BAB IV GAMBARAN UMUM KABUPATEN ROKAN HILIR. Rokan Hilir adalah sebuah kabupaten di Provinsi Riau

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN ha, terletak pada kordinat 101'21 BT. Batas Kabupaten Rokanbb

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Undang-undang RI No. 53 tahun 1999.Kabupaten Rokan Hilir terletak di pesisir timur Pulau

PERATURAN DAERAH KABUPATEN ROKAN HILIR NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG PEMBENTUKAN KECAMATAN PEKAITAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI ROKAN HILIR,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN ROKAN HILIR NOMOR 11 TAHUN 2007

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN ROKAN HILIR NOMOR 01 TAHUN 2005 TENTANG PEMBENTUKAN KECAMATAN RANTAU KOPAR KABUPATEN ROKAN HILIR

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PELALAWAN NOMOR 01 TAHUN 2002 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN PELALAWAN

BUPATI ROKAN HILIR PERATURAN DAERAH ROKAN HILIR NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PEMBENTUKAN KECAMATAN RANTAU BAIS KABUPATEN ROKAN HILIR

1 of 8 02/09/09 12:08

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TENGAH NOMOR : 2 TAHUN 2001 TENTANG

BUPATI BONDOWOSO PERATURAN DAERAH KABUPATEN BONDOWOSO NOMOR 11 TAHUN 2010 TENTANG

BUPATI ROKAN HILIR PERATURAN DAERAH ROKAN HILIR NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA DUMAI NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH DAN SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH

PERATURAN DAERAH PROPINSI LAMPUNG NOMOR 15 TAHUN 2000 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN BENGKALIS

PERATURAN DAERAH KABUPATEN POLEWALI MANDAR NOMOR 8 TAHUN 2009

PERATURAN BUPATI JAYAWIJAYA NOMOR 21 TAHUN 2011 T E N T A N G

PEMERINTAH KOTA DUMAI

BUPATI KEPULAUAN MERANTI

IV. GAMBARAN UMUM. A. Gambaran Umum Sekretariat Daerah Kota Metro. Untuk melaksanakan tugas tersebut, Sekretariat Daerah menyelenggarakan

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 4 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 22 TAHUN 2001 TENTANG

Sex Ratio Kabupaten Rokan Hilir. Sex Ratio = 106. = 283,7 ribu orang. = 268,7 ribu orang

WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 30 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA PEKANBARU NOMOR 7 TAHUN 2008 T E N T A N G

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BONDOWOSO NOMOR 2 TAHUN

PEMERINTAH KABUPATEN MALINAU

PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN S U M E D A N G NOMOR 1 TAHUN 1998 SERI D.1 PERATURAN DAERAH KABUPATEN S U M E D A N G NOMOR 8 TAHUN 1997 T E N T A N G

LEMBARAN DAERAH KOTA PEKANBARU Nomor 7 Tahun 2008 PERATURAN DAERAH KOTA PEKANBARU NOMOR 7 TAHUN 2008 T E N T A N G

BUPATI HULU SUNGAI UTARA

LEMBARAN DAERAH KOTA DUMAI

PEMERINTAH KABUPATEN LAHAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAHAT NOMOR 15 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA MOJOKERTO NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI SEKRETARIAT DAERAH KOTA, SEKRETARIAT DPRD DAN STAF AHLI KOTA MOJOKERTO

PEMERINTAH KABUPATEN BUNGO

BUPATI POLEWALI MANDAR PROVINSI SULAWESI BARAT

DAFTAR ISI... KATA PENGANTAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

Satuan Kerja Kementerian Pekerjaan Umum Pemerintah Provinsi Riau

TUPOKSI SEKRETARIAT DAERAH (Kutipan Perda Kab. Samosir No. 20 Tahun 2007)

PERATURAN DAERAH KABUPATEN RAJA AMPAT NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG

GUBERNUR LAMPUNG PERATURAN DAERAH PROVINSI LAMPUNG NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI PELALAWAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PELALAWAN NOMOR 08 TAHUN 2012 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BALANGAN NOMOR 03 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BALANGAN NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT

BAB II GAMBARAN UMUM PENGADILAN AGAMA UJUNG TANJUNG KABUPATEN ROKAN HILIR RIAU. A. Keadaan Geografis dan Demografis Pengadilan Agama Ujung Tanjung.

