PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK CERITA RAKYAT DI MI AL ISLAM KALISALAK KECAMATAN SALAMAN KABUPATEN MAGELANG

dokumen-dokumen yang mirip
PEMANFAATAN CERITA RAKYAT KAMANDAKA SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK PADA SISWA KELAS X SMA MUHAMMADIYAH 1 GOMBONG

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGITHINK-PAIR SHARE DI MI MA ARIF SAMBENG BOROBUDUR

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGANALISIS UNSUR INSTRINSIK PADA CERPEN MELALUI MEDIA AUDIOVISUAL. Yuni Setiarini

Oleh: Liana Sulistiana Program Studi Pendidikan Bahasa dan sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo

PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL PADA PESERTA DIDIK KELAS VI SDN GUMELAR 03 BALUNG.

2 PENERAPAN METODE THINK-PAIR-SHARE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMPULKAN ISI BERITA YANG DIBACAKAN PADA PESERTA DIDIK KELAS VII 2 SMPN TELAGA TAH

PENGGUNAAN MEDIA WAYANG UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYIMAK CERITA PENDEK. Widayati

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN DENGAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS X SMA WIDYA KUTOARJO

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian

DWIJACENDEKIA Jurnal Riset Pedagogik

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS RINGKASAN TEKS YANG DIDENGAR MELALUI MEDIA AUDIO PADA KELAS VI SDN 02 WANARATA SEMESTER 1 TAHUN PELAJARAN 2016/2017

PENERAPAN METODE THINK PAIR SHARE DENGAN TEKNIK PERMAINAN KATA KUNCI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA DALAM MENEMUKAN PIKIRAN POKOK

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN

[JURNAL PENDIDIKAN UNSIKA] ISSN

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat. Sarjana S-1. Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

BAB III MET0DE PENELITIAN

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PERSUASI MENGGUNAKAN MEDIA POSTER PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 6 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2013/2014

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN METODE IMAGE STREAMING DI MI SALAFIYAH PRAPAK TEMANGGUNG

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Tujuan penelitian sendiri secara umum ada tiga macam, yaitu yang bersifat

MODEL PEMBELAJARAN MENYIMAK INFORMASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE TANYA JAWAB PADA SISWA KELAS X SMK SETIA BAKTI GARUT TAHUN PELAJARAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). 1

VOL. 8 NO. 1 MARET 2018 ISSN: ISSN: RIYANTON

PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA OLEH SISWA KELAS VIII SMP PGRI 9 PERCUT SEI TUAN TAHUN PEMBELAJARAN 2012/2013 OLEH

PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA

PENGARUH MEDIA AUDIO DIDUKUNG MEDIA BAGAN TERHADAP KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI UNSUR CERITA SISWA KELAS V SDN CAMPUREJO 2 KOTA KEDIRI

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. (PTK). Karena penelitian ini dilakukan untuk memecahkan masalah

Kata kunci: hasil belajar, penggunaan huruf, Think Pair Share

D033. Mahasiswa FKIP Biologi UMS 2. Magister Kesehatan 3. Doctoral IPB ABSTRAK

Peningkatan Aktivitas dan Keterampilan Membaca Pemahaman Dengan Menggunakan Pendekatan Proses di Kelas III SD Negeri 15 Tanah Garam

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research memiliki

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN DENGAN PEMANFAATAN LAGU RELIGI CIPTAAN LETTO PADA SISWA KELAS X MA SALAFIYAH PENJALINAN MAGELANG

PENERAPAN METODE PRESENTASI DAN DISKUSI UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS XII IPA3 SMA NEGERI 1 BANGGAI

PENINGKATAN HASIL BELAJAR EKONOMI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

Keywords: Audiovisual media, writing skills, folklore

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MEDIA BAGAN DINDING (WALL CHART) DALAM PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN ARGUMENTASI SISWA KELAS X SMA WIDYA KUTOARJO

IMPROVING COMPREHENSION READING SKILL THROUGH PICTURE STORIES FOR ELEMENTARY STUDENTS

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN MEDIA POSTER PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 5 PURWOREJO

BAB I PENDAHULUAN. pikiran, pendapat, imajinasi, dan berhubungan dengan manusia laninnya.

