INTEGRASI GALERI BELAJAR DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

dokumen-dokumen yang mirip
Hannaning dkk : Penerapan pembelajaran Berbasis Inkuiri untuk Meningkatkan Kemampuan

MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP N 4 WONOSARI MELALUI STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISONS

Noorhafizah dan Rahmiliya Apriyani

Akhmad Suyono *) Dosen FKIP Universitas Islam Riau

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI MELALUI IMPLEMENTASI

ARTIKEL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

Kata Kunci: aktivitas belajar siswa, hasil belajar siswa, pendidikan matematika, teori Bruner dalam metode diskusi kelompok.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA

Pendahuluan. Yunita et al., Penerapan Metode Resitasi untuk Meningkatkan Aktivitas...

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA TENTANG PERTUMBUHAN TUMBUHAN MELALUI METODE EKSPERIMEN

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DRILL

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN PENDEKATAN BRAIN BASED LEARNING DI SDN 20 KURAO PAGANG

KALAM CENDEKIA, Volume 5, Nomor 1.1, hlm

Anna Hartati MTs Negeri Barabai Abstract

Darmawati, Arnentis dan Henny Julianita Husny Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan PMIPA FKIP Universitas Riau Pekanbaru ABSTRACT

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI SD NEGERI 03 SUAYAN TINGGI

JURNAL SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Guru Sekolah Dasar

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING DI KELAS V SD NEGERI TERBAHSARI ARTIKEL SKRIPSI

Suparmi SMP Negeri 25 Pekanbaru

BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI PENDEKATAN GUIDED DISCOVERY LEARNING SISWA KELAS XE SMA NEGERI1 TANJUNGSARI, GUNUNG KIDUL TAHUN AJARAN 2012/2013

IMPROVING COMPREHENSION READING SKILL THROUGH PICTURE STORIES FOR ELEMENTARY STUDENTS

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL SISWA KELAS IIC SDN 91 PEKANBARU

PENINGKATAN PARTISIPASI BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN MODEL EXPLICIT INSTRUCTION DI KELAS V SDN 22 LUBUK ALUNG KAB PADANG PARIAMAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PERBANDINGAN SKALA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS- ACHIEVMENT DIVISIONS (STAD)

Oleh. Ni Wayan Purni Lestari,

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 2 No 1, Maret 2014

Rosdiani SMA Negeri I Sigli Jl. Banda Aceh-Medan, Tijue Kabupaten Pidie Abstrak

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI 003 KOTO PERAMBAHAN

Fika Yunifa Efrianingrum, Triwahyudianto, Rofi ul Huda Universitas Kanjuruhan Malang

PENINGKATAN KARAKTER DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA SMP MELALUI MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE DIPADU TALKING STICK

Pendidikan Biologi, FITK, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2) MTsN II Pamulang koresponden: Abstrak

Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN DAN HASIL BELAJAR MERAKIT PERSONAL KOMPUTER MENGGUNAKAN STRUCTURED DYADIC METHODS (SDM)

J. Pijar MIPA, Vol. X No.1, Maret 2015: ISSN (Cetak) ISSN (Online)

MENINGKATKAN PARTISIPASI BELAJAR SISWA KELAS IV DALAM PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL COOPERATIVE SCRIPT DI SDN 18 BUNGO PASANG PADANG

Rahmawati et al., Metode Problem Solving...

ARTIKEL SKRIPSI OLEH NAHWAN SHOLIHAN ZIKKRI E1R PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN PENDIDIKAN MIPA

Jurusan Pedidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Siliwangi Tasikmalaya Jl. Siliwangi No. 24 Kota Tasikmalaya )

ARTIKEL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika. Oleh: SASMITASARI E1R

ARTIKEL KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BERGULING SENAM LANTAI

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TPIE STAD

Chandayu et al., Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TSTS...