IV. KONDISI SUB-SEKTOR PERTANIAN TANAMAN PANGAN DI KABUPATEN ROKAN HILIR

PERATURAN DAERAH KABUPATEN ROKAN HILIR NOMOR 12 TAHUN 2007

PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

BAB IV GAMBARAN UMUM. Kota Metro secara geoafis terletak pada 105, ,190 bujur timur dan 5,60-

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI RAJA AMPAT,

PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN SUMBAWA BARAT

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 43 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI INSPEKTORAT KABUPATEN BLITAR BUPATI BLITAR,

BUPATI PACITAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI LAMPIRAN I PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 7 TAHUN 2004 SEKRETARIAT DAERAH

BAB II GAMBARAN UMUM BAGIAN PENGELOLAAN DAN PENGADAAN PEMERINTAH KABUPATEN PROBOLINGGO. 1. Menyediakan sarana sosial dan sarana umum yang layak.

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PEMERINTAH KABUPATEN LABUHAN BATU UTARA. Sejarah dan Profil Kabupaten Labuhan Batu Utara

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 1 TAHUN 2006 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUANTAN SINGINGI NOMOR : 2 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN KUANTAN SINGINGI

6. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia

RAPAT PERSIAPAN RAKORTEK KEGIATAN PENGEMBANGAN WILAYAH PERBATASAN TAHUN ANGGARAN 2018

1 TAHUN 2001 TENTANG

BUPATI KEPULAUAN SELAYAR

PEMERINTAH PROPINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 1 TAHUN 2006 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 16 TAHUN 2008 TENTANG

MEMBANTU BUPATI DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH DALAM URUSAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH.

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA

GUBERNUR JAMBI PERATURAN DAERAH PROVINSI JAMBI NOMOR 5 TAHUN 2010 T E N T A N G

Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tam

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BATANG HARI NOMOR 25 TAHUN 2004 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 61 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN SITUBONDO

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BERAU

WALIKOTA LUBUKLINGGAU

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR : 01 TAHUN 2004 SERI D PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR 1 TAHUN 2004 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN LINGGA

BUPATI WAKIL BUPATI SEKRETARIS DAERAH ASISTEN PEREKONOMIAN DAN PEMBANGUNAN BAGIAN ADMINISTRASI SUMBER DAYA ALAM BAGIAN ADMINISTRASI PEMBANGUNAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN BUPUNGAN

Perda Kab. Belitung No. 25 Tahun

DIN PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BATANG HARI NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG

2. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah ( Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 60, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3839 );

PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 22 TAHUN 2001 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULELENG NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PERANGKAT DAERAH.

PEMERINTAH KABUPATEN MUARO JAMBI

GUBERNUR KALIMANTAN UTARA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR 14 TAHUN 2007 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 23 TAHUN 2001 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI LEMBAGA TEKNIS DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA TAHUN 2011 NOMOR 1 PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA BARAT NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG

Transkripsi:

BAB IV GAMBARAN UMUM KABUPATEN ROKAN HILIR 4.1. Sejarah Kabupaten Rokan Hilir Kabupaten Rokan Hilir adalah sebuah kabupaten di Provinsi Riau Indonesia. Ibukotanya terletak di Bagansiapiapi, kota terbesar, bersejarah, dan pernah dikenal sebagai penghasil ikan terbesar di Indonesia. Kabupaten ini sebelumnya termasuk ke dalam Kabupaten Bengkalis. Pusat pemerintahan kabupaten berada di tengah-tengah kota Bagansiapiapi, tepatnya di Jalan Merdeka No 58. Kabupaten ini mempunyai luas sebesar 8.941 km² dan penduduk sejumlah 349.771 jiwa. Rokan Hilir terbagi dalam 15 kecamatan dan 83 desa. 15 kecamatan tersebut adalah sebagai berikut : 1. Kecamatan Bangko 2. Kecamatan Sinaboi 3. Kecamatan Rimba Melintang 4. Kecamatan Bangko Pusako 5. Kecamatan Tanah Putih Tanjung Melawan 6. Kecamatan Tanah Putih 7. Kecamatan Kubu 8. Kecamatan Bagan sinembah 9. Kecamatan Pujud 10. Kecamatan Simpang Kanan 11. Kecamatan Pasir Limau Kapas

