BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Adapun komponen-komponen penting dalam pembuatan perancangan alat

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODA PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III DESAIN DAN PERANCANGAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Diagram blok cara kerja alat digambarkan sebagai berikut :

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada Juni 2014 sampai dengan Desember 2014.

BAB III METODOLOGI PERANCANGAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pada proses pembuatan Tugas Akhir ini banyak media-media alat yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berikut adalah gambar blok diagram :

masyarakat umum, memegang kunci keberhasilan di dalam menekan angka Di rumah sakit dalam praktiknya tidak terlepas dari alat untuk mengecek

RANGKAIAN TIMER MENGGUNAKAN PCB

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2015 sampai dengan bulan Juli

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Microco ntroller ATMeg a 16. Program. Gambar 3.1 Diagram Blok sterilisator UV

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Instrumentasi jurusan Fisika

ULANGAN MID SEMESTER GENAP. Mata Pelajaran : Ketrampilan Elektronika : VII (Tujuh) Hari/tanggal : Waktu :

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2012 sampai dengan Januari 2013.

BAB III METODOLOGI PERANCANGAN. Diagram alir digambarkan pada gambar berikut :

BAB III METODOLOGI RANCANG BANGUN ALAT

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang memiliki tegangan listrik AC 220 Volt. Saklar ON/OFF merupakan sebuah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Gambar blok diagram dari sistem kerja alat dapat dilihat pada Gambar 3.1

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober 2013 sampai dengan Maret 2014,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Diagram Blok Untuk blok diagram dapat dilihat pada gambar 3.1. di bawah ini:

BAB III. RANCANG BANGUN ALAT

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan mulai pada November 2011 hingga Mei Adapun tempat

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2015 sampai dengan Agustus 2015.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2014 sampai dengan Januari 2015.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III METODE PENELITIAN. Berikut sistem dari modul Hot Plate Magnetic Stirrer dapat dilihat pada

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III METODOLOGI PENULISAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

SOAL PRAKTIK KEJURUAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PEMBUATAN ALAT DAN IMPLEMENTASI

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk mengecek alat EKG. Penulis membandingakan dengan alat simulator pada

BAB III METODELOGI PENELITIAN

Gambar 3.1 Diagram Alur Penelitian

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini mulai dilaksanakan pada bulan April 2015 sampai dengan Mei 2015,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. darah berbasis ATMega8 dilengkapi indikator tekanan darah yang meliputi :

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III METODE PENELITIAN. Pengumpulan Informasi. Analisis Informasi. Pembuatan Desain Alat. Perancangan & Pembuatan Alat.

BAB III METODELOGI. Portable Kalibrator Suction Pump Berbasis Mikrokontroler ATMega16 : Gambar 3.1 Diagram Blok dari Alat

BAB III METODE PENELITIAN. Sampel air yang akan diperiksa diambil sebanyak 50 ml, sampel terlebih

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III METODE PENELITIAN. dapat dilihat di Blok diagram dibawah ini :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM

BAB III CARA PEMBUATAN ALAT. Mulai. Persiapan Perakitan Pemancar Televisi. Pengadaan Alat dan Bahan. Perakitan Pemancar Televisi.

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan rangkaian terdiri dari blok mikrokontroler, blok

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Adapun untuk gambar dan penjelasan dari blok diagram dari alat dapat dilihat pada. Modul sensor.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret 2015 sampai dengan Agustus

TUGAS AKHIR SIMULASI PENGAMAN RUMAH PADA MALAM HARI MELALUI PENDETEKSIAN PINTU DAN JENDELA. Oleh: NYOMAN AGUS KARMA

III. METODE PENELITIAN. Penelitian, perancangan, dan pembuatan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

Jurnal Einstein 4 (3) (2016): 1-7. Jurnal Einstein. Available online

PERTEMUAN 12 ALAT UKUR MULTIMETER

BAB III METODOLOGI. rangkaian, kemudian ketika sensor mendeteksi objek output sensor yang berupa

Rancang Bangun Alat Otomatis Pengisian Tangki Air WSLIC Menggunakan Radio Frekuensi di Desa Sukobendu Kecamatan Mantup Kabupaten Lamongan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN PROGRAM. MIKRO ATMega 328. yang terdeteksi oleh sensor, akan di proses oleh IC Microcontroller ATMega 328,