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYIMAK CERITA RAKYAT DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS VII SMP BINA PUTRA NUSANTARA SEREN TAHUN PELAJARAN 2012/2013

Penerapan Pembelajaran Pakem pada Materi Pemanasan Global untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Kelas VII MTsS Darul Aman

Oleh: Dian Kartika Sari program studi pendidikan bahasa dan sastra jawa

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA MENGGUNAKAN METODE DRILL PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI KELAS III SD

PENERAPAN METODE ROLE PLAYING

NASKAH PUBLIKASI. Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh: Istiana Ita Saputri NIM Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia ABSTRAK

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas adalah suatu kegiatan ilmiah

Rinendah Sihwinedar 16

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research. Penelitian Tindakan

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Peningkatan Keterampilan Menulis Naskah Drama dengan Media Pembelajaran Video Stop Motion Untuk Siswa Kelas VIII A SMP N 1 Semanu

PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN AUDIOVISUAL GUNA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SEJARAH PADA SISWA KELAS X SMAN KESAMBEN TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SKRIPSI

D035. Prodi Biologi Fak Saintek UIN Sunan Kalijaga ABSTRAK

Meningkatkan Prestasi Belajar IPA melalui Penggunaan Media Gambar pada Kelas IV SDN Majene

BAB I PENDAHULUAN. didik disekolah melalui proses pembelajaran. Namun, mengupayakan

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA KELAS IV MELALUI MODEL DIRECT WRITING ACTIVITIES DI SDN 08 KINALI KABUPATEN PASAMAN BARAT

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK PADA PELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS V SD NEGERI KARANGANYAR 02

PENERAPAN METODE ATM (AMATI, TIRU, DAN MODIFIKASI) BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PUISI

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH MODEL STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING TERADAP KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI UNSUR CERITA PADA SISWA KELAS V SDN BURENGAN KOTA KEDIRI SKRIPSI

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Penelitian tindakan kelas merupakan ragam penelitian

Upaya Meningkatkan Keterampilan Menyimak Dongeng Dengan Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Tipe Script Pada Siswa Kelas VII B SMP N 1 Monterado

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Penerapan Metode Demonstrasi Pada Mata Pelajaran IPS Kelas III Mi Al-Hikmah Batu Bota

Oleh: Prihatini Mualifah Program Studi Pendidikan dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo

BAB III METODE PENELITIAN. untuk memperoleh faktor-faktor dan prinsip-prinsip dengan sabar, hati-hati dan

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NASKAH DRAMA SATU BABAK MENGGUNAKAN MODEL THINK-PAIR-SHARE BERBANTUAN ALAT PERAGA GAMBAR BERSERI

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS GEGURITANDENGAN METODE OBJEK LANGSUNGSISWA KELAS X SMA NEGERI 2 KEBUMEN

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TEKNIK LISTRIK DASAR OTOMOTIF

Mika Hikmaya Sari* Yudi Budianti* Kemampuan Menyelesaikan Soal Cerita Matematika, Metode Pemecahan Masalah Model Polya.

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MENGGUNAKAN MEDIA VCD FILM KARTUN SISWA KELAS V SD

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA FLASH CARD PADA KELAS 4 SD. Oleh Cerianing Putri Pratiwi

Jurnal Review Pendidikan Islam. Volume 01, Nomor 02, Desember 2014

BAB III METODE PENELITIAN. A. Subjek dan Objek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas V Sekolah

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI KELAS RENDAH DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK PERMAINAN TEBAK BENDA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Kata-kata Kunci : Model Numbered Head Together (NHT), Media Manik-manik, Aktifitas, Hasil Belajar, Pembelajaran Matematika, Sekolah Dasar

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA INTENSIF MELALUI STRATEGI KNOW-WANT TO KNOW-LEARNED (KWL) PADA SISWA KELAS III MI MUHAMMADIYAH NGASEM

Michael Ricy Sambora Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta

BAB III METODE PENELITIAN

Upaya Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Narasi Ekspositoris Siswa Kelas XI SMK Yapek Gombong dengan Metode Example Non-Example

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN NKRI MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN MODEL THINK-PAIR-SHARE. Erly Pujianingsih

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 9 Metro Barat. Penelitian dilaksanakan di kelas IVA semester ganjil Tahun. pelaksanaan sampai dengan tahap penyimpulan.

