BAB V IMPLEMENTASI 5.1 IMPLEMENTASI Implementasi penggunaan PC Router Mikrotik OS dan manajemen user bandwidth akan dilakukan bedasarkan pada hasil analisis yang sudah dibahas pada bab sebelumnya. PC Router Mikrotik OS ini menggunakan versi 2.9.27. Adapun proses yang harus dilakukan untuk melakukan implementasi manajemen bandwidth adalah sebagai berikut. 5.1.1 Instalasi Mikrotik OS Untuk membuat sebuah PC menjadi sebuah Server / Router, maka pertama harus dilakukan installasi Operasi Sistem. Pada proses instalasi penulis menggunakan Mikrotik OS versi 2.9.27. Berikut ini beberapa langkah instalasi mikrotik OS : 1. masukkan CD instalasi mikrotik ke CD-ROM dan lakukan booting CD 2. setelah proses booting selesai maka akan muncul tampilan berikut : 33
Gambar 5.1. Tampilan awal instalasi mikrotik 3. selanjutnya, tekan 'a' untuk menginstall semua paket-paket dan diteruskan dengan menekan 'I' untuk melanjutkan proses instalasi. Gambar 5.2. Pemilihan paket-paket 34
4. Selanjutnya akan muncul pilihan y/n untuk memilih apakah konfigurasi lama akan disimpan?, karena kita baru pertama mengistal mikrotik pada hardisk maka kita memilih n (tidak) lalu tekan enter dan continue untuk memformat hardisk lalu proses instalasi paket mulai terinstal. Gambar 5.3. format hardisk 5.setelah semua paket terinstal maka mikrotik akan meminta untuk reboot, enter 35
Gambar 5.4. Reboot Mikrotik Mikrotik telah selesai di install, dan bisa dipergunakan dengan login sebagai user admin dan tanpa password Gambar 5.5. login winbox 36
Setelah login akan muncul tampilan awal winbox Gambar 5.6. Tampilan awal winbox 5.1.2 Mikrotik sebagai Gateway 1. Memberi nama interface Untuk memberikan Nama Interface lakukan langkah berikut: Klik Menu interface 37
Gambar 5.7. Interface list Doble klik ether1, lalu ganti nama interface ether1=internet Doble klik ether2, lalu ganti nama interface ether2=lokal 2. Memberikan IP Address Untuk memberikan IP Address lakukan langkah berikut ini: Klik [IP] Pilih [Address] Maka akan muncul jendela baru. Klik tanda [+] berwarna merah yang berada di sisi kiri atas dari jendela baru yang muncul tadi. Ketikkan IP Address yang mengarah ke internet beserta subnetnya. saya masukkan 203.189.89.242/29. Setelah memasukkan, klik [Apply], maka akan muncul [Network Address] dan [Broadcast Addressnya]. 38
Pilih interface yang mengarah ke internet. Gambar 5.8. interface internet Klik [Ok] Dengan langkah diatas kita telah menambahkan IP Address yang mengarah ke internet, selanjutnya adalah menambahkan IP Address yang mengarah ke jaringan lokal. Untuk caranya sama dengan langkah diatas, yaitu: Klik lagi tanda [+] berwarna merah. Ketikkan IP Address yang mengarah ke jaringan lokal beserta subnetnya. Misalnya saya masukkan 172.10.0.1/16. Setelah memasukkan, klik [Apply], maka akan muncul [Network Address] dan [Broadcast Addressnya]. Pilih interface yang mengarah ke lokal 39
Gambar 5.9. Interface lokal Klik [Ok] 3. Menambahkan Routing Table Agar jaringan lokal bisa melakukan akses ke jaringan luar (internet), maka harus dibuat routing table. Agar paket memiliki arah tujuan yang jelas dan paket tersebut tahu bagaimana cara dia menuju tujuannya, caranya adalah: Klik [IP] Klik [Routes], maka akan terlihat 2 buah routing default. Klik tanda [+] yang berwarna merah dibagian atas, maka akan muncul jendela baru. Pada [Destination] biarkan dengan [0.0.0.0/0]. 40
Pada [Gateway] isikan IP Address yang menjadi gateway dari router Anda. Disini saya memasukkan [203.189.89.241]. Tambahkan komentarnya. Gambar 5.10. Routing Klik [Ok]. 4. Menambahkan NAT Rule Tujuan membuat NAT rule adalah agar paket dari jaringan lokal bisa dilewatkan ke jaringan luar atau internet dengan jalan menggunakan ip internet yang diberikan oleh ISP. Caranya adalah sebagai berikut: Klik [IP]. Pilih [Firewall]. 41
