk kepentingan manajemen. Laporan keuangan perusahaan akan diaudit oleh auditor yang nantinya akan mempunyai konsekuensi dan tanggungjawab yang besar sehingga menuntut auditor untuk bekerja secara professional dalam menghasilkan laporan keuangan independen yang akurat sesuai dengan penemuan bukti yang ada.dalam menyusun laporan keuangan salah satu hal yang harus diperhatikan adalah waktu penyampaian laporan keuangan. Hal ini dimaksudkan untuk menghasilkam laporan keuangan yang tepat waktu, akurat dan sistematis sebelum audit dilakukan. Menurut Mc Gee (2007) menjelaskan bahwa salah satu cara untuk mengukur transparansi dan kualitas pelaporan keuangan adalah ketepatan waktu,rentang waktu antara tanggal laporan perusahaan dan tanggal ketika 3

informasi keuangan diumumkan ke publik berhubungan dengan kualitas informasi keuangan yang dilaporkan. Dan menurut Hendriksen dan Van Breda (2006) Situmorang (2010) yang menyatakan bahwa informasi tidak dapat relevan jika tidak tepat waktu,yaitu hal itu harus tersedia bagi pengambil keputusan sebelum kehilangan kapasitas untuk mempengaruhi keputusan. Pihak pengguna laporan keuangan seperti akuntan, manajer dan analis keuangan memerlukan hal tersebut tidak hanya untuk memiliki informasi keuangan yang relevan dengan prediksi dan keputusannya, tetapi informasi harus lebih bersifat baru dan tidak hanya berhubungan dengan periode yang lalu. Dalam penyusunan laporan keuangan harus disajikan secara tepat waktu (tidak mengalami keterlambatan) sehingga membantu pembaca atau penerima laporan keuangan dalam pengambilan keputusan pada saat yang tepat.selain itu penerima juga dapat memiliki waktu untuk mempelajari laporan keuangan apabila disajikan secara tepat waktu. Setelah laporan keuangan disusun dan dipublikasikan, kemudian akan dilakukan audit dari laporan keuangan perusahaan. Dalam melakukan proses audit,auditor harus memenuhi standar audit yang dapat menimbulkan dampak terhadap lamanya penyelesaian laporan audit dan kualitas audit sehingga munculnya suatu dilema bagi auditor.tugas dari auditor adalah untuk menilai kewajaran dari penyajian laporan keuangan yang hasil auditnya memiliki konsekuensi dan tanggung jawab yang besar atas opini yang dikeluarkan. Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) SA Seksi 150 dari Ikatan Akuntan Indonesia (2001) khususnya menjelaskan tentang standar pekerjaan 4

lapangan mengatur tentang prosedur dalam penyelesaian pekerjaan lapangan. Prosedur ini mengatur hal-hal seperti perlu adanya perencanaan atas aktivitas yang akan dilakukan, pemahaman yang memadai atas struktur pengendalian intern dan pengumpulan bukti-bukti kompeten yang diperoleh melalui inspeksi, pengamatan, pengajuan pertanyaan dan konfirmasi sebagai dasar untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan. Namun proses audit itu tidak mudah dilakukan karena akan menimbulkan kendala lamanya waktu pelaporan keuangan yang diaudit. Salah satu kriteria profesionalisme dari auditor adalah ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan auditan(audit Timeliness). Keterlambatan informasi yang dikeluarkan oleh perusahaan melalui laporan keuangan akan menimbulkan reaksi dari pelaku pasar modal karena didalam laporan keuangan memuat informasi berupa gambaran laba perusahaan bersangkutan yang digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan sehubungan dengan kegiatan pembelian ataupun penjualan kepemilikan investor. Apabila terjadi keterlambatan informasi akanmenimbulkan suatu masalah baru bagi pengguna laporan keuangan karena salah satu faktor yang harus diperhatikan dalam penyusunan adalah ketepatan waktu pelaporan. Menurut PSAK No.1 paragraf 43 menjelaskan bahwa jika terdapat penundaan yang tidak semestinya dalam pelaporan maka informasi yang dihasilkan akan kehilangan relevansinya. Tambahan pula, menurut Standar Akuntansi Keuangan(2007) menjelaskan bahwa Ketepatan waktu merupakan salah satu elemen dalam laporan keuangan yang akan berkurang manfaat dari 5