PENERAPAN SUPERVISI AKADEMIK PENGAWAS DALAM UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU MENERAPKAN MODEL STAD

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VII-C SMP NEGERI 3 LINGSAR PADA MATERI SEGIEMPAT MELALUI MODEL DISCOVERY LEARNING

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA DI KELAS II SDN SIDOTOPO WETAN I SURABAYA

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Demonstrasi Di Kelas IV SD Inpres VII Labuan Baru

Jurnal Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sidoarjo Vol. 1, No. 2, September 2013 ISSN:

PENGGUNAAN TIPE STAD DENGAN MEDIA GAMBAR DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS DI KELAS IV SEKOLAH DASAR

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. XII, No. 1, Tahun 2014 Shinta Agustina Siregar & Sukanti 1-13

IMPLEMENTASI PENDEKATAN PROBLEM POSING DALAM MEWUJUDKAN ACTIVE JOYFULL EFFECTIVE LEARNING DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA

Oleh : SUGIYATMI NIM. A54A100088

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI ROTATING TRIO EXCHANGE JURNAL. Oleh ALDONA MEYLINA MANALU MUNCARNO DARSONO

Murniati 1,sainab 2. Kata Kunci : Hasil Belajar Kognitif, IPA Terpadu, Model Pembelajaran Aktif, dan Quiz Team

Fatma Kumala 1, Sehatta Saragih 2, Nahor Murani Hutapea 3 No. Hp.

PENINGKATAN MINAT DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV DENGAN METODE GIVING QUESTION AND GETTING ANSWER DI SDN 43 SIGUNTUR MUDA PESISIR SELATAN

PENINGKATAN KEDISIPLINAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL KOOPERATIF TIPE TGT DI KELAS IV SDN PARAKSARI ARTIKEL JURNAL

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 2 No 1, Maret 2014

Nur Rahmi, Suhermi, Atma Murni Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Riau

THE APPLICATION OF ACTIVE LEARNING STRATEGY INSTANT ASSESSMENT

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING

Yusra Guru Matematika SMP Negeri 30 Pekanbaru ABSTRAK ABSTRACT

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SCRAMBLE

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI PADA SISWA KELAS IV SDN 27 SAGO PESISIR SELATAN

Dita Tria Putri, Made Sukaryawan, Bety Lesmini Universitas Sriwijaya

Fefti Asnia, Jejem Mujamil, M. Hadeli, L (Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Sriwijaya)

UPAYA PENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI PEMBELAJARAN TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

PENINGKATAN KREATIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI TEAMS GAMES TOURNAMENTS SISWA KELAS VIID SMP NEGERI 2 DUKUN, MAGELANG

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

Pendahuluan. Meris et al., Meningkatkan Kemampuan Menulis...

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG STRUKTUR BATANG DAN FUNGSINYA MELALUI METODE DEMONSTRASI

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPA MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER PADA SISWA KELAS V SDN 26 PASAMAN

MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MENGGAMBAR ILUSTRASI PADA KELAS XI IPA SMA N 1 KARANGDOWO KLATEN

Key Words: Student Teams Achievement Division, mind mapping, students test result, students activities.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALISATION

Idawati Mahanurani 1, Toto Bara Setiawan 2, Ervin Oktavianingtyas 3

ARTIKEL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika

THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SDN 1 PURWOSARI TAHUN PELAJARAN 2013/2014

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS MELALUI MODEL PAIKEM METODE GUIDED NOTE TAKING

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KREATIF PRODUKTIF UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA JURNAL. Oleh

Universitas Negeri Makassar, Jl. Dg Tata Raya Makassar, Makassar

Joyful Learning Journal

Darmawati, Imam Mahadi dan Ria Syafitri Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan PMIPA FKIP Universitas Riau Pekanbaru ABSTRACT

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. XI, No. 2, Tahun 2013 Annisa Rahmawati & Isroah 91-98

PENINGKATAN MOTIVASI DAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE WORD SQUARE PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X

MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V DALAM PEMBELAJARAN PKn DENGAN MODEL GROUP INVESTIGATION DI SDN 05 PADANG PASIR KOTA PADANG

Oleh: Dewi Sri Yuliati 1, Zuhri D 2, Sehatta Saragih 3

Widanti et al., Penerapan Teknik Mind Mapping...

MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN TWO STAY TWO STRAY SISWA KELAS X-AK SMK BHUMI PAHALA PARAKAN TEMANGGUNG

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI STRATEGI INFORMATION SEARCH

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION SISWA KELAS VII B SMP NEGERI 2 KOKAP

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MURDER UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 12 MAKASSAR

Transkripsi:

Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia (JPPI) Vol. 1, No., Juli 2016 (Edisi Khusus) ISSN 277-220 (Media Cetak) 277-3921 (Media Online) INTEGRASI GALERI BELAJAR DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Muhammadiyah Buton, Indonesia Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII2 MTS N 2 Kendari pada materi struktur tumbuhan melalui model pembelajaran kooperatif STAD terintegrasi galeri belajar. Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap Tahun Ajaran 2013/201 di MTS N 2 Kendari. Subyek penelitian adalah siswa kelas VIII2 MTs N 2 Kendari yang terdaftar pada Tahun Ajaran 2013/201 berjumlah 37 siswa, terdiri atas 19 orang perempuan dan 18 orang laki-laki. Penelitian ini dilaksanakan sebanyak dua siklus, meliputi: perencanaan, perlaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan statistik deskriptif, dimaksudkan untuk memberikan gambaran distribusi hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif STAD terintegrasi galeri belajar. Hasil akhir penelitian diperoleh: 1) Rata-rata aktivitas siswa pada siklus I adalah 3,6 dengan persentase 91,6%, meningkat pada siklus II menjadi 3,86 dengan persentase 96,5%; 2) Rata-rata aktivitas guru pada siklus I adalah 3,63 dengan persentase 90,83% dan meningkat pada siklus II menjadi 3,81 dengan persentase 95,33%; 3) Hasil belajar siswa pada siklus I adalah 51,62 dengan persentase 11% dan meningkat pada siklus II menjadi 71,08 dengan persentase 72,97%. Penerapan model pembelajaran kooperatif STAD terintegrasi galeri belajar dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII2 MTs N 2 Kendari pada materi Struktur Tumbuhan. Abstract The aim of this research was to increase learning outcome of Biology to the Eighth grade students at MTs N 2 Kendari on plant structure material through cooperative learning stad type model which was integrated with learning gallery. The subject was the eighth grade students of the second semester at MTs N 2 Kendari academic year 2013/201. There were 37 students which consisted of 19 girls and 18 boys. The implementation of classroom action research was done in two cycles, which divided into planning, action, observation, and reflection. The data was analyzed by using descriptive statistic. It means that to describe the activity distribution and learning outcome of the students by using cooperative learning stad type model which was integrated in learning gallery. The final result of this research showed that: (1) The average of students activity during learning process in cycle I was 3,6, with the percentage of completeness was 91,6% and it was increased in cycle II became 3,86 with the percentage of completeness was 96,5%; (2) The average of teacher activity during learning process in cycle I was 3,63 with the percentage of completeness was 90,83% and it was increased in cycle II became 3,81 with the percentage of completeness was 95,33%; (3) The learning outcome of the students in cycle I was 51,62 with the percentage of completeness was 11% and it was increased on cycle II became 71,08 with the percentage of completeness was 72,97%. The implementation of cooperative learning stad type model which was integrated in learning gallery could increase learning outcome Biology of the eighth grade students at MTs N 2 Kendari on plant structure material. 2016 Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia Keywords: STAD; Learning Gallery; Learning Outcome PENDAHULUAN Pendidikan merupakan wahana utama untuk mengembangkan sumber daya manusia yang dilakukan secara sistematis, praktis, dan berjenjang. Guru sebagai pemeran utama dalam pelaksanaan 2 Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia (JPPI) Vol. 1. No.. Juli 2016 (Edisi Khusus)

