Jurnal Paradigma Ekonomika Vol.1, No.7 April 2013 ANALISIS PENGARUH FAKTOR KEPENDUDUKAN TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI JAMBI. H. Syamsuddin.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. perubahan mendasar atas struktur sosial, sikap-sikap masyarakat dan institusiinstitusi

Pengaruh Pembangunan Manusia Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Kota Jambi. Oleh: *) Irmanelly **)Dosen Tetap STIE Muhaammadiyah Jambi

Analisis penyerapan tenaga kerja pada sektor pertanian di Kabupaten Tanjung Jabung Barat

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Pengangguran Di Kabupaten Jombang Tahun

BAB I PENDAHULUAN. Kesejahteraan masyarakat merupakan salah satu tujuan dari pembangunan

ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI TERHADAP TINGKAT PENGANGGURAN DI KOTA MEDAN TAHUN

DAMPAK PENINGKATAN PENGELUARAN KONSUMSI SEKTOR RUMAH TANGGA DAN PENGELUARAN SEKTOR PEMERINTAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI PROPINSI JAMBI ABSTRAK

Halaman Tulisan Jurnal (Judul dan Abstraksi)

Halaman Tulisan Jurnal (Judul dan Abstraksi)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pengaruh Investasi Kelapa Sawit dan Tenaga Kerja terhadap PDRB pada Sub Sektor Perkebunan di Kabupaten Kutai Timur

PEMETAAN BAHAYA GENANGAN PASANG AIR LAUT DI WILAYAH PESISIR KABUPATEN SIDOARJO JAWA TIMUR. Dimas Musa Sulistio Aulia El Hadi

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan sangat penting dilakukan untuk menyelesaikan analisis terhadap

I. PENDAHULUAN. untuk meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan suatu bangsa. Dalam upaya

BAB I PENDAHULUAN. penting daripada pembangunan nasional, dengan tujuan akhir adalah untuk

PENGARUH SEKTOR EKONOMI TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) PROVINSI RIAU. Dian Alfira Kasmita

Pengaruh pertumbuhan ekonomi, pertumbuhan penduduk dan produktivitas tenaga kerja terhadap penyerapan tenaga kerja di Kota Jambi

PEREKONOMIAN DAERAH KOTA BATAM

ANALISIS EFEK PERTUMBUHAN EKONOMI PADA DISTRIBUSI PENDAPATAN DI KABUPATEN JOMBANG

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pertumbuhan ekonomi berarti perkembangan kegiatan dalam perekonomian yang

HALAMAN PENGESAHAN ARTIKEL PENGARUH INVESTASI, TENAGA KERJA DAN KONSUMSI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI KOTA PADANG. Oleh AMINAH NPM.

BAB I PENDAHULUAN. kenaikan pendapatan riil per kapita penduduk suatu daerah dalam jangka panjang

PENGARUH KEBIJAKAN FISKAL DAN MONETER TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI JAMBI Oleh : Mahdi, Hasdi Aimon, Efrizal Syofyan ABSTRACT

ANALISIS PENGARUH JUMLAH TENAGA KERJA DAN PENDAPATAN PERKAPITA TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI KABUPATEN PASAMAN JURNAL OLEH : GUSPA YENI

PENERAPAN MODEL SOLOW-SWAN UNTUK MEMACU PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN DEMAK

BAB III METODE PENELITIAN. struktur dan pertumbuhan ekonomi, tingkat ketimpangan pendapatan regional,

ANALISIS SEKTOR UNGGULAN PEREKONOMIAN KABUPATEN MANDAILING NATAL PROVINSI SUMATERA UTARA

II. TINJAUAN PUSTAKA. proses di mana terjadi kenaikan produk nasional bruto riil atau pendapatan

BAB II KERANGKA TEORI DAN KONSEP. pendapatan perkapita riil penduduk suatu masyarakat meningkat dalam jangka

ANALISIS PENGARUH UPAH DAN PENGANGGURAN TERHADAP JUMLAH PENCARI KERJA DI INDONESIA

ANALISIS FAKTOR PENENTU PERTUMBUHAN EKONOMI DAN KEBUTUHAN INVESTASI DI JAWA BARAT TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. bentuk kenaikan pendapatan nasional. Cara mengukur pertumbuhan ekonomi

PENGARUH EKSPOR TERHADAP PENIGKATAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) KOTA MEDAN (ANALISIS BASIS EKONOMI) PROVINSI SUMATERA UTARA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. pertumbuhan ekonomi di suatu wilayah. Ketimpangan ekonomi antar wilayah

Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol.16 No.1 Tahun 2016

BAB I PENDAHULUAN. suatu negara yang sudah menjadi agenda setiap tahunnya dan dilakukan oleh

I. PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi merupakan suatu proses multidimensional yang

I. PENDAHULUAN. Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan negara kepulauan. terbesar di dunia yang mempunyai lebih kurang pulau.