12. Kecamatan Batu Hampar 13. Kecamatan Rantau Kopar 14. Kecamatan Pekaitan 15. Kecamatan Kubu Babussalam Rokan Hilir dibentuk dari tiga kenegerian, yaitu negeri Kubu, Bangko dan Tanah Putih. Negeri-negeri tersebut dipimpin oleh seorang Kepala Negeri yang bertanggung jawab kepada Sultan Siak. Distrik pertama didirikan Hindia Belanda di Tanah Putih pada saat menduduki daerah ini pada tahun 1890. Setelah Bagansiapiapi yang dibuka oleh pemukim-pemukim Tionghoa berkembang pesat, Belanda memindahkan pemerintahan kontrolir-nya ke kota ini pada tahun 1901. Bagansiapiapi semakin berkembang setelah Belanda membangun pelabuhan modern dan terlengkap untuk mengimbangi pelabuhan lainnya di Selat Malaka hingga Perang Dunia I usai. Setelah kemerdekaan Indonesia, Rokan Hilir digabungkan ke dalam Kabupaten Bengkalis. Provinsi Riau. Bekas wilayah Kewedanaan Bagansiapiapi yang terdiri dari Kecamatan Tanah Putih, Kubu dan Bangko serta Kecamatan Rimba Melintang dan Kecamatan Bagan Sinembah kemudian pada tanggal 4 Oktober 1999 ditetapkan oleh Pemerintah Republik Indonesia sebagai kabupaten baru di Provinsi Riau sesuai dengan Undang-Undang Nomor 53 tahun 1999 dengan ibukota Bagansiapiapi.

4..2 Letak Geografis, Letah Wilayah dan Luas Kabupaten Rokan Hilir memiliki luas wilayah 8.881,59 km2 atau 888.159 ha, terletak pada kordinat 101'21 BT. Batas Kabupaten Rokanbb Hilir yaitu sebagai berikut : 1. Sebelah Utara dengan Selat Malaka. 2. Sebelah Selatan dengan Kabupaten Rokan Hulu dan Kabupaten Bengkalis. 3. Sebelah Barat dengan Provinsi Sumatera Utara 4. Sebelah Timur dengan Kota Dumai Kondisi wilayah Kabupaten Rokan Hilir terdiri beberapa sungai dan palau. Sungai Rokan merupakan sungai terbesar yang melintas sejauh 350 km dari muaranya di Rokan Hilir hingga ke Hulunya di Rokan Hulu. Sebagai sungai terbesar, Sungai Rokan memainkan peranan penting sebagai lalu lintas penduduk dan sumber ekonomi masyarakat. Sungai-sungai lainya adalah Sungai Kubu, Sungai Daun, Sungai Bangko, Sungai Sinaboi, Sungai Mesjid, Sungai Siakap, Sungai Ular dan Lainnya. Sebagian besar wilayah Kabupaten Rokan Hilir terdiri dari dataran rendah dan rawa-rawa, terutama di sepanjang Sungai Rokan hingga ke Muaranya. Wilayah ini memiliki tanah yang sangat subur dan menjadi lahan persawahan padi terkemuka di Provinsi Riau. 4.3 Visi dan Misi Pembangunan Daerah Kabupaten Rokan Hilir Visi Pembangunan Kabupaten Rokan Hilir adalah "Terwujudnya Rokan Hilir yang Maju dan Sejahtera dan Berdaya Saing 2016". Maju, Sejatera dan berdaya saing diukur melalui indikator : 1. Tingkat Kemakmuran Yang Tercermin Pada Tingkat Pendapatan

