Lab. Penyuluhan dan Ekonomi Peternakan, Fakultas Peternakan Universitas Udayana

dokumen-dokumen yang mirip
As'ari, et al., Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Ekonomi Kreatif...

PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT RT 05 RW IX KELURAHAN KROBOKAN KECAMATAN SEMARANG BARAT MELALUI PENGOLAHAN BAHAN PANGAN LOKAL DAN

STUDI AWAL PEMBELAJARAN KEWIRAUSAHAAN DI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era Otonomi Daerah, Bangsa Indonesia tidak dapat melepaskan diri

PEMBENTUKAN JIWA WIRAUSAHA DI DUSUN CANDRAN MELALUI PELATIHAN PEMBUATAN DAN PEMASARAN KRIPIK BONGGOL PISANG

PEMBERDAYAAN KELOMPOK PKK MELALUI USAHA KERUPUK LIDAH BUAYA DI DESA KEMANTREN KECAMATAN JABUNG KABUPATEN MALANG

SUSU KEDELAI SEBAGAI PRODUK KEWIRAUSAHAAN PKK

ENTREPRENEURSHIP KELOMPOK TANI TERNAK STUDI KASUS DI KABUPATEN KEDIRI

PENYULUHAN MOTIVASI KEWIRAUSAHAAN UNTUK PARA REMAJA

I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PELATIHAN KETERAMPILAN MEMPRODUKSI FABRIC ACCESSORIESUNTUK MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN EKONOMI KELUARGA

BAB I PENDAHULUAN. dengan adanya minat siswa dapat melakukan aktivitas yang berpengaruh pada

PENGABDIAN PADA MASYARAKAT PONDOK PESANTREN QOMARUDDIN DESA BUNGAH GRESIK KEWIRAUSAHAAN SANTRI

PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN DENGAN MEMBUAT NUGGED SEHAT

(bisnis) sehingga istilah entrepreneur dapat diartikan sebagai orang yang berani atau perkasa dalam usaha/bisnis. (Arman Hakim Nasution, 2007)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat adil dan makmur berdasarkan pancasila dan undang-undang dasar 45.

PELATIHAN COKLAT KOLANG - KALING PADA IBU - IBU PKK DI RT 03 LK 1 KELURAHAN SUMUR PUTRI TELUK BETUNG SELATAN BANDAR LAMPUNG

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

SAMBUTAN REKTOR. Malang, Maret 2015 a.n. Rektor Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, TTD. Prof. Dr. Ir. Arief Prajitno, MS

BAB I PENDAHULUAN. pembagian pendapatan yang merata bagi seluruh rakyat sesuai dengan sila Pancasila

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah untuk menunjang perekonomian rakyat, karena melalui. pengembangan usaha kecil, dipercaya mampu mengangkat masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan industri.pengembangan Industri kecil merupakan salah satu jalur

A. JUDUL PENGABDIAN: PELATIHAN PERENCANAAN USAHA BAGI REMAJA USIA PRODUKTIF DI DUSUN SLANGGEN, TIMBULHARJO, SEWON, BANTUL, YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Sektor industri merupakan penggerak perekonomian suatu Negara karena

PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENGENDALIAN TERPADU HAMA PENGGEREK BATANG PADI DI KELURAHAN PENATIH, KECAMATAN DENPASAR TIMUR, KOTA DENPASAR

BAB 1 PENDAHULUAN. seiring dengan berjalannya waktu. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik

BAB I PENDAHULUAN. tolong-menolong antara manusia yang satu dengan manusia yang lainnya. Itulah

I. PENDAHULUAN. Sebagai negara berkembang, Indonesia memberikan ciri-ciri negara dengan taraf hidup

PELATIHAN IMPLEMENTASI E-COMMERCE UNTUK MENANGKAP PELUANG USAHA BAGI GENERASI MUDA DI KELURAHAN KUTA

LAPORAN AKHIR PROGRAM IPTEKS BAGI MASYARAKAT

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Pengangguran masih menjadi masalah serius di Indonesia karena sampai

