BAB I PENDAHULUAN. yang utama adalah menyampaikan suatu pesan. Dengan semakin majunya zaman

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. hati, sikap, perasaan pikiran, ide, gagasan maupun informasi kepada orang lain

BAB I PENDAHULUAN. Televisi saat ini telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia.

BAB I PENDAHULUAN. membuat setiap orang melakukan berbagai bentuk komunikasi, seperti

BAB I PENDAHULUAN. pikiran atau perasaan oleh seseorang (komunikator) kepada orang lain

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyiaran merupajan sebuah proses untuk menyampaikan siaran yang di

BAB 1 PENDAHULUAN. Di era globalisai ini, media merupakan suatu alat yang tidak pernah lepas dari

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan akan informasi dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Informasi sudah menjadi kebutuhan setiap manusia untuk mencapai suatu tujuan.

BAB I PENDAHULUAN. dengan adanya media massa masyarakat pun bisa dapat terpuaskan.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Komunikasi merupakan suatu hal yang tidak dapat kita lepaskan dari

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Komunikasi merupakan kegiatan yang dibutuhkan dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Stasiun televisi ini berkembang karena masyarakat luas haus akan hiburan

BAB I PENDAHULUAN. memahami kedudukannya serta peranannya dalam masyarakat.

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan kemajuan zaman. Masyrakat modern kini menjadikan informasi sebagai

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat dibutuhkan manusia, dan manusia tidak bisa hidup tanpa

BAB 1 PENDAHULUAN. Televisi sebagai salah satu media massa elektronik yang bersifat audio dan

BAB I PENDAHULUAN. jenis kelamin, pendidikan, maupun status sosial seseorang. Untuk mendukung

BAB I PENDAHULUAN. Perangkat televisi menjadi suatu kebiasaan yang popular dan hadir secara luas

BAB I PENDAHULUAN. dan terpercaya merupakan sesuatu yang sangat dubutuhkan oleh. masyarakat. Kebutuhannya itu dapat terpenuhi bila mengkonsumsi produk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan zaman, segala sesuatu yang ada di

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan jaman menuju masyarakat informasi yang

BAB I PENDAHULUAN. luas dan pada sisi lain merupakan proses dimana pesan tersebut dicari

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam era informasi sekarang ini, masyarakat sangat membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. untuk memperoleh informasi dan pengetahuan serta wadah untuk menyalurkan ide,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kabar, menonton berita, mendengarkan radio, mengakses berita melalui internet.

BAB I PENDAHULUAN. communicatio yang diturunkan dari kata communis yang berarti membuat

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi sosial, peran ideal komunikasi sebagai media penyiaran publik

BAB I PENDAHULUAN. proses kehidupannya, manusia akan selalu terlihat dalam tindakan tindakan

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam dunia Ilmu komunikasi, komunikasi merupakan suatu proses

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. ataupun muda, bahkan anak-anak pun hampir menghabiskan masa. tetapi dengan kehadiran televisi yang merupakan alat ini, maka impian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. kehidupan masyarakat sekarang ini. Hampir di setiap daerah di Indonesia televisi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. media elektronik televisi; hal ini dapat diamati dari munculnya berbagai macam stasiun

BAB I PENDAHULUAN. adalah untuk mengendalikan lingkungan fisik dan psikologi kita. 1. tersebar banyak tempat, anonym dan heterogen.

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan teknologi yang pesat, yang pada masanya

BAB I PENDAHULUAN. Industri penyiaran di Indonesia menunjukkan perkembangan yang sangat pesat

BAB 1 PENDAHULUAN. Media massa merupakan sarana untuk menyampaikan informasi kepada

BAB I PENDAHULUAN. menjadi sumber inspirasi dan keuntungan bagi para penggunanya, hal ini

BAB I PENDAHULUAN. seseorang. Komunikasi tidak saja dilakukan antar personal, tetapi dapat pula

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi antar umat manusia satu sama lain. Komunikasi begitu sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. Media massa memberikan kesempatan kepada manusia untuk mempublikasikan ide-ide kreatif,

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. perhatian bagi masyarakat. Martin Essin menyebut bahwa era sekarang ini

