PERBEDAAN KECERDASAN EMOSI ANAK DENGAN DAN TANPA PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD) USIA 3-4 TAHUN DI POSYANDU SERUNI TLOGOMAS ABSTRAK

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN KEBERHASILAN TOILET LEARNING PADA ANAK USIA TODDLER DI RW 02 DAN RW 06 KELURAHAN TLOGOMAS MALANG

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG ALAT PERMAINAN EDUKATIF (APE) DENGAN PERKEMBANGANANAK USIA TODDLER DI KELURAHAN TLOGOMAS KECAMATAN LOWOKWARU MALANG

HUBUNGAN TOILET LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN ANAK USIA BULAN DALAM MENGONTROL ELIMINASI DI POSYANDU MELATI KELURAHAN TLOGOMAS MALANG ABSTRAK

Kata kunci : Pola Asuh Orang Tua, Kecerdasan Emosional. *Program Studi D-IV Kebidanan STIKES Ngudi Waluyo

PERSEPSI REMAJA TENTANG POLA KOMUNIKASI KELUARGA DENGAN KECERDASAN EMOSIONAL DI BANDA ACEH

HUBUNGAN KEMAMPUAN PEMBERIAN STIMULASI DENGAN KEMANDIRIAN ANAK USIA PRASEKOLAH ABSTRAK

KARYA TULIS ILMIAH PERILAKU IBU DALAM MELATIH KECERDASAN EMOSI ANAK USIA 4-6 TAHUN

HASIL BELAJAR KOGNITIF BIOLOGI DIPREDIKSI DARI EMOTIONAL QUOTIENT

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN MOTIVASI IBU DALAM MENINGKATKAN STATUS GIZI PADA BALITA DENGAN STATUS GIZI KURANG DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BARENG

PERBEDAAN PERKEMBANGAN SOSIAL ANAK USIA 2-3 TAHUN PADA IBU BEKERJA DAN IBU TIDAK BEKERJA DI KELURAHAN TLOGOMAS KECAMATAN LOWOKWARU MALANG ABSTRAK

HUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN KECERDASAN EMOSIONAL ANAK USIA PRASEKOLAH (4-6 TAHUN) DI TK SENAPUTRA KOTA MALANG ABSTRAK ABSTRACT

HUBUNGAN MOTIVASI MENJADI PERAWAT DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA DI PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI MALANG ABSTRAK

PERBEDAAN PERKEMBANGAN SOSIAL PADA ANAK USIA PRASEKOLAH SEBELUM DAN SESUDAH DIBERIKAN TINDAKAN COOPERATIVE PLAY DI TAMAN KANAK- KANAK SRIWEDARI MALANG

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN BALITA DI POSYANDU SURAKARTA. Sunarsih Rahayu Kementerian Kesehatan Politeknik Kesehatan Surakarta Jurusan Keperawatan

PERBEDAAN NORMALITAS TEKANAN DARAH PADA WANITA MIDDLE AGE YANG MENGIKUTI SENAM DAN TIDAK SENAM DI KELURAHAN BANDUNGREJOSARI MALANG ABSTRAK

PENGARUH MEDIA PERMAINAN ULAR TANGGA MODIFIKASI TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP BILANGAN ANAK KELOMPOK B

PENGARUH PEMBERIAN STIMULASI OLEH ORANG TUA TERHADAP PERKEMBANGAN BAHASA PADA ANAK USIA TODDLER DI PAUD ASPARAGA MALANG ABSTRAK

KECERDASAN EMOSIONAL MAHASISWA AKADEMI KEPERAWATAN BINA SEHAT PPNI MOJOKERTO. Siti Indatul Laili Akademi Keperawatan Bina Sehat PPNI Mojokerto

Hubungan Pendidikan di Playgroup dengan Perkembangan Emosional Anak di TK Hidayah Desa Kembangbilo Tuban

ejournal keperawatan (e-kp) Volume 1. Nomor 1. Agustus 2013

PENGARUH METODE BERCERITA TERHADAP KEMAMPUAN MENYIMAK ANAK KELOMPOK B

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP ORANG TUA DALAM MELAKUKAN STIMULASI PERKEMBANGAN MOTORIK PADA ANAK USIA PRASEKOLAH DI TKK SANG TIMUR MALANG ABSTRAK

