Buletin Sariputra. Oktober, 2014 Vol.1 (1) PENGARUH PEMBERIAN JENIS PAKAN YANG BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN KELANGSUNGAN HIDUP BENIH REDCLAW (CHERAX QUADRICARINATUS) Effect Of Different Types Of Feed On The Growth And Survival Seed Redclaw (Cherax quadricarinatus) Algemiro Malatunduh 1, Meita J.W Lepar 2, Rooije R.H Rumende 3 Fakultas Perikanan Universitas Sariputra Indonesia Tomohon Abstract. Redclaw is a species of shrimp that has great potential to be developed as a farming life. Redclaw are omnivorous animals (omnivores), including the roots of aquatic plants, leaves, meat, fish, snails, snails, worms, bean sprouts (mung beans), carrots, kale, potatoes. Redclaw can also take the artificial feed pellets. The study was conducted with the goal of how much influence the growth of redclaw good seed weight, length and survival by providing different types of feed. The study was conducted at Crustacean Hatchery Freshwater Aquaculture Center Tatelu for 45 days from January to March. The experiment was conducted in the shape of an experiment by using analysis of variance (ANOVA). Feed ingredients tested are green beans with 24.20% protein content, tubifex with 67.80% protein content, pellet with 40% protein content and snails with 50% protein content. Redclaw seeds used 3-5cm size with an average weight of 1.69 g and average length of 3.82 cm. The experiment was conducted with 4 treatments and 3 replications using 12 aquarium size 60x40x40cm. Parameters measured were survival, weight gain and increase in length. Based on the experimental results obtained with the data feeding pellets to give higher long growth followed tubifex, snails and last green beans. While weight gain, better tubifex, followed by pelleted feed, snails and last green beans. Better survival in this trial was the green beans (76.60%), followed by snails (66.6%), tubifex (33.33%) and pellets (16.6%). Results of analysis of variance (ANOVA) showed good growth in length, weight and survival of this experiment was not significantly different from that value significantly greater than the level of 0.05 or 5%. Keywords: redclaw, feed, growth, survival, methods Abstrak. Redclaw merupakan jenis udang yang memiliki potensi besar untuk dikembangkan sebagai biota budidaya. Redclaw merupakan hewan pemakan segala (omnivora ), diantaranya akar-akar tanaman air, daun-daunan, daging, ikan, keong mas, bekicot, cacing, tauge (kacang hijau), wortel, kangkung, ubiubian. Redclaw juga dapat memakan pakan buatan yakni pellet. Penelitian dilakukan dengan tujuan seberapa besar pengaruh pertumbuhan benih Redclaw baik berat, panjang maupun kelangsungan hidup dengan pemberian jenis pakan yang berbeda. Penelitian dilakukan di Hatchery Crustacea Balai Budidaya Air Tawar Tatelu selama 45 hari dari bulan Januari sampai bulan Maret. Penelitian dilaksanakan dalam bantuk percobaan dengan menggunakan analisis sidik ragam (ANOVA). Bahan pakan yang dicobakan adalah kacang hijau dengan kadar protein 24,20%, tubifex dengan kadar protein 67,80%, pellet dengan kadar protein 40% dan keong mas dengan kadar protein 50%. Benih Redclaw yang digunakan ukuran 3-5cm dengan berat rata-rata 1,69 gr dan panjang rata-rata 3,82 cm. Penelitian dilaksanakan dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan dengan menggunakan 12 akuarium ukuran 60x40x40cm. Parameter yang diukur adalah kelangsungan hidup, pertambahan berat dan pertambahan panjang. Berdasarkan hasil percobaan diperoleh data dengan pemberian pakan pellet memberi pertumbuhan panjang lebih tinggi diikuti tubifex, keong mas dan terakhir kacang hijau. Sedangkan pertambahan berat, tubifex lebih baik, diikuti oleh pakan pellet, keong mas dan terakhir kacang hijau. Kelangsungan hidup yang lebih baik dipercobaan ini adalah kacang hijau (76,60%), diikuti keong mas (66,6 %), tubifex (33,33%) dan pellet (16,6 %). Hasil analisa sidik ragam (ANOVA) menunjukkan baik pertumbuhan panjang, berat dan kelangsungan hidup dari percobaan ini tidak berbeda nyata dimana nilai signifikan lebih besar dari nilai taraf 0,05 atau 5%. Kata kunci : redclaw, pakan, pertumbuhan, kelangsungan hidup, metode. 7