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara maritim, dimana 70 persen dari luas wilayah

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia mencapai orang, yang terdiri atas orang lakilaki

Tabel 2.6. Jumlah dan Kepadatan Penduduk Per Kecamatan di Kabupaten Tegal Pada Tahun 2013

Kewirausahaan, Etika Profesi dan Hukum Bisnis

BAB I PENDAHULUAN. banyak ditentukan oleh pendidikan bangsa itu sendiri (Sudirman, 2012).

PELATIHAN TENTANG MODEL PENDIDIKAN ANAK YANG BERWAWASAN KEWIRAUSAHAAN PADA IBU-IBU PKK DI DESA PURWOMARTANI KALASAN

BAB I PENDAHULUAN. berkembang adalah adanya kegiatan ekonomi subsistence, yakni sebagian besar

PERANAN SEKTOR PERTANIAN KHUSUSNYA JAGUNG TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN JENEPONTO Oleh : Muhammad Anshar

ANALISIS ATRIBUT TOLERANCE FOR AMBIGUITY DAN RISK TOLERANCE PADA KEPRIBADIAN KEWIRAUSAHAAN MAHASISWA S1 ADMINISTRASI BISNIS TELKOM UNIVERSITY

BAB I PENDAHULUAN. pencaharian penduduknya hidup dari hasil bercocok tanam/bertani, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. di tepi pantai utara Propinsi Jawa Timur atau berada diantara 7 9'- 7 21'

BAB I PENDAHULUAN. bidang apapun. Salah satunya dalam bidang perekonomian. Pembangunan

PENGENALAN ANALISIS KELAYAKAN USAHA TANI PADI SAWAH DI DESA KEBUN KELAPA KECAMATAN SECANGGANG KABUPATEN LANGKAT

KEADAAN UMUM LOKASI DESA BANGUNKERTO

BAB I PENDAHULUAN. mahasiswa menjadi bibit wirausaha (Indra 2010). Pengembangan

PUSAT TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI PENDIDIKAN

Oleh : Rosda Malia, SP., M.Si* Leni Supartika Rahayu, SP** Kata Kunci: metode ceramah dan diskusi, Teknologi sistim tanam legowo.

BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS

I. PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator yang penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat sekarang ini pengangguran menjadi permasalahan di suatu negara khususnya

BAB I PENDAHULUAN. Sektor pertanian masih sangat penting bagi perekonomian nasional. Hal

BAB I PENDAHULUAN. Tuntutan masa depan pembangunan bangsa mengharapkan penduduk yang

Analisis Isu-Isu Strategis

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional merupakan cerminan keberhasilan pembangunan. perlu dilaksanakan demi kehidupan manusia yang layak.

I. PENDAHULUAN. Seiring dengan berkembangnya zaman, kebutuhan manusia tentu semakin

PEMANFAATAN POHON PISANG UNTUK MENINGKATKAN EKONOMI MASYARAKAT

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tingkat persaingan hidup semakin hari semakin ketat dan sulit. Banyak

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia ( Sadono Sukirno, 1996:33). Pembangunan ekonomi daerah

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN ENTREPRENEURSHIP PADA MAHASISWA UMS

BAB I PENDAHULUAN. Kesulitan untuk mendapatkan pekerjaan menimbulkan banyak pengangguran

I. PENDAHULUAN Industri Pengolahan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan menengah kejuruan merupakan pendidikan vokasi yang

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii PERNYATAAN ORISINALITAS iii KATA PENGANTAR... iv

Seminar Nasional & Call For Paper, FEB Unikama Peningkatan Ketahanan Ekonomi Nasional Dalam Rangka Menghadapi Persaingan Global Malang, 17 Mei

