TINJAUAN PUSTAKA Syarat Tumbuh Tanaman Pisang Sistem Perakaran Tanaman Pisang Sistem Bercocok Tanam Pisang

dokumen-dokumen yang mirip
TINJAUAN PUSTAKA. sekunder, cabang kipas, cabang pecut, cabang balik, dan cabang air

TINJAUAN PUSTAKA. berpangkal pada umbi batang. Sementara pada bagian bawah bonggol terdapat

TINJAUAN PUSTAKA. Nematoda Entomopatogen

TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi nematoda Meloidogyne spp. adalah sebagai berikut

I. PENDAHULUAN. meningkat seiring dengan pengembangan energi alternatif bioetanol sebagai

I. PENDAHULUAN. penting di antara rempah-rempah lainnya (king of spices), baik ditinjau dari segi

TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman Kentang

BABn TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Semangun (1996) cendawan Fusarium diklasifikasikan sebagai berikut:

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

DUA NEMATODA DESTROYER AKAR KOPI

Penyakit Layu Bakteri pada Kentang

TINJAUAN PUSTAKA. Kentang (Solanum tuberosum)

I. PENDAHULUAN. Pisang Cavendish merupakan komoditas pisang segar (edible banana) yang

I. PENDAHULUAN. Pisang merupakan salah satu komoditas yang memiliki berbagai keunggulan

TINJAUAN PUSTAKA Tanaman Lada

I. PENDAHULUAN. Tebu (Saccharum officinarum L.) merupakan tanaman perkebunan yang tergolong

Oleh Kiki Yolanda,SP Jumat, 29 November :13 - Terakhir Diupdate Jumat, 29 November :27

TINJAUAN PUSTAKA Klasifikasi Tanaman Teh Morfologi Tanaman Teh Syarat Tumbuh

HASIL DAN PEMBAHASAN. Gejala Penyakit. (a) Gambar 7 Tanaman kentang di Dataran Tinggi Dieng tahun 2012 (a) terinfeksi NSK, (b) sehat.

TINJAUAN PUSTAKA. lebarnya antara 0,3-0,4 mm. Stiletnya lemah, panjang stliet µm,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MENGENAL LEBIH DEKAT PENYAKIT LAYU BEKTERI Ralstonia solanacearum PADA TEMBAKAU

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman nenas (Ananas comosus (L.) Merr.) merupakan anggota famili Bromeliaceae

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Jagung (Zea mays.l) keluarga rumput-rumputan dengan spesies Zea mays L.

TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman jarak pagar berupa perdu dengan tinggi 1 7 m, daun tanaman

BAB IV. EKOLOGI PENYAKIT TUMBUHAN PENDAHULUAN

PENDAHULUAN. Kopi (Coffea sp.) sebagai salah satu komoditi non migas. Kopi memiliki

I. PENDAHULUAN. Tanaman tebu (Saccharum officinarum L.) merupakan tanaman perkebunan yang

TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi Nematoda Puru Akar (NPA)

I. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Politeknik Negeri Lampung, Bandar Lampung.

Identifikasi Spesies Nematoda Parasit Kopi Arabika pada Beberapa Areal Calon Lahan di Jawa Barat. Soekadar Wiryadiputra 1)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Morfologi Bawang Merah ( Allium ascalonicum L.)

Pengenalan Penyakit yang Menyerang Pada Tanaman Kentang

PENDAHULUAN. Latar Belakang. dikonsumsi di Indonesia, karena sekitar 45% konsumsi buah-buahan adalah

PENDAHULUAN. Tanaman kentang (Solanum tuberosum L.) merupakan tanaman yang

Oleh Administrator Kamis, 07 November :05 - Terakhir Diupdate Kamis, 07 November :09

TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Morfologi Tanaman Tebu Saccharum officinarum

Fusarium wilt (Fusarium oxysporum f.sp. cubense (E.F.Smith) Synd. & Hans.) (Foc) on banana

