HUBUNGAN RINITIS ALERGI DAN DISFUNGSI TUBA EUSTACHIUS DENGAN MENGGUNAKAN TIMPANOMETRI Tesis Oleh: dr. Fadhlia PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS ILMU KESEHATAN TELINGA HIDUNG TENGGOROK BEDAH KEPALA LEHER FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2012
HUBUNGAN RINITIS ALERGI DAN DISFUNGSI TUBA EUSTACHIUS DENGAN MENGGUNAKAN TIMPANOMETRI Tesis Diajukan untuk Melengkapi Tugas dan Memenuhi Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar Spesialis dalam Bidang Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Bedah Kepala Leher Oleh: dr. Fadhlia PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS ILMU KESEHATAN TELINGA HIDUNG TENGGOROK BEDAH KEPALA LEHER FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2012
KATA PENGANTAR Dengan mengucap Bismillahirrahmannirrahim, saya panjatkan puji syukur kehadirat Illahi Rabbi karena dengan rahmat dan karunianya, saya dapat menyelesaikan tulisan karya ilmiah dalam bentuk tesis yang berjudul HUBUNGAN RINITIS ALERGI DENGAN DISFUNGSI TUBA EUSTACHIUS DENGAN MENGGUNAKAN TIMPANOMETRI. Tulisan ini sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Spesialisasi dalam bidang Kedokteran Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Bedah Kepala Leher Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara/ Rumah Sakit Umum Pusat H. Adam Malik Medan. Saya sangat menyadari bahwa tulisan ini mungkin masih jauh dari sempurna baik isi maupun bahasannya, dengan semua keterbatasan tersebut, saya berharap mendapat masukan yang bermanfaat demi kebaikan kita semua. Dengan berakhirnya masa Program Pendidikan Dokter Spesialis saya, maka pada kesempatan yang berbahagia ini perkenankanlah saya menyampaikan penghargaan dan rasa terima kasih yang sebesarbesarnya kepada : Suamiku tercinta Yudi Syukran S.Si serta anak-anak kami tersayang Muhammad Daffa Ghifari Syukran dan Raisa Kamila Putri Syukran, tiada kata yang lebih indah yang dapat diucapkan selain ucapan terima kasih yang setulus-tulusnya atas pengorbanan, kesabaran, ketabahan dan dorongan semangat yang tiada henti-hentinya sehingga dengan ridho Allah SWT akhirnya saya sampai pada saat yang berbahagia ini. Yang Mulia Ayahanda H.Mahyiddin, HB.SH dan Ibunda Dra.Hj. Sufni Yusuf dengan segala daya upaya telah mengasuh, membesarkan dan membimbing dengan penuh kasih sayang semenjak kecil sehingga saya dewasa agar menjadi anak yang berbakti kepada kedua orang tua, agama, bangsa dan negara. Dengan memanjatkan do a kehadirat Allah SWT, ampunilah dosa kedua orang tua saya serta sayangilah mereka
sebagaimana mereka menyayangi saya sewaktu kecil. Terimakasih juga saya tujukan kepada kakak saya, Kurniati Mahyiddin M.Env.Sci, dan adikadik saya Alfi Mushaitir S.TP,SHi, dr.desi Maghfirah, yang telah memberikan dorongan semangat selama saya menjalani pendidikan ini. Yang terhormat kedua mertua saya Alm.H.Ridwan Rani,S.H dan Dra.Hj. Yulidar Mahmud yang telah memberikan dorongan semangat kepada saya sehingga pendidikan ini dapat selesai. Yang terhormat Bapak Rektor, yang telah memberikan kesempatan kepada saya untuk mengikuti Program Pendidikan Dokter Spesialis di bidang Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Bedah Kepala Leher di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Medan. Yang terhormat Bapak Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan kesempatan kepada saya untuk mengikuti Program Pendidikan Dokter Spesialis di Bidang Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Bedah Kepala Leher di Fakultas Kedokteran Medan. Yang terhormat Bapak Direktur Rumah Sakit Umum Pusat H. Adam Malik Medan, yang telah mengizinkan dan memberikan kesempatan kepada saya untuk belajar dan bekerja dilingkungan Rumah Sakit ini. Yang terhormat Prof.dr.Abdul Rachman Saragih,Sp.THT-KL(K), Sebagai Kepala Departemen THT-KL FK USU/ RSUP H. Adam Malik yang telah banyak memberi petunjuk, pengarahan serta nasehat baik sebagai Kepala Departemen dan sebagai guru selama saya mengikuti pendidikan di Departemen THT-KL FK USU/ RSUP H. Adam Malik Medan. Yang terhormat, dr.t.siti Hajar Haryuna,Sp.THT-KL sebagai Ketua Program Studi Pendidikan Dokter Spesialis di Departemen THT-KL FK USU/ RSUP H. Adam Malik Medan, atas bimbingan dan dorongan semangat yang diberikan sehingga menimbulkan rasa percaya diri, baik dalam bidang keahlian maupun pengetahuan umum lainnya.
