PERAN KERJA NYATA PENGAWAS SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR KBM DI SDN 18 LUHAK NAN DUO

dokumen-dokumen yang mirip
Zulpan 1) 1. SMK N 1 Gunung Tuleh Keywords: learning ability of teachers, panel discussions, the Council Subject teachers.

PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU DALAM MENYUSUN KELENGKAPAN MENGAJAR MELALUI IN-HOUSE TRAINING DI SMPN 4 PASAMAN

EFEKTIFITAS MEDIA PEMBELAJARAN MIPA UNTUK MENINGKATKAN HASIL PEMBELAJARAN MELALUI SUPERVISI AKADEMIK DI SMP N 3 TALAMAU. Yasman 1) 1 SMP N 3 Talamau

UPAYA PENINGKATKAN MODEL-MODEL PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING PADA GURU MELALUI WORKSHOP DI SDN 20 SUNGAI LIMAU

UPAYA PENINGKATKAN MODEL-MODEL PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING PADA GURU GEOGRAFI MELALUI WORKSHOP DI SMAN 1 PASAMAN

PENINGKATAN KUALITAS PENYUSUNAN RPPH MELALUI MONITORING DAN EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM SEKOLAH OLEH PENGAWAS TK DI KABUPATEN PASAMAN BARAT

UPAYA PENINGKATAN KOMPETENSI GURU DALAM MENYUSUN SILABUS DAN RPP MELALUI ON THE JOB TRAINING DI SMP NEGERI 2 RANAH BATAHAN

PELAKSANAAN TEKNIK SUPERVISI INDIVIDUAL SEBAGAI IMPLEMENTASI KERJA KEPALA SEKOLAH DI SMAN 2 PASAMAN

Faisal 1) 1) 19 Lembah Melintang Pasaman Barat.

Yunisra .

PENINGKATAN PERILAKU PEDULI LINGKUNGAN MELALUI PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN USAHA KESEHATAN SEKOLAH (UKS) DI SMAN 1 PASAMAN.

PENINGKATAN KUALITAS PENYUSUNAN RPP MELALUI MONITORING DAN EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM SEKOLAH OLEH GURU DI SDN 18 SUNGAI LIMAU

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN ARTIKULASI PADA SISWA KELAS X.IPA.3 SMAN 1 LEMBAH MELINTANG

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN MATEMATIKA MELALUI METODE PROBLEM SOLVING PADA SISWA KELAS II SDN 12 LEMBAH MELINTANG

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN SENI BUDAYA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE QUANTUM LEARNING

PENERAPAN MODEL-MODEL PEMBELAJARAN SEJARAH MELALUI KEGIATAN SUPERVISI AKADEMIK DENGAN PENDEKATAN REALISTIK DI SMA NEGERI 2 LUBUK BASUNG

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PPKN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS IX.1 SMP N 4 PASAMAN. Sudirman 1) 1 SMP N 4 Pasaman

JURNAL MANAJEMEN PENDIDIKAN

Ilmi SMA N 1 Lembah Melintang

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN SOSIOLOGI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT PADA SISWA KELAS X IPS

Ali Arman 1) SMAN 1 Lembah Melintang Kabupaten Pasaman Barat

Mistiawati SMAN 1 Pasaman

HARLINA .

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING STRUCTURES (CLS ) PADA SISWA KELAS VII

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW

PADA SISWA KELAS XII.IPS4 SMA N 1 KINALI

Syafril SMA N 1 Lembah Melintang Keywords: Learning Outcomes, IPS, Learning Model CooperativeLearning stuctures (CLS)

Penerapan Model Pembelajaran Guided Note Taking

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PELAJARAN IPA DENGAN METODE DEMONSTRASI BERBANTU MEDIA GAMBAR PADA KELAS IV SDN LOMPIO. Oleh.

Yusliana 1) 1 SDN 18 Lembah Melintang. Keywords: Interest in Learning, Teaching PE, learning model demonstration

MENINGKATKAN KEMAMPUAN GURU DALAM MENGAJAR TEMATIK DI KELAS RENDAH DENGAN KEGIATAN PEER TEACHING PADA GURU DI SDN 27 PANGIAN

ABSTRAK. Kata Kunci: Mind Mapping, Kosakata Bahasa Jawa

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE STAD PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS IV SDN 01 LUHAK NAN DUO

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE RECIPROCAL LEARNING

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN MATEMATIKA MELALUI METODE SNOWBALL THOROWING PADA SISWA KELAS XII.IPA2 SMA NEGERI 1 KINALI

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MENGGUNAKAN METODE INKUIRI DI KELAS VI SD NEGERI 30 SUNGAI NANAM KABUPATEN SOLOK

PENINGKATAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU PRODUKTIF DALAM MENYUSUN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) MELALUI IN HOUSE TRAINING

Dasniati 1) 1 SDN 03 Batang Gasan.

PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL WORD SQUARE DI SDN 26 PELANGAI KECIL KABUPATEN PESISIR SELATAN

SUPERVISI INDIVIDUAL DENGAN PENDEKATAN KOLABORATIF SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU DALAM MENYUSUN RPP. Ena Suprapti

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN INSIDE-OUTSIDE CIRCLE PADA SISWA KELAS VI

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DI KELAS IV SD N 16 PADANG BESI DENGAN MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPA MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER PADA SISWA KELAS V SDN 26 PASAMAN

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN CBSA PADA PESERTA DIDIK KELAS V.A SDN 18 LEMBAH MELINTANG Arjuni 1)

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN GEOGRAFI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROJECT PADA SISWA KELAS X.

Kata Kunci: aktivitas belajar siswa, hasil belajar siswa, pendidikan matematika, teori Bruner dalam metode diskusi kelompok.

Teams Achievement Division (STAD) pada mata pelajaran Matematika materi

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA DENGAN METODE PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY) Imam Rosyidi SDN Paciran I, Kecamatan Paciran, Kab.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM QUIZ DALAM MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING DI KELAS V SD NEGERI TERBAHSARI ARTIKEL SKRIPSI

Midrawati SMAN Negeri 1 Lembah Melintang

PENINGKATAN KEMAMPUAN SISWA MEMAHAMI ISI CERITA MELALUI METODE DISKUSI SISWA KELAS IV SDN NO. 2 TIBO KEC. SINDUE TOMBUSABORA

LINDA ROSETA RISTIYANI K

PENINGKATAN PENGUASAAN MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING BAGI GURU MATEMATIKA MELALUI PERAN PENDAMPINGAN PENGAWAS

Premiere Educandum Jurnal Pendidikan Dasar dan Pembelajaran

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN BERNYANYI MENGGUNAKAN MODEL TEAMS GAMES TOURNAMENTS (TGT) PADA PADUAN SUARA

PENERAPAN METODE PEMBERIAN TUGAS PEMBUATAN MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SISWA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SEARCH SOLVE CREATE SHARE (SSCS) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII-2 SMP NEGERI 13 PEKANBARU

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN IPS DENGAN PENDEKATAN PETA KONSEP DI SDN 07 GURUN LAWEH NANGGALO PADANG

Upaya Meningkatkan Pembelajaran...(Badar Eko Saputro)1

PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN PARTISIPASI SISWA PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI MELALUI PENERAPAN INKUIRI TERBIMBING DI KELAS X

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA TENTANG PERTUMBUHAN TUMBUHAN MELALUI METODE EKSPERIMEN

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

Masril . Keywords: Professional Teacher Competency, PTK Report, CLCK mentoring based mentoring model

Yeni Fitria SMPN 1 Sasak Ranah Pasisie

Akbar et al., Peningkatan Minat dan Hasil Belajar...

Rahmawati et al., Metode Problem Solving...

Skripsi Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini.

PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU DALAM MENYUSUN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) MELALUI SUPERVISI AKADEMIK

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN KIMIA MELALUI METODE CURAH PENDAPAT (BRAINSTORMING)

PENINGKATAN KEAKTIFAN SOSIAL DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI DI SMA NEGERI KARANGPANDAN MELALUI STRATEGI TEAM QUIZ DISERTAI MODUL

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 2 No 1, Maret 2014

PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI METODE DISKUSI KELOMPOK MURID KELAS V SDN 14 BADAT ARTIKEL PENELITIAN OLEH

MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU DALAM PENGELOLAAN KELAS MELALUI SUPERVISI KUNJUNGAN KELAS DI SMP N 4 PASAMAN. Hartasani .

ABSTRAK. Kata Kunci : Kooperatif, Make A Match, dan Hasil Belajar Bahasa Inggris,.