TINJAUAN PUSTAKA. Pembangunan secara tradisional diartikan sebagai kapasitas dari sebuah

ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI DAN INVESTASI TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA DI KABUPATEN TANGERANG PADA TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. antara pemerintah dan pihak swasta (masyarakat) sehingga sumber daya yang ada

JURNAL EKONOMI Volume 21, Nomor 4 Desember 2013 PERANAN EKSPOR DALAM PEREKONOMIAN RIAU. Nursiah Chalid

KAJIAN KESENJANGAN PENDAPATAN PROVINSI JAMBI. Oleh : PRIMA AUDIA DANIEL Dosen STIE Muhammadiyah Jambi ABSTRAK

BAB II KERANGKA EKONOMI DAERAH

BAB II KERANGKA EKONOMI MAKRO DAERAH. 2.1 Perkembangan indikator ekonomi makro daerah pada tahun sebelumnya;

Hubungan Faktor Sosial Ekonomi dan Fisik Wilayah dengan Pendapatan Petani Tanaman Pangan di Kabupaten Jombang

BAB I PENDAHULUAN. nasional dimana keadaan ekonominya mula-mula relatif statis selama jangka

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan salah satu indikator penting

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya pembangunan ekonomi nasional bertujuan untuk. membangun manusia Indonesia seutuhnya, dan pembangunan tersebut harus

PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, UPAH MINIMUM, DAN TINGKAT PENGANGGURAN TERHADAP JUMLAH PENDUDUK MISKIN DI INDONESIA TAHUN

Oleh Citra Ramayani 1. Keywords: government investment, private investment, inflation, export, labor, economic growth

Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi Volume 16 No. 01 Tahun 2016

I. PENDAHULUAN. Pembangunan nasional adalah pembangunan manusia seutuhnya serta

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat bertambah sehingga akan meningkatkan kemakmuran masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi dalam periode jangka panjang mengikuti

ANALISIS KESEMPATAN KERJA DAN PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA PADA SEKTOR PERTANIAN DI PROVINSI ACEH. Sofyan*, Elvira Iskandar*, Zakia Izzati** ABSTRACT

TREN DAN DETERMINAN PENGANGGURAN TERDIDIK DI PROVINSI JAMBI.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

Tinjauan Perekonomian Berdasarkan PDRB Menurut Pengeluaran

TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI JAWA TENGAH

NOVI NURUL ALIYAH B

ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PENGANGGURAN TERHADAP TINGKAT KEMISKINAN DI KABUPATEN JAYAPURA. Evi Hartati 1

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENDAHULUAN. perubahan struktur sosial, sikap hidup masyarakat, dan perubahan dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kependudukan dan pertumbuhan ekonomi memiliki hubungan yang

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan Nasional secara makro pada hakekatnya bertujuan untuk

ANALISIS DETERMINAN KORUPSI DI ERA OTONOMI DAERAH DI INDONESIA (Studi Kasus Provinsi Jawa Tengah)

PENGARUH INFLASI DAN PRODUK DOMESTIK BRUTO (PDB) TERHADAP TINGKAT SUKU BUNGA RIIL DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN TAYLOR RULE

BAB II LANDASAN TEORI. (PDRB) di Kota Salatiga tahun Adapun teori-teori yang ditulis

Analisis Pertumbuhan Ekonomi Kab. Lamandau Tahun 2013 /

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TENAGA KERJA DAN PRODUK DOMESTIK REGONAL BRUTO DI KOTA SAMARINDA

Keywords : GDRP, learning distribution, work opportunity

Pengaruh pertumbuhan ekonomi dan upah minimum terhadap kemiskinan di Kota Jambi

I. PENDAHULUAN. yang menyebabkan GNP perkapita (Gross National Product) atau pendapatan

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INVESTASI PEMERINTAH PADA SEKTOR PERTANIAN DI PROVINSI JAMBI

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT PENDIDIKAN ANAK PETANI KARET DI NAGARI GUGUK KECAMATAN 2 X 11 KAYU TANAM KABUPATEN PADANG PARIAMAN