HUBUNGAN STIMULASI PSIKOSOSIAL TERHADAP PERKEMBANGAN SOSIAL-EMOSI PADA ANAK PRASEKOLAH DI TK YAYASAN WANITA KERETA API MOJOKERTO

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU DENGAN PERILAKU IBU DALAM TOILET LEARNING PADA ANAK USIA TODDLER DI KELURAHAN TLOGOMAS MALANG ABSTRAK

PERBEDAAN KEMATANGAN SOSIAL ANAK DITINJAU DARI KEIKUTSERTAAN PENDIDIKAN PRASEKOLAH (PLAYGROUP)

PERBEDAAN PERKEMBANGAN SOSIAL EMOSIONAL ANAK USIA PRA SEKOLAH YANG MENGIKUTI PAUD DAN TIDAK MENGIKUTI PAUD KARYA TULIS ILMIAH

HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TERHADAP MANAJEMEN PENINGKATAN MUTU BERBASIS SEKOLAH DENGAN PRESTASI BELAJAR

KARYA TULIS ILMIAH. PENGARUH EDUKASI TENTANG KESADARAN SITUASI TERHADAP PENINGKATAN KESADARAN SITUASI PERAWAT BANGSAL DI RSUD dr.

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG STIMULASI DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK USIA TODDLER DI POSYANDU MELATI TLOGOMAS MALANG ABSTRAK

HUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN TUGAS PERKEMBANGAN PADA ANAK USIA PRA SEKOLAH (3-5 TAHUN) DI TK INSAN CENDEKIA TULANGAN SIDOARJO TAHUN 2016 SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT AKTIFITAS FISIK DENGAN FUNGSI KOGNITIF PADA LANJUT USIA DI DESA PUCANGAN KECAMATAN KARTASURA

MENINGKATKAN EMPATI MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK SOSIODRAMA SISWA KELAS X.2 SMA NEGERI 1 BRINGIN TAHUN PELAJARAN 2013/2014

Henni Anggraini Universitas Kanjuruhan Malang

Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang 2)

PENGARUH TERAPI BERMAIN EDUCATION GAME COMPUTER TERHADAP PERKEMBANGAN KOGNITIF PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH DI TK SHINING STAR MALANG ABSTRAK

SKRIPSI. Oleh : SITI FATIMAH NIM K

PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBASIS PEMODELAN TARIAN TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK USIA 5-6 TAHUN

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DALAM PEMENUHAN GIZI ANAK DENGAN STATUS GIZI ANAK USIA TODDLER ABSTRAK

KECERDASAN EMOSI PESERTA DIDIK PADA KELAS AKSELERASI DI SMP NEGERI 1 PURWOKERTO

KARYA TULIS ILMIAH PERAN ORANG TUA DALAM PENCEGAHAN KONSUMSI MINUMAN BERALKOHOL PADA REMAJA

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN INTENSI PROSOSIAL PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS DIPONEGORO ANGKATAN 2012

Metsi Daud 1. Keywords: Emotional Intelligence, Academic Achievement

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA SISWA KELAS II SMK KESEHATAN BHAKTI KENCANA TASIKMALAYA

SKRIPSI HUBUNGAN CHILD ABUSE DENGAN PERILAKU AGRESIF ANAK USIA SEKOLAH DI SDN 10 SUNGAI SAPIH KOTA PADANG TAHUN Penelitian Keperawatan Anak

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG STIMULASI DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK ANAK USIA 1-3 TAHUN DI POSYANDU TERATAI I DESA BANGUNJIWO TAHUN 2015

METODE PROYEK BERPENGARUH TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK

Pengaruh Layanan Konseling Kelompok Dengan Pendekatan Adlerian Terhadap... di Jakarta Timur

Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang 2)

Oleh : WULAN PUTRI IMA EVIYANTI

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG ANAK USIA 1-3 TAHUN

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN KEBERHASILAN TOILET LEARNING PADA ANAK USIA TODDLER ABSTRAK

KEGIATAN BERNYANYI BERPENGARUH TERHADAP PERKEMBANGAN BAHASA ANAK TK KELOMPOK B

ANALISIS PENGETAHUAN DENGAN POLA ASUH PADA IBU BALITA UMUR 4-5 TAHUN DI TK DHARMA WANITA DESA SAMBIROBYONG KECAMATAN KAYEN KIDUL KABUPATEN KEDIRI

Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang 2)

PENDAHULUAN. dengan apa yang ia alami dan diterima pada masa kanak-kanak, juga. perkembangan yang berkesinambungan, memungkinkan individu