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna. Memperoleh GelarSarjana Pendidikan (S.Pd.) Program Studi Pendidikan Sejarah OLEH :

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN KARTU BERGAMBAR SISWA KELAS SATU

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYIMAK MENGGUNAKAN PENDEKATAN INTEGRATIF MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan- tindakan

MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MEDIA PERMAINAN MONOPOLI PADA SISWA KELAS IV MI MUHAMMADIYAH BLAGUNG SIMO BOYOLALI TAHUN PELAJARAN

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN SEDERHANA MELALUI MEDIA GAMBAR

PENERAPAN MEDIA PHOTO STORY

MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI MEDIA GAMBAR SERI DI KELAS IV SDN 5 BILUHU KABUPATEN GORONTALO

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYIMAK CERITA ANAK MELALUI PENGGUNAAN MEDIA FILM ANIMASI

PENTINGNYA PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA ANAK USIA DINI MELALUI METODE BERCAKAP-CAKAP

BAB III METODE PENELITIAN DAN RENCANA PENELITIAN TINDAKAN KELAS. peneliti adalah penelitian tindakan kelas, hal itu didasarkan karena masalahmasalah

BAB III METODE PENELITIAN. disarankan adalah penelitian tindakan. Dari namanya itu sendiri sudah. bukanlah kepentingan guru) (Arikunto, 2012:2).

PENGGUNAAN MEDIA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN IPA DI KELAS V SDN I JATIPURWO TAHUN 2011/ 2012 NASKAH PUBLIKASI

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Kunandar menjelaskan PTK adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru

BAB III METODE PENELITIAN. keadaan subyek/obyek penelitian berdasarkan fakta-fakta yang tampak

PENINGKATAN PEMAHAMAN UNSUR INSTRINSIK DAN EKSTRINSIK SASTRA MELALUI METODE PRESENTASI DISKUSI. Eri Sutatik SMA Negeri 2 Tanggul Kabupaten Jember

Transkripsi:

PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK CERITA RAKYAT DI MI AL ISLAM KALISALAK KECAMATAN SALAMAN KABUPATEN MAGELANG Bakiyatusolichah, Kanthi Pamungkas Sari ABSTRAK Penelitian ini bertujuan: (1) untuk mengetahui kemampuan menyimak cerita rakyat di MI Al Islam Kalisalak sebelum menggunakan media audio visual. (2) Untuk mengetahui penggunaan media audio visual di MI Al Islam Kalisalak. (3) untuk mengetahui penggunaan media audio visual dapat meningkatkan kemampuan menyimak cerita rakyat di MI Al Islam Kalisalak. Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di MI Al Islam Kalisalak dengan subjek penelitian yaitu siswa Kelas V yang berjumlah 21 orang. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes, observasi, dokumen, sedangkan teknik analisis datanya adalah analisis deskriptif. Kemampuan menyimak cerita rakyat siswa mengalami kenaikan yang signifikan. Hal ini terbukti dari perbandingan rata-rata hasil evaluasi sebelum menggunakan media audio visual dan sesudah menggunakan media audio visual. Hasil menunjukkan bahwa dari nilai rata-rata kelas yang semula hanya 60,95, pada siklus I nilai rata-rata mencapai 70,38 dengan persentase perubahan nilai sebesar 15,47% dan meningkat lagi pada siklus II menjadi dengan persentase perubahan nilai sebesar 34,20% dan ketuntasan belajar mencapai 100%. Kata Kunci: Keterampilan Menyimak, Cerita Rakyat, Media Pembelajara PENDAHULUAN Pelajaran menyimak ceita rakyat di kelas V disampaikan dalam pelajaran Bahasa Indonesia. Cerita rakyat berisi tentang cerita yang berkembang di masyarakat yang diwariskan secara turun temurun baik secara lisan maupun dalam bentuk tulisan yang berwujud mite, legenda, dan dongeng. Materi cerita rakyat itu mengandung unsurunsur yang membangun. Unsur pembangun tersebut dibagi menjadi dua, yaitu unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik. Melalui pembelajaran menyimak cerita rakyat siswa diharapkan dapat mengidentifikasi unsur-unsur cerita tersebut seperti penokohan, latar, amanat dari cerita yang disimak dan sebagainya. Peran penting penguasaan kemampuan menyimak sangat tampak di lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat. Di lingkungan sekolah siswa mempergunakan TARBIYATUNA, Vol. 6 No. 2 Desember, 2015 121