peningkatan mutu pendidikan dan sekaligus sebagai pengendali kegiatan pembelajaran perlu memiliki kemampuan menciptakan kondisi belajar mengajar yang efektif, sehingga siswa dapat belajar lebih baik. Berbicara tentang hubungan guru dan hasil belajar, banyak faktor yang terkait didalamnya antara lain keterampilan mengajar guru, lingkungan belajar siswa, media pengajaran yang digunakan oleh guru untuk menyampaikan materi pelajaran, cara guru memotivasi siswa serta model pembelajaran yang diterapkan oleh guru di kelas. Selama ini di MTs N 2 Kendari telah menggunakan beberapa model dan metode pembelajaran diantaranya model pembelajaran langsung, model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) dan metode diskusi. Hal ini dirasakan belum maksimal dalam membangkitkan minat siswa untuk belajar dengan giat dan berprestasi dengan baik. Data awal observasi hasil belajar materi Struktur Tumbuhan di MTs N 2 Kendari pada Tahun Ajaran 2011/2012 dan 2012/2013 berturut-turut adalah 1,61 dan 0,6 dengan persentase ketuntasan 22,58% dan 18,18%. Hal ini belum memenuhi Standar Ketuntasan Minimal (KKM) yang diterapkan oleh sekolah yaitu minimal 60% siswa memperoleh nilai 70. Materi struktur tumbuhan memiliki ruang lingkup materi yang membutuhkan tingkat pemahaman dan pengalaman belajar siswa serta membutuhkan keterlibatan banyak indera, sehingga siswa lebih cepat memahami dan mengingat materi yang diajarkan dalam jangka waktu yang lama. Oleh karena itu, perlu memadukan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan metode galeri belajar. Silberman (2006: 27) menyatakan bahwa metode galeri belajar merupakan suatu metode pembelajaran yang mampu membangkitkan daya emosional siswa untuk menemukan pengetahuan baru dan dapat mempermudah daya ingat siswa jika sesuatu yang ditemukan dapat dilihat secara langsung. Metode ini mengacu kepada belajar kelompok siswa yakni membuat sebuah daftar berupa gambar maupun skema yang berisi hasil diskusi anggota kelompok, dipajang di depan kelas, dipertanyakan dan ditanggapi pada saat diskusi kelompok. Selain itu, metode ini mampu memotivasi keaktifan siswa dalam proses pembelajaran baik mencatat, mengajukan pertanyaan dan memberikan tanggapan serta merumuskan jawaban sendiri terhadap permasalahan yang diberikan oleh guru pada saat diskusi, sebab bila sesuatu yang baru ditemukan berbeda antara satu dengan yang lainnya maka dapat saling mengoreksi antara sesama siswa baik kelompok maupun antar siswa itu sendiri. Berdasarkan hal tersebut, maka perlu dilakukan penerapan suatu konsep pembelajaran inovatif yaitu mengintegrasikan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan galeri belajar untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII2 MTs N 2 Kendari pada materi struktur tumbuhan. Dengan demikian dapat memberikan informasi tentang penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan galeri belajar di sekolah-sekolah dalam meningkatakan hasil belajar biologi siswa. Selain itu, dapat dijadikan sebagai dasar penelitian lanjutan. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap Tahun Ajaran 2013/201 di MT S N 2 Kendari. Subyek penelitian adalah guru dan siswa kelas VIII 2 MTs N 2 Kendari yang terdaftar pada Tahun Ajaran 2013/201 yang berjumlah 37 siswa terdiri atas 19 orang perempuan dan 18 orang laki - laki. Siswa kelas VIII2 merupakan siswa yang tergolong rendah hasil belajarnya pada materi struktur tumbuhan, dimana belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditetapkan oleh sekolah. Indikator keberhasilan tindakan dalam penelitian ini adalah meningkatnya hasil belajar siswa melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD terintegrasi dengan galeri belajar pada materi struktur tumbuhan yaitu minimal 60% dari keseluruhan jumlah siswa di kelas memperoleh nilai 70. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu proses pengkajian berdaur atau siklus dari berbagai kegiatan pembelajaran. Tahapan-tahapan dalam pelaksanaan PTK, yaitu (a) INTEGRASI GALERI BELAJAR DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA 3

Perencanaan tindakan perbaikan, (b) Pelaksanaan tindakan perbaikan, (c) Observasi dan Evaluasi, dan (d) Refleksi. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam dua siklus. Prosedur pelaksanaan dalam proses pembelajaran di kelas dapat dilihat pada Gambar 1 berikut: Gambar 1. Rancangan Penelitian Tindakan Kelas (Kemmis dan Taggart dalam Anonim, 1999: 21) Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa lembar observasi dan tes hasil belajar. Lembar observasi dimaksudkan untuk mendapatkan data aktivitas siswa dan guru selama kegiatan pembelajaran berlangsung dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD terintegrasi dengan galeri belajar. Sedangkan tes hasil belajar digunakan untuk melihat hasil belajar siswa berupa aspek kognitif setelah diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD terintegrasi dengan galeri belajar. Data hasil belajar terkait dengan aspek kognitif diperoleh dengan menggunakan tes hasil belajar berupa tes formatif. Tes formatif berbentuk pilihan ganda yang dilaksanakan pada akhir setiap siklus. Sedangkan aktivitas siswa dan guru diperoleh melalui lembar observasi dengan cara memberikan skor pada aspek yang diamati sesuai dengan kriteria yang ditentukan. Data dianalisis dengan menggunakan analisis statistik deskriptif, dimaksudkan untuk memberikan gambaran peningkatan hasil belajar Biologi siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran tipe STAD terintegrasi dengan galeri belajar melalui tes hasil belajar pada siklus I dan II. Adapun rumus yang digunakan adalah 1) Menetukan nilai rata-rata kelas: X = n i=1 Xi ; X = nilai rata-rata, Xi = jumlah skor tiap-tiap siswa, n = jumlah siswa (Sudjana, 1996: 67). 2) Menentukan tingkat pencapaian ketuntasan belajar: % tuntas = TB x 100%; TB = jumlah siswa yang tuntas belajar, N = jumlah siswa secara keseluruhan (Usman dan Setiawan, 1993: 139). 3) N n Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia (JPPI) Vol. 1. No.. Juli 2016 (Edisi Khusus)