IV. KONDISI UMUM KABUPATEN SIMEULUE

A. LATAR BELAKANG PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. yang harus dilakukan. Salah satunya adalah bekerja. Bekerja adalah aktifitas yang

PELATIHAN PENGOLAHAN PRODUK RUMPUT LAUT UNTUK MENDUKUNG PENGEMBANGAN NUSA LEMBONGAN SEBAGAI DESTINASI WISATA ABSTRAK ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN. mengurangi kemiskinan (Madris, 2010). Indikator ekonomi makro (PDRB)

PENGUATAN KARAKTER WIRAUSAHA UNTUK KEBERLANJUTAN AGRIBISNIS HILIR SKALA RUMAHTANGGA. Oleh: Triwara Buddhi Satyarini 1)

BAB IV GAMBARAN UMUM WILAYAH

Pangestu Furniture & Craft

LAPORAN KEGIATAN PROGRAM PENGABDIAN MASYARAKAT

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Enterpreneurship atau Kewirausahaan. nilai yang diperlukan untuk memulai suatu usaha (startup phase) atau

BAB I PENDAHULUAN. terbatas. Suryana (2006 : 4) mengatakan secara makro, peran wirausaha adalah

BAB 1 PENDAHULUIAN 1.1 Analisis Situasi Letak Geografis

PENGENALAN TEKNIK USAHATANI TERPADU DI KAWASAN EKONOMI MASYARAKAT DESA PUDAK

BAB I PENDAHULUAN. bukan lagi terbatas pada aspek perdagangan dan keuangan, tetapi meluas keaspek

KELOMPOK USAHA ROTI DI DESA PECALONGAN KECAMATAN SUKOSARI KABUPATEN BONDOWOSO

STRATEGI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS PENGGEMUKAN SAPI POTONG DI BALI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SIMULASI PADA MATA PELAJARAN KEWIRAUSAHAAN SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SMK NEGERI 7 YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. dampak terjadinya krisis keuangan global tahun 1998 menyebabkan setiap orang

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan di Indonesia memiliki tujuan untuk mensejahterakan

STRATEGI PERGURUAN TINGGI DALAM MENINGKATKAN JIWA KEWIRAUSAHAAN PADA MAHASISWA STMIK MITRA KARYA BEKASI

BAB I PENDAHULUAN. yang berdampak pada kondisi perekonomian di Indonesia. Belakangan ini

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Secara defenitif, pada awalnya pengertian pembangunan ekonomi diberi

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan agar daya saing Asean meningkat serta bisa menyaingi Cina dan India

ARAHAN PENGEMBANGAN PERWILAYAHAN KEGIATAN AGRIBISNIS DI KABUPATEN GROBOGAN TUGAS AKHIR. Oleh : NURUL KAMILIA L2D

MOTIVASI ENTREPRENEURSHIP PADA MAHASISWA JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan sosial, yaitu berupa kegiatan-kegiatan yang dilakukan suatu negara

PELATIHAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU DI KOTA KUPANG

MANAJEMEN STRATEGI Membangun Keunggulan Bersaing Era Global di Indonesia Berbasis Kewirausahaan : David Sukardi Kodrat

IV. GAMBARAN UMUM KOTA CIMAHI. Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1974 tentang Pemerintahan dan Otonomi

BAB I PENDAHULUAN. sementara lapangan pekerjaan yang ditawarkan juga terbatas, menuntut siswa

Modul ke: Kewirausahaan I

MENGATASI HAMBATAN PEMELIHARAAN ITIK SECARA EKSTENSIP (DIGEMBALAKAN)

Transkripsi:

PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN DI DESA ABIANSEMAL, KECAMATAN ABIANSEMAL, KABUPATEN BADUNG, DALAM RANGKA MENCIPTAKAN WANITA TANI YANG KREATIF DAN INOVATIF B.R.T.Putri 1, I.K.W. Parimartha 2, I.W. Budiartha 3, A.T. Umiarti 4, Nuraini 5, dan I.N. Suparta 6 ABSTRAK Kegiatan pengabdian Kepada Masyarakat ini telah dilaksanakan pada hari Jumat, 10 Oktober 2014 bertempat di Desa Abiansemal, Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung. Tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan jiwa wirausaha wanita tani sehingga muncul wirausaha-wirausaha baru yang kreatif dan inovatif dengan memanfaatkan potensi desa yang ada. Kegiatan ini dilakukan dengan tiga metode yaitu: metode ceramah, diskusi, dan praktek. Materi yang diberikan pada kegiatan ini adalah kewirausahaan (dasar kewirausahaan, penumbuhan jiwa wirausaha, membangun usaha baru, dan pemasaran). Pada kegiatan ini peserta juga diberikan handout yang berisikan materi lengkap pelatihan kewirausahaan. Praktek yang diberikan pada kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat ini adalah simulasi membangun usaha baru serta perencanaan pemasarannya. Kegiatan ini disambut dengan sangat baik, terlihat dari antusiasme peserta dalam mengikuti kegiatan dan diskusi. Kata Kunci : Kewirausahaan, Wirausaha, Usaha baru, Pemasaran, Perncanaan Pemasaran. ABSTRACT This community service was held on Friday, Oktober 10 th 2014 at Abiansemal Village, Abiansemal Districts, Badung Regency. The purpose of this activity is to enhance the entrepreneurial spirit of women farmers so the new creative and innovative entrepreneurs grows by exploit the potential of the existing village. These activities are carried out by three methods, namely: lectures, discussion, and practical method. Materials provided on this activity is entrepreneurship (entrepreneurship policy, the growth of entrepreneurial spirit, developing new business, and marketing). In this activity, participants also given handout containing the complete creative entrepreneurial training. Training provided in community service activities are developing simulation and planning new marketing efforts. This activity was very well received, visible from the enthusiasm of the participants in following the activities and discussions. Key Words: Entrepreneurship, Entrepreneur, New Business, Marketing, Marketing Planning 1. PENDAHULUAN Pembangunan di Provinsi Bali merupakan salah satu subsistem dari pembangunan nasional yang meliputi berbagai aspek kehidupan baik fisik maupun mental yang bertujuan untuk meningkatkan harkat dan martabat, serta memperkuat jati diri dan kepribadian masyarakat Bali. Oleh karena itu, pembangunan difokuskan untuk mengentaskan kemiskinan yang masih ditemui pada desa/kelurahan di Provinsi Bali. Kabupaten Badung merupakan kabupaten yang mengandalkan sektor pariwisata dalam pengembangan ekonomi wilayahnya. Berdasarkan data distribusi PDRB Kabupaten Badung 2012 diketahui sektor pariwisata (sektor perdagangan, hotel, dan restoran) merupakan penyumbang PDRB tertinggi di Kabupaten Badung yaitu sebesar 37,92 persen. Pertumbuhan sektor pariwisata yang lebih banyak berkembang di Wilayah Badung Selatan mengakibatkan munculnya permasalahan ketimpangan pembangunan di Kabupaten Badung. Pembangunan