Yang terhormat Prof.Dr.dr.Delfitri Munir,Sp.THT-KL(K) sebagai ketua pembimbing Tesis saya, dr. Andrina YM. Rambe, Sp.THT-KL dan dr. T.Siti Hajar Haryuna, Sp.THT-KL sebagai anggota pembimbing tesis, yang telah banyak memberikan petunjuk perhatian serta bimbingan sehingga saya dapat menyelesaikan tesis Spesialis ini. Saya mengucapkan terimakasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya atas waktu dan bimbingan yang telah diberikan selama dalam penelitian dan penulisan tesis ini. Yang terhormat Guru Saya dijajaran THT-KL FK USU/RSUP H. Adam Malik Medan, Prof.dr.Ramsi Lutan Sp.THT-KL (K), dr. Yuritna Haryono, Sp.THT-KL (K), Prof.dr.Askaroellah Aboet, Sp.THT-KL(K), dr T.Sofia Hanum,Sp.THT-KL (K), dr. Muzakkir Zamzam, Sp.THT-KL(K), dr.mangain Hasibuan Sp.THT-KL, Ida Sjailandrawati Harahap, Sp.THT-KL, dr. Rizalina A. Asnir, Sp.THT-KL(K), dr. Adlin Adnan, Sp. THT-KL, dr. Siti Nursiah, Sp. THT-KL, dr. Linda Irwani Adenin, Sp.THT-KL, dr.harry A. Asroel,Sp.THT-KL, dr.farhat, Sp.THT-KL(K), dr. Aliandri,Sp.THT-KL, dr. Ashri Yudhistira,Sp.THT-KL, dr.devira Zahara,Sp. THT-KL, dr. H.R.Yusa Herwanto,Sp.THT-KL, dr.ferryan Sofyan,Sp.THT-KL yang telah banyak memberikan bimbingan dalam ilmu dan pengetahuan dibidang THT-KL, baik secara teori maupun keterampilan yang kiranya sangat bermanfaat bagi saya dikemudian hari. Yang terhormat dr. Putri C.Eyanoer,MS. Epid. Ph.D, yang yang telah banyak memberikan petunjuk perhatian serta bimbingan di bidang Metodologi Penelitian, sehingga saya dapat menyelesaikan tesis Spesialis ini. Saya mengucapkan terimakasih dan penghargaan yang setinggitingginya atas waktu dan bimbingannya. Yang tercinta teman-teman sejawat peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis Ilmu Kesehatan THT-Bedah Kepala dan Leher yang telah bersama-sama, baik dalam suka maupun dalam duka, saling membantu sehingga terjalin persaudaraan yang erat, dengan harapan teman-teman lebih giat lagi sehingga dapat menyelesaikan studi ini. Semoga Allah selalu memberkahi kita semua.
