BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan gejala sosial yang sangat kompleks yang tak

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Berbagai organisasi internasional antara lain PBB, Bank Dunia dan

BAB I PENDAHULUAN. membuat ulang, sedangkan dalam bahasa inggris re-creation, yang secara harfiah

I. PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu fenomena sosial, ekonomi, politik, budaya,

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. bagi pendapatan suatu negara. Pada tahun 2007, menurut World Tourism

BAB I PENDAHULUAN. menjanjikan dalam hal menambah devisa suatu negara. Menurut WTO/UNWTO

BAB I PENDAHULUAN. Industri pariwisata semakin dikembangkan oleh banyak negara karena

BAB I PENDAHULUAN. persaingan antar produsen untuk dapat memenuhi kebutuhan konsumen serta. pelayanan kepada konsumen dengan sebaik-baiknya.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara kepulauan yang begitu kaya, indah dan

I. PENDAHULUAN. salah satunya didorong oleh pertumbuhan sektor pariwisata. Sektor pariwisata

BAB I PENDAHULUAN. artinya bagi usaha penanganan dan peningkatan kepariwisataan. pariwisata bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi,

BAB I PENDAHULUAN. negaranya untuk dikembangkan dan dipromosikan ke negara lain.

BAB I PENDAHULUAN. rakyat Indonesia, dewasa ini Pemerintah sedang giat-giatnya melaksanakan

BAB II DISKIRPSI PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. tempat obyek wisata berada mendapat pemasukan dari pendapatan setiap obyek

BAB I PENDAHULUAN. terpanjang kedua di dunia setelah Kanada (Sastrayuda, 2010). Bentang alam yang

BAB I PENDAHULUAN. pendapatan bagi negara melalui pendapatan devisa negara. Semakin banyak

I. PENDAHULUAN. pulau mencapai pulau yang terdiri dari lima kepulauan besar dan 30

I. PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan sektor penunjang pertumbuhan ekonomi sebagai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sektor pariwisata merupakan sektor penting dalam pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. penghasil devisa terbesar di bawah minyak dan gas bumi, batu bara, minyak

BAB I PENDAHULUAN. makanan di luar rumah. Kegiatan makan di luar rumah bersama teman dan keluarga

STUDI KEBUTUHAN PENGEMBANGAN KOMPONEN WISATA DI PULAU RUPAT KABUPATEN BENGKALIS TUGAS AKHIR. Oleh : M. KUDRI L2D

I. PENDAHULUAN. Keterangan : * Angka sementara ** Angka sangat sementara Sumber : [BPS] Badan Pusat Statistik (2009)

KAJIAN PRIORITAS PENYEDIAAN KOMPONEN WISATA BAGI PENGEMBANGAN PARIWISATA DI PULAU NIAS TUGAS AKHIR. Oleh: TUHONI ZEGA L2D

BAB I PENDAHULUAN. satu alternatif pembangunan, terutama bagi negara atau daerah yang memiliki

KAPO - KAPO RESORT DI CUBADAK KAWASAN MANDEH KABUPATEN PESISIR SELATAN SUMATRA BARAT BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENGANTAR. menjadi sub sektor andalan bagi perekonomian nasional dan daerah. Saat ini

BAB I PENDAHULUAN. segala potensi yang dimiliki. Pembangunan pariwisata telah diyakini sebagai

BAB I PENDAHULUAN. mendapat perjalanan baru. Pariwisata mempunyai spektrum fundamental pembangunan yang

OPTIMALISASI PELAYANAN PARIWISATA PROPINSI DI YOGYAKARTA SAAT WEEKEND-WEEKDAYS BERDASARKAN SEGMENTASI WISATAWAN NUSANTARA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Industri Pariwisata merupakan sektor terpenting dalam suatu negara karena dapat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Ana Fajriasari, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. industri di bidang jasa yang berusaha untuk menarik dan memberikan pelayanan

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi global. Dari tahun ke tahun, jumlah. kegiatan wisata semakin mengalami peningkatan.