Menentukan aktivitas rerata: X = n i =1 Xi n ; X = rata-rata aktivitas yang diperoleh siswa, Xi = jumlah poin aktivitas, n = jumlah aspek aktivitas siswa. ) Menghitung persentase rata-rata skor aktivitas siswa dan guru (RS): RS = HASIL DAN PEMBAHASAN Jumlah skor Skor maksimal x 100% (Arikunto, 2005: 68). Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar siswa melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD terintegrasi dengan galeri belajar pada materi Struktur Tumbuhan. Penelitian ini terdiri atas dua siklus (dua pertemuan) yang dilaksanakan sesuai dengan skenario pembelajaran. Peningkatan hasil belajar sangat dipengaruhi oleh aktivitas siswa dan cara guru dalam menyampaikan pelajaran. Hal ini ditunjukan pada aktivitas siswa dan aktivitas guru dalam kegiatan pembelajaran serat hasil belajar siswa yang diperoleh pada siklus I dan siklus II. Pengamatan Aktivitas Siswa Pada Siklus I dan II Tabel 1. Rata-Rata Skor Aktivitas Siswa dalam Proses Pembelajaran Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Terintegrasi dengan Galeri Belajar Siklus I. Tahap Aspek yang Diamati Rata-Rata Skor Awal Inti Penutup Keterlibatan dalam pembukaan pelajaran Keterlibatan dalam pengetahuan awal Menyimak penjelasan guru tentang subpokok dan tujuan pembelajaran Keterlibatan dalam penjelasan sintaks model pembelajaran kooperatif tipe STAD terintegrasi dengan galeri belajar Keterlibatan dalam pembentukan kelompok 3, Keterlibatan dalam penjelasan tentang pengetahuan awal 3, materi pelajaran Menerima tugas kelompok 3, Keterlibatan dalam menyelesaikan tugas kelompok Keterlibatan membuat daftar pada kertas lebar berisi hasil penyelesaian soal (berupa galeri) dan memberi judul Keterlibatan dalam menempelkan hasil kerja tiap-tiap kelompok di depan kelas Keterlibatan tiap-tiap kelompok untuk menilai hasil kerja semua kelompok Keterlibatan dalam menanggapi hasil kerja tiap-tiap kelompok Keterlibatan dalam penguatan oleh guru tentang diskusi antar kelompok Keterlibatan dalam menyimpulkan tujuan pembelajaran 3 Keterlibatan dalam pemberian tes tertulis Jumlah 5,7 Rata-Rata 3,6 Persentase (%) 91,16 Berdasarkan Tabel 1, rata-rata skor aktivitas siswa pada siklus I sebesar 3,6 dengan persentase ketuntasan 91,16%. Artinya bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD 3 INTEGRASI GALERI BELAJAR DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA 5