menjadi lebih terfokus di Wilayah Badung Selatan dibandingkan Wilayah Badung Utara, sehingga pertumbuhan Wilayah Badung Selatan relatif lebih pesat dibandingkan Wilayah Badung Utara. Fakta yang dapat memperlihatkan adanya ketimpangan pembangunan antara Wilayah Badung Selatan dengan Wilayah Badung Utara adalah jumlah rumah tangga miskin yang sebagian besar teredapat di Wilayah Badung Utara. Kecamatan Abiansemal terletak di wilayah Badung Utara, dengan jumlah rumah tangga miskin tertinggi dibandingkan dengan kecamatan lainnya di Kabupaten badung. Desa Abiansemal terdiri atas 8 banjar yaitu banjar Juwet, Pande, Keraman, Gunung, Aseman, Latusari, Dirgahayu, dan juga Purwakerta. Luas wilayah Abiansemal : 4,089 km 2 yang terdiri dari atas Tanah Sawah : 1,4312 km 2, Jalan : 0,2044 km 2 Tanah Tegalan : 0,6134 km 2, Perumahan : 1,6356 km 2, dan Tempat Ibadah : 0,2044 km 2. Desa Abiansemal merupakan suatu desa agraris dan sedang berkembang sehingga mayoritas mata pencaharian penduduk adalah petani. Jumlah penduduk di kecamatan abiansemal sebanyak 86.508 orang. Mayoritas penduduk di Abiansemal adalah permpuan dengan jumlah 44.641 orang dan laki-laki sebanyak 41.867 orang, dengan laju pertumbuhan penduduk 3,50% (BPS Provinsi Bali, 2013). Mayoritas penduduk perempuan, memiliki peluang yang baik bagi upaya perkembangan perekonomian Desa Abiansemal. Apabila dilihat dari sisi keterampilannya, tenaga kerja wanita memiliki keterampilan yang lebih baik dibandingkan dengan tenaga kerja pria. Di Desa Abiansemal, mayoritas tenaga kerja pria bekerja sebagai petani, dan para wanita seharusnya mampu diberdayakan untuk mengembangkan industri rumah tangga berbasis produk lokal potensial wilayah desa. Namun demikian para wanita tani di Desa Abiansemal masih menjalankan kegiatan usahataninya secara tradisional, dan belum termotivasi untuk menggarap industri hilir terutama dalam manajemen dan startegi pemasarannya. Berdasarkan uraian tersebut dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut: 1) Rendahnya jiwa wirausaha wanita tani di Abiansemal; 2) Kurangnya kreatifitas wanita tani dalam mengolah produk lokal potensial milik desa; 3) Rendahnya penerapan manajemen dan staregi pemasaran yang tepat bagi produk-produk yang telah dihasilkan. Kegiatan pelatihan kewirausahaan ini diberikan kepada wanita tani di Abiansemal, masyarakat umum yang berminat, serta beberapa pemuka masyarakat di Desa Abiansemal, Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung bertujuan untuk : 1) Meningkatkan jiwa wirausaha wanita tani di Abiansemal; 2) Mendorong munculnya wirausaha-wirausaha baru yang kreatif dan inovatif serta mampu memanfaatkan potensi desa yang ada; 3) Meningkatkan penerapan manajemen dan strategi pemasaran guna meningkatkan value added produk. 2. METODE PELAKSANAAN Salah satu cara yang dapat digunakan untuk meberdayakan wanita adalah memberikan pelatihan kewirausahaan, dengan tujuan untuk menanamkan sifat mental wirausaha pada para wanita tani di desa serta memberikan motivasi bagi mereka untuk membuka usaha-usaha baru guna membantu perekonomian keluarga. Secara sederhana arti wirausahawan (entrepreneur) adalah orang yang berjiwa berani mengambil resiko untuk membuka usaha dalam berbagai kesempatan. Berjiwa berani mengambil resiko artinya bermental mandiri dan berani memulai usaha, tanpa diliputi rasa takut atau cemas sekalipun dalam kondisi yang tidak pasti (Kasmir, 2007). Kewirausahaan adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar, kiat dan sumber daya untuk mencari peluang menuju sukses. Inti dari kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda melalui berpikir kreatif dan bertindak inovatif untuk menciptakan peluang pasar (Suryana, 2003). Metode yang diterapkan dalam pelatihan kewirausahaan ini terdiri dari tiga tahap, yaitu: 1) Metode penyuluhan yang menguraikan tentang peranan penting wanita yang berjiwa wirausaha dalam pergerakan perekonomian desa, penciptaan lapangan pekerjaan baru dan peningkatan pendapatan masyarakat; materi kewirausahaan; dan materi pemasaran; yang akan diberikan oleh tim dari Labortaorium Penyuluhan dan Ekonomi Peternakan, Fakultas Peternakan Universitas Udayana, 2) Focus Group Discussion (FGD) tentang permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat dan pemecahannya, sehingga mampu menumbuhkan jiwa wirausaha wanita tani dan mampu memotivasi mereka untuk membuka usaha baru, 3) Simulasi tentang cara membangun usaha baru serta perencanaan pemasarannya. Sasaran yang dituju dalam kegiatan ini adalah wanita tani di Desa Abiansemal, Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung. Dengan diadakannya kegiatan pelatihan kewirausahaan diharapkan dapat meningkatkan etos dan semangat kewirausahan dari masyarakat itu sendiri dalam mengelola semua potensi unggul yang dimiliki desa,

