SKRIPSI. Oleh : MSY. FADHILAH DWINTASARI B

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. persaingan antar perusahaan semakin meningkat, dan masalah yang dihadapi semakin UKDW

BAB I PENDAHULUAN. dengan masyarakat. Dalam pasal 1 ayat (2) Kode Etik Ikatan Akuntan. integritas dan obyektivitas dalam melaksanakan tugasnya.

BAB I PENDAHULUAN. Pengembangan dan kesadaran etik/moral memainkan peran kunci. dalam semua area profesi akuntansi (Louwers et al dalam Muawanah dan

BAB I PENDAHULUAN. Di Indonesia, profesi auditor mengalami perkembangan yang

BAB I PENDAHULUAN. kode etik akuntan. Kode etik akuntan, yaitu norma perilaku yang mengatur

BAB I PENDAHULUAN. jasa pemeriksa laporan keuangan, menyimpan banyak konflik dalam. Masalah yang sering terjadi ternyata tidak sedikit auditor yang

ARUM KUSUMAWATI B

BAB I PENDAHULUAN. manajemen dapat dipertanggung jawabkan. agar auditor dapat memberikan jaminan mutlak (absolute assurance) mengenai

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU ETIS AUDITOR (Survey pada Auditor di Surakarta dan Yogyakarta)

BAB I PENDAHULUAN. keuangan adalah relevan (relevance) dan dapat diandalkan (reliable). Kedua

BAB I PENDAHULUAN. dalam melaksanakan pemeriksaan akuntan, memperoleh kepercayaan dari klien

PENGARUH PENGALAMAN KERJA TERHADAP PENINGKATAN KEAHLIAN AUDITOR DALAM BIDANG AUDITING (Study Survei di KAP wilayah Surakarta)

BAB I PENDAHULUAN. bagi pemakai laporan keuangan. Perkembangan profesi akuntan publik di suatu

: Tabel Distribusi Kuesioner pada KAP di Jakarta dan Tangerang

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan akan bersaing untuk menjadi yang terbaik di antara. dan tidak menyesatkan pemakainya dalam pengambilan keputusan.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan bisnis yang begitu pesat ini menimbulkan berbagai kasus bisnis

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dewasa ini pekembangan dunia usaha yang semakin pesat mengakibatkan

BAB I PENDAHULUAN. bekerja sebagai auditor eksternal (Kurniawanda, 2013). laporan disetiap kali melakukan audit. Kantor Akuntan Publik (KAP) dapat

PENGARUH KOMITMEN TERHADAP KEPUASAN KERJA AUDITOR DENGAN MOTIVASI SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Survey pada Auditor pada KAP Wilayah Jawa Tengah)

BAB I PENDAHULUAN. memadai saja yang dapat tumbuh dan bertahan. Setiap profesi dituntut untuk

PROFESIONALISME AUDITOR EKTERNAL TERHADAP PERTIMBANGAN TINGKAT MATERIALITAS UNTUK TUJUAN AUDIT LAPORAN KEUANGAN KLIEN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. informasi yang terdapat antara manajer dan pemegang saham. Untuk itu

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II LANDASAN TEORI. Setiap pengambilan keputusan akan lengkap dan sempurna jika melibatkan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah.

BAB I PENDAHULUAN. untuk memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya (profit-making) agar

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam semua area profesi akuntansi Louwers et al. dalam (Husein, 2004). Profesi

BAB I PENDAHULUAN. bervariasi. Persaingan antara perusahaan semakin meningkat dengan dibarengi

BAB I PENDAHULUAN. ini disebabkan oleh faktor diantaranya praktik-praktik profesi yang

BAB I PENDAHULUAN. Auditor independen ialah merupakan suatau akuntan publik yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dan audit laporan keuangan (Arens dan Loebbecke, 2003). Akuntan publik dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. T Pengaruh faktor..., Oktina Nugraheni, FE UI, 2009.