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Syarat. Mencapai Gelar Sarjana Strata Satu (S1) Disusun Oleh : AJENG DEWI WULANDARI ( )

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN BAHASA INGGRIS MELALUI TASK-BASED LEARNING PADA SISWA KELAS XII IPS.

PENINGKATAN PROSES PEMBELAJARAN TEMATIK MENGGUNAKAN MODEL BAMBOO DANCING DI SEKOLAH DASAR

Diajukan Oleh: ARISKA DEVIE PRADISTA A

PENERAPAN MODEL THINK PAIR SHARE

PENGGUNAAN METODE ROLE PLAYING DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS DI KELAS V SD

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta ABSTRACT

Suharyanto. UPT Dinas Pendidikan Kec.Tembarak Kab. Temanggung Kata kunci : Kompetensi, Guru TK, Bimbingan Berkelanjutan, RKH

PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DI KELAS V SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR MEMBUAT GAUN BAYI DENGAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES DI SMK NEGERI 4 YOGYAKARTA

JURNAL PGSD INDONESIA P-ISSN E-ISSN Vol 3 No 1 Tahun 2017

Skripsi Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini.

Kata Kunci: metode inkuiri, kemampuan berpikir kritis, hasil belajar, kegiatan ekonomi

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN ROLE PLAYING PADA PEMBELAJARAN IPS KELAS V SD 4 JATI WETAN KUDUS

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN REKA CERITA GAMBAR

Briandika Doni Arnanda Dr. T.Sulistyono, M.Pd., MM. Universitas PGRI Yogyakarta ABSTRAK

A R T I K E L PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA SISWA MELALUI METODE EKSPERIMEN DI KELAS IV SDN 09 KEPALA BUKIT KEC. SUNGAI PAGU KAB.

PENGOPERASIAN KAMERA DSLR DENGAN MODEL PEMBELAJARAN DIRECT INSTRUCTION

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN BLENDED LEARNING

HALAMAN PERSETUJUAN ARTIKEL PENELITIAN

Key word: application of the discussion method-based contextual learning, increasing the ability to write reports

SKRIPSI. Oleh: Rian Ari Utomo K

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DENGAN PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN ROLE REVERSAL

Transkripsi:

PERAN KERJA NYATA PENGAWAS SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR KBM DI SDN 18 LUHAK NAN DUO Siti Aisyah 1) 1 SDN 18 Luhak Nan Duo Email: sitiaisyah@gmail.com Abstract Based on the observations that have been researchers did Kepada Guru in SD 18 Luhak Nan Duo, found that teacher performance PAI in KBM still low. The purpose of this study is to Improve Teacher Performance PAI in KBM in SD 18 Luhak Nan Duo. This research is a school action. The procedure in this research include planning, action, observation and reflection. The study consisted of two cycles of the four meetings. Subjects consisted of 3 people Master PAI SD 18 Luhak Nan Duo. Data were collected by using observation sheet. Data were analyzed using percentages. The results showed that the role of the real work of school inspectors can improve teacher performance PAI in KBM in SD 18 Luhak Nan Duo. This is evidenced by the increase in PAI Teacher Performance in KBM from the first cycle to the second cycle. Average Teacher Performance PAI ability in teaching in the first cycle was 49.66 with less category and the second cycle is 82.33 with both categories. Keywords: Role of Real Work superintendent of schools, teacher performance PAI, KBM. Abstrak Berdasarkan hasil pengamatan yang telah peneliti lakukan Kepada Guru di SD 18 Luhak Nan Duo, ditemukan bahwa Kinerja Guru PAI dalam KBM masih rendah. Tujuan penelitian ini adalah untuk Meningkatkan Kinerja Guru PAI dalam KBM di SD 18 Luhak Nan Duo. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan sekolah. Prosedur penelitian dalam penelitian ini meliputi perencanaan, tindakan, obeservasi dan refleksi. Penelitian ini terdiri dari dua siklus dengan empat kali pertemuan. Subjek penelitian terdiri dari 3 orang Guru PAI SD 18 Luhak Nan Duo. Data penelitian dikumpulkan dengan menggunakan lembaran obeservasi. Data dianalisis dengan menggunakan persentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran kerja nyata pengawas sekolah dapat meningkatkan Kinerja Guru PAI dalam KBM di SD 18 Luhak Nan Duo. Hal ini dibuktikan dengan adanya peningkatan Kinerja Guru PAI dalam KBM dari siklus I ke siklus II. Rata-rata kemampuan Kinerja Guru PAI dalam KBM pada siklus I adalah 49.66 dengan kategori Kurang dan pada siklus II adalah 82.33 dengan kategori baik. Kata Kunci: Peran Kerja Nyata pengawas sekolah, Kinerja Guru PAI, KBM. PENDAHULUAN Pendidikan nasional seperti yang tertuang dalam UU RI No. 20 tahun 2003 adalah pendidikan yang berdasarkan JURNAL MANAJEMEN PENDIDIKAN Pancasila dan Undang -Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia dan 127

tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman. Berdasarkan ketentuan itulah maka pemerintah menyelenggarakan jenis jenis dan jenjang jenjang pendidikan kepada seluruh masyarakat dari berbagai kalangan tanpa adanya pengecualian. Untuk mewujudkan suatu pendidikan nasional yang sesuai dengan fungsi dan tujuannya maka pemerintah menyelenggarakan Wajib Belajar Pendidikan Dasar. Wajib Belajar Pendidikan Dasar mengandung arti bahwa pemerintah membuka peluang seluasluasnya bagi semua peserta didik yang telah memenuhi persyaratan untuk memasuki jenjang pendidikan dasar, yaitu 6 tahun untuk tingkat SD dan 3 tahun tingkat SLTP. Salah satu konsekuensinya adalah pemerintah dituntut untuk menyediakan sumber daya yang diperlukan oleh peserta didik. Salah satunya adalah tenaga kependidikan. Unsur manusia khususnya tenaga kependidikan dalam organisasi pendidikan nasional atau dalam pelaksanaan pembangunan pendidikan nasional, merupakan unsui yang sangat penting dan potensial. Kepentingan unsur manusia bukanlah sekedar mengungguli unsur-unsur lainnya. Produktivitas pendidikan nasional, khususnya peningkatan mutu pendidikan pada akhirnya banyak tergantung pada seberapa jauh kontribusi yang diberikan sumber daya ini melalui pelaksanaan tugas mereka sehari-hari. Menurut perundang-undangan yang berlaku di Indonesia, khususnya pada UU RI No. 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas Bab I Pasal I menyebutkan bahwa: "Tenaga kependidikan adalah anggota masyarakat yang mengabdikan diri dan diangkat untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan. 128 Sedangkan dalam Bab XI Pasal 39 ayat 1 selanjutnya menjelaskan bahwa Tenaga kependidikan bertugas melaksanakan administrasi, pengelolaan, pengembangan, pengawasan, dan pelayanan teknis untuk menunjang proses pendidikan pada satuan pendidikan. Dari isi pasal di atas bila dihubungkan dengan penelitian yang penulis lakukan dapat dipahami bahwa tenaga kependidikan yang dimaksud adalah guru dan pengawas. Dimana status ketenagaan keduanya sama-sama merupakan tenaga fungsional Tenaga fungsional merupakan tenaga-tenaga kependidikan yang menempati jabatan jabatan fungsional yakni jabatan-jabatan yang dalam pelaksanaan pekerjaannya mengandalkan keahlian akademis kependidikan. Pengawas merupakan salah satu jabatan fungsional yang ada dalam sistem kependidikan, seperti yang dinyatakan dalam pasal 1 ayat I Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 91/2001 tentang Jabatan Fungsional Pengawas Sekolah dan Angka Kreditnya, bahwa: Pengawas Sekolah, adalah Pegawai Negeri Sipil yang diberi tugas, tanggung jawab, dan wewenang secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melakukan pengawasan pendidikan pada satuan pendidikan pra sekolah, sekolah dasar, dan sekolah menengah. Pengawas ini memiliki tugas memberikan binaan kepada sekolah terutama pada guru dan kepala sekoiah. Hal tersebut senada dengan yang dinyatakan dalam pasal 3 Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 118/1996 tentang Jabatan Fungsional Pengawas Sekolah dan Angka Kredit, bahwa: JURNAL MANAJEMEN PENDIDIKAN 128