PENDAHULUAN Redclaw (Cherax quadricarinatus) merupakan salah satu jenis lobster air tawar yang berasal dari Australia dan telah diintroduksi keberbagai belahan dunia termasuk ke Indonesia. Di Indonesia Redclaw telah diintroduksi dan dikembangkan sebagai komoditi budidaya sejak awal tahun 2000-an di Jakarta dan Jogjakarta (Iskandar, 2003). Redclaw telah diintroduksi keseluruh daerah di Indonesia (Lukito dan Prayugo, 2007), seperti Jakarta, Jawa barat, Jawa Tengah, Banten, Bali, Sumatera, Sulawesi, Kalimantan. Indonesia memiliki iklim yang sangat mendukung untuk pengembangan Redclaw. Hal ini disebabkan karena sumber pakan alami bagi Redclaw cukup tersedia di alam dan mudah diperoleh (Wiyanto dan Hartono, 2003). Di Balai Budidaya Air Tawar Tatelu Pemeliharaan Redclaw sejak tahun 2007. Khususnya kelangsungan hidup dalam pemeliharaan pada ukuran benih rata rata masih mencapai 60 % (Keterangan terlampir). Redclaw mempunyai nilai ekonomis penting, selain itu memiliki beberapa keunggulan antara lain: mempunyai ukuran tubuh yang lebih besar dibandingkan dengan lobster air tawar lainnya, prosentasi daging lebih besar dan mempunyai toleransi yang tinggi terhadap perubahan lingkungan (Jones,1990). Redclaw tergolong hewan pemakan segalanya (omnivora) sehingga memudahkan dalam penyediaan pakan, pertumbuhan relatif cepat dan memiliki daya bertelur yang tinggi dan mudah dalam membudidayakannya. Salah satu sifat lobster ketika mengalami pertumbuhan adalah dengan berganti kulit (molting). Salah satu faktor yang mempengaruhi terjadinya molting adalah faktor makanan yang dikonsumsi (Iskandar, 2003 ). Hal inilah yang melatarbelakangi penulis untuk meneliti pengaruh pemberian pakan yang berbeda terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup benih Redclaw. METODOLOGI Penelitian ini dilaksanakan di Balai Budidaya Air Tawar Tatelu selama 45 hari, terhitung dari 23 Januari sampai dengan 09 Maret 2013. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan. Hewan uji yang digunakan adalah benih Redclaw ukuran 3 sampai 5 cm dengan berat rata-rata 1.69 gr dan panjang rata-rata 3.82 cm. Pakan yang dicobakan ada 4 jenis pakan yaitu Kacang Hijau, Pellet (pakan udang galah), cacing sutra (Tubifex sp), Keong Mas. Pemberian pakan 5% dari berat badan dangan cara pemberian secara adlibitum (sesuai selera makan). Wadah yang digunakan adalah akuarium sebanyak 12 buah dengan ukuran 60x40x40 cm. Masing-masing akuarium ditebar 10 ekor benih Redclaw, yang dilengkapi selter (tempat berlindung/ persembunyian) yang terbuat dari tali rafia dan aerasi sebagai penyuplay oksigen kedalam air. Parametar yang diukur adalah pertumbuhan berat dan panjang dan kelangsungan hidup. Parameter y a n g mendukung adalah pengukuran suhu air, ph air dan oksigen terlarut dalam air.pengukuran pertambahan berat dan panjang dilakukan setiap 15 hari sekali dengan menggunakan timbangan digital dengan ketelitian 0.01 gr dan mistar ukur cm. Pengukuran suhu air, ph air dan oksigen terlarut dalam air setiap 3 hari sekali dangan menggunakan alat Cyberscan waterproof. Air yang digunakan berasal dari sumur bor. Ketinggian air dalam akuarium 20 cm. Pergantian air dilakukan 5 hari sekali sebanyak 75% dengan caradi sedot menggunakan selang. Benih Redclaw yang digunakan diaklimatisasikan (penyesuaian) terhadap pakan yang akan dicobakan selama satu minggu. Asumsi yang diberikan pada penelitian ini adalah kondisi awal benih, kondisi wadah, dan ketelitian dalam setiap perlakuan dianggap sama. Analisis data RAL menggunakan taraf kepercayaan 95 % dan 99 % atau menggunakan α = 5 % dan 1 %, yang dihitung menggunakan aplikasi SPSS versi v19.0.0.329. 8
HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL 1. Pertambahan Panjang Benih Redclaw Gambar 1. Grafik pertumbuhan panjang benih Redclaw Data yang diperoleh dari pengamatan selama 45 hari menunjukkan bahwa perlakuan dengan pemberian pakan pellet memberikan pertumbuhan panjang yang lebih baik yaitu dari panjang awal 3.82 cm menjadi 6.29 cm. Perlakuan pemberian jenis pakan tubifex dari panjang awal 3.82 cm menjadi 6.28 cm, Perlakuan jenis pakan keong mas dari panjang awal 3.82 cm mencapai 5.20 cm dan perlakuan jenis pakan kacang hijau dari barat awal 3.82 cm mencapai 5.04. Hal ini dikarenakan pada pakan pellet memiliki kandungan gizi yang lebih lengkap, sehingga dalam pertumbuhan khususnya pertumbuhan panjang lebih cepat yang ditandai dengan proses pergantian kulit (moulting). Tabel 1. Analisa Sidik Ragam Pertumbuhan panjang hewan uji Sumber Derajat Jumlah Kuadrat Keragaman Bebas Kuadrat Tengah F Hitung F Tabel (5%) Panjang 3 2,703 0,901 0,933 0,468 Galat 8 7,726 0,966 - - Total 11 10,429 - - - Hasil sidik ragam menunjukkan bahwa nilai F Hitung sebesar 0,933 dengan nilai signifikan sebesar 0,468, dimana nilai signifikan ini lebih besar dari nilai taraf 0,05 atau 5%. Jadi berdasarkan h a l tersebut, d a p a t dinyatakan bahwa dengan adanya perbedaan dalam taraf perlakuan ternyata tidak memberikan respon yang berbeda pada panjang benih redclaw secara signifikan atau nyata. 9
2. Pertambahan Berat Benih Redclaw Gambar 2. Grafik pertambahan berat benih Redclaw Dilihat dari grafik yang ada, jenis pakan tubifex memberikan pertambahan berat yang lebih baik. Berat awal dari hewan uji 1.69 gr dengan pemberian jenis pakan tubifex bisa mencapai 5.79 gr. Sedangkan pemberian jenis pakan pellet dengan berat awal 1.69 gr menjadi 5.26gr. Dari jenis pakan keong mas dengan berat awal 1.69 gr menjadi 3.87 gr. Dari jenis pakan kacang hijau dengan berat awal 1.69 gr menjadi 3.31 gr. Hasil sidik ragam menunjukkan bahwa F Tabel (nilai signifikan) lebih besar dari 0,05. Berdasarkan hal tersebut, perlakuan ini menerima H0 dan menolak Hi karena perlakuan perbedaan pemberian pakan tidak berpengaruh nyata (tidak signifikan) terhadap pertambahan berat benih Redclaw (Tabel 4). Analisa tersebut menunjukkan bahwa perlakuan pemberian jenis pakan berbeda, ternyata tidak berpengaruh nyata terhadap pertambahan berat (Beda Nyata Terkecil). Tabel 2. Analisis sidik ragam pertambahan berat hewan uji Sumber Derajat Jumlah Kuadrat Keragaman Bebas Kuadrat Tengah F Hitung F Tabel (5%) Panjang 3 9,377 3,126 0,782 0,537 Galat 8 31,979 3,997 - - Total 11 41,356 - - - 3. Tingkat Kelangsungan Hidup Benih Redclaw Gambar 3. Grafik kelangsungan hidup benih Redclaw 10
dicobakan, memberikan hasil yang tidak berbeda nyata terhadap kelangsungan hidup hewan uji. Hasil analisis sidik ragam (Tabel 5) menunjukkan bahwa nilai signifikan sebesar 0,24 yang mana lebih besar dari nilai 0,05 (5%). Perlakuan dengan pemberian pakan kacang hijau merupakan pemberian pakan yang lebih baik untuk kelangsungan hidup hewan uji diantara pemberian pakan jenis lain. dicobakan, memberikan hasil yang tidak berbeda nyata terhadap kelangsungan hidup hewan uji. Hasil analisis sidik ragam (Tabel 5) menunjukkan bahwa nilai signifikan sebesar 0,24 yang mana lebih besar dari nilai 0,05 (5%). Perlakuan dengan pemberian pakan kacang hijau merupakan pemberian pakan yang lebih baik untuk kelangsungan hidup hewan uji diantara pemberian pakan jenis lain. Sumber Derajat Jumlah Kuadrat Keragaman Bebas Kuadrat Tengah F Hitung F Tabel (5%) Panjang 3 7100,000 0,003 5,462 0,24 Galat 8 3466,667 0,001 - - Total 11 10566,667 - - - Tabel 3. Analisis sidik ragam kelangsungan hidup hewan uji PEMBAHASAN 1. Pengaruh Pemberian Pakan Terhadap Pertumbuhan Berat Didapat Pada Pakan Jenis Tubifex Pemberian pakan tubifex lebih bagus karena pakan ini memiliki kandungan gizi yang lebih tinggi. Selain itu tubifex merupakan salah satu pakan alami bagi benih ikan maupun