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata memiliki multiplayer effect atau efek pengganda yaitu berupa

BAB I PENDAHULUAN. promosi pariwisata ini berkembang hingga mancanegara. Bali dengan daya tarik

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan wilayah yang mempunyai potensi obyek wisata. Pembangunan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kekayaan sumber daya alam yang dimiliki kawasan Indonesia menjadikan Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. makin banyaknya hotel, pendidikan keterampilan untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. Danau Toba merupakan sebuah danau vulkanik dengan ukuran panjang 100

BAB I PENDAHULUAN. negara yang menerima kedatangan wisatawan (tourist receiving countries),

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata adalah suatu kegiatan yang unik, karena sifatnya yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. Dunia pariwisata saat ini membawa pengaruh positif bagi masyarakat yaitu meningkatnya taraf

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki banyak potensi wisata baik dari segi sumber daya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Adanya destinasi pariwisata merupakan salah satu bagian dari pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. Tourism Organization (2005) dalam WTO Tourism 2020 Vision, memperkirakan jumlah kunjungan wisatawan internasional di seluruh dunia

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi seluruh negeri. Tetapi satu hal yang tidak boleh di lupakan adalah

BAB I PENDAHULUAN. pariwisata merupakan salah satu tujuan favorit bagi wisatawan. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dalam programnya Wonderful of Indonesia yang diharapkan memenuhi

oleh semua pihak dalam pengembangan dunia pariwisata.

Sarana Akomodasi Sebagai Penunjang Kepariwisataan. di Jawa Barat. oleh : Wahyu Eridiana

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dan teknologi, sehingga keadaan ini menjadi perhatian besar dari para ahli dan

mempertahankan fungsi dan mutu lingkungan.

BAB 1 PENDAHULUAN. Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dalam industri pariwisata dan terbukanya

BAB I PENDAHULUAN. pemasukan bagi negara. Pariwisata memiliki peranan penting dalam membawa

BAB I PENDAHULUAN. Usaha pariwisata di Indonesia mendapat perhatian cukup besar dari

I. PENDAHULUAN. manusia terutama menyangkut kegiatan sosial dan ekonomi. Peranan sektor

BAB I PENDAHULUAN. standar hidup serta menstimulasikan sektor-sektor produktif lainnya (Pendit,

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki daya tarik wisata yang

BAB I PENDAHULUAN. maupun jasa menginginkan agar usaha yang digelutinya dapat survive dan terus

I.PENDAHULUAN. Komoditas minyak dan gas (migas) merupakan penghasil devisa utama bagi

2015 PENGARUH KOMPONEN PAKET WISATA TERHADAP KEPUASAN BERKUNJUNG WISATAWAN DI PULAU TIDUNG KEPULAUAN SERIBU

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Hal ini dapat menggerakkan pertumbuhan industri pada sektor-sektor

BAB I PENDAHULUAN. menjangkau kalangan bawah. Masyarakat di sekitar obyek-obyek wisata

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

RANCANGAN STRATEGI DAN PROGRAM

I-1 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perjalanan. (ribuan orang) (hari)

BAB I. Pendahuluan. pari dan wisata. Pari berarti banyak,berkali-kali atau berputar-putar, sedangkan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Latar Belakang Pengadaan Proyek

I. PENDAHULUAN. Kemajuan dan perkembangan ekonomi Kota Bandar Lampung menunjukkan

BENTUK PARTISIPASI MASYARAKAT TERHADAP ATRAKSI WISATA PENDAKIAN GUNUNG SLAMET KAWASAN WISATA GUCI TUGAS AKHIR

I PENDAHULUAN. Gambar 1. Perkembangan Wisatawan Mancanegara Tahun Sumber: Badan Pusat Statistik (2011)

I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. maupun kelompok di dalam wilayah sendiri atau negara lain dengan

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata Indonesia merupakan salah satu sektor yang mempengaruhi

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia dengan beribu

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara tropis dan maritim yang kaya akan sumber

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sosialnya yang berbeda seperti yang dimiliki oleh bangsa lain. Dengan melakukan

BAB I LATAR BELAKANG

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. 4.1 Kesimpulan. 1. Sektor yang memiliki keterkaitan ke belakang (backward linkage) tertinggi

BAB I PENDAHULUAN. nusantara maupun wisatawan mancanegara. Hal ini dikarenakan. yang dapat dimanfaatkan sebagai kegiatan di bidang pariwisata.