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III METODE PENELITIAN

Daftar Isi. 1. Indikator padam layar mati Layar bergelombang Indikator hidup layar mati... 9

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. a. Nama : Alat pendeteksi Golongan Darah Manusia. c. Display : LCD karakter 16x2.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Nama Tempat : Laboratorium Dasar Digital UMA. 2. Alamat : Jalan Kolam No. 1 Medan Estate, Medan

RANCANG BANGUN SENSOR PARKIR MOBIL PADA GARASI BERBASIS MIKROKONTROLER ARDUINO MEGA 2560

III. METODE PENELITIAN. : Laboratorium Teknik Kendali Jurusan Teknik Elektro. Universitas Lampung

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

TUGAS AKHIR PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SIMULASI WATER LEVEL CONTROL SYSTEM BERBASIS PC OLEH: I MADE BUDHI DWIPAYANA NIM

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III PERANCANGAN ALAT

SOAL PRAKTIK KEJURUAN

3 BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN ALAT. Adapun tempat penelitian yang saya lakukan adalah di Lab Fisika

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB III METODE PENELITIAN. Instrumentasi Medis Departemen Fisika, Fakultas Sains dan Teknologi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kegiatan penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2012 sampai bulan

BAB III ANALISA DAN CARA KERJA RANGKAIAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

III. METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Mei 2012 sampai

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN

BAB III METODE PENELITIAN. Bahan komponen yang digunakan untuk pembuatan rangkaian modul. adalah sebagai berikut : 3. Kapasitor 22nF dan 10nF

PROTOTIPE PALANG PINTU OTOMATIS UNTUK BUSWAY BERBASIS INFRA RED

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dan penulisan laporan tugas akhir dilakukan di Laboratorium

Rangkaian Adder dengan Seven Segment

BAB III PERANCANGAN SISTEM

III. METODE PENELITIAN. Elektronika Dasar Jurusan Fisika Fakultas MIPA Universitas Lampung.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN X RAY PENAMPIL. Cara kerja diagram blok sistem yaitu pada saat melakukan pengukuran

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang sebelumnya telah dihaluskan dan melalui proses quality control

Tugas Akhir PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT UKUR JARAK PADA KENDARAAN BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535 OLEH : PUTU TIMOR HARTAWAN

Transkripsi:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Komponen yang digunakan Adapun komponen-komponen penting dalam pembuatan perancangan alat pembangkit sinyal EKG menggunakan IC 14521 dan IC 14017 antara lain: Tabel 3. 1 komponen yang digunakan No Nama Komponen Nilai /Jumlah 1. R1 (resistor) 4K7 2. R2, R8 (resistor) 1M 3. R3, R4, R9, R10, R11, R12, R13 (resistor) 100K 4. R5 (resistor) 1K 5. R6, R7 (resistor) 470K 6. R14, R15 (resistor) 220 7. C1 (kapasitor) 22 p 8. C2 (kapasitor) 82 p 9. C3, C4, C5, C6 (kapasitor) 220n 10. D1, D2, D4 (dioda) 1N4148 11. cristal (pembangkit frekuensi) 4.43 Mhz 12. D3 (lampu LED) LED 3 mm 13. IC1 HEF 14521 BP 14. IC2 HCF 14017 B 15. Socket IC (2 buah) 16 pin 16. Box/ casing alat simulatorekg 1 buah (30x10) 3.2. Peralatan yang digunakan Sebagai sarana pendukung dalam pembuatan tugas akhir ini, ada beberapa peralatan yang dibutuhkan antara lain sebagai berikut : 15

16 Tabel 3. 2 Daftar peralatan yang digunakan No. 1. Solder listrik Nama alat 2. Penyedot Timah / Atraktor 3. Toolset 4. Bor PCB 5. Gergaji 6. Timah (Tinol) 7. Multimeter 8. Setrika 9. Mesin Gerinda 10. Cutter 11. Laptop 3.3. Perancangan Perangkat Keras 3.3.1 Blok diagram Diagram blok dari alat pembangkit sinyal EKG menggunakan kedua IC tipe 14521 dan 14017 dapat dilihat pada Gambar 3.1.