sebagian besar waktunya untuk menyimak pelajaran yang disampaikan guru. Keberhasilan siswa dalam memahami serta menguasai pelajaran diawali oleh kemampuan menyimak yang baik. Berdasarkan hal hal tersebut kemampuan menyimak perlu dikuasai secara baik. Sebuah keterampilan akan dikuasai dengan baik jika dibelajarkan dan dilatihkan. Demikian pula halnya dengan kemampuan menyimak perlu dibelajarkan. Pembelajaran menyimak yang baik dan kontinyu sangat dibutuhkan mengingat pentingnya peran menyimak dalam kehidupan. Perhatian untuk keterampilan ini harus sama dengan keterampilan berbahasa yang lain. Pembelajaran menyimak masih kurang mendapat perhatian dan seringkali diremehkan. Mereka beranggapan bahwa semua orang yang normal pasti dapat menyimak dan kemampuan menyimak akan dikuasai oleh siswa secara otomatis. Pandangan seperti ini seharusnya dihilangkan. Kemampuan menyimak untuk memperoleh pemahaman terhadap wacana lisan tidak akan terbentuk secara otomatis atau hanya dengan perintah supaya mendengarkan saja. Kenyataan yang terjadi di kelas, guru menghadapi siswa yang sulit memahami materi pelajaran yang sudah dijelaskan. Faktor yang diindikasikan menjadi penyebabnya adalah sebagian siswa masih mengalami kesulitan dalam menyimak. Hambatan-hambatan tersebut semakin bertambah dalam pembelajaran menyimak cerita rakyat karena adanya anggapan bahwa pembelajaran cerita rakyat kurang bermanfaat bagi kehidupan siswa. Metode yang digunakan dalam pembelajaran cerita rakyat kurang bervariasi sehingga menyebabkan kebosanan pada siswa. Selain itu, media pembelajaran menyimak cerita rakyat kurang mencukupi dan belum dimanfaatkan secara efektif, sehingga kemampuan menyimak cerita rakyat masih rendah pada siswa kelas V di MI Al Islam Kalisalak Salaman. Agar siswa lebih paham dan menguasai materi pelajaran yang disampaikan, dibutuhkan media pembelajaran untuk menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi, dan menarik perhatian siswa untuk belajar. Penggunaan media audio visual merupakan salah satu usaha untuk meningkatkan pemahaman siswa tentang materi cerita rakyat. TARBIYATUNA, Vol. 6 No. 2 Desember, 2015 122

Pemilihan media ini disesuaikan dengan materi pembelajaran. Tujuan penggunaan media audio visual dalam pembelajaran materi ini adalah guru dapat menampilkan film cerita rakyat seperti kisah Malin Kundang atau cerita rakyat yang lain, dengan media audio visual (Proyektor, laptop/ komputer, pengeras suara). Dengan penggunaan media audio visual diharapkan bisa memotivasi guru dan siswa dalam mencapai hasil belajar yang maksimal, memperlancar serta mempermudah siswa dalam penguasaan materi saat proses belajar mengajar khususnya pada pembelajaran menyimak cerita rakyat. 1. Bagaimanakah kemampuan menyimak cerita rakyat di MI Al Islam Kalisalak sebelum menggunakan media audio visual? 2. Bagaimanakah penggunaan media audio visual di MI Al Islam Kalisalak? 3. Apakah media audio visual dapat meningkatkan kemampuan menyimak cerita rakyat di MI Al Islam Kalisalak? KAJIAN TEORI A. Analisis Teori 1. Keterampilan Menyimak Hakikat menyimak memiliki kemiripan makna dengan mendengar dan mendengarkan. Akhadiah (Yanti, dkk. 2005:49-50) menyatakan bahwa mendengar merupakan kegiatan menangkap suara atau bunyi dengan kebetulan dan tidak direncanakan sedangkan mendengarkan dilakukan dengan sengaja dan terencana. Iskandarwassid & Sunendar (2008:229), menyatakan bahwa menyimak memiliki kandungan makna yang lebih tinggi dibandingkan mendengar atau mendengarkan, yaitu mampu menginformasikan kembali pemahamannya melalui keterampilan berbicara maupun menulis. 2. Cerita Rakyat Cerita rakyat disebut juga Folklore. Yusuf ( LPTK Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2013:75) mengemukakan Folklor berasal dari kata folk dan lore. Folklor dapat diartikan sebagai bagian TARBIYATUNA, Vol. 6 No. 2 Desember, 2015 123