Wahana Wisata Biota Akuatik BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. daya alam berupa keindahan alam, flora, fauna, peninggalan-peninggalamn

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN [TYPE HERE] [TYPE HERE]

POTENSI DAN USAHA PENGEMBANGAN EKOWISATA TELUK PENYU CILACAP

I. PENDAHULUAN. Dalam kurun waktu yang sangat panjang perhatian pembangunan pertanian

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia demi mencapai masyarakat yang sejahtera. Namun, mengingat Negara

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pariwisata merupakan gejala sosial yang sangat kompleks yang tak terpisahkan dari aspek kehidupan sosial, psikologis, ekologisdan ekonomi masyarakat.hal ini diakibatkan adanya kontak antara orang-orang dari belahan dunia yang paling berjauhan, orang-orang dari berbagai bahasa, ras kepercayaan, paham politik dan tingkat perekonomian.oleh karena itu, diharapkan masyarakat dengan wisatawan dapat membentuk hubungan simbiosis mutualisme sehingga berpengaruh terhadap peningkatan sosial ekonomi, khususnya yang berada di lingkungan pariwisata tersebut. Aktivitas wisata yang dilakukan oleh wisatawan melahirkan produk barang dan jasa pariwisata. Munculnya produk kepariwisataan serta adanya permintaan dan penawaran pariwisata sehingga pariwisata sering disebut sebagai industri padat karya.industri pariwisata ini secara langsung menyentuh dan melibatkan masyarakat, sehingga membawa berbagai dampak terhadap masyarakat setempat. Oleh karena itu, sektor pariwisata memberikan efek berantai (multiplier effect) akan mendongkrak perekonomian masyarakat sekitar, sehingga memberikan distribusi pendapatan penduduk di kawasan sekitar pariwisata.kesempatan ini digunakan oleh negara-negara didunia termasuk indonesia untuk memperluas dan memeratakan kesempatan berusaha dan lapangan kerja, mendorong pembangunan daerah, memperbesar pendapatan nasional dalam rangka meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat.

Pariwisata dipandang sebagai sumberdaya ekonomi yang potensial. Pariwisata dapat menjadi alat penarik investasi didaerah yang memiliki potensi sangat besar. Jika dibandingkan sektor lain, misalnya sektor industri, sektor pertanian, sektor pertambangan, dan sektor primer lainnya pariwisata memiliki banyak keuntungan, diantaranya: a) Pengembangan pariwisata merupakan hal yang dapat dilaksanakan dengan waktu yang paling cepat. b) Pengembangan pariwisata dapat dilaksanakan dengan metode yang paling mudah dan sederhana. c) Pengembangan pariwisata akan melibatkan masyarakat, sehingga banyak pihak yang dapat menikmati manfaatnya. d) Pengembangan pariwisata tidak hanya memerlukan sumberdaya manusia yang memiliki kompetensi tinggi, tetapi juga yang memiliki kompetensi menengah dan rendah. e) Pengembangan pariwisata dapat mendorong pelestarian lingkungan alam, budaya dan sosial masyarakat.s f) Kendala pengembangan masyarakat relatif sedikit jika dibanding dengan sektor lain. Misalnya untuk sektor pertanian, akan terkendala masalah keberlanjutan lahan dan akses terhadap pasar. Untuk pertambangan, kendala yang akan dihadapi adalah bahwa deposit akan habis dan bisa berdampak buruk pada alam dan masyarakat.