Pengawas sekolah mempunyai tugas pokok menilai dan pembinaan penyelenggaraan pendidikan pada sejumlah sekolah tertentu baik negeri maupun swasta yang menjadi tanggung jawabnya. Dari jabaran tadi maka dapat diketahui bahwa pengawas khususnya pengawas TK/SD dituntut untuk melaksanakan penilaian dan pembinaan atas penyelenggaraan sekolah yang ada dalam wilayah pembinaannya. Dan dalam penerapan dan pelaksanaan tugas dan fungsi pengawas sekolah salah satunya tertuang dalam Rincian Kegiatan Pengawas Sekolah dan Angka Kreditnya yang masing-masing tugas dan fungsinya memerlukan kompetensi-kompetensi yang khusus pula untuk dilaksanakan pada semua jenjang pendidikan. Menurut Henri Fayol (Harahap, 2001: 10) salah seorang perintis ilmu manajemen mengartikan: Pengawasan mencakup upaya memeriksa apakah semua terjadi sesuai dengan rencana yang ditetapkan, perintah yang dikeluarkan, dan prinsip yang dianut. Juga dimaksudkan untuk mengetahui kelemahan dan kesalahan agar dapat dihindari kejadiannya di kemudian hari. Dan apa yang telah dijelaskan di atas kita dapat mengetahui tingkat kinerja seorang pengawas, yaitu pelaksanaan tugas-tugas kepengawasan yang sesuai dengan apa yang tertuang dalam Rincian Kegiatan Pengawas Sekolah dan Angka Kreditnya disertai dengan ketepatan waktu dan kesesualan hasil dengan apa yang diharapkan mencerminkan tingkat kinerja seorang pengawas yang memuaskan. Salah satu objek pengawasan dan JURNAL MANAJEMEN PENDIDIKAN pembinaan seorang pengawas adalah guru. Guru merupakan ujung tombak dari proses penyelenggaraan pendidikan, hal ini dilatarbelakangi oleh adanya satu alasan bahwa gurulah yang merupakan pemeran langsung atau pelaksana langsung terjadinya suatu upaya/aktivitas pendidikan. Maka secara mutlak bahwa kinerja seorang guru akan sangat menentukan terhadap hasil pendidikan. Sehingga jelas bahwa perubahan yang terjadi pada peserta didik merupakan ukuran pula terhadap nilai/kualitas dari Kinerja Guru PAI tersebut. Kinerja mengajar guru merupakan faktor yang penting sekali untuk diperhatikan guna menjamin kualitas pendidikan yang akan dihasilkan. Alfonso dikutip oleh Ametembun (1981: 14) menyatakan bahwa:suatu pengajaran sangat tergantung pada kemampuan mengajar guru, maka kegiatan supervisi (pengawasan) menaruh perhatian utama pada peningkatan kemampuan profesional guru, yang pada gilirannya akan meningkatkan mutu proses belajar mengajar. Keadaan yang ada di lapangan menunjukkan bahwa kinerja seorang guru khususnya kinerja mengajar masih memerlukan pembinaan dan pengawasan yang lebih intensif Hal ini terlihat dari masih adanya guru yang belum menyadari bahwa setiap program pembelajaran adalah suatu tahap penting dalam upaya untuk mencapal tujuan pembelajarandan akhirnya mencapai tujuan pendidikan. Guru harus mampu terampil mengelaborasi kurikulum menjadi bahan ajar dengan menempatkannya pada alokasi waktu yang tersedia memacu pada pokok bahasan dan sub pokok bahasan dalam mendesain perer.canaan pengajaran. Untuk itu guru harus 129