PENGARUH PENGELUARAN PEMERINTAH, EKSPOR, INFRASTRUKTUR JALAN DAN JUMLAH PENDUDUK TERHADAP PENDAPATAN NASIONAL INDONESIA

PENGARUH NILAI PDRB, TINGKAT UPAH DAN TINGKAT INFLASI TERHADAP PENGANGGURAN TERBUKA PROVINSI BALI TAHUN

Volume 11 Nomor 1 Maret 2014

ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH, INFLASI, SUKU BUNGA, DAN JUMLAH UANG BEREDAR TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI SURAKARTA TAHUN

ANALISIS INPUT-OUTPUT KOMODITAS KELAPA SAWIT DI INDONESIA

PENGARUH INVESTASI, TENAGA KERJA, DAN EKSPOR TERHADAP PDRB SEKTOR INDUSTRI DI KOTA SEMARANG TAHUN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Kebutuhan manusia selalu berkembang sejalan dengan tuntutan zaman, tidak

Pengaruh Jumlah Produksi, Harga Ekspor, Dan Kurs Dollar Amerika Serikat Terhadap Volume Ekspor Batu Bara Indonesia Tahun

PENGARUH HARGA BAWANG MERAH IMPOR TERHADAP PERMINTAAN IMPOR BAWANG MERAH DI INDONESIA TAHUN

*) Bekerja di BPS Provinsi Kalimantan Tngah

Pengaruh pendidikan, upah dan kesempatan kerja terhadap pengangguran terdidik di Provinsi Jambi

Abstrak. Abstract. Pendahuluan

KETIMPANGAN PEREKONOMIAN DI PROVINSI BENGKULU

JURNAL. Oleh : YULISA NPM

BAB I PENDAHULUAN. integral dan menyeluruh. Pendekatan dan kebijaksanaan sistem ini telah

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi yang terjadi. Bagi daerah, indikator ini penting untuk

Analisis pertumbuhan ekonomi dan ketimpangan pembangunan di Wilayah Sumatera

PERTUMBUHAN PENDUDUK 1. Jumlah dan Laju Pertumbuhan Penduduk Propinsi (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

ANALISIS KONSUMSI DAN PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI SUMATERA BARAT

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN INDUSTRI NONMIGAS DI PROVINSI SUMATERA UTARA

BAB I PENDAHULUAN. Secara defenitif, pada awalnya pengertian pembangunan ekonomi diberi

BAB I PENDAHULUAN. sektor swasta dan masyarakat (Saragih, 2009). merupakan salah satu indikator keberhasilan pembangunan.

JURNAL ILMIAH BUSSINESS PROGRESS ISSN April 2015, Volume 3, No. 1, 9-14

BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH

Transkripsi:

Halaman Tulisan Jurnal (Judul dan Abstraksi) Vol.1, No.7 April 2013 ANALISIS PENGARUH FAKTOR KEPENDUDUKAN TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI JAMBI H. Syamsuddin. HM Dosen Jurusan Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Jambi Kampus Pinang Masak ABSTRACT The results of theoretical studies showed population factors affect economic growth. Factors referred to are (1) the rate of population growth (2) labor force and (3) dependency ratio. The results of multiple regression model estimates show that of the three variables thought to affect economic growth, apparently only two variables, namely Population Growth (P G ) and the Dependency Ratio (D R ) are statistically significant effect at α 10 % and α 15 %. While variable labor force (L F ) is statistically no effect on economic growth, but theoretically the labor force is one of the factors of production that also contribute to economic growth. Kata Kunci : Economic growth, Population growth, Labor Force and Dependency ratio Halaman 73