BAB I PENDAHULUAN. akan dipengaruhi oleh lingkungan tempat bekerja, baik dari atasan, bawahan

BAB I. melanggar dimensi moral dan etika bisnis itu sendiri, termasuk profesi. Masalah etika menjadi perhatian yang sangat penting bagi masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. dengan berlakunya kesepakatan Internasional mengenai pasar bebas. Profesi

BAB I PENDAHULUAN. untuk menentukan dan melaporkan derajat kesesuaian antara informasi dan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. agar auditor dapat memberikan jaminan mutlak ( absolute assurance) mengenai. hasil akhir proses audit yaitu laporan auditor.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. jasa audit di Indonesia pun meningkat. Faktor-faktor yang menjadi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan profesionalismenya. Profesionalisme suatu profesi mensyaratkan

ANALISIS PERSEPSI DOSEN AKUNTANSI DAN MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP KODE ETIK AKUNTAN INDONESIA (SURVEY DI PERGURUAN TINGGI WILAYAH SURAKARTA)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Audit merupakan suatu proses untuk mengurangi ketidakselarasan

PENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR TERHADAP TINGKAT MATERIALITAS DALAM PEMERIKSAAN LAPORAN KEUANGAN

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha yang semakin pesatpada saatini dapat memicu

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. semua kepentingan menegakkan kebenaran, kemampuan teknis dan

BAB I PENDAHULUAN. bersertifikat atau kantor akuntan publik yang melakukan audit atas entitas

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dalam melakukan audit (Mulyadi dan Puradiredja, (1998)

INDEPENDENSI AUDITOR SEBAGAI MEDIASI PENGARUH PEMAHAMAN GOOD GOVERNANCE, DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA AUDITOR

BAB I PENDAHULUAN. menyimpang jauh dari aktivitas moral, bahkan ada anggapan bahwa dunia

BAB I PENDAHULUAN. didasarkan pada prinsip-prinsip independensi dan profesionalisme. Dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. pengambilan keputusan oleh pihak-pihak yang berkepentingan.

BAB I PENDAHULUAN. dalam masyarakat sekarang ini. Terjadinya krisis. Indonesia menyadarkan masyarakat untuk mengutamakan perilaku

BAB I PENDAHULUAN. kepatuhan dan audit laporan keuangan (Arens dan Loebbecke, 2003). Akuntan

BAB I PENDAHULUAN. atas kewajiban laporan keuangan agar laporan keuangan tersebut tidak. memberikan informasi yang menyesatkan kepada masyarakat dan

FAJAR DWI NUGROHO B

PENGARUH KOMITMEN AUDITOR TERHADAP KEPUASAN KERJA: MOTIVASI SEBAGAI VARIABEL INTERVENING

Etika Bisnis & Profesi

ANALISIS PENGARUH INDEPENDENSI AUDITOR, ETIKA AUDITOR, DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA AUDITOR DI KANTOR AKUNTAN PUBLIK KOTA SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. independen maka hasil pemeriksaan akan lebih akurat. kewajaran laporan keuangan agar laporan keuangan tersebut tidak memberikan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. berarti adanya kebebasan perdagangan dan persaingan dagang di antara negaranegara

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dan pemakai laporan keuangan (Sarwini dkk, 2014). pengguna laporan audit mengharapkan bahwa laporan keuangan yang telah

BAB I PENDAHULAN. mengevaluasi bukti secara obyektif mengenai pernyataan-pernyataan tentang kegiatan

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi makin meluas dan peran teknologi

BAB I PENDAHULUAN. Akuntan publik memiliki peran penting dalam dunia bisnis dan

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama dari pelaporan keuangan adalah menyediakan informasi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

KOMITMEN ORGANISASI SEBAGAI MEDIASI PENGARUH PEMAHAMAN GAYA KEPEMIMPINAN DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA AUDITOR

BAB I PENDAHULUAN. laporan keuangan adalah relevan (relevance) dan dapat diandalkan (reliable). Kedua

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang berbentuk Perseroan Terbatas yang dikelola oleh manajemen

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam suatu organisasi profesi setiap anggota. komitmen profesi. Harsanti (2001) menyatakan bahwa komitmen dapat dijadikan

