BAB I PENDAHULUAN. Sehat adalah modal utama untuk memulai berbagai aktivitas. Bukan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. selama metabolisme berkepanjangan saat latihan yang intens. 1,2 Berdasarkan

2015 PENGARUH LATIHAN CIRCUIT TRAINING TERHADAP PENURUNAN LEMAK TUBUH DAN PENINGKATAN KEMAMPUAN DAYA TAHAN AEROBIK (VO2 MAX)

BAB I PENDAHULUAN. terjadi pada berbagai kalangan, terjadi pada wanita dan pria yang berumur. membuat metabolisme dalam tubuh menurun, sehingga proses

BAB I PENDAHULUAN. diukur dengan alat ukur berat badan dengan satuan kilogram. Dengan

LATIHAN FISIK SEBAGAI PENDUKUNG ASUHAN GIZI BAGI LANSIA DR.dr.BM.Wara Kushartanti

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

2015 PERBED AAN PENGARUH ZUMBA D ANCE D ENGAN AEROBIK HIGH IMPACT TERHAD AP PENURUNAN BERAT BAD AN D AN PROSENTASE LEMAK TUBUH

MUHAMMAD DZIKRY ABDULLAH AL GHAZALY, 2015 DAMPAK LATIHAN PADA DAERAH TUBUH TERTENTU TERHADAP PENURUNAN PERSENTASE LEMAK

BAB I PENDAHULUAN. melekat kecintaanya terhadap cabang olahraga ini. Sepuluh tahun terakhir ini

BAB I PENDAHULUAN. konsumsi, tetapi juga dari kegiatan olahraga atau aktivitas fisik yang kita lakukan.

Problem kebugaran dan kesehatan. Suharjana FIK UNY


AKTIVITAS FISIK BAGI KEBUGARAN DAN KESEHATAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MODUL 9 KEBUTUHAN ZAT GIZI DAN JUMLAH KALORI YANG DIPERLUKAN OLEH ATLET

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Fenomena ini disambut baik sebagai wujud kemajuan. pembangunan dan perkembangan teknologi. Namun, di sisi lain

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH SENAM AEROBIK INTENSITAS RINGAN DAN SEDANG TERHADAP PENURUNAN PERSENTASE LEMAK BADAN DI AEROBIC AND FITNESS CENTRE FORTUNA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PERBEDAAN PENGARUH FREKUENSI LATIHAN SENAM AEROBIK TERHADAP PENURUNAN PERSENTASE LEMAK TUBUH DAN BERAT BADAN PADA MEMBERS

HUBUNGAN TINGKAT KONSUMSI KARBOHIDRAT, PROTEIN DAN LEMAK DENGAN KESEGARAN JASMANI ANAK SEKOLAH DASAR DI SD N KARTASURA I SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. orang dewasa mengalami kegemukan. Di Amerika orang meninggal. penduduk menderita kegemukan (Diana, 2004).

BAB I PENDAHULUAN. nutrisi yang dibutuhkan untuk kesehatan optimal sangatlah penting.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi komunikasi dan trasportasi dirasa memperpendek jarak dan

BAB I PENDAHULUAN. manusia sangat padat dan beraneka ragam. Manusia menjalani kehidupan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. ternyata berhubungan dengan penurunan resiko terkena penyakit

AWAL YANG SEGAR: KIAT-KIAT POLA MAKAN YANG SEHAT

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan, salah satunya kehidupan sosial ekonomi dunia. Sejak pertengahan 2007,

BAB I PENDAHULUAN. suatu perubahan pembangunan bangsa. Peranan penting tersebut

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. lemak. Massa bebas lemak biasa disebut Fat Free Mass (FFM), terdiri dari massa

Mengatur Berat Badan. Mengatur Berat Badan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Rumus IMT (Index Massa Tubuh) sendiri sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.I LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. permasalahan kesehatan terutama beban ganda masalah gizi (double burden

BAB I PENDAHULUAN. sebagai generasi penerus bangsa yang potensi dan kualitasnya masih perlu

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan pembangunan suatu bangsa sangat tergantung kepada

Pengaruh Soft Drink Pada Penggunaan Obat Herbal Untuk Penyakit Diabetes

BAB I PENDAHULUAN. Faktor umur harapan hidup masyarakat Indonesia saat ini memerlukan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. merupakan suatu masalah gizi yang paling umum di Amerika merupakan faktor

BAB I PENDAHULUAN. menomorduakan kesehatan dan menjadi gaya hidup masyarakat Jakarta.