Vol.1, No.7, April 2013 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan ekonomi merupakan suatu proses multidimensional yang saling keterkaitan dan berpengaruh antara faktor-faktor yang menghasilkan pembangunan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi sebagai salah satu dari proses pembangunan ekonomi menjadi penting, karena pembangunan ekonomi tidak terlepas dari pertumbuhan ekonomi (economic growth), pembangunan ekonomi mendorong pertumbuhan ekonomi dan sebaliknya, pertumbuhan ekonomi itu sendiri dapat memperlancar proses pembangunan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi diartikan sebagai proses kenaikan output perkapita dalam jangka panjang. Proses kenaikan output perkapita dapat dianalisis dengan melihat apa yang terjadi pada total output disatu pihak dan jumlah penduduk dipihak lain. Jhingan (2000) proses pertumbuhan ekonomi dipengaruhi oleh dua macam faktor, yaitu faktor ekonomi dan faktor non ekonomi yang salah satunya adalah faktor kependudukan. Faktorfaktor kependudukan menurut beberapa hasil penelitian dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi termasuk antara lain pertumbuhan penduduk, jumlah angkatan kerja dan rasio beban tanggungan penduduk (dependency ratio) Provinsi Jambi berdasarkan kriteria tipologi daerah tahun 2005-2012 termasuk daerah maju tetapi tertekan (High Income but Low Growth) kondisi ini didukung oleh nilai pertumbuhan ekonominya tertingi di sumatera. Pertumbuhan ekonomi tidak hanya dipengaruhi oleh faktorfaktor ekonomi saja. Beberapa studi menunjukkan adanya pengaruh dari faktor faktor non-ekonomi, salah satunya adalah faktor kependudukan. Menurut Todaro (2000) salah satu penyebab prospek pembangunan menjadi semakin jauh adalah adanya pertumbuhan penduduk yang cepat, terkonsentrasinya penduduk di daerah perkotaan dan beban tanggungan penduduk usia produktif semakin tinggi. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) menjadi tolak ukur keberhasilan pembangunan ekonomi suatu daerah. Namun apa yang terjadi bila pertumbuhan ekonomi disertai dengan pertumbuhan penduduk yang tinggi. Pentingnya posisi penduduk dalam proses pertumbuhan ekonomi mendasari tulisan ini untuk mengetahui pengaruh faktor-faktor kependudukan terhadap pertumbuhan ekonomi di Provinsi Jambi. Penelitian ini dilakukan karena beberapa tahun terakhir Provinsi Jambi mengalami pertumbuhan penduduk yang tinggi disertai dengan jumlah tenaga kerja migran serta rasio beban tanggungan penduduk (dependency ratio). Halaman 74

Vol.1, No.7, April 2013 1.2. Tujuan Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan tujuan sebagai berikut : 1. Untuk menganalisis pertumbuhan ekonomi Provinsi Jambi selama kurun waktu 2000-2012. 2. Untuk menganalisis perkembangan faktor-faktor kependudukan di Provinsi Jambi selama kurun waktu 2000-2012 3. Untuk menganalisis pengaruh faktor-faktor kependudukan terhadap pertumbuhan ekonomi Provinsi Jambi selama kurun waktu 2000-2012 II. TINJAUAN PUSTAKA Suatu perekonomian dikatakan mengalami pertumbuhan apabila tingkat kegiatan ekonomi lebih tinggi dari pencapaian periode selanjutnya, dan laju pertumbuhan ekonomi adalah kenaikan dalam PDRB, tanpa memandang apakah kenaikan tersebut lebih besar atau lebih kecil dari tingkat pertumbuhan penduduk (Ananta, 1995). Penduduk merupakan unsur penting dalam usaha untuk meningkatkan produksi dan mengembangkan kegiatan ekonomi. Penduduk memegang peranan penting karena menyediakan tenaga kerja dan tenaga ahli yang diperlukan untuk menciptakan kegiatan ekonomi. Di samping itu, pertambahan jumlah penduduk mengakibatkan bertambah dan semakin kompleksnya kebutuhan (Sukirno, 1995). Pertumbuhan penduduk dipengaruhi oleh fertilitas, mortalitas dan migrasi. Tingkat fertilitas yang tinggi memacu pertumbuhan penduduk secara cepat, dan dalam jangka panjang dapat menciptakan tenaga kerja yang dapat membantu pertumbuhan ekonomi, jika selama masa tunggu jangka panjang tersebut calon tenaga kerja mendapat pendidikan dan ketrampilan yang baik sehingga kualitas sumber daya manusianya semakin baik. Sebaliknya, jika tingkat fertilitas rendah maka tenaga kerja produktif yang diharapkan akan membantu peningkatan pertumbuhan ekonomi tidak tersedia dan berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi (Ananta, 1993) Tenaga kerja sebagai faktor produksi menentukan laju pertumbuhan ekonomi, baik dalam kedudukannya sebagai tenaga kerja produktif maupun sebagai konsumen. Ketidakseimbangan dalam penyebaran penduduk antar daerah mengakibatkan tidak proporsionalnya penggunaan tenaga kerja secara regional dan sektoral sehingga akan menghambat laju pertumbuhan ekonomi (Purba, 2008). Halaman 75