Perpsepsi terhadap etika bisnis antara akuntan pendidik, akuntan publik dan mahasiswa akuntansi (studi kasus di Surakarta dan Yogyakarta) Oleh:

BAB 1 PENDAHULUAN. dibutuhkan suatu alat. Laporan keuangan yang diterbitkan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. mengevaluasi bukti secara obyektif mengenai pernyataan-pernyataan tentang

BAB I PENDAHULUAN. beroperasi di Indonesia. Hal ini ditunjukkan dengan banyaknya Kantor Akuntan

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan akuntan. (Arens dan Loebbecke, 1996:4). keputusan. Para pemakai laporan keuangan selalu memeriksa dan mencari

Abstrak. Kata Kunci : Profesionalisme, Komitmen organisasi, Locus of Control Internal, Etika profesi dan Kinerja.

BAB I PENDAHULUAN. dalam laporan keuangan (Mulyadi, 2002: 2). Kepercayaan yang besar dari

BAB I PENDAHULUAN. peluang yang besar sekaligus memberikan tantangan yang semakin. mengancam eksistensi profesi akuntan indonesia.

PENGARUH PERSEPSI PROFESI DAN KESADARAN ETIS TERHADAP KOMITMEN PROFESI AKUNTAN PUBLIK SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. eksternal perusahaan. (Singgih dan Bawono 2010). sulit untuk diukur, sehingga para pemakai informasi membutuhkan jasa pihak

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakan audit atas laporan keuangan tidak semata mata bekerja untuk. dituntut untuk memiliki kompetensi yang memadai.

BAB I PENDAHULUAN. kepercayaan masyarakat. Dari profesi akuntan publik, masyarakat. yang disajikan oleh manajemen perusahaan dalam laporan keuangan

BAB I PENDAHULUAN. memberikan opini atau pendapat tentang kewajaran penyajian laporan

BAB I PENDAHULUAN. sehingga banyak perusahaan go publik yang ikut berperan dalam peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi saat ini akuntan dituntut untuk profesional

PERSEPSI AKUNTAN, MAHASISWA AKUNTANSI DAN KARYAWAN BAGIAN AKUNTANSI TERHADAP ETIKA PROFESI AKUNTAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Seiring dengan meningkatnya kompetisi dalam dunia kerja, setiap

PENGARUH KUALITAS AUDITOR, INDEPENDENSI DAN OPINI AUDITOR TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN

BAB I PENDAHULUAN. maupun eksternal perusahaan. Menurut Financial Accounting Standards

BAB I PENDAHULUAN. sebelum para pengambil kebijakan mengambil keputusan. Auditor menjadi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

PENGARUH LOCUS OF CONTROL, KOMITMEN PROFESI DAN KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN TERHADAP PERILAKU AUDITOR DALAM SITUASI KONFLIK AUDIT DENGAN KESADARAN ETIS SEBAGAI VARIABEL MODERATING (SURVEI PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK DI WILAYAH SURAKARTA DAN YOGYAKARTA) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Pada Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Surakarta Oleh : MSY. FADHILAH DWINTASARI B 200 040 217 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2008

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini perkembangan dunia usaha yang semakin pesat mengakibatkan persaingan antar perusahaan semakin meningkat, dan masalah yang dihadapi semakin kompleks. Hal tersebut membuat informasi akuntansi sangat dibutuhkan, khususnya Akuntan Publik, sebelumnya ada pernyataan pendapat profesional dari akuntan publik mengenai tingkat kelayakan dan keandalan informasi atau laporan keuangan yang dibuat oleh Akuntan (Akuntan Pemeriksa). Auditor merupakan suatu profesi yang sangat penting untuk dikaji, karena diantara tugas-tugas dan tanggung jawab profesi akuntan, tugas yang paling sentral adalah melakukan atestasi (pengujian). Selama proses pemeriksaan yang dilakukan oleh Auditor terdapat masalah atau konflik yang muncul, salah satunya adalah adanya ketidaksepakatan antara auditor dan klien terhadap aspek fungsi dan tujuan pemeriksaan. Dalam hal ini klien akan mempengaruhi proses pemeriksaan yang dilakukan auditor sehingga klien dapat menekan auditor untuk mengambil tindakan yang melanggar standar pemeriksaan. Oleh karena secara umum auditor dianggap termotivasi oleh etika profesi dan standar pemeriksaan, maka auditor akan berada dalam situasi konflik. Profesi akuntan publik bisa dikatakan merupakan salah satu profesi kunci di era globalisasi untuk mewujudkan era tranpanrasi bisnis yang fair, oleh karena itu kesiapan yang menyangkut profesionalisme mutlak diperlukan. 1