Specific Dynamic Action

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. saja akan tetapi sudah menjadi permasalahan bagi kalangan anak - anak

KONSEP Latihan kebugaran jasmani

BAB I PENDAHULUAN. atau suatu aktivitas yang dilakukan berulang-ulang dalam jangka waktu yang lama

BAB I PENDAHULUAN. remaja akhir dan dewasa awal berdasarkan tahap perkembangannya, yaitu

Sehat &Bugar. Sehat. Sakit

BAB 1 : PENDAHULUAN. pada anak-anak hingga usia dewasa. Gizi lebih disebabkan oleh ketidakseimbangan

BAB I PENDAHULUAN. manusia pada saat melakukan kegiatan yang intensif. Volume O2max ini

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Mitos dan Fakta Kolesterol

2015 MENINGKATKAN DAYA TAHAN CARDIOVASCULAR MELALUI ZUMBA DANCE

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini masalah kegemukan ( overweight) merupakan salah satu

LATIHAN, NUTRISI DAN TULANG SEHAT

BAB I PENDAHULUAN. Permainan sepak bola merupakan salah satu olahraga endurance beregu

BAB I PENDAHULUAN. merokok juga banyak dilakukan oleh remaja bahkan anak-anak. Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) dalam DepKes RI

KETAHANAN (ENDURANCE)

BAB I PENDAHULUAN. adalah suatu kondisi terganggunya metabolisme di dalam tubuh karena

BAB I PENDAHULUAN. terukur, teratur, dan terprogram di pusat-pusat kebugaran (fitness center).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Senam aerobik banyak diminati oleh masyarakat sebagai alternatif

BAB I PENDAHULUAN. pembentukan energinya yang dilakukan secara terus-menerus, ritmis, dengan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. commit to user

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. akhirnya diserap oleh sel dan dioksidasi untuk menghasilkan energi. Bahan

BAB I PENDAHULUAN. gizi terjadi pula peningkatan kasus penyakit tidak menular (Non-Communicable

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sebagai penunjang kegiatan sehari-hari, baik untuk bekerja, rekreasi maupun

Suplemen untuk mendukung Perut Sixpack Anda

II. TINJAUAN PUSTAKA. hidup yang aktif dan sikap sportif melalui kegiatan jasmani yang dilaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. (Mahardikawati & Roosita 2008). Menurut Kartasapoetra 2002 (dalam. Riwu 2011), aktifitas fisik adalah pergerakan anggota tubuh yang

SIMPULAN DAN SARAN Simpulan LAKI-LAKI PEREMPUAN

BAB I PENDAHULUAN. Latihan beban merupakan olahraga yang sangat terkenal dan marak pada

GIZI KESEHATAN MASYARAKAT. Dr. TRI NISWATI UTAMI, M.Kes

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN LARI AEROBIK DAN LATIHAN RENANG TERHADAP PENINGKATAN KEBUGARAN

direncanakan antara pembebanan dan recovery. Lari interval ini merupakan lari

LATIHAN AEROBIK BENTUK DAN METODE. Suharjana FIK UNY

BAB I PENDAHULUAN. berkesinambungan menuju Indonesia sehat. fisik, mental dan social, semua aspek tersebut akan mempengaruhi

Kesinambungan Energi dan Aktifitas Olahraga. (Nurkadri)

BAB 1 PENDAHULUAN. cukup umur untuk bisa menghasilkan keturunan atau hamil. Usia normal wanita

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. aktif pada tingkat yang tepat untuk mempertahankan atau meningkatkan

I. PENDAHULUAN. kodratnya dengan tidak bergerak dan tidak beraktivitas. Banyak manfaat

BAB I PENDAHULUAN. Obesitas dapat didefinisikan sebagai kelebihan lemak dalam tubuh. 1 Menurut

BAB I PENDAHULUAN. landasan awal dalam pencapaian prestasi (M. Sajoto, 1988)

BAB 1 : PENDAHULUAN. kemungkinan diskriminasi dari lingkungan sekitar. Gizi lebih yang terjadi pada remaja,

BAB I PENDAHULUAN. komponen tersebut akan sangat mempengaruhi kinerja kerja seseorang,

AKTIVITAS FISIK DAN SENAM USILA Dr.dr.BM.Wara Kushartanti FIK UNY

BAB I PENDAHULUAN. lum masa dewasa dari usia tahun. Masa remaja dimulai dari saat pertama

LEMBAR PERSETUJUAN...