Vol.1, No.7, April 2013 Rasio beban tanggungan penduduk dapat menunjukkan keadaan ekonomi suatu wilayah ( wilayah maju atau sedang berkembang). Rasio beban tanggungan merupakan salah satu indikator demografi yang penting. Semakin tinggi persentase rasio beban tanggungan menunjukkan semakin tinggi beban yang harus ditanggung penduduk produktif untuk membiayai penduduk yang belum produktif dan tidak produktif lagi. Banu (2012) peningkatan rasio beban tanggungan penduduk salah satu disebabkan oleh peningkatan fertilitas. Peningkatan fertilitas akan mengakibatkan peningkatan penduduk usia muda yang tidak produktif. Penduduk usia produktif pun akan mengalokasikan pengeluaran yang seharusnya untuk investasi dan saving kepada penduduk usia tidak produktif, yang berdampak pelambatan pertumbuhan ekonomi. III. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah skunder selama kurun waktu 2000-2012. Jenis data yang digunakan adalah : PDRB Provinsi Jambi selama periode 2000-2012 Jumlah penduduk selama periode 2000-2012 Jumlah angkatan kerja selama periode 2000-2012 Jumlah penduduk berdasarkan kelompok umur selama periode 2000-2012 Data skunder tersebut bersumber dari berbagai publikasi BPS. Publikasi tersebut meliputi : PDRB Provinsi Jambi berdasarkan lapangan usaha Sensus penduduk Provinsi Jambi Pendataan penduduk Provinsi Jambi Sakerda Provinsi Jambi 3.2.Metode Analisis Untuk menganalisis data dalam penelitian ini digunakan dua pendekatan, yaitu pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Pendekatan kualitatif digunakan untuk menganalisis perkembangan ekonomi dan perkembangan faktor-faktor kependudukan di Provinsi Jambi selama kurun waktu 2000-2012. Sedangkan pendekatan kuantitatif menggunakan model Regresi Linier berganda (multiple regression) untuk menjelaskan pengaruh faktor-faktor kependudukan terhadap pertumbuhan ekonomi Peovinsi. Spesifikasi model yang digunakan adalah : Halaman 76

Vol.1, No.7, April 2013 G E = β 0 + β 1 P G + β 2 L F + β 3 D R + ξ Dimana : G E = Pertumbuhan ekonomi (%) P G = Pertumbuhan penduduk (%) L F = Jumlah Angkatan Kerja D R = Dependency ratio (%) IV. β 0 = Intersep/konstanta β 1... β 3 = Koefisien regresi ξ = Disturbance Error HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Analisis Pertumbuhan Ekonomi Selama periode 2000-2012 pertumbuhan ekonomi Provinsi Jambi bersifat fluktuatif dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 6,46 % pertahun, masih diatas rata-rata pertumbuhan ekonomi nasional yaitu 5,21 %. Gambar 1 menunjukkan bahwa di awal pelaksanaan otonomi daerah (2000-2003) pertumbuhan ekonomi bersifat berfluktuatif dan cenderung menurun, dari 5,89 % tahun 2000 turun menjadi 5,01 % pada tahun 2003. Kondisi ini disebabkan di awal otonomi daerah yang merupakan fase transisi pemerintahan dari Top Down Planning ke Botton up Planning, dimana pemerintah lebih fokus pada masalah kondisi politik dan pemerintahan. Sementara masalah perekonomian, terutama ekonomi sektoral relatif terabaikan, sehingga sektorsektor pembentuk Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) kurang berkembang. Periode 2003-2011 perekonomian Jambi tumbuh secara linier,dari 5,01 % tahun 2003 meningkat menjadi 8,51 % tahun 2011. Hal ini mengindi kasikan bahwa proses transisi sistem pemerintahan sudah mulai berakhir dan pemerintah daerah sudah fokus pada pembangunan ekonomi, terutama bagaimana mengupayakan agar daerah lebih berkembang untuk mewujudkan otonomi daerah yang mandiri. Pada tahun 2012 pertumbuhan ekonomi negatif (7,44 %), hal ini disebabkan pengaruh harga komoditas unggulan (karet, sawit dan batu bara) menga- lami penurunan harga di pasar internasional (negara tujuan ekspor) Halaman 77