2. Infrastruktur Yang Maju 3. Tingginya Tingkat Pendidikan Penduduk 4. Tingginya Derajat Kesehatan Masyarakat 5. Laju Pertumbuhan Penduduk Yang Kecil 6. Angka Harapan Hidup Yang Lebih Tinggi 7. Kualitas Pelayanan Sosial Yang Lebih Baik 8. Adanya Peran Serta Rakyat Secara Nyata dan Efektif Dalam Segala Aspek Kehidupan, Baik Ekonomi, Sosial, Politik, Maupun Pertahanan Keamanan. Sedangkan Misi Pembangunan Kabupaten Rokan Hilir adalah sebagai berikut 1. Memperkuat Ekonomi Masyarakat Melalui Pemberdayaan Ekonomi Kerakyatan dan Pengelola Sumberdaya Alam yang Berkelanjutan. 2. Melanjutkan Pembangunan Infrastruktur Untuk Meningkatkan Pelayanan Pada Masyarakatm, Memajukan Sektor Pertanian, Industri dan Jasa. 3. Memperkuat Sumber Daya Manusia Yang Berkualitas dan Meningkatkan Derajat Kesehatan Masyarakat. 4. Mewujudkan Pemerintahan Yang Handal, Bersih dan Berwibawa. 5. Memantapkan Pembangunan Masyarakat Yang Berbudaya Melayu Berlandaskan Iman dan Taqwa 4.4 Dinas di Kabupaten Rokan Hilir Dinas yang ada Kabupaten Rokan Hilir bisa dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 4.1 Nama nama Dinas di Kabupaten Rokan Hilir No Nama Instansi Alamat Instansi 1 Dinas Kesehatan Jl Kecamatan, batu 6 2 Dinas pendapatan daerah Jl Kecamatan, batu 6 3 Dinas perhubungan Komunikasi dan Informatika Jl Kecamatan, batu 6 4 Dinas kebudayaan pariwisata pemuda dan olah raga Jl Kecamatan, batu 6 5 Dinas Kebersihan pertamanan dan Pasar Jl Kecamatan, batu 6 6 Dinas tenaga kerja dan Tranmigrasi Jl Pelabuhan Baru 7 Dinas perikanan dan Kelautan Jl Kecamatan, batu 6 8 Dinas social Jl Kecamatan, batu 6 9 Dinas pertanian dan Peternakan Jl Kecamatan, batu 6 10 Dinas Kehutanan Jl Kecamatan, batu 6 11 Dinas perkebunan Jl Pelabuhan Baru 12 Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jl Kecamatan, batu 6 13 Dinas Pendidikan Jl Kecamatan, batu 6 14 Dinas Kependudukan dan Cacatan Sipil Jl Kecamatan, batu 6 15 Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Jl Kecamatan, batu 6 16 Dinas Bina Marga dan Pengairan Jl Kecamatan, batu 6 17 Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Jl Kecamatan, batu 6 (Kompek Perkantoran) Sumber : Badan Kepegawaian Daerah Kab Rohil 4.5 Susunan Organisasi Sekretariat Daerah Struktur organisasi sekretaris Daerah Kabupaten Rokan Hilir adalah sebagai berikut:

a. Sekretaris Daerah, b. Staf Ahli terdiri dari : 1. Staf Ahli Bidang Hukum dan HAM; 2. Staf Ahli Bidang Pemerintahan; 3. Staf Ahli Bidang Pembangunan; 4. Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia; 5. Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Keuangan. c. Asisten, terdiri dari : 1. Asisten Bidang Pemerintahan; a) Bagian Tata Pemerintahan, terdiri dari : 1) Sub Bagian Administrasi Pemerintahan Umum; 2) Sub Bagian Otonomi Daerah; 3) Sub Bagian Batas Wilayah b) Bagian Pemerintahan Desa, terdiri dari : 1) Sub Bagian Administrasi Pemerintahan Desa; 2) Sub Bagian Pendapatan dan Kekayaan Desa; 3) Sub Bagian Pengembangan Desa dan Lembaga Desa. c) Bagian Hukum dan HAM, terdiri dari : 1) Sub Bagian Bantuan Hukum dan HAM; 2) Sub Bagian Peraturan Perundang-undangan; 3) Sub Bagian Dokumentasi Hukum. d) Bagian Pelayanan Pertanahan terdiri dari : 1) Sub Bagian Pengaturan Penguasaan dan Hak-hak atas Tanah;