benih udang. Tubifex ini memilik ikan dengan asam amino esensial yang penting bagi pertumbuhan benih. Menurut Iskandar, 2003 menjelaskan salah satu pakan alami yang dapat diberikan pada benih lobster adalah cacing sutra (tubifex) segar. Karena pakan tersebut adalah sumber protein dan lemak hewani yang dibutuhkan lobster. Menurut Wiyanto dan Hartono bahwa dengan pemberian pakan cacing sutra (tubifex) dalam keadaan hidup sangat menguntungkan karena selain tidak membuat air cepat kotor, juga pakan tetap dalam keadaan segar dan tersidia terus, sehingga benih redclaw bisa makan kapan saja. 2. Pengaruh Pemberian Pakan Terhadap Pertumbuhan Panjang Didapat Pada Pakan Jenis Pellet Pellet memiliki nilai gizinya lebih komplit, termasuk jumlah protein yang cukup tinggi yaitu 40% yang sifatnya membantu dalam pertumbuhan k h u s u s nya pada pertumbuhan panjang. Menurut Lukito dan Prayogo, 2007, pakan yang berbentuk pellet yang bersifat tenggelam sangat baik di berikan karena komposisi nutrisi dalam pellet sangat lengkap dibandingkan dengan pakan yang lain. 3. Pengaruh Pemberian Pakan Terhadap Kelangsungan Hidup Didapat Pada Pakan Jenis Kacang Hijau Pakan ini sebelum diberikan sudah direndam terlebih dahulu dengan air panas selama 1 jam, sehingga terjadi sterilisasi pakan dan mencegah penyakit yang dapat menyerang benih Redclaw lewat pakan yang dikonsumsi yang dapat menyebabkan mortalitas atau kematian. Menurut Purwono dan Hartono. kacang hijau merupakan sumber protein nabati, vitamin (A,B1,C,dan E), kalsium, serta beberapa zat lain yang sangat bermanfaat bagi tubuh. Menurut Iskandar (2003). Sebelum proses pergantian kulit terjadi, tubuh lobster menyimpan kalsium yang berasal dari sumber pakan, air yang diserap dan kalsium hasil kanibalisme yang dikenal dengan gastrolith yang akandiserap kembali untuk pembentukan cangkang baru yang diikuti oleh pengerasan. 11
KESIMPULAN DAN SARAN Dari uji statistik menunjukan dari 4 perlakuan tidak berbeda nyata, sehingga bisa dikatakan dari ke 4 perlakuan sama. Dari hasil penelitian ini bisa ditarik kesimpulan untuk pertumbuhan berat ditunjukkan oleh jenis pakan tubifex, pertumbuhan panjang ditunjukkan oleh jenis pakan pellet, dan tingkat kelangsungan hidup ditunjukan oleh jenis pakan kacang hijau dan dilihat dari segi ekonomis, jenis pakan dari keong mas dapat dipakai sebagai sumber pakan yang murah dan mudah diperoleh. Tetapi untuk mencapai pertumbuhan yang optimal, ke 3 pakan yang terbaik dari penelitian ini dapat digabungkan menjadi satu, karena menurut Iskandar (2003), pemberian variasi pakan berguna untuk melengkapi gizi yang mungkin tidak terdapat pada pakan yang diberikan. Dalam pemeliharaan benih Redclaw khususnya dalam hal pemberian pakan sebaiknya dilakukan sterilisasi pakan terlebih dahulu untuk menghindari penyakit atau parasit yang terbawa lewat pakan yang diberikan sehingga dapat berdampak kematian. Selain itu penggunaan shelter (tempat pelindungan atau persembunyian benih Redclaw) perlu dikaji kembali, mengingat shelter yang terbuat dari sobekkan tali rafia, dapat menghalangi atau menghambat pergerakan benih Redclaw disaat molting atau sedang ganti kulit, sehingga bisa berdampak kematian. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa perlakuan dari keempat jenis pakan secara rataan ada perbedaan dan diasumsikan penyebab salah satunya adalah jenis shelter yang digunakan. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang pengaruh pemberian jenis pakan yang berbeda dengan pemanfaatan jenis-jenis shelter. DAFTAR PUSTAKA Iskandar.2003. Budidaya Lobster Air Tawar. Agro Media Pustaka. Jakarta. Jones, C. 1990. Crayfish Biology Getting Down To Basics. Australia Fisheries Aquaculture Species : Redclaw Lukito A. dan S. Prayugo. 2007. Panduan Lengkap Lobster. Air Tawar. Penebar Swadaya. Jakarta. Wiyanto. H dan R. Hartono. 2003. Lobster Air Tawar Pembenihan dan Pembesaran. Penebar Swadaya. Jakarta. 12