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. seseorang dengan tujuan tertentu pada waktu tertentu. Konsumsi pangan

BAB I PENDAHULUAN. juga istilah adolesens (dalam Bahasa Inggris: adolescence). Para ahli. merumuskan bahwa istilah pubertas digunakan untuk menyatakan

BAB I PENDAHULUAN. Serikat pada tahun 1891 dari sebuah sekolah pelatihan fisik (Young Men s

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Penampilan fisik merupakan hal penting yang sangat diperhatikan

BAB I PENDAHULUAN. remote control, komputer, lift, escalator dan peralatan canggih lainnya

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sehat adalah modal utama untuk memulai berbagai aktivitas. Bukan rahasia lagi jika setiap orang baik tua maupun muda menginginkan kondisi tubuh yang sehat bagi tubuhnya. Setiap manusia memiliki kebutuhan untuk meningkatkan derajat hidupnya, baik dari segi ekonomi, sosial, dan kesehatan. Kebutuhan akan berpikir, berjalan, menulis, mengolah makanan (metabolisme) hingga beristirahat dan berolahraga memerlukan energi. Energi yang diperlukan tersebut berasal dari makanan, dimana sumber makanan yang mengandung energi kalori tersebut dibagi kedalam kelompok nutrisi makro, yakni: protein, lemak, dan kabrohidrat. (Rai, 2007:8). Lemak yang termasuk kedalam nutrisi makro adalah suatu zat yang kaya akan energi. Seperti diungkapkan Lutan (2000:58) bahwa : Setiap gram lemak mengandung sembilan kalori melebihi kalori yang terdapat didalam karbohidrat dan protein. Lemak sendiri berfungsi sebagai sumber energi, pelarut vitamin A, D, E, dan K, dan pelindung organ-organ lunak didalam tubuh. Selanjutnya, Lutan (2000:58) mengungkapkan bahwa : Beberapa fungsi lemak adalah sebagai berikut : 1. Cadangan Dan Sumber Energi. Lemak merupakan sel sumber energi dan siap ditransfer menjadi tenaga. 2. Proteksi. Lemak berfungsi sebagai proteksi terhadap oragan seperti hati dan otak. 3. Penurun kebutuhan makanan. Lemak berfungsi sebagai medium pembawa atau transfer untuk vitamin yang menyatu dalam lemak, yaitu vitamin A, D, E, dan K. 1

2 Kadar lemak dengan jumlah yang cukup di dalam tubuh akan memberikan dampak yang positif bagi tubuh, diantaranya sebagai sumber energi paling tinggi nilai kalorinya serta fungsi fisiologis yang bekerja didalam tubuh (pembangun sel, pembangun otak, pembangun hormon dan melindungi organ vital dalam tubuh).. Tetapi kadar lemak dengan jumlah yang berlebihan atau di atas normal akan memberikan dampak yang buruk bagi tubuh yakni menyebabkan penumpukan lemak didalam tubuh, sehingga yang akan terjadi timbulnya berbagai penyakit seperti obesitas atau kegemukan, penyakit jantung, diabetes, kanker, dan arthritis. Selain itu, bentuk tubuh pun menjadi kurang enak dipandang karena munculnya lemak berlebih diberbagai tempat dalam tubuh. Egger (1990:138) mengungkapkan bahwa : food intake in excess of daily energy needs leads to obesity which is, basically, an excess of fat. Penumpukan lemak tersebut terjadi ketika seseorang makan terlalu banyak dimana makanan yang dikonsumsi melebihi energi yang dibutuhkan setiap harinya. Seperti yang diungkapkan Lutan (2000:59) bahwa : Masukan lemak dianjurkan tidak melebihi 30% dari keseluruhan energi yang dibutuhkan. Sedangkan menurut anjuran Organisasi Kesehatan Amerika yang dikutip Lutan (2000:59) bahwa : Komsusi lemak tidak lebih dari 300 mg setiap harinya setara dengan 100 mg per 1000 kalori makanan yang masuk. Untuk itu banyak orang yang berasumsi dengan menurunkan berat badan maka tubuh akan menjadi sehat. Dan inilah yang menjadi salah persepsi. Problem yang akhirnya muncul yaitu ketika orang berupaya menurunkan berat badan yang terjadi adalah sebaliknya, berat badan bukannya turun tetapi naik. Adapula yang

