Kesehatan telinga siswa Sekolah Dasar Inpres 1073 Pandu

dokumen-dokumen yang mirip
SURVEI KESEHATAN TELINGA MASYARAKAT PESISIR PANTAI BAHU

SURVEI KESEHATAN TELINGA PADA ANAK PASAR BERSEHATI KOMUNITAS DINDING MANADO

KESEHATAN TELINGA DI SEKOLAH DASAR INPRES KEMA 3

SURVEI KESEHATAN HIDUNG PADA MASYARAKAT PESISIR PANTAI BAHU

Kesehatan telinga mahasiswa Sekolah Polisi Negara Karombasan Manado

KESEHATAN TENGGOROK PADA SISWA SEKOLAH DASAR EBEN HAEZAR 1 MANADO DAN SEKOLAH DASAR GMIM BITUNG AMURANG KABUPATEN MINAHASA SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan mendengar dan berkomunikasi dengan orang lain. Gangguan

PENGARUH PAPARAN BISING TERHADAP AMBANG PENDENGARAN SISWA SMK NEGERI 2 MANADO JURUSAN TEKNIK KONSTRUKSI BATU BETON

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dan sekret yang keluar terus-menerus atau hilang timbul yang terjadi lebih dari 3

Skrining dan Edukasi Gangguan Pendengaran pada Anak Sekolah

Kesehatan hidung masyarakat di komplek perumahan TNI LANUDAL Manado

BENDA ASING TELINGA HIDUNG TENGGOROK DI BAGIAN/SMF THT-KL BLU/RSUP PROF. DR. R.D. KANDOU MANADO PERIODE JANUARI 2008 DESEMBER 2011


BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

GAMBARAN PENGETAHUAN SISWA KELAS XII SMA NEGERI 7 MANADO TENTANG KATARAK.

SURVEI KESEHATAN HIDUNG MASYARAKAT DI DESA TINOOR 2

GAMBARAN PENGETAHUAN PENCABUTAN GIGI SISWA SMA NEGERI 1 SANG TOMBOLANG KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW

GAMBARAN STATUS KEBERSIHAN MULUT SISWA SD KATOLIK ST. AGUSTINUS KAWANGKOAN

ABSTRAK. Kata Kunci: Gangguan Pendengaran, Audiometri

4.3.1 Identifikasi Variabel Definisi Operasional Variabel Instrumen Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. Survei yang dilakukan oleh Multi Center Study (MCS) menunjukkan bahwa

HUBUNGAN JENIS OTITIS MEDIA SUPURATIF KRONIS DENGAN GANGGUAN PENDENGARAN DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT HAJI ADAM MALIK MEDAN TAHUN 2012.

Sahniriansa Sahionge,2013. Pembimbing I : Decky Gunawan,dr.,M.Kes.AIFO Pembimbing II : Endang Evacusiany,Dra.Apt.MS.AFK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. otitis media dibagi menjadi bentuk akut dan kronik. Selain itu terdapat sistem

BAB I PENDAHULUAN. dari anatomi lokal yang unik. Kanalis auditorius adalah satu-satunya cul-desac

HUBUNGAN GANGGUAN PENDENGARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA (Studi Kasus pada Siswa Kelas V SD di Kota Semarang)

HUBUNGAN PERILAKU PENGGUNAAN ALAT DENGAR TELINGA DENGAN GANGGUAN PENDENGARAN PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER

GAMBARAN SKOR MMSE, CDT, TMT A DAN TMT B PADA LANSIA DI PANTI WERDHA AGAPE TONDANO

PREVALENSI GANGGUAN PENDENGARAN PADA SISWA SMA SWASTA RAKSANA DI KOTA MEDAN TAHUN 2010

PENGARUH KETINGGIAN TERHADAP KONDISI TELINGA TENGAH PADA PERJALANAN WISATA DENPASAR-KINTAMANI

TINGKAT PENGETAHUAN MAHASISWA PROFESI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI TERHADAP PENGGUNAAN ANTIBIOTIK DI RSGMP UNSRAT MANADO

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado **Fakultas Perikanan Universitas Sam Ratulangi Manado

BAB V PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan pada 60 pasien geriatri di Poliklinik Geriatri dan

PENGARUH SARAPAN PAGI TERHADAP KADAR HEMOGLOBIN (Hb) PADA MURID SEKOLAH DASAR ( Studi di SDN 1 Wates, Kecamatan Slahung, Kabupaten Ponorogo )