BAB I PENDAHULUAN. elektronik, audio dan masih banyak lagi. Contoh kongkrit jenis media elektronik

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Perkembangan teknologi membuat dunia komunikasi menjadi luas dan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. hidupnya. Sebagai makhluk sosial manusia tidak dapat hidup sendiri dan selalu

BAB 1 PENDAHULUAN. banyaknya program acara variety show, reality show, infotainment menjadi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. baik yang berada di daerah perkotaan maupun di daerah pedesaan sekalipun sangat

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi semakin berkembang pesat. Dengan perkembangan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. turut merubah peradaban manusia. Bukan hanya itu, teknologi juga merubah

BAB I PENDAHULUAN. kepada peraturan dan norma-norma yang berlaku di masyarakat. Dalam kehidupan

BAB I. seseorang dan begitupun sebaliknya serta dengan adanya interaksi tersebut kita

BAB I PENDAHULUAN. kepada penerima dengan niat yang disadari untuk mempengaruhi perilaku

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan teknologi komunikasi yang kian canggih,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Kehidupan manusia sehari-hari tidak dapat terpisahkan dengan komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat indonesia yang semakin berkembang dan kritis, perkembangan

1.PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Media Televisi adalah salah satu media massa elektronik yang digemari

BAB. I PENDAHULUAN. banyak yang mengundang Pro dan Kontra dikalangan pakar maupun Praktisi.

BAB I PENDAHULUAN. yang penting yang tidak dapat dipisahkan dari sejarah perkembangan umat

BAB I PENDAHULUAN. Seperti yang kita tahu bahwa Reality Show adalah program televisi termuda yang

BAB I PENDAHULUAN. katanya dari bahasa latin communicatio yang berarti proses penyampaian suatu. pernyataan oleh seseorang kepada orang lain.

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. Lebih kuat dari surat kabar, majalah maupun radio karena pesawat televisi. bagaikan melihat sendiri peristiwa yang disiarkan itu.

BAB 1 PENDAHULUAN. makhluk hidup yang lainnya, manusia dalam usahanya memenuhi kebutuhan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tingkat pengetahuan masyarakat. Sekarang ini, media memiliki andil yang. budaya yang bijak untuk mengubah prilaku masyarakat.

BAB 1 PENDAHULUAN. verbal dan non verbal tetapi banyak melakukan komunikasi melalui media, baik

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. maupun media elektronik mengalami kemajuan yang sangan pesat.

BAB I PENDAHULUAN 1.1

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Film merupakan salah satu media yang berfungsi menghibur penonton

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. merupakan proses pernyataan manusia yang dinyatakan dalam bentuk pikiran atau

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Keberadaan televisi di Indonesia saat ini bertumbuh sangat pesat. Hingga

BAB I PENDAHULUAN. menyajikan informasi secara cepat kepada masyarakat yaitu televisi.

BAB I PENDAHULUAN. orang lain dan membutuhkan kelompok atau masyarakat untuk saling berinteraksi.

BAB I PENDAHULUAN. Siaran televisi adalah pemancar sinyal listrik yang membawa muatan gambar

BAB I PENDAHULUAN. Penyampaian isi pesan seolah olah langsung antara komunikator dan. karena jelas terdengar dan terlihat secara visual.

BAB 1 PENDAHULUAN. sekaligus menyatakan tanggung jawab media kepada masyarakat. Beberapa ahli

BAB I PENDAHULUAN. menyuguhkan nilai-nilai dan penelitian normativ yang dibaurkan dengan berita dan

BAB I PENDAHULUAN. akan informasi pun semakin meningkat. Untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. makhluk sosial sangatlah penting untuk bisa berkomunikasi secara global