Abstrak. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. PAUD diberikan melalui kegiatan bermain seraya belajar. Pada saat bermain

BAB I PENDAHULUAN. juga dirasa sangat penting dalam kemajuan suatu negara karena berhubungan

BAB I PENDAHULUAN. kecerdasan anak. Dalam usia 0-5 tahun, anak diajarkan berbagai macam

Hubungan Pengetahuan Dan Pendidikan Ibu Dengan Pertumbuhan Balita DI Puskesmas Plaju Palembang Tahun 2014

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DENGAN PERILAKU PROSOSIAL MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA PUBLIKASI ILMIAH

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG MENARCHE

HUBUNGAN ANTARA AKTIVITAS PENGGUNAAN ALAT PERMAINAN EDUKATIF DENGAN KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP UKURAN JURNAL. Oleh

PENGARUH SENAM OTAK TERHADAP KESEIMBANGAN DINAMIS PADA ANAK USIA 7-8 TAHUN DI SD NEGERI PABELAN 03 MENDUNGAN KARTASURA SUKOHARJO

HUBUNGAN PERAWATAN PAYUDARA TERHADAP KELANCARAN ASI PADA IBU POST-PARTUM DI KELURAHAN TLOGOMAS KECAMATAN LOWOKWARU KOTA MALANG ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Pengertian keluarga dapat ditinjau dari dimensi hubungan darah dan

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN MANFAAT POSYANDU LANSIA DENGAN KEAKTIFAN LANSIA DI POSYANDU LANSIA KECAMATAN LOWOKWARU KOTA MALANG ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pembangunan. Oleh karena itu, guru yang merupakan salah satu unsur di bidang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian eksperimen semu. Menurut

Hubungan Penyuluhan Bahaya Merokok dengan Pengetahuan dan Sikap Remaja Tentang Bahaya Merokok di SMA Muhammadiyah 7 Yogyakarta

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PERILAKU SOSIAL ANAK KELOMPOK B DI TK DHARMA WANITA GENENGSARI KEMUSU BOYOLALI TAHUN AJARAN 2015/2016

BAB 1 PENDAHULUAN. karena remaja tidak terlepas dari sorotan masyarakat baik dari sikap, tingkah laku, pergaulan


PENGARUH FASILITAS BELAJAR DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X PADA MATA PELAJARAN EKONOMI SMAN 1 PELEPAT ILIR

HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN PERKEMBANGAN SOSIAL PADA REMAJA DI SMP WAHID HASYIM, MALANG

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DENGAN KONTROL DIRI PESERTA DIDIK DI KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH 6 PADANG JURNAL FIRDILA ARIESTA NPM:

HUBUNGAN KECERDASAN EMOSI DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA SEMESTER III AKADEMI KEBIDANAN UNIVERSITAS PRIMA INDONESIA MEDAN MIRA JAYATI

PENGARUH MEDIA DADU HURUF TERHADAP KEMAMPUAN PENGENALAN HURUF PADA TK KELOMPOK A

BAB I PENDAHULUAN. salah satunya adalah Taman Kanak-Kanak (TK). Undang-undang tentang. sistem Pendidikan Nasional Pasal 28 Ayat (3) menyebutkan bahwa

RICE HANDAYANI NIM A1/111164

HUBUNGAN KEDUDUKAN ANAK DALAM KELUARGA DENGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA 3-4 TAHUN DI TK-PAUD KECAMATAN SUMBANG PURWOKERTO SKRIPSI

PENGARUH IKLIM SEKOLAH DAN KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP PRESTASI BELAJAR

PERSEPSI MAHASISWA TENTANG METODE PENGAJARAN DOSEN DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA KEPERAWATAN STIKES AISYIYAH SURAKARTA

PERBEDAAN KESADARAN LINGKUNGAN DAN NIAT BELI KOSMETIK RAMAH LINGKUNGAN ANTARA ANGGOTA DAN BUKAN ANGGOTA KOMUNITAS SOBAT BUMI INDONESIA

KARYA TULIS ILMIAH PERILAKU WANITA USIA SUBUR DALAM PERAWATAN PAYUDARA SENDIRI DI DESA PAKUNDEN KABUPATEN PONOROGO

Ika Sedya Pertiwi*)., Vivi Yosafianti**), Purnomo**)

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PLAYDOUGH TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK HALUS PADA ANAK KELOMPOK A