3 berhasil menurunkan berat badan namun hanya sementara waktu saja, lalu kemudian naik lagi bahkan lebih parah dari sebelumnya. Satu hal yang sering terjadi, berat badan turun namun komposisi lemak tubuh tidak berkurang melainkan cairan serta massa otot yang mengalami penyusutan akibat kesalahan dalam melakukan program diet. Akhirnya yang terjadi bukanlah sehat yang didapat melainkan penyakit yaitu menumpuknya lemak dalam tubuh. Banyak pula masalah yang timbul akibat semakin bertambahnya usia, diantaranya: menurunnya fungsi hormon yang mempercepat peningkatan kadar lemak dalam tubuh, menurunnya daya tahan, kekuatan dan fleksibilitas, tulang yang semakin keropos, serta semakin menurunnya metabolisme tubuh yang berpengaruh pula pada penumpukan lemak dalam tubuh. Hal ini sangat menggangu dan berpotensi buruk bagi kondisi kesehatan tubuh. Oleh karena itu cara terbaik untuk mendapatkan tubuh yang sehat serta kondisi kesehatan yang selalu prima adalah dengan menjaga kondisi tubuh agar tidak gemuk yakni memiliki kadar lemak yang rendah. Seperti yang dijelaskan oleh Phaidon (2008:XIV) : Cara agar dapat menjaga kesehatan yaitu menjaga tubuh agar tidak gemuk dengan membakar kelebihan lemak di dalam tubuh dengan melakukan aktivitas olahraga serta menjaga asupan nutrisi yang masuk kedalam tubuh. Dengan demikian, yang diperoleh tidak hanya sehat namun juga kondisi tubuh yang bugar serta bentuk tubuh yang ideal. Untuk itu pola pikir yang kini perlu dibentuk yakni tidak sekedar menurunkan berat badan tetapi lebih pada bagaimana menghilangkan kelebihan lemak dalam tubuh.

4 Penurunan berat badan yang dicari adalah penurunan kadar lemak dalam tubuh. Hal tersebut dapat diperoleh melalui latihan aerobik yang merupakan satusatunya aktifitas yang saat dilakukan menggunakan lemak sebagai sumber energi. Diungkapkan Rai (2007 : 70) bahwa : Diperlukan waktu setidaknya 20 menit latihan aerobik bagi tubuh untuk mulai mengambil lemak sebagai sumber energi. Untuk 20 menit pertama kegiatan aerobik, tubuh masih menggunakan cadangan gula yang masih tersedia didalam organ hati dan otot. Pembakaran lemak pada aktivitas aerobik baru akan terjadi setelah memasuki 20 menit latihan. Sistem penggunaan energi ini memberitahukan bahwa pembakaran lemak hanya akan terjadi apabila terjadinya pengosongan cadangan energi gula dalam darah. 20 menit pertama kegiatan olahraga adalah waktu yang diperlukan tubuh untuk mengosongkan energi tersebut, sehingga tubuh baru mulai menggunakan lemak pada menit ke-21. Proses penggunaan gula dan lemak dalam aktifitas aerobik dapat diilustrasikan dalam grafik berikut ini : Energi gula Energi lemak 0 menit 20 menit >21 menit sesi aerobik berakhir Menurut Lutan (2000:59) mengungkapkan bahwa : Selama periode singkat latihan yang moderat seperti jogging, energi yang diperoleh dari lemak dan karbohidrat adalah sama besar. Seiring meningkatnya lama latihan (misalnya sampai satu jam), maka sumber energi dari karbohidrat semakin berkurang, sebaliknya, sumber energi dari lemak semakin bertambah. Pada latihan yang cukup lama, penggunaan lemak sebagai sumber energi akan mencapai 80% dari seluruh kebutuhan energi untuk latihan.