17 Tegangan atau supply Osilator Pengolah Frekuensi Osciloscop Gambar 3. 1 Blok Diagram Pada blok diagram pembangkit sinyal EKG, tegangan adalah sebagai input atau masukan, lalu masuk pada pengolah frekuensi yang didalamnya terdapat komponen IC 14521 dan IC 14017. IC 14521 osilator atau pembangkit sinyal, sedangkan IC 14017 yakni sebagai register geser, memindahkan dari pin 1 ke pin yang lain. Pengolah frekuensi didukung oleh daya yaitu baterai 9 volt. Outputnya yaitu berupa tampilan gelombang sinyal EKG PQRST yang didukung oleh osciloscop. 3.3.2 Diagram Mekanis Sistem Diagram mekanis sistem dari alat pembangkit sinyal EKG menggunakan output 3 LED yang disambungkan ke pasien monitor EKG. Alat ini juga menggunakan IC 14521 khusus yaitu sebagai osilator atau pembangkit sinyal. Maka dapat dilihat pada Gambar 3.2.

18 7.Ground 6.Positif 5.Negatif 4.Lampu Indikator 3.120 BPM 2.60 BPM 1.Power Gambar 3. 2 Diagram Mekanis Sistem Keterangan: 1. Power 2. 60 BPM 3. 120 BPM 4. Lampu indikator 5. Kabel elektroda warna hitam (negatif) 6. Kabel elektroda warna merah (positif) 7. Kabel elektroda warna kuning (ground)

19 3.4. Perangcangan Perangkat Lunak 1.4.1 Diagram Alir Diagram alir atau flowchart dari alat pembangkit sinyal EKG merupakan hasil proses dari awal sampai akhir pada saat alat bekerja,dapat dilihat pada gambar 3.3. START Setting gel,ecg 60-120 BPM Pengelola Frekuensi No Yes Gel,ECG 60-120 BPM ( PQRST ) END Gambar 3. 3 Diagram Alir Pertama hidupkan alat tekan power, lalu lampu indikator akan hidup, kemudian IC 14521 berproses untuk membangkitkan sinyal, lalu masuk ke IC 14017 sebagai pemicu atau mentriger IC14521 agar sinyal EKG yang dihasilkan dapat terbaca di layar monitor. Proses ini terjadi karena ada

20 kombinasi antara resistor dengan IC 14521 dan IC 14017 sehingga terciptalah gelombang PQRST. 3.5. Perakitan Rangkaian 3.5.1. Alat a. Papan PCB b. Solder c. Timah / tinol d. Penyedot timah / Atraktor e. Bor PCB f. Pelarut PCB 3.5.2. Komponen a. IC 14521 b. IC 14017 c. Dioda d. Resistor e. Kristal 3.5.3. Langkah Perakitan a. Rangkai skematik rangkaian alat pembangkit sinyal EKG dengan mengunakan aplikasi pada laptop, aplikasi yang digunakan pada pembuatan modul ini adalah eagle. Untuk gambar skematik rangkaian alat pembangkit sinyal EKG pada aplikasi dapat dilihat pada gambar 3.4.

21 : Gambar 3. 4 Skema Rangkaian Pembangkit Sinyal EKG b. Setelah skematik rangkaian jadi, tahap selanjutnya membuat layout nya dan disablon ke papan PCB. Untuk gambar layout pembangkit sinyal EKG pada papan PCB dapat dilihat pada gambar 3.5 di bawah ini: Gambar 3. 5 Layout Pembangkit Sinyal EKG