g) Pengembangan pariwisata menawarkan cara yang cepat untuk membangun industri pendukung yakni hotel, restauran, penyewaan bus wisata, penyewaan perahu, industri souvenir dan lain-lain. (Wardiyanto, 2011 :9) Menurut laporan World Trade Organization (WTO), secara akumulatif, sektor pariwisata mampu mempekerjakan sekitar 230 juta lapangan pekerjaan dan memberikan kontribusi ratusan milyar dollar terhadap perekonomian di berbagai negara. Kita pernah mengalami masa emas perkembangan pariwisata. Pada Tahun 1995, sektor pariwisata sempat menjadi sektor penghasil devisa terbesar, dengan perolehan devisa sekitar 15 milyar dollar AS, ketika ekspor kayu, tekstil, dan migas mengalami penurunan. Namun pasca tahun 1998, sektor ini mengalami penurunan yang cukup signifikan sebagai dampak gejolak sosial politik dalam negeri, sehingga kunjungan wisatawan mancanegara menurun drastis. Selain itu, peristiwa terorisme, Flu Burung, dan gangguan keamanan dalam negeri, turut berimplikasi terhadap menurunnya jumlah wisatawan mancanegara, termasuk adanya kebijakan travel warning dari beberapa negara untuk berkunjung ke Indonesia. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, pada Tahun 2010, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia dari 20 pintu masuk, sejumlah 7 juta jiwa (naik sekitar 10,74 % dibandingkan tahun sebelumnya), dengan rata-rata tinggal selama 7-8 hari dan rata-rata pengeluaran sejumlah kurang lebih 995 US$ (tahun 2009). Data ini menunjukkan bahwa dalam perspektif pembangunan nasional, sektor pariwisata memiliki kontribusi bermakna bagi peningkatan

Pendapatan Domestik Bruto (PDB), terutama bila dikaitkan dengan Sektor Perhotelan Dan Restoran. Kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia hingga akhir tahun 2013 diperkirakan sebanyak 8.637.275 wisman atau mengalami pertumbuhan sebesar 7,37% dibandingkan tahun 2012 sebanyak 8.04 juta wisman. Untuk penyerapan tenaga kerja, sektor pariwisata tahun 2013 jumlahnya mencapai angka 10.18 juta orang (tahun 2012 jumlahnya 9,41 juta) atau 8.89% dari jumlah tenaga kerja nasional (tahun 2012 sebanyak 8,49%). Pengeluaran wisman jumlahnya mencapai 1.142 juta dolar AS perkunjungan sehingga perolehan devisa pariwisata tahun ini mencapai angka sekitar 9.87 miliar AS. (http://disparbud.jabarprov.go.id/. Diakses pada tanggal 17April 2014, Pukul 15.14 WIB). Industri pariwisata merupakan salah satu sektor menjanjikan yang memiliki peran penting dalam usaha mencapai sasaran pembangunan dan perekonomian indonesia. Industri pariwisata dinyatakan mampu mengurangi tingkat pengangguran dan memperbaiki tara hidup masyarakat.melihat berbagai persoalan yang harus dihadapi bangsa indonesia yakni tingkat kemiskinan yang mencapai angka 28,07 juta atau 11,37 persen dari total penduduk dan tingkatpengangguran mencapai angka 7,39 juta orang dari total angkatan bekerja 118,19 juta orang pada maret tahun 2013. (www.bps.go.id/?news=1010. Diakses pada tanggal 16April 2014, Pukul 21.20 WIB).

Bangsa Indonesia telah mengembangkan sektor pariwisata sejak Pelita I yang tertuang dalam inpres nomor 9 tahun 1969. Didalamnya merumuskan bahwa tujuan pariwisata adalah. a. Meningkatkan pendapatan devisa, perluasan kesempatan kerja serta lapangan pekerjaan dan mendorong kegiatan-kegiatan industri sampingannya. b. Memperkenalkan dan mendayagunakan keindahan alam indonesia. c. Meningkatkan persahabatan dan persaudaraan nasional maupun internasional. Pengembangan sektor pariwisata indonesia dirasakan sangat penting karena didukung potensi wisata indonesia yang sangat baik. Dengan memanfaatkan sumber dari sektor pariwisata serta memperluas potensi wisata nasional, sehingga menjadi aktivitas ekonomi yang diharapkan mampu meningkatkan penerimaan devisa negara, memperluas serta meratakan kesempatan kerja, serta kesempatan berusaha bagi masyarakat, guna merangsang pembangunan nasional, sekaligus memperkenalkan identitas budaya bangsa dan tanah air kita ke dunia internasional. Menurut Keppres Nomor 38 Tahun 2005 mengamanatkan bahwa seluruh sektor harus mendukung pembangunan pariwisata Indonesia. Hal ini merupakan peluang bagi pembangunan kepariwisataan Indonesia, pemerintah sudah mencanangkan bahwa pariwisata harus menjadi andalan pembangunan Indonesia. Contoh yang sangat baik adalah pembangunan kawasan Nusa Dua di Bali.