serta dapat mengembangkan dan meningkatkan wirausaha produktif baik secara individu maupun kelompok guna mendorong peningkatan pendapatan dan penyerapan tenaga kerja baru di Desa Abiansemal. 3. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Partisipasi Peserta Pelatihan Respon masyarakat peserta kegiatan pelatihan kewirausahaan di Desa Abiansemal ini sangat positif, tercermin dari jumlah kehadiran peserta yang mencapi 100%. Seluruh peserta kegiatan pelatihan sangat antusias dalam mengikuti penyuluhan yang menguraikan tentang materi kewirausahaan, serta peranan penting wanita sebagai penggerak perekonomian pedesaan. Pada sesi diskusi, peserta terlihat sangat tertarik pada materi tentang paranan strategi pemasaran dalam meningkatkan value added produk yang dihasilkan. Antusiasme peserta semakin bertambah pada saat mengikuti simulasi tentang cara membangun usaha baru, yang dimulai dari pencarian ide, pengembangan produk, hingga kepada rencana pemasarannya (Gambar 3.1). Pada akhir kegiatan pelatihan, sangat jelas terlihat perubahan rasa percaya diri, serta keberanian peserta dalam mengungkapkan ideide bisnisnya serta menuangkannya dalam suatu rencana bisnis yang ringkas namun terkonsep dengan cukup baik. Gambar 3.1 Antusiasme Peserta Pelatihan

3.2 Penilaian Peserta Terhadap Kegiatan Pelatihan Untuk menilai keberhasilan kegiatan pelatihan, dilakukan penilaian tentang materi, cara penyampaian materi, kegiatan diskusi, serta manfaat materi yang diberikan bagi peserta (Tabel 1) Tabel 3.1 Penilaian Peserta Terhadap Tingkat Manfaat Pelatihan Kewirausaan No Uraian 1. Materi Pelatihan a. Materi kewirausahaan yang diberikan jelas dan mudah dipahami b. Materi Pemasaran yang diberikan jelas, dan sesuai dengan kondisi riil 2. Metode penyampaian Materi a. Penyampaian materi menggunakan metode yang baik dan tepat sasaran b. Materi yang ditampilkan menarik dan diserta dengan gambar-gambar yang komunikatif 3. Metode Diskusi a. Metode yang digunakan pada sesi diskusi sudah tepat. b. Sesi diskusi berlangsung dengan baik dan menarik 4. Manfaat kegiatan pelatihan: a. Pelatihan kewirausahaan yang dilaksanakan mampu meningkatkan pengetahuan peserta b. Pelatihan kewirausahaan yang dilaksanakan mampu menumbuhkan jiwa kewirausahaan peserta. c. Kegiatan pelatihan mampu menumbuhkan rasa percaya diri d. Kegiatan pelatihan yang dilakukan mampu memberikan motivasi bagi peserta untuk memulai usaha baru 22 25 25 27 20 27 23 20 23 22 Sangat Setuju 8 5 4 3 9 3 7 9 6 8 Setuju 1 1 1 1 Kurang Setuju Sangat Tidak Setuju 5. Kegiatan pelatihan serupa perlu dilanjutkan lagi 27 2 1 Berdasarkan survey yang dilakukan terhadap peserta pelatihan, sebanyak 78,3% menyatakan sangat setuju dan sebanyak 21,7% peserta menyatakan setuju dengan pernyataan bahwa materi pelatihan yang diberikan jelas, mudah dipahami, dan sesuai dengan kondisi riil. Sebanyak 86,7% peserta sangat setuju dan 11,6% peserta menyatakan setuju dengan pernyataan bahwa metode penyampaian materi pelatihan menarik, serta tepat sasaran, namun sebanyak 1,7% peserta tidak setuju dengan pernyataan tersebut. Penilain peserta terhadap metode diskusi yang dilakukan pada kegiatan sangat baik, yaitu sebanyak 78,3% pesrta menyatakan sangat setuju, 20% peserta mennyatakan setuju, dan hanya 1,7% menyatakan tidak setuju dengan pernyataan bahwa metode yang digunakan pada sesi diskusi sudah tepat sehingga sesi diskusi dapat berjalan dengan baik. Kegiatan peatihan kewirausahaan yang dilakukan di Desa Abiansemal dirasakan mampu memberikan manfaat positif bagi peserta. Sebanyak 73,3% peserta menyatakan sangat setuju, 25% peserta menyatakan setuju, dan sebanyak 6,6% peserta menyatakan tidak setuju dengan pernyataan bahwa pelatihan kewirausahaan yang telah dilakukan mampu memberikan manfaat dalam meningkatkan pengetahuan peserta, menumbuhkan jiwa kewirausahaan peserta, menumbuhkan rasa percaya disi, serta mampu memberikan motivasi bagi peserta untuk