I. PENDAHULUAN. Tebu (Saccharum officinarum) merupakan tanaman perkebunan penting sebagai

KULIAH 2. ILMU PENYAKIT TUMBUHAN DASAR

Ralstonia solanacearum

Cara Menanam Tomat Dalam Polybag

PREVALENSI NEMATODA PARASIT PADA PERTANAMAN PISANG DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

II. TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA. pada perakaran lateral terdapat bintil-bintil akar yang merupakan kumpulan bakteri

I. PENDAHULUAN. Mikoriza merupakan fungi akar yang memiliki peran dan manfaat yang penting

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Universitas Gadjah Mada

TINJAUAN PUSTAKA. Tebu merupakan tumbuhan anggota Genus Saccharum, Famili Poaceae dan Tribe

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. Rosales, Famili: Leguminosae, Genus: Glycine, Species: Glycine max (L.) Merrill

II. TINJAUAN PUSTAKA. daun-daun kecil. Kacang tanah kaya dengan lemak, protein, zat besi, vitamin E

TINJAUAN PUSTAKA Botani Kelapa Sawit

TINJAUAN PUSTAKA. Fungi mikoriza arbuskular (FMA) merupakan fungi obligat, dimana untuk

II. TINJAUN PUSTAKA. penghasil pisang yang terkenal diantaranya Brasil, Filipina, Panama,

TINJAUAN PUSTAKA. merata sepanjang tahun. Curah hujan (CH) untuk pertanaman pepaya berkisar

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

Menurut van Steenis (2003), sistematika dari kacang tanah dalam. taksonomi termasuk kelas Dicotyledoneae; ordo Leguminales; famili

Pengenalan dan Pengendalian Nematoda pada Kentang

II TINJAUAN PUSTAKA. Jagung (Zea mays L.) adalah tanaman semusim dan termasuk dalam jenis

HUBUNGAN STADIA PERTUMBUHAN TANAMAN DENGAN POPULASI NEMATODA PARASIT DAN KEJADIAN PENYAKIT LAYU PADA NANAS (Ananas comosus (L.) Merr.

HUBUNGAN NEMATODA PARASIT DENGAN TINGKAT KEPARAHAN PENYAKIT LAYU MWP (Mealybug wilt of pineapple) PADA NANAS (Ananas comosus L.

II. TINJAUAN PUSTAKA. Ordo: Polypetales, Famili: Leguminosea (Papilionaceae), Genus:

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

PETUNJUK TEKNIS BUDIDAYA PISANG ASAL KULTUR IN VITRO DENGAN TEKNOLOGI PPBBI

TINJAUAN PUSTAKA. bekas tambang, dan pohon peneduh. Beberapa kelebihan tanaman jabon

DASAR DASAR PERLINDUNGAN TANAMAN. Oleh: Tim Dosen HPT. Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya 2013

PENDAHULUAN Latar Belakang

I. TINJAUAN PUSTAKA. Kopi (Coffea spp.) adalah spesies tanaman berbentuk pohon. Tanaman ini

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. termasuk ke dalam kelompok rempah tidak bersubstitusi yang berfungsi sebagai

I. TINJAUAN PUSTAKA. 1.1 Tanaman Cabai Rawit (Capsicum frutescens L.)

BAB I PENDAHULUAN. dunia setelah padi, gandum, dan jagung (Wattimena, 2000 dalam Suwarno, 2008).

I. TINJAUAN PUSTAKA. klasifikasinya termasuk Divisio: Spermathopyta, Subdivisio: Species: Glycine max (L.) Merrill (Sumarno dan Harnoto, 1983).

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kedelai memiliki biji berbentuk polong, setiap polong berisi 1-4 biji.