2 Profesionalisme mensyaratkan tiga hal utama yang harus dipunyai oleh setiap anggota profesi, yaitu keahlian, berpengetahuan dan berkarakter. Karakter menunjukkan personality seorang profesional yang diantaranya diwujudkan dalam sikap dan tindakan etisnya. Sikap dan tindakan etis akuntan publik, akan sangat menentukan posisinya di masyarakat pemakai jasa profesionalnya (Machfoed, 1997) dalam Harsanti, Sugiyanto dan Zulaekah (2002). Pengembangan kesadaran etis atau moral memainkan peran kunci dalam semua area profesi akuntansi (Louwers et al, 1997) dalam Muawanah dan Indriantoro (2001). Karena secara umum dianggap bahwa auditor termotivasi oleh etika profesi dan standar pemeriksaan, maka auditor akan berada dalam situasi konflik. Memenuhi tuntutan klien, berarti melanggar standar. Namun dengan tidak memenuhi tuntutan klien, bisa menghasilkan sanksi oleh klien berupa kemungkinan penghentian penugasan. Karena pertimbangan profesional berlandaskan pada nilai dan keyakinan individu, kesadaran moral memainkan peran penting dalam pengambilan keputusan akhir. Profesi akuntan publik atau auditor mempunyai standar yang seharusnya bisa mencegah terjadinya kegagalan audit. Yang menyatakan bahwa Auditor tidak dibenarkan memihak kepada kepentingan siapapun sebab jika tidak, dia akan kehilangan sikap tidak memihak yang sangat penting untuk mempertahankan kebebasan berpendapatnya. Kesadaran etis dioperasionalkan sebagai kemampuan individu untuk mengevaluasi dan mempertimbangkan nilai-nilai etika dalam suatu kejadian.

3 Trevino (1986) dalam Muawanah dan Indriantoro (2001) menyatakan bahwa tahapan pengembangan kesadaran moral individual menentukan bagaimana seorang individu berpikir tentang dilema etis, proses memutuskan apa yang benar dan apa yang salah. Namun keputusan atas benar dan salah saja tidak cukup memprediksi perilaku pengambilan keputusan etis. Dalam literatur akuntansi, locus of control adalah cara pandang seseorang terhadap suatu peristiwa apakah dia dapat atau tidak dapat mengendalikan (control) peristiwa yang terjadi pada dirinya. Rotter (1966) dalam Muawanah dan Indriantoro (2001). Berdasarkan pada teori locus of control, bahwa auditor dalam situasi konflik akan dipengaruhi oleh karakteristik locus of controlnya sendiri. Individu dengan internal locus of control akan lebih mungkin berperilaku etis dalam situasi konflik audit dibanding dengan individu dengan eksternal locus of control. Ciri pembawaan internal locus of control adalah mereka yang yakin bahwa suatu kejadian selalu berada dalam kendalinya dan akan selalu mengambil peran dan tanggung jawab dalam menentukan kesalahan atau kebenaran. Sebaliknya orang dengan eksternal locus of control percaya bahwa kejadian dalam hidupnya berada di luar kontrolnya dan percaya bahwa hidupnya dipengaruhi oleh takdir, keberuntungan dan kesempatan serta lebih mempercayai kekuatan diluar dirinya. Karenanya auditor dengan eksternal locus of control lebih besar kemungkinannya untuk memenuhi permintaan klien. (Muawanah dan Indriantoro, 2001).