dari kebutuhan masyarakat yang tersebar dan diwariskan secara turun temurun dan biasanya dilakukan secara lisan. Tidak jauh berbeda dengan pendapat Brunvad ( LPTK Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2013:75) menyatakan bahwa Folklor adalah bagian dari kebudayaan yang tersebar dan diwariskan secara turun temurun secara tradisional dalam versi yang berbeda-beda, baik berwujud lisan maupun disertai dengan perbuatan. 3. Media Pembelajaran Kata media berasal dari bahasa Latin yang merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara. Media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi. (Sadiman, dkk. 2005:6-7). B. Kerangka Pemikiran Adapun gambaran kerangka pemikiran pada penelitian ini adalah sebagai berikut: Gambar 1 Dari gambar di atas dapat disimpulkan bahwa dengan media pembelajaran audio visual dapat meningkatkan kemampuan belajar siswa dalam pembelajaran menyimak cerita rakyat. C. Hipotesis Tindakan Berdasar berbagai uraian diatas maka hipotesis tindakan yang diajukan adalah penggunaan media audio visual dapat meningkatkan kemampuan menyimak cerita TARBIYATUNA, Vol. 6 No. 2 Desember, 2015 124

rakyat pelajaran bahasa Indonesia siswa kelas V di MI Al Islam Kalisalak kecamatan Salaman kabupaten Magelang. METODE PENELITIAN A. Perencanaan Penelitian Untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menyimak cerita rakyat melalui penelitian tindakan kelas, guru menggunakan media penelitian, yaitu menggunakan media audio visual. Selengkapnya hal-hal yang disiapkan guru adalah sebagai berikut. 1. Rencana untuk Tahap 1 Guru merencanakan pemutaran film yang berjudul Malin Kundang menggunakan laptop, proyektor dan pengeras suara. Film Malin Kundang tersebut menjadi bahan untuk disimak. 2. Rencana untuk Tahap 2 Perencanaan yang dilakukan adalah guru menayanglan film yang berjudul Malin Kundang. Langkah berikutnya, guru memberikan tugas kepada siswa untuk mengidentifikasi unsur-unsur cerita yaitu tema, tokoh-tokoh, latar/ setting, alur, dan amanat yang ada dalam film Malin Kundang. Kemampuan menyimak dapat dicek dengan cara guru menunjuk siswa untuk membacakan hasil kerjanya yang sudah ditulis dibuku terlebih dahulu. Hal tersebut bertujuan agar siswa yang belum mampu atau masih rendah kemampuan menyimaknya, memperhatikan dan diharapkan akan menjadi paham setelah mengetahui hasil kerja temannya. 3. Rencana untuk Tahap 3 Agar proses dan hasil pengamatan dapat berlangsung baik, guru menyiapkan lembar atau format pengawasan sebagai berikut: Format pengamatan No Aspek yang dinilai 1 Perhatian siswa ketika menyimak TARBIYATUNA, Vol. 6 No. 2 Desember, 2015 125

2 Menanggapi 3 Bertanya 4 Kerjasama 4. Rencana untuk Tahap 4 Guru memikirkan rencana ketika sudah sampai saat refleksi meliputi kapan akan dilaksanakan refleksi, caranya bagaimana, bagaimana mulai dan berhenti diberikan, dan sebagainya. Apabila perencanaan sudah selesai, selanjutnya dalam tahapan selanjutnya guru mengevaluasi apakah implementasi dalam tahap berikutnya sesuai dengan apa yang sudah direncanakan. Kegiatan refleksi ini digunakan untuk bahan penyempurnaan siklus selanjutnya. B. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas merupakan penelitian yang dilakukan oleh guru ke kelas atau di sekolahan tempat ia mengajar dengan penekanan pada penyempurnaan atau peningkatan hasil yang lebih baik dari sebelumnya (Arikunto, dkk. 2007: 2). Penelitian ini dilakukan terdiri dari menyusun perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, pengamatan dan refleksi (Arikunto, dkk. 2007: 16-19). 1. Perencanaan Peneliti mempersiapkan segala hal, mulai dari rencana pembelajaran, sarana yang akan digunakan serta beberapa teknis yang diperlukan untuk kegiatan belajar mengajar. 2. Pelaksanaan Peneliti menyajikan materi menyimak cerita rakyat yang berjudul Malin Kundang dengan media audio visual dengan urutan yang dimulai dari pembukaan, inti dan penutup. 3. Observasi Observasi dilakukan pada saat proses belajar berlangsung, peneliti mengamati perhatian siswa ketika menyimak, menanggapi, bertanya dan kerjasama. TARBIYATUNA, Vol. 6 No. 2 Desember, 2015 126