4.2. Analisis Faktor Kependudukan 4.2.1. Pertumbuhan Penduduk Pertumbuhan penduduk merupakan salah satu indikator yang selalu digunakan untuk menggambarkan kondisi kependudukan, kemajuan pembangunan dan perekonomian suatu daerah. Laju pertumbuhan penduduk Provinsi Jambi lebih didorong oleh migran masuk ketimbang fertilitas dan mortalitas. Peningkatan migran masuk dimotivasi oleh peluang kerja, terutama di sektor perkebunan dan pertambangan. Selama otonomi daerah Provinsi Jambi termasuk salah satu daerah yang aman untuk berinvestasi, hal ini berimplikasi pada peningkatan investor dan peluang kerja. Kurun waktu 2000-2012 pertumbuhan penduduk bersifat fluktuatif. Pada tahun 2000 pertumbuhan penduduk 1,7 %, kemudian cenderung meningkat selama sepuluh tahun dan pertumbuhan tertinggi pada tahun 2010 mencapai 2,56 %. Pertumbuhan penduduk yang terus meningkat selama otonomi daerah mengindikasikan kurangnya perhatian pemerintah di bidang kependudukan, pemerintah lebih fokus pada masalah politik, ekonomi dan keuangan. Pertumbuhan penduduk yang tinggi berdampak terhadap (1) meningkatnya beban anggaran sektor pendidikan dan kesehatan (2) meningkatnya anggaran untuk fasilitas sosial dan kesejahteraan (3) rentannya terhadap ketahanan pangan (4) menurunnya daya dukung lingkungan dan (5) stabilitas keamanan. Menyadari dampak tersebut, pemerintah mulai menjamah kembali masalah kependudukan dengan berbagai instrumen kebijakan. Keseriusan pemerintah dalam pengendalian penduduk di Provinsi Jambi melalui institusi BKKBN menunjukkan hasil yang positif. Hal ini ditunjukkan dengan penurunan laju pertumbuhan penduduk selama dua tahun terakhir, yaitu dari 2,56 % pada tahun 2010 menjadi 2.25 % pada tahun 2011 dan kemudian menjadi 2,07 % pada tahun 2012 5.1.1. Angkatan Kerja Angkatan Kerja (labor force) adalah jumlah orang yang menawarkan jasanya untuk terlibat dalam proses produksi barang dan jasa. Diantara mereka sebagian sudah aktif dalam kegiatan menghasilkan barang dan jasa (employed persons) dan sebagian lagi adalah mereka yang siap bekerja dan sedang mencari pekerjaan (unemployment). Selama periode 2000-2012 pertumbuhan angkatan kerja bersifat fluktuatif, dari 2,94 % tahun 2001 meningkat menjadi 8,21 % pada tahun 2002, kemudian cenderung turun hingga mencapai 5,29 % pada tahun 2006 dan naik kembali 7,42 % pada tahun 2010, kemudian turun hingga mencapai level 1,61 % pada tahun 2012. Halaman 78