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Memasuki era globalisasi, zaman pun semakin maju, modern dan berkembang khususnya dalam bidang komunikasi. Adapun fungsi komunikasi yang utama adalah menyampaikan suatu pesan. Dengan semakin majunya zaman secara otomatis fungsi komunikasi pun berkembang, tidak hanya menyampaikan suatu pesan saja, tetapi untuk mendapatkan suatu informasi, mengetahui sifat dan karakter orang lain, mengenal dunia luar, belajar, menghindari diri agar tidak terbelakang, tetapi komunikasi juga untuk memenuhi kebutuhan khalayak akan pendidikan dan hiburan. 1 Khalayak menginginkan pendidikan dan hiburan, agar dapat terpenuhi keinginan khalayak akan pendidikan dan hiburan, media massa sebagai alat penyampai suatu ide, pesan dan informasi, yang sekarang semakin maju, beragam dan berkembang pesat, diharapkan mampu memenuhi keinginan khalayak. Dua media massa yang utama yaitu media cetak dan media elektronik. Adapun kedua media massa tersebut memiliki karakteristik berbeda-beda dan dimana masing-masing media massa tersebut memiliki kekuatan dan kelemahanya. Adapun kedua media Massa tersebut adalah sebagai berikut. Pertama, media cetak salah satu contohnya adalah surat kabar. Dimana pada media cetak memiliki kekuatan pada 1 Robert K. Avery : Communication and The Media. Dalam Stanford Wienberg Message, A Reader Of Human Communication, Random House, New York, 1980, H.219 1

2 visualnya sekaligus, karena pada media cetak hanya dapat dilihat saja, tanpa bisa didengar. Dan kedua, media elektronik sebut saja salah satu contohnya adalah televisi. Pada televisi menjadi kuat dalam menyampaikan pesan atau informasinya kepada khalayak, karena pada televisi tidak hanya dapat dilihat secara visual dan dapat didengar secara audio, oleh karena itu televisi bersifat audiovisual. Pada dasarnya televisi telah menjadi bagian dari kehidupan khalayak. Tanpa siaran televisi, rumah terasa hampa dan sepi.televisi menciptakan suasana tertentu, dalam penyampaian isi pesan seolah-olah langsung dari komunikator kepada komunikan. Hiburan atau informasi yang disampaikan televisi akan lebih mudah dimengerti karena jelas terdengar secara audio dan terlihat secara visual.khalayak akan lebih mudah menangkap informasi atau pesan melalui pandangan atau pendengaran sekaligus, dibanding hanya melalui pandangan atau pendengaranya saja.hal ini memungkinkan apabila kita mengasumsikan bahwa seseorang buta hurup belum tentu dapat menikmati informasi atau pesan yang disajikan oleh surat kabar. Media massa seperti televisi, radio dan lainya, serta proses komunikasi massa semakin banyak dijadikan sebagai obyek penelitian studi. Gejala ini seiring dengan perkembangan dan kian meningkatkan peran media massa itu sendiri sebagai suatu institusi penting dalam kehidupan masyarakat. Media sering kali

3 berperan sebagai wahana pengembangan tata cara, mode gaya hidup dan normanorma. 2 Media sudah menjadi bagian dalam kehidupan sehari-hari, seperti halnya pesan lisan dan isyarat media-media massa menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam komunikasi manusia. Televisi mempunyai pengaruh yang kuat terhadap khalayak, Televisi yang menjadi salah satu hasil dari teknologi yang terus bekembang dan sangat berpengaruh dalam kehidupan masyarakat bahkan dapat mengubah pemikiran seseorang. Televisi sebagai media komunikasi memiliki kemampuan untuk mengakses publik hingga ke ruang pribadi. Selain itu, pesan yang disampaikan melalui perpaduan gambar dan suara mampu menarik perhatian khalayak sekaligus memberi pengaruh yang kuat terhadap perubahan perilaku dalam diri pemirsanya. Televisi mampu menjangkau banyak orang dalam sebuah komunitas dan lebih menarik minat masyarakat dibanding media komunikasi yang lain. Kemampuannya mempengaruhi audiens dengan audio dan visual secara serentak dalam waktu bersamaan ditempat berbeda, dibandingkan radio. Sebab bahwa TV mempunyai daya tarik yang kuat, kalau radio mempunyai daya tarik kuat dikarenakan radio memiliki unsure-unsur kata, musik, sound efek, maka TV selain ketiga unsure tersebut juga memiliki unsur visual berupa gambar, Dan gambar ini bukan gambar mati, melainkan gambar hidupyang mampu menimbulkan pesan yang mendalam pada penonton. Daya tarik ini selain melabihi radio, juga melebihi film bioskop, sebab segalanya dapat dinikmati dirumah dengan aman dirumah, 2 Dennis Mc.Quail, Teori Komunikasi Massa, Suatu Pengantar, Edisi Kedua (Jakarta : Erlangga, 1996), hal.4