PERAN IBU DALAM TOILET TRAINING PADA ANAK USIA TODDLER DI KECAMATAN KEMLAGI KABUPATEN MOJOKERTO

LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE

PENGARUH BERMAIN PAPAN TITIAN TERHADAP KESEIMBANGAN ANAK USIA 5-6 TAHUN

PENELITIAN PERSEPSI ORANG TUA TENTANG PERNIKAHAN DINI. Di Desa Baosan Kidul dan Desa Cepoko Kecamatan Ngrayun Kabupaten Ponorogo

Kata-kata kunci: minat belajar, hasil belajar aspek kognitif, metode konvensional, media video. Abstract

PENGARUH PELATIHAN STIMULASI DETEKSI DAN INTERVENSI DINI TUMBUH KEMBANG ANAK

HUBUNGAN METODE BERMAIN PERAN MIKRO DENGAN PERKEMBANGAN SOSIAL EMOSIONAL ANAK JURNAL. Oleh FEBRI LIANTI ( )

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Guided Note Taking Dalam Pembelajaran Biologi Kelas VIII SMPN 2 Panti Kabupaten Pasaman

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh: Venny Risca Ardiyantini

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG PERMAINAN EDUKATIF DENGAN STIMULASI PERKEMBANGAN ANAK PADA IBU-IBU DESA PEPE KELURAHAN LANGENHARJO

Transkripsi:

PERBEDAAN KECERDASAN EMOSI ANAK DENGAN DAN TANPA PENDIDIKAN ANAK USIA DINI () USIA 3-4 TAHUN DI POSYANDU SERUNI TLOGOMAS Ervina R. Duran 1), Rona Sari Mahaji Putri 2), Susmini 3) 1) Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Tribhuwana Tunggadewi 2), 3) Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Tribhuwana Tunggadewi Email: jurnalpsik.unitri@gmail.com ABSTRAK Kecerdasan emosi merupakan suatu proses pembelajaran yang berlangsung seumur hidup, perasaan dan pikiran yang khas, keadaan fisiologis dan biologis, serta serangkaian kecenderungan untuk bertindak. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan kecerdasan emosi anak dengan dan tanpa pendidikan anak usia dini. Desain yang digunakan adalah studi komparatif (non eksperimen). Populasi pada penelitian ini adalah seluruh anak yang berusia 3-4 tahun di Posyandu Seruni RW 01 Tlogomas Kecamatan Lowokwaru Kota Malang sebanyak 30orang anak. Sampel untuk kelompok perlakuan dan kontrol masing-masing sebanyak 15 anak. Teknik pengambilan sampel yaitu simple random sampling. Instrumen yang digunakan yaitu lembar wawancara. Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 71,4 anak dengan pendidikan anak usia dini mempunyai kecerdasan emosi baik, sedangkan sebanyak 50 anak tanpa pendidikan anak usia dini mempunyai kecerdasan emosi cukup. Hasil uji Mann-Whitney didapatkan nilai Asymp.Sig. (2-tailed) < α (0,05) artinya H 0 ditolak yang menunjukan ada perbedaan kecerdasan emosi anak dengan dan tanpa pendidikan anak usia dini usia 3-4 tahun di posyandu seruni tlogomas. Saran kepada orang tua dengan anak pendidikan anak usia dini dan tidak pendidikan anak usia dini untuk memperhatikan kecerdasan emosi anak sejak dini untuk memberikan stimulus dengan meningkatkan frekuensi, kualitas dan kuantitas komunikasi dengan anak. Kata Kunci: Kecerdasan Emosi,. 98