Akhirnya izinkan saya mohon maaf yang setulus-tulusnya atas kesalahan dan kekurangan selama mengikuti pendidikan ini, semoga segala bantuan, dorongan, petunjuk yang diberikan kepada saya selama mengikuti pendidikan kiranya mendapat balasan yang berlipat ganda dari Allah SWT, yang Maha Pengasih, Maha Pemurah dan Maha Penyayang, Amiin, Amiin Ya Robbal alamin. Medan, 22 September 2012 Dr. Fadhlia
Abstrak Pendahuluan: Rinitis alergi merupakan masalah kesehatan global dengan prevalensi yang terus meningkat serta dapat berdampak pada penurunan kualitas hidup penderitanya. Ko-morbiditas rinitis alergi salah satunya adalah otitis media yang sangat erat hubungannya dengan gangguan fungsi tuba Eustachius yang berkaitan dengan tekanan telinga tengah Tujuan: Mengetahui hubungan rinitis alergi dengan disfungsi tuba Eustachius dengan menggunakan timpanometri. Metode: Studi kasuskontrol (case-control). Disfungsi tuba ditentukan dengan pemeriksaan timpanometri (MEP negatif/<-25 dapa) dan hasil tes fungsi tuba yang tidak baik. Analisis hasil dengan uji Chi-square dan Analisis regresi logistik. Hasil: Didapatkan 60 sampel dengan jumlah perempuan 73.3% dengan kelompok umur terbanyak adalah usia 21-30 tahun (50% ) dengan rerata umur 29.33 tahun. Klasifikasi ARIA-WHO yang paling banyak yaitu rinitis alergi persisten sedang berat 36.7% dan yang paling sedikit adalah rinitis alergi intermitten ringan 16.7%. Jenis alergen inhalan terbanyak yaitu tungau 96.6% dan tungau debu rumah 90.0%. Tipe timpanogram yang terbanyak pada kedua kelompok yaitu tipe A, dimana kelompok kasus dengan tipe A 73.3% (rerata MEP -40.8 dapa), tipe A s 10%, tipe A d dan tipe B masing-masing 3.3%, tipe C 10.0% dan kelompok kontrol tipe A 93.3% dan tipe A s 6.7%. Pada kelompok kasus 83.3% hasil tes fungsi tuba abnormal dan 16.7% normal, sedangkan kelompok kontrol yaitu 93.3% normal dan 6.7% abnormal. Uji chi-square menunjukkan perbedaan yang signifikan antara tipe rinitis alergi intermitten dan persisten dengan disfungsi tuba Eustachius (p=0.006) dan perbedaan yang signifikan antara jenis alergen indoor dan outdoor dengan disfungsi tuba Eustachius (p=0.041). Hasil uji multivariat terdapat bahwa tipe rinitis alergi berpengaruh tiga kali lebih besar terhadap disfungsi tuba Eustachius (OR 2.9; 95% IK: 1.52-241.90 dan nilai p=0.022) sedangkan jenis alergen dua kali lebih berpengaruh terhadap disfungsi tuba dengan OR 2.2; 95% IK: 0.01-7.31 dan nilai p=0.295. Kesimpulan: Rinitis alergi, 3 kali lebih sering mengalami disfungsi tuba Eustachius dari pada non rinitis alergi. OR:2.5 (95% CI 2.36-2.99) P=0.000. Kata kunci: rinitis alergi, disfungsi tuba Eustachius, Mean Ear Pressure
Abstract Background: Allergic rhinitis is a global health problem with increasing prevalence and can impact on the quality of life of sufferers. One of comorbidity of allergic rhinitis is otitis media which closely related to Eustachian tube dysfunction associated with middle ear pressure. Objective: To determine the relationship of allergic rhinitis with Eustachian tube dysfunction using tympanometry. Methods: Case-control studies, Tubal dysfunction determined with tympanometry (MEP negative / <-25 Dapa) and tubal function test results were not good ( 15 dapa). Chisquare test and logistic regression analysis used for data analysis. Results: There were 60 samples with 73.3% of women with the highest age group is 21-30 years of age (50%) with a mean age of 29.33 years. The most commonest of classification ARIA-WHO was moderate-severe persistent allergic rhinitis were 36.7% followed by mild