4 sedangkan pesawat kecil mungil itu dapat menghidangkan film juga dapat menghidangkan program lainnya yang menarik. 3 Televisi dapat menjadi media yang efisien sebab, televisi merupakan perkembangan medium setelah radio yang memiliki karakter lain dari pada radio yaitu, televisi memiliki karakteristik visual, sehingga audien dalam menikmati televisi tidak monoton, dan lebih santai. Kehadiran televisi saat ini sudah menjadi kebutuhan pokok dalam masyarakat, dan ini dibuktikan dimasyarakat saat ini sebagian besar telah memiliki televisi sebagai sarana untuk mendapatkan informasi dan menjadikan televisi sebagai kebutuhan sekunder, selain itu R Mar art juga mengemukakan. Acara televisi pada umumnya mempengaruhi sikap, pandangan, persepsi dan perasaan penoton. Jika penonton merasa terharu terpesona terhadap apa yang mereka lihat dilayar tv, hal itu bukan sesuatu yang aneh atau istimewa, sebab salah satu pengaruh psikologis dari siaran televisi yaitu seakan-akan menghipnotis penonton, sehingga seolah-olah hanyut dalam keterlibatan pada kisah atau peristiwa yang dihidangkan televisi 4 Televisi, si kotak ajaib yang keberadaanya sudah menjadi bagian dalam kehidupan sehari-hari, seringkali menimbulkan kecemasan bagi orangtua yang anaknya masih kecil. Cemas kalau anak jadi malas belajar karena kebanyakan nonton televisi, cemas kalau anak meniru kata-kata dan adegan-adegan tertentu, cemas mata anak jadi rusak (minus), dan cemas anak menjadi lebih agresif karena terpengaruh banyaknya adegan kekerasan di televisi. Namun demikian harus 3 Onong Uchjana Effendi, Ilmu Teori dan Filsafat Komunikasi, Citra Aditya Sakti, Bandung, 1993. 4 Onong Uchjana Effendi, Dimensi-dimensi Komunikasi, Alumni, Bandung, 1991

5 diakui bahwa kebutuhan untuk mendapatkan hiburan, pengetahuan dan informasi secara mudah melalui televisi juga tidak dapat dihindarkan. Televisi, selain selalu tersedia dan amat mudah diakses, juga menyuguhkan banyak sekali pilihan, ada sederet acara dari tiap stasiun televisi, tinggal bagaimana pemirsa memilih acara yang dibutuhkan, disukai dan sesuai dengan selera. Sehingga walaupun semua orang mungkin sudah tahu akan Dampak negatif yang bisa ditimbulkannya, keberadaan televisi tetap saja dipertahankan. Kecemasan orangtua terhadap dampak menonton televisi bagi anak-anak memang sangat beralasan, mengingat bahwa banyak penelitian menunjukkan televisi memang memiliki banyak pengaruh baik negatif maupun positif. Misalnya penelitian yang dilakukan Liebert dan Baron, menunjukkan hasil: anak yang menonton program televisi yang menampilkan adegan kekerasan memiliki keinginan lebih untuk berbuat kekerasan terhadap anak lain, dibandingkan dengan anak yang menonton program netral (tidak mengandung unsur kekerasan). Dalam benak banyak orang dewasa, film-film kartun dan film-film robot dianggap merupakan film anak-anak dan cocok dikonsumsi oleh mereka karena format penyajiannya disesuaikan dengan perkembangan anak-anak. Benarkah demikian? Jawabnya tidak semua film-film tersebut cocok dikonsumsi anak-anak. Contohnya Bart Simpson dan Crayon Sinchan yang cukup populer di Indonesia, sebenarnya tidak cocok untuk anak-anak, karena bercerita dalam bahasa yang kasar dan tingkah laku urakan. Tetapi diawal kemunculannya, orangtua membiarkan kedua film tersebut ditonton oleh anak-anak karena format penyajian