Kawasan Nusa Dua seluas 300 hektar terletak di pesisir pantai Desa Bualu. Sekitar 20 Tahun yang lalu, Penduduk desa ini masih hidup dalam kemiskinan diatas tanah gersang berbatu-batu karang. Daerah ini juga amat terisolir dari kota kecamatannya,kuta. Justru karena letaknya terisolir tadi, pemerintah lalu memilih kawasan ini sebagai kawasan pembangunan hotel mewah. Kini 20 Tahun kemudian, Nusa Dua menjadi sebuah surga yang tidak pernah dibayangkan oleh siapa pun sebelumnya. Desa Bualu juga tumbuh menjadi sebuah kota kecil yang menyaingi Kuta. Desa ini ahirnya memiliki tingkat kesejahteraan yang termasuk cukup tinggi. (Soekadijo, 1997;273) Dalam proses pengembangan pariwisata, perencanaan dalam pariwisata adalah hal yang sangat penting agar industri pariwisata tetap membawa dampak positif. Perencanaan pariwisata dirasakan penting karena memiliki visi arah dan komitmen bersama untuk pariwisata yang merupakan hasil partisipasi dari banyak pihak. a. Fenomena pariwisata yang semakin kompleks dari yang pernah terpikirkan sebelumnya. b. Pariwisata berdampak positif dan negatif. c. Pariwisata makin kompetitif dan promosi destinasi wisata makin gencar. d. Pariwisata bisa berakibat buruk pada sumberdaya alam dan budaya e. Pariwisata mempengaruhi semua orang dalam komunitas tertentu dan semua yang terlibat dalam pariwisata perlu berpartisipasi dalam proses perencanaan pariwisata.

Berkembangnya pariwisata disuatu daerah akan membawa perubahan pada daerah tersebut. Perubahan yang dimaksud dapat bernilai positif apabila pengembangan pariwisata dilaksanakan mengikuti prosedur yang benar, yakni melalui perencanaan yang cermat dan matang. Namun demikian jika pelaksanaannya tidak direncanakan dengan baik maka justru akan membawa dampak positif atau kerugian bagi stakeholder maupun daerah tempat wisata berkembang. Suksesnya pengembangan pariwisata tidak perlu didasarkan pada meningkatnya jumlah wisatawan dan peningkatan penerimaan. Peningkatan penerimaan dapat dicapai dengan meningkatkan kualitas lingkungan dan kualitas fasilitas serta pelayanan yang memungkinkan peningkatan harga jasa yang diberikan. Pengembangan pariwisata meliputi dua hal pokok, yakni sarana dan prasarana. Pengembangan transportasi, akomodasi, perusahaan jasa dan sebagainya merupakan langkah yang mesti diambil oleh pemerintah. Dilaksanakannya pengembangan ini maka berbagai keuntungan dari sektor ini dapat diraih oleh masyarakat terutama di daerah objek wisata tersebut. Pengembangan pariwisata harus merupakan pengembangan yang berencana secara menyeluruh, sehingga dapat diperoleh manfaat yang optimal bagi masyarakat, baik dari segi ekonomi, sosial dan kultural. Perencanaan tersebut harus mengintegrasikan pengembangan pariwisata ke dalam suatu program pembangunan ekonomi, fisik, dan sosial dari suatu negara. Sasaran sosial ekonomi adalah meningkatkan penerimaan devisa, memperluas kesempatan kerja dan berusaha. Sektor pariwisata dikembangkan agar dapat memberi sumbangan