4 Beberapa peneliti telah menemukan bahwa perilaku etis dipengaruhi oleh pihak lain yang dihadapi oleh seorang individu dalam lingkungan profesinya tanpa memperhatikan kesesuaian perilakunya dengan kode etik profesinya. Tingkat pengaruh itu mungkin disebabkan oleh jauh dekatnya hubungan antara organisasi dan pihak lain yang berkaitan serta pihak yang berkuasa baik dari dalam maupun dari luar organisasi. Misalnya pemerintah, Kantor Akuntan lain, dan sebagainya. (Finn et al dalam Khomsiyah dan Indriantoro, 1988). Kode Etik Ikatan Akuntan Indonesia merupakan suatu prinsip moral dalam pelaksanaan aturan yang memberikan pedoman bagaimana berhubungan dengan klien, masyarakat, sesama rekan akuntan dan pihakpihak yang berkepentingan lainnya. Berbagai pelanggaran etika, sebenarnya tidak akan terjadi apabila setiap akuntan mempunyai pengetahuan, pemahaman, dan kemauan untuk menerapkan nilai-nilai moral dan etika secara memadai dalam pelaksanaan pekerjaan profesionalnya. (Ludigdo dan Machfoedz, 1999). Komitmen profesi adalah tingkat loyalitas individu dalam pelaksanaan aturan yang memberikan pedoman bagaimana berhubungan dengan klien, masyarakat, sesama rekan akuntan dan pihak-pihak lain yang berkepentingan. Bagi akuntan publik, sangat penting untuk meyakinkan kualitas dasar profesionalnya baik kepada klien, masyarakat atau pemakai jasa. Hal ini disebabkan bahwa semenjak awal tenaga profesional telah dididik untuk menjalankan tugas-tugas yang kompleks secara independen dan memecahkan

5 permasalahan yang timbul dalam pelaksanaan tugas-tugas dengan menggunakan keahlian dan dedikasi mereka secara profesional. Wibowo (1996) dalam Sri Trisnaningsih (2002) menyatakan bahwa tidak ada hubungan antara pengalaman auditor internal dengan komitmen profesional, lama bekerja hanya mempengaruhi pandangan profesionalisme, hubungan dengan sesama profesi, keyakinan terhadap peraturan profesi dan pengabdian terhadap kepada profesi. Agar masyarakat percaya bahwa pekerjaan akuntan publik dikerjakan dengan baik, maka profesi akuntan perlu meningkatkan mutu pemeriksaannya dan melaksanakan tugasnya dengan cermat dan seksama. Ketidakpastian lingkungan adalah kondisi lingkungan eksternal yang dapat mempengaruhi operasionalisasi perusahaan. (Otley, 1980) dalam Mardiyah dan Gudono (2001). Jadi ketidakpastian lingkungan didefinisikan sebagai rasa ketidakmampuan seseorang untuk memprediksikan sesuatu secara akurat. Faktor ketidakpastian lingkungan (environmental uncertainty) merupakan bagian penting dari konteks audit, yaitu perubahan dan sifat ketidakpastian lingkungan auditor (Safriliana, 2004). Gaya kepemimpinan Manajer di Kantor Akuntan Publik (KAP) merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kepuasan auditor atau perilaku auditor dalam pelaksanaan pengauditan. Ketidaktepatan atau ketidaksesuaian gaya kepemimpinan akan mempengaruhi perilaku auditor dalam pelaksanaan pengauditan. Perilaku ini disebut dengan perilaku