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. dicotyledoneae. Sistem perakaran kailan adalah jenis akar tunggang dengan

KONSEP, DIAGNOSIS, DAN KLASIFIKASI PENYAKIT TANAMAN

BAB I PENDAHULUAN. Sengon (Falcataria moluccana (Miq.) Barneby & J.W. Grimes)

TINJAUAN PUSTAKA. Gambar 1 Tanaman Wortel: (a) Umbi wortel, (b) Bunga, (c) Bagian-bagian penampang wortel (Makmum 2007)

SINERGI ANTARA NEMATODA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi tanaman mentimun ( Cucumis sativus L.) (Cahyono, 2006) dalam tata nama tumbuhan, diklasifikasikan kedalam :

I. PENDAFIULUAN. Tanaman kelapa sawit {Elaeis guineensis Jacq') merapakan tanaman

I. PENDAHULUAN. Tomat (Lycopersicum esculentum Miil.) termasuk tanaman sayuran yang sudah

PROSES PENYAKIT TUMBUHAN

I. PENDAHULUAN. Cabai adalah tanaman perdu dari famili terong-terongan ( Solanaceae) yang

TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi hama penggerek batang berkilat menurut Soma and Ganeshan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman mentimun papasan (Coccinia gandis) merupakan salah satu angggota

TINJAUAN PUSTAKA Sejarah Tanaman Cabai Botani Tanaman Cabai

BAWANG MERAH. Tanaman bawang merah menyukai daerah yang agak panas dengan suhu antara

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Duku (Lansium domesticum Corr.) sebagai buah unggulan Provinsi Jambi,

PENDAHULUAN. Tomat (Lycopersicum esculentum Smith.) sudah tidak asing lagi bagi. penting dalam pemenuhan gizi masyarakat. Dalam buah tomat banyak

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kopi (coffea sp.) adalah tanaman yang berbentuk pohon termasuk dalam famili

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 1 Rata-rata intensitas cahaya dan persentase penutupan tajuk pada petak ukur contoh mahoni muda dan tua

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Politeknik Negeri Lampung (POLINELA). Waktu

TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Morfologi Cabai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Cabai (Capsicum annuum L.) adalah salah satu komoditas hortikultura

II. TINJAUAN PUSTAKA. Mentimun dapat diklasifikasikan kedalam Kingdom: Plantae; Divisio:

TEKNIK BUDIDAYA TOMAT

Transkripsi:

3 TINJAUAN PUSTAKA Syarat Tumbuh Tanaman Pisang Tanaman pisang tumbuh subur di daerah tropis dataran rendah yang curah hujannya lebih dari 1250 mm per tahun dan rata-rata suhu minimum 15 0 C (Simmonds 1966; Stover & Simmonds 1987 dalam Luc et al. 1995). Tanaman pisang menghendaki tanah yang subur. Jenis tanah yang disukai tanaman pisang adalah tanah liat yang mengandung kapur atau tanah alluvial dengan ph antara 4,5-7,5 (Satuhu & Supriyadi 1992; Ashari 1995). Sistem Perakaran Tanaman Pisang Tanaman pisang berakar rimpang dan tidak mempunyai akar tunggang. Akar berpangkal pada umbi batang. Akar terbanyak berada di bawah tanah. Akar ini tumbuh menuju bawah sampai kedalaman 75-150 cm. sedang akar yang berada di bagian samping umbi batang tumbuh ke samping atau mendatar, dalam perkembangannya akar samping bisa mencapai 4-5 m (Satuhu & Supriyadi 1992). Berkurangnya sistem akar akan menghambat perkembangan bunga, hal tersebut terjadi apabila umur tanaman pisang semakin tua, atau akibat infeksi patogen pada akar (Lavigne 1987 dalam Luc et al. 1995). Sistem Bercocok Tanam Pisang Proses budidaya tanaman pisang dilakukan melalui beberapa tahapan, antara lain pemilihan dan penyediaan bibit, pembuatan lubang tanam, dan penanaman. Menurut Satuhu dan Supriyadi (1992), pada tahapan perawatan, tanah di sekitar pohon pisang harus dibersihkan dari rumput pengganggu (gulma), sekaligus digemburkan dengan menggunakan cangkul kecil (koret). Penggemburan tanah tidak boleh terlalu dalam karena perakaran pisang dangkal. Pembumbunan dapat dilakukan bersamaan dengan penggemburan tanah agar perakaran dan tunas bertambah banyak (Redaksi Agromedia 2009).