mempunyai kemampuan menggunakan berbagai pendekatan dan metode mengajar serta teknik evaluasi untuk mengukur kemajuan belajar siswa. METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan. Menurut Zuriah, (2003:54) penelitian tindakan menekankan kepada kegiatan (tindakan) dengan mengujicobakan suatu ide ke dalam praktek atau situasi nyata dalam skala mikro yang diharapkan kegiatan tersebut mampu memperbaiki, meningkatkan kualitas dan melakukan perbaikan social. Esensi penelitian tindakan terletak pada adanya tindakan dalam situasi yang alami untuk memecahkan permasalahan-permasalahan prasktis atau meningkatkan kualitas praktis. Nasution (2003: 43) menjelaskan bahwa lokasi penelitian menunjukkan pada pengertian tempat atau lokasi sosial penelitian yang dicirikan oleh adanya unsur yaitu pelaku, tempat, dan kegiatan yan dapat di observasi. Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri 15 Luhak Nan Duo. Subyek dalam penelitian ini 1 orang, yakni 1 orang Guru mapel Pendidikan Agama Islam (PAI). Penelitian tindakan sekolah ini dilakukan pada semester Ganjil tahun pelajaran 2016/2017, yaitu bulan Juli- Agustus 2016. Waktu yang digunakan peneliti dalam melaksanakan penelitian tindakan sekolah ini. 130 Tabel 1 Waktu Penelitian No. Siklus Waktu Penelitian 1 Siklus I 18 25 Juli 2016 2 Siklus 1 8 Agustus II 2016 Menurut Kemmis dan Mc Taggart (1992:9-14) prosedur penelitian adalah Proses penelitian tindakan merupakan proses tindakan yang direncanakan yang merupakan gambaran daur ulang atau siklus. Setiap siklus dimulai dari perencanaan (planning), tindakan (action), pengamatan (observation), refleksi (reflection) yaitu perenungan terhadap perencanaan kegiatan tindakan dan kesuksesan hasil yang diperoleh. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif dan data kualitatif. Data kuantitatif berupa nilai yang diperoleh dari hasil studi dokumentasi atau penilaian terhadap program supervisi yang dibuat oleh guru PAI. Data kualitatif berupa observasi dari setiap tindakan yang telah dilakukan. Sumber data diperoleh dari subjek yang diteliti yaitu guru SD 18 Luhak Nan Duo yang merupakan guru binaan peneliti. Untuk menganalisis tingkat keberhasilan atau persentase keberhasilan tindakan setelah dilakukan kegiatan kerja nyata pengawas sekolah maka dilakukan dengan cara memberikan penilaian terhadap Kinerja Guru PAI dalam KBM yang telah dibuat oleh Guru yang disesuaikan dengan standar, criteria dan prinsip dalam menyusun sebuah program. Program ini dikatakan berhasil apa bila rata-rata nilai Kinerja Guru PAI dalam KBM yang diperoleh oleh Guru berada diatas 80 atau dengan kata lain guru JURNAL MANAJEMEN PENDIDIKAN 130

memiliki kompetensi yang baik dalam KBM. Untuk melihat Kemampuan Kinerja Guru PAI dalam KBM dari suatu pertemuan ke pertemuan selanjutnya, dan dari siklus I ke siklus II digunakan persentase. Adapun kriteria penilaian sebagai berikut: 80 100 = A (Baik) 60 79 = B (Cukup) 40 59 = C (Kurang) < 54 = D (Sangat Kurang) HASIL PENELITIAN 1. Siklus I Pada tahap ini peneliti melakukan kegiatan observasi terhadap seluruh kejadian yang terjadi selama tahap pelaksanaan siklus 1 pada setiap pertemuannya. Selain itu peneliti juga mengidentifikasi masalah-masalah lanjutan yang timbul dari pelaksanaan tindakan di siklus 1. Setelah dilakukan Kegiatan pelatihan dan pendampingan terhadap guru dalam Kinerja Guru PAI dalam KBM, maka didapat hasil sebagai berikut: Tabel 1 Daftar Nilai Kualitas Model Kinerja Guru PAI dalam KBM Pada Siklus I No Perte Muan Kinerja Guru PAI dalam KBM % Krite ria 1 1 Penereapan 62% Sedang Kinerja Guru PAI dalam KBM 1 2 2 Penereapan 43% Kurang Kinerja Guru PAI dalam KBM 2 3 3 Penereapan 38% Kurang JURNAL MANAJEMEN PENDIDIKAN Kinerja Guru PAI dalam KBM 3 Berdasarkan analisis terhadap data penelitian, belum terdapat guru yang memiliki nilai rata-rata mpdel Kinerja Guru PAI dalam KBM diatas 80. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik dibawah ini : 70 60 50 40 30 20 10 0 Nilai Kualitas kinerja guru dalam KBM Pada Siklus I 62 43 38 Series 1 Gambar 1 Kualitas Kinerja Guru PAI dalam KBM pada siklus I Berdasarkan hasil pengamatan terhadap Kinerja Guru PAI dalam KBM dan hasil analisis dari lembaran nilai observasi, maka ditemukakan bahwa secara keseluruhan rata-rata Guru masih belum dapat mencapai target yang telah ditetapkan. Hal ini terlihat dari rata-rata nilai yang diperoleh oleh kepala sekolah masih berada dibawah nilai 80. Pada siklus satu ini rata-rata kemampuan dalam Kinerja Guru PAI dalam KBM masih berada pada kategori Kurang dengan nilai 49.66. Hal ini berarti, tindakan yang diberikan masih belum berhasil. Untuk itu, kegiatan ini dilanjutkan pada siklus II. 131