Gambar 5.11. Firewall Masuk ke tab [NAT]. Klik tanda [+] yang berwarna merah, maka akan muncul jendela [New NAT Rule]. Pada [Chain] pilih [srcnat]. Pada [Out Interface] pilih interface yang mengarah ke internet. 42
Gambar 5.12. Nat Rule Masuk ke tab [Action]. Pada [Action] pilih [masquerade]. 43
Gambar 5.13. Nat rule action Klik [Apply].. Klik [Ok] jika sudah selesai. 5. Memasukkan DNS DNS digunakan sebagai penerjemah dari nama domain ke alamat IP, dan sebaliknya, yaitu dari alamat IP ke nama domain. Jadi apabila pengguna mengetikkan google.com di web browser, maka itu berarti pengguna memanggil alamat IP dari google.com yaitu 74.125.255.19. caranya adalah sebagai berikut: Klik [IP]. Pilih [DNS], maka akan muncul jendela [DNS]. 44
Klik [Settings]. Gambar 5.14. Setting DNS Pada [Primary DNS] masukkan DNS utama yaitu [203.189.88.10]. Pada [Secondary DNS] masukkan DNS alternatif. [203.189.88.11] Berikan centang pada [Allow Remote Requests]. Klik [Ok] jika sudah selesai. 6. Tes Konfigurasi Setelah itu langkah terakhir dari seting di router adalah melakukan pengecekan apakah konfigurasi yang dilakukan sudah benar atau belum. Caranya adalah: 45
Klik [New Terminal]. Lakukan ping ke salah satu domain yang Anda inginkan. Misalnya [ping google.com]. jika sudah ada balasan, mkaa berarti router sudah berhasil terkoneksi ke internet. Gambar 5.15. Ping ke google.com 7. Tes Konfigurasi di Klien Selanjutnya adalah melakukan tes koneksi ke internet dari klien, namun sebelumnya IP Address dari klien harus diatur sesuai dengan konfigurasi yang telah dibuat. Berikut adalah konfigurasi klien sesuai dengan konfigurasi yang penulis buat dari Windows XP: IP Address : 172.10.255.253 Subnet mask : 255.255.0.0 46
Default Gateway : 203.189.89.242 Preferred DNS : 203.189.89.242 Alternate : - (kosong) 5.1.3 Mikrotik sebagai server hotspot 1. Mengaktifkan radius (use radius) Klik IP Pilih Hotspot Pilih Tab Server Profil Doble klik nama hotspot Pilih tab radius lalu centang use radius Klik ok Gambar 5.16. Use Radius 47
2. Memilih metode login Klik IP Pilih Hotspot Pilih tab Server Profil Doble klik nama hotspot Pilih tab login Centang pada HTTP CHAP Gambar 5.17. Metode Login 3.Melakukan Setup Hotspot Klik IP Pilih hotspot Klik setup 48
Gambar 5.17. Setup Hotspot Kemudian pilih interface yang digunakan, pilih lokal lalu next Gambar 5.18. Setup Hotspot1 49
Pada setup Local address of network langsung klik next Gambar 5.19. Setup Hotspot2 Untuk setifikat pilih none saja, next Gambar 5.20. Setup Hotspot3 Untuk SMTP Server sebaiknya anda kosongin saja, next Gambar 5.21. Setup Hotspot4 50
Dns diisi sesuai dengan provider Gambar 5.22. Setup Hotspot5 Nama DNS lokal hotspot. NEXT Gambar 5.23. Setup Hotspot6 Sukses, ok Gambar 5.24. Setup Hotspot7 51
4. Menginputkan user ( id dan password) Klik IP Pilih hotspot Pada tab user klik tanda + untuk menambah user Gambar 5.25 tambah user Sebagai contoh: Isi nama : a Password: a Address : 172.10.255.253 Lalu ok, 52
5.Tes Konfigurasi login Saat akan mengakses internet pada web browser akan muncul login web mikrotik default sesuai yang disetting sebelumnya. Gambar 5.26. Halaman web login Mikrotik isi sesuai dengan id dan password Tes speed dengan masuk ke situs speedtest.com 53
Gambar 5.27. Hasil speedtest user (tanpa dibatasi bandwith) 6. management bandwidth user dengan metode simple queue klik queues klik tanda panah merah untuk menambah user yang akan di batasi bandwith nya. Isi nama user => a Isi ip address user => 172.10.255.253 Target upload => 256kb Target Download => 256kb Aplly ok 54
Gambar 5.28. simple queues 7. Tes user speed setelah diberi batas bandwith Gambar 5.29. Hasil Tes Speed user setelah diberi batas bandwith 55