22 c. Semua komponen dan PCB nya sudah diprint maka langkah yang selanjutnya adalah menyiapkan setrika, caranya adalah tempelkan hasil skema rangkaian yang sudah diprint, yaitu menggunakan kertas foto. Lalu kertas foto tersebut ditempelkan pada PCB yang sudah bersih. Kemudian disetrika secara perlahan dan rata suapaya tidak ada jalur layout yang terputus. Dalam proses penyetrikaan tersebut membutuhkan waktu 5-10 menit. d. Menyiapkan sebuah bejana berisi air bersih, kemudian kertas foto yang sudah menempel pada PCB tersebut di celupkan pada air. Kemudian perlahan sambil dikelupas dan digosok-gosok pelan-pelan supaya kertas yang menempel pada papan PCB tersebut dapat mengelupas dengan bersih. e. Membersihkan PCB tersebut bersihkan dengan sabun dicampur air. Lalu digosok dengan bersih. f. Menyiapkan bejana yang bersih dengan di isi cairan HCL sebanyak tutup botol aqua, dan dicampur dengan cairan klorida sebanyak setengah tutup botol aqua, kemudian di campur dengan air bersih sebanyak setengah tutup botol aqua. g. PCB siap di rendam ke dalam bejana yang sudah berisi cairan HCL dan klorida. Cairan tersebut funsinya untuk memunculkan garis layout yang sudah diprint, sehingga tembaganya mudah terlihat. Proses ini membutuhkan waktu sekitar 5-10 menit. Maka tembaganya akan muncul. Namun rangkaian yang tidak terkena garis layout akan tetap menghitam

23 akibat tinta tersebut. Bagaimana cara menghilangkannya? Mari kita Simak pada langkah selanjutnya. h. Menggosok papan PCB dengan sabun dicampur air bersih sampai benarbenar bersih, setelah itu PCB dapat dibersihkan dengan cairan bensin, guna mempercepat proses penghilangan pada tinta hitam tersebut, dan garis layout pada tembaganya akan tampak lebih jelas dan bersih. i. Membersihkan PCB tersebut dengan air bersih dicampur dengan sabun. Kemudian keringkan sejenak dengan lap kain bersih. j. PCB siap di bor atau dilubangi pada titik-titik yang akan dipasang kaki komponen. Dalam mengebor komponen harus hati-hati posisi mata bor harus lurus guna menghindari rawan patah pada mata bor dan jangan terlalu kaku supaya hasilnya baik. k. Gosok PCB dengan apmplas supaya halus, kemudian bersihkan dengan air dicampur sabun, kemudian keringkan dengan lap kain. l. PCB yang sudah dibor dan sudah bersih siap dipasang komponen, kemudian siap disolder. Dalam teknik penyolderan harus teliti sebelum disolder, kita lihat dulu jalur rangkaianya dan nilai komponen yang akan dipasang apakah sudah benar atau tidak. Ada beberapa komponen yang sangat sensitif ketika disolder terlalu lama sehingga kaki komponen terlalu panas, mengakibatkan komponen tersebut akan mati atau tidak berfungsi lagi. Seperti IC, potensiometer, resistor LDR, lampu LED, kapasitor keramik.

24 m. Proses penyolderan selesai maka siap dipasang kabel input dan ouput. Kemudian siap pasang kabel jalur dari sumber. Dan siap di uji coba. Dalam uji coba bisa memakai adaptor dan power supply atau serta baterai 9 volt. Sesuai dengan rangkaian yang dibutuhkan. Berikut hasil gambar penelitian yang dilakukan di lapangan, cara atau teknik penyolderan sampai selesai. Gambar 3. 6 Hasil foto proses penyolderan Gambar 3. 7 Hasil foto proses pengecekan pada kaki komponen

25 Gambar 3. 8 Hasil foto setelah penyolderan Gambar 3. 9 Gambar 3.9 Hasil foto proses finishing

26 3.6 Proses Penelitian Berdasarkan hasil penelitian di lapangan maka menghasilkan beberapa point berikut ini: a. Proses awal menyiapkan atau menggambar sebuah gambar skema rangkaian yang akan dibuat. Pada skema rangkaian alat pembangkit sinyal EKG. b. Proses yang kedua yaitu mendesaign skema rangkaian dengan aplikasi egle guna mempermudah dalam pembuatan atau desaign pada sebuah rangkaian yang akan diprint dan ditempelkan pada papan PCB. Di bawah ini adalah hasil proses desaign skema rangkaian alat pembangkit sinyal EKG. c. Proses ketiga yaitu hasil desaign gambar diatas di print pada kertas foto kemudian siap ditempelkan pada papan PCB yang sudah bersih, lalu disetrika. Proses penyetrikaan ini membutuhkan waktu antara 5-10 menit. Kemudian menuju pada proses yang selanjutnya yaitu membersihkan kertas foto dari papan PCB. d. Pada saat membersihkan kertas foto dari papan PCB, caranya adalah dengan mencelupkan papan PCB tersebut kedalam air bersih sambil digosok dengan kedua tangan secara perlahan, agar kertasnya terkelupas dan tidak ada lagi sisa kotoran yang menempel pada papan PCB. Contoh dalam membersihkan kertas foto, di bawah ini.