KARAKTERISTIK PASIEN TUBERKULOSIS PARU DI PUSKESMAS TUMINTING MANADO

RINITIS ALERGI DI POLIKLINIK THT-KL BLU RSU PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO PERIODE JANUARI 2010 DESEMBER Elia Reinhard

Gambaran Status Kebersihan Gigi dan Mulut pada Pengidap HIV/AIDS di Yayasan Batamang Plus Bitung

BAB I PENDAHULUAN. Referat Serumen 1

HUBUNGAN PENGETAHUAN, PERSEPSI REMAJA PUTRI, DAN PERAN KELUARGA DENGAN PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI SMA NEGERI 8 KOTA JAMBI TAHUN 2014

1 Kevin G. Pitojo 2 Adrian Tangkilisan 2 Alwin Monoarfa.

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado. Kata kunci: Status Tempat Tinggal, Tempat Perindukkan Nyamuk, DBD

GANGGUAN PENDENGARAN DI KAWASAN KEBISINGAN TINGKAT TINGGI (Suatu Kasus pada Anak SDN 7 Tibawa) Andina Bawelle, Herlina Jusuf, Sri Manovita Pateda 1

PENGARUH PERUBAHAN KETINGGIAN TERHADAP NILAI AMBANG PENDENGARAN PADA PERJALANAN WISATA DARI GIANYAR MENUJU KINTAMANI

PROFIL PENDERITA MORBUS HANSEN (MH) DI POLIKLINIK KULIT DAN KELAMIN BLU RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO PERIODE JANUARI DESEMBER 2012

PENDERITA TONSILITIS DI POLIKLINIK THT-KL BLU RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO JANUARI 2010-DESEMBER 2012

(Assessment of The Ear)

BAB I PENDAHULUAN. Health Organization memperkirakan secara kasar bahwa di dunia terdapat ±120

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBENTUKAN SERUMEN OBSTURAN (Studi Kasus pada Siswa SD Kelas V di Kota Semarang) ARTIKEL KARYA TULIS ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. inflamasi kronik telinga tengah yang ditandai dengan perforasi membran timpani

BAB 3 KERANGKA PENELITIAN

POLA GANGGUAN PENDENGARAN DI POLIKLINIK TELINGA HIDUNG TENGGOROK KEPALA LEHER (THT-KL) RSUD DR. ZAINOEL ABIDIN BANDA ACEH BERDASARKAN AUDIOMETRI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan profil kesehatan provinsi Daerah Istimewa. Yogyakarta tahun 2012, penyakit infeksi masih menduduki 10

BAB 1 PENDAHULUAN. saluran pernapasan sehingga menimbulkan tanda-tanda infeksi dalam. diklasifikasikan menjadi dua yaitu pneumonia dan non pneumonia.

PROFIL RADIOLOGIS TORAKS PADA PENDERITA TUBERKULOSIS PARU DI POLIKLINIK PARU RSUD DR HARDJONO-PONOROGO SKRIPSI

Perbandingan pengaruh promosi kesehatan menggunakan media audio dengan media audio-visual terhadap perilaku kesehatan gigi dan mulut siswa SD

Kata kunci: Status Tempat Tinggal, Tempat Perindukkan Nyamuk, DBD, Kota Manado

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

BAB I PENDAHULUAN. menduduki peringkat teratas dan sebagai penyebab kematian tertinggi

Telinga Luar. Dalam kulit kanal auditorius eksterna. Glandula seminurosa. Sekresi substansi lilin. serumen. tertimbun. Kanalis eksternus.

BAB I PENDAHULUAN. Tenggara sekitar dari jumlah penduduk setiap tahunnya.gastritis

Hubungan pengetahan kesehatan gigi dan mulut dengan status karies pada pemulung di tempat pembuangan akhir Sumompo Manado

ABSTRAK GAMBARAN PENDERITA TB PARU DI PUSKESMAS PAMARICAN KABUPATEN CIAMIS PERIODE JANUARI 2013 DESEMBER : Triswaty Winata, dr., M.Kes.