Penurunan angkatan kerja mencapai 5,29 % pada tahun 2006 dan 1,61 % tahun 2012 disebabkan kondisi perekonomian dunia yang mengalami masalah dan berpengaruh terhadap permintaan komoditas perkebunan dan hasil tambang. Tahun 2006 permintaan komoditas sawit dan karet turun drastis banyak orang meninggalkan pekerjaan. Tahun 2012 permintaan batu bara turun yang disertai dengan kebijakan lokal yang melarang angkutan batu bara menggunakan jalan umum, banyak perusahaan yang tutup. 5.2.1. Dependency Ratio Rasio beban tanggungan (Dependency Ratio) merupakan perbandingan antara jumlah penduduk berumur 0-14 tahun, ditambah dengan jumlah penduduk 65 tahun keatas dibandingkan dengan jumlah penduduk usia 15-64 tahun. Rasio beban tanggungan penduduk sebagai salah satu indikator demografi yang dianggap cukup penting, karena semakin tinggi persentase rasio beban tanggungan menunjukkan semakin tinggi beban yang harus ditanggung penduduk produktif untuk membiayai penduduk yang belum produktif dan tidak produktif lagi. Gambar-4 menunjukkan bahwa selama kurun waktu 2000-2012 Dependency Ratio cenderung menurun, dari 55,70 % pada tahun 2000 menjadi 50,22 % pada tahun 2012. Hal ini berarti pada tahun 2000 setiap 100 orang penduduk usia produktif menanggung sebanyak 56 orang yang belum produktif dan tidak produktif lagi. Dari indikator ini terlihat bahwa pada tahun 2000 penduduk usia produktif di Provinsi Jambi masih dibebani tanggung jawab oleh penduduk usia muda (0-14 tahun) yang proporsinya lebih banyak di bandingkan tanggung jawab terhadap penduduk tua (65 +) Gambar-4 menunjukkan bahwa selama kurun waktu 2000-2012 Dependency Ratio di Provinsi Jambi cenderung menurun, dari 55,7 % pada tahun 2000 menjadi 50,22 % pada tahun 2012. Hal ini berarti pada tahun 2000 setiap 100 orang penduduk usia produktif menanggung sebanyak 56 orang yang belum produktif dan tidak produktif lagi, kemudian pada tahun 2012 berkurang, yaitu setiap 100 orang penduduk usia produktif menanggung sebanyak 50 orang yang belum produktif dan tidak produktif lagi. Penurunan ini, terutama disebabkan karena penurunan tingkat kelahiran alamiah yang disertai dengan arus migrasi masuk yang didominasi oleh penduduk usia kerja. 5.2. Analisis Pengaruh Faktor Kependudukan Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Berdasarkan hasil estimasi model regresi berganda diperoleh nilai R 2 sebesar 0,671. Hal ini berarti bahwa variabel pertumbuhan penduduk, variabel angkatan kerja dan variabel dependency rasio (rasio beban tanggungan) Halaman 79

hanya mampu menjelaskan sekitar 67,10 persen dari variasi pertumbuhan ekonomi Provinsi Jambi. Sementara sisanya sebesar 32,50 persen dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukan dalam persamaan ini (Tabel 1). Nilai F hitung 6.120 > F tabel berarti secara bersama-sama (simultan) variabel pertumbuhan penduduk, dependency ratio dan angkatan kerja dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi Provinsi Jambi selama periode 2000-2012. Hal ini berarti bahwa bila pemerintah daerah fokus pada peningkatkan pertumbuhan ekonomi, maka perlu disertai dengan kebijakan pengendalian faktor-faktor kependudukan Tabel 1 Hasil Estimasi Faktor Kependudukan Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Jambi 2000-2012 Model Unstandardized Coefficients β Std. Error t hit Sig Constant 168.049 120.363 1.396.196 P G -2.346 1.455-1.612.141 D R -.760.415-1.832.100 L F 20.631 16.592 1.243.245 R 2 = 0,671 Adjusted R 2 = 0,561 F hitung = 6.120 Sumber : Hasil Pengolahan Data Hasil estimasi regresi menunjukkan bahwa Pertumbuhan Penduduk (P G ) berpengaruh negatif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Provinsi Jambi pada α = 15 %. Nilai koefisien regresi - 2.346 berarti bahwa setiap peningkatan pertumbuhan penduduk 1 %akan menyebabkan terjadinya penurunan pertumbuhan ekonomi sebesar2,35 %. Temuan ini senada dengan pendapat (Kelley and Schmidt, 1995) bahwa pertumbuhan penduduk berpengaruh secara signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Hal ini menunjukkan bahwa pertumbuhan penduduk sangat membebani perekonomian dan merupakan suatu sinyal bagi pemerintah daerah tentang perlunya pengendalian pertumbuhan penduduk, agar pertumbuhan ekonomi mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Halaman 80

