MEMAHAMI BELAJAR DAN MASALAHNYA ABK

dokumen-dokumen yang mirip
BAB.II. KAJIAN PUSTAKA. seseorang, sehinga menyebabkan munculnya perubahan prilaku (Wina Sanjaya,

jadikan sebagai indikator aktivitas belajar siswa adalah:

II. TINJAUAN PUSTAKA. perubahan tingkah laku pada diri sendiri berkat pengalaman dan latihan.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menuju ke arah yang lebih baik. Menurut Hamalik (2001: 37) belajar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. belajar. Pada prinsipnya belajar adalah berbuat, tidak ada belajar jika tidak

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai

II. TINJAUAN PUSTAKA. Efektivitas pembelajaran yaitu terlaksana tidaknya suatu perencanaan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Huda (2014) mengatakan bahwa tidak semua belajar kelompok bisa dianggap

KAJIAN PUSTAKA. makna tersebut dapat dilakukan oleh siswa itu sendiri atau bersama orang

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Secara umum menurut Gagne dan Briggs (2009:3) yang disebut konstruktivisme

II. TINJAUAN PUSTAKA. Rosenberg (dalam Surjono, 2009: 3), mendefinisikan e-learning sebagai

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PBL UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MAHASISWA PENDIDIKAN TATANIAGA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. siswa tidak cukup hanya mendengarkan dan mencatat seperti yang sering

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA. tepat untuk diterapkan guna mencapai apa yang diharapkan yaitu menciptakan manusia

TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. Pembelajaran kooperatif merupakan bentuk pengajaran dimana para siswa bekerja

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Secara umum, semua aktivitas yang melibatkan psiko-fisik yang menghasilkan

BAB II KAJIAN TEORI. usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah

II. TINJAUAN PUSTAKA. salah satunya adalah teknik Numbered Head Together (NHT). Menurut

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Model pembelajaran kooperatif merupakan suatu model pembelajaran yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pembelajaran model koooperatif tipe STAD merupakan salah satu

II. TINJAUAN PUSTAKA. dapat membawa hasil atau berdaya guna. Efektif juga dapat diartikan dengan

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR FISIKA SISWA

II. KAJIAN PUSTAKA. dari diri siswa hasil belajar merupakan puncak proses belajar.

TINJAUAN PUSTAKA. Banyak orang belum mengetahui apa itu leaflet dan apa perbedaannya dengan

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN KOMBINASI MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memecahkan suatu permasalahan yang diberikan guru.

TINJAUAN PUSTAKA. TPS adalah suatu struktur yang dikembangkan pertama kali oleh Profesor

Oleh Saryana PENDAHULUAN

Ratih Rahmawati Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta

BAB II KAJIAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw mengajarkan siswa untuk bekerjasama

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Knirk & Gustafson (2005) dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pesan (Sadiman, 2002: 6). Secara umum alat peraga pembelajaran dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Seorang guru SD yang akan mengajarkan matematika kepada siswanya,

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS. kearah yang lebih baik. Menurut Hamalik (2004:37) belajar merupakan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran yang mengacu pada

II. TINJAUAN PUSTAKA. TTW merupakan model pembelajaran kooperatif dimana perencanaan dari

II. TINJAUAN PUSTAKA. kemempuan belajar sendiri atau melakukan aktivitas seluas-luasnya kepada

II. TINJAUAN PUSTAKA. mampu merangsang peserta didik untuk menggali potensi diri yang sebenarnya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bertanya, mengajukan pendapat, dan menimbulkan diskusi dengan guru.

PENGARUH GAYA BELAJAR VISUAL DAN AKTIVITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IX DI SMP NEGERI 4 KOTA PROBOLINGGO

II. TINJAUAN PUSTAKA. dan sasarannya. Sutikno (2005: 29) mengemukakan bahwa pembelajaran efektif

BAB II KAJIAN PUSTAKA

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADPEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL EVERYONE IS TEACHER HERE DI SDN 08 KINALI PASAMAN BARAT

II. TINJAUAN PUSTAKA. satunya adalah metode diskusi. Hasibuan dan Moedjiono (2004:20) mengatakan

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE LISTENING TEAM PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 5 PADANG

II. TINJAUAN PUSTAKA. siswa yang melakukan kegitan belajar. Keberhasilan kegiatan pembelajaran

II. TINJAUAN PUSTAKA. Model pembelajaran mempunyai andil yang cukup besar dalam kegiatan

Kata Kunci: Aktivitas, Hasil Belajar Matematika, dan kooperatif tipe Teams Games Tournament