6 dan jam tayangnya yang pas dengan waktu anak menonton televisi. Setelah berjalan beberapa lama barulah orangtua menyadari kalau tontonan tersebut tidak cocok dan ramai-ramai Mengajukan protes kepada stasiun televisi. Akhirnya kemudian film tersebut diberi keterangan bukan untuk konsumsi anak-anak. Kalau mau lebih teliti, sebenarnya banyak film "anak-anak" yang justru menampilkan adegan kekerasan dan kata-kata yang kasar (meski tidak sekasar film Dewasa sih), walaupun banyak juga terdapat adegan-adegan kebaikan (karena biasanya film-film tersebut bercerita tentang pertentangan antara kebaikan dan kejahatan). Contoh film-film yang memiliki kedua unsur tersebut adalah film Popeye the Sailor Man, Batman & Robin, Power Puff Girls, Power Ranger dan Saras 008. Film-film ini sangat populer di dalam dunia anak-anak kita sehingga seringkali menjadi model yang ditiru oleh anak-anak. Meskipun mengandung adegan kekerasan, namun film-film ini sepertinya tidak menimbulkan kecemasan bagi orangtua, karena para orangtua sampai sekarang merasa aman meninggalkan anak-anak ketika menonton film-film ini. Sementara itu kalau ada film dewasa, baik yang menampilkan adegan kekerasan maupun tidak, anak-anak seringkali tidak diperbolehkan menonton. Hal ini sudah menunjukkan standard ganda yang diberikan orangtua kepada anak. Adegan kekerasan dalam film dewasa tidak boleh ditonton, tetapi adegan kekerasan dalam film anak-anak boleh ditonton, jadi kekerasan boleh atau tidak? Lalu apakah tidak ada kemungkinan bahwa anak justru dapat juga meniru adegan kekerasan atau kata-kata kasar yang ada dalam

7 film-film tersebut karena mereka melihat bahwa orangtua membiarkan mereka menonton film tersebut dengan bebas. 5 Dengan demikian dari kasus yang terdapat diatas, bahwa orang tualah yang berkewajiban melakukan hal ini. Sebab dari orang tua, ia pertama kali belajar tentang kebenaran dan kemudian menamkan kepercayaan atas kebenaran itu. Orang tua pulalah yang akan memetakan langkah-langkah anaknya demi keberhasilan dimasa depan atau masa mendatang. Jangan sampai didahului bahkan diambila alih oleh lingkungan luar, termasuk televisi. Tetapi bukan harus menjauhkan anak dari telavisi bahkan membuang televisi, bukankah televisi juga memiliki sesuatu keunggulan yang dapat dijadikan sesuatu pembelajaran juga, sebab didalam informasi yang sajikan oleh televisi apabila dipilih-pilih terdapat informasi yang bermanfaat. Dengan teknologi yang ada sekarang ini, televisi mampu menampilkan berbagai jenis pendidikan dan hiburan untuk khalayak khusunya remaja. Beragam jenis tayangan pendidikan dan hiburan remaja ditelevisi, tampaknya tayangan berita olahraga berhasil mendapatkan perhatian lebih dari khalayak khususnya para remaja. Hal ini terlihat dari tingginya minat para remaja akan informasi seputar dunia olahraga. Adapun yang dimaksud dengan berita olahraga yaitu suatu sajian yang menyampaikan informasi atau pesan tentang seputar dunia olahraga. Salah satu acara tersebut adalah tayangan Metro Sport, yang merupakan tayangan berita olahraga yang disiarkan distasiun televisi swasta Metro Tv. Mengapa penulis memilih tayangan Metro sport untuk diteliti, karena 5 http://id.wikipedia.com