27 Gambar 3. 10 Pada saat membersihkan kertas foto pada papan PCB Gambar 3. 11 Hasil papan PCB yang sudah dibersihkan Proses selanjutnya yaitu PCB siap di rendam ke dalam bejana yang sudah berisi cairan HCL dan klorida. Cairan tersebut fungsinya untuk memunculkan garis layout yang sudah diprint, sehingga tembaganya mudah terlihat. Proses ini membutuhkan waktu sekitar 5-10 menit. Maka tembaganya akan muncul. Namun rangkaian yang tidak terkena garis

28 layout akan tetap menghitam akibat tinta tersebut. Bagaimana cara menghilangkannya? Mari kita Simak pada langkah selanjutnya. 1. Kemudian menggosok PCB dengan sabun dicampur air bersih sampai benar-benar bersih, setelah itu PCB dapat dibersihkan dengan cairan bensin, guna mempercepat proses penghilangan pada tinta hitam tersebut, dan garis layout pada tembaganya akan tampak lebih jelas dan bersih. 2. Selanjutnya, bersihkan PCB tersebut dengan air bersih dicampur dengan sabun. Kemudian keringkan sejenak dengan lap kain bersih. 3. Lalu PCB siap dibor atau dilubangi pada titik-titik yang akan dipasang kaki komponen. Dalam mengebor komponen harus hati-hati posisi mata bor harus lurus guna menghindari rawan patah pada mata bor dan jangan terlalu kaku supaya hasilnya baik. 4. Kemudian menggosok PCB dengan apmplas supaya halus, kemudian bersihkan dengan air dicampur sabun, kemudian keringkan dengan lap kain. 5. Papan PCB yang sudah dibor dan sudah bersih siap dipasang komponen, kemudian siap disolder. Dalam teknik penyolderan harus teliti sebelum disolder, kita lihat dulu jalur rangkaianya dan nilai komponen yang akan dipasang apakah sudah benar atau tidak. Ada beberapa komponen yang sangat sensitif ketika disolder terlalu lama sehingga kaki komponen terlalu panas, mengakibatkan komponen

29 tersebut akan mati atau tak berfungsi lagi. Seperti IC, potensiometer, resistor LDR, lampu LED, kapasitor keramik. 6. Terakhir yaitu, proses penyolderan selesai maka siap dipasang kabel input dan ouput. Kemudian siap pasang kabel jalur dari sumber. Dan siap di uji coba. Dalam uji coba bisa memakai adaptor dan power supply atau serta baterai 9 volt. Sesuai dengan rangkaian yang dibutuhkan.

30 3.7 Teknik Analisis Data Dalam teknik analisis data atau alat pembangkit sinyal EKG tersebut membutuhkan ketelitian yang baik, supaya tidak terjadi error pada bagian alat, terutama pada beberapa komponen. 3.7.1 Analisis Pengecekan Komponen Langkah pertama pada saat pengujian alat yaitu menggunakan multimeter atau tester. Cek satu persatu mulai dari sumbernya yaitu menggunakan satuan ohm (Ω). Maka kabel elektroda positif pada alat tester berwarna merah dan negati berwarna hitam. Kemudian kabel tersebut disambungkan pada sumber sisi positif dan negatif, jika jarum bergerak maka sumbernya aktif dan tidak ada kerusakan. Langkah yang kedua pengecekan pada komponen resistor, agar lebih mudah dalam pengecekan nilai resitor maka disarankan memakai tester digital supaya angkanya dapat terlihat. Contoh, jika mengecek resitor yang nilai 100 kilo ohm (Ω) maka tampilan pada tester digital akan terbaca sama. Jika nilainya pada tester digital kurang atau terlalu lebih dari nilai resistor maka resistor tersebut rusak. Kemudian jika menggunakan tester manual tandanya adalah jarumnya tidak bergerak. Jika jarumnya bergerak maka resistor masih baik digunakan. Langkah ketiga yaitu pengecekan pada IC 14521 BP, yaitu pada kaki 8 disambungkan pada kabel elektroda positif maka pada kaki 16 disambungkan pada kabel elektrode negatif. Jika jarum pada multitester tidak bergerak sama sekali maka IC tersebut rusak. Harus ganti IC yang baru. Begitulah cara-cara mengecek suatu komponen elektronika yang akan digunakan pada pembuatan alat.