Gambaran status kebersihan gigi dan mulut pada pengidap HIV/AIDS di Yayasan Batamang Plus Manado

BAB 1 PENDAHULUAN. yang disebabkan oleh kuman TB (Mycobacterium tuberculosis). Sebagian

Pentingnya Menjaga Kesehatan Telinga KAMI BEKERJA UNTUK BANGSA INDONESIA YANG LEBIH SEHAT

HUBUNGAN ANTARA RIWAYAT PENYAKIT INFEKSI DENGAN STATUS GIZI PADA ANAK BATITA DI DESA MOPUSI KECAMATAN LOLAYAN KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW

KARAKTERISTIK DAN LUARAN PREEKLAMPSI DI RSUP PROF. DR. R.D. KANDOU MANADO

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peranan yang besar dalam kehidupan sehari-hari. Menurut kajian,

HUBUNGAN PERAN ORANG TUA DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DI SMP MUHAMMADIYAH 1 YOGYAKARTA TAHUN 2011 NASKAH PUBLIKASI

PERBANDINGAN HASIL PEMERIKSAAN RADIOLOGIK MASTOID DENGAN HASIL PEMERIKSAAN KLINIK PADA PENDERITA

GAMBARAN KUALITAS HIDUP PENDERITA SINUSITIS DI POLIKLINIK TELINGA HIDUNG DAN TENGGOROKAN RSUP SANGLAH PERIODE JANUARI-DESEMBER 2014

Kata Kunci: Pengetahuan, Sumber Informasi, Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI)

BAB I PENDAHULUAN. adalah diabetes melitus (DM). Diabetes melitus ditandai oleh adanya

Hubungan kebisingan terhadap fungsi pendengaran pekerja mesin pembangkit listrik tenaga diesel di PLTD Suluttenggo kota Manado

JURNAL KEDOKTERAN DAN KESEHATAN, VOLUME 2, NO. 1, JANUARI 2015: 48-53

ABSTRAK KARAKTERISTIK PASIEN OTITIS MEDIA SUPURATIF KRONIS DI POLIKLINIK THT RSUP SANGLAH SELAMA PERIODE BULAN JANUARI JUNI 2013

Perilaku Pemeliharaan dan Status Kebersihan Gigi dan Mulut Masyarakat di Kelurahan Paniki Kabupaten Sitaro

ABSTRAK KARAKTERISTIK PASIEN SINUSITIS DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT SANGLAH DENPASAR PADA APRIL 2015 SAMPAI APRIL 2016 Sinusitis yang merupakan salah

BAB I PENDAHULUAN. pendengaran terganggu, aktivitas manusia akan terhambat pula. Accident

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu penyakit tidak menular (PTM) yang meresahkan adalah penyakit

Hubungan panjang klavikula dan tinggi badan pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Unsrat angkatan 2012

Pemeriksaan Pendengaran

HUBUNGAN PENGGUNAAN LAPTOP DAN FUNGSI PENGLIHATAN MAHASISWA ANGKATAN 2011 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SAM RATULANGI MANADO

GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA TENTANG HIV/AIDS DI PUSAT PENGEMBANGAN ANAK ID 127 KELURAHAN RANOMUT MANADO

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG KESEHATAN GIGI DAN MULUT DENGAN TINDAKAN MENJAGA KEBERSIHAN GIGI DAN MULUT PADA MURID SD SHAFIYYATUL AMALIYYAH PADA TAHUN

DESCRIPTION OF KNOWLEDGE, ATTITUDE AND BEHAVIOR OF THE PEOPLE AT NANJUNG VILLAGE RW 1 MARGAASIH DISTRICT BANDUNG REGENCY WEST JAVA ABOUT FILARIASIS

BAB I PENDAHULUAN. (Infeksi Saluran Pernafasan Akut). Saat ini, ISPA merupakan masalah. rongga telinga tengah dan pleura. Anak-anak merupakan kelompok

PERANAN LINGKUNGAN TERHADAP KEJADIAN MALARIA DI KECAMATAN SILIAN RAYA KABUPATEN MINAHASA TENGGARA

Hubungan Pergaulan Teman Sebaya Terhadap Tindakan Merokok Siswa Sekolah Dasar Negeri Di Kecamatan Panjang Kota Bandar Lampung

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

BAB I PENDAHULUAN. lima tahun pada setiap tahunnya, sebanyak dua per tiga kematian tersebut

HUBUNGAN TINGGI BADAN MENURUT UMUR DENGAN KEJADIAN MIOPIA PADA ANAK DI SDN CEMARA DUA SURAKARTA SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan

PENGARUH SERUMEN OBSTURAN TERHADAP GANGGUAN PENDENGARAN (Studi Kasus Pada Siswa Kelas V SD di Kota Semarang) ARTIKEL KARYA TULIS ILMIAH

KELAINAN REFRAKSI PADA PELAJAR SMA NEGERI 7 MANADO

STATUS KEBERSIHAN GIGI DAN MULUT PASIEN POLIKLINIK GIGI PUSKESMAS PANIKI BAWAH MANADO

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PENCABUTAN GIGI PADA MASYARAKAT KELURAHAN KOMBOS BARAT BERDASARKAN PENDIDIKAN DAN PEKERJAAN

BAB I PENDAHULUAN. dengan pemeriksaan audiometri nada murni (Hall dan Lewis, 2003; Zhang, 2013).

Faktor-faktor yang berhubungan dengan keterlambatan perkembangan bayi usia 9 bulan

BAB II. Kepustakaan. 2.1 Anatomi telinga luar

Transkripsi:

Kesehatan telinga siswa Sekolah Dasar Inpres 1073 Pandu 1 Sylvester B. Demmassabu 2 Ora I. Palandeng 2 Olivia C Pelealu 1 Kandidat Skripsi Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado 2 Bagian/SMF Telinga Hidung Tenggorok-Bedah Kepala Leher Universitas Sam Ratulangi Email: Demmassabu@gmail.com Abstract: Ear is very important in hearing and balancing. This study aimed to obtain the ear health status of students of Inpres 10/73 Elementary School at Pandu. This was a descriptive observational study with a cross sectional design. Subjects were students of 10/73 Pandu Elementary School. The results showed that from the 18 respondents of this study there were 8 male and 10 female students. The examination of earlobe resulted in all (100%) students had normal ear lobes. The ear canal examination showed that 88.89% of students had normal ear canals, and 11.11% of students had cerumen. The examination of tympanic membranes showed that 61.11% of students had normal tympanic membrane, meanwhile 38.89% of students had perforated or retracted tympanic membrane. Conclusion: Most of the students had normal ear health status, Keywords: ear health, ear examination Abstrak: Telinga adalah organ tubuh yang berperan penting pada proses pendengaran dan keseimbangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kesehatan telinga pada siswa-siswi SD Inpres 10/73 Pandu. Jenis penelitian ini deskriptif observasional dengan pendekatan potong lintang. Sampel penelitian ialah siswa-siswi kelas V SD Inpres 10/73 Pandu. Jumlah responden 18 siswa/i terdiri dari 8 anak laki-laki dan 10 anak perempuan. Pada pemeriksaaan daun telinga didapatkan 100% normal. Pada pemeriksaan liang telinga didapatkan 88,89% normal dan 11,11% terdapat serumen. Pada pemeriksaan membran timpani persentase normal 61,11% dan persentase anak yang terdapat perforasi dan retraksi 38,89%. Simpulan: Sebagian besar siswa/i mempunyai kesehatan telinga normal. Kata kunci: kesehatan telinga, pemeriksaan telinga Telinga adalah organ tubuh yang berperan penting pada proses pendengaran dan keseimbangan, karena alat pendengaran dan alat keseimbangan ada di dalam telinga. Telinga terbagi atas telinga luar, telinga tengah dan telinga dalam. Gangguan pada telinga luar dan telinga tengah dapat menyebabkan tuli konduktif, sedangkan gangguan telinga dalam menyebabkan tuli sensorineural. 1,2 Perkiraan World Health Organization (WHO) pada tahun 2005 terdapat 278 juta orang di dunia menderita gangguan pendengaran, 75-140 juta diantaranya terdapat di Asia Tenggara. 3 Saat ini WHO memperkirakan ada 360 juta (5,3%) orang di dunia mengalami gangguan pendengaran, 328 juta (91%) diantaranya orang dewasa (183 juta laki-laki dan 145 juta perempuan) dan 32 juta (9%) ialah anakanak. Prevalensi gangguan meningkat seiring dengan pertambahan usia. Prevalensi gangguan pendengaran pada orang di atas usia 65 tahun bervariasi dari 18 sampai hampir 50% di seluruh dunia. Di Indonesia gangguan pendengaran dan