THE DIFFERENCES IN EMOTIONAL INTELLIGENCE BETWEEN CHILDREN AGED 3-4 YEARS WITH AND WITHOUT EARLY CHILDHOOD EDUCATION () IN HEALTH CENTER (POSYANDU) SERUNI TLOGOMAS ABSTRACT Emotional intelligence is a learning process that lasts a lifetime, a typical feelings and thoughts, physiological and biological state, as well as a series of tendencies to act. The purpose of this study was to determine differences in emotional intelligence of children with and without early childhood education. The design was a comparative study (nonexperimental). The population in this study are all children aged 3-4 years in Posyandu RW 01 Tlogomas Chrysanthemum Lowokwaru District Malang as much 30orang children. Samples for treatment and control groups respectively of 15 children. The sampling technique is simple random sampling. The instrument used is the questionnaire. The results showed as many as 71.4 of children with early childhood education, have good emotional intelligence, while as many as 50 of children without early childhood education has enough emotional intelligence. Mann-Whitney test results obtained Asymp.Sig value. (2-tailed) <α (0.05) means that H0 is rejected that shows differences of emotional intelligence of children with and without early childhood education at the age of 3-4 years posyandu Tlogomas chrysanthemums. Advice to parents with children early childhood education and early childhood education to pay attention to the emotional intelligence of children from an early age to give a stimulus to increase the frequency, quality and quantity of communication with children. Keyword : Emotional intelligence, early childhood education. PENDAHULUAN Pendidikan Usia Dini () merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan yang menitikberatkan pada peletakan dasar kearah pertumbuhan dan perkembangan fisik, kecerdasan, sosio emosional, bahasa dan komunikasi yang sesuai dengan keunikan serta tahap perkembangan yang dilalui anak usia dini. Pendidikan anak usia dini sangat penting karena merupakan periode emas (Golden age) bagi perkembangan anak untuk memperoleh proses pendidikan (Depdiknas, 2005). Pada perkembangan lebih jauh mengenai kecerdasaan emosi, pendidikan merupakan dimensi yang sangat penting dalam perkembangan anak. Oleh sebab itu layanan pendidikan 99

anak usia dini merupakan dasar yang sangat berpengaruh terhadap perkembangan anak selanjutnya hingga dewasa (Dinata, 2007). menyediakan pengalaman belajar yang meningkatkan perkembangan anak secara menyeluruh dalam berbagai aspek perkembangan. Kesadaran akan pentingnya cukup tinggi di negara maju. Di Korea Selatan dan Singapura, hampir seluruh anak usia dini telah terlayani. Demikian juga di Malaysia pelayanan telah mencakup hampir 70 anak. Sedangkan di negara Indonesia sendiri, perhatian pemerintah untuk meningkatan akses masih jauh dari harapan. Hal tersebut disebabkan oleh minimnya pengetahuan orang tua tentang pentingnya, keterbatasan ekonomi keluarga, dan keterbatasan anggaran biaya pemerintah untuk alokasi penyelenggaraan dan kondisi ekonomi negara (Pardede, 2007 ). Berdasarkan penelitian Sari (2007) diketahui bahwa ada perbedaan anak yang ikut, secara keseluruhan memiliki perkembangan normal. Sedangkan anak yang tidak ikut didapatkan perkembangan suspek, sebanyak 31,57. Persentasi perkembangan normal anak yang ikut lebih banyak dari pada yang tidak ikut. Namun sampai saat ini, akses anak usia dini terhadap layanan pendidikan dan perawatan melalui masih sangat terbatas dan tidak merata. Hanya sekitar 7,2 juta dari 28,2 juta anak usia 0-6 tahun yang memperoleh layanan. -anak yang memperoleh kesempatan tersebut umumnya berasal dari keluarga mampu di daerah perkotaan (Lestari, 2008). Pembelajaran sejak dini atau sangat penting untuk mengembangkan kecerdasan emosi anak,keikutsertaan dan tidaknya anak pada memerlukan dukungan dari orang tua karena orang tua memiliki peran penting dalam perkembangan kecerdasan emosi anak (Pardede, 2007) Kecerdasan emosi adalah kemampuan lebih yang dimiliki seseorang dalam memotivasi diri, ketahanan dalam menghadapi kegagalan, mengendalikan emosi dan menunda kepuasan, serta mengatur keadaan jiwa. Kecerdasan emosi membuat seseorang dapat menempatkan emosinya pada porsi yang tepat, memilah kepuasan dan mengatur suasana hati (Goleman, 2006) Hasil studi pendahuluan terhadap 10 anak yang terdiri dari 5 anak dengan dan 5 anak tidak di Posyandu Seruni ditemukan sebanyak 70 anak dengan kecerdasan emosi yang kurang. Hal tersebut terlihat dari perilaku anak yang tidak bisa lepas dari orang tua dan tidak mau bergaul dengan anak-anak lain, anak yang tidak bisa mengenali emosinya sendiri, anak yang tidak bisa membina hubungan baik dengan teman dan orang di sekitarnya seperti sewajarnya anak seusianya lakukan. 100