31 3.7.2 Analisis Kerusakan Pada Alat Langkah yang selanjutnya adalah pengecekan alat secara keseluruhan dengan menggunakan adaptor atau bisa mengguanakan power supply. Supaya mudah dalam pengaturan tegangan yang dibutuhkan. Pernah terjadi pada saat dilapangan ketika sedang uji alat, terjadi konslet dan lampu indikator yang seharusnya menyala, pada akhirnya tidak menyala. Dikarenakan ada jalur yang terputus. Lalu IC terbakar dan harus ganti IC yang baru. Kemudian yang terjadi adalah alat tersebut tidak berfungsi dengan sempurna. Langkah pertama untuk menganalisa suatu alat adalah, a. kemungkinan pada salah satu komponen ada yang terbakar atau kepanasan. b. Yang kedua karena pada saat penyambungan kabel positif dan negatif bisa dikatakan salah dalam penyambungan, sehingga alat tidak bisa konek. c. Lihat dengan teliti pada jalur PCB bisa jadi dikarenakan ada jalur yang terputus. d. Jika ada jalur yang terputus maka bisa disambung dengan tenol. e. Kemudian cek menggunakan multitester, cek satu persatu pada komponen alat, seperti resistor, kapasitor, IC, dan pada input dan output yaitu dari sumbernya. f. Jika resistor rusak maka jarum pada multi tester manual tidak akan bergerak, jika bergerak maka resistor masih baik. g. Lalu pada saat pengecekan IC, yaitu yang dicek adalah kaki input dan kaki output. Jika tidak bekerja maka IC tersebut dipastikan rusak dan tidak dapat digunakan lagi.

32 3.8 Hasil Analisis Pada Alat Pembangkit Sinyal EKG Pada saat pertama pengujian alat, terjadi konslet atau alat tidak berfungsi dengan maksimal. Kemudian cara menganalisa alat tersebut adalah, dengan mengecek alat secara keseluruhan dimulai dari sumber dicek dengan multimeter. Jika jarum pada multitester tidak bergerak maka dipastikan ada salah satu jalur yang terputus. Solusinya adalah menyambung jalur yang terputus dengan tenol, sehingga jalur dapat berfungsi lagi. Selanjutnya adalah pengecekan pada beberapa komponen seperti resistor, kapasitor, IC dan dioda. Berdasarkan hasil analisa penulis ketika saat pengujian alat maka terdapat IC yang tidak berfungsi dipastikan komponen tersebut terbakar akibat terjadinya konslet. Maka solusinya adalah sebelum ganti IC baru maka penulis memastikan pengecekan IC yang kedua kalinya dengan cara memeriksa salah satu kaki IC dengan multimeter. Hingga pada akhirnya hasilnya pun nihil. Maka dipastikan IC tersebut benar-benar rusak, maka ganti IC yang baru. Berdasarkan hasil analisa di lapangan penulis juga memastikan sebuah komponen yang lain seperti resistor dan kapasitor. Pada saat pengecekan hasilnya baik dan tidak ada masalah. Hasil analisa saat peninjauan ulang pada jalur layout juga baik tidak bermasalah. Pada waktu pengujian yang kedua kalinya pada saat di rumah sakit PKU Muhammadiyah Kota Yogyakarta, didampingi oleh dosen pembimbing lapangan hasilnya baik. Karena pada saat itu juga sudah ganti komponen IC yang baru.

33