Halaman Tulisan Jurnal (Isi Materi Jurnal) Dependency Ratio (D R ) berpengaruh negatif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi pada α = 10 %. Kondisi ini secara makro dapat dimaknai bahwa semakin besar rasio beban tanggungan cenderung semakin menguras daya tahan ekonomi daerah maupun keluarga. Nilai koefisien regresi sebesar - 0,760 berarti bahwa setiap peningkatan 1 % rasio beban tanggungan penduduk akan mengakibatkan penurunan pertumbuhan ekonomi sebesar 0,76 %. Hal ini sangat rasional karena pendapatan penduduk produktif lebih banyak dialokasikan untuk membiayai konsumsi penduduk tidak produktif, sehingga bagian pendapatan untuk di saving semakin kecil. Angkatan kerja (L F ) secara statistik tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi, namun secara teoritis angkatan kerja merupakan salah satu faktor produksi yang turut memberi kontribusi pada pertumbuhan ekonomi. Schultz dalam Ehrenberg (1988) mengatakan pentingnya modal manusia dalam pembangunan ekonomi, tanpa sumber daya manusia berkualitas, maka ketersediaan sumber daya alam, teknologi tinggi dan modal uang banyak tidak akan mampu menghasilkan pertumbuhan ekonomi. V. KESIMPULAN Berdasarkan hasil kajian dan analisis pengaruh faktor-faktor kependudukan terhadap pertumbuhan ekonomi di provinsi Jambi, akhirnya dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Pertumbuhan Penduduk berpengaruh negatif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Provinsi Jambi. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa setiap pertumbuhan penduduk 1 % akan menyebabkan penurunan pertumbuhan ekonomi sebesar 2,35 %. 2. Dependency Ratio berpengaruh negatif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Uji statistik menunjukkan bahwa setiap peningkatan 1 % dependency ratio akan mengakibatkan penurunan pertumbuhan ekonomi sebesar 0,76 %. 3. Angkatan kerja secara statistik tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi, namun secara teoritis angkatan kerja merupakan salah satu faktor produksi yang turut memberi kontribusi pada pertumbuhan ekonomi. Halaman 81

Gambar -1 Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Jambi 2000-2012 5,59 6,65 5,86 5,01 5,38 5,57 5,89 6,65 6,98 6,77 7,31 8,51 7,44 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 Sumber : BPS Prov. Jambi Gambar -2 Pertumbuhan Penduduk Provinsi Jambi 2000-2012 1,77 1,78 1,79 1,81 1,82 1,83 1,85 1,91 2,08 1,99 2,56 2,25 2,07 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 Sumber : BPS Provinsi Jambi Halaman 82

Gambar -3 Pertumbuhan Angkatan Kerja Prov. Jambi 2000-2012 8,21 7,42 5,56 2,94 2,87 2,97 3,56 3,33 4,33 1,46 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012-1,61-5,29 Sumber : BPS Provinsi jambi Gambar -4 Dependency Ratio Provinsi Jambi 2000-2012 55,7 55,29 54,89 54,49 54,09 53,69 53,29 52,9 52,51 51,73 52,12 50,65 50,22 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 Sumber : BPS Provinsi Jambi Halaman 83

DAFTAR PUSTAKA Ananta, Aris. 1993. Integrasi Variabel Kependudukan dan Pembangunan; Konsep, Model dan Pengembangan. Lembaga Demografi, FE UI. Jakarta. Ananta, Aris. 1995. Population Changes and Economic Development in Indonesia. ASEAN Economic Bulletin, vol. 9. hlm 55-65. Ehrenberg, Ronald. 1988. Modern Labor Economics, Theory and Public Policy. Scott Foresman and Company Gienview, Illinois Bosto. London. Kelley, Allen and Schmidt, Robert. 1995. Aggregate Population and Economic Growth Correlations : The Role of the Components of Demographic Change Jhingnan, 2000, Ekonomi Pembangunan dan Perencanaan, terjemahan D.Guritno, Penerbit PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta. Banu, Madalina. 2012. Demographic and Economic Dependency Ratios Present and Perspectives. International Journal of Economics and Finance; Vol. 4, No. 12. Published by Canadian Center of Science and Education Sukirno, Sadono. 1995. Ekonomi Pembangunan; Proses, Masalah dan Dasar Kebijakan. Prenada Media Group, Jakarta Todaro, Michael P. 2000, Economic Development, Seventh Edition, Ney York University, Addison Mesley. Halaman 84