5 Olahraga aerobik yang dapat dilakukan salah satunya adalah senam aerobik yang sudah tidak asing lagi bagi masyarakat kita. Senam aerobik dilaksanakan selama satu jam. Dengan diiringi musik yang sesuai dengan iramanya, senam aerobik dimulai dengan pemanasan 10 menit, dilanjutkan dengan latihan inti 40 menit dan dilanjutkan dengan pendinginan selama 10 menit. Dalam senam aerobik gerakan-gerakan yang dilakukan terdiri dari low impact yang biasa dilakukan selama 30 menit pertama latihan inti dan high impact pada 10 menit terakhir latihan ini. Menurut Siregar (2008). Senam aerobik, Asyik Loh!. [online]. Tersedia : http://www.bpkpenabur.or.id bahwa : latihan-latihan must impact aerobic yakni separo waktu untuk low impact (benturan ringan : salah satu kaki masih berada di lantai) dan separo waktunya untuk high impact aerobic (benturan keras : kedua kaki terlepas dari lantai). Selain senam aerobik, dewasa ini weight training atau yang dikenal dengan latihan beban merupakan salah satu olahraga yang diminati masyarakat. Aktivitas ini termasuk dalam kategori olahraga anaerobik, walaupun secara langsung tidak menggunakan lemak sebagai sumber energi namun menurut beberapa peneliti secara tidak langsung aktivitas ini dapat membakar lemak bahkan lebih optimal dibandingkan dengan aktivitas aerobik. Hal ini sesuai dengan pemaparan Phaidon (2008:47) bahwa: Pembakaran lemak pada olahraga aerobik bersifat langsung, sementara pembakaran lemak pada aktivitas anaerobik pada latihan beban bersifat tidak langsung, yakni dengan cara menambah massa otot. Latihan beban pada dasarnya latihan untuk menjaga massa otot serta meningkatkan massa otot. Otot ditubuh kita memiliki tiga fungsi: pergerakan,

6 postur, dan produksi panas. Ketiga fungsi ini mengakibatkan efek langsung terhadap konsumsi kalori. Hal ini kembali dipaparkan oleh Phaidon (2008:87) bahwa: Otot berfungsi dalam pergerakan tubuh (berlari, lompat, berjalan), postur tubuh (bentuk dada, bahu, punggung, lengan, paha dan perut), dan pembakaran kalori (satu kilogram otot membakar ekstra 60 kalori). Artinya, semakin baik pergerakan tubuh maka semakin baik pula postur tubuh karena otot terbentuk ditempat yang diinginkan. Will Brink seorang penulis buku dan kolumnis majalah Musclemag International menjelaskan bahwa Semakin banyak komposisi otot yang dimiliki, semakin tinggi Resting Metabolic Rate (RMR).(Phaidon, 2008:88). RMR adalah jumlah kalori yang kita butuhkan dalam keadaan istirahat/diam. Hal ini menjelaskan bahwa otot adalah mesin pembakar kalori dalam tubuh yang merupakan satu-satunya barometer metabolisme tubuh. Semakin banyak komposisi otot dalam tubuh, maka semakin baik pula potensi pembakaran kalori (dan lemak) yang terjadi di dalam tubuh. Semakin sedikit komposisi otot dalam tubuh, semakin sedikit pula potensi pembakaran kalori (dan lemak) yang terjadi dalam tubuh.. Untuk mendapatkan komposisi otot yang maksimal didalam tubuh maka latihan beban merupakan salah satu cara terbaik dalam proses merangsang pembentukan otot dan pembakaran lemak tubuh. Kutipan dari (Phaidon, 2008:88) yang mengatakan bahwa : Penelitian di West Virginia University bahkan menunjukkan bahwa latihan beban lebih membantu program pembakaran lemak dibandingkan aerobik. Program latihan beban yang digunakan adalah circuit