terintegrasi dengan galeri belajar terlaksana dengan baik, namun masih terdapat kekurangan, yaitu siswa kurang melibatkan diri pada saat guru memberi penguatan dalam diskusi antar kelompok. Selain itu, siswa belum berani mengemukakan pendapat baik dalam diskusi kelompok maupun dalam menyimpulkan tujuan pembelajaran. Hal ini berhubungan dengan rasa percaya diri siswa yang berpengaruh terhadap aktivitas dalam proses pembelajaran. Menurut Aunurrahman (2009: 180), sikap terhadap belajar akan nampak dari kesungguhan mengikuti pelajaran atau sebaliknya, misalnya tidak serius dalam bertanya atau mengungkapkan pendapat. Kekurangan tersebut direfleksi dan dilakukan perbaikan untuk melaksanakan tindakan pada siklus II, sehingga pada pelaksanaan siklus II proses pembelajaran dapat berjalan lebih baik. Hasil analisis data aktivitas siswa pada siklus II yang ditunjukan pada Tabel 2, yaitu terjadi peningkatan aktivitas siswa yang diakibatkan oleh siswa telah memahami model pembelajaran yang digunakan. Siswa lebih antusias dalam proses pembelajaran khususnya dalam belajar kelompok dan berkreasi dalam pembuatan daftar galeri. Sanjaya (2005: 120-121) menyatakan bahwa konsep masyarakat belajar yang menyarankan agar hasil pembelajaran diperoleh melalui kerjasama, baik dalam kelompok belajar secara formal maupun dalam lingkungan yang terjadi secara alamiah. Selanjutnya Kunandar (2007: 291), menuliskan bahwa belajar yang baik diperoleh dari sharing antar teman, antar kelompok dan antar yang sudah tahu ke yang belum tahu. Tabel hasil analisis aktivitas siswa pada siklus II dapat dilihat sebagai berikut: Tabel 2. Rata-Rata Skor Aktivitas Siswa dalam Proses Pembelajaran Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Terintegrasi dengan Galeri Belajar Siklus II. Tahap Aspek yang Diamati Rata-Rata Skor Awal Inti Penutup Keterlibatan dalam pembukaan pelajaran Keterlibatan dalam pengetahuan awal Menyimak penjelasan guru tentang subpokok dan tujuan pembelajaran Keterlibatan dalam penjelasan sintaks model pembelajaran kooperatif tipe STAD terintegrasi dengan galeri belajar Keterlibatan dalam pembentukan kelompok Keterlibatan dalam penjelasan tentang pengetahuan awal materi pelajaran Menerima tugas kelompok Keterlibatan dalam menyelesaikan tugas kelompok Keterlibatan membuat daftar pada kertas lebar berisi hasil penyelesaian soal (berupa galeri) dan memberi judul Keterlibatan dalam menempelkan hasil kerja tiap-tiap kelompok di depan kelas Keterlibatan tiap-tiap kelompok untuk menilai hasil kerja semua kelompok Keterlibatan dalam menanggapi hasil kerja tiap-tiap kelompok Keterlibatan dalam penguatan oleh guru tentang diskusi antar kelompok Keterlibatan dalam menyimpulkan tujuan pembelajaran Keterlibatan dalam pemberian tes tertulis 3, Jumlah 57,9 Rata-Rata 3,86 Persentase (%) 96,5 6 Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia (JPPI) Vol. 1. No.. Juli 2016 (Edisi Khusus)

Pengamatan Aktivitas Guru Pada Siklus I dan II Aktivitas siswa sangat berpengaruh pada aktivitas guru dalam proses pembelajaran. Analisis data pengamatan tentang aktivitas guru selama kegiatan pembelajaran meliputi siklus I dan siklus II mampu meningkatkan aktivitas dan kreativitas guru selama proses pembelajaran. Data pengamatan aktivitas guru pada siklus I adalah sebagai berikut: Tabel 3. Rata-Rata Skor Aktivitas Guru dalam Proses Pembelajaran Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Terintegrasi dengan Galeri Belajar Siklus I. Tahap Aspek yang Diamati Rata-Rata Skor Awal Inti Penutup Membuka pelajaran 3, Merangsang pengetahuan awal siswa Menyampaikan subpokok materi dan tujuan pembelajaran Menjelaskan sintaks model pembelajaran kooperatif tipe STAD terintegrasi dengan galeri belajar Membentuk kelompok 3, Menyampaikan informasi awal tentang materi pelajaran 3, Pembagian LKS pada tiap-tiap kelompok 3 Membimbing dan mengarahkan semua kelompok untuk mengerjakan lembar kerja Mengarahkan semua kelompok untuk membuat daftar pada kertas lebar berisi hasil penyelesaian soal dan memberi judul Membimbing dan mengarahkan semua kelompok belajar agar menempel hasil kerja (berupa galeri) pada dinding Mengarahkan semua kelompok berjalan menilai hasil kerja masing-masing Menugaskan kepada semua kelompok agar saling memberi tanggapan antar kelompok satu dengan kelompok lainnya tentang hasil kerja kelompok Memberi penguatan kepada semua kelompok belajar/seluruh siswa Mengarahkan semua siswa agar menyimpulkan tujuan pembelajaran Memberi tes kepada seluruh siswa 3, 3, Jumlah 5,5 Rata-Rata 3,63 Persentase (%) 90,83 Berdasarkan hasil analisis data (Tabel 3) terhadap aktivitas guru pada siklus I menyatakan bahwa aktivitas guru dalam proses pembelajaran sudah cukup baik, guru dianggap sudah mampu melaksanakan kegiatan belajar mengajar sesuai dengan skenario pembelajaran. Meskipun demikian, masih terdapat beberapa kekurangan dalam pelaksanaannya, seperti suasana kelas belum kondusif saat guru membagi LKS pada tiap-tiap kelompok. Hal ini berpengaruh pada aktivitas belajar siswa. Guru sebagai pengelola harus mampu menciptakan kondisi belajar yang kondusif sehingga siswa dapat belajar dengan nyaman. Slameto (1997: 32) menyatakan bahwa dalam usaha mencapai tujuan belajar perlu menciptakan kondisi belajar yang kondusif agar terjadi proses belajar yang optimal dan hasil belajar yang memuaskan. Kekurangan pada siklus I kemudian direfleksi dan dilakukan perbaikan untuk pelaksanaan tindakan pada siklus II. Hasil refleksi tersebut menjadi pedoman dalam pelaksanaan siklus II, INTEGRASI GALERI BELAJAR DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA 7