II. TINJAUAN PUSTAKA. Model dimaknakan sebagai objek atau konsep yang digunakan untuk

KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA BERPIKIR. 2.1 Teori Yang Melandasi Model Pembelajaran Make A Match

PENERAPAN STRATEGI BOWLING KAMPUS UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP KARTIKA 1-7 PADANG

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR PKn MELALUI STRATEGI ACTIVE DEBATE PADA SISWA KELAS V SDN 08 KINALI KABUPATEN PASAMAN BARAT

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI STRATEGI PLANTED QUESTIONS PADA SISWA KELAS V SD N NGAGLIK, SAMBI, BOYOLALI TAHUN AJARAN 2012/2013

BAB II KAJIAN PUSTAKA. perubahan seluruh tingkah laku individu yang relatif menetap sebagai hasil

BAB II KAJIAN PUSTAKA. adalah berbuat, berbuat untuk mengubah tingkah laku, jadi melakukan. dapat menunjang hasil belajar (Sadirman, 1994: 99).

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan pada bidang informasi dan teknologi. Kemajuan teknologi tentunya

BAB III METODE PENELITIAN. Kecamatan Banjar Margo Kabupaten Tulang Bawang. Penelitian

IMPLEMENTASI METODE PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kata media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah berarti

BAB II KAJIAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Keberhasilan belajar tidak akan tercapai begitu saja jika pembelajaran tidak

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

Rahayu Dwi Mastuti Widayati Guru IPS SMP Negeri 2 Merbau Mataram ABSTRAK

II. TINJAUAN PUSTAKA. kepada anak didik untuk bekerjasama dengan sesama siswa dan saling

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INTERAKTIF BERBASIS KONSEP UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP DAN ORAL ACTIVITIES SISWA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. meningkat. Dalam penelitian tindakan kelas ini memerlukan sebuah pendekatan pembelajaran

BAB II KAJIAN PUSTAKA. A. Model Pembelajaran Contextual Teaching And Learning (CTL) 1. Pengertian Contextual Teaching And Learning (CTL)

II. TINJAUAN PUSTAKA. juga mengalami sehingga akan menyebabkan proses perubahan tingkah laku pada

(produk, proses dan sikap ilmiah). Pembelajaran IPA berawal dari rasa ingin tahu,

Instructional Technology and Media Learning. Brainstorming IT Media

KAJIAN PUSTAKA. Aktivitas mengikuti proses pembelajaran meliputi mendengarkan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Belajar tidak selamanya hanya bersentuhan dengan hal-hal yang konkrit, baik

BAB I PENDAHULUAN. siswa apabila siswa telah terlihat aktif dalam kegiatan belajar mengajar.

PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS XI IPA DI SMA NEGERI 14 PADANG.

BAB II KAJIAN TEORI. 1. Hakikat Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

II. TINJAUAN PUSTAKA. usaha untuk mengubah tingkah laku. Jadi belajar akan membawa suatu perubahan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kreativitas menurut para ahli psikologi penjelasannya masih berbeda-beda

BAB II KAJIAN PUSTAKA. aktivitas merupakan prinsip yang sangat penting di dalam interaksi belajar. aktivitas tersebut. Beberapa diantaranya ialah:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Biologi berasal dari bahasa yunani, yaitu dari kata bios yang berarti

BAB II KAJIAN TEORI. pasang bagi. Metode Pembelajaran ini merupakan metode untuk menunjukkan. dan mendorong siswa bekerja bersama secara informal.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pembelajaran kooperatif merupakan pemanfaatan kelompok kecil dua hingga

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dari kehidupan manusia, bahkan sejak manusia lahir sampai akhir hayat.

ASSESSMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS AKTIVITAS BELAJAR MENGGUNAKAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

II. TINJAUAN PUSTAKA. Model pembelajaran kooperatif saat ini banyak diterapkan oleh guru dalam

Singgih Bayu Pamungkas Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta

PENERAPAN METODE TANDUR PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 12 PADANG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Oleh : Rusno. Kata kunci : Faktor internal, faktor eksternal, keaktifan mahasiswa

BAB II KAJIAN TEORI. teknik penyajian yang dikuasai guru untuk mengajar atau menyajikan bahan

II. TINJAUAN PUSTAKA. demikian, media merupakan wahana penyalur informasi belajar atau penyalur

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KERANGKA TEORITIS. Perubahan tersebut mencakup aspek tingkah laku, keterampilan dan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Socratic diturunkan dari nama socrates, seorang filosofi yang sangat

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN AKTIVITAS SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT

Transkripsi:

MEMAHAMI BELAJAR DAN MASALAHNYA ABK HAND OUT 2 MATAKULIAH: TEK. PENDIDIKAN PLB OLEH: ISHARTIWI PLB-FIP-UNY 2009

MEMAHAMI KONSEP BELAJAR (Nasution,1982) Belajar: perubahan dalam sistem saraf, sebagai hasil respon dari stimulus (bukti perubahan fisiologis) Belajar: perubahan pengetahuan- (bukti dilihat dari hasil ujian--- tidak sepenuhnya benar) Belajar: perubahan kelakuan berkat pengalaman dan latihan (bukti banyaknya pengetahuan, kecakapan, sikap, kebiasaan, penghargaan, minat, penyesuaian diri dari pribadi seseorang)

KONSEP BELAJAR MODERN Belajar: (Hilgard) = proses yang melahirkan atau mengubah suatu kegiatan melalui latihan (dalam laboratorium, lingkungan alamiah). Belajar: (DePorter,dkk)= kegiatan fullcontact.belajar melibatkan semua aspek kepribadian manusia, pikiran, perasaan, bahasa tubuh, pengetahuan, sikap dan keyakinan. Belajar: upaya dari guru mengantarkan siswa bagaimana harus belajar dan bagaimana harus berpikir (Sukamto,2000).

Modalitas Belajar Modalitas belajar adalah ungkapan dari rancangan sistem otak-pikiran. Merupakan kemampuan dasar individu untuk memperoleh dan menciptakan pengalaman. Modalitas belajar adalah berbagai cara yang digunakan sistem otak-pikiran untuk mengakses pengalaman (masukan) dan mengungkap pengalaman (luaran). Seluruh modalitas belajar tekait dengan indra dan diubah menjadi sandi-sandi bagi pengalaman indrawi. otak).

Lima Modalitas Belajar Lima (5) modalitas utama: > Abstrak-simbolis, > Visual, > Kinestetik, > Auditori, dan > SInergis (sistem kerja otak) Pembelajaran saat ini belum memanfaatkan seluruh modalitas belajar secara efektif.

Gaya Belajar (1) Setiap individu juga memiliki Gaya belajar. Gaya belajar adalah cara yang lebih disukai individu (kebiasaan) untuk memproses pengalaman dan informasi. Beberapa gaya belajar: Beberapa gaya belajar: > Belajar melalui pengalaman konkrit, Eksperimen aktif, Pengamatan reflektif dan konseptualisasi abstrak.

Profil Gaya Belajar (2) 3 Profil gaya belajar berdasar modalitas belajar: > kinestetik, > auditorial, > visual Orang dari segala usia dapat belajar apa saja jika mereka melakukannya dengan gaya unik mereka dan kekuatan pribadi mereka sendiri

Enam Jalur Utama Menuju otak apa yang kita lihat, apa yang kita dengar, apa yang kita kecap, apa yang kita sentuh, apa yang kita baui (cium)dan apa yang kita lakukan. (Gordon Dryden, 1999)

Kita Belajar 10% dari apa yang kita baca 20% dari apa yang kita dengar 30% dari apa yang kita lihat 50% dari apa yang kita lihat dan dengar 70% dari apa yang kita katakan 90% dari apa yang kita katakan dan lakukan

Model Pribadi dalam Dunia pembelajaran Baru Anda Belajar Melalui: Apa yang anda lihat Apa yang anda dengar Apa yang anda kecap Apa yang anda baui Apa yang anda sentuh Apa yang anda lakukan Apa yang anda bayangkan Apa yang anda intuisikan Apa yang anda rasakan (Jannet Vos,1999)

PRAKTIKAN Anda belajar bicara dengan berbicara Anda belajar berjalan dengan berjalan Anda belajar bermain catur dengan bermain catur Anda bermain mengetik dengan mengetik Anda belajar paling baik dengan mempraktikannya

Anak Belajar dari kehidupannya Jika anak belajar dengan CELAAN, ia belajar MEMAKI Jika anak belajar dengan PERMUSUSUHAN, ia belajar BERKELAHI Jika anak belajar dengan KETAKUTAN, ia belajar GELISAH Jika anak belajar dengan RASA IBA, ia belajar MENYESALI DIRI Jika anak belajar dengan OLOK-OLOK, ia belajar RENDAH DIRI Jika anak belajar dengan IRI HATI, ia belajar KEDENGKIAN Jika anak belajar dengan DIPERMALUKAN, ia belajar MERASA BERSALAH Jika anak belajar dengan DORONGAN, ia belajar PERCAYA DIRI Jika anak belajar dengan TOLERANSI, ia belajar MENAHAN DIRI