4. Refleksi Tahap ini merupakan tahap untuk mengevaluasi tindakan yang telah dilakukan dan memperbaiki pelaksanaan tindakan sesuai hasil evaluasi, untuk digunakanan pada siklus selanjutnya. C. Lokasi dan Subyek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di kelas V MI Al Islam Kalisalak yang berlokasi di desa Kalisalak kecamatan Salaman kabupaten Magelang. Siswanya sebagian besar berasal dari kelurahan Kalisalak dengan latar belakang keluarga yang beragam. Dari keluarga kurang mampu, menengah, sampai menengah atas. Alasan pemilihan tempat dalam penelitian ini adalah relatif mudah dilaksanakan dan efisien dalam penggunaan waktu, tenaga, dan biaya karena peneliti termasuk guru di madrasah tersebut. Pemilihan lokasi penelitian ini juga bahwa kemampuan belajar siswa pada pembelajaran mengidentifikasi unsur cerita rakyat masih rendah dan masih dibawah kriteria ketuntasan minimum (KKM). 2. Subyek Penelitian Subjek yang dikenai tindakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas V MI Al Islam Kalisalak yang berjumlah 21 anak. Terdiri dari 9 siswa laki-laki dan 12 siswa perempuan. 3. Definisi Operasional Variabel input dalam penelitian ini adalah hasil belajar bahasa Indonesia siswa. Variabel prosesnya berupa tindakan yang diambil untuk mengubah variabel input melalui media audio visual. Sedangkan variabel output berupa hasil dari tindakan yaitu adanya peningkatan dalam kemampuan menyimak cerita rakyat pada siswa. 1. Variabel Input Variabel input dalam penelitian ini adalah kemampuan menyimak cerita rakyat siswa kelas V di MI Al Islam Kalisalak. Rendahnya kemampuan TARBIYATUNA, Vol. 6 No. 2 Desember, 2015 127

menyimak cerita rakyat siswa ini ditandai dengan banyaknya siswa yang nilainya ulangan hariannya masih rendah. Rendahnya kemampuan menyimak cerita rakyat memiliki dampak yang cukup besar pada mata pelajaran Bahasa Indonesia. Karena materi tersebut akan berkelanjutan pada kelas VI nantinya. 2. Variabel Proses Variabel proses pada penelitian ini berupa tindakan yang diambil untuk mengubah variable input melalui penggunaan media audio visual. Penggunaan media ini dimaksud agar penyampaian pelajaran tidak kaku, pembelajaran bisa lebih menarik, kemampuan berfikir kritis dan kreatif serta kualitas kemampuan belajar dapat ditingkatkan. 3. Variabel Output Variabel output pada penelitian ini berupa hasil dari tindakan penggunaan media audio visual. Hasil yang ingin dicapai yaitu adanya peningkatan kemampuan belajar siswa dalam memahami dan menjawab pertanyaan dari guru pada mata pelajaran Bahasa Indonesia Selain itu, juga ditandai oleh berubahnya motivasi yang dapat diamati melalui perilaku siswa ke arah perilaku yang positif dalam jenjang kelas berikutnya. 4. Teknik dan Instrumen Penelitian a. Tes b. Observasi c. Dokumentasi 5. Pelaksanaan Penelitian Langkah tindakan ini merupakan pelaksanaan dari rencana pembelajaran yang telah dipersiapkan oleh peneliti. Sebelum melaksanakan penelitian tindakan kelas, peneliti akan melakukan pre-test. Pre-test dimaksudkan untuk mengetahui kemampuan siswa mengidentifikasi unsur cerita rakyat sebelum menggunakan media audio visual. Adapun prosedur penelitian tindakan kelas dijabarkan sebagai berikut: 1. Pra siklus TARBIYATUNA, Vol. 6 No. 2 Desember, 2015 128