2. Siklus II Pada tahap ini peneliti melakukan kegiatan observasi terhadap seluruh kejadian yang terjadi selama tahap pelaksanaan siklus 2 pada setiap pertemuannya. Selain itu peneliti juga mengidentifikasi masalah-masalah lanjutan yang timbul dari pelaksanaan tindakan di siklus 1. Setelah dilakukan kegiatan pelatihan terhadap Guru dalam meningkatkan Kinerja Guru PAI dalam KBM, maka didapat hasil sebagai berikut: Tabel 6 Daftar Nilai Kualitas Kinerja Guru PAI dalam KBM Pada Siklus 2 No Perte muan Kinerja Guru PAI dalam KBM 1 1 PenereapanKinerja Guru PAI dalam KBM 1 2 2 PenereapanKinerja Guru PAI dalam KBM 2 3 3 PenereapanKinerja Guru PAI dalam KBM 3 Perse ntase Kriteria 79% Cukup 84% Baik 84% Baik Sumber: Lembar obervasi terhadap Kinerja Guru PAI dalam KBM. Berdasarkan tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa rata-rata kualitas model Kinerja Guru PAI dalam KBM yang dibuat oleh guru adalah 82.33 yang sudah berada pada kategori baik. Berdasarkan analisis terhadap data penelitian, seluruh guru telah memiliki nilai rata-rata Kinerja Guru PAI dalam KBM diatas 80. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik dibawah ini : Nilai Kualitas kinerja guru dalam KKBM 86 84 82 80 78 76 79 84 84 Series 1 Gambar 2 Kualitas Program Supervisi Pendidikan siklus II Berdasarkan hasil pengamatan selama kegiatan Pelatihan dan bimbingan berlangsung, ditemukan bahwa masalah yang muncul pada siklus I sudah hilang. Untuk itu tidak di lanjutkan lagi pada siklus berikutnya. Untuk lebih jelasnya dapat tentang peningkatan kemampuan Guru dalam meningkatkan Kinerja Guru PAI dalam KBM dapat dilihat pada tabel berikut ini dibawah ini : Tabel 7 Keterampilan Guru Dalam Meningkatkan Kinerja Guru PAI dalam KBM pada Siklus I ke Siklus II No Siklus Rata-rata 1 SIKLUS I 49.66 2 SIKLUS II 82.33 Berdasarkan tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa adanya kemampuan peningkatan keterampilan guru dalam meningkatkan Kinerja Guru PAI dalam KBM di SMP Negeri 4 Talamau. Untuk lebih mudah dalam memahami peningkatan kemampuan guru dalam meningkatkan Kinerja Guru PAI dalam KBM, dapat dilihat pada gambar berikut ini. 132 JURNAL MANAJEMEN PENDIDIKAN 132