laporan keuangan jika laporan tersebut tidak tersedia tepat waktu. Ketepatan waktu dari keuangan akan mempengaruhi nilai informasi dari laporan keuangan. Karena informasi yang relevan akan lebih bermanfaat bagi para pemakai informasi apabila tersedia tepat waktu sebelum pemakai kehilangan kemampuan untuk mempengaruhi keputusan yang diambil. Perusahaan yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia memiliki kewajiban serta tanggung jawab untuk melaporkan laporan keuangan tahunan kepada investor dan Bursa Efek baik perusahaan yang bersifat moneter atau nonmoneter.dalam memenuhi prinsip keterbukaan sesuai dengan pasal 86 ayat 1 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 yang menjelaskan bahwa pasar modal dimana semua perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia wajib menyampaikan laporan keuangan secara berkala kepada Badan Pengawas Pasar Modal dan mengumumkan kepada masyarakat. Dan hal itu sesuai dengan keputusan oleh ketua BAPEPAM (Badan Pengawas Pasar Modal) No.Ke.36/PM/2003 tentang pasar modal yang dijelaskan bahwa laporan keuangan auditan bersifat wajib diserahkan dengan batas waktu 90 hari dari akhir tahun sampai dengan tanggal diserahkan laporan keuangan yang telah diaudit kepada Bapepam. Ketepatan waktu (audit timeliness) perusahaan dalam mempublikasikan laporan keuangan kepada masyarakat umum dan melaporkan ke Bapepam tergantung dari lamanya auditor dalam menyelesaikan pekerjaan auditnya sebab, semakin cepat pekerjaan audit diselesaikan maka akan semakin cepat informasi dipublikasikan secara umum. Oleh karena itu, manajer harus menyeimbangkan 6

manfaat relatif antara laporan keuangan tepat waktu dengan keandalan informasi. Meskipun terkadang perusahaan sering mempublikasikan laporan keuangan sebelum seluruh aspek transaksi diketahui sehingga memunculkan kurangnya keandalan dari laporan tersebut. Dan apabila dilakukan penundaan pelaporan maka akan menghasilkan laporan yang andal namun kurang bermanfaat dalam pengambilan keputusan. Dyer dan McHugh (dalam Subekti dan Widiyanti, 2004) menyimpulkan bahwa ketepatan waktu pelaporan keuangan merupakan elemen pokok bagi catatan laporan keuangan yang memadai.para pemakai informasi akuntansi tidak hanya perlu memiliki informasi keuangan yang relevan dengan prediksi dan pembuatan keputusan, tetapi informasi juga harus bersifat baru. Ketepatan waktu (audit timeliness) menggambarkan bahwa laporan keuangan seharusnya disajikan pada suatu interval waktu, untuk menjelaskan perubahan dalam perusahaan yang mungkin mempengaruhi pemakai informasi dalam membuat prediksi dan keputusan. Sebab informasi yang usang terjadi jika tidak lagi memberikan manfaat bagi pengambilan keputusan dan ketepatan waktu akan berpengaruh terhadap nilai informasi dari laporan keuangan. Hal ini mencerminkan betapa pentingnya ketepatan waktu pelaporan keuangan kepada publik dengan harapan akan memberikan manfaat dan niai atas informasi yang disajikan jika tidak terjadi penundaan pelaporan. Sebuah laporan keuangan memberikan banyak informasi kepada para pengguna untuk berbagai jenis kepentingan. Melalui laporan keuangan dapat diketahui kondisi keuangan selama periode tertentu untuk melihat apakah 7

perusahaan mengalami laba atau rugi,bagaimana tingkat likuiditas perusahaan, seberapa besar perusahaan dan sudah lama perusahaan terdaftar di Bursa efek Indonesia dan seberapa lama proses pengauditan serta informasi lainnya. Keseluruhan informasi tersebut dapat berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan audit yaitu paling lambat akhir bulan ketiga. Besar kecilnya perusahaan dapat diukur dari total asset dimana perusahaan besar yang memiliki total asset yang tinggi, perusahaan kecil yang memili total asset rendah. Perusahaan besar biasanya segera menerbitkan laporan keuangan untuk menunjukkan tingginya permintaan dan kepercayaan pelanggan terhadap perusahaan tersebut. Perusahaan dengan kondisi keuangan yang baik (good news) biasanya akan segera menerbitkan laporan keuangan untuk menarik investor, kreditor, pelanggan dan pengguna lain. Perusahaan dengan kondisi laba cenderung segera menerbitkan laporan keuangan untuk menggambarkan operasional perusahaan selama periode tersebut. Perusahaan yang memiliki tingkat likuiditas yang tinggi cenderung memiliki kondisi keuangan yang baik karna dapat segera mencairkan aktiva(harta) yang tersedia untuk melunasi utang(kewajiban) ketika jatuh tempo,sehingga dapat tepat waktu dalam pelaporan keuangan. Peningkatan akan kebutuhan informasi yang akurat dan tepat waktu mempengaruhi permintaan akan audit laporan keuangan. Proses penyelesaian audit laporan keuangan terjadi pada rentang waktu yang disebut dengan audit report lag, yang diukur sejak tanggal tahun tutup buku yaitu 31 Desember sampai dengan tanggalyang tertera pada laporan auditan. Lamanya pengauditan dapat 8