intermittent allergic rhinitis was 16.7%. The most types of aero-allergens are mites 96.6% and house dust mites 90.0%. The most tympanogram type in both groups were type A, which case group was 73.3% (mean -40.8 dapa MEP), type As 10%, type ad and type B respectively 3.3%, type C 10.0% and control groups type A 93.3%, type As 6.7%. At case group of 83.3% of the tubal function test abnormal and normal 16.7%, while the control group is 93.3% normal and 6.7% abnormal. Chi-square test showed a significant difference between the type of intermittent and persistent allergic rhinitis with Eustachian tube dysfunction (p = 0.006) and also allergens types with Eustachian tube (p= 0.0041). Multivariate test revealed allergic rhinitis type contributed Eustachian tube dysfunction OR:2.9 (95% CI 1.52-241.90) p=0.022, neither allergen type with Eustachian tube dysfunction OR:2.2 (95% CI 0.01-7.31) p=0.295. Conclusion: Allergic rhinitis, more common which three times contributes a dysfunctional Eustachian tubes than the non-allergic rhinitis. OR: 2.5 (95% CI 2.36-2.99) P = 0.000 Keywords: Allergic rhinitis, Eustachian tube dysfunction, Mean Ear Pressure
DAFTAR ISI Lembar Pengesahan Kata Pengantar Abstrak Daftar Isi Daftar Tabel Daftar Gambar i ii v vii x xi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 1.2 Perumusan masalah 2 1.3 Tujuan penelitian 3 1.3.1 Tujuan Umum 3 1.3.2 Tujuan Khusus 3 1.4 Manfaat penelitian 3 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Rinitis Alergi 5 2.1.1 Anatomi Hidung 5 2.1.2 Definisi 7 2.1.3 Epidemiologi 8 2.1.4 Patofisiologi 9 2.1.5 Klasifikasi 11 2.1.6 Gejala dan Tanda 12 2.1.7 Diagnosis 13
2.1.8 Penatalaksanaan 15 2.2 Tuba Eustachius 17 2.2.1 Anatomi Tuba Eustachius 17 2.2.2 Fisiologi 18 2.2.3 Definisi 19 2.2.4 Patofisiologi 19 2.2.5 Gejala dan Tanda 20 2.2.6 Hubungan Rinitis Alergi dan Disfungsi Tuba 20 Eustachius. 2.2.7 Pemeriksaan Fungsi Tuba Eustachius 22 2.3 Kerangka Konsep 27 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian 28 3.2 Lokasi Dan Waktu Penelitian 28 3.2.1 Lokasi Penelitian 28 3.2.2 Waktu Penelitian 28 3.3 Populasi, Sampel, Besar Sampel dan Teknik 28 pengambilan sampel 3.3.1 Populasi 28 3.3.2 Sampel Penelitian 28 3.3.3 Besar Sampel 29 3.3.4 Teknik pengambilan sampel 29 3.4 Variabel Penelitian 30 3.5 Definisi Operasional 30
3.6 Alat dan Bahan Penelitian 31 3.6.1 Alat 31 3.6.2 Bahan 31 3.7 Cara Kerja 31 3.8 Kerangka Kerja 34 3.9 Hipotesa Penelitian 34 3.10 Analisa Data 34 3.11 Jadwal Penelitian 35 BAB 4 HASIL PENELITIAN 36 BAB 5 PEMBAHASAN 40 BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 46 6.1 Kesimpulan 46 6.2 Saran 47 KEPUSTAKAAN 48 Lampiran 1 Lampiran 2 Lampiran 3 Lampiran 4 Lampiran 5 Lampiran 6 Lampiran 7 55 60 62 63 64 67 75 Lampiran 8 78
DAFTAR TABEL Tabel.1.1 Klasifikasi rinitis alergi menurut ARIA-WHO 11 Tabel Efek yang terjadi pada oklusi tuba 19 2.2.1 Tabel 3.1 Jadwal penelitian 34 Tabel 4.1 Karakteristik subjek penelitian 35 Tabel 4.2 Distribusi rinitis alergi menurut klasifikasi 35 ARIA-WHO Tabel 4.3 Distribusi Alergen (pada kasus) 36 Tabel 4.4 Distribusi tipe timpanogram telinga pada 36 kelompok kasus dan kontrol Tabel 4.5 Distribusi hasil tes fungsi tuba pada kelompok kasus dan kontrol 37
DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1. Anatomi hidung bagian luar 4 Gambar 2.2 Anatomi hidung bagian dalam 6 Gambar 2.3 Terapi rinitis alergi 15 Gambar 2.4. Anatomi telinga 17 Gambar 2.5 Gambaran timpanogram 24 Gambar 2.6 A. stick duotip test B. stick duotip test dalam wadah alergen. C. Contoh reaksi hasil positif pada tes cukit 32