8 tayangan tersebut merupakan salah satu tayangan berita olahraga yang disiarkan Metro tv setiap hari senin sampai hari jumat pukul 23.30 malam, serta hari sabtu dan hari minggu pukul 23.30 malam yang setiap harinya ditayangkan dengan durasi 30 menit yang menginformasikan tentang seputar dunia olahraga, baik macam olahraganya, atlitnya dan kejuaraan yang sedang berlangsung, baik yang berasal dari dalam negeri maupun luar negeri. Dan dalam setiap penayangan Metro sport menghadirkan kuis, dimana dalam kuis ini daya ingat penonton tentang pengetahuan seputar dunia olahraga diuji. Saat ini tayangan Metro sport masih tetap digemari para remaja pecinta olahraga. Pada kenyataanya, saat ini yang terjadi dalam khalayak khususnya remaja adalah tayangan Metro sport tayangan berita olahraga favorit setiap hari senin sampai hari jumat pukul 23.30 malam, serta hari sabtu dan hari minggu pukul 23.30 malam bagi para pemirsanya khususnya siswa-siswi SMU negeri 32 Kebayoran Lama Jakarta Selatan. Tayangan Metro sport yang digemari remaja ini membawa nilai-nilai yang positif. Misalnya, dalam setiap penayanganya, Metro sport menampilkan berbagai macam berita seputar olahraga yang berbeda-beda setiap harinya. Dan pihak televisi swasta Metro tv juga merasa yakin dengan adanya tayangan berita olahraga ini akan membawa efek yang baik terhadap remaja khususnya pada kognitif, afektif dan behavior. Bahkan tidak bisa dipungkiri Metro tv kini menjadikan tayangan metro sport sebagai satu-satunya tayangan berita olahraga yang dapat menarik perhatian remaja.

9 Fenomena berita olahraga yang begitu dashyat menyerbu dunia pendidikan pertelevisian indonesia bersama dengan nilai-nilai positif yang dibawanya, sehingga penulis ingin mengetahui lebih dalam lagi sampai dimana tayangan berita olahraga Metro sport dapat menarik perhatian para pemirsa khusunya siswa-siswi SMU Negeri 32 Kebayoran Lama Jakarta Selatan yang menjadi penggemar setia Metro sport di Metro tv. Alasan pemilihan judul tersebut adalah karena penulis ingin mengetahui bagaimana efek kognitif dan afektif tayangan Metro sport di Metro tv terhadap siswa-siswi SMU Negeri 32 Kebayoran Lama Jakarta Selatan. Karena pada saat penulis melakukan pra survei disekolah tersebut, para siswanya kebanyakan senang dengan olahraga khususnya sepak bola, tersedianya lapangan olahraga sepak bola disekolah tersebut, sekolah ini juga merupakan salah satu SMU Negeri di Wilayah Kebayoran Lama Jakarta Selatan yang unggul dalam bidang Olahraga Sepak Bola. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan fenomena yang ditemukan, peneliti merumuskan pokok permasalahan sebagai berikut : Sejauh mana efek kognitif dan afektif tayangan Metro Sport di Metro Tv terhadap siswa-siswi SMU Negeri 32 Kebayoran lama Jakarta Selatan? 1.3 Tujuan penelitian Dari rumusan masalah diatas, dengan demikian penelitian ini memiliki tujuan sebagai beikut :

10 Ingin mengetahui kognitif dan afektif tayangan Metro Sport di Metro Tv terhadap siswa-siswi SMU Negeri 32 Kebayoran lama. 1.4 Kegunaan Penelitian 1.4.1 Kegunaan Akademis Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi khalayak khususnya mengenai pemberitaan serta juga diharapkan pula mampu memperkaya ilmu komunikasi khususnya ilmu jurnalistik. Penulis juga berharap penelitian ini dapat membantu mahasiswa lain sebagai referensi dalam penelitian berikutnya dengan tema yang sama. 1.4.2 Kegunaan Praktis Memberikan sumbangan yang berarti kepada dunia pertelevisian khususnya pada tayangan Metro Sport di Metro tv terhadap efek kognitif dan afektif tayangan Metro Sport di Metro tv terhadap siswa-siswi SMU Negeri 32 Jakarta Selatan Kebayoran Lama. Serta hasil penelitian ini bisa dijadikan sebagai bahan kajian mengenai efek acara berita-berita televisi.