Demmassabu, Palandeng, Pelealu: Kesehatan telinga siswa... ketulian saat ini masih merupakan satu masalah yang dihadapi masyarakat. Berdasarkan hasil Survei Nasional Kesehatan Indera Penglihatan dan Pendengaran di 7 provinsi tahun 1992-1995, prevalensi ketulian 0,4% dan gangguan pendengaran 16,9%. Penyebabnya ialah infeksi telinga tengah (3,1%), presbikusis (2,5%), tuli akibat obat ototoksik (0,2%), tuli sejak lahir /kongenital (0,1%) dan tuli akibat pemaparan bising. 3 Gangguan pendengaran mengakibatkan anak sulit menerima pelajaran, produktivitas menurun, dan biaya hidup tinggi. Informasi dapat diserap 20% melalui proses mendengar. Hal ini lebih besar dibanding membaca yang hanya menyerap 10% informasi. 3 Menurut Information Center for Children and Youth with Disabilities, anak dengan gangguan pendengaran mengalami kesulitan untuk mempelajari kosakata, tatabahasa, kata perintah, ungkapan, dan aspek lainnya dari komunikasi verbal dibandingkan dengan anak normal. 3 Pada tahun 1970-an, sebagian besar penduduk Indonesia tidak menyelesaikan pendidikan dasar. Pada saat itu jumlah SD masih sangat terbatas sedangkan jumlah anak-anak usia SD diperkirakan akan meningkat mengingat sebelumnya belum ada program KB. Oleh karena itu kemudian pemerintah meluncurkan program pembangunan sekolah dasar secara besar-besaran. Karena merupakan program khusus maka diluncurkan melalui Instruksi Presiden sehingga terjadi peningkatan jumlah penduduk yang menyelesaikan pendidikan dasar dikarenakan adanya tekanan maka sekolah dijadikan crash program. 4 METODE PENELITIAN Penelitian ini bersifat deskriptif observasional dengan pendekatan potong lintang. Penelitian ini dilaksanakan di SD Inpres 10/73 Pandu Kecamatan Bunaken pada tanggal 16 Oktober 2015. Populasi penelitian ialah siswa/siswi SD 10/73 Pandu. Sampel penelitian ialah siswa/siswi SD 10/73 Pandu Kelas V Pemeriksaan telinga luar dan dalam meliputi inspeksi, palpasi, dan otoskopi. Pemeriksaan inspeksi telinga luar melihat bentuk daun telinga, besar, dan serta melihat adanya sekret atau serumen. Pemeriksaan palpasi untuk mengetahui apakah ada benjolan atau pembengkakan terjadi pada telinga luar. Pemeriksaan menggunakan otoskop untuk melihat bagian liang telinga serta membran timpani apakah ada perforasi, retraksi serta hiperemis. Data hasil pemeriksaan diisi pada tabel pemeriksaan THT yang telah disusun menggunakan Microsoft Word 2013 kemudian data diolah menggunakan Microsoft Excel 2013 HASIL PENELITIAN Responden penelitian ini berasal dari SD Inpres 10/73 Pandu. Jenis kelamin terbanyak ialah perempuan berjumlah 10 anak (55,56%) dan sisanya laki-laki berjumlah 8 anak (44,44%). Tabel 1.Tabel berdasarkan jenis kelamin siswa siswi SD Inpres 10/73 Pandu. Kelamin N (%) Laki-laki 8 44,44 Perempuan 10 55,56 Total 18 100,00 Tabel 2. Tabel persentase berdasarkan usia siswa-siswi SD Inpres 10/73 Pandu Umur N (%) 9 tahun 8 44,44 10 tahun 9 50,00 12 tahun 1 5,56 Total 18 100 Tabel 3. Tabel persentase hasil pemeriksaan bagian daun telinga siswa-siswi SD Inpres 10/73 Pandu Daun N (%) Telinga Kanan Kiri Kanan Kiri Normal 18 18 100 100 Abnormal 0 0 - - Total 18 18 100 100