Lanjutan. Jika anak belajar dengan PUJIAN, ia belajar MENGHARGAI Jika anak belajar dengan PENERIMAAN, ia belajar MENCINTAI Jika anak belajar dengan DUKUNGAN, ia belajar MENYENANGI DIRI Jika anak belajar dengan PENGAKUAN, ia belajar MENGENALI TUJUAN Jika anak belajar dengan RASA BERBAGI, ia belajar KEDERMAWANAN Jika anak belajar dengan KEJUJURAN dan KETERBUKAAN, ia belajar KEBENARAN dan KEADILAN Jika anak belajar dengan RASA AMAN, ia belajar MENARUH KEPERCAYAAN Jika anak belajar dengan PERSAHABATAN, ia belajar menemukan CINTA DALAM KEHIDUPAN Jika anak belajar dengan KETENTRAMAN, ia belajar BERDAMAI DENGAN PIKIRAN (Dorothy Law Notle)

JENIS-JENIS AKTIVITAS BELAJAR 1 Paul B. Diedrich membuat suatu daftar yang berisi 177 macam kegiatan murid antara lain: Visual activities: membaca, memperhatikan: gambar, demonstrasi, percobaan, pekerjaan orang lain, dan sebagainya. Oral activities: menyatakan, merumuskan, bertanya, memberi saran, mengeluarkan pendapat, mengadakan interview, diskusi, interupsi, dan sebagainya Listening activities: mendegarkan uraian, percakapan, diskusi, musik, pidato, dan sebagainya

JENIS-JENIS AKTIVITAS BELAJAR 2 Writing activities: menulis ceritera, karangan, laporan, test, angket, menyalin, dan sebagainya. Drawing activities: menggambar, membuat grafik, peta, diagram, pola, dan sebagainya Motor activities: : melakukan percobaan, membuat konstruksi, model, mereparasi, bermain, berkebun, memelihara binatang, dan sebagainya Mental activities: menanggap, mengingat, memecahkan soal, menganalisis, melihat hubungan, mengambil keputusan, dan sebagainya Emotional activities: menaruh minat, merasa bosan, gembira, berani,tenang, gugup, dan sebagainya.

8 Spektrum Kecerdasan 1 Kecd. Linguistik: kemampuan membaca, menulis, berkomunikasi Kecd. Logika-Matetatika: kemampuan berpikir logis, sistematis, menalar Kecd. Visual-Spatial: kemampuan membayangkan, membaca gambar,arah Kecd. Musikal: Kemampuan menikmati musik, menciptakan lagu, bernyanyi, ritme Kecd. tubuh- Kinestetik: kemampuan olah tubuh, menari, atletik, keterampilan.

8 Spektrum Kecerdasan 2 Kecd.Interpersonal: Kremampuan berhubungan dan bekerjasama, empati,saling mengerti antar manusia Kecd.Intrapersonal: kemampuan melakukan refleksi diri, memahami, kelebihan, kekurangan diri, dan mengembangkan potensi diri Kecd. Naturalistik: kemampuan untuk memahami dan berinteraksi dengan alam sekitar berburu, bertani, berkebun dengan bijaksana)

Kemampuan dalam belajar Kemampuan belajar lebih cepat: untuk mengantisispasi pesatnya perubahan Kemampuan menganalisis: untuk merespons dunia yang semakin kompleks Kemampuan memecahkan masalah: untuk survive hidup di era modern Kemampuan kreativitas: untuk menghadapi ketidakpastian masa depan

Keterbatasan ABK Keterbatasan dalam konsep dan keanekaragaman pengalaman baru Keterbatasan dalam berinteraksi dengan lingkungan Keterbatasan dalam mobilitas

Kebutuhan Pembelajaran ABK (Prinsip Belajar) a. Kebutuhan akan pengalaman konkret b. Kebutuhan akan pengalaman memadukan c. Kebutuhan akan berbuat dan bekerja dalam belajar

Guru dalam Pembelajaran Guru merupakan manajer pembelajaran ditempat pembelajaran Guru menempatakan siswa menjadi klien sama seperti klien pengacara dan profesi lain Gagne (1988): Guru menata kondisi ekternal agar terjadi aktivitas belajar siswa

Rumuskan Kelompok Apa modalitas belajar ABK sesuai dengan kekhususan Bagaimana kecenderungan mereka menyerap informasi, Aktivitas belajar apa yang lebih dominan Apa yang harus dilakukan guru dalam pembelajaran