100 80 60 40 20 0 Perkembangan peningkatan kinerja guru dalam KBM 49.66 Siklus I 82.33 Siklus II Gambar 3 Perkembangan Peningkatan keterampilan guru dalam Kinerja Guru PAI dalam KBM (Perbandingan Siklus I dan Siklus II) PEMBAHASAN Ketercapaian tujuan pendidikan sangat bergantung pada Keterampilan dan kompetensi guru yang merupakan salah satu pondasi pendidikan. Guru merupakan seorang pendidik yang profesional dalam organisasi sekolah yang bertugas mengatur proses pendidikan dan bekerjasama dengan guru-guru lainnya dalam mendidik siswa untuk mencapai tujuan pendidikan. Dengan keterampilan guru ini pengembangan profesionalisme tenaga kependidikan mudah dilakukan karena sesuai dengan fungsinya, guru memahami kebutuhan siswa yang ia ajarkan sehingga kompetensi guru akan brtambah bertambah dan berkembang dengan baik sehingga profesionalisme guru akan terwujud. Menyusun sebuah model penerapan pembelajaran merupakan salah satu tugas yang wajib dilaksanakan oleh Guru sebagai seorang supervisor dan fasilitator bagi peserta didik. Dalam penyusunan model penerapan pembelajaran ini dituntut kompetensi dan kemampuan guru sehingga program yang dibuat oleh guru dap JURNAL MANAJEMEN PENDIDIKAN Series 1 at meberikan dampat yang positif bagi perkembangan guru dan kemajuan sekolah. Berdasarkan penelitian di atas maka diperoleh hasil bahwa melalui kegiatan pelatiahan dan bimbingan dapat meningkatkan guru dalam menyusunmodel Kinerja Guru PAI dalam KBM. Dengan Kegiatan pelatihan dan bimbingan ini ini, guru lebih mendapatkan pembimbingan secara langung dalam meningkatkan kinerja Guru PAI dalam KBM dan menerima penyajian materi untuk menambah wawasan mereka. selain itu, melalui Kegiatan pelatiahan dan bimbingan ini guru dapat berbagi dengan guru lainnya dalam hal kesulitan yang mereka hadapi dalam meningkatkan Kinerja Guru PAI dalam KBM. Hal ini sejalan dengan faktor yang mempengaruhi Kegiatan Kinerja Guru PAI dalam KBM yaitu Kinerja Guru PAI juga dipengaruhi oleh program penataran yang diikutinya. Untuk memiliki kinerja yang baik, guru dituntut untuk memiliki kemampuan akademik yang memadai, dan dapat mengaplikasikan ilmu yang dimilikinya kepada para siswa untuk kemajuan hasil belajar siswa. Hal ini menentukan kemampuan guru dalam menentukan cara penyampaian materi dan pengelolaan interaksi belajar mengajar. Untuk iitu guru perlu mengikuti programprogram penataran. Berdasarkan data awal kemampuan Guru dalam meningkatkan peneran pembelajaran rata-rata kemampuan guru masih sangat rendah bahkan terdapat guru yang tidak membuat model Kinerja Guru PAI dalam KBM. Namun setelah dilakukan penelitian tindakan ini, seluruh Guru telah membuat model Kinerja Guru PAI dalam KBM. Selain itu, kemampuan 133

Guru dalam meningkatkan kinerjanya dalam KBM terdapat peningkatan dari siklus I ke siklus II. Rata-rata kemampuan Guru dalam meningkatkan Kinerjanya dalam KBM pada siklus I adalah 49.66 dengan kategori Kurang dan pada siklus II adalah 82.33 dengan kategori baik. Berdasarkan analisis terhadap data penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa guru sudah memiliki kemampuan yang baik dalam meningkatkan Kinerja Guru PAI dalam KBM. Hal ini terlihat dengan adanya peningkatan kemampuan Guru dari kategori kurang pada siklus I menjadi kategori baik pada siklus II dalam hal meningkatkan Kinerja Guru PAI. Artinya, Guru telah memiliki pemahaman dan kemampuan yang baik dalam meningkatkan Kinerjanya dalam KBM. Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa peran kerja nyata pengawas sekolah Meningkatkan Kinerja Guru PAI dalam KBM di SD Negeri 15 Luhak Nan Duo. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan peran kerja nyata pengawas sekolah dapat meningkatkan Kinerja Guru PAI dalam KBM di SD 18 Luhak Nan Duo. Hal ini dibuktikan dengan adanya peningkatan Kinerja Guru PAI dalam dalam KBM dari siklus I ke siklus II. Rata-rata kemampuan Kinerja Guru PAI dalam KBM pada siklus I adalah 49.66 dengan kategori Kurang dan pada siklus II adalah 82.33 dengan kategori baik. SARAN Berdasarkan kesimpulan di atas, maka dapat dikemukakan beberapa saran sebagai berikut : 1. Untuk guru, guru diharapkan untuk selalu meningkatkan keprofesionalannya dalam menjalankan tugasnya sebagai seorang pendidik. 2. Untuk pengawas diharapkan dapat memberikan masukan yang lebih jelas dan terarah dalam pembinaan terhadap guru. DAFTAR PUSTAKA Depdikbud. 2003. Sistem Penilaian Pembelajaran. Jakarta. Depdikbud. Departemen Pendidikan nasional.(2007). Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Jakarta: Depdiknas. Kemmis, S dan R. Mc Taggart. (1988). The Action Research Planner. Victoria: Deakin University. Nasution. 2003. Prosedur penelitian : Suatu Pendekatan Praktik. (Edisi Revisi). Jakarta : Rineka Cipta. Zuriah. (2003). Penelitian Tindakan dalam Bidang Pendidikan dan Sosial. Malang : Banyu Publis 134 JURNAL MANAJEMEN PENDIDIKAN 134