Tabel 4. Tabel persentase hasil pemeriksaan bagian liang telinga siswa-siswi SD Inpres 10/73 Pandu. Liang N Persentase (%) Telinga Kanan Kiri Kanan Kiri Normal 16 15 88,89 83,33 Normal + Cerumen 2 3 11,11 16,67 Hiperemis 0 0 0,00 0,00 Serumen 0 0 0,00 0,00 Sekret 0 0 0,00 0,00 Debris 0 0 0,00 0,00 Furunkel 0 0 0,00 0,00 Udim 0 0 0,00 0,00 Total 18 18 100,00 100,00 Tabel 5. Tabel persentase hasil pemeriksaan membran timpani siswa-siswi SD Inpres 10/73 Pandu Membran N Persentase (%) Timpani Kanan Kiri Kanan Kiri Normal 13 13 72,22 72,22 Perforasi 3 3 16,67 16,67 Retraksi 2 2 11,11 11,11 Bombans 0 0 0,00 0,00 Suram 0 0 0,00 0,00 Hiperemis 0 0 0,00 0,00 Total 18 18 100,00 100,00 BAHASAN Pada pemeriksaan kesehatan telinga pada siswa-siswi kelas V SD Inpres 10/73 Pandu terdapat 18 responden dengan persentase terbanyak pada perempuan (55,56%) dan sisanya laki-laki (44,44%) dengan kisaran umur 9-12 tahun. Dari hasil pemeriksaan didapatkan sebagian besar anak memperlihatkan hasil normal, namun terdapat beberapa anak yang mengalami perforasi pada telinga kanan (16,67%) dan telinga kiri (16,67%). Hasil pemeriksaan daun telinga kanan maupun kiri pada responden semuanya memperlihatkan hasil normal yang sejalan dengan penelitian Gosal et al. yang mendapatkan pada pemeriksaan masyarakat pesisir pantai Bahu 31 orang (100%) dengan keadaan daun telinga normal. 5 Pada pemeriksaan liang telinga siswasiswi SD Inpres 10/73 Pandu, didapatkan hasil normal telinga kanan maupun kiri dengan jumlah persentase (88,89%) pada telinga kanan dan (83,33%) pada telinga kiri. Terdapat beberapa hasil yang didapatkan normal disertai adanya serumen persentasenya sebanyak (11,11%) pada telinga kanan dan (16,67%) pada telinga kiri. Hiperemis, furunkel, hingga udim tidak ditemukan pada siswa-siswi di sekolah ini. Penelitian sebelumnya oleh Gosal et al. 5 pada masyarakat pesisir pantai Bahu didapatkan keadaan liang telinga normal kiri dan kanan sebanyak 24 orang (77,4%), ditemukan juga serumen telinga kiri dan kanan sebanyak 7 orang (22,6%). Serumen memiliki fungsi proteksi, tetapi dapat mengumpul dan membentuk masa serumen obsturan yang menyumbat liang telinga. Berbagai faktor berkaitan dalam pembentukan serumen yaitu faktor internal seperti kelainan bentuk anatomis liang telinga, sekret serumen berlebihan, kelainan sistemik, aktifitas bakteri dan jamur dalam liang telinga berperan dalam pembentukan serumen obsturan. Faktor eksternal seperti cara membersihkan liang telinga, kelembaban udara yang tinggi, serta lingkungan yang berdebu juga berperan dalam pembentukan serumen obsturan. 6,7 Pada pemeriksaan membran timpani di SD Inpres 10/73 Pandu didapatkan hasil normal antara telinga kanan dan kiri sama banyak pada siswa-siswi kelas V dengan persentase (61,11%), sedangkan pada hasil pemeriksaan membran timpani perforasi pada telinga kanan dan kiri dengan persentase (16,67%) dan (16,67,%). Hasil pemeriksaan pada telinga kanan dan kiri yang ada retraksi sama persentasenya (11,11%). Hasil pemeriksaan lain seperti ada bombans dan hiperemis tidak ditemukan pada siswa-siswi di SD ini. 23 Pada hasil survey sebelumnya di daerah pesisir pantai Bahu ditemukan membran timpani normal kiri dan kanan sebanyak 24 orang (77,4%), perforasi telinga kiri dan kanan sebanyak 2 orang (6,5%). Perforasi dapat disebabkan oleh karena infeksi seperti otitis media supuratif baik akut maupun kronik, kolesteatoma, barotrauma.