4 Penyakit Layu Tanaman Pisang Penyakit layu pada tanaman pisang di antaranya adalah penyakit layu fusarium. Layu fusarium pada tanaman pisang, yang sering juga disebut penyakit panama, dianggap sebagai penyakit yang paling penting pada tanaman pisang di seluruh dunia. Bahkan penyakit ini termasuk kelompok penyakit yang paling merugikan di tropis. Penyakit ini mengakibatkan produktivitas tanaman pisang di Indonesia menurun, sehingga berpengaruh terhadap nilai ekspor buah pisang (Redaksi Agromedia 2009). Selain itu, penyakit layu yang disebabkan oleh fitonematoda dapat menimbulkan kerusakan yang besar, karena menyebabkan tumbangnya tanaman pisang. Kehilangan hasil akibat infeksi fitonematoda di seluruh dunia dapat mencapai US$ 80 milyar per tahun (Price 2000 dalam Mustika 2005). Fitonematoda pada Tanaman Pisang Menurut Luc et al. (1995), belum ditemukan varietas tanaman pisang yang dilaporkan tahan terhadap infeksi fitonematoda. Jenis fitonematoda Helicotylenchus sp., Pratylenchus sp., Meloidogyne sp., dan Radopholus sp. merupakan fitonematoda penting pada tanaman pisang. Fitonematoda tersebut sudah ditemukan pada seluruh area perkebunan pisang di daerah tropis. Radopholus sp. Radopholus termasuk ke dalam Ordo Tylenchida, Subordo Tylenchina, Superfamili Tylenchoidea, Famili Pratylenchidae, Subfamili Radopholinae Menurut O banon (1977) daerah infeksi R. similis pada tanaman pisang sudah menyebar ke seluruh dunia, dan dilaporkan menyebabkan kehilangan produktivitas pisang sebesar 12,5 ton per ha. R. similis merupakan spesies nematoda endoparasit berpindah dan mampu menyelesaikan daur hidupnya di dalam jaringan korteks akar (Luc et al. 1995). Nematoda ini disebut nematoda penggugus sehubungan dengan aktivitas gerak dan kemampuannya merusak sel jaringan akar. Baik larva maupun nematoda betina dewasanya menyerang akar. Nematoda betina tinggal di dalam akar sampai

5 sel-sel jaringan akar rusak berat Nematoda jantan secara morfologi mengalami degenerasi (tidak mempunyai stilet) dan mungkin tidak bersifat parasitik (Luc et al. 1995). Pratylenchus sp. Pratylenchus termasuk ke dalam Ordo Tylenchida, Subordo Tylenchina, Superfamili Tylenchoidea, Famili Pratylenchidae, Subfamili Pratylenchinae Pratylenchus sp adalah nematoda endoprasit berpindah, mempunyai kisaran inang yang luas. Larva stadia kedua keluar dari telur dan tersebar pada tanah dan akar Nematoda parasit tersebut baik jantan maupun betina serta larvanya, semua invasif. Daur hidupnya berlangsung di dalam jaringan akar (Luc et al. 1995). Menurut Pinochet (1978 dalam Luc et al. 1995) setelah nematoda masuk ke dalam jaringan akar, nematoda bergerak di antara dan di dalam sel, menempati posisi pararel terhadap stele. Nematoda tersebut memakan sitoplasma sel dan membentuk rongga yang menyatu. Berlawanan dengan nematoda lain Pratylenchus spp. berkembang biak lebih baik di dalam akar tanaman yang pertumbuhannya tidak baik Helicotylenchus sp. Helicotylenchus termasuk ke dalam Ordo Tylenchida, Subordo Tylenchina, Superfamili Tylenchoidea, Famili Hoplolaimidae, Subfamili Rotylenchinae Menurut Luc et al. (1995) Helicotylenchus merupakan nematoda endoparasit yang mampu menyelesaikan hidupnya di dalam bagian jaringan korteks tanaman. Helicotylenchus sp. tersebar luas dan sangat banyak terdapat pada tanaman pisang. Fitonematoda tersebut sering dipandang sebagai nematoda parasitik utama pada tanaman pisang di daerah yang keadaan lingkungannya suboptimal untuk pertanaman pisang (Luc et al. 1995).