a. Perencanaan Tindakan b. Pelaksanaan Tindakan Pra Siklus c. Observasi d. Refleksi 2. Siklus I a. Perencanaan Tindakan I b. Pelaksanaan Tindakan I c. Observasi I d. Refleksi I 3. Siklus II a. Perencanaan Tindakan II b. Pelaksanaan Tindakan II c. Observasi II d. Refleksi II 6. Analisis Data Penelitian Teknik analisis data ini dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif. Kedua teknik ini dapat dijabarkan sebagai berikut: 1. Teknik Kualitatif 2. Teknik Kuantitatif HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN Kegiatan pembelajaran dalam penelitian ini dilakukan dalam dua siklus. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan sebelum diadakan penelitian adalah sebagai berikut: 1. Sebagian siswa masih mengalami kesulitan dalam menyimak. 2. Siswa merasa kurang mendapatkan manfaat dari pembelajaran menyimak cerita rakyat. 3. Metode yang digunakan dalam pembelajaran cerita rakyat kurang bervariasi sehingga menyebabkan kebosanan pada siswa. TARBIYATUNA, Vol. 6 No. 2 Desember, 2015 129

4. Media pembelajaran menyimak cerita rakyat kurang mencukupi dan belum dimanfaatkan secara efektif. 5. Rendahnya kemampuan menyimak cerita rakyat pada siswa kelas V di MI Al Islam Kalisalak Salaman. Peningkatan hasil belajar bahasa Indonesia pada materi cerita rakyat sesudah menggunakan media audio visual dilaksanakan melalui beberapa tindakan yang disajikan dalam bentuk siklus, disertai dengan pembuatan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), penguasaan materi pembelajaran dan persiapan media pembelajaran yang baik. hasil belajar bahasa Indonesia di MI Al Islam Kalisalak mengalami peningkatan yang signifikan dari yang sebelum menggunakan audio visual nilai yang di atas KKM sebanyak 7 siswa dengan nilai rata-rata 60,95 sedangkan setelah menggunakan media audio visual nilai yang di atas KKM mencapai 21 siswa dengan nilai rata-rata 81,80. Hasil belajar bahasa Indonesia di MI Al Islam Kalisalak mengalami peningkatan dalam setiap siklusnya. Hal ini dapat dilihat pada rekapitulasi nilai rata-rata dari setiap siklusnya pada tabel berikut ini: Tabel Peningkatan Nilai Rata-rata Setiap Siklus Hasil Pra siklus Siklus I Siklus II Keterangan 60,95 70,38 81,80 Meningkat Dari tabel di atas kemudian dianalisis menggunakan rumus sebagai berikut: Keterangan: Pe : Persentase perubahan nilai Post rate : Nilai rata-rata kelas setelah melaksanakan pembelajaran dengan media audio visual Base rate : Nilai rata-rata kelas sebelum melaksanakan pembelajaran dengan media audio visual Persentase perubahan nilai siklus I TARBIYATUNA, Vol. 6 No. 2 Desember, 2015 130

= 15,47% Persentase perubahan nilai siklus II = 34,20% Berdasarkan analisis perhitungan di atas menunjukkan dengan jelas bahwa perubahan nilai rata-rata hasil belajar siswa setelah diterapkan media audio visual adalah dari 60,95 meningkat pada siklus I menjadi 70,38 dengan persentase perubahan nilai sebesar 15,47% dan meningkat lagi pada siklus II menjadi dengan persentase perubahan nilai sebesar 34,20%. Berdasarkan hasil rekapitulasi setiap siklusnya dapat dilihat bahwa dari siklus I sampai siklus II mengalami peningkatan. Selain hasil pembelajaran yang meningkat, siswapun merasa senang dalam mengikuti proses pembelajaran yang ditambah dengan model pembelajaran think pair share yang diterapkan pada siklus II. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan media audio visual dalam pembelajaran bahasa Indonesia terbukti mampu meningkatkan Kemampuan belajar siswa pada materi cerita rakyat di MI Al Islam Kalisalak Salaman Kabupaten Magelang. SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Setelah peneliti melaksanakan penenlitian serta menjawab rumusan masalah sebagai yang tercantum dalam Bab I dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: TARBIYATUNA, Vol. 6 No. 2 Desember, 2015 131