Demmassabu, Palandeng, Pelealu: Kesehatan telinga siswa... Usia sekolah dasar juga cenderung masih harus diperhatikan kebersihan telinganya agar tidak mengganggu dalam proses belajar mengajar maupun keseharian sang anak di sekolah. 7,8 Dari hasil penelitian ini dapat kita perhatikan bahwa status kesehatan telinga siswa siswi SD Inpres 10/73 Pandu sebagian besar sudah sangat baik. Dalam hal ini mungkin dipengaruhi oleh begitu banyaknya artikel artikel maupun berita tentang kesehatan telinga yang berada di dunia internet dan mudah untuk diakses serta dibaca secara langsung. Lain daripada itu juga letak geografis dari masyarakat di daerah Pandu wilayahnya sudah lebih berkembang kearah kelurahan yang berada di kota Manado dibanding desa beberapa yang ada di sekitar. Faktor intelektual dan pekerjaan juga salah satu yang berperan penting dalam kesehatan telinga masyarakat disini, dikarenakan kebiasaankebiasaan membersihkan serta menjaga kebersihan telinga sudah menjadi hal yang penting dalam kehidupan mereka seharihari. Penemuan lain seperti ditemukannya serumen pada liang telinga diperlukan edukasi untuk pentingnya pemeriksaan serta penanganan yang lebih baik di klinik mapun rumah sakit yang memiliki fasilitas yang lebih lengkap. Peneliti juga menyadari bahwa hasil penelitian ini masih mempunyai banyak kekurangan dan keterbatasan sehingga belum bisa dijadikan tolok ukur untuk status kesehatan telinga secara umum dan luas dikarenakan masih kurangnya jumlah populasi sampel yang berada di sekolah ini untuk diteliti. Selain itu, terdapat beberapa siswa yang belum hadir atau tidak datang saat akan dilakukan pemeriksaan. Hal ini disebabkan karena mereka masih khawatir dan takut pada dokter yang akan melakukan pemeriksaan di sekolah ini. SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian kesehatan telinga pada siswa SD Inpres 10/73 Pandu tanggal 16 Oktober 2015 terdiri dari 18 anak-anak, dengan jumlah terbanyak adalah perempuan yaitu 10 anak dan laki-laki 8 anak. Rata-rata pada pemeriksaan dalam menggunakan otoskop didapatkan hasil normal, namun ada beberapa siswa yang hasil pemeriksaannya ditemukan perforasi pada membran timpani. Hal ini disebabkan oleh kebiasaan anak tersebut membersihkan telinga bagian dalam dengan benda asing. SARAN Perlu dilakukan penyuluhan kesehatan telinga, hidung dan tenggorok yang diolah oleh pemerintah dapat dilakukan kepada masyarakat untuk lebih peduli terhadap kesehatan telinga, hidung, dan tenggorok lebih khusus pada siswa-siswi SD di Kelurahan Pandu. Survei kesehatan telinga sebaiknya lebih ditekankan khusus pada orang tua dan anak-anak yang masih kurang peduli terhadap kesehatan telinga. Bagi para penderita gangguan telinga yang ringan ataupun berat, sebaiknya perlu dilakukan konsultasi ke Rumah Sakit pada bagian THT-KL, agar dapat dikonsultasi pada dokter spesialis THT-KL, supaya dapat diberikan pemeriksaan serta pengobatan yang memadai. DAFTAR PUSTAKA 1. Soepandi EA, Iskandar N, Basshirudin J, Restuti RD. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala & Leher (6th ed). Jakarta: Badan penerbit FKUI, 2007. 2. Dhingra PL. Diseases of the nose, throat, ear, head and neck (4th ed). India: Elsevier, 2007. 3. Depkes RI. Pendengaran Sehat untuk Hidup Bahagia [homepage on the internet]. Nodate [cited 2015 Sep23]. Available from: http://www.depkes.go.id/index.php?v w=2&id=2245 4. De Kromo Isroi. Sekolah di SD Inpres.[Cited : 24 September 2015]. Available from: http://www.isroi.com/2008/03/08/sek olah-di-sd-inpres/ 5. Gosal R, Palandeng OI, Pelealu O. Survei kesehatan telinga masyarakat pesisir pantai Bahu. eclinic. 2015;3(2). 6. Nagel P, Gurkov R. Dasar-dasar ilmu THT (2nd ed). Jakarta: EGC, 2012.

7. Soetjipto D, Mangunkusumo E, Wardani RS. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala & Leher (7th ed). Jakarta: Balai penerbit FKUI, 2012. 8. Hilger PA. Hidung: Anatomi dan fisiologi terapan. In: Adams GL, Boeis LR, Higler PA, editors. Boeis Buku Ajar Penyakit THT (6th ed). Jakarta: EGC, 1997; p. 170-90.