6 Meliodogyne sp. Meloidogyne termasuk ke dalam Ordo Tylenchida, Subordo Tylenchina, Superfamili Heteroderoidea, Famili Meloidogynidae Distribusi nematoda puru akar sangat luas, dapat menyerang banyak tanaman yang mempunyai nilai ekonomi penting. Paling sedikit terdapat empat spesies dari nematoda tersebut yang telah diidentifikasi terdapat pada tanaman pisang (Musa spp.). Spesies nematoda tersebut ialah Meloidogyne incognita, M. arenaria, M. javanica, dan M. hapla (Luc et al. 1995). Menurut Dropkin (1991) Meloidogyne merupakan parasit obligat yang memiliki daerah penyebaran yang luas, baik di daerah iklim tropis maupun iklim sedang. Nematoda betina bersifat endoparasit menetap di dalam akar. Gejala Penyakit oleh Fitonematoda pada Tanaman Pisang Menurut Agios (1996) gejala infeksi fitonematoda pada bagian tumbuhan di atas tanah tidak memiliki ciri khas yang dapat membedakannya dari gejala kekurangan hara, gejalanya yakni pertumbuhan tanaman terhambat, warna daun menguning, mudah layu dan akhirnya tanaman mati. Menurut Dropkin (1991) infeksi yang disebabkan oleh Radopholus sp. dapat menyebabkan batang tanaman pisang mudah roboh, hal tersebut juga dapat disebabkan oleh Pratylenchus sp. dan Helicotylenchus sp. pada infeksi yang tinggi (Luc et al. 1995). Gejala khas penyakit yang disebabkan Meliodogyne sp. ialah timbulnya puru pada akar primer dan sekunder, kadang-kadang menyebabkan akar bercabang dua atau mengalami distorsi. Infeksi menyebabkan produktivitas tanaman berkurang drastis. Menurut penelitian Barekye et al. (2000), tingkat keparahan penyakit pisang yang diinokulasi oleh R. simillis, tidak menunjukkan perbedaan nyata dibandingkan inokulasi campuran dengan Helicotylenchus sp. Demikian juga sebaliknya, tingkat keparahan penyakit pisang yang diinokulasi oleh Helicotylenchus sp. tidak menunjukkan perbedaan nyata dibandingkan inokulasi campuran dengan R. simillis maupun inokulasi tunggal R. simillis.

Interaksi Fitonematoda dengan Patogen Penyebab Penyakit Layu pada Tanaman Pisang Fitonematoda bukanlah satu-satunya mikroorganisme yang hidup dalam rizosfir tanah. Selain fitonematoda terdapat pula mikroorganisme lain yang memiliki peran berbeda, di antaranya sebagai predator atau parasit bagi mikroorganisme yang lain, saprofit, dan sebagai patogen pada tanaman. Interaksi yang terjadi antara mikroorganisme tersebut pun beragam (Abawi & Chen 1998). Patogen pada tanaman yang diketahui berinteraksi dengan fitonematoda adalah virus, bakteri, dan fungi. Interaksi dapat meningkatkan keparahan penyakit (Khan 1993). Fusarium oxysporum f.sp cubense menyebabkan timbulnya penyakit penting pada pisang yang disebut layu panama (Panama Wilt). Infeksi Fusarium spp. pada tanaman yang telah terinfeksi fitonematoda meningkatkan kelayuan pada tanaman dan meningkatkan rata-rata kematian pada tanaman.walaupun demikian, siklus hidup fitonematoda bukanlah aspek utama dalam invasi Fusarium spp. (Khan 1993). 7