sehingga terdapat peningkatan pada pelaksanaan tindakan siklus II. Hal ini dapat dilihat hasil analisis data aktivitas guru pada siklus II (Tabel ). Artinya bahwa aktivitas guru dikategorikan sangat baik. Berdasarkan keterlaksaannya guru telah dapat menciptakan suasana belajar yang diinginkan, sehingga proses pembelajaran dapat terlaksana sesuai dengan skenario pembelajaran. Data pengamatan aktivitas guru pada siklus II adalah sebagai berikut: Tabel. Rata-Rata Skor Aktivitas Guru dalam Proses Pembelajaran Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Terintegrasi dengan Galeri Belajar Siklus II. Tahap Aspek yang Diamati Rata-Rata Skor Awal Inti Penutup Membuka pelajaran Merangsang pengetahuan awal siswa Menyampaikan subpokok materi dan tujuan pembelajaran Menjelaskan sintaks model pembelajaran kooperatif tipe STAD terintegrasi dengan galeri belajar Membentuk kelompok Menyampaikan informasi awal tentang materi pelajaran 3, Pembagian LKS pada tiap-tiap kelompok Membimbing dan mengarahkan semua kelompok untuk mengerjakan lembar kerja Mengarahkan semua kelompok untuk membuat daftar pada kertas lebar berisi hasil penyelesaian soal dan memberi judul Membimbing dan mengarahkan semua kelompok belajar agar menempel hasil kerja (berupa galeri) pada dinding Mengarahkan semua kelompok berjalan menilai hasil kerja masing-masing Menugaskan kepada semua kelompok agar saling memberi tanggapan antar kelompok satu dengan kelompok lainnya tentang hasil kerja kelompok Memberi penguatan kepada semua kelompok belajar/seluruh siswa Mengarahkan semua siswa agar menyimpulkan tujuan pembelajaran Memberi tes kepada seluruh siswa Penilaian Hasil Belajar pada Siklus I dan II 3, 3, Jumlah 57,2 Rata-rata 3,81 Persentase (%) 95,33 Hasil belajar dapat dipengaruhi oleh aktivitas siswa selama proses pembelajaran dan cara guru dalam menyampaikan pelajaran. Sesuai dengan pendapat Mulyasa (2005: 121), keberhasilan proses pembelajaran adalah keberhasilan peserta didik dalam membentuk kompetensi dan mencapai tujuan yang diharapkan serta keberhasilan guru dalam membimbing peserta didik dalam pembahasan. Pernyataan tersebut tidak sesuai dengan kenyataan di lapang. Tes hasil belajar yang bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh peningkatan kognitif siswa berupa pemahaman terhadap konsepkonsep biologi khususnya struktur tumbuhan sesuai dengan indikator dan apa yang telah diajarkan guru selama proses pembelajaran siklus I menunjukan bahwa kemampuan kognitif siswa belum mencapai indikator yang diharapkan yaitu 60% siswa memperoleh nilai minimal 70. Data hasil 8 Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia (JPPI) Vol. 1. No.. Juli 2016 (Edisi Khusus)