6 disfungsional, diantaranya adalah perilaku penurunan kualitas audit dan melaporkan waktu kurang dari yang semestinya. Trevino (1986) dalam Muawanah dan Indriantoro (2001) menyatakan bahwa variabel perbedaan individual atau variabel personalitas seperti locus of control dapat berinteraksi dengan kesadaran etis untuk mempengaruhi perilaku dalam dilema etis. Jadi hubungan antara locus of control dengan perilaku auditor bisa tergantung pada kesadaran etis auditor. Selain itu dalam memprediksi perilaku auditor dalam situasi konflik adalah kesadaran etis yaitu individu dengan tipe personalitas yang sama bisa memiliki kesadaran etis yang berbeda, sehingga perilakunya juga bisa berbeda. Sejalan dengan masalah pelanggaran etika oleh para auditor tersebut, terdapat beberapa penelitian yang telah dilakukan peneliti-peneliti terdahulu. Muawanah dan Indriantoro (2001) menguji tentang locus of control, komitmen profesi dan kesadaran etis terhadap perilaku auditor dalam situasi konflik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada interaksi antara variabel personalitas (locus of control dan komitmen profesi) dengan Cognitive style (kesadaran etis) konnsisten mempengaruhi responden auditor dalam situasi konflik audit. Akuntan yang memiliki komitmen profesional yang tinggi memiliki kesadaran etis yang tinggi, sedangkan akuntan dengan komitmen profesional yang rendah memiliki kesadaran etis yang rendah pula. B. Perumusan Masalah

7 Permasalahan yang akan diteliti dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut : 1. Apakah interaksi antara locus of control dengan kesadaran etis berpengaruhi terhadap perilaku auditor dalam situasi konflik audit? 2. Apakah interaksi antara komitmen profesi dengan kesadaran etis berpengaruhi terhadap perilaku auditor dalam situasi konflik audit? 3. Apakah interaksi antara ketidakpastian lingkungan dengan kesadaran etis berpengaruhi terhadap perilaku auditor dalam situasi konflik audit? C. Pembatasan Masalah Untuk mempersempit permasalahan agar tidak terlalu luas, maka lingkup masalah dalam penelitian ini terbatas Kantor Akuntan Publik di Wilayah Surakarta dan Yogyakarta yang terdapat pada Direktori Ikatan Akuntan Kompartemen Akuntan Publik 2004 dan 2005. D. Tujuan Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk memberikan bukti empiris, dengan tujuan sebagai berikut : 1. Untuk menguji pengaruh interaksi antara locus of control dengan kesadaran etis terhadap perilaku auditor dalam situasi konflik audit. 2. Untuk menguji pengaruh interaksi antara komitmen profesi dengan kesadaran etis terhadap perilaku auditor dalam situasi konflik audit.

8 3. Untuk menguji pengaruh interaksi antara ketidakpastian lingkungan dengan kesadaran etis terhadap perilaku auditor dalam situasi konflik audit. E. Manfaat Penelitian Beberapa manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah : 1. Hasil penelitian diharapkan memberikan bukti empiris mengenai interaksi antara locus of control, komitmen profesi, dan ketidakpastian lingkungan dengan kesadaran etis mempengaruhi perilaku auditor dalam situasi konflik audit. 2. Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan masukan kepada profesi akuntan untuk meningkatkan integritas, objektivitas dan menjaga independensinya serta ketaatan terhadap kode etik profesi. 3. Dapat digunakan sebagai literatur dalam penelitian berikutnya. F. Sistematika Penulisan BAB I. PENDAHULUAN Bab ini berisi latar belakang masalah, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan. BAB II. TINJAUAN PUSTAKA Bab ini mencakup segala konsep yang mendasari penelitian mengenai definisi profesi akuntan, akuntan publik, perikatan audit, perilaku auditor, etika profesional, kode etik akuntan Indonesia,

9 situasi konflik audit, locus of control, komitmen profesi, ketidakpastian lingkungan, kesadaran etis, telaah penelitian terdahulu, kerangka teoritis, dan pengembangan hipotesis. BAB III. METODE PENELITIAN Bab ini memuat penjelasan tentang ruang lingkup dan jenis penelitian, populasi dan sampel, metode pengumpulan data, instrumen penelitian, definisi operasional dan pengukuran variabel, analisis data yang digunakan dalam penelitian. BAB IV. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Bab ini menjelaskan tentang pengolahan data yang dilakukan hasil analisis pengolahan data yang terdiri dari pengujian validitas dan reliabilitas data, pengujian asumsi dan pengujian hipotesis. BAB V. PENUTUP Bab ini berisi kesimpulan yang diperoleh dari hasil analisis data penelitian, keterbatasan, dan saran-saran pengembangan bagi penelitian selanjutnya.