memulai usaha baru. Hasil penilaian peserta ini mampu membuktikan bahwa kegiatan pelatihan kewirausahaan di Desa Abiansemal telah berjalan dengan baik dan mampu memberikan manfaat positif bagi peserta pelatihan. Oleh karena itu, sebanyak 29 orang dari 30 orang peserta menginginkan kegiatan pelatihan kewirausahaan ini dilakukan secara berkelanjutan. 4. SIMPULAN DAN SARAN 4.1 Simpulan Pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat dengan melakukan pelatihan kewirausahaan di Desa Abiansemal, Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung dalam rangka menciptakan wanita tani yang kreatif dan inovatif telah dilaksanakan denga baik. Materi yang diberikan dalam kegiatan pelatihan kewirausahaan ini sangat bermanfaat bagi peserta, baik dalam meningkatkan pengetahuan, meningkatkan jiwa wirausaha, serta mampu memberikan motivasi untuk memulai usaha baru. 4.2 Saran Dalam upaya untuk meningkatkan munculnya wirausaha-wirausaha wanita baru yang inovatif dan kreatif, kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini perlu dilakukan secara berkesinambungan, serta dilanjutkan dengan pelatihan mengenai industri rumah tangga berbahan dasar hasil ternak. Dengan semakin banyaknya bermunculan wirausaha-wirausaha baru di Desa Abiansemal, diharapkan mampu meningkatkan perekonomian desa pada khususnya. UCAPAN TERIMA KASIH Terima kasih kami sampaikan kepada Rektor Universitas Udayana dan Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Universitas Udayana yang telah mendanai kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat ini melalui dana DIPA BLU Universitas Udayana Tahun Anggaran 2014. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada Kepala Desa Abiansemal beserta seluruh staf, dan ibu-ibu peserta atas kerjasama yang baik sehingga kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat ini dapat berjalan dengan baik. DAFTAR PUSTAKA Badan Pusat Statistik Provinsi Bali. 2012. Bali Dalam Angka. Badan Pusat Statistik Provinsi Bali Kasmir, 2007. Kewirausahaan. Penerbit PT Raja Grafindo, Jakarta. Suryana, 2003. Kewirausahaan: Pedoman Praktis, Kiat dan Proses Menuju Sukses. Penerbit PT Salemba Empat, Jakarta.