yang berarti bagi kesejahteraan rakyat. Rencana pemerintah juga harus bijaksana untuk mendorong dan mengendalikan pengembangan pariwisata sehingga dampak positif bisa dimaksimalkan dan dampak negatif diminimalkan. Pariwisata adalah suatu kegiatan yang secara langsung menyentuh dan melibatkan masyarakat, sehingga membawa berbagai dampak terhadap masyarakat setempat. Sektor pariwisata memberikan efek berantai (multiplier effect) akan mendongkrak perekonomian masyarakat sekitar, sehingga memberikan distribusi pendapatan penduduk di kawasan sekitar pariwisata (soekadijo, 1997; 169) Propinsi Sumatera Utara yang terletak di kawasan utara bumi nusantara ini merupakan salah satu pintu gerbang masuknya wisatawan mancanegara ke Indonesia, termasuk salah satu daerah tujuan wisata nasional kita. Ini dikarenakan potensi keindahan alam dan keunikan kebudayaan yang dimiliki masyarakat Sumatera Utara. Kurang lebih 125 lokasi objek wisata tersebar di berbagai wilayah Propinsi Sumatera Utara dengan menawarkan berbagai atraksi-atraksi wisata yang sangat menarik. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut, Wien Kusdiatmono, menyebutkan jumlah kunjungan wisman ke Sumut cenderung bertambah dalam beberapa tahun terakhir di mana pada 2013 mencapai 259.299 orang. Kunjungan wisman pada 2013 naik dibanding 2012 yang masih tercatat berjumlah 241.833 orang. Peningkatan kunjungan pariwisata ini merupakan peluang yang harus dimaksimalkan oleh pemerintah provinsi sumatera utara untuk membangun perekonomian masyarakat.(http://nationalgeographic.co.id. Diakses pada tanggal 16April 2014, Pukul 20.30 WIB).

Danau Toba yang sangat dikenal masyarakat didunia internasional merupakan salah satu andalan sektor pariwisata Sumatera Utara. Danau Toba adalah aset yang sangat potensial untuk dikembangkan untuk menjaring wisatawan lokal maupun mancanegara. Data dari Dinas Pariwisata Tobasa tercatat, jumlah wisatawan yang berkunjung ke daerah tersebut pada 2012 sebanyak 129.519 orang, terdiri dari 14.833 wisatawan mancanegara dan 114.686 wisatawan domestik. Wisata lumban silintong merupakan wisata alam yang menonjolkan keindahan pantai Danau Toba. Terletak di Desa Lumban Silintong Kecamatan Balige, Kabupaten Toba Samosir, Provinsi Sumatera Utara dengan jarak dari provinsi/medan ke Balige 235 Km, jarak dari Balige ke Objek Wisata 0,5 Km, jarak dari Bandara Silangit-Balige 20 Km (±15 menit), jarak dari Bandara Sibisa- Balige 40 Km (±45 menit). Lumban Silintong dengan pemandangan alam yang indah, pinggiran pantai Danau Toba yang bertanjung dan berteluk, Pantai berpasir dan landai menjadikan tempat ini sangat diminati oleh wisatawan dari dalam negeri maupun luar negeri.daya tarik utama wisata Lumban Silintong ini sangat sesuai dengan aktifitas wisata seperti berenang dengan air yang jernih, sepeda air, menikmati pemandangan yang indah dari bukit yang menjulang tinggi sehingga tampak keindahan Danau Toba, melakukan camping dibukit yang berada di pinggiran Danau Toba. Dalam melakukan rekreasi wisatawan bisa mencari kesenangan dialam terbuka dengan menikmati udara segar, pemandangan indah, suasana alam yang nyaman, menikmati bentang alam yang mempesona pada objek wisata Lumban Silintong danau yang luas dan pantai yang indah.

Wisatawan melakukan kunjungan kedaerah wisata ini untuk memanfaatkan hari-hari libur, waktu luang, dan istirahat, untuk memulihkan kesegaran jasmani dan rohani serta menghilangkan segala ketegangan, pikiran, dan tenaga akibat kegiatan rutin.berdasarkan pengamatan penulis terhadap objek wisata Lumban Silintong Kecamatan Balige, ternyata daerah wisata ini ramai dikunjungi masyarakat pada hari atau kegiatan tertentu seperti pada hari libur nasional dan akhir pekan.dilihat dari hasil penjualan tiket, jumlah pengunjung hari biasa hanya sekitar 150 orang, namun pada hari minggu dan hari besar mencapai 800 orang. Oleh karena itu, sebagian besar masyarakat telah memberikan perhatian terhadap kegiatan aktivitas wisata yang dilakukan oleh wisatawan. Sejarah wisata lumban silintong pada awalnya berasal dari kunjungan masyarakat yang menikmati keindahan panorama daerah tersebut. Sehingga dengan kehadiran para wisatawan timbul niat dari warga sekitar untuk menyediakan barang dan jasa pariwisata. Masyarakat membuat usaha-usaha pariwisata sebagai pekerjaan mereka yang pada awalnya sebagian masyarakat bekerja sebagai nelayan. Melihat minat kunjungan wisatawan yang semakin meningkat sehingga sebagian penduduk Desa Lumban Silintong melakukan usaha penyediaan barang dan jasa untuk para pengunjung seperti penyediaan penginapan, restaurant, cafe, tempat pemandian, jasa pengangkutan dan berbagai fasilitas pendukung pariwisata.kegiatan ini tentu mempunyai pengaruh terhadap masyarakat setempat dalam meningkatkan kesejahteraan. Namun belum diketahui sebesar apa