analisis ketuntasan hasil belajar siklus I siswa kelas VIII 2 MTs N 2 Kendari pada materi struktur tumbuhan dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 5. Analisis Ketuntasan Hasil Belajar Siklus I Jumlah Siswa Rata-Rata Persentase (%) Ketuntasan 5 11 Tuntas 32 51,62 86,9 Tidak tuntas Berdasarkan Tabel 5, rata-rata hasil belajar siswa tidak sebanding dengan capaian ketuntasan aktivitas siswa dan guru selama proses pembelajaran yang telah mencapai KKM sekolah. Pada proses pembelajaran, siswa belum mampu memahami pelajaran secara maksimal meskipun mampu mengaktualisasikan sikap dan keterampilan sesuai dengan sintaks model pembelajaran yang digunakan. Salah satu cara siswa untuk memahami pelajaran adalah dengan membaca buku paket sebagai salah satu sumber informasi utama tentang materi yang akan dipelajari. Sudjana (1999: 2) menyatakan bahwa kelas harus menyediakan berbagai sumber belajar seperti buku paket. Selanjutnya Arikunto dalam Fathurrohman (2007: 1) menyatakan bahwa bahan atau materi merupakan medium untuk mencapai pengajaran yang dikomunikasi oleh peserta didik. Unsur inti yang ada dalam kegiatan belajar mengajar adalah bahan pelajaran yang diupayakan untuk dikuasai oleh anak didik. Tidak tersedianya alat/media yang memadai pada proses pembelajaran menyebabkan ketidaklancaran proses pembelajaran, sehingga hasil belajar siswa rendah. Alat pelajaran yang lengkap dan tepat akan memperlancar penerimaan bahan pelajaran yang diberikan kepada siswa (Slameto, 1997: 68). Kekurangan pada pelaksanaan siklus I kemudian dilakukan refleksi guna memperbaiki pelaksanaan pembelajaran pada siklus II. Ketersediaan sumber belajar membantu pemahaman siswa tentang materi yang diajarkan, sehingga hasil belajar siswa mengalami peningkatan. Hal ini ditunjukan oleh hasil analisis ketuntasan hasil belajar siswa pada Tabel 6 yang telah mencapai indikator penelitian. Hal ini membuktikan bahwa persentase ketuntasan hasil belajar siswa kelas VIII2 MTs N 2 Kendari pada materi struktur tumbuhan telah mencapai indikator KKM yang telah ditetapkan oleh sekolah. Tabel 6. Analisis Ketuntasan Hasil Belajar Siklus II Jumlah Siswa Rata-Rata Persentase (%) Ketuntasan 27 72,97 Tuntas 10 71,08 27,03 Tidak tuntas SIMPULAN Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD terintegrasi dengan galeri belajar dapat meningkatkan aktivitas guru, aktivitas siswa dan hasil belajar biologi siswa kelas VIII 2 MTs N 2 Kendari pada materi struktur tumbuhan. Aktivitas guru pada siklus I yaitu 3,6 dengan persentase ketuntasan 91,16%, meningkat pada siklus II yaitu 3,6 dengan persentase ketuntasan 96,5%. Aktivitas siswa pada siklus I yaitu 3,63 dengan persentase ketuntasan 90,83% dan meningkat pada siklus II menjadi 3,81 dengan persentase ketuntasan 95,33%. Rata-rata hasil belajar siswa pada siklus I ialah 51,62 dengan persentase ketuntasan 11% dan meningkat pada siklus II yaitu 71,08 dengan persentase ketuntasan 72,97%. INTEGRASI GALERI BELAJAR DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA 9

DAFTAR PUSTAKA Anonim, 1999. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Direktorat Pendidikan Menengah Arikunto, S. 2005. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Aunurrahman, 2009. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta. Fatuhrrohman, P. 2007. Strategi Belajar Mengajar Melalui Penanaman Konsep Umum dan Konsep Islam. Bandung: Refika Aditama. Kunandar. 2007. Guru Professional, Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada Mulyasa, E. 2005. Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan. Bandung: Remaja Rosdakarya. Sanjaya, W. 2005. Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta: Kencana. Silberman. 2006. Active Learning 101 Cara Belajar Siswa Aktif. Bandung: Nusa Media. Slameto. 1997. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta Sudjana, N. 1996. Metode Statistika Edisi ke Enam. Bandung: Tarsito Usman, M.U, Setaiwan, L. 1993. Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya. 50 Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia (JPPI) Vol. 1. No.. Juli 2016 (Edisi Khusus)