2) Sub Bagian Pengukuran dan Pendaftaran Tanah; 3) Sub Bagian Penatagunaan Tanah. 2. Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan; a) Bagian Perekonomian, terdiri dari : 1) Sub Bagian Produksi Daerah; 2) Sub Bagian Sarana Perekonomian; 3) Sub Bagian Promosi. b) Bagian Program dan Pengendalian, terdiri dari : 1) Sub Bagian Penyusunan Program; 2) Sub Bagian Pengendalian Program; 3) Sub Bagian Pelaporan. c) Bagian Pengolahan Data Elektronik, terdiri dari 1) Sub Bagian Pengumpulan dan Pengolahan Data; 2) Sub Bagian Sandi dan Telekomunikasi; 3) Sub Bagian Sistem Aplikasi dan Perawatan Komputer 3. Asisten Bidang Kesejahteraan Rakyat; a) Bagian Bina Kesejahteraan Rakyat terdiri dari 1) Sub Bagian Bina Partisipasi Masyarakat; 2) Sub Bagian Bina Keagamaan dan Sosial Budaya; 3) Sub Bagian Bina Lembaga dan Organisasi Masyarakat b) Bagian Hubungan Masyarakat terdiri dari : 1) Sub Bagian Peliputan dan Pemberitaan; 2) Sub Bagian Dokumentasi;

3) Sub Bagian Hubungan dan Penerangan Masyarakat. c) Bagian Protokol terdiri dari : 1) Sub Bagian Keprotokolan; 2) Sub Bagian Acara dan Perjalanan Dinas; 3) Sub Bagian Hubungan Antar Lembaga. 4. Asisten Bidang Administrasi a) Bagian Keuangan Sekretariat Daerah, terdiri dar 1) Sub Bagian Anggaran; 2) Sub Bagian Verifikasi; 3) Sub Bagian Pembukuan dan Perbendaharaan. b) Bagian Umum terdiri dari : 1) Sub Bagian Tata Usaha Pimpinan dan Kearsipan; 2) Sub Bagian Pengamanan; 3) Sub Bagian Rumah Tangga. 4.5 Tugas dan fungsi Sekretaris Daerah Bagian Keuangan Sekretaris daerah Kabupaten Rokan Hilir mempunyai tugas membantu Bupati dalam melaksanakan tugas pokok penyeenggarakan pemerintahan, administrasi, organisasi dan tata laksana serta memberikan pelayanan administrasi kepada seluruh perangkat Daerah. Sedangkan fungsi Sekretaris Daerah adalah sebagai berikut : 1. Pengorganisasian perumusan kebijakan pemerintahan daerah 2. Penyelenggaraan administrasi pemerintah 3. Pengelolaan sumber daya aparatur, keuangan dan sarana pemerintah daerah

4. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya. Tugas Bagian Keuangan sekretaris Daerah adalah adalah melaksanakan dan mengkoordinasikan penyusunan program, perubahan dan perhitungan anggaran pendapatan dan belanja daerah serta membina administrasi keuangan. Sedangkan fungsi Bagian Keuangan sekretaris Daerah adalah sebagai berikut : 1. Pengumpulan bahan penyusunan, perubahan dan perhitungan anggaran pendapatan dan belanja daerah 2. Pengelolaan administrasi keuangan daerah 3. Pengujian kebenaran penagihan dan perintah surat perintah membayar hutang (SPMU) dan mengadakan pemeriksaan keuangan serta membina pembendaharaan. 4. Pengumpulan bahan penyusunan, pedoman dan petunjuk teknis pembinaan administrasi keuangan. Bagian keuangan sekretaris daerah terdiri dari tiga sub bagian yaiu sebagai berikut : 1. Sub Bagian Anggaran, mempunyai tugas mengumpulkan bahan penyusunan dan perubahan APBD, petunjuk teknis pelaksaan APBD serta menyiapkan dan menyusun Nota keuangan yang akan disampaikan kepada DPRD 2. Sub Bagian Verifikasi, mempunyai tugas mengumpulkan bahan penyusunan dan verifikasi terhadap kas daerah.

3. Sub Bagian Pembukuan dan Perbendaharaan, mempunyai tugas melakukan pembukuan secara sistematis dan kronologis serta menyiapkan bahan perhitungan anggaran dan pemeriksaan penelitian terhadap realisasi anggaran rutin dan pembangunan. Sedangkan bagian pembendaharaan mempunyai tugas menerbitkan SPMU, menguji kebenaran penagihan, membina ketatausahaan.