Berdasarkan hal tersebut, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan kecerdasan emosi pada anak dengan dan tanpa. METODE PENELITIAN Penelitian non eksperimental ini menggunakan studi komparatif dengan populasi adalah seluruh anak yang berusia 3-4 tahun di Posyandu Seruni RW 01 Tlogomas Kecamatan Lowokwaru Kota Malang, sebanyak 30 orang. Teknik sampling yang digunakan yaitu simple random sampling dengan kriteria inklusi: sehat lahir batin, pernah mengikuti kurang lebih 1 tahun (untuk kriteria anak dengan ) dan tidak pernah mengikuti /kelompok bermain (untuk kriteria anak tanpa ). Sehingga didapatkan 15 sampel untuk masing-masing kelompok (anak dengan dan anak tanpa ). Variabel dalam penelitian ini adalah kecerdasan emosi. Instrumen yang digunakan adalah lembar wawancara. Penelitian dilakukan di Posyandu Seruni Tlogomas bulan Juli tahun 2012. Pengumpulan data dilakukan dengan cara melakukan wawancara kepada anak Penelitian ini dilakukan berdasarkan etika penelitian yaitu: informed consent, anonymity dan condfidentiality. Analisis data menggunakan uji Mann-whitney dengan tingkat kemaknaan sebesar 5. HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 1. Distribusi Frekuensi Karakter Subyek Penelitian Pengenalan Pengelolaan Membina Memotivasi Diri Variabe Emosi Emosi Hubungan l B C K B C K B C K B C K 72 14 14 50 36 14 57 14 57 36 dengan 7 tanpa 50 21 21 50 28 43 28 43 101

Tabel 2. Uji Analisis Mann-Whitney Variabel dengan tanpa Kecerdasan Emosi Baik Cukup Kurang 72 21 7 36 50 14 Mannwhitney Asymp. Sig. (2- tailed) 0.004 Kecerdasan Emosi Dengan Tanpa Berdasarkan Tabel 2, sebanyak 72 anak dengan mempunyai kecerdasan emosi baik. Salah satu factor yang menyebabkan anak memiliki kecerdasan emosi baik adalah faktor psikologi. Perkembangan psikologi di pengaruhi oleh pendidikan dan stimulus yang di terima anak secara terus menerus sehingga anak menjadi lebih baik, dalam memotivasi dirinya sendiri, dan mampu mengontrol dan mengendalikan emosinya sendiri. Selain itu, faktor pendidikan orang tua. Sebanyak 36 orang tua yang memiliki anak mempunyai latar belakang pendidikan perguruan tinggi. Semakin tinggi jenjang pendidikan orang tua akan mempengaruhi pekerjaan orang tua. Sebanyak 50 orang tua yang memiliki anak mempunyai pekerjaan PNS, hal ini mempengaruhi kualitas kebersamaan orang tua yang semakin sering bersama anak serta kesadaran orang tua akan pentingnya pendidikan bagi anak. Sehingga orang tua cenderung memberikan pendidikan dan stimulus secara dini dan terus menerus kepada anaknya dengan cara mengikuti. Kehidupan keluarga merupakan sekolah pertama dalam mempelajari emosi. Kecerdasan emosi dapat diajarkan pada saat masih bayi dengan cara memberikan contoh ekspresi. Peristiwa emosional yang terjadi pada masa anakanak akan melekat dan menetap secara permanen hingga dewasa kehidupan emosional yang dipupuk dalam keluarga sangat berguna bagi anak kelak dikemudian hari. Kecerdasan emosi Baik yaitu mampu mengendalikan perasaan marah, tidak agresif dan memiliki kesabaran, memikirkan akibat sebelum bertindak, berusaha dan mempunyai daya tahan untuk mencapai tujuan hidupnya, menyadari perasaan diri sendiri dan orang lain, dapat berempati pada orang lain, dapat mengendalikan perasaan, memiliki konsep diri yang positif, mudah menjalin persahabatan dengan orang lain, mahir dalam berkomunikasi, dan dapat menyelesaikan konflik sosial dengan cara damai (Goleman, 2006). Kecerdasan Emosi Tanpa Sebanyak 50 anak tanpa mempunyai kecerdasan emosi cukup (Tabel 2), 50 pengelolaan emosi kurang, kurang mampu mengekspresikan emosi dengan tepat, dan 43 mempunyai motivasi kurang (Tabel 1). Kurangnya kecerdasan emosi 102