mempengaruhi ketepatan waktu pelaporan keuangan, semakin cepat proses pengauditan laporan keuangan maka akan semakin cepat juga pelaporannya, dan sebaliknya proses pengauditan yang lambat dapat mengakibatkan ketidaktepatan waktu pelaporan keuangan. Berdasarkan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Sembiring (2011) yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh negatif ukuran perusahaan terhadap ketepatan waktu yang signifikan karena menjukkan nilai signifikansi 0,03 yaitu < 0,05, profitabilitas berpengaruh positif secara signifikan karena signifikansinya 0,029 <0,05 dan audit report lag berpengaruh negatif karena bernilai 0,024 yaitu < 0,05. Sedangkan menurut Situmorang (2010) yang menyatakan bahwa laba(rugi) bersih berpengaruh terhadap ketepatan waktu namun tidak signifikan karena nilai signifikansi 0,616 yaitu > 0,05 dengan ukuran perusahaan juga berpengaruh namun tidak signifikan dengan nilai 0,24 yaitu >0,05 dan audit report lag berpengaruh positif dan signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. Secara keseluruhan menurut Situmorang bahwa Laba rugi bersih,likuiditas,ukuran perusahaan, umur perusahaan berpengaruh tapi tidak signifikan namun audit report lag dan reputasi KAP berpengaruh signifikan. Akan tetapi, hasil penelitian ini tidak konsisten dengan penelitian Renny Catrinasari (2006) yang menemukan bahwa variabel ukuran perusahaan berpengaruh negatif dan signifikan terhadap ketepatan waktu. Hasil penelitian ini juga tidak konsisten dengan penelitian Christina Dwi Astuti (2007), dan Sistya Rachmawati (2008), di mana mereka menemukan bahwa variabel ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu. 9

Menurut Astuti (2007) dan Rachmawati (2008) yang menyatakan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh terhadap ketepatan waktu, akan tetapi menurut penelitian Wijayanti (2008) ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap ketepatan pelaporan keuangan. Adanya ketidakkonsistenan hasil-hasil penelitian terdahulu dengan variabel independen yang digunakan menjadi motivasi bagi peneliti untuk melakukan penelitian kembali dengan judul Analisis Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Audit Timeliness pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan sebelumnya, maka peneliti merumuskan masalah sebagai berikut : 1. Apakah laba (rugi) bersih, likuiditas, ukuran perusahaan, dan Audit Report Lag berpengaruh secara parsial terhadap Audit Timeliness pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia? 2. Apakah laba (rugi) bersih, likuiditas, ukuran perusahaan, dan Audit Report Lag berpengaruh secara simultan terhadap Audit Timeliness pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia? 1.3 Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh laba (rugi) bersih terhadap Audit Timeliness. 2. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh likuiditas yang diwakili Current Ratio terhadap Audit Timeliness. 10

3. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh ukuran perusahaan terhadap Audit Timeliness. 4. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Audit Report Lag terhadap Audit Timeliness. 5. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh laba (rugi) bersih, likuiditas, ukuran perusahaan, dan Audit Report Lag terhadap Audit Timeliness secara simultan. 1.4 Manfaat Penelitian Adapun manfaat penelitian ini yaitu sebagai berikut : 1. Bagi peneliti, untuk menambah pengetahuan dan wawasan tentang faktorfaktor yang mempengaruhi Audit Timeliness. 2. Bagi investor, untuk mengetahui faktor yang mempengaruhiaudit Timeliness berkaitan dengan keandalan laporan keuangan sehingga dapat menjadi bahan pertimbangan dalam berinvestasi. 3. Bagi Pihak Perusahaan, sebagai bahan pertimbangan dan motivasi dalam meningkatkan ketepatan waktu pelaporan keuangan. 4. Bagi Peneliti selanjutnya, sebagai bahan referensi dan sumber informasi dalam melakukan penelitian sejenis dengan menambahkan variabel lain. 11