1. Kemampuan menyimak cerita rakyat di MI Al Islam Kalisalak sebelum menggunakan media audio visual masih belum optimal. Hal ini dibuktikan dengan hasil rata-rata kelas yang hanya 60,95. Kondisi ini juga dikuatkan dengan hasil analisa dalam tabel yang menunjukkan tidak ada siswa yang mendapatkan nilai 90-100, 2 siswa (9,5%) yang mendapatkan nilai antara 80-89, 5 siswa (23,8%) yang mendapatkan nilai ant ara 65-79, dan 7 siswa (33,3%) mendapatkan nilai antara 55-64 dan 7 siswa (33,3%) memperoleh 0-54. 2. Penggunaan media audio visual di MI Al Islam Kalisalak berpengaruh terhadap proses pembelajaran. Hal ini dapat dilihat bahwa persentase rata-rata aktivitas belajar siswa mengalami peningkatan secara klasikal telah mencapai 92,3% atau katagori sangat baik. Hal ini dapat dilihat pada aspek menyimak sebesar 100%, menanggapi sebesar 90,5%, bertanya sebesar 83,4% dan kerjasama sebesar 95,2%. 3. Penggunaan media audio visual dapat meningkatkan kemampuan menyimak cerita rakyat di MI Al Islam Kalisalak. Hasil menunjukkan bahwa dari nilai ratarata kelas yang semula hanya 60,95, pada siklus I nilai rata-rata mencapai 70,38 dengan persentase perubahan nilai sebesar 15,47% dan meningkat lagi pada siklus II menjadi dengan persentase perubahan nilai sebesar 34,20% dan ketuntasan belajar mencapai 100%. B. Saran Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian di atas, peneliti memberikan saran sebagai berikut: 1. Guru hendaklah pintar dalam mengambil strategi pembelajaran yang tepat dalam pembelajaran agar siswa lebih mudah untuk memahami materi yang disampaikan. 2. Siswa akan lebih berhasil jika pembelajaran yang dilaksanakan mampu mengaktifkan seluruh siswa, tidak monoton dan menarik minat siswa. 3. Pemilihan media pembelajaran yang tepat akan membuat siswa merasa senang mengikuti pembelajaran dan siswa tidak merasa bosan sehingga ada perhatian TARBIYATUNA, Vol. 6 No. 2 Desember, 2015 132

siswa dalam pembelajaran yang berlangsung dan akan meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi yang dibahas. DAFTAR PUSTAKA Amir, A. (2013). Sastra Lisan Indonesia. Yogyakarta: Andi. Arikunto, dkk. (2007). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara. Arsyad, A. (2011). Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Esti, I. (2013). Pengajaran Satra.Yogyakarta:Ombak. Djamarah, S. B. & Zain A. (2013). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. Iskandar & Sunendar, D. (2008). Remaja Rosdakarya Offset. Strategi Pembelajaran Bahasa. Bandung: PT Kustandi, C. & Sutjipto, B. (2011). Media Pembelajaran. Bogor: Ghalia Indonesia. LPTK Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. (2013). Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG). Yogyakarta. UIN Sunan Kalijaga. Nurgiyanto, B. (2013). Sastra Anak. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Resmini, N. & Hartati, T. dkk. (2006). Kapita Selekta Bahasa Indonesia. Bandung: Upi Press. Sadiman, S.A. (2005). Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Sidijono, A. (2011). Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers. Sudjana, N. & Rivai, A. (2007). Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algensindo Offest. Tarigan, H.G. (2008). Menyimak Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa. TARBIYATUNA, Vol. 6 No. 2 Desember, 2015 133

Yanti, P. G. dkk. (2 005). Pendidikan Keterampilan Bahasa Indonesia. Jakarta. Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka. Linggarpradani, (2013). Manfaat Menyimak [Online]. http://linggarpradani.wordpress. com/keterampilan-menyimak/manfaat-menyimak [22 April 2013] Rochmatin, (2012). Unsur cerita rakyat [Online]. http://jelajahduniabahasa. wordpress.com/2011/04/13/unsur-intrinsik-dan-ekstrinsik-karya-sastra [10 Juni 2013]. Rudisiswoyo, (201 3). Peranan Guru dalam Proses Belajar [Online]. http://rudisiswoyo89.blogspot.com/2013/11.makalah-peranan-guru-dalamproses.html?m=i [1 Desember 2013] TARBIYATUNA, Vol. 6 No. 2 Desember, 2015 134