anak dipengaruhi oleh faktor pendidikan, stimulus dan lingkungan. Diketahui bahwa orang tua anak tanpa berlatar belakang pendidikan SD sebanyak 21. Hal ini akan mempengaruhi kualitas pekerjaan ibu yaitu sebanyak 53 ibu bekerja sebagai ibu rumah tangga. Sehingga menyebabkan kesibukan yang lebih terhadap pekerjaan yang menyebabkan perhatian terhadap anak dan kesadaran akan pentingnya pendidikan usia dini berkurang. yang tidak di beri stimulus secara terus menerus maka perkembangan jasmani dan psikologis akan mengalami hambatan, sehingga anak tidak mampu dengan baik memotivasi dirinya sendiri, anak kurang mampu mengontrol dan mengendalikan emosinya. Hal ini sesuai dengan teori, lingkungan dan keluarga sangat menentukan tercapai atau tidaknya potensi bawaan (Soetjiningsih, 1995). Kecerdasan emosi kurang yaitu bertindak mengikuti perasaan tanpa memikirkan akibatnya, pemarah, bertindak agresif dan tidak sabar, memiliki tujuan hidup dan cita-cita yang tidak jelas, mudah putus asa, kurang peka terhadap perasaan diri sendiri dan orang lain, tidak dapat mengendalikan perasaan dan emosi, tidak optimis, tidak mampu menjalin persahabatan yang baik dengan orang lain, tidak mampu berkomunikasi dengan baik, dan menyelesaikan konflik sosial dengan kekerasan (Goleman, 2006). Perbedaan Kecerdasan Emosi Dengan Dan Tanpa Berdasarkan hasil uji analisis (Tabel 2) nilai Asymp Sig 2-tailed 0.004 < 0.05, H 0 ditolak, yang bermakna terdapat perbedaan kecerdasan emosi anak dengan dan tanpa di Posyandu Seruni Tlogomas. Sebagian anak dengan memiliki kecerdasan emosi baik karena selalu mendapat pendidikan dan stimulus yang terus menerus sehingga perkembangan kecerdasan emosinya lebih baik. Sedangkan anak tanpa mempunyai kecerdasan emosi cukup dikarenakan anak kurang mendapat stimulus dari orang tua dengan latarbelakang pendidikan rendah. Sehingga harus bekerja memenuhi kebutuhan sehari-hari. Banyaknya orang tua yang sibuk bekerja sehingga kurang memperhatikan perkembangan jasmani dan psikologi anak mereka. Hal ini sesuai dengan teori stimulasi dan pendidikan merupakan hal yang penting, anak yang mendapat stimulasi yang teratur dan terarah akan lebih cepat berkembang di bandingkan dengan anak yang kurang atau tidak mendapat stimulus (Soetjiningsih, 1995). KESIMPULAN 1) Sebagian besar anak usia 3-4 tahun dengan di Posyandu Seruni Tlogomas memiliki kecerdasan emosi baik. 103

2) Sebagian besar anak usia 3-4 tahun tanpa di Posyandu Seruni Tlogomas memiliki kecerdasan emosi cukup. 3) Terdapat perbedaan kecerdasan emosi anak dengan dan tanpa di posyandu Seruni Tlogomas. SARAN Saran kepada orang tua dengan anak dan tidak untuk memperhatikan kecerdasan emosi anak sejak dini untuk memberikan stimulus dengan meningkatkan frekuensi, kualitas dan kuantitas komunikasi dengan anak. DAFTAR PUSTAKA Dinata, A. 2007. Urgenitas Mutu Pelayanan Menuju Wajar Diknas 9 Tahun. http://arda.dinata@gmail.com. diakses tanggal 13 Agustus 2012. Goleman, Daniel. 2006 Emotional Intelligence. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Lestari, Endang. 2008. Perbedaan tingkat Kehadiran anak antara orang tua dengan motivasi tinggi, sedang dan rendah. Karya Tulis Ilmiah. Program Studi Kebidanan Politeknik Kesehatan Surabaya. Magetan. Sari, Prasetyatna. 2007. StudiPerbedaan Perkembangan Psikososial dari Playgroup dan tidak Playgroup. Karya Tulis Ilmiah. Program Studi Kebidanan Magetan Politeknik Kesehatan Surabaya. Magetan. Soetjiningsih, H. 1995. Perkembangan sejak Pertumbuhan Sampai Dengan Kanak-Kanak Akhir. Jakarta: Prenada Media Group. 104