kontribusi sektor wisata terhadap kehidupan sosial ekonomi masyarakat sekitar lokasi tersebut. Wisata Lumban Silintong merupakan daerah wisata yang dikembangkan masyarakat daerah itu sendiri pada beberapa tahun belakangan ini dengan sarana dan prasarana yang tergolong sederhana. Disamping itu menurut pengamatan sementara penulis potensi yang dimiliki wilayah tersebut sangat berbanding terbalik dengantingkat kesejahteraan masyarakat di desa lumban silintong masih tergolong rendah, dilihat dari tingkat pendidikan, pendapatan dan kesehatan masyarakat setempat. Sehingga sangat dibutuhkan campur tangan pemerintah untuk memajukan daerah wisata ini. Berdasarkan latar belakang tersebut peneliti tertarik dan merasa penting melakukan suatu penelitian di desa Lumban Silintong, untuk melihat secara langsung serta menganalisa hal-hal yang berkaitan dengan peningkatan sosial ekonomi masyarakat dengan menggambil judul penelitian Kontribusi Sektor Wisata Terhadap Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat di Desa Lumban Silintong, Kecamatan Balige, Kabupaten Toba Samosir.

1.2. Perumusan Masalah Rumusan masalah penelitian merupakan serangkaian pertanyaan yang dijadikan dasar pijakan bagi peneliti untuk menentukan berbagai desain dan strategi penelitiannya (Idrus, 2009: 48). Berdasarkan latar belakang di atas penulis merumuskan masalah dari penelitian ini adalah bagaimanakah kontribusi sektor wisata terhadap kehidupan sosial ekonomi masyarakat di Desa Lumban Silintong, Kecamatan Balige, Kabupaten Toba Samosir? 1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.3.1 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian merupakan sasaran utama yang akan dicapai seseorang melalui kegiatan penelitian. Tanpa tujuan, kegiatan yang dilaksanakan tidak akan mempunyai arah yang jelas, maka yang menjadi tujuan penelitian adalah untuk mengetahui dan menganalisis Kontribusi Sektor Wisata Terhadap Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat di Desa Lumban Silintong. 1.3.2 Manfaat Penelitian Adapun yang menjadi manfaat penelitian ini adalah: 1. Secara akademis atau teoritis penelitian ini diharapkan menjadi salah satu referensi dalam khazanah informasi maupun perbandingan bagi mahasiswa dan dosen, khususnya di Fakultas ilmu Sosial dan Ilmu Politik serta bagi kalangan umum dalam melakukan pendalaman kajian tentang kontribusi pariwisata terhadap sosial ekonomi masyarakat.

2. Secara praktis penelitian diharapkan dapat menjadi sebuah referensi dalam teori, model pengembangan pariwisata, khususnya Wisata Lumban Silintong serta sebagai acuan dalam membuat rencana kerja (program) dan bahan masukan dalam membahas kajian kepariwisataan Indonesia. 1.4. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: BAB I : PENDAHULUAN Bab ini berisikan latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian serta sistematika penulisan. BAB II : TINJAUAN PUSTAKA Bab ini berisikan teori-teori yang berkaitan dengan penelitian, kerangka pemikiran, defenisi konsep, dan defenisi operasional. BAB III : METODE PENELITIAN Bab ini berisikan tipe penelitian, lokasi penelitian, populasi dan sampel, teknik pengumpulan data serta teknik analisa data. BAB IV : DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN Bab ini berisikan tentang gambaran umum lokasi penelitian. BAB V : ANALISA DATA Bab ini berisikan uraian data yang diperoleh dari hasil penelitian dan analisisnya. BAB VI : PENUTUP Bab ini berisikan Kesimpulan dan Saran dari hasil penelitian.