7 training. Circuit training adalah latihan beban dengan konsep melingkar, berpindah-pindah dari satu latihan ke latihan lain setiap set. (Phaidon, 2008:89). Program latihan sirkuit adalah program latihan yang mengkombinasikan antara latihan kekuatan dan latihan kardiovaskular (olahraga aerobik). Circuit training dilakukan dengan banyak repetisi dan istirahat yang singkat diantara setnya. Teori lainnya yang menguatkan penelitian ini yaitu dari berbagai sumber media internet. Circuit Training untuk Pembakar Lemak. [Online]. Tersedia : http://www.akubugar.com/circuittraining.html bahwa : Seringkali membakar lemak diasumsikan harus dilakukan dengan aerobik. Padahal angkat beban pun sebenarnya membakar lemak sangat banyak. Tetapi perlu pengaturan pola latihan yang tepat agar pembakaran lemak maksimal. Jenis latihan Circuit Training sangatlah tepat untuk tujuan ini sehingga ketika lemak menipis, otot yang kuat sudah menebal. Sistem latihan dengan angkat beban memang akan membentuk otot dan setiap tambahan otot pada tubuh akan membutuhkan energi lebih yang tentunya salah satunya akan diambil dari lemak tubuh. Kelebihannya adalah pembakaran lemak karena kebutuhan otot ini berlangsung terus menerus, bahkan saat tidur. Jenis Circuit Training selain membentuk otot juga memiliki karakteristik kardio dimana gerakan otot yang terus menerus dilatih dan seluruh bagian otot tubuh mengalami tekanan sehingga seluruh otot meminta energi lebih besar lagi untuk disuplai, dan ini adalah energi dari lemak tubuh. Dari penjelasan tersebut maka peneliti tertarik untuk membuktikan teoriteori yang telah ada yang mengatakan bahwa weight training dengan menggunakan program circuit training dapat membakar lemak lebih efisien dibandingkan dengan olahraga aerobik.

8 Pada dasarnya peran dari weight training dan senam aerobik memberikan nilai positif terhadap penurunan kadar lemak di dalam tubuh, yang pada akhirnya memberikan pengaruh baik terhadap kesehatan tubuh. Tetapi aktivitas olahraga yang dilakukan berbeda, yaitu weight training dilakukan selama satu jam secara terus menerus dengan menggunakan beban dan dengan istirahat yang pendek dalam setiap rangkaiannya sedangkan senam aerobik dilakukan terus menerus tanpa penambahan beban dalam setiap latihannya. Maka dari itu penulis sangat tertarik untuk meneliti dan membandingkan antara kedua jenis latihan tersebut, manakah jenis latihan yang memberikan hasil yang maksimal terhadap penurunan jumlah kadar lemak dalam tubuh (fat-loss). Untuk itu diperlukan penelitian sehingga dengan penelitian tersebut akan menghasilkan data-data yang empirik dan akurat. B. Rumusan Masalah Suharsimi Arikunto (2002:22) memandang bahwa: Agar penelitian dapat dilaksanakan sebaik-baiknya, maka peneliti harus merumuskan masalahnya sehingga jelas dari mana harus mulai, kemana harus pergi dan dengan apa. Berdasarkan latar belakang yang dipaparkan di atas, maka yang menjadi masalah penelitian adalah hasil proses latihan beban dan senam aerobik manakah yang lebih berpengaruh menurunkan kadar lemak tubuh. Bertitik tolak pada judul yang diangkat dalam penelitian ini, penulis menetapkan rumusan masalah yang mungkin muncul dalam penelitian ini, yaitu : 1. Apakah weight training dapat menurunkan kadar lemak tubuh (fat-loss)?

9 2. Apakah senam aerobik dapat menurunkan kadar lemak tubuh (fat-loss)? 3. Apakah terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan antara hasil latihan beban (weight training) dengan senam aerobik terhadap penurunnan kadar lemak tubuh (fat-loss)? Dari kedua macam bentuk aktivitas fisik di atas dapat kita lihat adanya perbedaan hasil akhir pengukuran kadar lemak tubuh setelah melakukan program latihan tersebut. Sehingga kita perlu mencari jawaban yang tepat dan nyata manakah aktivitas fisik yang berpengaruh lebih besar dalam program penurunan kadar lemak tubuh. C. Tujuan Penelitian Setiap penelitian yang dilakukan hendaknya memiliki suatu tujuan penelitian. Tujuan merupakan pedoman bagi peneliti untuk menentukan arah dan usaha yang tepat guna mencapai tujuan dalam penelitian. Tujuan yang dicapai dalam penelitian terbagi menjadi dua tujuan yaitu : 1. Tujuan Umum Tujuan umum dalam penelitian ini adalah untuk memperoleh data mengenai pengaruh weight training dan senam aerobik terhadap penurunan kadar lemak tubuh (fat-loss).

10 2. Tujuan Khusus Tujuan khusus dari penelitian ini yaitu untuk memperoleh data spesifik mengenai pengaruh weight training dan senam aerobik terhadap penurunan kadar lemak tubuh (fat-loss), ditinjau dari : a. Pengaruh weight training menggunakan circuit training. Serta pengaruh dari berbagai faktor diantaranya pengaturan porsi latihan, masukan zat gizi dan istirahat yang cukup dalam proses pelaksanaan latihan. b. Pengaruh senam aerobik yang mencakup berbagai fackor diantaranya pengaturan porsi latihan, masukan zat gizi dan istirahat yang cukup dalam proses pelaksanaan latihan. D. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi : 1. Penulis, memberikan pengalaman, wawasan dan pengetahuan bagi penulis dalam bidang penelitian dan penulisan karya ilmiah baik dari segi praktis maupun teoritis. 2. Sebagai bahan masukan dalam penyusunan program latihan guna penurunan kadar lemak tubuh (fat-loss) 3. Sebagai bahan informasi dalam rangka ilmu keolahragaan pada umumnya dan untuk peneliti lain yang hendak meneliti hal-hal yang berhubungan dengan masalah weight training dan senam aerobik terutama dalam program penurunan kadar lemak tubuh (fat-loss).

11 E. Batasan Penelitian Pembatasan masalah sangat diperlukan dalam setiap penelitian agar masalah yang diteliti lebih terarah. Agar penelitian ini tidak meluas dalam pembahasan masalahnya, maka penulis hanya membatasi permasalahan dalam ruang lingkup sebagai berikut: 1. Penelitian ini terbatas pada perbandingan aktivitas weight training dan senam aerobik terhadap penurunan kadar lemak dalam tubuh (fat-loss). 2. Variabel bebas ke-1 aktifitas weight training. 3. Variabel bebas ke-2 aktivitas senam areobik. 4. Variabel terikat penurunan kadar lemak dalam tubuh (fat-loss). 5. Populasi penelitian ini adalah member Sosi Universe Sport Club Bandung dan terbatas pada member yang bergender perempuan dengan usia 20-25 tahun. 6. Sampel penelitian terdiri dari 20 orang yang akan dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok yang melakukan aktivitas weight training sebanyak 10 orang dan yang melakukan senam aerobik 10 orang. 7. Penelitian ini berlangsung selama 6 minggu dan tiga kali pertemuan dalam setiap minggunya sehingga total jumlah pertemuan yaitu 18 kali pertemuan. 8. Tempat pelaksanaan treatment di Sosi Universe Sport Club Bandung. 9. Tes yang dilakukan adalah mengukur kadar lemak tubuh menggunakan alat ukut lemak digital (Body Fat/Hydration Monitor), timbangan badan, meteran badan (mengukur tinggi dan ukuran badan).

12 F. Anggapan Dasar Anggapan dasar yaitu suatu titik tolak yang digunakan sebagai dasar penelitian, dibutuhkan sebagai pegangan pokok secara umum dalam pemecahan masalah yang akan diteliti. Suharsimi Arikunto (2002:58) mengemukakan bahwa anggapan dasar adalah Sebuah titik tolak pemikiran yang kebenarannya diterima oleh penyelidik. Anggapan dasar yang menjadi titik tolak pemikiran penulis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Weight Training berpengaruh terhadap penurunan kadar lemak tubuh (fat-loss). Weight training termasuk dalam kategori olahraga anaerobik, walaupun secara langsung tidak menggunakan lemak sebagai sumber energi namun menurut beberapa peneliti secara tidak langsung aktivitas ini dapat membakar lemak bahkan lebih optimal dibandingkan dengan aktivitas aerobik. Hal ini sesuai dengan pemaparan Phaidon (2008:47) bahwa: Pembakaran lemak pada olahraga aerobik bersifat langsung, sementara pembakaran lemak pada aktivitas anaerobik pada latihan beban bersifat tidak langsung, yakni dengan cara menambah massa otot. Latihan beban pada dasarnya latihan untuk menjaga massa otot serta meningkatkan massa otot. Otot ditubuh kita memiliki tiga fungsi: pergerakan, postur, dan produksi panas. Ketiga fungsi ini mengakibatkan efek langsung terhadap konsumsi kalori. Hal ini kembali dipaparkan oleh Phaidon (2008:87) bahwa: Otot berfungsi dalam pergerakan tubuh (berlari, lompat, berjalan), postur tubuh (bentuk dada, bahu, punggung, lengan, paha dan perut), dan pembakaran

13 kalori (satu kilogram otot membakar ekstra 60 kalori). Artinya, semakin baik pergerakan tubuh maka semakin baik pula postur tubuh karena otot terbentuk ditempat yang diinginkan. Will Brink seorang penulis buku dan kolumnis majalah Musclemag International menjelaskan bahwa Semakin banyak komposisi otot yang dimiliki, semakin tinggi Resting Metabolic Rate (RMR).(Phaidon, 2008:88). RMR adalah jumlah kalori yang kita butuhkan dalam keadaan istirahat/diam. Hal ini menjelaskan bahwa otot adalah mesin pembakar kalori dalam tubuh yang merupakan satu-satunya barometer metabolisme tubuh. Semakin banyak komposisi otot dalam tubuh, maka semakin baik pula potensi pembakaran kalori (dan lemak) yang terjadi di dalam tubuh. Semakin sedikit komposisi otot dalam tubuh, semakin sedikit pula potensi pembakaran kalori (dan lemak) yang terjadi dalam tubuh. 2. Senam Aerobik berpengaruh terhadap penurunan kadar lemak tubuh (fat-loss). Dalam menunjukan jumlah kadar lemak tubuh dapat diperoleh melalui model latihan senam aerobik. Menurut Lutan (2000:59) mengungkapkan bahwa : Selama periode singkat latihan yang moderat seperti jogging, energy yang diperoleh dari lemak dan karbohidrat adalah sama besar. Seiring meningkatnya lama latihan (misalnya sampai satu jam), maka sumber energi dari karbohidrat semakin berkurang, sebaliknya, sumber energi dari lemak semakin bertambah. Dari ungkapan di atas, latihan senam aerobik yaitu latihan yang dilakukan selama satu jam nonstop berperan penting dalam menurunkan jumlah kadar lemak tubuh.

14 G. Hipotesis Hipotesis merupakan penuntun kearah proses penelitian untuk menyelaraskan permasalahan yang harus dicari pemecahannya. Hasan (2002 : 50) menyatakan bahwa : hipotesis adalah jawaban bersifat sementara terhadap masalah penelitian yang kebenarannya masih lemah, sehingga harus diuji secara empiris. Berdasarkan anggapan dasar yang telah dikemukakan, maka hipotesis penulis dalam penelitian ini adalah diduga bahwa : Weight training dengan menggunakan metode circuit training menunjukan pengaruh yang signifikan terhadap penurunan jumlah kadar lemak tubuh dari pada latihan senam aerobik. H. Definisi Istilah Untuk menghindari salah penafsiran dalam penelitian ini maka penulis perlu membatasi beberapa istilah yang digunakan di dalam penelitian ini. Adapun istilah-istilah tersebut adalah : 1. Perbandingan adalah membandingkan dua nilai atau lebih dari suatu besaran yang sejenis dan dinyatakan dengan cara yang sederhana (Kamus Besar Bahasa Indonesia). 2. Pengaruh adalah efek atau sesuatu yang ditimbulkan oleh suatu hal (Kamus Besar Bahasa Indonesia).

15 3. Latihan (training) adalah proses yang sistematis dari pada berlatih atau bekerja secara berulang-ulang dengan kian hari kian menambah jumlah beban latihan atau pekerjaannya (Harsono 1988:27). 4. Weight training adalah latihan-latihan yang sistematis dimana beban hanya dipakai sebagai alat untuk menambah kekuatan otot guna mencapai berbagai tujuan tertentu (Harsono 1988:185). 5. Senam Aerobik. Menurut Agus Mahendra (2000:14), senam aerobic adalah senam yang berupa tarian atau kalistenik tertentu digabung dengan gerakangerakan akrobatik yang sulit. 6. Penurunan. Menurut kamus besar Bahasa Indonesia (1990:976 ), penurunan adalah proses, perbuatan menurun atau menurunkan. 7. Kadar. Menurut kamus besr Bahasa Indonesia (1990:375), kadar adalah jumlah hasil pengukuran dan persentase mengenai gejala tertentu pada populasi tertentu dalam jangka waktu tertentu. 8. Lemak. Menurut website www.mediacastore.com, lemak adalah suatu zat yang kaya akan energy, berfungsi sebagai sumber energy yang utama untuk prose metabolism tubuh. 9. Tubuh. Menurut kamus besar Bahasa Indonesia (1990:964), tubuh adalah keseluruhan jasad manusia atau binatang yang kelihatan dari bagian ujung kaki sampai ujung rambut.